Anda di halaman 1dari 30

HUMAN

DEVELOPMENT
Facts or Theory?
Ihsana Sabriani Borualogo
Fact or Theory?
• Mahasiswa menilai bahwa telah mempelajari banyak fakta dalam Psikologi.
• Namun kemudian timbul pertanyaan, “apa makna dari semua itu?”
• Mahasiswa biasanya hanya focus pada mengingat hal-hal yang dipelajari, dan bahkan
biasanya hanya dilakukan semalam sebelum ujian, sehingga fakta-fakta tersebut dengan
mudah terlupakan
• Dengan berkembangnya penelitian-penelitian ilmiah, menjadi semakin banyak fakta yang
perlu diketahui dibandingkan masa-masa sebelumnya.
• Mahasiswa perlu meningkatkan pengetahuannya mengenai fakta-fakta baru dalam penelitian

Ihsana Sabriani Borualogo


Examples of the Impermanence of
Psychological “Facts”
• Terdapat banyak fakta yang selama ini diyakini sebagai fakta-fakta
permanen ataupun universal, tetapi kemudian harus diperbaharui
sebagai konsekuensi dari munculnya informasi-informasi baru
• Berikut ini adalah sebagian contoh dari penelitian-penelitian yang
dianggap sebagai penelitian klasik pada perkembangan manusia,
yaitu:
• Visual world of the newborn
• Intellectual changes and aging
• Adolescents and the universal experience of “storm and stress”

Ihsana Sabriani Borualogo


The Visual World of the Newborn
• Pada awalnya diyakini bahwa bayi yang baru lahir belum memiliki penglihatan yang
jelas, bisa jadi karena visual system yang belum matang maupun karena masih
kurangnya pengalaman visual.
• Tetapi, penelitian yang dilakukan oleh Fantz dkk (e.g., Fantz, 1958; Fantz, Ordy, &
Udelf, 1962) menunjukkan bahwa bayi yang baru lahir memiliki kemampuan untuk
mengakomodasi stimulasi visual dan melihat pola.
• Dengan demikian, “fakta” bahwa bayi yang baru lahir belum bisa melihat dengan
jelas, tidak lagi dapat dipandang sebagai sebuah fakta.
• Melalui metode yang telah dikembangkannya, Fantz mengklarifikasi dan
memperbaharui pengetahuan factual mengenai persepsi visual bayi.

Ihsana Sabriani Borualogo


Intellectual Changes and Aging
• Selama ini diyakini bahwa fungsi
intelektual mengalami penurunan
seiring bertambahnya usia
seseorang (e.g., Horn, 1970;
Schaie, Labouvie, & Buech,
1973).
• “Fakta” ini ditunjukkan pada
figure 1.1

Ihsana Sabriani Borualogo


• Teknik baru untuk mengukur perubahan usia dalam perkembangan
intelektual dan fungsinya sepanjang rentang kehidupan diperbaharui
melalui penelitian yang dilakukan oleh Schaie, Baltes, dkk (e.g.,
Baltes, Dittmann-Kohli, & Dixon, 1984; Baltes & Schaie, 1974;
Nesselroade, Schaie, & Baltes, 1972; Schaie, 1965; Schaie,
Labouvie, & Buech, 1973; Schaie & Strother, 1968).
• Melalui beberapa teknik pengukuran, hasil-hasil penelitian
mengindikasikan bahwa tidak ada penurunan yang bersifat umum
pada fungsi intelektual sejalan bertambahnya usia.
• Hasil-hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa fungsi intelektual
tidak mengalami penuruan terkait pertambahan usia, bahkan melalui
beberapa pengukuran, tampak adanya peningkatan (e.g., Baltes,
Lindenberger, & Staudinger, 1998; Baltes, Staudinger, &
Lindenberger, 1999; Schaie, Labouvie, & Buech, 1973).
Ihsana Sabriani Borualogo
• Crystallized intelligence, mengukur pengetahuan yang diperoleh
melalui pendidikan dan sosialisasi (misalnya, verbal comprehension dan
keterampilan angka). Tipe kecerdasan ini diukur menggunakan tes
tradisional (Baltes & Schaie, 1974)
• Cognitive flexibility, mengukur kemampuan fleksibilitas mengubah
cara berpikir
• Visual-motor flexibility, mengukur kemampuan yang serupa, tetapi
dalam tugas-tugas yang membutuhkan koordinasi antara gerakan visual
dan otot
• Visualization, mengukur kemampuan untuk mengorganisasikan dan
memproses informasi visual

Ihsana Sabriani Borualogo


Ihsana Sabriani Borualogo
Adolescents and the universal
experience of “storm and stress”
• Masa remaja diyakini sebagai masa storm and stress.
• Hal ini dijelaskan dalam artikel ilmiah (Davis, 1944; Freud, 1969;
Hall, 1904; McCandless, 1970) dan juga di dalam media popular.
• Banyak penulis mendramatisir hal ini dalam novel, cerita pendek, dan
artikel-artikel di media massa.
• Karena remaja dianggap memberontak dan punya hubungan yang
dekat dengan teman-temannya, maka banyak yang meyakini agar
orang tua lebih mengontrol dan memberi batasan pada anak remaja
mereka.
Ihsana Sabriani Borualogo
• Ketika ahli kedokteran, biologis, dan ahli ilmu sosial memulai studi
yang lebih intensif mengenai masa remaja, berbagai informasi ilmiah
membantah karakteristik remaja yang dianggap secara universal
mengalami masa storm and stress semakin banyak bermunculan
(Laursen, 1995; Lerner & Galamabos, 1998; Peterson, 1988).
• Penelitian-penelitian ini menunjukkan bahwa remaja menunjukkan
beberapa jenis perubahan selama masa remaja.
• Walaupun sebagian remaja mengalami personal dan interpersonal
storm and stress, tetapi hanya merepresentasikan minoritas pada
kelompok remaja.
• Walaupun remaja menghabiskan lebih banyak waktu bersama teman,
sebagian besar remaja memiliki hubungan yang sehat dengan orang
tuanya dan tetap mendapatkan pengaruh positif dari orang tua
(misalnya, untuk kesuksesan pendidikan dan karir).
Ihsana Sabriani Borualogo
•Bandura (1964) :
• Di masa remaja, anak-anak telah mendapatkan nilai-nilai yang diadopsi dari
orang tua, dan pembatasan yang dilakukan oleh orang tua mengalami penurunan.
• Walaupun ide storm and stress terkait keinginan remaja untuk melepaskan diri
dari orang tua, pada kenyataannya orang tua juga mulai melatih anaknya pada
masa anak-anak untuk menjadi lebih mandiri.
• Pilihan teman bukanlah sumber utama friksi antara remaja dan orang tua.
Remaja cenderung menjalin persahabatan dengan teman yang memiliki kesamaan
values, sehingga teman sebayanya cenderung mendukung standard dari orang
tua yang telah diadopsi oleh remake
• Bukan berarti remaja tidak mengalami stress ataupun tidak memiliki masalah.
Tidak ada periode dalam kehidupan yang tanpa masalah, tetapi periode tersebut
mungkin memberikan masalah pada sebagian orang, dan tidak pada sebagian
lainnya. Sehingga harus berhati-hati dalam menggeneralisasikan masalah yang
ditemukan pada suatu kelompok terhadap kelompok lainnya

Ihsana Sabriani Borualogo


• Dari penelitian Bandura :
1. Walaupun storm and stress dapat terjadi pada remaja,
tetapi bukan berarti hasil dari kejadian-kejadian di
masa remaja, tetapi terkait dengan perkembangan
yang dialami sebelum masa remaja
2. Storm and stress tidak berarti karakteristik periode
remaja, berbagai tipe masalah pada masa remaja dapat
muncul

Ihsana Sabriani Borualogo


•Berbagai penelitian lain menunjukkan hasil yang
serupa : ---→ (TUGAS BACA)
•Offer (1969)
• Adelson (1966)

Ihsana Sabriani Borualogo


Simpulan : From Facts to Theory
• Berbagai contoh penelitian tersebut menunjukkan bahwa ilmu
pengetahuan aktif, seperti perkembangan manusia, status
pengetahuan kita secara cepat dan berkelanjutan selalu berubah.
• Apa yang menjadi fakta yang dipelajari di awal perkuliahan, dapat
menjadi bukan fakta lagi di akhir perkuliahan
• Tetapi, fakta adalah esensial dalam membangun ilmu pengetahuan.
• Ludwig von Bertalanffy (1933):
• “A collection of data no more makes a science than does a heap of
bricks make a house”
Ihsana Sabriani Borualogo
• Contoh :
• Daftar nama orang di dalam buku telefon
adalah fakta.
• Tetapi pengetahuan mengenai nama-nama
dalam buku telefon tersebut adalah tak
berarti dan tidak ada gunanya.
• Tetapi, jika dikaitkan dengan conceptual
framework, barulah memberikan makna.
• Misalnya ingin menguji hipotesis, apakah
orang-orang dari kelompok etnik tertentu
memilih untuk tinggal berdekatan, maka
dapat dicek melalui daftar nama dan
alamat di buku telefon.

Ihsana Sabriani Borualogo


Fungsi teori
1. Mengintegrasikan fakta-fakta yang telah ada,
mengorganisasikannya, dan memberikannya makna.

2. Menyajikan kerangka pikir bagi informasi baru. Sebuah teori


mungkin didefinisikan sebagai system yang mengintegrasikan
informasi yang telah ada dan mengarahkannya pada informasi baru

Ihsana Sabriani Borualogo


• Walaupun fakta-fakta adalah penting, tetapi fakta saja tidak akan
membangun ilmu pengetahuan.
• Perkembangan ilmu pengetahuan juga tergantung pada kemajuan
teori
• Penelitian ilmiah mengenai perkembangan manusia melalui penekanan
pada integrasi antara teori dan konsep.
• Konsep-konsep ini mempengaruhi cara berpikir mengenai
perkembangan manusia.
• Dalam hal ini, penelitian memegang peran penting. Tanpa penelitian,
teori tidak akan bermakna.

Ihsana Sabriani Borualogo


• Penelitian dilakukan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang dimunculkan oleh ilmu pengetahuan.
• Sebuah teori dapat muncul untuk mengintegrasikan fakta-
fakta dari ilmu pengetahuan (fungsi pertama teori), dan
untuk mengarahkan bagi penemuan fakta baru (fungsi
kedua teori).
• Sehingga, teori dan penelitian memiliki kaitan yang sangat
kuat.

Ihsana Sabriani Borualogo


Phylosophy, Theory, and Research
• Segala hal yang dilakukan oleh ilmuwan, tergantung pada tiga hal :
• 1. Asumsi mengenai sifat pokok dari permasalahan
• 2. Preferensi untuk topik studi dalam materi yang dipelajari
• 3. Preferensi untuk metode dalam melakukan studi
• Contoh:
• Asumsi : seluruh perkembangan tingkah laku, merupakan perolehan
dari serangkaian tanggapan, maka peneliti akan mencari stimulus-
stimulus di lingkungan individu yang membangkitkan repson.
• Topik : learning (conditioning)
• Metode : Classical atau operant conditioning
Ihsana Sabriani Borualogo
Alasan-alasan melakukan penelitian
•Peneliti tertarik untuk menemukan kejelasan pada
kontroversi teoretik
•Untuk menguji ide-ide (hipotesis) yang ditarik dari
suatu teori
•Untuk mengetahui hal-hal apa saja yang memang
eksis

Ihsana Sabriani Borualogo


Menemukan kejelasan pada
kontroversi teoretik
• Contoh teori mengenai pentingnya peran teman sebaya
• Freud (1969) dan Erikson (1968)
• Anna Freud menjelaskan psychosexual position dalam kaitannya
dengan perubahan biologis pada individu.
• Erikson menjelaskan psychosexual position dengan spesifikasi pada
keterkaitan antara individu dan lingkungan sosialnya
• Teori mana yang paling tepat menjelaskan fakta empiric?
• Peneliti dapat menjelaskan dua interpretasi berbeda yang dianggap
kritis bagi dukungan atas kedua teori tersebut.
• Hasilnya dapat mendukung teori A ataupun teori B Ihsana Sabriani Borualogo
Untuk menguji ide-ide (hipotesis)
yang ditarik dari satu teori
• Untuk mengetahui apakah hipotesis tersebut didukung oleh data empirik penelitian
• Contoh :
• Dengan berkembanganya usia anak, kemampuan kategori konseptual menjadi lebih
terdiferensiasi. Jika umur 2 tahun menyebut anjing dan semua hewan berkaki empat
sebagai gogok, maka ketika usianya 4-5 tahun, anak bukan saja bisa membedakan
berbagai jenis hewan kaki empat, tapi juga membedakan nama jenis anjing (German
shepherds, poodles, Dalmatian, dll)
• Sehingga hipotesisnya, dengan bertambahnya usia anak, kemampuan mereka untuk
mengklasifikasikan berbagai jenis hewan secara benar juga akan meningkat.
• Untuk membuktikan hipotesis ini, harus diuji melalui penelitian

Ihsana Sabriani Borualogo


Untuk mengetahui hal-hal yang
memang eksis
• Terkadang peneliti melakukan riset hanya untuk menemukan apa saja yang eksis.
• Mungkin tidak memiliki isu teoretik, tetapi hanya tertarik menjelaskan karakteristik dari
fenomena atau aspek perkembangan tingkah laku
• Contoh :
• Pengamatan atas perilaku mencuri ketika mengikuti summer camp, sehingga
mendorong peneliti untuk mengetahui penyebabnya

Ihsana Sabriani Borualogo


Dari perspektif ini, terdapat hal yang
dapat diperhatikan :
• Mengapa sebagaian orang meneliti suatu topik, sementara orang lain meneliti topik
lain?
• Mengapa teori abstrak memunculkan debat?
• Mengapa pemahaman atas konsep teoretikal adalah krusial untuk pemahaman yang
adekuat dan apresiasi terhadap riset, data, dan fakta-fakta dalam ilmu
pengetahuan?

Ihsana Sabriani Borualogo


Textbooks in Human Development
• Pada umumnya textbooks hanya menjelaskan teori, tanpa menjelaskan kaitan antara
filosofi, teori, dan issue kunci konseptual
• Ilmu pengetahuan seharusnya didekati melalui sudut pandang yang terintegrasi,
filosofikal, konseptuan dan teoretik
• Terdapat dua cara mempelajari fenomena ilmu pengetahuan : induktif dan deduktif
• Induktif : peneliti memulai dari fakta-fakta. Ilmuwan akan mulai melihat pada sejumlah
data. Kemudian, dalam upaya mengintegrasikan fakta-fakta ini, peneliti akan
mencoba menarik prinsip-prinsip umum. Fokus pertama peneliti adalah pada fakta,
kemudian mencoba memformulasikan konsep yang terintegrasi dengan fakta-fakta.
Kelemahannya, mengumpulkan terlalu banyak data tanpa kejelasan alasan utama
pengumpulan data.

Ihsana Sabriani Borualogo


Induktif
• Peneliti memulai dari fakta-fakta.
• Peneliti akan mulai melihat pada sejumlah data.
• Kemudian, dalam upaya mengintegrasikan fakta-fakta ini, peneliti akan mencoba
menarik prinsip-prinsip umum.
• Fokus pertama peneliti adalah pada fakta, kemudian mencoba memformulasikan
konsep yang terintegrasi dengan fakta-fakta.
• Kelemahannya, mengumpulkan terlalu banyak data tanpa kejelasan alasan utama
pengumpulan data.

Ihsana Sabriani Borualogo


Deduktif
• Dimulai dari teori dan berakhir dengan kontinum data-teori.
• Teori harus dapat mengintegrasikan fakta-fakta
• Berdasarkan teori, maka dapat menjelaskan pernyataan-pernyataan yang
mendukung teori. Dapat memunculkan hipotesis yang dapat diuji, terbuka terhadap
kemungkinan pengujian empiric.
• Deduksi harus diuji secara empiric melalui sejumlah observasi yang relevan
• Melalui deduktif, dapat dilihat seberapa baik fakta-fakta tersebut sesuai satu sama lain
dan dapat dipahami secara menyeluruh.

Ihsana Sabriani Borualogo


Cattell’s
Inductive-
Hypothetico
-Deductive
Model
Ihsana Sabriani Borualogo
Developmental Contextualism
• Adalah pendekatan yang lebih general terhadap teori perkembangan yang disebut
sebagai developmental systems
• Fokusnya :
• Manusia adalah aktif, bukan pasif
• Lingkungan di sekitar individu (baik fisik maupun ekologis) adalah aktif.
• Proses dasar dari perkembangan melibatkan integrasi dari tingkatan ini (individu dan konteks
atau ekologi)
• Integrasi dari aksi/perilaku individu di lingkungannya, dan aksi dari lingkungan terhadap
individu, membentuk kualitas perilaku individu dan fungsi psikologisnya.

Ihsana Sabriani Borualogo


Sumber-sumber Perilaku
Perkembangan Manusia
• Nature
• Nurture
• Developmental contextualism menekankan bahwa sumber perkembangan adalah
dinamika interaksi antara nature dan nurture

Ihsana Sabriani Borualogo

Anda mungkin juga menyukai