Anda di halaman 1dari 131

agribisnis tanaman

pangan
agribisnis tanaman pangan & hortikultura

BAKUH YUWONO
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran

Penulis:
Bakuh Yuwono

Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono

Penyunting:
Rais Setiawan

Editor:

Desain Sampul:
Sonny Rasdianto

Layout:
Ninda Zuhaira Fasya

Editing:
Sonny Rasdianto
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.

iii
Buku ajar Budidaya Tanaman Pangan
ini disusun atas II jilid, jilid I ditujukan untuk
siswa Agribisnis Budidaya Tanaman Pangan
dan Hortikultura Kelas XI sedang, jilid II
ditujukan untuk pemenuhan bahan pengayaan
bagi siswa Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas XII.
Buku pengayaan ini disusun
berdasarkan silabus 2013 Agribisnis Tanaman
Pangan dan Hortikultura edisi Revisi. Atas
selesainya penyusunan buku pengayaan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah membantu.
Saran dan kritik yang konstruktif sangat
penulis harapkan untuk perbaikan pada masa
yang akan datang. Terima kasih.

Yogyakarta, Desember 2018

Bakuh Yuwono
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. Tinjauan Umum
B. Pengertian Tanaman Pangan
C. Jenis Tanaman Pangan

BAB II TANAMAN SEREALIA


A. PADI (Oryza sativa)
B. SORGHUM (Sorghum bicolor)
C. JAGUNG ( Zea mays )
D. JAGUNG MANIS (Zea mays L.Saccharata)

BAB III TANAMAN BIJI-BIJIAN


A. KACANG TANAH (Arachis hypogea)
B. KACANG HIJAU ( Vigna radiata)
C. KACANG TUNGGAK (Vigna unguiculata)
D. KACANG KEDELAI (Glycine max L.) 190
E. KACANG BOGOR ( Vigna subterranea)
F. KACANG KEDELAI EDAMAME (Glycine max L.merrill)

SOAL TEORI
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL

v
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

A.Tinjauan Umum padi, jagung, gandum, gandum durum,


Keberlangsungan hidup manusia sangat jelai, haver (oat), dan gandum hitam.
dipengaruhi oleh bahan makanan yang 2. Biji-bijian
dikonsumsinya sehari-hari, jenis makanan Biji-bijian adalah segala tanaman
yang didapat dipengaruhi oleh penyebaran penghasil biji-bijian yang di dalamnya
daerah, iklim, lingkungan dan faktor-faktor terkandung karbohidrat dan protein.
pendukung lainnya. Preferensi komoditas Tanaman biji-bijian yang sering kita
yang dikembangkan disuatu daerah sangat konsumsi antara lain seperti kedelai,
mempengaruhi kebiasaan masyarakat kacang tanah dan kacang hijau.
terhadap jenis tanaman pangan atau makanan
3 Umbi-umbian
pokok yang dikonsumsinya sehari-hari.
Tanaman pangan selanjutnya berasal dari
Hal ini dapat dilihat dari sebaran jenis bahan
jenis umbi-umbian. Tanaman umbi-
pangan atau makanan pokok yang beragam
umbian adalah tanaman yang ditanam
dari setiap daerah, antara lain beras yang
untuk dipanen umbinya karena di dalam
merupakan makanan pokok disebagian besar
umbi terdapat kandungan karbohidrat
masyarakat Indonesia, jagung untuk daerah
untuk sumber nutrisi bagi tubuh. Tanaman
Madura, ubi kayu di daerah Gunung Kidul dan
umbi-umbian yang biasa dimanfaatkan
sebagian besar darah Istimewa Yogyakarta, ubi
manusia antara lain ubi kayu (singkong),
jalar didaerah dataran tinggi Papua dan sagu
ubi jalar, talas, kentang, ganyong, garut
disebagain besar Kepulauan Maluku dan
dan sebagainya.
Papua.
4. Jenis tanaman lainnya
Selain ketiga jenis tanaman pangan yang
B.Pengertian Tanaman Pangan
telah disebutkan di atas. Terdapat
Tanaman pangan didefinisikan sebagai jenis beberapa jenis tanaman di luar ketiga
tanaman yang di dalamnya terdapat jenis makanan yang telah disebutkan.
karbohidrat dan protein sebagai sumber energi Tanaman yang berada di luar ketiga jenis
manusia. Tanaman pangan juga dapat makana tersebut adalah, sagu dan sukun.
dikatakan sebagai tanaman utama yang Sagu diambil batangnya untuk di
dikonsumsi manusia sebagai makanan untuk konsumsi, sedangkan sukun merupakan
memberikan asupan energi bagi tubuh. buah.
Umumnya tanaman pangan adalah tanaman
yang tumbuh dalam waktu semusim.

C.Jenis Tanaman Pangan


Tanaman pangan memiliki beragam jenis
antara lain adalah sebagai berikut:
1. Serealia
Serealia adalah sekelompok tanaman
yang ditanam untuk dipanen dan
dimanfaatkan bijinya atau sebagai
sumber karbohidrat. Sebagian besar
serealia termasuk dalam anggota suku
padi-padian yang biasa disebut sebagai
serealia sejati. Tanaman serealia yang
banyak dikonsumsi manusia antara lain,

1
BAB iI
TANAMAN SEREALIA
1.Setelah menganalisis ruang lingkup, karakteristik dan persyaratan tumbuh
tanaman pangan, peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis tanaman
pangan sesuai dengan kondisi lahan dan syarat tumbuhnya
2.Setelah melaksanakan identifikasi dan persyaratan tumbuh tanaman pangan,
peserta didik mampu menentukan jenis tanaman pangan yang akan
dibudidayakan sesuai dengan kondisi lahan dan syarat tumbuhnya.
3.Setelah melaksanakan identifikasi tanaman dan persyaratan tumbuh tanaman
pangan, persiapan lahan, pemeliharaan dan pemanenan peserta didik mampu
membudidayakan tanaman pangan dari golongan biji-bijian (padi atau oryza
sativa).

BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

Sorghum Jagung Jagung


Padi
manis

Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan


Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Pemanenan Pemanenan Pemanenan Pemanenan
Pemasaran Pemasaran Pemasaran Pemasaran

Benih Jajar legawa - Bibit OPT - Klon Genjah - Varietas Hibrida

2
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

A. PADI (ORYZA SATIVA L) oleh berbagai pihak. Peran pembinaan,


1. Pendahuluan pendampingan dan pengawalan sangat
penting untuk menunjang peningkatan
Beras merupakan bahan pangan
produktivitas padi, dimana penyuluhan dan
penghasil karbohidrat yang dikonsumsi
pendampingan akan mengarahkan petani
hampir seluruh penduduk Indonesia (96.87
untuk menerapkan teknologi budidaya
% penduduk) dan merupakan penyumbang
secara tepat seperti penggunaan varietas
lebih dari 90 % kebutuhan kalori (Pranolo,
unggul, penggunaan jarak tanam yang
2001). Kebutuhan beras nasional semakin
sesuai, penggunaan pupuk secara tepat
meningkat sejalan dengan peningkatan
(cara, waktu, dosis, jenis, dan sasaran),
jumlah penduduk.
pengendalian OPT dan pengurangan
Kecukupan pangan khususnya beras, kehilangan hasil pada saat panen. Dalam hal
berpengaruh terhadap berbagai aspek ini perlu yang namanya melakukan
kehidupan, baik sosial, ekonomi maupun pembelaajarn di tingkat sekolah menengah
politik. Menurunnya Produktivitas lahan kejuruan. Dengan pengawalan tersebut
adalah salah satu tantangan dalam diharapkan program dapat berjalan efektif
peningkatan produksi padi. Upaya sehingga swasembada beras dapat dicapai.
peningkatan produksi tanaman terutama
Teknologi budidaya padi telah
padi menghadapi sejumlah permasalahan
berkembang dari sejak Bimas, Insus, Supra
antara lain:
Insus, PTT disamping SRI. Teknologi Bimas
a. Meningkatnya kerusakan lingkungan dan merupakan paket teknologi panca usaha
perubahan iklim global. yang terdiri dari bibit unggul, pengolahan
b. Terbatasnya ketersediaan infrastruktur. tanah, penanaman, pemupukan, serta
c. Belum optimalnya sistem perbenihan pengendalian hama dan penyakit. Sekitar
nasional. dua puluh tahun kemudian, teknologi
tersebut disempurnakan menjadi 10 jurus
d. Terbatasnya akses petani terhadap
teknologi Insus, khususnya Insus Paket D
permodalan.
yang diterapkan di lahan irigasi. Sepuluh
e. Masih lemahnya kapasitas kelembagaan unsur teknologi tersebut adalah penyiapan
petani dan penyuluh. tanah secara sempurna, (air : tanah = 1:1),
f. Meningkatnya alih fungsi lahan pertanian penanaman varietas unggul, penggunaan
ke penggunaan non pertanian. benih bermutu dan berlabel biru,
Pemerintah dalam hal ini Menteri pemupukan berimbang, penggunaan ZPT
Pertanian memprogramkan swasembada atau pupuk cair, pengendalian organisme
beras akan dicapai pada tahun 2017. pengganggu tanaman (OPT) dengan konsep
Berbagai upaya dilakukan antara lain pengendalian hama terpadu (PHT),
perbaikan sarana irigasi, pengadaan benih penggunaan air secara teratur dan efisien,
bermutu, mekanisasi, dan pengawalan penerapan pola tanam, perbaikan pasca
produksi padi, maupun program-program panen dan populasi tanaman lebih dari
pembinaan dan bantuan petani seperti GP- 200.000/ha.
PTT (Gerakan Penerapan Pengelolaan 2.Pengenalan Varietas
Tanaman Terpadu) dengan fasilitasi bantuan Varietas padi merupakan salah satu
sarana produksi (saprodi), tanamjajar legawa teknologi utama yang mampu meningkatkan
dan pertemuan kelompok pada seluruh areal produktivitas padi dan pendapatan petani.
program GP-PTT sebagai instrument Dengan tersedianya varietas padi yang telah
stimulan disertai dengan dukungan dilepas pemerintah, kini petani dapat
pembinaan, pengawalan dan pemantauan memilih varietas yang sesuai dengan kondisi

3
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Tabel 2.1 Daftar nama varietas VUB


lingkungan setempat, berdaya hasil dan No Nama Varietas Tahun
bernilai jual tinggi. Varietas padi yang
banyak ditanam di Indonesia diantaranya 1. Ciherang 2000
varietas unggul baru (VUB), varietas unggul
tipe baru (VUTB) atau padi tipe baru (PTB), 2. Cisantana 2000
varietas hibrida, dan varietas unggul lokal
3. Tukad Unda 2000
(VUL).
4. Sintanur 2001

5. Konawe 2001

6. Batang Gadis 2001

7. Conde 2001

8. Angke 2001

9. Cigeulis 2002

Gambar 2.1 Jenis padi tipe lama dan tipe baru


10. sunggal 2002

a. Varietas moderen atau varietas unggul 11. Cibogo 2003


baru (VUB)
12. BatangPiaman 2003
Varietas unggul baru (VUB) adalah
varietas yang memiliki sifat-sifat unggul 13. Logawa 2003
seperti hasil yang tinggi, tahan hama dan
penyakit, respon terhadap pemupukan 14. Mekongga 2004
serta rasa nasi yang enak. Pengembangan
varietas unggul moderen (high yielding 15. Aek Sibundong 2006
variety) dicirikan dengan pembentukan
16. Inpari 1 2008
varietas berdaun tegak, batang agak
pendek, anakan banyak, kemampuan 17. Inpari 2 2008
intersepsi cahaya dan efisisiensi energi
dan fotosintesis serta responsif terhadap 18. Inpari 3 2008
pemupukan. Varietas unggul baru (VUB)
merupakan varietas yang dikembangkan 19 Inpari 4 2008
untuk kondisi lingkungan tumbuh yang
20 Inpari 5 Merawu 2008
menguntungkan seperti lahan beririgasi
dan suplai nitrogen yang cukup. Varietas
21. Inpari 6 JETE 2008
moderen memiliki daya adaptasi yang
rendah, terutama terhadap kekeringan 22. Inpari 7 LANRANG 2009
dan penggunaan pupuk yang rendah.
Varietas moderen dihasilkan dari proses 23. Inpari 8 2009
pemuliaan di lingkungan optimum
sehingga memiliki daya adaptasi yang 24. Inpari 9 ELO 2009
rendah terhadap lingkungan
suboptimum. 25. InparI 10 LAEYA 2009
Sumber: Suprihatno et al. 2009

4
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

b.Padi tipe baru (PTB) Tabel 2.2 Daftar nama varietas PTB

Padi tipe baru (New ideal Plant type) NO Nama Varientas Tahun
adalah padi hasil persilangan antara jenis
1. Cimelati (semi PTB) 2001
Indica, javanica (bulu), japonica atau padi
liar dengan karakter tertentu. Padi tipe
2. Gilirang (Semi PTB) 2002
baru merupakan padi unggul yang
arsitektur tanamannya dimodifikasi Ciapus (Semi PTB)
3. 2003
(Susilawati et al. 2010). Sifat yang
diharapkan dari pembentukan padi tipe 4. Fatmawati 2003
ideal adalah jumlah anakan produktif
sedikit (8-10 batang), malai yang lebat 5. IPB 3S 2012
dan bernas (200-250 gabah per malai),
tinggi tanaman sedang (80-100 cm), umur 6. IPB 4S 2012
panen sedang (110-130 hari), daun tegak,
tebal dan berwarna hijau tua, perakaran
dalam, dan tahan terhadap hama dan Jumlah gabah hampa yang tinggi
penyakit (Khush 1995). Banyak varietas merupakan sifatutama yang
padi lokal Indonesia dari subspesies menyebabkan daya hasil PTB tidak seperti
javanica (japonica tropis) digunakan yang diharapkan. Kehampaan dapat
sebagai sumber gen atau tetua dalam disebabkan faktor genetik maupun
program tersebut, karena padi javanica nongenetik. Faktor genetik dapat
mempunyai batang kokoh, anakan sedikit, diperbaiki melalui pemuliaan, sedangkan
malai panjang, dan jumlah gabah per faktor nongenetik dengan perbaikan
malai banyak, seperti Genjah Wangkal, lingkungan dan atau budidaya. Salah satu
Ketan Lumbu, dan Soponyono (IRRI 1995; penyebab kehampaan adalah tidak
Fagi et al. 2001). seimbangnya sink (limbung) yang besar
Pembentukan PTB di Indonesia dimulai dan source (sumber) yang sedikit. Untuk
sejak tahun 1995. Empat varietastelah mencapai potensi hasil yang sebenarnya,
dilepas, yaitu Cimelati (2001), Gilirang PTB harus ditanam dengan cara budi daya
(2002), Ciapus (2003), dan Fatmawati yang sesuai, yaitu dengan pendekatan
(2003) (Suprihatno et al. 2007). Namun, pengelolaan tanaman terpadu (PTT).
keempat varietas tersebut memiliki Pembentukan PTB di Indonesia saat ini
kekurangan, antara lain kehampaan tinggi diarahkan pada PTB yang mempunyai
serta kurang tahan terhadap hama dan jumlah anakan sedang tetapi produktif
penyakit utama. Hama utama padi pada semua (12–18 batang), jumlah gabah per
lahan sawah adalah wereng batang coklat malai 150–250 butir, persentase gabah
(WBC), penggerek batang, dan ganjur, bernas 85–95%, bobot 1.000 gabah
sedangkan penyakit utama adalah hawar bernas 25−26 g, batang kokoh dan
daun bakteri (HDB) dan tungro. Oleh pendek (80−90 cm), umur genjah
karena itu, perlu dirakit varietas unggul (110–120 hari), daun tegak, sempit,
padi tipe baru (VUTB) yang mempunyai berbentuk huruf V, berwarna hijau sampai
potensi hasil lebih tinggi dari varietas hijau tua, 2−3 daun terakhir tidak cepat
yang ada, lebih tahan hama dan penyakit luruh, akar banyak dan menyebar dalam,
utama, serta beras bermutu baik. tahan terhadap hama dan penyakit utama,

5
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

gabah langsing, serta mutu beras baik. Penelitian Padi dan perusahaan benih
Dengan sifat-sifat tersebut, potensi hasil swasta (Tabel 1.2). Potensi hasil padi
PTB mencapai 9−13 ton GKG/ha. hibrida berkisar antara 4.5 ton GKG/ha
c. Varietas hibrida sampai dengan 15 ton/ha GKG.
Arah pemuliaan padi hibrida adalah untuk Tabel 2.3 Daftar nama varietas padi hibrida
mendapatkan kombinasi hibrida yang Nomor Nama Varirtas Tahun
berdaya hasil tinggi dan untuk
memperoleh hibrida yang memiliki sifat 1. Maro 2002
ketahanan terhadap cekaman lingkungan
biotik dan abiotik, adaptif terhadap 2. Rokan 2002
kondisi lingkungan tumbuh, serta
3. Hipa 3 2004
memiliki mutu beras yang baik. Padi
hibrida merupakan generasi pertama (F1) 4. Hipa 4 2004
dari hasil persilangan antara dua tetua
yangsecara genetik berbeda dan 5. Hipa 5 Ceva 2006
dikembangkan dengan memanfaatkan
terjadinya heterosis pada F1 (Virmani et 6. Hipa 6 Jete 2006
al. 1997). Fenomena heterosis
7 Hipa 7 2009
merupakan fenomena aksi gen yaitu
gejala pertumbuhan dan kapasitas 8 Hipa 8 Pioneer 2009
produksi yang lebihtinggi dibandingkan
kedua tetuanya. Fenomena heterosis 9. Maro 2002
tersebut menyebabkan tanaman F1 lebih
10. Rokan 2002
vigor, tumbuh lebih cepat, anakan lebih
banyak, dan malai lebih lebat, sehingga 11. Hipa 3 2004
mampu berproduksi lebih tinggi
dibanding varietas unggul biasa (inbrida). 12. Hipa 4 2004
Namun keunggulan tersebut tidak
diperoleh pada populasi generasi kedua 13. Hipa 5 Ceva 2006
(F2) dan berikutnya.
14. Hipa 6 Jete 2006
Keunggulan padi hibrida adalah hasil
lebih tinggi dibanding padi unggul inbrida 15. Hipa Jatim 1 2009
dan vigor lebih baik sehingga lebih
16. Hipa Jatim 2 2009
kompetitif terhadap gulma. Sasaran
utama program perakitan padi hibrida 17 Hipa Jatim 3
adalah merakit varietas padi hibrida yang
adaptif terhadap kondisi lingkungan 18. Hipa 18
tumbuh di Indonesia dengan nilai
heterosis daya hasil 20–25% 19. Hipa 19
dibandingkan dengan varietas unggul Sumber: Litbang.deptan.go.id
inbrida (Satoto dan Suprihatno 2008).
d. Varietas unggul lokal
Potensi hasil yang tinggi dicapai melalui
keunggulan aspek fisiologis dan Sebelum adanya teknologi revolusi hijau,
morfologis tanaman. Indonesia telah petani disetiap wilayah menanam padi
melepaskan beberapa varietas padi lokal yang beradaptasi pada agrosistem
hibrida sebagai varietas unggul nasional spesifik. Varietas lokal telah
yang telah dirakit oleh Balai Besar dibudidayakan secara turun temurun.

6
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Setiap musim petani memilih varietas kedap air. Lapisan ini diperoleh akibat
padi dengan rasa nasi enak, sehingga aktivitas pengolahan tanah berkali-
varietas lokal pada umumnya memiliki kali.
mutu yang tinggi. Varietas lokal tersebut
telah beradaptasi pada kondisi
agroekosistem dan cekaman biotok
maupun abiotik di wilayah setempat.
Varietas lokal terutama yang
dikembangkan dari subspecies indica
akan dapat beradaptasi pada kondisi
kesuburan tanah yang rendah,
kekeringan, lahan masam, lahan
tergenang, keracunan besi,
ketidakpastian cuaca dan irigasi, serta
resisten terhadap hama, penyakit dan
gulma. Contoh varietas lokal diantaranya
pandan wangi (Cianjur), sarinah (lokal
Garut), midun (lokal Sukabumi), rojolele
(Delanggu Klaten).
3. Penyiapan Lahan
a. Karakteristik lahan sawah
Padi dapat tumbuh pada tanah
tergenang maupun kering, tetapi pada
dasarnya padi lebih menyukai tumbuh
pada tanah tergenang. Padi
merupakan satu-satunya tanaman
pangan yang dapat tumbuh pada tanah Gambar 2.2 Lapisan tanah sawah yang tergenang
tergenang air. Besarnya produktivitas
lahan tempat tumbuh padi tergantung Pengelolaan budidaya padi juga
pada kondisi tanah dan air di lokasi dipengaruhi pula oleh sifat tanah yaitu
tersebut. sifat fisik, kimia dan biologinya,
Pada tanah sawah yang tergenang walaupun apabila sawah tersedia
air dapat ditemukan berbagai lapisan cukup air maka sifat fisik tanah tidak
Keberadaan lapisan-lapisan ini terlalu berpengaruh karena proses
mempengaruhi pengelolaan budidaya pelumpuran (puddling). Sifat fisik
padi. Di bawah genangan air terdapat tanah sawah yang perlu diperhatikan
lapisan oksidasi yaitu lapisan yang adalah ruang pori tanah yang
masih cukup banyak kandungan dibutuhkan untuk pergerakan udara
oksigennya. Di bawah lapisan oksidasi dan air. Pada kondisi tergenang
terdapat lapisan reduksi, di mana seluruh pori tanah terisi air sehingga
kandungan oksigennya rendah, aerasi menurun atau tidak terisi udara.
cenderung anaerob, sehingga proses Sifat kimia tanah menggambarkan
kimia yang terjadi adalah reaksi kondisi hara yang terdapat di dalam
reduksi. Pada lapisan ini banyak hara tanah. Komposisi kimia tanah
terjerap atau terakumulasi. Di bagian sebagian besar sawah di Indonesia
dasar terdapat lapisan bajak yang menunjukkan besarnya penurunan
kesuburan tanah. Kesuburan tanah ini

7
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

sangat dipengaruhi oleh terjadinya dimaksudkan untuk melanjutkan


proses pelarutan, mineralisasi, penghancuran bongkahan tanah
immobilisasi, oksidasi dan reduksi hingga tanah dan air bercampur
dalam tanah sawah. Sebagian besar sempurna dan terbentuk struktur
proses-proses tersebut dilakukan oleh lumpur (puddling). Setelah digaru
mikroflora atau organisme renik dalam pengolahan tanah dilanjutkan
tanah. Pada sawah tergenang sebagian dengan perataan tanah sehingga
besar mikrofloranya bersifat an-aerob, tanah siap ditanami.
apabila sawah dikeringkan maka yang Umumnya pada tanah berat maupun
berkembang adalah mikroflora yang setelah sawah dibera (tidak ditanami)
bersifat aerob. perlu dilakukan 2 kali pembajakan dan
b. Pengolahan tanah sawa dua kali penggaruan agar sawah siap
Pengolahan tanah dibutuhkan untuk tanam. Pada tanah ringan atau antara
membuat tanah menjadi media dua musim tanam, tanah sawah dapat
tumbuh yang nyaman untuk dibajak satu kali dan digaru satu atau
perkecambahan dan pertumbuhan dua kali. Jarak waktu yang dibutuhkan
tanaman muda. Pengolahan tanah antara pembajakan dan garu adalah 15
sawah dimaksudkan untuk hingga 20 hari.
mempercepat masuknya air ke dalam Cara meningkatkan kualitas media
pori tanah dan tanah mampu tanam dan untuk dapat mengontrol air
menyimpan/menahan air lebih lama. dengan baik, maka setelah lumpur
Keuntungan lain dari pengolahan terbentuk perlu dilakukan
tanah sawah adalah mengendalikan pembentukan kemalir dan perataan
gulma, memasukkan pupuk, tanah. Sebagian air kemudian
membentuk tanah untuk dikeluarkan dari petakan sambil dibuat
meningkatkan penyerapan hara. kemalir berbatasan dengan galengan
Tujuan pengolahan tanah sawah sehingga tanah sawah menjadi kondisi
adalah membentuk struktur lumpur. macak-macak, rata dan siap ditanam.
Terdapat tiga tahap pengolahan tanah Ukuran lebar kemalir ± 20 cm (lebar
sawah, yaitu: cangkul). Keberadaan kemalir
dimaksudkan untuk dapat
1) Penggenangan, dimaksudkan untuk
mempertahankan tinggi muka air tanah
membuat semua pori tanah terisi air
pada saat tanah macak-
sehingga tanah menjadi jenuh air.
macak/dikeringkan.Kemalir juga dapat
2) Pembajakan, dimaksudkan untuk dibentuk dibentuk di bagian tengah
membongkar dan membalik tanah lahan apabila diperlukan.
serta merupakan awal proses
c. Pembenaman jerami
menghancurkan struktur tanah.
Pembajakan dilakukan dengan Jerami padi adalah semua hijauan padi
menggunakan bajak singkal selain biji dan akar yang dihasilkan
dan/atau cangkul. Dengan tanaman padi. Kandungan hara
memecah dan membalikkan tanah tertinggi dalam jerami selain Si (4–7%)
maka gulma yang tumbuh di adalah kalium (1.2–1.7%). Kandungan
permukaan tanah dibenamkan dan hara lainnya adalah N (0.5–0.8%), P
lebih banyak pori-pori tanah yang ( 0 . 0 7 – 0 . 1 2 % ) , d a n S
terisi air. (0.05–0.10%).Pengembalian jerami ke
tanah dapat memperlambat
3) Penggaruan (glebeg atau rotary),
pemiskinan K dan Si tanah.

8
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Pada saat pengolahan tanah sawah 3)Benih Pokok (Stock Seed/SS)


jerami padi sisa pertanaman Keturunan dari benih penjenis atau benih dasar.
benih penjenis berlabel ungu.
sebelumnya dimasukkan ke dalam
tanah saat pembajakan pertama.
Dengan bergeraknya bajak singkal, 4)Benih sebar (Extension Seed/ES)
Keturunan dari benih penjenis, benih dasar atau
jerami dibenamkan, dan setelah benih pokok. Benih penjenis berlabel biru
terdekomposisi sempurna jerami ini
Sumber: BPTP Jawa Barat, 2011
dapat menjadi tambahan hara bagi
b. Seleksi genih
tanaman padi dan memperbaiki sifat
biologis dan kesuburan tanah. Seringkali gabah yang akan digunakan
Pembenaman jerami dan pupuk sebagai benih masih bercampur
organik padat dapat memperbaiki dengan gabah hampa maupun gabah
kesuburan tanah sawah. Manfaat yang yang mengisi kurang maksimal. Cara
diperoleh dengan melakukan memilih benih yang baik dapat
pembenaman jerami adalah: menggunakan larutan garam 3 % (30 g
garam/L air). Penggunaan air garam
1) Memperbaiki kesuburan biologi
untuk menyeleksi benih dibandingkan
tanah.
dengan menggunakan air saja
2) Meningkatkan daya pegang air. dimaksudkan agar benih yang terpilih
3) M e n i n g k a t k a n m u s u h a l a m i , untuk dibibitkan benar-benar benih
menekan Organisme Pengganggu yang terisi penuh dan berbobot
Tanaman (OPT). maksimal. Benih yang terisi penuh
4) Mengurangi dosis pupuk NPK. akan menjamin perkecambahan bibit
yang baik di lapang karena benih
5) Menyeimbangkan unsur hara tanah
tersebut memiliki cadangan makanan
(menyehatkan tanah).
yang cukup. Untuk memastikan
6) Adaptasi terhadap perubahan iklim banyaknya garam yang perlu
global. dicampurkan ke dalam air dapat pula
Rekomendasi pengolahan tanah: menggunakan terapungnya telur ayam
1)Olah tanah sempurna dan rata.
2)Benamkan jerami. sebagai indikator. Banyaknya benih
disesuaikan dengan volume larutan.
4. Persemaian dan Penanaman
Gabah yang mengambang dan
a. Benih bermutu mengapung pada larutan garam
Benih bermutu dan bersertifikat dibuang, sedangkan gabah yang
sangat penting digunakan untuk tenggelam kemudian segera dicuci
menjamin kebenaran varietas yang dengan air bersih dan ditiriskan,
digunakan, serta untuk menghasilkan dibungkus dengan kain lembab dan
tanaman yang seragam. Berikut adalah ditempatkan dilokasi yang tidak
macam-macam benih bersertifikat: terkena sinar matahari langsung
1) Benih penjenis (Breeder Seed/BS) selama 1–2 hari hingga akar radikal
Benih yang diproduksi oleh dan di bawah
pengawasan pemulia tanaman yang
mulai muncul. Setelah calon akar
bersangkutan atau instansinya harus muncul benih siap disebarkan di
merupakan sumber untuk perbanyak benih
dasar. Benih penjenis berlabel kuning.
tempat semai.
Gambar dibawah ini menunjukkan
2)Benih dasar (Foundation Seed/FS)
Keturunan pertama dari benih penjenis. Benih
tahapan seleksi benih diantaranya:
diproduksi oleh instansi/badan yang ditetapkan 1) Siapkan benih padi yang akan
oleh Sub Direktorat Pembinaan Mutu Benih. Benih
penjenis berlabel putih. diseleksi.

9
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

2) Larutkan garam kedalam air, tergenang. Hal ini dimaksudkan agar


banyaknya larutan garam pencabutan bibit tidak sampai banyak
disesuaikan dengan jumlah benih merusak perakaran padi. Bibit dicabut
yang digunakan. miring atau diagonal agar kerusakan
3) Untuk memastikan konsentrasi sekecil mungkin,selanjutnya akar bibit
larutan garam dapat pula dibersihkan dari lumpur atau tanah
menggunakan terapungnya telur dengan mencucinya sehingga bibit
ayam sebagai indikator. mudah dibagi. Pencucian dilakukan
secara hati-hati sehingga akar bibit
4) Masukkan benih kedalam larutan
tidak rusak. Gambar 2.4 menunjukkan
garam, aduk rata.
kondisi bibit yang baik, sehat dan yang
5) Benih yang terapung disaring untuk kurang baik.
dibuang.
6) Benih yang bernas akan tenggelam
di dasar wadah.
7) Saring benih yang tenggelam (benih
bernas).
8) Cuci benih yang tenggelam dengan
air mengalir untuk menghilangkan
sisa larutan garam.

Bibit kurang baik Bibit yang sehat


Gambar 2. 4 Kondisi bibit yang kurang baik dan yang sehat

Persemaian kering umumnya


dilakukan apabila air tidak cukup
tersedia untuk pengolahan tanah dan
mengairi Persemaian basah.
Persemaian kering secara
Gambar 2.3. Metode seleksi benih dengan air garam konvensional dengan membuat
bedengan semai di lahan kering.
c. Persemaian Persemaian di lahan kering
Umumnya petani menggunakan mengakibatkan kerusakan akar bibit
Persemaian basah. Luas Persemaian pada saat dipindah tanam sehingga
sekitar 4% atau 1/25 dari luas pemindahan bibit biasanya dilakukan
pertanaman. Lebar Persemaian saat umur bibit mencapai 28 hari.
1.0–1.2 m dan panjang sesuai panjang Sekarang berkembang Persemaian
lahan, dengan tinggi bedengan 4–5 cm kering tanpa lahan yaitu menggunakan
dari muka air. Untuk mendukung wadah, baki atau tampah (Gambar 2.3).
pertumbuhan bibit yang baik, bedeng Wadah digunakan untuk memudahkan
semai diberi pupuk urea dengan dosis pengangkutan dan penyeleksian bibit.
20–40 g/m2 bersamaan saat tabur Umur bibit pada teknik Persemaian
benih. Sehari sebelum bibit akan kering ini hanya 10–14 hari.Seiring
dipindahtanamkan, lahan semai dengan semakin berkembangnya
dimasukkan air hingga lahan semai pemanfaatan mekanisasi pertanian,

10
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

kedepan tampaknya penggunaan Rekomendasi di persemaian


Persemaian kering akan lebih luas lagi. 1)Gunakan benih bermutu
2)Sebelum di semai benih disortir dengan larutan garam,
Hal ini ditunjukkan dengan makin
semai benih yang tenggelam dan buang benih yang melayang
banyaknya aplikasi rice planter yang 3)Rendam benih sehari semalam dan beri perlakuan fungisida
menggunakan persemaian kering 4)Inkubasikan benih pada karung basah sampai tumbuh tunas
sebagai penyedia bibit padi (Gambar 5)Pengamatan dan pengambilan telur ngengat penggerek batang
2.5).
5. Penanaman
a. Penanaman
Populasi tanaman dianjurkan > 200
000 rumpun/hektar dengan jarak
tanam disesuaikan dengan kondisi
lapang. Pada teknologi PTT jarak tanam
yang digunakan disesuaikan dengan
kondisi lapang atau musim tanam
dengan populasi tanaman harus
mencapai 200.000 rumpun/ha. Pada
musim hujan jarak tanam lebih lebar
misal 30 cm x 15 cm, sedangkan musim
kering jarak tanam lebih rapat misal 20
cm x 20 cm. Pada sistem tanam yang
konvensional (yang umum digunakan)
jarak tanamnya tegel 20–25 cm x
20–25 cm. Pada PTT juga diperkenalkan
jarak tanam “legawa” (legawa memiliki
arti luas atau lapang) 40 cm x 20 cm x
10 cm, baik 2:1 atau 4:1. Pada jarak
tanam legawa ini ada sebagian jarak
antar tanaman yang lebih luas daripada
Gambar 2.5 Persemaian kering ketiga jarak lainnya. Adanya jarak antar
tanaman yang lebih luas menjamin
yang memungkinkan tiap tanaman
mendapatkan sumber daya (sinar
matahari, pertukaran gas, hara, air)
dayang lebih banyak sehingga
pertumbuhan tanaman dan
produksinya menjadi lebih baik
daripada sistem tegel yang umum.
Adanya jarak yang lebih luas pada baris
antar tanaman memungkinkan adanya
ruang kosong untuk pengaturan air,
Gambar 2.6 Rice planter saluran pengumpul keong, atau
dimanfaatkan untuk mina padi,
pengendalian gulma, OPT menjadi

11
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

lebih mudah dan penggunaan pupuk yang sangat rapat, misalnya 20 cm x 20


lebih bermanfaat cm, karena akan menyebabkan jarak
dalam baris sangat sempit. Dalam buku
ini, dibatasi pada penerapan sistem
tanam legawa 2 : 1 dan 4 : 1 baik untuk
tipe 1 maupun tipe 2.
1) Legawa 2 : 1
Sistem tanam legawa 2:1 akan
menghasilkan jumlah populasi
tanaman per ha sebanyak 213.300
rumpun, serta akan meningkatkan
populasi 33.31% dibanding pola
tanam tegel 25 cm x25 cm yang
hanya 160.000 rumpun/ha. Dengan
pola tanam ini, seluruh barisan
tanaman akan mendapat tanaman
sisipan.

Gambar 2.7 Tanam padi legawa 2 : 1 dan legawa 5 : 1

b. Prinsip tanam jajar legawa


Sistem legawa adalah suatu rekayasa
teknologi untuk mendapatkan populasi
tanaman lebih dari 160.000 per hektar.
Penerapan jajar legawa selain
meningkatkan populasi pertanaman,
juga mampu menambah kelancaran
sirkulasi sinar matahari dan udara
disekeliling tanaman pingir sehingga
tanaman dapat berfotosintesa lebih
baik. Selain itu, tanaman yang berada di
pinggir diharapkan memberikan
produksi yang lebih tinggi dan kualitas
gabah yang lebih baik, mengingat pada
Gambar 2.8 Legawa 2 : 1
sistem tanam jajar legawa terdapat
ruang terbuka seluas 25–50%, 2) Legawa 4 : 1
sehingga tanaman dapat menerima
a) Tipe 1
sinar matahari secara optimal yang
berguna dalam proses fotosintesis. Sistem tanam legawa 4:1 tipe 1
merupakan pola tanam legawa
Penerapan sistem tanam legawa
dengan keseluruhan baris
disarankan menggunakan jarak tanam
mendapat tanaman sisipan. Pola
25 cm x 25 cm antar rumpun dalam
ini cocok diterapkan pada
baris; 12.5 cm jarak dalam baris; dan 50
kondisi lahan yang kurang subur.
cm sebagai jarak antar barisan/lorong
Dengan pola ini, populasi
atau ditulis 25 cm x 12.5 cm x 50 cm.
tanaman mencapai 256.000
Hindarkan penggunaan jarak tanam

12
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

rumpun/ha dengan peningkatan


populasi sebesar 60%
dibanding pola tegel (25 cm x
25cm).

Gambar 2.10 Legawa 4 : 1 (Tipe 2)

Rekomendasi di Penanaman
1 Pindah tanam bibit pada umur 10–14 hari setelah semai.
2. Kondisi air pada saat tanam adalah “macak-macak”.
3. Jarak tanam yang digunakan adalah 20 cm x 20 cm
dengan
2–3 bibit atau lubang atau 20 cm x 40 cm x 15 cm dengan
4–5 bibit atau lubang.

6. Pengelolaan Air
a. Waktu pemberian air
1) Penggenangan tetap (continuous
flow)
Gambar 2.9 Legawa 4 : 1 (Tipe 1) Cara pemberian air paling mudah
adalah dengan penggenangan
b) Tipe 2 tanah secara tetap. Air diberikan
Sistem tanam legawa 4 : 1 tipe 2 dengan tinggi genangan 5–10 cm
merupakan pola tanam dengan secara terus-menerus kecuali pada
hanya memberikan tambahan saat akan dilakukan pemupukan.
tanaman sisipan pada kedua Cara ini membutuhkan air sangat
barisan tanaman pinggir. banyak dan akan menjadi masalah
Populasi tanaman 192 712 ± ketika air mulai langka.
4260 rumpun/ha dengan Pengurangan tinggi genangan
persentase peningkatan hanya sebenarnya tidak mempengaruhi
sebesar 20.44% dibanding pola hasil secara nyata. Hanya petani
tegel (25 cm x 25 cm). Pola ini belum yakin terhadap pratik ini
cocok diterapkan pada lokasi sebab khawatir tanamannya akan
dengan tingkat kesuburan tanah kekurangan air. Kelebihan
yang tinggi. Meskipun pemberian air dengan genangan
penyerapan hara oleh tanaman yang dalam adalah berkurangnya
lebih banyak, tetapi karena pertumbuhan gulma, karena hanya
tanaman lebih kokoh sehingga gulma yang memiliki kemampuan
mampu meminimalkan resiko tumbuh tergenang yang akan eksis.
k e r e b a h a n s e l a m a
pertumbuhan. Cara pemberian air ini masih
dipertahankan di daerah dengan
budidaya mina-padi. Pada
budidaya mina-padi, tinggi
genangan dipertahankan sekitar 10
cm dan di beberapa tempat dibuat
alur agar air lebih dalam.
2) Budidaya jenuh air (Saturated soil
culture)

13
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Budidaya pada tanah jenuh b) Memberi kesempatan akar


(Saturated soil culture, SSC) adalah tanaman memperoleh udara
teknik budidaya padi sawah lebih banyak sehingga dapat
dengan cara menjaga kondisi tanah berkembang lebih dalam karena
selalu dalam keadaan jenuh air. akar yang dalam dapat
Kondisi jenuh akan terjadi pada menyerap unsur hara dan air
saat semua ruang pori tanah terisi yang lebih banyak.
air. Kondisi jenuh tidak harus c) Mencegah timbulnya keracunan
dilakukan sampai sawah tergenang besi pada tanah baru digunakan
air, kondisi lapangan hanya macak- untuk budidaya lahan kering.
macak. Meskipun teori, konsep SSC
d) Mencegah penimbunan asam
dapat dilakukan, tetapi sulit
organik dan gas hidrogen
dipraktekkan karena ini
sulfida yang menghambat
membutuhkan pengamtan yang
perkembangan akar.
kontinyu (harian atau sekali tiap
dua hari). Pemberian air irigasi e) M e n g a k t i f k a n j a s a d r e n i k
hanya untuk menjaga kedalaman (mikrobia tanah) yang
air sekitar 1 cm. Dalam praktik bermanfaat.
berarti irigasi dangkal diberikan f) M e n g u r a n g i k e r e b a h a n
untuk mendapatkan air genangan tanaman karena terlalu sukulen.
tidak lebih dari 1 cm. Penghematan g) Mengurangi jumlah anakan yang
air tercatat dengan SSC beragam tidak produktif (tidak
dari 5 sampai 50% tergantung menghasilkan malai dan gabah).
pada tipe tanah dan kedalaman
h) Menyeragamkan pemasakan
muka air tanah) dengan kehilangan
gabah dan mempercepat waktu
hasil 5-10%. Cara lain aplikasi
panen.
jenuh air adalah dengan
penanaman padi pada bedengan. I) Memudahkan pembenaman
Cara ini merupakan langkah efektif pupuk ke dalam tanah (lapisan
untuk menjaga kejenuh air tanpa olah).
terjadi penggengan yang berlebih. j) Memudahkan pengendalian
Air diberikan pada alur yang dibuat hama keong mas, mengurangi
di sekitar bedengan sampai penyebaran hama wereng
mencapai permukaan bedengan. coklatdan penggerek batang.
Jika air di saluran menurun, 4)Teknis penerapan pengairan
tambahan air diberikan sampai berselang
pada posisi semula.
Teknik penerapan pengairan
3) Pengairan berselang (Intermittent dilakukan dengan cara:
irrigation)
a) Pada saat tanaman berumur 3 HST
Pengairan berselang adalah (hari setelah tanam) petakan
pengaturan kondisi sawah dalam sawah diairi dengan tinggi
kondisi kering dan tergenang genangan 5 cm dan selama 2 hari
secara bergantian. Cara ini berikutnya tidak ada penambahan
bertujuan untuk: air sampai kondisi air di petakan
a) Menghemat air irigasi sehingga habis dan tanah mengering hingga
areal yang dapat diairi lebih terlihat sedikit retak.
luas.

14
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

b)Hari keempat berumur 7 HST 7. Pemupukan


petakan sawah diairi kembali Pemupukan padi sawah menerapkan
hingga genangan air setinggi 5 cm pemupukan berimbang secara efektif dan
dan tidak ada penambahan air efisien sesuai kebutuhan tanaman dan
sampai kondisi air dipetakan ketersediaan hara dalam tanah. Pemupukan
habis dan tanah menjadi berimbang adalah pemberian berbagai
mengering sedikit retak kembali. unsur hara dalam bentuk pupuk untuk
c) Cara ini dilakukan terus sampai memenuhi kekurangan hara yang
fase anakan maksimal. dibutuhkan tanaman berdasarkan tingkat
d) P a d a s a a t m u l a i f a s e hasil yang ingin dicapai dan hara yang
pembentukan malai (bunting) tersedia dalam tanah. Jika menggunakan
sampai pengisian biji petakan pupuk tunggal, maka unsur N (nitrogen
sawah digenangi terus. Petakan dalam bentuk pupuk urea), P (phospat dalam
dikeringkan kembali saat 10–15 bentuk pupuk TSP/SP36) dan K (kalium
hari sebelum panen. dalam bentuk pupuk KCl). Jika menggunakan
pupuk majemuk berarti dalam satu jenis
Pada tanah yang cepat menyerap air
pupuk terdapat lebih dari satu unsur utama.
atau berpasir selang waktu pengairan
Saat ini petani mulai terbiasa menggunakan
harus diperpendek. Apabila
pupuk majemuk dengan komposisi
ketersediaan air selama satu musim
kandungan unsur yang berbeda-beda.
tanam kurang mencukupi selang waktu
Sebagai contoh saat ini banyak digunakan
pengairan dapat diperpanjang yaitu
pupuk Phonska (15-15-15) yang artinya
dengan selang waktu 5 hari.
memiliki kandungan N sebesar 15%, P2O5
Kelemahan cara ini adalah
sebesar 15%, K2O sebanyak 15%. Dosis NPK
pengamatan yang cermat dan teliti,
15-15-15 yang biasa digunakan untuk
sebab jangan sampai terjadi tanaman
tanaman padi sawah adalah sekitar 300
mengalami kekeringan. Pengairan
kg/ha. Dengan aplikasi 300 kg/ha NPK 15-
berselang secara efektif dan efisien
15-15 berarti kita memberikan 45 kg/ha
hanya dapat dilakukan pada areal
urea, 45 kg/ha P2O5 dan 45 kg/ha K2O.
sawah irigasi teknis yang dapat dengan
mudah mengatur masuk dan keluarnya Penggunaan BWD untuk menentukan
air pada areal persawahan. Pada waktu aplikasi pupuk N bisa dilakukan
sawah-sawah yang sistem drainasenya melalui 2 cara. Cara pertama adalah waktu
tidak baik (sulit dikeringkan) atau tetap (fixed time) yaitu waktu pemupukan
sawah tadah hujan pengairan ditetapkan lebih dahulu berdasarkan tahap
berselang (intermittent irrigation) pertumbuhan tanaman, antara lain fase pada
tidak layak diterapkan. saat anakan aktif dan pembentukan malai
atau saat primordia. Cara kedua adalah waktu
Prinsip pemberian air: memberi air
pemberian pupuk berdasarkan nilai
untuk tanaman dalam jumlah yang
pembacaan BWD yang sebenarnya (real
cukup, waktu yang tepat dan mutu
time), yaitu penggunaan BWD dimulai ketika
yang baik.
tanaman 14 HST, kemudian secara periodik
Rekomendasi Pengairan: diulangi 7–10 hari sekali sampai diketahui
Teknik irigasi berselang atau intermittent. Air nilai kritis saat pupuk N harus diaplikasikan.
dialirkan ke sawah hingga tergenang sekitar 5 cm dan Untuk kondisi Indonesia disarankan untuk
dibiarkan hingga habis meresap ke tanah baru
dimasukkan kembali. Pengeringan air juga dilakukan
menggunakan fixed time.
sesuai tindakan budidaya. a. Cara penggunaan BWD waktu tetap (fixed
time)

15
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Pembacaan BWD hanya dilakukan lalu pilih daun teratas yang telah
menjelang pemupukan ke dua (tahap membuka penuh pada satu rumpun.
anakan aktif, 23–28 HST) dan pemupukan 4) Taruh bagian tengah daun di atas BWD,
ketiga (tahap primordial, 38-42 HST), lalu bandingkan warna daun tersebut
dengan tujuan untuk menghaluskan dosis dengan skala warna pada BWD. Jika
pupuk yang ditetapkan. Jika nilai warna daun berada di antara dua skala
pembacaan BWD berada di bawah nilai warna di BWD, maka gunakan nilai rata-
kritis (<4,0), maka dosis pupuk N yang rata dari kedua skala tersebut,
diberikan dinaikkan sekitar 25% dari misalnya 3,5 untuk nilai warna daun
jumlah yang sudah ditetapkan. Sebaliknya yang terletak di antara skala 3 dengan
jika hasil pembacaan BWD di atas nilai skala 4 BWD.
kritis (>4,0), maka dosis pupuk N yang
5) Pada saat mengukur daun tanaman
diberikan dikurangi sekitar 25% dari
dengan BWD, petugas tidak boleh
jumlah yang sudah ditetapkan.
menghadap sinar matahari, karena
dapat mempengaruhi nilai
pengukuran.

Gambar 2.11 Jenis tipe anakan berdasarkan dosis pemupukan

b. Cara penggunaan BWD waktu sebenarnya


(real time)
1) Sebelum berumur 14 hari setelah
tanam pindah (HST), tanaman padi
diberi pupuk dasar N dengan takaran
50-75 kg urea per hektar. Pada saat itu
BWD belum diperlukan.
2) Pengukuran tingkat kehijauan daun
padi dengan BWD dimulai pada saat
tanaman berumur 25-28 HST.
Pengukuran dilanjutkan setiap 7-10
hari sekali, sampai tanaman dalam
kondisi bunting atau fase primordia.
Cara ini berlaku bagi varietas unggul
biasa. Khusus untuk padi hibrida dan
padi tipe baru, pengukuran tingkat Gambar 2.12 Teknik pengukuran warna daun dengan BWD

kehijauan daun tanaman dilakukan


6) B i l a m e m u n g k i n k a n , s e t i a p
sampai tanaman sudah berbunga 10%.
pengukuran dilakukan pada waktu dan
3) Pilih secara acak 10 rumpun tanaman oleh orang yang sama, supaya nilai
sehat pada hamparan yang seragam, pengukuran lebih akurat.

16
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

7) Jika lebih 5 dari 10 daun yang diamati 1) Kekurangan unsur N menyebabkan tanaman
warnanya dalam batas kritis atau kerdil, daun kuning dan hasil rendah.

dengan nilai rata-rata kurang dari 4,0 2) Kelebihan unsur N menyebabkan pertumbuhan
vegetatif terlalu subur, mudah rebah, mudah
maka tanaman perlu segera diberi diserang hama dan penyakit, dan banyak butir hijau.
pupuk N dengan takaran:
Pemupukan P dan K disesuaikan dengan
a) 50-75 kg urea per hektar pada
hasil analisis status hara tanah dan
musim hasil rendah (di tempat-
kebutuhan tanaman. Status hara tanah P
tempat tertentu seperti Subang
dan K dapat ditentukan dengan Perangkat
Jawa Barat, musim hasil rendah
Uji Tanah Sawah (PUTS). Tiap wilayah
adalah musim kemarau).
telah memiliki dosis rekomendasi
b) 75-100 kg urea per hektar pada pemupukan P dan K yang berdasarkan
musim hasil tinggi (di tempat- pada uji tanah sawah yang dilakukan oleh
tempat tertentu seperti Kuningan instansi terkait (Balai Penyuluhan atau
Jawa Barat dan Sragen Jawa Tengah, Dinas Pertanian). Terdapat tiga skala
musim hasil tinggi adalah musim tingkatan status hara tanah P dan K pada
kemarau). suatu lahan sawah yaitu tinggi, sedang
c)100 kg urea per hektar pada padi dan rendah sebagaimana termuat dalam
hibrida dan padi tipe baru, baik pada tabel di bawah ini:
musim hasil rendah maupun musim Tabel 2.4 Rekomendasi umum pemupukan
hasil tinggi. Rekomendasi Status hara tanah P dan K
d) Apabila nilai warna daun padi pupuk
(kg/ha) Tinggi Sedang Rendah
hibrida dan padi tipe baru pada saat
tanaman dalam kondisi keluar malai
dan 10% berbunga berada pada SP-36 50 75 100

skala 4 atau kurang, maka tanaman


Kcl 0-50 50 100
perlu diberi tambahan pupuk N
(bonus) dengan takaran 50 kg urea Sumber: PTT 2013
per hektar. Tabel 2.5
Setelah tanaman padi berumur lebih dari Acuan umum pemupukan fosfor pada tanaman padi sawah

50 hari setelah tanam (HST) sebaiknya Status Hara Kadar hara Dosis acuan
hentikan pemakaian Urea kecuali pada terekstrak HCl pemupukan P
25% (mg (kg SP-36/ha)
tanaman padi hibrida. Sebelum P2O5/100g)
melakukan pemupukan jangan lupa
gunakan dulu bagan warna daun (BWD) Rendah <20 100
untuk menghemat biaya pemupukan,
mengurangi pencemaran lingkungan dan Sedang 20-40 75
mengurangi serangan hama penyakit. Jika
Tinggi >40 50
dihubungkan dengan target hasil, maka
Sumber: PTT 2013
dosis pemupukan N dengan berpedoman
pada BWD adalah sebagai berikut: Tabel 2.6 Acuan umum pemupukan
kalium pada tanaman padi sawah dengan dan tanpa jerami padi

Sumber: PTT 2013


Gambar 2.13 Penggunaan BWD untuk Mmnentukan
dosis N berdasarkan target hasil

17
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Pupuk P diberikan seluruhnya sebagai kandungan hara dan bahan organik tanah
pupuk dasar atau bersamaan dengan serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan
pemupukan N yang pertama pada 0–14 biologi tanah. Selain itu, menurut
HST. Pupuk K pada lahan sawah dengan Suriadikarta dan Simanungkalit (2006)
status hara tanah P dan K rendah (dosis pupuk organik juga sangat bermanfaat
100 kg/ha KCl) diberikan 50 % sebagai bagi peningkatan produksi pertanian baik
pupuk dasar (pemupukan pertama) dan kualitas maupun kuantitas, mengurangi
sisanya diberikan pada masa primordia. pencemaran lingkungan, dan
Pada lahan sawah dengan status hara meningkatkan kualitas lahan secara
tanah P dan K sedang sampai tinggi (< 50 berkelanjutan. Penggunaan pupuk
kg KCl/ha) pupuk K diberikan seluruhnya organik dalam jangka panjang dapat
sebagai pupuk dasar (0–14 HST). meningkatkan produktivitas lahan dan
Cara aplikasi pupuk pada tanaman padi: dapat mencegah degradasi lahan.
1) Ditabur secara merata pada areal d. Pupuk hayati
sawah jika menggunakan sistem jarak Dekomposisi bahan organik pada kondisi
tanam tegel. tanah an-aerob seperti sawah berjalan
2) Jika menggunakan sistem tanam jajar lambat sehingga untuk mempercepat
legawa maka pemberian pupuk hanya dekomposisi bahan organik dapat
pada tempat yang ada tanamannya digunakan atau diaplikasikan pupuk
atau di luar legawa. Pemberian atau hayati. Pupuk hayati, yang dapat berupa
penyebaran dilakukan melalui legawa cairan atau padatan/serbuk, diaplikasikan
tersebut. pada saat menjelang pindah tanam bibit
(1–3) hari sebelum pindah tanam) dengan
3) Ditaruh diperempatan jarak tanaman
dosis 2 liter/ha/aplikasi.
padi, jadi tidak disebar secara merata.
Peraturan Menteri Pertanian Republik
4) Diberikan di perempatan di antara
Indonesia (Permentan) Nomor
tanaman lalu diinjak dengan satu khaki.
70/PERMENTAN/SR.140/10/2011
c. Pupuk organik menyatakan bahwa pupuk hayati
Menurut Razak et al. (2005) penggunaan merupakan produk biologi aktif terdiri
pupuk organik muncul terutama karena atas mikroba yang dapat meningkatkan
masalah pencemaran lingkungan yang efisiensi pemupukan, kesuburan, dan
berpengaruh buruk terhadap produk kesehatan tanah. Formula pupuk hayati
pertanian. Aspek penting dari hal tersebut adalah komposisi mikroba atau
adalah penggunaan pupuk organik mikrofauna dan bahan pembawa
sebagai pengganti sebagian atau seluruh penyusun pupuk hayati. Pendapat lain
pupuk kimia tanpa mengurangi tingkat juga di sampaikan oleh Vessey (2003)
produksi tanaman. Pupuk organik bahwa pupuk hayati mengandung
menurut Peraturan Menteri Pertanian mikroorganisme hidup, yang ketika
Republik Indonesia (Permentan) No. diaplikasikan kepada benih, pemukaan
70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 adalah tanaman, atau tanah dapat memacu
pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, pertumbuhan tanaman. Mikroba tanah
kotoran hewan dan/atau bagian hewan sangat penting untuk membantu proses
dan/atau limbah organik lainnya yang mineralisasi bahan organik tanah dan
telah melalui proses rekayasa, berbentuk membantu tanaman dalam penyerapan
padat atau cair, dapat diperkaya dengan unsur hara.
bahan mineral dan/atau mikroba, yang Fungsi mikroba secara umum
bermanfaat untuk meningkatkan

18
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

digolongkan menjadi empat fungsi 8. Hama Tanaman Padi


(Saraswati et al, 2004) yaitu: (1) a. Tikus sawah (Rattus argentiventer rob
meningkatkan ketersediaan unsur hara & kloss)
tanaman dalam tanah, (2) sebagai
Habitat tikus sawah adalah agro
perombak bahan organik dalam tanah dan
ekosistem sawah dan lingkungan di
mineralisasi unsur organik, (3) bakteri
sekitarnya. Tikus sawah bersarang pada
rizosfir-endofitik berfungsi memacu
lubang di tanah yang digalinya
pertumbuhan tanaman dengan
(terutama untuk reproduksi dan
membentuk enzim dan melindungi akar
membesarkan anaknya) dan di semak-
dari mikroba patogenik, dan (4) sebagai
semak (refuge area/habitat pelarian).
agensia hayati pengendali hama dan
Sebagai hewan omnivora (pemakan
penyakit tanaman. Menurut Yasari et al.
segala), tikus mengkonsumsi apa saja
(dalam Fadiluddin, 2009), mikroba yang
yang dapat dimakan oleh manusia.
digunakan sebagai pupuk hayati mampu
Meskipun demikian, apabila makanan
memacu pertumbuhan tanaman,
berlimpah tikus sawah cenderung
menambat nitrogen, melarutkan fosfat
memilih pakan yang paling disukainya
dan sebagai agen hayati (bio-control)
yaitu padi. Pada saat kondisi lahan
untuk menghambat serta mengendalikan
diistirahatkan (bera), tikus sawah
penyakit tanaman. Mikroba tanah
menginfestasi pemukiman penduduk
tersebut diantaranya adalah Azotobacter,
dan gudang-gudang penyimpanan
Azospirillum, Rhizobium, Bacillus yang
padi.
dapat mengikat Nitrogen serta
Pseudomonas yang dapat melarutkan Tikus menyerang padi pada malam hari.
fosfat dan kalium. Pada siang harinya, tikus bersembunyi
di dalam lubang pada tanggul-tanggul
e.Pupuk silika
irigasi, jalan sawah, pematang, dan
Unsur Si dalam pupuk silica dapat daerah perkampungan dekat sawah.
menstimulasi fotosintesis dan translokasi Pada periode bera, sebagian besar tikus
karbon dioksida (Co2). Silika yang bermigrasi ke daerah perkampungan
terakumulasi pada daun padi berfungsi dekat sawah dan akan kembali lagi ke
menjaga daun tetap tegak sehingga sawah setelah pertanaman padi
membantu penangkapan cahaya matahari menjelang generatif. Kehadiran tikus
dalam proses fotosintesis dan translokasi pada daerah persawahan dapat
CO2 ke malai. Unsur Si juga dapat dideteksi dengan memantau
mengurangi cekaman abiotik, seperti keberadaan jejak kaki (foot print), jalur
suhu, radiasi cahaya, angin, air, dan jalan (run way), kotoran atau feses,
kekeringan, serta meningkatkan lubang aktif, dan gejala serangan.
resistensi tanaman terhadap ancaman
1) Pengendalian
biotik, seperti serangan penyakit dan
hama. Silika memperkuat jaringan Pengendalian tikus dilakukan
tanaman sehingga lebih tahan terhadap dengan pendekatan PHTT
serangan penyakit dan hama, terutama (Pengendalian Hama Tikus Terpadu)
hama penggerek batang (stem borer). yaitu pendekatan pengendalian
Ketersediaan Si yang cukup dalam tanah yang didasarkan pada pemahaman
juga meningkatkan ketahanan tanaman biologi dan ekologi tikus, dilakukan
terhadap ketidakseimbangan unsur hara, secara dini, intensif dan terus
seperti kelebihan N, kekurangan dan menerus dengan memanfaatkan
kelebihan P, serta keracunan Na, Fe, Mn, semua teknologi pengendalian yang
dan Al. sesuai dan tepat waktu. Pelaksanaan

19
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

pengendalian dilakukan oleh petani habitat tikus seperti sepanjang


secara bersama-sama tanggul irigasi, pematang besar,
(berkelompok) dan terkoordinasi tanggul jalan, dan batas sawah
dengan cakupan wilayah sasaran dengan perkampungan.
pengendalian dalam skala Pemasangan bubu perangkap pada
luas/hamparan. pesemaian dan pembuatan TBS
Kegiatan pengendalian tikus (Trap Barrier System atau Sistem
ditekankan pada awal musim tanam Bubu Perangkap) dilakukan pada
untuk menekan populasi awal tikus daerah endemik tikus untuk
sejak awal pertanaman sebelum menekan populasi tikus pada awal
tikus memasuki masa reproduksi. musim tanam.
Kegiatan tersebut meliputi kegiatan Kegiatan pengendalian yang sesuai
gropyok masal, sanitasi habitat, dengan stadia pertumbuhan padi
pemasangan TBS dan LTBS. Gropyok antara lain sebagai berikut:
dan sanitasi dilakukan pada habitat-

Tabel 2.7 Tabel pengendalian hama pada padi

Keterangan: + = dilakukan; ++ = difokuskan; LTBS = Sistem bubu perangkap linear; TBS = sistem bubu perangkap

20
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

TBS merupakan petak tanaman padi


dengan ukuran minimal (20 x 20) m
yang ditanam 3 minggu lebih awal
dari tanaman di sekitarnya, dipagar
dengan plastik setinggi 60 cm yang
ditegakkan dengan ajir bambu pada
setiap jarak 1 m, bubu perangkap
dipasang pada setiap sisi dalam
pagar plastik dengan lubang
menghadap keluar dan jalan masuk
Gambar 2.14 TBS (A) dan LTBS (B)
tikus. Petak TBS dikelilingi parit
dengan lebar 50 cm yang selalu b. Penggerek batang padi (scirpophaga
terisi air untuk mencegah tikus spp, chilo supersalis)
menggali atau melubangi pagar
Gejala serangan pada stadia vegetatif
plastik. Prinsip kerja TBS adalah
menyebabkan matinya pucuk ditengah
menarik tikus dari lingkungan sawah
dan disebut sundep (Gambar 1.15).
di sekitarnya (hingga radius 200 m)
Kehilangan hasil akibat serangan
karena tikus tertarik padi yang
penggerek batang padi pada stadia
ditanam lebih awal dan bunting
vegetatif tidak terlalu besar karena
lebih dahulu, sehingga dapat
tanaman masih dapat mengkompensasi
mengurangi populasi tikus
dengan membentuk anakan baru.
sepanjang pertanaman.
Berdasarkan simulasi pada stadia
LTBS merupakan bentangan pagar vegetatif, tanaman masih sanggup
plastik sepanjang minimal 100 m, mengkompensasi akibat kerusakan
dilengkapi bubu perangkap pada oleh penggerek sampai 30%. Gejala
kedua sisinya secara berselang- serangan pada stadia generatif
seling sehingga mampu menangkap menyebabkan malai muncul putih dan
tikus dari dua arah (habitat dan hampa yang disebut beluk (Gambar 3)
sawah). Pemasangan LTBS dilakukan Kerugian hasil yang disebabkan setiap
di dekat habitat tikus seperti tepi persen gejala beluk berkisar 1-3% atau
kampung, sepanjang tanggul irigasi, rata-rata 1.2%. Kerugian yang besar
dan tanggul jalan/pematang besar. terjadi bila penerbangan ngengat
LTBS juga efektif menangkap tikus bersamaan dengan stadia tanaman
migran, yaitu dengan memasang bunting.
LTBS pada jalur migrasi yang dilalui
tikus sehingga tikus dapat diarahkan
masuk bubu perangkap.

Gambar 2.15
Tanaman padi terserang penggerek batang pada stadia
vegetatif/sundep

21
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Gambar 2.18
Penggerek batang kuning (1), putih (2), bergaris (3),
dan merah jambu(4)

1) Pengendalian
a) Daerah serangan endemik
Pengaturan pola tanam:
(1)Dilakukan penanaman serentak,
sehingga tersedianya sumber
makanan bagi penggerek
batang padi dapat dibatasi.
(2)Pergiliran tanaman dengan
tanaman bukan padi sehingga
dapat memutus siklus hidup
hama.
(3)Pengelompokan persemaian
dimaksudkan untuk
memudahkan upaya
pengumpulan telur penggerek
secara massal.
(4)Pengaturan waktu tanam yaitu
pada awal musim hujan
berdasarkan penerbangan
ngengat atau populasi larva di
Gambar 2.16 tunggul padi.
Gejala penggerek batang pada stadia generatif /beluk
Pengendalian secara fisik dan
mekanik:
(1)Cara fisik yaitu dengan
penyabitan tanaman serendah
mungkin sampai permukaan
tanah pada saat panen. Usaha
itu dapat pula diikuti
pengolahan tanah.
(2)Cara mekanik dapat dilakukan
dengan mengumpulkan
kelompok telur penggerek
batang padi di persemaian.
Pengendalian hayati:
(1)Pemanfaatan musuh alami baik
Gambar 2.17 Siklus hidup penggerek batang
parasitoid denagn melepas
parasitoid telur.

22
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

(2) Konservasi musuh alam dengan cara meliputi penggunaan varietas


menghindari aplikasi insektisida tahan wereng batang cokelat
secara semprotan. seperti IR64, Ciherang, dan
b) Pengendalian secara kimiawi sebagainya. Pemberian pupuk N
jangan dilakukan sekaligus, tetapi
Apabila diperlukan sebagai
dibagi menjadi tiga kali selama
alternatif pada fase vegetatif
pertumbuhan tanaman padi.
penggunaan insektisida dapat
Penanaman secara serentak pada
dilakukan pada saat ditemukan
hamparan yang luas dalam kurun
kelompok telur rata-rata lebih dari
waktu tiga minggu serta adanya
satu kelompok telur/3 m2 atau
periode tanpa tanaman padi dapat
intensitas serangan rata-rata >5%.
menghambat perkembangan
Bila tingkat parasitisasi kelompok
populasi wereng batang cokelat.
telur pada fase awal vegetatif
Pengeringan sawah selama 3–4
>50% tidak perlu aplikasi
hari perlu dilakukan bila dijumpai
insektisida.
serangan awal wereng batang
Penggunaan insektisida butiran di cokelat. Rumpun padi yang
persemaian dilakukan jika disekitar memperlihatkan gejala terserang
pertanaman ada lahan sedang atau virus kerdil rumput atau kerdil
menjelang panen pada satu dari hampa harus segera dicabut dan
tujuh hari sebelum tanam. Pada dimusnahkan.
pertanman insektisida butiran
b) Pengendalian hayati
diberikan terutama pada stadia
vegetatif. Pada stadia generatif Wereng cokelat mempunyai
aplikasi dengan insektisida yang banyak musuh alami yang berupa
disemprotkan. parasitoid, predator, dan patogen.
Umumnya musuh alami ini mampu
c. W e r e n g c o k l a t ( N i l a p a r v a t a
mengendalikan perkembangan
lugens)
populasi wereng batang cokelat.
Gejala yang tampak dari serangan Penggunaan insektisida yang
wereng coklat dapat terlihat dari sembarangan dapat membunuh
daun yang menguning kemudian musuh-musuh alami ini, sehingga
tanaman mengering dengan cepat wereng batang cokelat meledak
(seperti terbakar). Gejala ini populasinya yang dikenal dengan
dikenal dengan istilah hopperbum. istilah resurgensi. Musuh alami
Dalam suatu hamparan gejala telur yang paling penting adalah
hopperbum terlihat sebagai bentuk Anagrus spp. Telur wereng batang
lingkaran yang menunjukkan pola cokelat juga banyak dimangsa oleh
penyebaran wereng coklat yang kepik predator (Cyrthorinus
dimulai dari satu titik kemudian lividipennis). Berbagai predator
menyebar ke segala arah dalam seperti laba-laba (Pardosa
bentuk lingkaran. Dalam keadaan pseudoannulata), kumbang
seperti ini populasi wereng coklat (Ophionea nigrofasciata), dan
biasanya sudah sangat tinggi. kumbang tomcat (Paederus
1) Pengendalian fuscipes) memangsa nimfa dan
a) Pengendalian bercocok tanam imago wereng cokelat. Wereng
yang hidup dekat permukaan air
Cara pengendalian ini
atau yang jatuh dapat dimangsa

23
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

oleh predator yang hidup di air


sawah sepertikepik Mesovelia sp.
Nimfa dan imago wereng cokelat
juga dapat diinfeksi cendawan
(Hirsutella citriformis), yang dapat
dikenali dari adanya filament
panjang berwarna putih kotor atau
kelabu pada permukaan tubuhnya.
c) Pengendalian kimiawi
Aplikasi insektisida umumnya tidak
diperlukan bila padi yang ditanam Gambar 2.19
tergolong varietas resisten, Hama wereng batang coklat (Nilaparvata lugens)

Penggunaan insektisida butiran


kurang efektif, terutama bila
tanaman padi sudah besar atau tua.
Penyemprotan yang dilakukan
pada saat banyak makroptera akan
membunuh musuh alami, tetapi
tidak membunuh telur yang ada
dalam jaringan. Oleh karena
setelah telur menetas, nimfa yang
keluar akan terbebas dari musuh Gambar 2.20
alami. Begitu pula aplikasi Gejala serangan hopperburn spot-spot

insektisida pada saat wereng dalam Sebagai tindakan preventif dalam


stadia nimfa tidak cukup pengendalian penggerek batang
bermanfaat, karena umumnya padi, wereng, untuk memantau
predator akan banyak memangsa fluktuasi populasi penggerek
nimfa. Penyemprotan insektisida batang, wereng perlu dilakukan
pada bagian atas tajuk tanaman secara rutin. Untuk memantau
tidak akan mengenai wereng fluktuasi populasi penggerek
cokelat yang hidup pada pangkal batang padi yang ada di dalam areal
batang. Dalam hal ini, tajuk pertanaman padi dapat
tanaman berperan sebagai payung menggunakan seks feromon.
yang melindungi wereng cokelat Sementara untuk memantau
dari tetesan halus insektisida. fluktuasi populasi penggerek
batang padi yang berasal dari
migrasi dari luar daerah dapat
menggunakan light trap
(perangkap cahaya).
d. Keong mas (Pomacea canaliculata)
Keong mas merusak tanaman
dengan cara memarut jaringan
tanaman dan memakannya,
menyebabkan adanya bibit yang
hilang per tanaman. Waktu kritis
untuk mengendalikan serangan

24
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

keong mas adalah pada saat 10 hst (2) M e n y e b a r b e n i h l e b i h


atau 21 hari setelah sebar benih banyak untuk sulaman.
(benih basah). Bila di sawah (3) Membersihkan saluran air
diketahui terdapat telur berwarna dari tanaman air seperti
merah muda dan keong mas kangkung.
dengan berbagai ukuran serta
c) Stadia vegetatif
warna, perlu dilakukan pengaturan
air, keong mas menyenangi (1) P e m u p u k a n P d a n K
tempat-tempat yang digenangi air. dilakukan sebelum tanam.
Jika petani petani menanam (2) Menanam bibit yang agak
dengan sistem tanam pindah maka tua (Lebih dari21 hari) dan
pada 15 hari setelah tanam pindah, jumlah bibit lebih banyak.
perlu dikeringkan kemudian (3) M e n g e r i n g k a n s a w a h
digenangi lagi secara bergantian sampai 7 hari setelah tanam.
(flash flood = intermitten
(4) Tidak aplikasi herbisida
irrigation).
sampai 7 harisetelah tanam.
1) Pengendalian
(5) Mengambil keong mas dan
Pengendalian yang paling utama memusnahkan.
ialah mencegah introduksi keong
(6) Memasang saringan pada
mas pada areal baru. Apabila keong
pemasukan air untuk
masuk ke dalam areal sawah baru,
menjaring siput.
akan berkembang cepat terutama
pada lahan yang selalu tergenang (7)Mengumpan dengan
dan akan sukar dikendalikan. menggunakan daun talas
Pengendalian keong mas, dan papaya.
sebaiknya dilakukan dengan (8) Memasang ajir agar siput
berbagai cara pengendalian secara bertelur pada ajir dan
t e r p a d u ( P H T ) d a n telurnya dimusnahkan.
berkesinambungan. Walaupun ( 9 ) M e n g a m b i l d a n
tanaman sudah besar (lebih dari 30 memusnahkan telur siput
hari), pengendalian harus tetap pada tanaman.
dilaksanakan. Hal tersebut untuk
(10)Aplikasi pestisida anorganik
mencegah serangan pertanaman
atau nabati seperti saponin
musim berikutnya dan juga di lahan
dan rerak sebanyak 20
sawah sekitarnya. PHT pada keong
sampai 50 kg/ ha yang
mas dilakukan sepanjang
diaplikasi sebelum tanam,
pertanaman dengan rincian
sebaiknya dilakukan pada
sebagai berikut:
caren agar bahan pestisida
a) Pratanam dapat dihemat.
Mengambil keong mas dan d) Stadia generatif dan setelah
memusnahkan sebagai cara panen
mekanis.
(1) Mengambil keong mas dan
b) Pesemaian memusnahkan.
(1) Mengambil keong mas dan (2) M e n g g e m b a l a k a n i t i k
memusnahkan. setelah padi dipanen.

25
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

seluruh areal pertanaman


yang luas tersebut.
b)Sanitasi terhadap tanaman
gulma di tengah pertanaman
padi serta di pematang, dapat
mengurangi habitat bagi
nimfa dan walang sangit
Gambar 2.21 dewasa.
Keong mas dan telor keong mas pada tanaman padi
Tabuhan hitam yang kecil adalah
e. W a l a n g s a n g i t ( L e p t o c o r i s a parasit telur walang sangit.
oratorius) Tabuhan menyelesaikan
Walang sangit menyerang tanaman perkembangannya di dalam telur
padi terutama dengan merusak biji walang sangit, sehingga akan
padi yang sedang berkembang membunuh telur-telur walang
dengan cara menghisap cairan susu sangit. Laba-laba memangsa nimfa
dari biji padi pada waktu fase awal dan walang sangit dewasa. Musuh-
pembentukan biji. Alat musuh alami tersebut mudah
pengisapnya ditusukkan di antara terbunuh oleh insektisida. Oleh
dua kulit penutup biji padi karena itu, sangat penting untuk
("lemma" dan "palea") dan melindungi serta menjaga musuh
menghisap cairan susu dari biji alami pada permulaam musim
yang sedang berkembang. Akibat pertanaman yaitu dengan
dari serangan ini akan mengurangi menggunakan pestisida hanya bila
ukuran dan kwalitas biji padi. Biji ambang pengendalian terlewati
yang terkena serangan ini akan dengan perlakuan yang dianjurkan.
pecah pada waktu digiling menjadi Ambang pengendalian walang
beras karena banyak biji yang tidak sangit adalah 10 per 20 rumpun.
masak penuh. Pengendalian dengan pestisida
Walang sangit juga memakan bulir yang dianjurkan harus dilakukan
sebelum bunga membuka, dan secepatnya bila dijumpai populasi
malai yang sedang bunting,tetapi walang sangit yang sudah
akibat nyata dari serangan ini m e l a m p a u i a m b a n g
belum diketahui. Dengan pengendaliannya. Perlu dicatat
pengamatan ini dapat membantu bahwa untuk walang sangit
menjelaskan bagaimana walang pestisida butiran tidak efektif.
sangit mampu bertahan untuk
hidup di pertanaman sebelum fase
masak susu.
1) Pengendalian
a) Penanaman dengan serentak
pada areal yang cukup luas
d a p a t m e m b a n t u
memperkecil pengaruh
populasi walang sangit pada
satu tempat sebab dengan
cara demikian populasi Gambar 2.22 Walang sangit (Leptocorisa oratorius)
walang sangit menyebar pada

26
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

9. Penyakit Tanaman Padi dikomposkan, atau kotoran


a. Hawar Daun Bakteri (HDB) hewan (kohe) yang sudah
dikomposkan.
Penyakit hawar daun bakteri bersifat
sistemik dan merusak tanaman pada (4) Pemupukan urea berdasakan
berbagai fase pertumbuhan. Gejala Bagan Warna Daun (BWD).
penyakit ini dapat dibedakan dalam 3 (5) Penggunaan urea berdasarkan
macam yaitu gejala layu kresek pada BWD.
tanaman muda atau tanaman dewasa (6) P e n g g u n a a n u r e a
yang peka gejala hawar, dan gejala daun berdasaarkan PHSL.
kuning pucat pada tanaman. Gejala lain
(7) P e n g g u n a a n u r e a
yang sering terjadi didaerah tropis adalah
berdasaaarkan KEPMEN.
daun berwarna kuning pucat pada
tanaman dewasa dan daun tua berwarna (8) Pengairan berselang.
hijau normal. Kadang-kadang pada (9) Penyiangan dengan gasrok
helaian daun terdapat garis berwarna atau landak.
hijau pucat. (10) Monitoring hama penyakit
dengan konsep Pengendalian
Hama Terpadu (PHT).
(11)Panen dengan perontok.
b. Penyakit blas
Penyakit blas yang disebabkan
cendawan Pyricularia grisea merupakan
salah satu kendala utama dalam upaya
peningkatan produksi, terutama pada
Gambar 2.23 Gejala penyakit Hawar Daun Bakteri (HDB)
pertanaman padi gaga. Cendawan P.
grisea dapat menyerang daun padi, buku
1) Pengendalian batang, leher malai, malai padi, bulir padi
Pengendalian HDB harus dan kolar daun. Penyakit blas tidak hanya
menggunakan beberapa konsep menyerang tanaman padi, tetapi dapat
pengendalian yang terdiri dari menyerang tanaman lain seperti gandum,
beberapa komponen yang terintegrasi sorgum dan spesies rumput-rumputan.
diantaranya: Serangan blas daun yang tinggi dapat
a) Penggunaan varietas tahan seperti mempengaruhi pertumbuhan tanaman
conde dan angke. Varietas ini dan anakan produktif yang menyebabkan
merupakan IR64 yang sudah diberi malai kecil dengan sedikit gabah bahkan
gen ketahanan xa5 dan Xa7. dapat menyebabkan seluruh tanaman
mati sebelum berbunga. Serangan blas
b)Tanam dengan menggunakan
leher dapat menurunkan hasil secara
konsep PTT (Pengelolaan Tanaman
langsung karena leher malai busuk dan
Terpadu).
patah sehingga pengisian terganggu dan
Konsep PTT diantaranya: bulir padi menjadi hampa.
(1) Menggunakan varietas unggul
baru
(2) Pemilahan benih berkualitas
(A) (B) (C) (D)
(3) Penggunaan bahan organik Gambar 2.24
jerami yang sudah Gejala penyakit blas daun (A), blas leher (B),
blas buku (C) dan blas kolar (D)

27
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

1) Pengendalian pupuk N maka intensitas penyakit


a) Ketahanan varietas makin tinggi.
Cara yang paling efektif, murah d) Pendekatan kimiawi
dan ramah lingkungan dalam Pengendalian penyakit blas akan
pengendalian penyakit blas adalah efektif apabila dilaksanakan sedini
penggunaan varietas tahan. mungkin dengan perlakuan benih,
Penggunaan varietas tahan tersebut hal ini disebabkan karena penyakit
harus disesuaikan dengan sebaran blas dapat ditularkan melalui benih.
ras yang dominan di suatu daerah. Efikasi fungisida untuk perlakuan
Apabila tanaman padi ditanam benih hanya bertahan 6 minggu dan
berturut-turut sepanjang tahun maka s e l a n j u t n y a p e r l u d i a d a k an
harus dilakukan pergiliran varietas penyemprotan tanaman. Aplikasi
atau rotasi gen. Beberapa varietas penyemprotan untuk menekan
yang masih menunjukkan reaksi serangan penyakit blas leher adalah
tahan sampai sekarang adalah dua kali yaitu pada saat anakan
Limboto, Danau Gaung, Situ maksimum dan awal berbunga.
Patenggang dan Batutegi. Beberapa fungisida yang dapat
b) Pemakaian jerami sebagai kompos digunakan untuk mengendalikan
penyakit blas adalah yang
Cendawan P. grisea dapat
mengandung bahan aktif
bertahan pada sisa-sisa tanaman
isoprotionalane, benomyl,
padi atau jerami dan benih dari
mancoseb, kasugamycin dan
pertanaman padi sebelumnya,
thiophanate methyl.
sehingga sumber inokulum selalu
tersedia dari musim ke musim. 10. Pengendalian Gulma Pada Pertanaman
Indonesia termasuk iklim tropis yang Padi Sawah
tidak mempunyai musim dingin a. Jenis Gulma Pada Padi Sawah
sangat menguntungkan patogen Jenis gulma yang umumnya tumbuh
blas. Tanpa over winter dan keadaan pada ekosistem padi sawah, adalah
kering, miselia dan spora dapat gulma yang tahan genangan. Terdapat
bertahan selama satu tahun. tigapuluh tiga jenis gulma yang sering
Pembenaman jerami dalam tanah dijumpai tumbuh di pertanaman padi
sebagai kompos dapat menyebabkan sawah dengan perincian sepuluh jenis
miselia dan spora mati karena dari golongan rumput, tujuh jenis
naiknya suhu selama proses golongan teki dan enambelas jenis
dekomposisi. golongan daun lebar. Namun demikian
c) Penggunaan pupuk nitrogen dengan beberapa gulma dominan yang perlu
dosis anjuran diketahui dari tiap golongan disajikan
Percobaan tingkat pemupukan N dalam tabel berikut.
yang berbeda pada padi gogo G u l m a golonga rumput yang
membuktikan adanya peningkatan dominan pada tanaman padi sawah
serangan P. grisea. Hal ini juga diantaranya Echinochloa crus-galli,
berhubungan dengan varietas yang Leptochloa chinensis, Paspalum
digunakan, jenis tanah dan jenis d i s t i c u m , C ynodon dactylon,
pupuk. Dosis pupuk N berkolerasi Ischaemum rugosum, dan Leersia
positif terhadap intensitas penyakit hexandra. Gulma golongan berdaun
blas, artinya semakin tinggi dosis lebar dominan pada tanaman padi

28
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

sawah diantaranya Monochoria


vaginalis, Limnocharis flava, Marsilea
crenata, Spenochlea zeylanica, Pistia
stratiotes, dan Alternanthera
philoxeroides. Gulma golongan teki
yang dominan pada padi sawah
diantaranya Cyperus difformis,
Cyperus iria, Fimbristylis miliacea, dan
Scirpus juncoides (Tabel 2.8).
Tabel 2.8
Nama dan golongan gulma dominan
di areal persawahan

Berdasarkan kedalaman airnya, sifat


pertumbuhan gulma dikenal dua tipe,
yaitu gulma lahan sawah perawakan
tegak dan gulma yang tumbuh
menjalar. Gulma yang berperawakan
tegak misalnya Echonochloa-crus-galli,
Leptochloa chinensis, Cyperus
difformis. Gulma yang tumbuh
menjalar contohnya adalah Salvinia
molesta dan Marsilea crenata. Akibat
adanya gulma ini menyebabkan
oksigen yang terlarut dalam sawah
rendah, intensitas cahaya rendah, bisa
terjadi eutrofikasi (adanya daun-daun
tua) yang menyebabkan kadar CO2
yang terlarut tinggi. Gulma golongan
teki yang terdapat di pertanaman padi
sawah antara lain Cyperus difformis,
Cyperus iria, Scirpus juncoides,
Fimbristylis miliacea.

29
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

11. Pestisida Di Indonesia

Tabel 2.9 Daftar produk pestisida di Indonesia

30
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

31
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

32
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

33
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

34
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

35
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

36
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

37
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

38
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

39
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

40
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

41
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

42
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

43
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

44
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

45
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

46
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

47
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

48
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

49
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

50
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

51
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

52
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

12. Panen oleh berbagai hal, seperti tinggi tempat,


Hasil padi yang berkualitas tidak hanya musim tanam, pemeliharaan,
diperoleh dari penanganan budi daya pemupukan, dan varietas. Pada musim
yang baik saja, tetapi juga didukung kemarau, tanaman biasanya dapat
oleh penanganan panennya.Waktu dipanen lebih awal. Bila dipupuk
panen padi yang tepat yaitu jika gabah dengan nitrogen dosis tinggi, tanaman
telah tua atau matang. Waktu panen cenderung dapat dipanen lebih lama
tersebut berpengaruh terhadap jumlah dari biasa. panen yang baik dilakukan
produksi, mutu gabah, dan mutu beras pada saat cuaca terang. Padi dapat di
yang akan dihasilkan. Keterlambatan panen pada umur antara 110–115 hari
panen menyebabkan produksi setelah tanam.
menurun karena gabah banyak yang Kriteria tanaman padi yang siap
rontok . Waktu panen yang terlalu awal dipanen yaitu, umur tanaman tersebut
menyebabkan mutu gabah rendah, telah mencapai umur yang tertera pada
banyak beras yang pecah saat digiling, deskripsi varietas tersebut, daun
berbutir hijau, serta berbutir kapur. bendera dan 90% bulir padi telah
Panen padi untuk konsumsi biasanya menguning, malai padi menunduk
dilakukan pada saat masak optimal. karena menopang bulir-bulir yang
Adapun panen padi untuk benih bernas, butir gabah terasa keras bila
memerlukan tambahan waktu agar ditekan.Apabila dikupas, tampak isi
pembentukan embrio gabah sempurna. butir gabah berwarna putih dan keras
Saat panen di lapangan dipengaruhi bila di gigit. Biasanya gabah tersebut
memiliki kadar air 22–25%.

107
53
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Cara panen berbeda-beda tergantung berada pada urutan ke-5 setelah gandum,
kebiasaan serta tingkat adopsi jagung, padi, dan jelai. Sorgummerupakan
teknologi petani. Panen dapat makanan pokok penting di Asia selatan
dilakukan dengan cara memotong dan Afrika Sub-sahara.
batang berikut malainya. Batang padi Biji sorgum mempunyai kualitas nutrisi
dipotong pada bagian bawah, tengah, sebanding dengan jagung dan beras,
atau atas dengan menggunakan sabit bahkan kandungan proteinnya lebih
(arit). Gabah hasil panen kemudian tinggi, namun kandungan lemaknya lebih
dirontokan di sawah. rendah. Oleh karena itu, sorgum
Cara perontokan yang dipakai para dimanfaatkan sebagai penyangga pangan
petani dengan cara dihempaskan. penduduk di lebih 30 negara. Selain
Setahap demi setahap batang padi yang sebagai bahan pangan, biji sorgum juga
telah dipotong dihempas pada kayu digunakan sebagai bahan baku industri
atau kotak gebug agar gabah terlepas pangan seperti gula, monosodium
dari malai dan terkumpul di alas. glutamate, asam amino, minuman, dan
Hempasan diulang 2–3 kali sehingga hijauannya digunakan sebagai pakan
tidak ada gabah yang tertinggal di ternak. Bahkan saat ini sorgum juga
malai. Jerami kemudian ditumpuk di digunakan sebagai bahan baku energi,
tempat yang lain. terutama sorgum manis. Di Amerika
Cara panen saat ini, yaitu di era Serikat umumnya sorgum ditanam untuk
teknologi yang semakin modern petani pakan ternak (University of Arkansas
sudah menggunakan combine 1998).
harvester. Mesin ini mampu memanen Tanaman sorgum telah lama dikenal di
padi dari memotong sampai Indonesia dan dengan penyebutan
perontokan hanya dengan satu berbeda untuk setiap daerah. Selama ini
operator saja. Mesin ini dapat pengembangan sorgum kurang mendapat
dioperasikan pada tanah yang kering perhatian oleh pemerintah sehingga
dan tidak berlumpur. sudah jarang ditemui di lahan petani.
Bahkan dalam data statistik di tingkat
Soal Latihan
daerah maupun pusat, komoditas sorgum
1. Jelaskan dengan singkat cara penyemaian benih
padi?
sudah tidak dijumpai karena keberadaan
2. Sebutkan tiga jenis tanaman yang memiliki famili
tanaman ini sudah mulai langka di
yang sama dengan tanaman padi? lapangan. Pemanfaatan biji sorgum di
3. Jelaskan dengan singkat cara pemupukan yang masyarakat masih sebatas untuk pangan
paling tepat untuk pemupukan pada komoditas olahan tradisonal. Namun dengan adanya
padi sawah? program diversifikasi pangan dari
4. Jelaskan tiga jenis macam pupuk yang digunakan Kementerian Pertanian, pengembangan
untuk memupuk padi sawah?
sorgum diharapkan mendapat perhatian
5. Jelaskan tiga gejala serangan hama walang sangit
yang lebih baik, karena komoditas ini
dan jelaskan cara pengendaliannya?
mempunyai potensi yang cukup besar
B. SORGHUM (SORGHUM BICOLOR) untuk dijadikan berbagai produk pangan
olahan maupun pakan dan bahan baku
1. Pendahuluan industri (Deptan 2004).
Sorgum adalah tanaman serbaguna yang Tanaman sorgum akan tumbuh dengan
dapat digunakan sebagai sumber cepat sampai fase pembungaan dan akan
pangan,pakan ternak dan bahan baku membentuk daun yang lebih lebar untuk
industri.sebagai bahan pangan sorgum mendukung proses pengisian biji. Selama

54
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

dapat merangsang pembentukan


anakan pada saat tanaman telah
membentuk 4–6 helai daun. Selain itu,
jumlah tanaman per lubang yang
kurang dari tiga dapat merangsang
pembentukan anakan. Anakan
biasanya lambat berbunga dan malai
yang terbentuk lebih kecil dibanding
tanaman induknya. Anakan yang
terbentuk dapat digunakan sebagai
Gambar 2.25
Tanaman sorgum yang dibudidayakan secara monokultur kompensasi dari populasi tanaman
proses pertumbuhan cepat ini calon malai yang kurang.
dan tangkai malai akan berkembang Tanaman sorgum mempunyai biji yang
cepat. Pada saat itu semua daun sudah kecil dan pada awal pertumbuhannya
berkembang penuh untuk mendukung sangat lambat dibanding jagung atau
penerimaan cahaya matahari secara kedelai. Pertumbuhan lambat ini
maksimal, dan perkembangan malai yang terjadi sampai tinggi tanaman
terbungkus daun bendera sudah hampir mencapai sekitar 20 cm, atau setelah
maksimal. perakarannya mampu mengambil hara
2.Pertumbuhan dan Perkembangan lebih banyak dan cepat. Pada varietas
Tanaman Sorgum berumur sedang (+ 90 hari setelah
tumbuh), hal ini terjadi pada 30-35 hari
Fase pertumbuhan tanaman sorgum dapat setelah tumbuh, yang merupakan
dibedakan menjadi tiga, yaitu fase periode kritis karena perkembangan
vegetatif, pembentukan malai, dan tanaman mulai berubah dari fase
reproduksi. Lama setiap fase bergantung vegetatif ke fase pembentukan malai,
pada umur varietas dan temperatur dan saat itu merupakan akhir
selama musim tanam (khusus untuk pembentukan jumlah daun.
wilayah yang mempunyai empat musim).
b. Fase pembentukan malai
a. Fase vegetatif
Fase ini dimulai pada awal
Fase vegetatif merupakan fase pembentukan malai sampai
pembentukan dan perkembangan pembungaan. Fase pertumbuhan ini
daun yang kemudian berfungsi merupakan periode pembentukan
mendukung pembentukan biji. struktur reproduksi dari malai dan
Lamanya fase vegetatif bergantung jumlah biji maksimum per malai.
pada umur varietas yang ditanam. Selama periode ini tanaman umumnya
Varietas yang berumur dalam peka terhadap cekaman suhu ekstrim,
mempunyai jumlah daun yang lebih kekurangan unsur hara, kekurangan
banyak dibanding varietas berumur atau kelebihan air, semuanya dapat
sedang maupun genjah. Varietas menyebabkan menurunnya jumlah biji
berumur genjah umumnya membentuk potensial. Jika hal ini terjadi maka hasil
daun sampai 15 helai, sedangkan biji yang diperoleh hanya sekitar 70%
varietas berumur sedang sekitar 17 dari jumlah biji per malai. Selama fase
helai, dan varietas berumur dalam ini tanaman membutuhkan air yang
sampai 19 helai. Pada fase ini, tanaman cukup, oleh karena itu perlu dilakukan
biasanya toleran terhadap kekeringan, penyiraman karena dapat
kelebihan air, dan temperatur rendah. mempengaruhi jumlah biji potensial.
Kondisi yang cerah selama fase ini

55
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Tanaman akan tumbuh dengan cepat kekurangan air biasanya mulai sekitar
sampai fase pembungaan dan akan satu minggu sebelum “boot stage” dan
membentuk daun yang lebih lebar berlanjut sampai dua minggu setelah
untuk mendukung proses pengisian pembungaan. Selama pengisian biji,
biji. Selama proses pertumbuhan cepat asimilat hasil fotosintesis diangkut ke
ini calon malai dan tangkai malai akan biji. Asimilat yang tersimpan dalam
berkembang cepat. Dalam proses ini batang juga dipindahkan ke biji, dan
tangkai malai menekan calon malai yang tetap tersimpan dalam batang
masuk ke dalam calon daun bendera, hanya sekitar sepertiganya. Jika terjadi
dan disebut sebagai “boot stage”. Pada kekeringan maka pengangkutan
saat itu semua daun sudah asimilat akan terhambat dan
berkembang penuh untuk mendukung pertumbuhan tanaman menjadi
penerimaan cahaya matahari secara lambat.
maksimal, dan perkembangan malai Akhir dari periode pengisian biji ini
yang terbungkus daun bendera sudah ditandai oleh semakin lambatnya
hampir maksimal. Selanjutnya tangkai penambahan bobot biji. Masak biji
menopang malai tumbuh cepat dan secara fisiologis bukan berarti biji
mendorong malai keluar dari daun sudah siap untuk dipanen. Pada saat
bendera sehingga terjadi pembungaan masak fisiologis biasanya kadar air biji
dan penyerbukan. Pada saat berkisar antara 25–45%, dan untuk
pembungaan ini sering terjadi malai dapat dipanen dan disimpan dengan
tidak keluar sempurna dari daun baik masih diperlukan pengeringan.
bendera sehingga proses penyerbukan Biji sorgum dapat dipanen setiap saat
menjadi tidak sempurna. Hal ini setelah masak fisiologis, dan jika kadar
disebabakan saat “boot stage” air biji masih tinggi dapat dikeringkan
tanaman mengalami kekurangan air. menggunakan alat pengering.
Fase awal pembentukan calon malai
3. Persyaratan Tumbuh
sampai pembungaan merupakan
proses pengambilan hara dan Tanaman sorgum termasuk tanaman
pertumbuhan yang cepat. semusim yang mudah dibudidayakan dan
mempunyai kemampuan adaptasi yang
c. Fase reproduksi
luas. Tanaman ini dapat berproduksi
Fase akhir dari pertumbuhan tanaman walaupun diusahakan di lahan yang
sorgum adalah dari saat pembungaan kurang subur, ketersediaan air terbatas,
sampai biji masak fisiologis, dan dan masukan (input) yang rendah.
selama fase ini yang penting adalah
a.Tanah
saat pengisian biji. Mulainya
pembungaan yaitu ketika ujung malai Sorgum dapat tumbuh pada hampir
sudah mulai berwarna kuning atau 5–7 semua jenis tanah, kecuali pada tanah
hari setelah keluar malai. Proses Podzolik Merah Kuning yang masam,
pembungaan ini berlangsung selama dan mempunyai kemampuan adaptasi
4–9 hari yang dimulai dari bagian ujung yang luas. Tanaman sorgum mempunyai
malai sampai ke bagian terbawah sistem perakaran yang menyebar dan
malai. Tanaman dinyatakan berbunga lebih toleran dibanding tanaman
jika proses pembungaan telah jagung yang ditanam pada tanah
mencapai setengah bagian dari malai, berlapisan keras dangkal. Walaupun
atau tanaman berumur 60–75 hari demikian, tanaman sorgum tidak dapat
setelah tumbuh. Masa kritis menggantikan tanaman jagung pada

56
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

kondisi tanah tersebut karena akan Sorgum lebih sesuai ditanam di daerah
hasilnya rendah juga. Tanah yang sesuai yang bersuhu panas, lebih dari 200C
untuk tanaman jagung atau tanaman dan udaranya kering. Oleh karena itu,
lainnya, juga sesuai untuk sorgum dan daerah adaptasi terbaik bagi sorgum
akan tinggi hasilnya. Sorgum yang lebih adalah dataran rendah, dengan
toleran kekurangan air dibandingkan ketinggian antara 1–500 m dpl. Daerah
jagung mempunyai peluang untuk yang selalu berkabut dan intensitas
dikembangkan di lahan yang diberakan radiasi matahari yang rendah tidak
pada musim kemarau. Tanah Vertisol menguntungkan bagi tanaman sorgum.
(Grumusol), Aluvial, Andosol, Regosol, Pada ketinggian lebih 500 m dpl, umur
dan Mediteran umumnya sesuai untuk panen sorgum menjadi lebih panjang.
sorgum. Sorgum memungkinkan 4. Teknik Budidaya
ditanam pada daerah dengan tingkat
Sorgum dapat dibudidayakan melalui biji
kesuburan rendah sampai tinggi, asal
(benih) dan juga dapat diperbanyak
solum agak dalam (lebih dari 15 cm).
dengan stek batang, namun harus terlebih
Tanaman sorgum beradaptasi dengan
dahulu memunculkan primordia akar
baik pada tanah dengan pH 6,0–7,5.
pada buku-buku batang. Tanaman sorgum
b. Ikilm dapat diratun dan akan dapat
Daerah yang mempunyai curah hujan menghasilkan biji jika dipelihara dengan
dan kelembaban udara rendah sesuai baik, bahkan ratun dapat dilakukan lebih
untuk tanaman sorgum. Curah hujan dari satu kali. Budidaya tanaman sorgum
50–100 mm per bulan pada 2,0–2,5 meliputi pemilihan varietas, penyiapan
bulan sejak tanam, diikuti dengan benih, waktu tanam, penyiapan lahan,
periode kering, merupakan curah hujan penanaman, pemupukan, pemeliharaan,
yang ideal untuk keberhasilan produksi pengendalian hama penyakit, dan
sorgum. Walaupun demikian, tanaman penanganan hasil panen. Semua aspek
sorgum dapat tumbuh dan tersebut harus mendapat perhatian untuk
menghasilkan dengan baik pada daerah mendapatkan hasil maksimal.
yang curah hujannya tinggi selama fase
pertumbuhan hingga panen. Tanaman
sorgum pada musim kemarau
memerlukan pengairan sampai empat
kali, bergantung pada jenis tanah dan
residu air tanah. Pati, Jawa Tengah,
sorgum diusahakan hanya dengan
memanfaatkan residu air tanaman padi,
tanpa penambahan pengairan. Di
Bojonegoro dan Lamongan, Jawa Timur,
sorgum dibudidayakan dengan
memanfaatkan residu air rawa yang
telah mengering. Untuk memperoleh Gambar 2.26 Tumpangsari sorghum dengan kacang
hasil 5 t/ha dengan menggunakan
a. Varietas
varietas unggul yang respon terhadap
pemupukan, sorgum memerlukan Varietas sorgum sangat beragam, baik
pengairan empat kali. dari segi daya hasil, umur panen, dan
warna biji) maupun rasa dan kualitas
d. Suhu dan tinggi tempa
bijinya. Umur panen sorgum berkisar

57
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

dari genjah (kurang dari 80 hari), sedang Langkah yang dilakukan untuk
(80–100 hari), dan dalam (lebih 100 meningkatkan efisiensi penggunaan
hari). Tinggi batang sorgum tergantung lahan, penanaman sorgum dapat
varietas berkisar dari pendek (< 100 dilakukan dengan menggunakan bibit.
cm), sedang (100–150 cm), dan tinggi Penyemaian benih dilakukan 15–20
(>150 cm). Tinggi tanaman varietas hari sebelum tanam. Cara pembuatan
lokal mencapai 300 cm. persemaian bibit sorgum hampir sama
Varietas unggul umumnya berumur dengan persemaian padi. Bedanya,
genjah, tinggi batang sedang, biji putih, persemaian sorgum tidak digenangi air.
dan rasa nasi cukup enak. Varietas Untuk mempermudah pencabutan
sorgum yang akan ditanam perlu bibit, tanah persemaian harus gembur
disesuaikan dengan tujuan dan untuk satu hektar pertanaman
penggunaan. Apabila hasil biji sorgum sorgum diperlukan 50 m2 lahan
digunakan untuk konsumsi dipilih persemaian.
varietas dengan rasa enak. Varietas c. Waktu tanam
lokal pada umumnya memiliki rasa yang Sorgum dapat ditanam sepanjang
enak dan dapat dijadikan berbagai tahun, baik pada musim hujan maupun
makanan olahan. Apabila penanaman musim kemarau asal tanaman muda
sorgum bertujuan untuk pakan ternak tidak tergenang atau kekeringan. Di
dan ditanam secara monokultur dapat lahan kering, sorgum dapat ditanam
digunakan varietas unggul nasional. Di pada awal atau akhir musim hujan
daerah yang ketersediaan airnya secara monokultur setelah panen
terbatas penggunaan varietas yang palawija. Jika ditanam pada musim
berumur genjah lebih menguntungkan. kemarau, sorgum dapat ditanam setelah
Apabila menghendaki hasil yang tinggi panen padi kedua atau setelah palawija
dengan pemberian. pupuk yang cukup di lahan sawah. Pertanaman musim
dapat digunakan varietas unggul. Untuk kemarau umumnya memberi hasil lebih
menghasilkan etanol dianjurkan rendah dibandingkan dengan musim
penggunaan varietas yang mempunyai hujan. Hal ini antara lain disebabkan
rasa batang manis. oleh hama burung, selain proses
b. Penyiapan benih pengisian biji kurang sempurna karena
Kebutuhan benih sorgum untuk satu ketersediaan air terbatas.
hektar lahan berkisar antara 10–15 kg, d. Penyiapan lahan
bergantung pada varietas yang akan Lahan dibersihkan dari sisa-sisa
ditanam, ukuran benih, jarak tanam, dan tanaman sebelumnya atau gulma
sistem tanam. Untuk mendapatkan tanaman perdu yang dapat
pertumbuhan tanaman yang baik, vigor mengganggu pengolahan tanah.
kecambah benih yang digunakan 90%. Pengolahan tanah dimaksdukan untuk
Beberapa varietas memiliki masa menggemburkan tanah, meningkatkan
dormansi benih satu bulan pertama aerasi tanah dan mengendalikan gulma.
setelah panen. Benih sorgum dapat Pada lahan yang tingkat ketersediaan
dipertahankan kemampuan tumbuhnya airnya cukup atau beririgasi,
selama periode tertentu asal disimpan pengolahan tanah dapat dilakukan
dengan baik dalam kemasan yang dapat secara optimum, yaitu dibajak dua kali
mempertahankan kadar airnya +10% dan digaru satu kali. Setelah tanah
dan disimpan pada ruangan yang diratakan, dibuat beberapa saluran
bersuhu 10–160C. drainase, baik di tengah maupun di

58
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

pinggir lahan. Untuk lahan yang f. Pemupukan


mengandalkan residu air tanah, Secara tradisional sorgum umumnya
pengolahan hanya dilakukan secara ditanam di lahan kering dengan tingkat
sederhana dengan mencangkul kesuburan tanah rendah, sehingga hasil
permukaan tanah untuk mematikan rendah. Sorgum dengan sistem
gulma. Pengolahan tanah sederhana perakaran menyebar berpotensi
efektif menghambat penguapan air meningkatkan penyerapan hara dan air
tanah. dari dalam tanah. Pada kondisi
e. Penanaman lingkungan terbatas, sorgum dapat
Pada areal yang telah disiapkan tumbuh dengan baik dibandingkan
sebelumnya dibuatkan lubang tanam tanaman pangan lainnya, namun
dengan jarak tanam yang disesuaikan hasilnya akan tinggi pada kondisi air
dengan varietas yang digunakan (60–75 dan hara yang optimal.
cm) x 20 cm, ketersediaan air, dan Tanaman sorgum tumbuh baik pada
tingkat kesuburan tanah. Pada lahan tanah dengan pH 6–7,5. Pada tanah
yang kurang subur dan kandungan air dengan pH <5,5 ketersedian Al dan Mn
tanah rendah sebaiknya menggunakan dapat bersifat racun bagi tanaman,
jarak tanam lebih lebar atau populasi sedangkan P dan Mg mengalami
tanam dikurangi dari populasi baku defisiensi. Ketersediaan hara mikro
(sekitar 125.000 tanaman/ha). Untuk menjadi pembatas jika pH tanah >7,5
mengurangi penguapan air tanah, jarak namun gejala defisiensi jarang terjadi
tanam antarbaris dapat dipersempit pada tanaman sorgum. Pada tanah yang
tetapi jarak dalam baris diperlebar. kekurangan hara mikro, hasil sorgum
Penanaman dapat dilakukan dengan rendah. Hara makro adalah nitrogen,
cara ditugal. Pembuatan lubang tanam fosfor, dan kalium, sedangkan hara
menggunakan alat tugal mengikuti arah mikro adalah besi, seng, magnesium,
yang telah ditentukan sesuai dengan boron, tembaga, molibdenum, khlor,
jarak tanam yang diinginkan. dan timah Nitrogen merupakan salah
Kedalaman lubang tanam tidak lebih satu hara pembatas pertumbuhan
dari 5 cm. Setiap lubang tanam diisi 3–4 tanaman yang ketersediaannya
benih, kemudian ditutup dengan tanah terbatas hampir di semua lahan
ringan atau pupuk organik. Penutupan pertanian di Indonesia. Beragamnya
lubang tanam dengan bongkahan tanah jenis tanah dan tingkat ketersediaan
atau tanah berat menyebabkan benih hara dalam tanah menjadikan
sulit berkecambah dan menembus rekomendasi pemupukan disesuaikan
permukaan tanah. Penutupan lubang dengan kondisi setempat. Hasil
tanam dengan pupuk organik atau abu penelitian di Arkansa, Amerika Serikat
atau tanah ringan memudahkan benih menunjukkan hampir 50% N yang
tumbuh, 5 hari setelah tanam. Pada diberikan dialokasikan untuk
umur 2–3 minggu setelah tanam dapat pembentukan biji, 67% untuk P, dan
dilakukan penjarangan tanaman 17% untuk K. Hasil penelitian juga
dengan meningggalkan dua menunjukkan bahwa serapan N
tanaman/rumpun. Hasil penelitian tanaman sorgum tidak banyak selama
menunjukkan bahwa sampai batas 20 hari pertama, namun sampai
tertentu peningkatan populasi tanaman tanaman berumur 60 hari penyerapan N
dapat meningkatkan hasil varietas yang mendekati 60% dari total N yang
mempunyai tinggi batang sedang. diberikan. Oleh karena itu, pemberian

59
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

pupuk N dianjurkan pada saat tanam tanaman kekurangan air.


sebanyak 1/3–1/2 takaran dan sisanya Sebaliknya, kelebihan air justru
diberikan pada saat tanaman berumur harus segera dibuang melalui
sekitar 30 hari (University of Arkansas saluran drainase. Sorgum termasuk
1998). tanaman yang toleran kekeringan,
Penggunaan pupuk perlu namun pada periode tertentu
memperhatikan waktu dan cara memerlukan air dalam jumlah yang
pemberian, jenis dan takaran pupuk. cukup, yaitu pada saat tanaman
Aspek tersebut tidak dapat disamakan berdaun empat (pertumbuhan awal)
di semua lokasi, karena tanah di masing- dan periode pengisian biji sampai
masing lokasi mempunyai sifat yang biji mulai mengeras.
berbeda. Tanaman sorgum tanggap 2) Penyiangan gulma. Kompetisi
terhadap pupuk nitrogen. Takaran tanaman sorgum dengan gulma
pupuk N bergantung pada tingkat dapat menurunkan hasil dan
kesuburan tanah dan varietas yang kualitas biji, terutama pada awal
digunakan. Varietas unggul lebih musim hujan. Bahkan keberadaan
tanggap terhadap pupuk N dibanding gulma dapat menurunkan hasil
varietas lokal. Hasil pengujian di tanah sorgum secara nyata. Hasil
Aluvial Bojonegoro menunjukkan penelitian menunjukkan bahwa
bahwa takaran pupuk N optimum untuk hasil sorgum turun 10% jika
sorgum adalah 90 kg N/ha. Pada lahan penyiangan gulma tidak dilakukan
kering, penggunaan pupuk N tidak lebih sampai tanaman sorgum berdaun
dari 100 kg/ha, sedangkan pada lahan tiga helai, bahkan dapat
cukup air dapat mencapai 135 kg/ha. menurunkan hasil lebih 20% jika
Pupuk N diberikan satu kali pada umur tidak dilakukan penyiangan gulma
10 hari setelah tanam atau dua kali, 1/3 selama 2 minggu pertama
takaran pada saat tanam dan 2/3 pertumbuhan. Pada pertanaman
takaran 3-4 minggu setelah tanam atau musim kemarau, kompetisi gulma
bersamaan dengan pembumbunan. menurunkan efisiensi dan hasil
Pupuk diberikan di samping tanaman sorgum. Pengendalian gulma dapat
dengan cara tugal kemudian ditutup menggunakan herbisida 2,4–D atau
untuk mengatasi kehilangan pupuk N. herbisida pratumbuh. Penyiangan
gulma umumnya bersamaan dengan
Pupuk P dapat meningkatkan hasil
saat penjarangan tanaman atau
sorgum. Pada tanah Aluvial Bojonegoro,
bergantung pada pertumbuhan
pemberian pupuk P sampai takaran 50
gulma. Penyiangan dapat dilakukan
kg P 2O5/ha meningkatkan hasil 20%.
secara manual menggunakan sabit
Pada tanah Mediteran Madura,
atau cangkul, dua kali selama
pemberian pupuk P sebanyak 60 kg
pertumbuhan tanaman. Penyiangan
P2O5/ha meningkatkan hasil 56% di
kedua bergantung pada keadaan
lahan tadah hujan dan 67% di lahan
gulma di lapangan.
tegalan (Aneka Beti et al. 1990).
3) P e m b u m b u n a n , d i l a k u k a n
g. Pemeliharaan
bersamaan dengan pemupukan
Selama pemeliharaan tanaman kedua (3–4 minggu setelah tanam)
kegiatan yang perlu dilakukan adalah atau sebelumnya. Pembumbunan
sebagai berikut: dilakukan dengan cara
1) Pemberian air, dilakukan jika menggemburkan tanah di sekitar

60
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

batang tanaman, kemudian negri tidak mencukupi, pemerintah


menimbunkan tanah pada pangkal harus mengimpor untuk memenuhi
batang untuk merangsang kebutuhan tersebut.
pertumbuhan akar dan Upaya yang dilakukan memenuhi
memperkokoh tanaman agar tidak kebutuhan jagung nasioal dan zero
mudah rebah. impor, sejak tahun 2007 pemerintah
4) Pengendalian hama dan penyakit, telah menerapkan program
dilakukan jika tanaman peningkatan produktifitas jagung
menunjukkan gejala-gejala melalui Pengelolaan Tanaman Terpadu
serangan. Cara dan waktu jagung (PTT jagung). Saat ini,
pengendalian bergantung pada pemerintah (SK Mentan Nomor:
jenis hama dan penyakit yang 1243/Kpts/OT.160/12/2014)
menyerang. melanjutkan program tersebut dengan
h. Panen program upaya khusus peningkatan
produksi jagung melalui Gerakan
Tanaman sorgum sudah dapat dipanen
Peningkatan Pengelolaan Tanaman
pada umur 3–4 bulan setelah tanam,
Terpadu jagung (GP-PTT jagung) serta
bergantung pada varietas yang
Perluasan Areal Tanam dengan
ditanam. Saat panen dapat ditentukan
Peningkatan Indeks Pertanaman jagung
berdasarkan umur tanaman setelah biji
(PAT-PIP).
terbentuk atau melihat ciri-ciri visual
biji atau setelah lewat masak fisiologis. Tujuan utama penerapan GP PTT dan
Panen juga dapat dilakukan setelah PAT-PIP adalah untuk meningkatkan
daun berwarna kuning dan mengering, produksi, pendapatan petani, dan
biji bernas dan keras dengan kadar menjaga kelestarian lingkungan.
tepung maksimal. Pelaksanaan GP-PTT ini tidak
menggunakan pendekatan paket
Soal Latihan teknologi, namun menggunakan
1. Jelaskan dengan singkat mengapa taanaman pendekatan penerapan teknologi yang
sorghum relatif tahan terhadap kekeringan?
bersifat spesifik lokasi di kawasan
2. Pada umur berapa Pemupukan dasar dan susulan
dilakukan pada tanaman sorghum?
produksi di seluruh pelosok tanah air
3. Jelaskan dengan singkat tiga kegiatan dalam
dengan bantuan penyuluh pertanian,
pemeliharaan tanaman sorghum? mahasiswa, dan Bintara Pembina Desa.
4. Berapa dosis yang baik untuk pemupukan Modul Teknologi budidaya jagung ini
sorghum? disusun berdasarkan pada bahan ajar
5. Umur berapa bulan sorghum dapat di panen? PTT yang dibuat oleh Badan Penelitian
dan Pengambangan Pertanian dengan
C. JAGUNG (ZEA MAYS) sejumlah modifikasi dalam penerapan
1. Pendahuluan biodiversitas baik tanaman maupun
Jagung merupakan salah satu mikroorganisme. Diharapkan modul ini
komoditas pangan sumber karbohidrat dapat digunakan sebagai acuan
kedua setelah beras yang mempunyai khususnya bagi siswa yang akan
peranan strategis dalam perekonomian berpartisipasi dalam belajar jagung di
nasional. Kebutuhan akan komoditas ini seluruh penjuru tanah air.
terus meningkat dari tahun ke tahun 2.Sejarah, Sistematika dan Manfaat
sejalan dengan meningkatnya industri Tanaman Jagung
pangan dan industri pakan ternak. Oleh Tanaman jagung merupakan salah satu
karena itu pada saat produksi dalam jenis tanaman pangan serealia yang

61
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

berasal dari daerah tropika Amerika tropis yang basah. Pada lahan yang
tengah yaitu Meksiko bagian Sealatan. tidak beriirigasi, untuk tanaman bisa
Pada abad ke 16, orang Purtugis tumbuh dengan baik diperlukan curah
membawa jagung ini ke benua Asia hujan sekitar 85–200 mm/buan. Sinar
termasuk Indonesia, dengan demikian matahari sangat diperlukan untuk
jagung bukan merupakan asli menunjang pertumbuhan yang
Indonesia. sempurna. Tanaman jagung yang
Sistimatika tanaman jagung adalah: ditanam pada lahan ternaungi
memberikan biji yang kurang sempurna
Kingdom : Plantae
dan bahkan tidak bisa menghasilkan
Divisi : Spermatophyta biji. Kisaran suhu yang dikehendaki
Sub Divisi : Angiospermae adalah pada kisaran antara 210C
Klas : Monocotyledone sampai dengan 340C, tetapi optimum
sekitar 230C sampai dengan 270C.
Ordo : Graminae
Waktu panen sebaiknya jatuh pada
Familia : Graminaceae musim kemarau, karena kalau jatuh
Genus : Zea pada musim hujan, pemasakan biji akan
Species : Zea mays terpengaruh serta pengeringan sulit
dilakukan. Dari segi medium tumbuh,
Jagung dapat berperan sebagai
jagung tidak memerlukan jenis tanah
sumber karbohidrat pengganti padi,
yang khusus, namun agar bisa tumbuh
pakan ternak, bahan baku industri
optimum, tanah harus gembur, subur
seperti furfural, dan sebagai biofuel.
dan kaya akan humus. Kemasaman
Selain itu batang dan daunnya dapat
tanah yang cocok untuk pertumbuhan
digunakan sebagai bahan dasar pulp,
tanaman jagung adalah antara pH
pakan ternak, pupuk hijau atau kompos,
5,6–7,5. Selain itu juga, jagung
dan sebagai kayu bakar.
memerlukan aerasi yang baik serta
ketersediaan air yang memadai.
Kemiringan lahan yang masih bisa
ditolelir untuk penanaman jagung
adalah sekitar 8%, sedang bila lebih
dari itu harus dilakukan penterasan
terlebih dahulu untuk menghindari
erosi.
Di negeri ini, jagung dapat ditanam di
dataran rendah sampai di daerah
Gambar 2.27 Jagung pada umur 75–80 hari pegunungan yang memiliki ketinggian
3.Syarat Tumbuh Tanaman Jagung antara 1000–1800 m dari permukaan
laut, namun yang optimum untuk
Seperti disebutkan di atas tanaman pertumbuhan tanaman jagung adalah
jagung berasal dari daerah tropis di daerah yang memiliki ketinggian
sehingga bisa cocok untuk ekosistem antara 0–600 m dari permukaan laut.
Indonesia. Hanya untuk pertumbuhan
yang optimum, jagung mengendaki 4.Tantangan Pengembangan Tanaman
sejumlah persyaratan. Iklim yang baik Jagung di Indonesia
untuk tanaman jagung adalah daerah Di Indonesia, tanaman jagung
dengan kisaran beriklim sedang dikembangkan pada lahan sawah,
sampai daerah beriklim subtropis atau lahan kering, lahan pasang surut. Di

62
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

lahan sawah, kesesuaian lahan untuk Tulisan di bawah menerangkan


tanaman jagung tidak terlalu sejumlah teknologi spesifik yang bisa
dipermasalahkan bila dibandingkan digunakan untuk membantu
dengan ke tiga lahan lainya karena peningkatan produksi jagung di
lahan sudah cocok untuk tanaman padi. Indonesia.
Lahan kering mempunyai luas sekitar 1. Komponen Teknologi
148 juta hektar dan dari luasan ini Prinsip Pelaksanaan pengelolaan
sekitar 102,8 juta kektar adalah masam tanaman terpadu adalah tidak
dan sekitar 45,2 juta hektar lahan tidak menggunakan pendekatan paket
masam. Dengan demikian yang paling teknologi, namun menggunakan
dominan di Indonesia tergolong lahan pendekatan penerapan teknologi
yang bereaksi masam. Dari lahan yang bersifat spesifik lokasi di
masam ini didominasi oleh tanah kawasan produksi di seluruh
ultisol. Karakteristik tanah ultisol pelosok tanah air. Komponen
adalah memiliki kandungan hara yang teknologi seperti varietas,
rendah, pH rendah, kejenuhan Al, Fe penananan, pola tanam, irigasi,
dan Fe tinggi, daya fiksasi fosfat yang pemupukan, pengendalian hama,
tinggi, kejenuhan basa yang rendah, pengendalian, penyakit,
serta kadar N dan bahan organik yang pengelolaan paska panen bisa sama
rendah. atau bisa tidak tergantung pada
Luas lahan pasang surut di Indonesia lokasi pengembangan tanaman
24,7 juta hektar yang tersebar di jagung.
Sumatra Kalimantan, Sulawesi, dan 2. Varietas Unggul
Papua, sedangkan 9,53 juta hektar bisa
Varietas unggul memiliki peran
dikelola untuk pertanian. Lahan ini juga
penting dalam sistem produksi
dicirikan dengan kemasaman yang
jagung, karena selain berpotensi
tinggi dan kesuburan tanah yang
dalam peningkatan produktivitas
rendah.
juga berperan dalam mengurangi
Lahan gambut di Indonesia mencapai input yang digunakan untuk
sekitar 20,9 juta hektar. Lahan ini pengendalian hama dan penyakit.
dicirikan dengan bahan organik dan Pertimbangan lain dalam pemilihan
kemasaman tanah yang tinggi, namun varietas yang akan ditanam adalah
memiliki kandungan hara seperti NPK toleran terhadap kekeringan dan
yang rendah. Selain itu, lahan sering tanah masam serta disukai petani.
tergenang di musim hujan dan Dalam pengelolaan jagung
kekeringan di musim kemarau. Dengan berwawasan lingkungan disarankan
demikian potensi lahan untuk ditanami menanam jagung unggul dari
jagung cukup besar, hanya varietas yang berbeda dalam satu
permasalahannya adalah kemasaman kawasan baik hibrida maupun
tanah yang tinggi, fertilitas tanah yang komposit. Varietas jagung unggul
rendah, kelebihan air di musim hujan, bersari bebas/komposit dan hibrida
dan kekeringan di musim kemarau. yang telah dihasilkan oleh Badan
Masalah lainnya adalah jagung sering Litbang Pertanian selama 10 tahun
mengalami maturitas dini, infestasi terakhir dapat dilihat pada Tabel
penyakit seperti bulai dan hawar daun, 2.10 dan Tabel 2.11 serta oleh Badan
infestasi penggerek batang, hama di selain Litbang pada Tabel 2.112.
penympanan, serta sistem perbenihan.

63
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Tabel 2.10 Varietas jagung unggul komposit yang telah


dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian selama 10 tahun terakhir

Tabel 2.12 Varietas jagung unggul komposit dan hibrida yang telah
dihasilkan oleh Badan selain Litbang Pertanian selama 10 tahun terakhir

Tabel 2.11 Varietas jagung unggul jagung hibrida yang


telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian selama 10 tahun terakhir

3.Benih Bermutu
Benih sangat menentukan keberhasilan
dalam sistem produksi jagung selain
varietas unggul. Dengan benih yang
berkualitas ini memungkinkan tanaman
Tabel 2.11 Varietas jagung unggul jagung hibrida yang tumbuh serentak, biasanya empat hari
telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian selama 10 tahun terakhir setelah tanam. Untuk mengecek
kualitas benih bisa dilakukan dengan
pengujian daya kecambah benih.
Dalam sistem budidaya jagung tidak
disarankan melakukan penyulaman
tanaman yang tidak tumbuh dengan
benih baru, karena biasanya tanaman
sulaman ini tumbuh tidak normal
sebagai akibat penyerbukan yang tidak
sempurna.
Cara yang dilakukan untuk melindungi
benih dari serangan pathogen sewaktu
ditanam, perlakuan benih dengan
fungisida sintetik atau fungisida biologi
perlu dilakukan. Fungisida sintetik yang
banyak dianjurkan adalah metalaksil

64
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

dengan konsentrasi 2g/1kg benih, ton/ha dan dibiarkan selama kurang


sedangkan fungisida biologi adalah lebih dua sampai empat minggu.
cendawan Trichoderma sp dengan 5. Penanaman
konsentrasi 2–4 g formulasi
Penanaman dilakukan setelah lahan
tepung/1kg benih. Keuntungan
selesai diolah dan siap untuk ditanami.
penggunaan Trichoderma sp yaitu
Pada lahan yang relatif luas dengan
selain bisa memproteksi terhadap
topografi datar sampai berombak,
infestasi penyakit dan aman terhadap
tenaga kerja terbatas dan penyewaan
lingkungan, juga dapat menstimulasi
mesin tanam tersedia, penanaman bisa
pertumbuhan tanaman jagung. Saat ini
dilakukan dengan menggunakan alat
cendawan Trichoderma sp. sudah
tanam ATB1-2R-Balitseral. Alat ini bisa
banyak dikomersilkan.
ditarik hand traktor dan dapat
4. Penyiapan Lahan melakukan pembuatan alur, menanam
Pada lahan kering, pengolahan tanah atau menjatuhkan benih, serta
dilakukan pada awal musim hujan menutup benih secara simultan dan
dengan mempertimbangkan kondisi otomatis. Bila untuk menutup benih
lengas tanah yang sesuai untuk diperlukan pupuk kandang, maka
pengolahan tanah. Bila memungkinkan, komponen alat penutup benih bisa
pengolahan tanah ini bisa dilakukan tidak digunakan. Jarak tanam dengan
sebelum musim hujan. Pengolahan bisa menggunakan alat ini adalah 75 cm x
dilakukan dengan bajak yang ditarik 40 cm dengan dua benih per lubang
sapi, traktor, atau dengan cangkul. tanam.
Sebelum pengolahan, gulma Penanaman bisa juga dilakukan
dikendalikan dengan menggunakan dengan sistem alur yang dibuat dengan
herbisida glifosat (2 l/ha) atau dengan bajak sungkal yang ditarik sapi. Dua
membiarkan sapi atau kambing untuk benih diletakkan dalam setiap alur
memakannya. dengan jarak antar alur 75 cm dan jarak
Pada lahan sawah tadah hujan, dalam alur 40 cm. Selain ke dua cara
pengolahan tanah dilakukan setelah diatas, penanaman dapat dilakukan
panen padi dengan menggunakan secara konvensional dengan menugal
bajak, traktor atau cangkul. Akan tetapi, tanah dengan menggunakan alat tugal
pengolahan ini tidak diperlukan pada yang terbuat dari kayu dan setiap
lahan yang tanahnya bertektur ringan. lubang tugal diisi dua benih dan jarak
Adanya sumber air merupakan salah antara lubang 75 cm x 40 cm.
satu hal yang harus dipertimbangkan 6.Populasi Tanaman
dalam penggunaan lahan sawah untuk
Populasi tanaman yang ideal, dalam
penanaman jagung.
sistem budidaya jagung, adalah sekitar
Pada lahan gambut, tanah diolah 66.600 tanaman/ha. Untuk
setelah dibersihkan dari tunggul memperoleh jumlah ini, maka
tunggul kayu dan gulma. Pengolahan dilakukan penanaman dengan jarak
dilakukan dengan menggunakan bajak tanam 75 cm x 20 cm (satu tanaman per
dan cangkul. Karena lahan gambut lubang) atau dengan jarak tanam 75 cm
memiliki pH yang relative rendah, maka x 40 cm (dua tanaman per lubang).
pada lahan yang telah diolah diberi Untuk memenuhi populasi tersebut,
perlakuan dengan kapur dan kotoran daya kecambah benih yang dianjurkan
hewan masing masing sekitar 5–10 adalah lebih dari 95%, karena seperti

65
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

disebutkan di atas bahwa tidak fase reproduktif tetapi sebelum panen.


dianjurkan penyulaman benih yang Dengan intercropping varietas berarti
tidak tumbuh. terdapat banyak varietas jagung dalam
Penanaman dengan jarak tanam 75 cm x areal yang luas, sedangkan dengan
20 cm bisa diterapkan pada daerah intercropping spesies, selain jagung
yang memiliki tenaga kerja yang terdapat komoditas lain seperti
relative banyak, sedangkan penanaman komoditas kacang kacangan atau
dengan jarak 75 cm x 40 cm bisa komoditas perkebunan. Pada lahan
diterapkan pada daerah dengan perkebunan, tanaman jagung bisa di-
keterbatasan tenaga kerja. intercropping misalnya dengan kelapa
dalam atau dengan tanaman kakao
7.Pola Tanam
yang baru ditanam.
Sistem budidaya yang berwawasan
8. Pemupuka
lingkungan, adanya diversitas-varietas
atau spesies tanaman dalam satu ruang Pupuk diberikan bertujuan untuk
sangat penting dalam upaya memenuhi kebutuhan hara yang
memperoleh lebih banyak sinar diperlukan untuk tumbuh dan
matahari, air, nutrisi, dan energi. berkembangnya tanaman. Agar efisien,
Kompetisi sumber alam antara varietas pemberian pupuk ini biberikan secara
atau spesies lebih sedikit bila berimbang antara hara yang
dibandingkan dengan hanya satu dibutuhkan oleh tanaman jagung
varietas atau spesies dan ini berdasarkan sasaran tingkat hasil yang
memungkinkan untuk terjadinya ingin dicapai dengan ketersediaan hara
peningkatan produksi. Selain itu, dalam tanah. Pemupukan pada jagung
diversitas juga menghambat dapat dilakukan dengan hanya
pergerakan hama dan pathogen menggunakan pupuk anorganik,
sehingga mengurangi infestasi hama campuran pupuk anorganik dan pupuk
dan penyakit. Oleh karena itu, pola organik, dan hanya pupuk organik.
tanam yang perlu dilakukan adalah pola Pemakaian dan takaran pupuk
tanam intercropping varietas atau anorganik bisa dilihat pada Tabel
spesies melalui strip intercropping, 2.13.
row intercropping, atau relay Tabel 2.13 Jenis pupuk, takaran, proporsi, dan waktu
pemberian pupuk anorganik pada tanaman jagung
intercropping. Stripintercropping
adalah menanam dua atau lebih
varietas atau spesies tanaman
bersamaan dalam baris yang cukup
lebar untuk memisahkan varietas atau
spesies tanaman bila menggunakan Keterangan:
alat, tetapi cukup dekat untuk interaksi.
1) Hanya diberikan jika dari hasil
Row intercropping adalah menanam
analisis tanah kekurangan unsur
dua atau lebih varietas atau spesies
sulfur (S).
tanaman dalam waktu yang sama
dengan paling tidak satu varietas atau a) T a k a r a n d a p a t b e r u b a h
spesies tanaman ditanam dalam baris. disesuaikan dengan hasil analisis
Relay intercropping adalah menanam tanah sebelum tanam atau
varietas atau spesies tanaman ke dua rekomendasi setempat.
pada varietas atau pesies tanaman yang b) J i k a m e n g g i u n a k a n p u p u k
sudah ada pada saat tanaman ini dalam majemuk, takaran unsur N, P, dan

66
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

K disetarakan dengan pupuk mikroorganisme dan serangga yang


tunggal. merugikan.
c) Cara aplikasi pupuk: pupuk Cara yang dilakukan untuk memperkaya
diletakkan dalam lubang yang kandungan unsur hara, dalam proses
dibuat dengan tugal di samping pengomposan pupuk kandan dapat
tanaman dengan. dicampur dengan bahan organik
d) Jarak 5–10 cm dari tanaman, dan berasal dari tanaman. Bahan organic ini
ditutup dengan tanah. dianta ranya adalah daun gamal, daun
johar, jerami padi, serasah jagung,
Penggunaan pupuk organik atau pupuk
serasah kacang tanah, eceng gondok,
kandang selain pupuk anorganik
batang pisang yang sudah diambil buah
direkomendasikan untuk lahan
pisangnya, kulit kakao.
tertentu, maka pemberian pupuk ini
dilakukan pada saat tanam sebagai Tanaman jagung digolongkan sebagai
penutup benih pada lubang tanam. salah satu tanaman indikator untuk
Takarannya sekitar satu genggam atau mengetahui ketersediaan hara dalam
kira kra 25–50 g untuk setiap lubang tanah, oleh karena itu kekurangan unsur
tanam dan ini setara dengan 1,5–3,0 hara sebagai dampak aplikasi
t/ha. Pada lahan lahan masam pemupukan di atas dapat dideteksi
penggunaan pupuk organic ini sangat dengan cepat. Gejala kekurangan unsur
disarankan. hara tanaman jagung bisa dilihat pada
Tabel 1.14.
Apabila pemupukan yang diinginkan
secara penuh organik, maka pupuk Kekurangan nitrogen tanaman juga
kandang yang dikomposkan diberikan dapat dilakukan dengan menggunakan
sekitar 5–10 ton per hektar. Pupuk Bagan Warna Daun (BWD) seperti pada
kompos organik ini merupakan padi. Daun, sekitar 1/3 dari ujung daun
campuran kotoran ayam dengan diletakkan di atas BWD, kemudian
kotoran sapi atau kambing dengan warna daun dibandingkan dengan
komposisi 1 : 1. Kotoran ayam warna BWD dan skala yang paling
berkontribusi pada pemberian kadar N sesuai dengan warna daun dicatat. BWD
yang relative tinggi dan lebih terurai, ini mempunyai nilai skala 2–5. Bila
sedangkan kotoran sapi berkontribusi warna daun berada di antara skala 2 dan
pada pemberian kadar K dan P yang 3, maka nilainya adalah 2,5, sedangkan
tinggi. Selain berperan sebagai pupuk, bila berada di antara 3 dan 4, maka
kompos juga dapat berperan untuk, nilainya 3,5 serta di antara 4 dan 5,
pertama, memperbaiki memperbaiki nilainya 4,5. Penggunaan BWD ini bisa
struktur tanah berliat sehingga menjadi dilihat pada Tabel 2.15. Nilai dibawah
ringan. Kedua, memperbesar daya ikat 4,5 dinyatakan kekurangan N dan nilai
tanah berpasir sehingga tanah tidak diatas 4.5 tidak kekurangan N. Dengan
lepas. Ketiga, menambah daya ikat melihat skala ini dari pengambilan 20
tanah terhadap air dan unsur hara tanah. sampel daun, maka penambahan pupuk
Keempat, memperbaiki drainase dan untuk jagung hibrida dan jagung
tata udara dalam tanah. Kelima, komposit bisa dilihat pada Tabel 2.13.
membantu proses pelapukan bahan Prinsip penggunaan BWD adalah untuk
mineral. Keenam, memberi memantau kecukupan pupuk yang
ketersediaan bahan makanan bagi diberikan terutama unsur N.
berguna yang berperan penambatan SkalaTakaran pupuk urea (kg/ha)
unsur hara dan penghambat HibridaKomposit4,0158564,1142494,

67
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Tabel 2.14 Gejala kekurangan unsur hara


tanaman jagung yang ditunjukan pada daun.

Gejala pada daun Keterangan

Gejala kekurangan nitrogen (N):


Daun berwarna kuning yang mulai dari
ujung, kemudian melebar menuju tulang
daun. Warna kuning membentuk huruf V.
Gejala nampak pada daun bagian bawah.

Gambar 2.28 Gejala kekurangan nitrogen

Gejala kekurangan posphor (P):


Pinggir daun berwarna ungu-kemerahan
mulai dari ujung ke pangkal daun. Gejala
terlihat pada daun bagian bawah.

Gambar 2.29 Gejala kekurangan posphor

Gejala kekurangan kalium (K):


Daun berwarna kuning, bagian pinggir
biasanya berwarna coklat seperti
terbakar, tulang daun tetap hijau. Gejala
warna kuning membentuk huruf V
terbaik dan tampak pada daun bagian
bawah.
Gambar 2.30 gejala kekurangan kalium

Gejala kekurangan sulfur (S):


Pangkal daun berwarna kuning dan ini
tampak pada daun yang terletak dekat
pucuk.

Gambar 2.31 Gejala kekurangan sulfur

68
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Tabel 2.15 Gambar warna daun


dan nilai skala warna sampel daun

Gambar warna daun Keterangan

Daun tanaman jagung yang kekurangan N


berwarna kekuning (kiri) dan tanaman
yang cukup N berwarna hijau tua (kanan).

Gambar 2.32 Daun jagung yang kekurangan


nitrogen dan cukup nitrogen

Warna daun pada skala <4,5 menunjukan


kekurangan unsure N.

Gambar 2.33 Warna daun pada skala <4,5

Warna daun pada skala > 4,5 tidak


Menunjukan kekurangan unsure N.

Gambar 2.34 Warna daun pada skala > 4,5

Tabel 2.16 Nilai skala berdasarkan pemantauan dengan BWD pada 2124414,3102284,47684,53104,600
umur 40 hari setelah tanam dan takaran pupuk yang perlu ditambahkan
untuk jagung hibrida dan komposit Pemakaiannya dimulai saat tanaman
jagung berumur 40 hari setelah tanam
atau setelah pemupukan kedua
berdasarkan standar pemupukan yang
ditunjukan pada Tabel 2.13. Bila
berdasarkan pengamatan dengan BWD,
tanaman jagung menunjukan
kekurangan unsur N maka penambahan
pupuk urea disarankan serta sebaliknya

69
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

bila tanaman tidak menunjukan jagung. Pembuatan alur dapat


kekurangan unsur N, tidak diperlukan dilakukan secara manual dengan
penambahan pupuk urea. Takaran bantuan cangkul, menggunakan bajak
pupuk urea untuk jagung hibrida dan atau alat khusus pembuat alur model
komposit yang perlu diberikan bila PAI-1R Balitsereal atau PAI-2R-
kekurangan unsur N bisa dilihat pada Balitsereal yang ditarik hand traktor.
Tabel 2.16. Dengan pemanfaatan BWD 10.Pengendalian hama
ini, pemberian pupuk urea bisa
Hama yang banyak menyerang tanaman
disesuaikan dengan kebutuhan
jagung adalah lalat bibit
tanaman jagung sehingga lebih efisien.
(Atherigonaexigua Stein), penggerek
Standar ini bisa diadaptasikan untuk
batang (Ostrinia furnacalis Guen), dan
pemakaian pupuk organik yang
penggerek tongkol (Helicoverpa
mengandung unsur N relative tinggi
armigera Hbn).
9. Pembuatan saluran drainase atau irigasi
Lalat bibit terdapat di lapang selama
Tanaman jagung tergolong tanaman satu sampai dua bulan pada musim
yang tidak tahan terhadap kelebihan air hujan. Imagonya sangat aktif terbang
dan kekurangan air, dan relatif lebih dan tertarik pada kecambah atau
sedikit membutuhkan air bila tanaman yang baru muncul di atas
dibandingkan dengan tanaman padi. permukaan tanah. Imago ini berukuran
Oleh karena itu, pengaturan panjang 2,5 mm sampai dengan 4,5 mm
ketersediaan air sangat penting untuk dan lama hidupnya bervariasi antara
menunjang sistem produksi tanaman lima sampai 23 hari. Imago betina mulai
jagung. meletakkan telur di bawah permukaan
Lahan kering yang umumnya ditanami daun secara tunggal tiga sampai lima
jagung pada musim hujan memiliki hari setelah kawin dengan jumlah telur
peluang untuk mendapatkan air secara antara tujuh sampai 70 butir. Telur yang
berlebihan, oleh karena itu perlu berwarna putih dan berbentuk
didukung dengan saluran drainase yang memanjang menetaskan larva yang
baik. Pembuatan saluran drainase bisa kemudian melubangi batang dan
dilakukan pada saat tanam atau bisa membuat terowongan sampai dasar
juga dilakukan bersamaan dengan batang sehingga tanaman menjadi
pembubunan tanaman. kuning dan mati. Larva berwarna putih
Lahan sawah, jagung ditanam pada akhir krem pada awalnya dan berubah
musim hujan sehingga memiliki menjadi kuning hingga kuning gelap
peluang untuk kekurangan air. Oleh sejalan dengan perubahan instar (tiga
karena itu, pemberian air pada saat instar), kemudian membentuk pupa
tanaman telah menunjukkan gejala pada pangkal batang. Pupa berkuran
kekeringan diperlukan. Sumber air bisa panjang 4,1 mm, berwarna coklat
diperoleh dari air tanah dangkal atau air kemerahan dan berumur sekitar 12
irigasi yang didistribusikan dengan hari. Pengendalian hama ini bisa
pompa atau saluran irigasi ke alur alur dilakukan dengan pengaturan waktu
pertanaman jagung. Menurut pengujian tanam karena hama ini ada selama satu
di sejumlah kabupaten di Sulawesi sampai dua bulan di musim hujan,
Selatan, penggenangan alur alur penggunaan varietas resisten,
dengan interval 10 hari memadai untuk perlakuan benih dengan insektisida
memenuhi kebutuhan air tanaman thiodikarb (7,5–15 g/kg benih) atau
jagung dan menunjang sistem produksi cendawan Beauveria bassiana (4g

70
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

formulasi tepung/kg benih), untuk mematikan pupa dan pemberian


penanaman serempak, dan mulsa untuk niche predator dan
penyemprotan tanaman berumur 5–7 berkembangnya mikroorganisme
hari dengan insektisida atau Cendawan entomopatogen tanah.
B. bassiana. Penggunaan insektisida 11.Pengendalian penyakit
sintetik hanya dianjurkan di daerah
Penyakit yang banyak menginfestasi
endemik.
tanaman jagung adalah penyakit bulai
Ngengat penggerek batang aktif di (Peronosclerospora spp), penyakit
malam hari dan meletakan telur dalam bercak daun (Bipolaris maydis),
kelompok 30–50 butir. Dengan umur p e n y a k i t h a w a r d a u n
ngengat sekitar 7–11 hari, total telur (Helminthosporium turcicum), dan
yang diletakan bisa mencapai 602–817 penyakit karat (Puccinia polysora).
butir dan telur ini berumur 3–4 hari.
Penyakit bulai disebabkan oleh
Larva yang menetas dari telur berwarna
cendawan Peronosclerospora maydis
putih kekuningan makan pada daun,
dan Peronosclerospora philippinensis.
bagian alur bunga jantan dan kemudian
Selain itu terdapat juga spesies
menggerek batang, umur larva berkisar
Peronosclerosporasorghii, namun
antara 17– 30 hari. Pupa biasanya
hanya terbatas di dataran tinggi
dibentuk di dalam batang, berwana
Brastagi, Sumatera Utara dan Batu,
coklat kemerah merahan dan berumur
Malang Jawa Timur. Gejala tanaman
6–9 hari. Gejala serangan larva ini bisa
jagung terserang cendawan ini
dilihat dengan adanya lubang kecil
terutama terlihat pada tanaman muda
pada daun, lubang gerekan pada
yaitu adanya tepung putih pada pangkal
batang, bunga jantan dan pangkal
daun dan tepung ini hilang sejalan
tongkol, serta tassel yang mudah patah.
dengan hilangnya embun. Selain itu
Hama ini bisa dikendalikan dengan
daun berwarna putih sampai
penanaman jagung yang tepat waktu,
kekuningan diikuti dengan garis garis
intercropping varietas jagung berbeda
klorotik. Infeksi cendawan pada
atau intercropping dengan kedelai atau
tanaman muda dapat menghambat
kacang tanah, dan pemotongan
pembentukan tongkol, sedangkan pada
sebagian bunga jantan, empat dari
tanaman yang lebih tua, hanya
enam baris tanaman.
menghambat pertumbuhan, tongkol
Imago betina Helicoverpa armigera masih bisa terbentuk. Penyakit ini dapat
meletakan telur pada rambut jagung dikendalikan dengan menggunakan
dengan rata rata 730 butir dan telur ini varietas tahan seperti Bima-3, Bima-8,
menetas tiga hari setelah diletakan. Bima-9, Bima-14 batara, Bima-16, Bima-
Larva berkembang selama 13 hari 17, Bima-18, dan Bima-20-URI,
sampai dengan 21 hari dan pra pupa perlakuan benih dengan cendawan
dalam tanah selama satu sampai empat Trichoderma sp., penanaman serentak,
hari. Puda juga hidup dalam tanah yang dan sanitasi tanaman terserang.
bervariasi antara enam hari sampai 30
Penyakit bercak daun disebabkan oleh
hari. Gejala serangan adalah adanya
cendawan Bipolaris maydis ras O dan
gerekan pada ujung tongkol dan
ras T. Gejala khas serangan cendawan
rusaknya biji muda sehingga
ini dapat dilihat pada daun yaitu
menurunkan kualitas dan kuantitas biji
berupapa bercak berbentuk kumparan
jagung. Hama ini bisa dikendalikan
yang awalnya berwarna hijau
dengan pengolahan tanah yang baik

71
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

kekuningan atau klorotik, kemudian jagung dapat dikendalikan dengan cara


berubah menjadi coklat kemarehan. Ras penyiangan, penggunaan herbisida, dan
T lebih virulen dari pada ras O sehingga pemulsaan. Penyiangan pertama dapat
memberikan ukuran bercak yang lebih dilakukan dengan menggunakan bajak
besar dan bila menyerang bibit ataubersamaan dengan pembuatan
menyebabkan kelayuan dan kematian alur drainase pada umur 14–20 hst.
dalam waktu 3–4 minggu setelah Penyiangan kedua yang tergantung
tanam. Selain daun, ras T juga pada kondisi gulma bisa dilakukan
menyerang pelepah, batang, tangkai secara manual dengan herbisida kontak
kelobot, biji, dan tongkol. Bila paraquat (1,0–1,5 l/ha). Bila
menginfeksi tongkol secara dini, ras T menggunakan herbisida, nozzle
ini menyebabkan biji rusak dan busuk sebaiknya diberi pelindung agar tidak
dan bahkan tongkol dapat gugur. mengenai daun dan posisi nozzle
Permukaan biji yang terinfeksi ditutupi kurang lebih berada 20 cm di atas
miselium berwarna abu-abu sampai permukaan tanah. Penggunaan mulsa
hitam sehingga dapat menurunkan dilakukan setelah pembuatan alur
kuantitas dan kualitasnya. Cendawan drainase dengan memanfaatan jerami
bisa bertahan lama pada sisa-sisa kering di lahan sawah atau pangkasan
tanaman di lapang. Penyakit ini bisa rumput dan alang alang di lahan kering.
dikendalikan dengan penggunaan Keuntungan penggunaan mulsa, selain
varietas resisten seperti Anoman-1, bisa mengendalikan gulma juga bisa
Bima-4, Bima-10, Bima-12Q, Bima-13Q, mengkonservasi mikroorganisme
Bima-16, Bima-17, Bima-18, dan Bima- berguna seperti penambat unsur hara,
20-URI, mengkomposkan tanaman yang entomopatogen, antagonis pathogen,
terinfeksi untuk mengurangi sumber berperan sebagai nes predator,
inokulum, dan menggunakan fungisida menahan jipratan air yang bisa
berbahan aktif mancozeb dan membawa hama dan penyakit, serta
carbendazim bila serangan relative sebagai sumber hara bila terjadi
berat. pelapukan.
Penyakit karat disebabkan oleh 13.Panen dan prosessing
cendawan Puccinia polysora. Gejala Ketika tongkol sudah mulai berisi, daun
serangan cendawan ini dapat terlihat di bawah tongkol dapat diambil dan
pada daun baik di permukaan bawah dimanfaatkan untuk pakan sapi atau
maupun di permukaan atas berupa dikomposkan untuk mengurangi
bercak bercak atau pustul kecil sumber inokulum penyakit bercak dan
berbentuk oval. Pustul ini merupakan hawar daun yang kemudian
kantung spora dimana spora ini bisa dimanfaatkan sebagai salah satu
disebarkan oleh angin untuk sumber pupuk organik. Sebelum
menginfeksi tanaman lain. Penyakit ini tongkol dipanen, kegiatan bisa
dapat dikendalikan dengan dilanjutkan dengan pemangkasan
menggunakan tanaman resisten seperti bagian tanaman di atas tongkol untuk
Bima-10, Bima-11, Bima-16, Bima-17, menurunkan kadar air tongkol dan
Bima-18, Bima-19-URI, dan Bima-20- pangkasan ini juga dapat digunakan
URI dan menggunakan fungusida sebagai pakan ternak atau sumber
berbahan aktif benomil. pupuk organik. Serasah jagung memiliki
12.Pengendalian gulma kandungan P dan K yang relative tinggi.
Gulma yang ada pada petanaman Tongkol jagung dipanen apabila telah

72
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

mencapai masak fisiologis yang Soal Latihan


ditandai dengan mengeringnya kelobot 1. Jelaskan dengan singkat apa yang terjadi bila varietas
atau berwarna coklat. Selain itu kadar jagung manis di tanam berdekatan dengan varietas
lainnya?
air telah mencapai kurang lebih 30% 2. Jelaskan dengan singkat gejala serangan hama ulat
yang ditandai dengan biji telah tongkol pada tanaman jagung dan usaha
pengendaliannya?
mengeras dan telah membentuk lapisan
3. Berapa Jarak tanam yang sering di gunakan untuk
hitam minimum 50% di setiap barisan tanaman jagung?
biji. Pemanenan dilakukan pada kondisi 4. Jelaskan secara singkat teknik budidaya jagung?
cerah untuk menghindari infestasi Jelaskan secara singkat syarat tumbuh tanaman
cendawan paska panen seperti jagung?

Aspergillus flapus. Tahap berikutnya


adalah penjemuran tongkol sampai
kadar air biji mencapai kurang lebih D.JAGUNG MANIS (ZEA MAYS SACCHARATA)
20% dan dipipil dengan menggunakan 1. Pendahuluan
alat pemipil. Biji pipilan ini kembali Jagung manis (Zea Mays Saccharata)
dijemur sampai mencapai kadar air adalah tanaman jagung yang sering
sekitar 14%. Bila kondisi cuaca terus sekali dikonsumsi sebagai jagung bakar
mendung sehingga tidak atau sayur. Karena tren gula yang
memungkinkan untuk menurunkan rendah kalori sekarang ini mulai
kadar air biji, maka untuk mempercepat mencuat, pamor gula yang berasal dari
pengeringan bisa digunakan alsin jagung manis semakin meningkat,
pengering. Alsin pengering bertipe flat sehingga nilai jual jagung manis cukup
bade yang berbahan bakar minyak tinggi di pasaran.
tanah/solar bisa digunakan. Jagung manis memang lebih rentan
Setelah kering, biji jagung yang terkena serangan hama bila di
dianggap baik harus dipisahkan sisa- bandingkan dengan jagung biasa.
sisa tongkol, biji kecil, biji pecah, biji Namun bila pembudidayaan dilakukan
hampa, kotoran lainnya yang terbawa dengan baik, hasil panen juga akan
sewaktu panen dan pemipilan. Hal ini sangat maksimal.
penting untuk menekan serangan
cendawan dan hama serta
memperbaiki sirkulasi udara di
penyimpanan. Untuk biji yang akan
digunakan sebagai sumber benih
diperlukan benih yang memiliki ukuran
yang relative sama, oleh karena itu
pemisahan harus didasarkan pada
ukuran biji.
14.Pemasaran
Permintaan jagung dari tahun ke tahun
selalu meningkat, jagung yang dari Gambar 2.35 Tanaman Jagung umur 40 hari
(sumber: agroteknologi.web.id)
petani biasanya di jual ke tengkulak
maupun ke produsen ternak ayam 2. Sistmatika Jagung Manis
petelur, harga jualnya bervariasi. Selain Jagung adalah salah satu tanaman
di jual secara langsung kadang juga di pangan penghasil karbohidrat yang
lakukan pengolahan untuk makanan terpenting di Dunia, selain gandum dan
pokok. padi. Bagi penduduk Amerika Tengah

73
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

dan Selatan, bulir jagung adalah pangan Varietas jagung terbagi menjadi
pokok, sebagaimana bagi sebagaian gologan bersari bebas dan hibrida.
penduduk Afrika dan beberapa daerah Golongan bersari bebas diperoleh
di Indonesia. dengan seleksi masa, hibrida
Taksonomi jagung manis sebagai diperoleh dengan penyilangan dua
berikut: atau lebih tetua yang memiliki sifat
unggul. Biasanya menggunakan bibit
Kingdom : Plantae
varietas hibrida produksinya lebih
Divisi : Spermatophyta tinggi, tetapi harga benihnya lebih
Sub Divisi : Angiospermae mahal.
Klas : Monocotyledone b. Persiapan lahan
Ordo : Graminae Cangkul lahan agar bisa
Familia : Graminaceae menghasilkan tanah yang gembur.
Diamkan selama kurang lebih 1
Genus : Zea
minggu. bersihkan lahan dari gulma
Species : Zea mays Saccharata bareng saat pengolahan lahan, Untuk
3. Syarat Tumbuh tanah yang mempunyai tingkat
Curah hujan ideal sekitar 85–200 keasaman yang tinggi yakni pH
mm/bulan dan harus merata. Pada fase kurang 5 bisa menambahkan kapur
pembungaan dan pengisian biji perlu dolimit menggunakan dosis 1 ton 2
mendapatkan cukup air. Sebaiknya hektar lahan, dengan cara menyebar
ditanam awal musim hujan atau kapur merata pada barisan tanaman,
menjelang musim kemarau. satu bulan sebelum tanam.
Membutuhkan sinar matahari, tanaman Pemberian pupuk kandang untuk
yang ternaungi, pertumbuhannya akan menutrisi tanah agar lahan
terhambat dan memberikan hasil biji mempunyai tingkat kesuburan yang
yang tidak optimal. Suhu optimum lebih baik, Tidak harus membuat
antara 230C–300C. Jagung tidak bedengan, hanya perlu membuat
memerlukan persyaratan tanah khusus, drainase agar air hujan tidak
namun tanah yang gembur, subur dan menggenang, drainase dibuat
kaya humus akan berproduksi optimal. dengan jarak 4 meter, Buat lubang
pH tanah antara 5,6–7,5. Aerasi dan tanam tugalan hingga kedalaman 5
ketersediaan air baik, kemiringan tanah cm, dengan jarak di antar lubang
kurang dari 8%. Daerah dengan tingkat berkisar 30 x 60 cm.
kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya c. Cara penanaman
dilakukan pembentukan teras dahulu.
Setelah lahan untuk penanaman
Ketinggian antara 1000–1800 m dpl
jagung manis telah siap, buat lubang
dengan ketinggian optimum antara
tanam dengan ditugal, kedalaman
50–600 m dpl.
3–5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1
4. Teknik Budidaya Jagung Manis butir benih. Jarak tanam jagung
a. Benih jagung manis disesuaikan dengan umur panennya,
Pada tahap pertama pemilihan benih semakin panjang umurnya jarak
yang memiliki kualitas tinggi. Benih tanam semakin lebar. Jagung
yang berasal dari varientas unggul, berumur panen lebih 80 hari sejak
bebas dari berbagai macam penyakit penanaman, jarak tanamnya 40 x 100
dan cacat fisik. cm (dua tanaman atau lubang).

74
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Jagung berumur panen 80 hari, jarak agar tanaman tidak kekeringan


tanamnya 30 x 60 atau 25 x 75 cm saja.
(satu tanaman atau lubang). 3) Pemupukan
Penanaman jagung manis lebih baik
Pemupukan susulan
di mulai saat awal musim penghujan.
menggunakan pupuk kandang
Tujuan, agar pertumbuhan jagung
atau pun pupuk buatan, agar bisa
bisa secara maksimal.
tetap subur serta kaya akan unsur
d. Penyulaman tanaman hara. Pemupukan ini bisa
Setelah tanaman sudah berusia dilakukan sejak jagung berumur
kurang lebih satu minggu, dilakukan dua bulan dapat dilihat pada
penyulaman pada bibit yang tidak pada Tabel 1.16, kombinasi
dapat tumbuh dengan sempurna pupuk anorganik dengan pupuk
dengan bibit-bibit baru agar bisa cair.
menghasilkan pertumbuhan
Tabel 2.16 Dosis pemupukan tanaman jagung
tanaman yang lebih seragam.
1) P e n y i a n g a n t a n a m a n d a n
pembumbunan
Setelah tanaman sudah berusia
kurang lebih dua minggu rumput
dibersihkan menggunakan
tangan ataupun menggunakan
cangkul yang kecil. Agar
mendapatkan hasil yang lebih
maksimal, membersihkan gulma Apabila pemupukan tanpa
dengan menggunakan cara alami menggunakan kombinasi pupuk
dan tidak mempergunakan organik maka kebutuhan pupuk
pestisida. Dilakukan juga urea 250–300 kg/ha. Pupuk ini
pembubuan tanaman agar diberikan 1/3 dosis saat tanam
batang jagung nantinya tidak dan saat tanaman berumur 4
mudah roboh. Cara ini dengan minggu setelah tanam. Pupuk Sp
mengumpulkan tanah yang 36 dengan dosis 200 kg/ha dan
berada di sekitar akar tanaman KCl sebesar 75–100 kg diberikan
jagung sehingga membentuk pada saat tanam. Pemberian
sebuah gundukan tanah agar bisa pupuk dilakukan dalam larikan
menguatkan tanaman. Proses yang berjarak sekitar 7–8 dari
pembubuhan ini bisa dilakukan jalur lubang tanam dengan
setelah tanaman jagung berusia kedalaman 8–10 cm.
satu bulan setelah masa e. Hama dan Penyakit
penanaman. 1) Hama
2) Penyiraman a) Lalat bibit (Atherigona exigua
Penyiraman rutin, terutama saat Stein)
musim kemarau, namun jangan Gejala: daun berubah warna
sampai air yang digunakan untuk menjadi kekuningan, bagian
menyiram terlalu berlebih. yang terserang mengalami
Tujuan dari penyiraman ini agar pembusukan, akhirnya
bisa menjaga kelembaban lahan tanaman menjadi layu,

75
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

pertumbuhan tanaman cendawan warna putih; (2)


menjadi kerdil atau mati. umur 3–5 minggu mengalami
Penyebab: lalat bibit dengan gangguan pertumbuhan, daun
ciri-ciri warna lalat abu-abu, berubah warna dari bagian
warna punggung kuning pangkal daun, tongkol berubah
kehijauan bergaris, warna bentuk dan isi; (3) pada
perut coklat kekuningan, warna tanaman dewasa, terdapat
telur putih mutiara, dan garis- garis kecoklatan pada
panjang lalat 3–3,5 mm. daun tua. Pengendalian: (1)
Pengendalian: (1) penanaman penanaman menjelang atau
serentak dan penerapan awal musim penghujan; (2)
pergiliran tanaman. (2) pola tanam dan pola pergiliran
tanaman yang terserang segera tanaman, penanaman varietas
dicabut dan dimusnahkan. (3) tahan; (3) cabut tanaman
Sanitasi kebun. (4) semprot terserang dan musnahkan; (4)
dengan insektisida (contoh: Preventif diawal tanam dengan
pestona). GLIO.
b) Ulat Pemotong b)Penyakit bercak daun (Leaf
Gejala: tanaman terpotong bligh)
beberapa cm diatas permukaan Penyebab: cendawan
tanah, ditandai dengan bekas Helminthosporium turcicum.
gigitan pada batangnya, Gejala: pada daun tampak
akibatnya tanaman yang masih bercak memanjang dan teratur
muda roboh. Penyebab: berwarna kuning dan
beberapa jenis ulat pemotong: dikelilingi warna coklat, bercak
Agrotis ipsilon; Spodoptera berkembang dan meluas dari
litura, penggerek batang ujung daun hingga ke pangkal
jagung (Ostrinia furnacalis), daun, semula bercak tampak
dan penggerek buah jagung basah, kemudian berubah
(Helicoverpa armigera). warna menjadi coklat
Pengendalian: (1) Tanam kekuning-kuningan, kemudian
serentak atau pergiliran berubah menjadi coklat tua.
tanaman; (2) cari dan bunuh Akhirnya seluruh permukaan
ulat-ulat tersebut (biasanya daun berwarna coklat.
terdapat di dalam tanah); (3) Pengendalian: (1) pergiliran
Semprot insektisida (contoh: tanaman. (2) mengatur kondisi
pestona, vitura atau virexi). lahan tidak lembab; (3)
2) Penyakit Prenventif diawal dengan
GLIO.
a) Penyakit bulai (Downy mildew)
c) Penyakit karat (Rust)
Penyebab: cendawan
Peronosclerospora maydis dan Penyebab: cendawan Puccinia
P. javanica serta P. sorghi Schw dan P.polypora
philippinensis, merajalela Underw. Gejala: pada tanaman
pada suhu udara 270 C ke atas dewasa, daun tua terdapat
serta keadaan udara lembab. titik-titik noda berwarna merah
Warna menguning, sisi bawah kecoklatan seperti karat serta
daun terdapat lapisan spora terdapat serbuk berwarna

76
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

kuning kecoklatan, serbuk Jika pengendalian hama


cendawan ini berkembang dan p e n y a k i t d e n g a n
memanjang. Pengendalian: (1) menggunakan pestisida alami
mengatur kelembaban; (2) belum mengatasi dapat
menanam varietas tahan dipergunakan pestisida kimia
terhadap penyakit; (3) sanitasi yang dianjurkan. Agar
kebun; (4) semprot dengan penyemprotan pestisida kimia
GLIO. lebih merata dan tidak mudah
d) Penyakit gosong bengkak hilang oleh air hujan
(Corn smut/boil smut) tambahkan Perekat Perata
AERO f810, dosis 5 ml (1/2
Penyebab: cendawan Ustilago
tutup)/tangki.
maydis (DC) Cda, Ustilago zeae
(Schw) Ung, Uredo zeae Schw,
Uredo maydis DC. Gejala:
masuknya cendawan ini ke
dalam biji pada tongkol
s e h i n g g a t e r j a d i
pembengkakan dan
mengeluarkan kelenjar (gall), Gambar 2.36 Jagung siap panen
pembengkakan ini
f. Panen
menyebabkan pembungkus
rusak dan spora tersebar. Jagung manis berbunga
Pengendalian: (1) mengatur setelah berumur 50 hari.
kelembaban; (2) memotong Sepuluh hari saat akan
bagian tanaman dan dibakar; melakukan panen utama, akan
(3) benih yang akan ditanam lebih baik memanen jagung
dicampur GLIO dan POC. muda, di masa ini nantinya akan
tumbuh 2 tongkol jagung,
e) Penyakit busuk tongkol dan
sehingga dapat memetik
busuk biji
tongkol yang berada di paling
Penyebab: cendawan Fusarium bawah. Panen utama dapat
atau Gibberella antara lain dilakukan setelah umur 65
Gibberella zeae (Schw), hingga 75 hari tergantung
Gibberella fujikuroi (Schw), varietas.
Gibberella moniliforme.
Ada jenis jagung dengan umur
Gejala: dapat diketahui setelah
panen 80 hari setelah tanam
membuka pembungkus
untuk panen pipilan kering
tongkol, biji-biji jagung
yang dapat dijadikan benih.
berwarna merah jambu atau
Jagung untuk sayur (jagung
merah kecoklatan kemudian
muda, baby corn) dipanen
berubah menjadi warna coklat
sebelum bijinya terisi penuh
sawo matang. Pengendalian:
(diameter tongkol 1–2 cm),
(1) menanam jagung varietas
jagung rebus atau bakar,
tahan, pergiliran tanam,
dipanen ketika matang susu
mengatur jarak tanam,
(umur sekitar 68–70 hst).
perlakuan benih; (2) GLIO di
awal tanam.

77
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Soal Latihan
1. Apa nama latin dari jagung?
2. Apa hama yang sering menyerang tanaman jagung?
3. Berapa Jarak tanam yang sering di gunakan untuk tanaman
jagung?
4. Jelaskan secara singkat teknik budidaya jagung manis?
5. Jelaskan syarat tumbuh tanaman jagung manis?

78
BAB III
TANAMAN BIJI-BIJIAN

1. Setelah menganalisis ruang lingkup, karakteristik dan persyaratan tumbuh


tanaman pangan, peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis tanaman
pangan sesuai dengan kondisi lahan dan syarat tumbuhnya
2. Setelah melaksanakan identifikasi dan persyaratan tumbuh tanaman pangan,
peserta didik mampu menentukan jenis tanaman pangan yang akan
dibudidayakan sesuai dengan kondisi lahan dan syarat tumbuhnya.
3. Setelah melaksanakan identifikasi tanaman dan persyaratan tumbuh
tanaman pangan, persiapan lahan, pemeliharaan dan pemanenan peserta
didik mampu membudidayakan tanaman pangan dari golongan kacang-
kacangan(budidaya kacang tanah (Arachis hypogeae L.)

BUDIDAYA
TANAMAN PANGAN

Kacang Kacang Kacang Kacang Kacang Kacang


Tanah Hijau Tunggak kedelai Bogor Edamame

Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan Pendahuluan


Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan Pemeliharaan
Pemanenan Pemanenan Pemanenan Pemanenan Pemanenan Pemanenan
Pemasaran Pemasaran Pemasaran Pemasaran Pemasaran Pemasaran

Benih, Kacang, Legume ,Bibit, Polong, Klon, Tanaman, Varietas ,Taksonomi

79
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

A.KACANG TANAH (ARACHIS HYPOGEAE L.) Divisi : Spermathophyta


1. Pendahuluan Subdivisi : Angiospermae
Kacang Tanah (Arachis hypogeae L) Kelas : Dicotyledonae
termasuk famili Leguminoceae. Di Ordo : Leguminales /polypeaes
Indonesia ada dua tipe yaitu tipe tumbuh
Famili : Leguminoseae/papilionaseae
tegak, umumnya genjah dan tipe menjalar
umumnya berumur lebih panjang. Genus : Arachis
Produksi kacang tanah per hektarnya Spesies : Arachis Hypogeal
belum mencapai hasil yang maksimum. 3. Syarat Tumbuh
Hal ini tidak terlepas dari pengaruh faktor
- Iklim
tanah yang makin keras (rusak) dan miskin
unsur hara terutama unsur hara mikro Kacang tanah memerlukan curah hujan
serta hormon pertumbuhan. Disamping antara 800–1.300 mm/tahun. Hujan yang
itu juga karena faktor hama dan penyakit terlalu keras akan mengakibatkan bunga
tanaman, faktor iklim, serta faktor sulit terserbuki oleh serangga dan akan
pemeliharaan lainnya. meningkatkan kelembaban di sekitar
pertanaman kacang tanah. Suhu udara
Kacang tanah memiliki beberapa manfaat
sekitar 28–320C. Bila suhunya di bawah
yang paling banyak kacang tanah
100C, pertumbuhan tanaman akan
digunakan sebagai bahan makanan oleh
terhambat, bahkan kerdil. Kelembaban
masyarakat tetapi begitu banyaknya
udara berkisar 65-75 %.
konsumsi kacang tanah di dalam
masyarakat kurang dapat memenuhi - Media Tanam
konsumsi kacang tanah sehingga produksi Kacang tanah dapat tumbuh baikpada
kacang tanah mengalami penurunan jenis tanah yang sesuai yaitu tanah
selain memiliki kebutuhan yang banyak. gembur atau bertekstur ringan dan subur.
Varietas kacang tanah yang telah lama pH optimal antara 6,0–6,5, meskipun
dikenal adalah gajah, Banteng. Varietas kacang tanah toleran terhadap tanah asam
yang saat ini banyak ditanam adalah (pH 4,5) akan berpengaruh terhadap
kelinci, jerapah, anoa, tapir, panter, kacang banyaknya polong yang terisi. Kekurangan
garuda tiga dan kacang garuda dua. air akan menyebabkan tanaman kurus,
kerdil, layu dan akhirnya mati. Drainase
2. Sistematika Kacang Tanah
dan aerasi baik, lahan tidak terlalu becek
Kacang tanah atau yang dikenal dengan dan kering baik bagi pertumbuhan kacang
nama latin Arachis Hypogea L. dan di kenal tanah.
dengan istilah peanut di Inggris.
- Ketinggian Tempat
Merupakan tumbuhan yang dimasukkan
dalam daftar kekerabatan polong- Kacang tanah dapat tumbuh baik pada
polongan atau fabaceae. Kacang tanah ketinggian penanaman optimum 50–500
pada permulaanya ditanam secara luas m dpl, tetapi masih dapat tumbuh di
oleh suku indian. Namun pada bawah ketinggian 1.500 m dpl.
perkembangannya kini,kacang tanah telah - Teknik Budidaya
dibudidayakan diseluruh penjuru dunia. A. Pembibitan
Dalam sistemika tumbuhan (taksonomi)
Persyaratan Benih yang baik yaitu
kacang tanah diklasifikasikan sebagai
benih/bibit kacang tanah yang Berasal
berikut:
dari tanaman yang baru dan varietas
Kingdom : Plantae unggul, Daya tumbuh yang tinggi

80
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

(lebih dari 90%) dan sehat, Kulit benih dicampur air secara merata di atas
mengkilap, tidak keriput dan cacat, bedengan dengan dosis ± 1–2 botol
Murni atau tidak tercampur dengan (500-1000 cc) diencerkan dengan air
varietas lain, Kadar air benih berkisar secukupnya untuk setiap 1000 m2
9–12 %. (10-20 botol/ha). Semua dosis pupuk
B. Penyiapan benih makro diberikan saat tanam. Pupuk
diberikan di kanan dan kiri lubang
Benih sebaiknya disimpan di tempat
tugal sedalam 3 cm.
kering yang konstan dan tertutup
rapat. Untuk menjamin kualitas benih, 5. Teknik Penanaman
lebih baik membeli dari Balai Benih a. Penentuan pola tanam
atau Penangkar Benih yang telah Pola tanam memperhatikan musim
ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih. dan curah hujan. Pada tanah yang
4. Pengolahan Media Tanam subur, benih kacang tanah ditanam
a. Persiapan dan pembukaan lahan dalam larikan dengan jarak tanam 40 x
15 cm, 30 x 20 cm, 25 x25 cmatau 20 x
Pembukaan lahan dengan pembajakan
20 cm.
dan pencangkulan untuk pembersihan
lahan dari segala macam gulma b. Pembuatan lubang tanam
(tumbuhan pengganggu) dan akar-akar Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm
pertanaman sebelumnya, serta untuk menggunakan tugal dengan jarak
memudahkan perakaran tanaman seperti yang telah ditentukan di atas.
berkembang dan menghilangkan c. Cara penanaman
tumbuhan inang bagi hama dan
Masukan benih 1 atau 2 butir ke dalam
penyakit.
lubang tanam dengan tanah tipis.
b. Pembentukan Bedengan Benih dimasukkan dalam lubang
Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, bersamaan dengan insektisida
panjang menyesuaikan, ketebalan karbofuran atau karbosulfan sebanyak
bedengan 20–30 cm. Diantara 20–30kg/ha. Waktu tanam yang paling
bedengan dibuatkan parit. baik dilahan kering pada awal musim
c. Pengapuran hujan, di lahan sawah dapat dilakukan
pada bulan April–Juni (palawija I).
Menaikkan pH tanah, terutama pada
lahan yang bersifat sangat masam 6. Pemeliharaan Tanaman
dilakukan pengapuran dengan dosis ± a. Penyulaman
1–2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 Sulam benih yang tidak tumbuh atau
bulan sebelum tanam. mati, untuk penyulaman lebih cepat
d. Pemberian Pupuk lebih baik (setelah yang lain kelihatan
Jenis dan dosis pupuk setiap hektar tumbuh kurang lebih 3–7 hari setelah
adalah Pupuk kandang 2–4 ton/ha, tanam).
diberikan pada permukaan bedengan b. Penyiangan dan pembumbunan
kurang lebih seminggu sebelum Penyiangan dilakukan dua kali, yaitu
tanam, dicampur pada tanah bedengan ketika berumur satu dan enam minggu
atau diberikan pada lubang tanam. dengan hati-hati agar tidak merusak
Pupuk anorganik: SP-36 (100 kg/ha), bunga dan polong. Pembumbunan
ZA (100 kg/ha) dan KCl (50 kg/ha) atau dilakukan bersamaan saat penyiangan,
sesuai rekomendasi setempat. bertujuan untuk menutup bagian
Siramkan pupuk POC yang telah perakaran.

81
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

c. P e n g a i r a n d a n p e n y i r a m a n menggunakan pestona.
Pengairan dilakukan agar tanah tetap 5) Kumbang daun
lembab. Untuk menjaga kelembaban
Gejala: daun tampak berlubang,
pada musim kemarau dapat diberikan
daun tinggal tulang, juga makan
mulsa (jerami dan lain-lain). Saat
pucuk bunga. Pengendalian: (1)
berbunga tidak dilakukan penyiraman,
penanaman serentak; (2)
karena dapat mengganggu
penyemprotan menggunakan
penyerbukan.
pestona..
d. Pemeliharaan lain
b. Penyakit
Hal-hal lain yang sangat menunjang
1) Penyakit layu atau “Omo Wedang”
faktor pemeliharaan bisa dilakukan,
misalnya pemangkasan, perambatan, Penyebab: bakteri Xanthomonas
pemeliharaan tunas dan bunga serta solanacearum (E.F.S.). Gejala: daun
sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar terkulai seperti disiram air panas,
menunjang kesehatan tanaman). akhirnya mati. Bila dipotong tampak
noda coklat pada bagian pembuluh
7. Hama dan Penyakit
kayu dan bila dipijit keluar lendir
a. Hama kekuningan. Akar tanaman
1) Uret membusuk. Pengendalian:
Gejala: memakan akar, batang Pergiliran tanaman, gunakan
bagian bawah dan polong. Akhirnya varietas yang tahan.
tanaman layu dan mati. 2) Penyakit sapu setan
Pengendalian: olah tanah dengan Penyebab: mycoplasma (sejenis
baik, penggunaan pupuk kandang virus). Diduga ditularkan serangga
yang sudah matang, menanam sejenis Aphis. Gejala: bunga
serempak, penyiangan intensif, berwarna hijau tua seperti daun-
penggunaan pestona dengan cara daun kecil, ruas-ruas batang dan
disiramkan ke tanah, jika tanaman cabang menjadi pendek, daun-daun
terlanjur mati segera dicabut dan kecil rimbun. Pengendalian:
uret dimusnahkan. tanaman dicabut, dibuang dan
2) Ulat penggulung daun dimusnahkan, semua tanaman inang
Gejala: daun terlipat menguning, dibersihkan (sanitasi lingkungan),
akhirnya mengering. Pengendalian: menanam tanaman yang tahan,
penyemprotan menggunakan menanggulangi vektornya
pestona. menggunakan Pestona atau Natural
BVR.
3) Ulat grayak (Spodoptera litura)
3) Penyakit bercak daun
Gejala: ulat memakan epidermis
daun dan tulang secara Penyebab: Jamur cercospora
berkelompok. Pengendalian: (1) personata dan cercospora
bersihkan gulma, menanam arachidicola. Gejala: timbul bercak-
serentak, pergiliran tanaman; (2) bercak berukuran 1–5 mm, berwarna
penyemprotan menggunakan coklat dan hitam pada daun dan
Natural Vitura. batang. Pengendalian: dengan
menggunakan Natural GLIO di awal
4) Ulat jengkal (Plusia sp)
tanam sebagai tindakan
Gejala: menyerang daun kacang pencegahan.
tanah. Pengendalian: penyemprotan
4) Penyakit gapong

82
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Penyebab: diduga nematoda. Gejala: (APH) berupa jamur antagonis seperti


Polong kosong, juga bisa busuk. Trichoderma spp., Pecillium sp. dan
Pengendalian: tanahnya didangir Gliocladium virens; sertabakteri
dan dicari nematodanya. antagonis seperti Bacillus spp., dan
5) Penyakit sclerotium Pseudomonas fluorescens. Cilliers et al.
(2003) menyatakan bahwa T.
Penyebab: cendawan sclerotium
longibrachiatum dan T. harzianum
rolfsii. Gejala: tanaman layu.
efektif untuk mengendalikan penyakit
Lingkungan pertanaman dengan suhu busuk batang dan perakaran S. rolfsii
hangat dan kelembaban tinggi merupakan pada kacang tanah. T. harzianum yang
kondisi yang mendukung perkembangan diberikan melalui benih diikuti semprot
penyakit busuk batang. Sebaliknya di dengan fungisida fluorescens mampu
lingkungan suhu dingin, penyakit melawan S. rolfsii dan Rhizoctonia
terhambat dan akan berkembang lagi solani penyebab penyakit tular tanah
ketika suhu berubah lebih hangat (FAO yang merugikan pada kedelai.
2007). Unsur fisikokimia tanah merupakan
Isolat lokal Pf asal risosfer kedelai,
faktor yang mempengaruhi kehidupan S.
mampu berperan sebagai APH terhadap
rolfsii. Suhu optimum untuk
beberapa jenis jamur penyebab
pertumbuhannya sekitar 21–30oC,
penyakit tular tanah pada tanaman
sebaliknya pada suhu ekstrim di bawah
aneka kacang seperti S. rolfii,
15oC atau di atas 36oC pertumbuhannya
Rhizoctonia solani, dan Fusarium sp.
terhambat (Mehan et al. 1995). S. rolfsii
Aplikasi APH Pf pada tanah pot yang
mampu tumbuh pada kondisi lembab
mengandung inokulum S. rolfsii,
55−100% (Hartati et al. 2008). S. rolfsii
dengan konsentrasi aplikasi 108 sel/ml
toleran terhadap pH masam hingga alkalis
dan dosis 100 ml/liter tersebut dapat
(pH 4,0−8,0) dan pH 5,5−7,5 merupakan
menekan kejadian penyakit busuk
nilai optimum untuk pembentukan
batang kedelai dengan keefektifan
sklerosia.
cukup baik mencapai 55,2%.
Inang dari jenis gulma berperan penting Pengendalian: gunakan varietas yang
pada siklus penyakit busuk batang S. resisten, air jangan sampai
rolfsii karena dapat menyimpan inokulum, menggenang, membakar tanaman yang
sehingga sumber penyakit selalu ada di terserang cendawan.
lapangan. Faktor jenis inang yang sangat
beragam tersebut, seringkali menjadi
kendala pengendalian S. rolfsii melalui
teknis rotasi tanaman.
8. Pengendalian Penyakit
Gambar 3.37
a. Busuk batang Serangan S. rolfsii pada pangkal batang
kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah.
Teknologi pengendalian yang potensial (Sumber: balitkabi.litbang.pertanian.go.id)
untuk mengendalikan penyakit busuk
b. Penyakit karat
batang S. rolfsii antara lain adalah, cara
mekanis dan fisis, yaitu mencabut dan Penyebab: cendawan Puccinia arachidis
membuang dan tanaman terinfeksi, Speg. Gejala: pada daun terdapat
namun cara ini hanya sedikit bercak- bercak coklat muda sampai
mengurangi penyakit. coklat (warna karat). Daun gugur
sebelum waktunya. Pengendalian:
Pengendalian hayati, yaitu
gunakan varietas yang resisten,
menggunakan Agens Pengendali Hayati

83
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

tanaman yang terserang dicabut dan tepung hunkue, digunakan dalam


dibakar. Pencegahan: gunakan Natural pembuatan kue-kue dan cenderung
GLIO pada awal tanam. membentuk gel. Tepung ini juga dapat
9. Panen diolah menjadi mi yang dikenal sebagai
soun. Kacang hijau dapat di budidayakan
Umur panen tanaman kacang tanah
pada ketinggian 5–700 meter dari
tergantung dari jenisnya yaitu umur
permukaan laut. Pada ketinggian 750
pendek kurang lebih 3–4 bulan dan umur
meter dpl peroduksi kacang hijau sudah
panjang kurang lebih 5–6 bulan. Adapun
berkurang.
ciri-ciri kacang tanah sudah siap dipanen
antara lain:Batang mulai mengeras. Daun 2. Sistematika Kacang hijau
menguning dan sebagian mulai Kacang hijau adalah sejenis palawija yang
berguguran, Polong sudah berisi penuh. dikenal luas di daerah tropika.Tumbuhan
yang termasuk suku polong-polongan ini
Soal Latihan
1. Jelaskan syarat tumbuh tanaman kacang tanah?
memiliki banyak manfaat dalam
2. Sebutkan 3 jenis hama dan penyakit pada tanaman kehidupan sehari-hari sebagai sumber
kacang tanah dan bagaimana teknik bahan pangan berprotein nabati tinggi.
pengendaliannya?
3. Berikan dosis pupuk anjuran dalam budidaya kacang Kacang hijau yang sering dikonsumsi
tanah? dalambentukbubur kacang hijau
4. Berapa umur kacang tanah dapat dipanen? merupakan salah satu tanaman pangan
5. Bagaimana cara panen kacang tanah? yang mudah dalam dibudidayakan.
Kacang hijau ini dapat memenuhi
C.KACANG HIJAU (VIGNA RADIATE L.) karbohidrat. Bijinya berwarna hijau sedikit
1. Pendahuluan lonjong serta teksturnya yang keras.
Kacang hijau (Vigna radiate L) adalah Sistematika kacang hijau sebagai berikut:
sejenis tanaman palawija yang dikenal Taksonomi kacang hijau
luas di daerah tropika. Tumbuhan yang Kingdom : Plantae
termasuk family leguminoceae, memiliki Divisi : Magnolophyta
banyak manfaat dalam kehidupan sehari-
hari sebagai sumber bahan pangan Kelas : Magnoliopsida
berprotein nabati tinggi. Kacang hijau di Ordo : Fabales
Indonesia menempati urutan ketiga Famili : Fabaceae
terpenting sebagai tanaman pangan Genus : Vigna
legum, setelah kedelai dan kacang tanah.
Spesies : Vigna Radiata
Bagian paling bernilai ekonomi adalah
bijinya. Biji kacang hijau direbus hingga 3. Varietas Benih Kacang Hijau
lunak dan dimakan sebagai bubur atau Kacang hijau yang di tanam di Indonesia
dimakan langsung. Biji matang yang ada dua golongan yaitu kacang hijau
digerus dan dijadikan sebagai isi onde- polongnya pecah saat tua (dehiscen) dan
onde, bakpau, atau gandas turi. Kecambah kacang hijau polongnya tidak pecah saat
kacang hijau menjadi sayuran yang umum masak (indischen). Varietas kacang hijau
dimakan di kawasan Asia Timur dan Asia sat ini: Gelatik, Kenari, Kutilang, Manyar,
Tenggara dan dikenal sebagai tauge. Merak, Merpati, Murai, Nuri, Parkit,
Kacang hijau bila direbus cukup lama akan Perkutut, Sampeong, Siwalik, Sriti dan
pecah dan pati yang terkandung dalam Wallet.
bijinya akan keluar dan mengental, 4. Syarat Tumbuh Agroekologi Kacang Hijau
menjadi semacam bubur. Tepung biji a. Iklim
kacang hijau, disebut di pasaran sebagai

84
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN

Iklim secara langsung berpengaruh penyinaran cahaya matahari yang


terhadap pertumbuhan tanaman dan cukup.Bibit kacang hijau dapat tumbuh
hasil panen. Iklim juga berpengaruh dengan baik, cepat dan sehat.Paca
terhadap perkembangan mikroba cuaca yang hangat dimana cahaya
(patogen) dan hama yang mengganggu matahari terang dan penuh.Kekurangan
pertumbuhan tanaman. cahaya matahari dapat menyebabkan
b. Suhu dan kelembaban bibit pucat, batang memanjang, kurus
dan lemah. Untuk mendapatkan
Suhu udara yang cocok untuk
penyinaran cahaya matahari yang
pertumbuhan tanaman kacang hijau
cukup. Lahan penanaman kacang hijau
berkisar antara 25–27oC. Akan tetapi,
harus terbuka (tidak terlindungi oleh
tanaman kacang hijau masih bisa
pepohonan).
tumbuh baik pada suhu udara sehingga
35oC dan dibawah 25oC–20oC. Suhu 5. Keadaan Tanah
yang terlalu tinggi maupun rendah akan Keadaan tanah berpengaruh terhadap
menghambat perkecambahan dan pertumbuhan tanaman dan produksi
pertumbuhan tanaman selanjutnya. polong (hasil panen). Adapun keadaan
Suhu yang terlalu tinggi dapat tanah yang perlu mendapat perhatian
mematikan bibit. Sedangkan pada suhu adalah sebagai berikut:
yang sesuai, bibit akan tumbuh cepat. a. Sifat fisik tanah
c. Curah hujan Sifat fisik tanah yang sesuai untuk
Tanaman kacang hijau dapat tumbuh pertumbuhan tanaman kacang hijau
dengan baik dan produksinya tinggi adalah tanah gembur dengan struktur
memerlukan curah hujan berkisar tanah lempung berdebu, dan
antara 600–2.400 mm/tahun atau curah kedalaman lapisan olah lebih 50 cm,
hujan selama musim tanam berkisar sifat fisik tanah yang demikian itu akan
antara 50–200 mm/bulan. Curah hujan mudah mengikat air dan memiliki
yang kurang, bila tidak disertai dengan drainase yang baik. Tanaman kacang
pengairan yang cukup pada fase hijau juga masih dapat tumbuh dengan
perkecambahan dapat menyebabkan baik dan produksinya masih cukup baik
benih gagal tumbuh, karena merupakan pada tanah gembur yang bertekstur
kebutuhan benih yang pertama untuk lempung berpasir dan liat
berkecambah. Pada fase pembuahan berdebu.Sedangkan pada tanah yang
dan pengisian polong, apabila tanaman berstektur pasir, kerikil dan liat padat
tidak mendapatkan air yang cukup maka sudah kurang sesuai untuk pertanaman
tanaman tidak dapat membentuk kacang hijau.
polong. Curah hujan yang tinggi, juga b. Sifat kimia tanah
akan menyebabkan pertumbuhan
Kemasaman tanah (pH tanah) yang
tanaman terhambat, produksinya
sesuai untuk pertanaman kacang hijau
rendah, tanaman mudah rebah, dan
adalah berkisar antara 5,8–6,5. Pada
tanaman mudah terserang penyakit.
kisaran pH tanah 5.0–5,8, tanaman
d. Penyinaran cahaya matahari kacang hijau masih dapat tumbuh baik.
Cahaya matahari merupakan sumber Derajat keasaman tanah kurang dari 4,5
energi yang diperlukan tanaman untuk dan lebih besar dari 7,0, tanaman
proses fotosintesis. Fotosintesis kacang hijau tidak dapat tumbuh
tanaman dapat berjalan dengan baik dengan baik dan produksinya rendah
apabila tanaman mendapatkan perlunya pengapuran.

85
c. Sifat biologis tanah a. Pengadaan benih
Tanah yang mengandung bahan organik Tanaman kacang hijau diperbanyak
tanah tinggi sangat sesuai untuk dengan biji. Sehingga dengan demikian,
pertanaman kacang hijau. Keadaan untuk bertanam kacang hijau
tanah dengan bahan organik tanah yang diperlukan biji sebagai benih.
tinggi sampai sedang dapat Pengadaan benih kacang hijau dapat
meningkatkan proses nitrifikasi dilakukan melalui dua cara, yakni
(organisme tanah dapat memproduksi membeli benih yang siap tanam dan
amonia dan nitrat), menekan dengan cara mengadakan pembenihan
pertumbuhan patogen, melancarkan sendiri.
peredaran udara di dalam tanah, dan Penggunaan benih varietas lokal
dapat meningkatkan peresapan air. maupun varietas unggul hasil panen
Sehingga dengan demikian akan sebelumnya sebaiknya dihindari.
meningkatkan perkecambahan benih Karena benih ini memiliki kualitas yang
dan pertumbuhan tanaman rendah, sehingga apabila ditanam
selanjutnya. produksinya rendah, tanaman tidak
d. Ketinggian tempat (geografis tanah) tahan terhadap serangan penyakit,
Tanaman kacang hijau dapat ditanam di daya adaptasi terhadap lingkungan
berbagai ketinggian tempat (dataran rendah. Karena benih tersebut sudah
rendah, dataran medium, dan dataran merupakan campuran dari beberapa
tinggi). Namun, ketinggian tempat yang strain atau varietas.
paling cocok untuk penanaman kacang Agar mendapatkan benih yang
hijau adalah di dataran rendah 5–500 m berkualitas baik, sebaiknya pengadaan
dpl. Ketinggian tempat berpengaruh benih dilakukan dengan cara membeli
terhadap pertumbuhan tanaman, benih yang siap tanam. Karena benih
produksi, dan umur panen. Penananam dihasilkan dari penanganan yang
kacang hijau didataran tinggi lebih dari sangat selektif di kebun pembenihan.
750 m dpl umur panennya akan lebih Benih yang berkualitas baik yang
panjang jika dibandingkan dengan yang diproduksi dari perusahaan
ditanam di dataran rendah. pembenihan memiliki daya hasil tinggi,
e. Kemiringan tanah benih memiliki bentuk dan ukuran
seragam, benih murni, dan mempunyai
Tanah yang datar sangat sesuai untuk
ketahanan terhadap serangan
penanaman kacang hijau jika
beberapa jenis hama dan penyakit.
dibandingkan dengan tanah yang
miring karena biaya pembukaan lahan Pengadaan benih dengan cara membeli
dan pengolahan tanah lebih benih yang siap tanam, sebaiknya
murah.Pembukaan lahan yang memiliki memperhatikan beberapa hal sebagai
kemiringan antara 10%–40% berikut:
memerlukan tenaga kerja sebanyak 1) Benih telah disertifikasi, terjamin
357–1.334 hari kerja setara pria (HKSP) kualitasnya.
per-hektar. Pembukaan lahan yang 2) Benih tidak kadaluarsa, atau
bertopografi miring harus dibuat teras- persentase perkecambahan benih
teras untuk bidang penanaman dan telah menurun.
tanggul untuk menahan tanah longsor.
3) Benih dari varietas unggul.
6. Teknik Budidaya Kacang Hijau
b. Persiapan lahan

86
Penyiapan lahan untuk penanaman melalui persemaian terlebih dahulu.
kacang hijau lahan sawah irigasi teknis Agar benih yang ditanam tumbuh baik,
(bekas tanaman padi) cukup dengan maka benih yang akan ditanam harus
membuat bedengan dan saluran irigasi utuh (tidak cacat, luka, atau pecah),
dan drainase. Sehingga dengan ukurannya seragam, tidak terserang
demikian tidak perlu dilakukan hama maupun penyakit, tidak
pengolahan tanah. Sebab, tidak tercampur dengan varietas lain, tidak
terdapat interaksi antara perlakuan keriput, dan bentuknya normal. Selain
pengolahan tanah dengan hasil panen. itu penanaman benih kacang hijau juga
Adapun penyiapan lahan penanaman harus memperhatikan pemilihan waktu
kacang hijau di lahan sawah irigasi tanam, jarak tanam, dan cara
meliputi kegiatan- kegiatan sebagai penanaman.
berikut: e. Desinfektan benih
1) Pembuatan bedengan dan parit. Pencegahan yang dilakukan supaya
2) Pengapuran tanah. benih yang telah ditanam tidak
c. Inokulasi Rhizobium diserang hama, seperti semut, rayap,
dan lain sebagainya, maka setelah
Pada lahan yang belum pernah ditanami
benih ditanam, sebaiknya juga
jenis tanaman kacang-kacangan,
diberikan furadan pada lubang tanam
sebaiknya lahan tersebut terlebih
atau disekitar lubang tanam. Furadan
dahulu diinokulasi Rhizobium, sebab,
diberikan bersamaan pada saat tanam
pada lahan yang baru pertama kali
dengan dosis 8 kg/ha yang disebarkan
ditanami kacang-kacangan, bila tidak
secaraq merata di permukaan tanah
diinokulasi bakteri Rhizobium
atau 0,50 g setiap lubang tanam.
umumnya hasil panen rendah. Inokulasi
Rhizobium bertujuan untuk f. Pemberian mulsa
meningkatkan pembentukan bintik Pemberian mulsa berupa jerami padi
akar pada tanaman sehingga dengan kering sebanyak 5 ton/ha dapat
demikian dapat meningkatkan hasil meningkatkan hasil hingga 40% jika
panen. Cara melakukan inokulasi dibandingkan dengan pertanaman
bakteri Rhizonobium pada benih kacang hijau yang tidak diberi mulsa.
kacang hijau adalah sebagai berikut: Pemberian mulsa jerami padi pada
1) Benih dibasahi dengan air bersih pertanaman kacang hijau dapat
hingga cukup basah. meningkatkan laju tumbuh relatif dan
2) Inokulum Rhizobium dicampurkan produksi polong sebagai akibat dari
dengan benih kacang hijau hingga penekanan pertumbuhan gulma,
merata ditempat yang teduh, benih serangan lalat bibit, penguapan air
kacang hijau yang telah diinokulasi tanah, serta memperlambat proses
bakteri Rhizobium dikering pengerasan dan peretakan tanah.
anginkan beberapa saat, selesai Pemberian mulsa berupa jerami padi
kering anginkan benih segera kering dilakukan setelah benih kacang
ditanam (tidak boleh ditunda lebih hijau ditanam dengan cara jerami
dari 6 jam). dihamparkan hingga merata setebal
d. Penanaman benih 3–5 cm di permukaan lahan.
Benih atau biji kacang hijau dapat g. Penyulaman
langsung ditanam dikebun tanpa Penyulaman pada usaha tani kacang

87
hijau adalah merupakan kegiatan Pada lahan bukan sawah diberikan
mengganti benih yang mati (tidak pupuk berkisar 50–100 kg urea/ha, 100
tumbuh). Penyulaman benih (biji) pada kg SP-36/ha dan 50–75 kg KCl/ha.
tanaman kacang hijau hanya dilakukan Seluruh pupuk diberikan pada saat
satu kali saja, yaitu dilakukan 4-15 hari tanam.
setelah tanam. Penyulaman ini hanya j. Penyiangan
dilakukan bila benih yang tidak tumbuh
Gulma dan rerumputan merupakan
berkisar antara 10%–25%. Apabila
tanaman pengganggu yang sangat
benih yang tidak tumbuh sampai
merugikan bagi tanaman kacang hijau.
melebihi 40%, maka sebaiknya semua
Tanaman kacang hijau kurang mampu
diganti. Kemudian penyiapan lahan dan
bersaing dengan gulma dan rumput,
seleksi benih dikerjakan yang lebih baik
sehingga apabila gulma dan rumput
lagi.
tidak dikendalikan dapat menurunkan
h. Penyiraman hasil panen kacang hijau mencapai
Air sangat diperlukan untuk proses 60%. Oleh karena itu, pengendalian
metabolisme dan pertumbuhan gulma dan rumput harus dilakukan
tanaman. Kerusakan akibat kekeringan dengan baik.
adalah daun-daun cepat tua dan mudah 7. Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Hijau
rontok, dan pembentukan polong, dan
a. Hama Tanaman Kacang Hijau
pengisian polong) akan mengakibatkan
inisiasi bunga dan jumlah bunga yang 1) Lalat bibit (Ophiomyia phaseoli
terbentuk sedikit, dan selanjutnya tryion)
persarian terganggu karena Serangga dewasa berupa lalat
mengeringnya tepung sari dan putik. berwarna hitam mengilap dan tubuh
Sehingga dengan demikian tanaman berukuran kecil. Lalat betina
gagal melakukan pembentukan polong berukuran lebih besar daripada lalat
dan pengisian polong. Akibatnya jantan. Siklus hidup lalat kacang
produksi sangat rendah atau bahkan berkisar antara 3–4 minggu. Lalat
bisa terjadi gagal panen. Kekurangan air kacang menggerek batang dan
pada fase perkecambahan pucuk hingga menyebabkan
menyebabkan benih tidak dapat rusaknya batang dan pucuk
berkecambah. Disamping itu, tanaman.
kekurangan air juga menyebabkan Pencegahan dan pengendalian lalat
perkembangan akar dan bintil-bintil kacang dapat dilakukan dengan
akar terhambat. cara-cara sebagai berikut,
I. Pemupukan Penanaman serempak, yaitu
Pemupukan tanaman kacang hijau yang penanaman dalam satu hamparan
ditanam di lahan sawah bekas padi yang luas dengan waktu tanam yang
umumnya kurang responsif karena bersamaan, Pergiliran tanaman
pada lahan bekas padi sawah telah dengan tanaman yang bukan
terus menerus dipupuk NPK. Dari inangnya, Penanaman dengan
beberapa hasil penelitian melaporkan menggunakan mulsa plastik hitam
bahwa pemberian pupuk NPK pada perak atau mulsa jerami padi,
tanaman kacang hijau di lahan sawah Desinfektan benih menggunakan
yang padinya mendapat pupuk NPK insektisida berbahan aktif
tidak menunjukkan peningkatan hasil karbosulfan.
pada kacang hijau.

88
2) Lalat kacang (Melanogromyza Spp) b) Dengan menyebarkan musuh
Serangga dewasa berupa lalat alaminya, yang dapat memangsa
berwarna hitam mengkilap, dan telur kepik hijau.
tubuh berukuran kecil. Lalat betina c) Memangkas daun yang menjadi
berukuran lebih besar daripada lalat asarang telur, kemudian
jantan. Larva atau ulatnya kekuning- dikumpulkan dan dibakar.
kuningan. Larva dari lalat kacang ini d) P e r g i l i r a n t a n a m a n y a n g
mengerek batang. Tanaman yang tanaman yang bukan inangnya.
diserang umumnya tanaman yang
e) P e n y e m p r o t a n d e n g a n
masih muda. Pencegahan dan
insektisida.
pengendalian lalat kacang dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai f) Penanaman serempak dalam
berikut: satu hambaran lahan yang luas.
a) Budidaya menggunakan mulsa 4) Kepik coklat (Riportus linearis L)
jerami. Kepik coklat dewasa, bentuk tubuh
b) M e n c a b u t t a n a m a n y a n g dan warna tubuh mirip dengan
terserang berat, lalu walang sangit. Tubuhnya berwarna
membakarnya. coklat dengan garis putih
kekuningan di sepanjang tubuhnya.
c) Pergiliran tanaman dengan
Telur kepik coklat berwarna biru
tanaman yang bukan inangnya.
keabu-abuan, dan biasanya terdapat
d) Penanaman serempak dalam dipermukaan daun bagian bawah
satu hamparan lahan yang luas. secara berkelompok.
e) P e n y e m p r o t a n d e n g a n Pencegahan dan pengendalian kepik
insektisisa berbahan aktif coklat dapat dilakukan dengan cara-
Cypermethrin. cara sebagai berikut, Sanitasi kebun,
f) Desinfektan benih menggunakan Penenaman serempak, yaitu
insektisida berbahan aktif penanaman dalam satu hamparan
karbosulfan. yang luas dengan waktu tanam
3) Kepik hijau (Neraza viridula L) bersamaan, Pergiliran tanaman
dengan tanaman yang bukan
Kepik hijau dewasa tubuhnya
inangnya, Menangkapi kepik pada
berwarna hijau, berbentuk segi lima
pagi hari antara jam 06.00–09.00
seperti perisai, panjang tubuh 1 cm,
WIB, lalu membunuhnya,
dan kepala bersungut. Kepik hijau,
Penyemprotan dengan insektisida.
tubuhnya ada juga yang berwarna
kuning kehijauan dan b. Penyakit tanaman kacang hijau
dipunggungnya terdapat tiga bintik 1) Bercak daun Cercospora
berwarna hijau. Pencegahan dan Pencegahan dan pengendalian
pengendalian kepik hijau dapat bercak daun cercospora dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai dilakukan dengan cara-cara dengan
berikut: melakukan pergiliran tanaman
a) S a n i t a n i k e b u n , y a i t u dengan tanaman yang bukan
membersihkan kebun dari inangnya, menanam varietas-
rumput dan gulma, serta sisa- varietas yang tahan penyakit bercak
sisa tanaman mati. daun, sisa-sisa tanaman sakit
dibakar, Penyemprotan dengan
fungsida berbahan aktif benomyl.
89
2) Kudis pergiliran tanaman dengan tanaman
Pencegahan dan pengendalian kudis yang bukan dari jenis kacang-
dapat dilakukan dengan cara-cara kacangan, menanam varietas yang
menanam varietas yang tahan tahan penyakit karat, mencabut
terhadap kudis. Tanaman yang sakit tanaman yang sakit parah, kemudian
berat dicabut dan dibakar, sanitasi dikumpulkan dan dibakar, sanitasi
kebun pergiliran tanaman dengan kebun, penanaman serempak dalam
tanaman yang bukan kacang- satu hamparan lahan yang luas, serta
kacangan, penyemprotan dengan penyemprotan dengan fungisida
fungisida berbahan aktif tiofanat berbahan aktif Klorotalonil.
metil. 8. Penanganan
3) Penyakit embun tepung (Powdery a. Umur Panen
mildew) Umur panen tanaman kacang hijau
Pencegahan dan pengendalian dapat juga ditentukan berdasarkan
penyakit embun tepung dapat keadaan fisik tanaman. Secara fisik,
dilakukan dengan cara-cara sebagai tanaman kacang hijau yang sudah dapat
berikut, menanam varietas yang dipanen memiliki ciri-ciri sebagai
tahan, tanaman yang terinfeksi berat berikut; polong berwarna coklat sampai
dicabut dan dibakar, Sanitasi kebun, hitam dan kulitnya telah mongering,
sisa-sisa tanaman, dibakar atau daun-daun telah menguning dan telah
ditimbun ke dalam tanah, banyak yang rontok, polong mudah
Penyemprotan dengan fungisida dipecahkan.
berbahan aktif benomyl. b. Cara Pemanenan
4) P e n y a k i t b e r c a k c o k e l a t Cara pemanenan kacang hijau adalah
(Antrasnosa) polong dipetik satu per satu dengan
Pencegahan dan pengendalian menggunakan tangan, karena polong
penyakit bercak cokelat dapat kacang hijau tidak masak serempak.
dilakukan dengan cara-cara sebagai Namun ada beberapa varietas kacang
berikut pergiliran tanaman dengan hijau yang polongnya matang
tanaman yang bukan dari jenis serempak. Untuk varietas kacang hijau
kacang-kacangan. Tidak dianjurkan yang polongnya matang serempak,
menanam kacang hijau secara pemanenan dapat dilakukan dengan
berturut-turut, Menanam dengan cara memotong tangkai-tangkai polong
jarak tanam yang lebih lebar, menggunakan sabit atau pisau yang
menanam biji yang sehat, tajam, kemudian polong kacang hijau
membersihkan sisa-sisa tanaman dikumpulkan di tempat yang teduh
mati, kemudian dikumpulkan dan (base camp).
dibakar, mencabut tanaman yang c. Waktu Pemanenan
sakit berat dan membakarnya,
Pemanenan kacang hijau sebaiknya
penyemprotan dengan fungisida
dilakukan pada pagi hari saat cuaca
berbahan aktif benomyl.
cerah (tidak hujan).Pemanenan yang
5) Penyakit karat daun dilakukan pada saat hujan dapat
Pencegahan dan pengendalian menyebabkan biji rusak setelah
penyakit karat daun dapat dilakukan dilakukan pengumpulan dan
dengan cara-cara sebagai berikut; penumpukan di gudang.

90
9. Penanganan Pasca Panen e. Pengemasan biji kacang hijau
a. Pengeringan polong Biji kacang hijau yang telah kering
Pengeringan polong kacang hijau harus dengan kadar air sekitar 10–12% dapat
segera dilakukan selesai pemanenan. dikemas ke dalam karung goni, kantong
Sebab, penundaan pengeringan akan plastik, kaleng (blek), dan karung
menurunkan kualitas biji, plastik.Cara mengemas biji kacang hijau
meningkatkan butir rusak, dan adalah sebagai berikut: biji kacang hijau
penurunan berat kering biji. Di samping dimasukkan ke dalam kantong
itu, juga untuk memudahkan proses pengemas sebanyak 20–50 kg,
pembijian atau perontokan biji. kemudian kantong pengemas ditutup
dengan sistem rapat udara. Apabila
b. Perontokan biji (Pembijian)
pengemasan dengan kantong rangkap
Perontokan biji atau pembijian kacang caranya, adalah biji dimasukkan ke
hijau dapat dilakukan dengan cara-cara dalam kantong plastik polyethylene
sebagai berikut; perontokan kacang sebanyak 50 kg, kemudian dimasukkan
hijau secara tradisional, perontokan ke dalam karung goni, kantong plastik
kacang hijau dengan pedal, perontokan ditutup dengan sistem rapat udara,
kacang hijau dengan mesin. sedangkan karung goni dijahit yang
c. Pembersihan kotoran rapat dan rapi.
Cara pembersihan kotoran selesai f. Penyimpanan biji kacang hijau
perontokan biji dapat dilakukan dengan Di dalam kegiatan menyimpan biji
beberapa cara sebagai berikut yang kacang hijau banyak hal yang harus
pertama ditampi, yaitu biji kacang hijau diperhatikan agar biji kacang hijau tidak
yang bercampur dengan kotoran lekas rusak, antara lain adalah ruang
dimasukkandalam wadah kemudian penyimpanan, kelembaban udara, dan
digerakkan naik-turun hingga biji penyusunan kemasan di dalam ruang
terpisah dari kotoran, lalu kotoran penyimpanan (gudang).
diambil dan dibuang, menggunakan
kipas (blower), menggunakan mesin Soal Latihan
pembersih (mesin penampi) yaitu 1. Jelaskan secara singkat teknik budidaya kacang
kombinasi ayakan dengan blower. hijau?
2. Sebutkan 3 jenis hama dan penyakit pada tanaman
d. Pengeringan biji kacang hijau jagung kacang hijau dan bagaimana teknik
pengendaliannya?
Selesai perontokan biji, biji kacang hijau
3. Bagaimana prospek budidaya kacang hijau di Kalteng
harus segera dikeringkan lagi hingga ditinjau dari aspek agronomis dan ekonomis?
kadar air dibawah 12% (sekitar 10%). 4. Uraikan secara singkat pasca panen kacang hijau?
Biji kacang hijau yang baru dirontok 5. Bagaimana cara melakukan pengeringan kacang
hijau?
umumnya kadar airnya masih tinggi.
Sehingga dengan demikian apabila biji
yang baru dirontok tidak dikeringkan D.KACANG TUNGGAK (VIGNA UNGUICULATA L)
lagi akan mudah busuk dan mudah 1. Pendahuluan
terserang hama gudang. Pengeringan Kacang tunggak (Vigna unguiculata) telah
biji kacang hijau dapat dilakukan lama dibudidayakan di Indonesia dan
dengan cara dijemur dibawah sinar dikenal dengan nama kacang tolo.
matahari atau dengan menggunakan Tanaman ini berkerabat dengan kacang
mesin pengering. panjang sehingga ada yang
memasukkannya ke dalam kelompok

91
kacang panjang. Hingga kini telah dilepas adalah tipe tanaman yang ujung
sebanyak lima varietas kacang tunggak batangnya tidak melilit, pembungaannya
dengan karakter yang berbeda. Jenis singkat, serempak, dan pertumbuhannya
kacang tunggak yang ditanam petani juga berhenti setelah tanaman berbimga,
beragam baik produktivitas maupun seperti pada IT 82D-889/2. Sedang tipe
karakteristik tanamannya. indeterminit ditandai dengan ujung
Akan dibahas beberapa aspek yang terkait batang yang melilit, pembungaan
dengan biologi kacang tunggak seperti berangsur-angsur dari pangkal ke bagian
asal dan penyebarannya, morfologi, pucuk, dan pertumbuhannya berlanjut
taksonomi, fase pertumbuhan, setelah berbimga, contohnya varietas IT
sitogenetika, serta karakteristik bahan 81D-1069 dan VS no. 20 (Pandey dan
genetik kacang tunggak di dalam bab ini. Ngarm, 1985). Tanaman ini berupa herba
Morfologi meliputi karakteristik tanaman semusim dengan tinggi 30–140.
(tipe pertumbuhan, batang, daun, polong, 3. Teknik Budidaya
dan biji), sedangkan taksonomi untuk a. Penyiapan benih
mengetahui klasifikasi dan perbedaanya
Tanaman kacang tunggak diperbanyak
dengan kelompok terdekat yang ada. Fase
secara generatif dengan biji (benih),
pertumbuhan dan ini diharapkan
Benih kacang tunggak yang baik dan
bermanfaat dalam hibridisasi inter dan
bermutu harus memenuhi kriteria
intra spesifik ataupun perlakuan lainnya,
sebagai berikut Berasal dari varietas
dan dari telaah karakteristik bahan
unggul, Tampilan biji bernas (tidak
genetik kacang tunggak diharapkan dapat
keriput) dan tidak berlubang karena
diketahui potensinya dalam pembentukan
gigitan hama gudang, Daya
varietas unggul kacang tunggak.
kecambahnya tinggi, diatas 90%, tidak
2. Sistematika Kacang Tunggak mengandung wabah infeksi hama dan
Di Indonesia Vigna unguiculata (L.) Walp penyakit benih kacang tunggak dapat
dikenal dengan nama kacang tunggak atau diperoleh dengan menbeli dari toko
kacang tolo. Tanaman ini termasuk salah pertanian, atau dapat pula diperoleh
satu anggota familinosae dengan dari pertanaman sebelumnya.
sistematika sebagai berikut: b. Penyiapan lahan
Kingdom : Plantae Penyiapan lahan bagi kacang tunggak
Divisio : Spermatophyta dapat dilakukan tanpa pengolahan
Subdivisio : Angiospermae tanah. Penyiapan lahan tanpa
pengolahan tanah ini biasanya
Class : Dycotyledoneae
dipraktekkan pada lahan sawah tadah
Ordo : Polypetalae hujan bekas tanaman padi. Penanaman
Famili : Leguminosae kacang tunggak dengan tanpa
Subfamili : Papilionaceae pengolahan tanah dapat memberikan
hasil yang cukup tinggi apabila diikuti
Genus : Vigna
dengan perbaikan teknologi budidaya,
Spesies : V. unguiculata misalnya pembuatan drainase,
Tipe pertumbuhan kacang tunggak pemberian mulsa jerami 5 ton/ha,
umumnya dapat dibedakan menjadi tipe penanaman dengan cara tugal,
determinit dan semi determinit dengan penyiangan dua kali, pengairan dua kali,
sifat pertumbuhan yang tegak, agak tegak dan pemupukan berimbang.
ataupun menyebar. Tipe determinit

92
Teknik persiapan lahan: tiap lubang tanam diisi dengan 1–2
1) Tanpa olah tanah butir benih sambil ditutup dengan
tanah tipis.
Tata cara penyiapan lahan tanpa
pengolahan tanah adalah sebagai Hasil penelitian Balittan Malang
berikut: Lahan dibersihkan dari menunjukkan pula bahwa untuk
jerami dan rumput-rumput liar. meningkatkan populasi tanaman per
Dibuat saluran keliling (drainase) satuan satuan luas lahan, jarak tanam
selebar 20-30 cm. Dibuat petakan- dapat divariasi, misalnya 25 cm x 15 cm,
petakan ukuran 4 m x 5 m atau diisi 1-2 butir benih/lubang, atau 25 cm
disesuaikan dengan keadaan lahan, x 10 cm, diisi 1 butir benih setiap satu
tanpa mengolah atau lubang. Selain sistem tanam secara
menggemburkan tanah namun tunggal (monokultur), kacang tunggak
pengolahan tanah tetap merupakan juga dapat ditumpangsarikan dengan
komponen yang penting pada jagung, ubi kayu, sorgum, kapas, dan
budidaya kacang tunggak untuk tanaman lain yang tidak sefamili.
dapat meningkatkan hasil panen. Misalnya, pada sistem tumpangsari ubi
kayu dengan kacang tunggak, dapat
2) Dengan olah tanah
digunakan jarak tanam 80 cm x 60 cm
Tata cara penyiapan lahan dengan bagi ubi kayu dan 40 cm x 20 cm bagi
pengolahan tanah adalah sbagai kacang tunggak.
berikut: lahan dibersihkan dari
Pemupukan dilakukan dengan
rumput-rumput liar dan pepohonan
memasukkan 3 ton/ha pupuk kandang
lain. Tanah diolah dengan cangkul
fermentasi ke dalam lubang pupuk yang
sedalam 20–30 cm. Kemudian
telah dibuat terlebih dahulu dengan
sambil diratakan, dibuat petakan-
bantuan tugal. Lubang pupuk dibuat
petakan berukuran 6 m x 5 m atau
kurang lebih 5 cm di kiri kanan lubang
bedengan-bedengan selebar
tanah. Setelah pupuk dimasukkan,
120–150 cm dengan panjang
lubang pupuk ditutup dengan tanah
disesuaikan keadaan lahan. Dibuat
tipis.
pula parit atau saluran antar petakan
atau antar bedengan selebar 30–40 4. Pemeliharaan Tanaman
cm. Penyiapan lahan biasanya Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi
dilakukan minimal 2 minggu penyulaman, pengairan, pemulsaan,
sebelum benih kacang tunggak penyiangan, pemupukan susulan, dan
ditanam, yaitu pada akhir musim pengendalian organisme pengganggu
hujan atau awal musim kemarau . tanaman.
c. Penanaman a. Penyulaman
Penanaman benih kacang tunggak Penyulaman dilakukan seawal mungkin,
dapat dilakukan dengan cara disebar maksiamal 15 hari setelah tanam.
atau ditugal. Penanaman dengan cara Penyulaman dilakukan mula-mula
ditugal memberikan hasil panen kacang dengan membuat lubang tanam yang
tunggak yang lebih tinggi daripada baru pada bekas lubang yang sama.
penanaman cara disebar. Tata cara Kemudian memasukkan 1–2 butir benih
penanaman benih kacang tunggak kacang tunggak pada lubang tanam
sistem tugal adalah, mula-mula dibuat tersebut sambil menutupnya dengan
lubang tanam dengan alat bantu tugal tanah tipis.
pada jarak 40 cm x 20 cm. Kemudian,

93
b. Pengairan akan menjadi pesaing dalam
Meski tanaman kacang tunggak tahan mendapatkan unsur hara, air, dan sinar
terhadap kondisi kering, tetapi pada matahari. Rumput liar harus disiangi
stadium pertumbuhan awal dan fase dengan cara mencabutnya dengan
pertumbuhan vegetatif, tetap tangan atau dengan kored, kemudian
membutuhkan air tanah yang cukup. menimbunnya dalam lubang tanah atau
Apabila tidak turun hujan, sebaiknya membuangnya ke tempat
dilakukan pengairan minimal 2 kali penampungan limbah. Selama
selama pertanaman. Pengairan dapat pertanaman dilakukan dua kali
dilakukan sistem di-leb atau dengan penyiangan, yaitu saat tanaman
menyiram tanahnya hingga cukup berumur 2 minggu dan 4 minggu
basah (lembab). setelah tanam. Kegiatan penyiangan
biasanya dilakukan bersamaan dengan
c. Pemulsaa
pemupukan
Jerami padi dapat digunakan sebagai
f. Perlindungan
penutup tanah (mulsa) pada
pertanaman kacang tunggak.Mulsa Perlindungan (proteksi) tanaman
selain dapat menekan pertumbuhan diarahkan pada pengendalian hama dan
gulma, juga dapat menjaga kelembaban penyakit. Prinsip perlindungan
tanah, dan kegemburan tanah, menekan tanaman adalah mempraktekkan
penguapan air tanah, serta menjadi pengendalian secara terpadu.
bahan organik penyubur tanah. Mulsa Komponen pengendalian terpadu
jerami dipasang dengan cara adalah sebagai berikut : Perbaikan
dihamparkan merata setebal 5 cm pada drainase tanah dengan membuat parit
permukaan tanah. Pemasangan mulsa atau saluran antarbedengan atau antar
jerami sebaiknya dilakukan segera petakan.Pemberian mulsa jerami,
setelah tanam. Pemupukan berimbang sesuai dengan
dosis anjuran, Pemantauan
d. Pemupukan susulan
(monitoring) tanaman secara kontinyu
Respon tanaman kacang tunggak (berkala).
terhadap pupuk Nitrogen (N) sangat
5. Panen
tinggi. Pemberian pupuk N yang
berlebihan terutama pada tanah yang a. Umur panen
subur dapat menyebabkan bakteri Umur panen tanaman kacang tunggak
Rhizobium yang pada mulanya bersifat dapat juga ditentukan berdasarkan
simbiosis mutualistik, berubah menjadi keadaan fisik tanaman. Secara fisik,
simbiosis parasitis sehingga tanaman kacang yang sudah dapat
menyebabkan produksi kacang tunggak dipanen memiliki ciri-ciri sebagai
menurun. Untuk meningkatkan berikut polong berwarna coklat sampai
kesuburan tanaman kacang tunggak hitam dan kulitnya telah mongering,
diperlukan pupuk tambahan. daun-daun telah menguning dan telah
Pemberian pupuk dasar dilakukan banyak yang rontok, serta polong
sekali pada 20 HST, urea 15 kg/ha, Sp36 mudah dipecahkan.
30 kg/ha, & Kcl 25 kg/ ha atau diberikan b. Cara pemanenan
pupuk majemuk NPK 50 kg/ha.
Cara pemanenan kacang tunggak
e. Penyiangan adalah polong dipetik satu per satu
Rumput-rumput liar (gulma) yang dengan menggunakan tangan, karena
tumbuh di areal (lahan) kacang tunggak polong kacang ini tidak masak

94
serempak. Namun ada beberapa kipas (blower), menggunakan mesin
varietas kacang yang polongnya matang pembersih (mesin penampi) yaitu
serempak. Untuk varietas kacang kombinasi ayakan dengan blower.
tunggak yang polongnya matang d. Pengeringan kiji kacang tunggak
serempak, pemanenan dapat dilakukan
Selesai perontokan biji, biji kacang
dengan cara memotong tangkai-tangkai
tunggak harus segera dikeringkan lagi
polong menggunakan sabit atau pisau
hingga kadar air dibawah 12% (sekitar
yang tajam, kemudian polong kacang
10%). Biji kacang tunggak yang baru
dikumpulkan di tempat yang teduh.
dirontok umumnya kadar airnya masih
c. Waktu pemanenan tinggi. Sehingga dengan demikian
Pemanenan kacang tunggak sebaiknya apabila biji yang baru dirontok tidak
dilakukan pada pagi hari saat cuaca dikeringkan lagi akan mudah busuk dan
cerah (tidak hujan). Pemanenan yang mudah terserang hama gudang.
dilakukan pada saat hujan dapat Pengeringan biji kacang tunggak dapat
menyebabkan biji rusak setelah dilakukan dengan cara dijemur dibawah
dilakukan pengumpulan dan sinar matahari atau dengan
penumpukan di gudang. menggunakan mesin pengering.
6. Penanganan Pasca Panen e. Pengemasan biji kacang tunggak
a. Pengeringan polong Biji kacang tunggak yang telah kering
Pengeringan polong kacang tunggak dengan kadar air sekitar 10–12% dapat
harus segera dilakukan selesai dikemas ke dalam karung goni, kantong
pemanenan. Sebab, penundaan plastik, kaleng (blek), dan karung
pengeringan akan menurunkan kualitas plastik. Cara mengemas biji kacang
biji, meningkatkan butir rusak, dan tunggak adalah sebagai berikut : biji
penurunan berat kering biji. Di samping kacang tunggak dimasukkan ke dalam
itu, juga untuk memudahkan proses kantong pengemas sebanyak 20–50 kg,
pembijian atau perontokan biji. kemudian kantong pengemas ditutup
dengan sistem rapat udara. Apabila
b. Perontokan biji (pembijian)
pengemasan dengan kantong rangkap
Perontokan biji atau pembijian kacang caranya, adalah biji dimasukkan ke
tunggak dapat dilakukan dengan cara- dalam kantong plastik polyethylene
cara sebagai berikut; perontokan sebanyak 50 kg, kemudian dimasukkan
kacang tunggak secara tradisional, ke dalam karung goni, kantong plastik
perontokan kacang tunggak dengan ditutup dengan sistem rapat udara,
pedal, serta perontokan kacang tunggak sedangkan karung goni dijahit yang
dengan mesin. rapat dan rapi.
c. Pembersihan kotoran f. Penyimpanan biji kacang tunggak
Cara pembersihan kotoran selesai Menyimpan biji kacang tunggak banyak
perontokan biji dapat dilakukan dengan hal yang harus diperhatikan agar biji
beberapa cara sebagai berikut yang kacang tunggak tidak lekas rusak, antara
pertama Ditampi, yaitu biji kacang lain adalah ruang penyimpanan,
tunggak yang bercampur dengan kelembaban udara, dan penyusunan
kotoran dimasukkandalam wadah kemasan di dalam ruang penyimpanan
kemudian digerakkan naik-turun hingga (gudang)
biji terpisah dari kotoran, lalu kotoran
diambil dan dibuang, menggunakan

95
Soal Latihan Guntur, Wilis, Dempo, Kerinci, Raung,
1. Jelaskan secara singkat teknik budidaya kacang Merbabu, Muria dan Tidar.
tunggak?
2. Pupuk apa saja yang dianjurkan untuk pemupukan
3. Manfaat Tanaman
kacang tunggak? Kacang kedelai yang diolah menjadi
3. Uraikan secara singkat cara panen kacang tunggak? tepung kedelai secara garis besar dapat
4. Berapa dosis pupuk yang digunakan untuk memupuk
kacang tunggak?
dibagi menjadi 2 kelompok manfaat
5. Berapa lama waktu pengeringan kacang tunggak? utama, yaitu: olahan dalam bentuk protein
kedelai dan minyak kedelai. Dalam bentuk
E. KACANG KEDELAI (GLYCINE MAX L) protein kedelai dapat digunakan sebagai
bahan industri makanan yang diolah
1. Pendahuluan
menjadi: susu, vetsin, kue-kue, permen
Kedelai merupakan tanaman pangan dan daging nabati serta sebagai bahan
berupa semak yang tumbuh tegak.Kedelai industri bukan makanan seperti: kertas,
jenis liar Glycine ururiencis, merupakan cat cair, tinta cetak dan tekstil. Sedangkan
kedelai yang menurunkan berbagai olahan dalam bentuk minyak kedelai
kedelai yang kita kenalsekarang (Glycine digunakan sebagai bahan industri
max (L) Merril). Berasal dari daerah makanan dan non makanan. Industri
Manshukuo (Cina Utara). Di Indonesia, makanan dari minyak kedelai yang
yang dibudidayakan mulai abad ke-17 digunakan sebagai bahan industri
sebagai tanaman makanan dan pupuk makanan berbentuk gliserida sebagai
hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke bahan untuk pembuatan minyak goreng,
Indonesia berasal dari daerah Manshukuo margarin dan bahan lemak lainnya.
menyebar ke daerah Mansyuria, Jepang Sedangkan dalam bentuk lecithin dibuat
(Asia Timur) dan ke negara-negara lain di antara lain: margarin, kue, tinta,
Amerika dan Afrika. kosmetika, insectisida dan farmasi.
2. Sistematika Kedelai 4. Syarat Pertumbuhan
Sistematika tanaman kedelai adalah a. Iklim
sebagai berikut:
1) Tanaman kedelai sebagian besar
Familia : Leguminosae tumbuh di daerah yang beriklim
Subfamili : Papilionoidae tropis dan subtropis. Sebagai
Genus : Glycine barometer iklim yang cocok bagi
kedelai adalah bila cocok bagi
Species : Glycine max L
tanaman jagung. Bahkan daya tahan
Kedelai yang tumbuh secara liar di Asia kedelai lebih baik daripada jagung.
Tenggara meliputi sekitar 40 jenis. Iklim kering lebih disukai tanaman
Penyebaran geografis dari kedelai kedelai dibandingkan iklim lembab.
mempengaruhi jenis tipenya. Terdapat 4
2) Tanaman kedelai dapat tumbuh baik
tipe kedelai yakni: tipe Mansyuria, Jepang,
di daerah yang memiliki curah hujan
India, dan Cina. Dasar-dasar penentuan
sekitar 100-400 mm/bulan.
varietas kedelai adalah menurut: umur,
Sedangkan untuk mendapatkan
warna biji dan tipe batang. Varietas
hasil optimal, tanaman kedelai
kedelai yang dianjurkan yaitu: Otan,
membutuhkan curah hujan antara
No.27, No.29, Ringgit 317, Sumbing 452,
100-200 mm/bulan.
Merapi 520, Shakti 945, Davros, Economic
Garden, Taichung 1290, TKG 1291, Clark 3) Suhu yang dikehendaki tanaman
1293, Orba 1343, Galunggung, Lokon, kedelai antara 21-34 oC, akan tetapi
suhu optimum bagi pertumbuhan

96
tanaman kedelai 23-27 oC. Pada tekstur tanahnya masih baik dan
proses perkecambahan benih tidak perlu diberi pemupukan awal.
kedelai memerlukan suhu yang 5) Kedelai juga membutuhkan tanah
cocok sekitar 30 oC. yang kaya akan humus atau bahan
4) Saat panen kedelai yang jatuh pada organik. Bahan organik yang cukup
musim kemarau akan lebih baik dari dalam tanah akan memperbaiki daya
pada musim hujan, karena olah dan juga merupakan sumber
berpengaruh terhadap waktu makanan bagi jasad renik, yang
pemasakan biji dan pengeringan akhirnya akan membebaskan unsur
hasil. hara untuk pertumbuhan tanaman.
b. Media tanam 6) Tanah berpasir dapat ditanami
1) Pada dasarnya kedelai menghendaki kedelai, asal air dan hara tanaman
kondisi tanah yang tidak terlalu untuk pertumbuhannya cukup.
basah, tetapi air tetap tersedia. Tanah yang mengandung liat tinggi,
Jagung merupakan tanaman sebaiknya diadakan perbaikan
indikator yang baik bagi kedelai. drainase dan aerasi sehingga
Tanah yang baik ditanami jagung, tanaman tidak kekurangan oksigen
baik pula ditanami kedelai. dan tidak tergenang air waktu hujan
besar. Untuk memperbaiki aerasi,
2) Kedelai tidak menuntut struktur
bahan organik sangat penting
tanah yang khusus sebagai suatu
artinya.
persyaratan tumbuh. Bahkan pada
kondisi lahan yang kurang subur dan 7) Toleransi keasaman tanah sebagai
agak asam pun kedelai dapat syarat tumbuh bagi kedelai adalah
tumbuh dengan baik, asal tidak pH= 5,8–7,0 tetapi pada pH 4,5 pun
tergenang air yang akan kedelai dapat tumbuh. Pada pH
menyebabkan busuknya akar. kurang dari 5,5 pertumbuhannya
Kedelai dapat tumbuh baik pada sangat terlambat karena keracunan
berbagai jenis tanah, asal drainase aluminium. Pertumbuhan bakteri
dan aerasi tanah cukup baik. bintil dan proses nitrifikasi (proses
oksidasi amoniak menjadi nitrit atau
3) Tanah-tanah yang cocok yaitu:
proses pembusukan) akan berjalan
alluvial, regosol, grumosol, latosol
kurang baik.
dan andosol. Pada tanah-tanah
podsolik merah kuning dan tanah 8) Dalam pembudidayaan tanaman
yang mengandung banyak pasir kedelai, sebaiknya dipilih lokasi
kwarsa, pertumbuhan kedelai yang topografi tanahnya datar,
kurang baik, kecuali bila diberi sehingga tidak perlu dibuat teras-
tambahan pupuk organik atau teras dan tanggul.
kompos dalam jumlah cukup. c. Ketinggian tempat
4) Tanah yang baru pertama kali Varietas kedelai berbiji kecil, sangat
ditanami kedelai, sebelumnya perlu cocok ditanam di lahan dengan
diberi bakteri Rhizobium, kecuali ketinggian 0,5–300 m dpl. Sedangkan
tanah yang sudah pernah ditanami varietasi kedelai berbiji besar cocok
Vigna sinensis (kacang panjang). ditanam di lahan dengan ketinggian
Kedelai yang ditanam pada tanah 300–500 m dpl. Kedelai biasanya akan
berkapur atau bekas ditanami padi tumbuh baik pada ketinggian tidak
akan lebih baik hasilnya, sebab lebih dari 500 m dpl.

97
5. Teknologi Budidaya Varietas unggul toleran atau tahan
a. Pembibitan terhadap serangan hama dan
penyakit varietas unggul baru yang
1) Persyaratan benih
tahan/toleran terhadap hama: (1)
Agar mendapatkan hasil panen yang Gepak Ijo tahan terhadap serangan
baik, maka benih yang digunakan ulat grayak, Aphis sp, dan
harus yang berkualitas baik, artinya penggulung daun, dan Phaedonia
benih mempunyai daya tumbuh sp, (2) Gepak Kuning agak tahan
yang besar dan seragam, tidak terhadap ulat grayak, Aphis sp,
tercemar dengan varietas-varietas penggulung daun, dan Phaedonia
lainnya, bersih dari kotoran, dan sp, (3) Detam-2 agak tahan terhadap
tidak terinfeksi dengan hama pengisap polong, (4) Detam-1 agak
penyakit. Benih yang ditanam juga tahan terhadap pengisap polong, (5)
harus merupakan varietas unggul Argopuro agak tahan terhadap lalat
yang berproduksi tinggi, berumur kacang, pengisap polong, ulat
genjah atau pendek dan tahan grayak, (6) Rajabasa tahan terhadap
terhadap serangan hama penyakit. penyakit karat daun, (7) Ratai agak
Syarat benih bermutu tinggi: tahan terhadap penyakit karat daun,
a) Daya tumbuh > 80 % (8) Panderman agak tahan terhadap
b) Viable (mampu tumbuh menjadi ulat grayak, (9) Ijen agak tahan
tanaman normal sampai terhadap ulat grayak, (10)
menghasilkan). Anjasmoro moderat terhadap karat
daun, (11) Mahameru moderat
c) Kemurnian Tinggi (bebas dari
terhadap karat daun, (12) Nanti
benih jenis, varietas lain, gulma,
tahan terhadap penyakit karat, (13)
kotoran).
Tanggamus moderat terhadap
d) Sesuai dengan nama /nama harus penyakit karat daun, (14) Kaba agak
benar. tahan terhadap karat daun, (15)
e) Kadar air rendah untuk kedelai < Sinabung agak tahan terhadap
11%. penyakit karat daun, (16)
Beberapa varietas unggul kedelai Burangrang toleran terhadap
adalah: Muria, Mertaus, Metani, penyakit karat daun, (17) Argomulyo
Rajabasa, Ainggit (137), Clark 63, teleran terhadap penyakit karat
Davros, Economic Garden, daun, (18) Pangrango tahan
Galunggung, Guntur, Lakon, Limpo terhadap karat daun.
Batang, Merbabu, No.27, No.29, 2) Penyiapan benih
No.452, Orba, Peter, Raung, Rinjani, Pada tanah yang belum pernah
Shakti, Taichung, Tambora, Tidar, TK ditanami kedelai, sebelum benih
5, Wilis, Detam-1, Detam-2, Gepok ditanam harus dicampur dengan
Kuning, Gepak Kuning, Gepak Ijo, legin, (suatu inokulum buatan dari
Lokal Grobogan. bakteri atau kapang yang
Varietas unggul untuk lahan kering ditempatkan di media biakan, tanah,
masam varietas unggul baru yang kompos untuk memulai aktifitas
adaptif pada lahan kering masam biologinya Rhizobium
antara lain: Varietas Tanggamus, japonicum).Pada tanah yang sudah
Varietas Ratai, Varietas Seulawah sering ditanam dengan kedelai atau
dan Varietas Rajabasa kacang-kacangan lain, berarti sudah

98
mengandung bakteri tersebut. tanaman, sehingga pada saat bibit
Bakteri ini akan hidup di dalam bintil telah ditanam maka akan mengalami
akar dan bermanfaat sebagai hambatan dalam pertumbuhan
pengikat unsur Nitrogen dari udara. bahkan mati.
Cara pemberian legin: (1) sebanyak 6. Pengolahan Media Tanam
5–10 gram Rhizole (legin) dibasahi
a. Persiapan
dengan air sekitar 10 cc; (2) legin
dicampur dengan 1 kg benih dan Terdapat dua cara mempersiapkan
kocok hingga merata (agar seluruh penanaman kedelai, yakni: persiapan
kulit biji terbungkus dengan tanpa pengolahan tanah (ekstensif) di
inokulum; (3) setelah diinokulasi, sawah bekas ditanami padi rendheng
benih dibiarkan sekitar 15 menit dan persiapan dengan pengolahan
baru dapat ditanam. Dapat juga tanah (intensif). Persiapan tanam pada
benih diangin-anginkan terlebih tanah tegalan atau sawah tadah hujan
dahulu sebelum ditanam, tetapi sebaiknya dilakukan dua kali
tidak lebih dari 6 jam. Selain itu, pencangkulan. Pertama dibiarkan
yang perlu diperhatikan dalam hal bongkahan terangin-angin 5–7 hari,
memilih benih yang baik adalah: pencangkulan kedua sekaligus
kondisi dan lama penyimpanan meratakan, memupuk, menggemburkan
benih tersebut. Biji kedelai mudah dan membersihkan tanah dari sisa-sia
menurun daya kecambah/daya akar. Jarak antara waktu pengolahan
tumbuhnya (terutama bila kadar air tanah dengan waktu penanaman sekitar
dalam biji ≥ 3% dan disimpan di tiga minggu.
ruangan bersuhu ≥ 25 oC, dengan
kelembaban nisbi ruang ≥ 80%.
3) Teknik penyemaian benih
Penanaman dengan benih yang
mempunyai daya tumbuh agak
rendah dapat diatasi dengan cara
menanamkan 3–4 biji tiap lubang,
atau dengan memperpendek jarak
tanam. Jarak tanam pada
penanaman benih berdasarkan tipe
Gambar 3.38 Penanaman dengan olah tanah
pertumbuhan tegak dapat
diperpendek, sebaliknya untuk tipe
pertumbuhan agak condong (batang
bercabang banyak) diusahakan agak
panjang, supaya pertumbuhan
tanaman yang satu dengan lainnya
tidak terganggu.
4) Pemindahan bibit Gambar 3.39 Penanaman tanpa
olah lahan bekas padi dan pembuatan saluran drainase
Ketika memindah yaitu menunjuk Fungsi drainase:
akar tanaman di kebun, perlu
memperhatikan cara-cara yang baik Penanaman MK I sering terjadi hujan,
dan benar. Pemindahan bibit yang lahan mudah tergenang air, perlu dibuat
ceroboh dapat merusak perakaran saluran drainase (parit patusan & parit

99
keliling) Saluran drainase/irigasi dibuat pengapuran, tanah menjadi kaya akan
dengan kedalaman 25–30 cm dan lebar Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dan
20 cm setiap 3–4 m. Saluran ini pH-nya meningkat. Selain itu
berfungsi mengurangi kelebihan air bila peningkatan pH dapat menaikkan
lahan terlalu becek, dan sebagai saluran tingkat persediaan Molibdenum (Mo)
irigasi pada saat tanaman perlu yang berperan penting untuk produksi
tambahan air. kedelai dan golongan tanaman kacang-
Keuntungan penutupan mulsa jerami: kacangan, karena erat hubungannya
dengan perkembangan bintil akar.
Mengurangi erosi permukaan tanah,
mecegah penguapan air, melindungi 7. Teknik Penanaman
tanah dari terpaan air hujan secara a. Penentuan pola tanaman
langsung. Menekan pertumbuhan Jarak tanam pada penanaman dengan
gulma. Mengurangi intensitas serangan membuat tugalan berkisar antara 20–40
lalat bibit khususnya pada daerah cm. Jarak tanam yang biasa dipakai
endemis pada awal pertumbuhan adalah 30 x 20 cm, 25 x 25 cm, atau 20 x
tanaman. Menambah pasokan bahan 20 cm. Jarak tanam hendaknya teratur,
organik dan unsur hara tanaman. agar tanaman memperoleh ruang
b. Pembentukan bedengan tumbuh yang seragam dan mudah
Pembuatan bedengan dapat dilakukan disiangi. Jarak tanam kedelai
dengan pencangkulan ataupun dengan tergantung pada tingkat kesuburan
bajak lebar 50–60 cm, tinggi 20 cm. tanah dan sifat tanaman yang
Apabila akan dibuat drainase, maka bersangkutan.Pada tanah yang subur,
jarak antara drainase yang satu dengan jarak tanam lebih renggang, dan
lainnya sekitar 3–4 m. sebaliknya pada tanah tandus jarak
tanam dapat dirapatkan. Jarak Tanam
c. Pengapuran
menentukan populasi tanaman &
Tanah dengan keasaman kurang dari 5,5 kebutuhan benih/ha.
seperti tanah podsolik merah-kuning,
b. Pembuatan lubang tanam
harus dilakukan pengapuran untuk
mendapatkan hasil tanam yang baik. Jika areal luas dan pengolahan tanah
Kapur dapat diberikan dengan cara dilakukan dengan pembajakan,
menyebar di permukaan tanah, penanaman benih dilakukan menurut
kemudian dicampur sedalam lapisan alur bajak sedalam kira-kira 5 cm.
olah tanah sekitar 15 cm. Pengapuran Sedangkan jarak jarak antara alur yang
dilakukan 1 bulan sebelum musim satu dengan yang lain dapat dibuat
tanam, dengan dosis 2-3 ton/ha. 50–60 cm, dan untuk alur ganda jarak
Diharapkan pada saat musim tanam tanam dibuat 20 cm.
kapur sudah bereaksi dengan tanah, dan Tabel 3.17
pH tanah sudah meningkat sesuai Jarak tanaman dan kebutuhan benih
dengan yang diinginkan.Kapur halus
memberikan reaksi lebih cepat
daripada kapur kasar.Sebagai sumber
kapur dapat digunakan batu kapur atau
kapur tembok.Pemberian kapur tidak
harus dilakukan setiap kali tanam, tetapi
setiap 3-4 tahun sekali. Dengan

100
Tabel 3.18
pembuatan lubang tanam
d) Kedua tanaman merupakan
tanaman palawija, misalnya
kedelai dengan kacang tunggak/
kacang tanah, kedelai dengan
jagung, kedelai dengan ketela
pohon.
3) Sistem tanaman tumpangsari
Sistem ini biasa diterapkan pada
tanah yang mendapat pengairan
c. Cara penanaman terus menerus sepanjang waktu,
misalnya tanah sawah yang
Sistem penanaman yang biasa
memiliki irigasi teknis.Untuk
dilakukan adalah:
mendapatkan kedelai yang
1) Sistem tanaman tunggal bermutu baik, biasanya kedelai
Sistem ini, seluruh lahan ditanami ditanam bersamaan.
kedelai dengan tujuan memperoleh d. Waktu tanam
produksi kedelai baik mutu maupun
Pemilihan waktu tanam kedelai ini
jumlahnya.Kedelai yang ditanam
harus tepat, agar tanaman yang masih
dengan sistem ini, membutuhkan
muda tidak terkena banjir atau
lahan kering namun cukup
kekeringan.Karena umur kedelai
mengandung air, seperti tanah
menurut varietas yang dianjurkan
sawah bekas ditanami padi rendeng
berkisar antara 75-120 hari, maka
dan tanah tegalan pada permulaan
sebaiknya kedelai ditanam menjelang
musim penghujan. Kelebihan
akhir musim penghujan, yakni saat
lainnya ialah memudahkan
tanah agak kering tetapi masih
pemberantasan hama dan penyakit.
mengandung cukup air.Waktu tanam
Kelemahan sistem ini adalah:
yang tepat pada masing-masing daerah
penyebaran hama dan penyakit
sangat berbeda. Sebagai pedoman: bila
kedelai relatif cepat, sehingga
ditanam di tanah tegalan, waktu tanam
penanaman kedelai dengan sistem
terbaik adalah permulaan musim
ini memerlukan perhatian khusus.
penghujan. Bila ditanam di tanah sawah,
Jarak tanam kedelai sebagai
waktu tanam paling tepat adalah
tanaman tunggal adalah: 20 x 20 cm;
menjelang akhir musim penghujan.Di
20 x 35 cm atau 20 x 40 cm.
lahan sawah dengan irigasi, kedelai
2) Sistem tanaman campuran dapat ditanam pada awal sampai
Syarat-syarat yang harus dipenuhi pertengahan musim kemarau.
dalam sistem ini adalah, sebagai 8. Pemeliharaan Tanaman
berikut:
a. Penjarangan dan penyulaman
a) U m u r t a n a m a n t i d a k j a u h
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur
berbeda.
5–6 hari. Dalam kenyataannya tidak
b) T a n a m a n y a n g s a t u t i d a k semua biji yang ditanam dapat tumbuh
mempunyai sifat mengalahkan dengan baik, sehingga akan terlihat
tanaman yang liar. tidak seragam. Untuk menjaga agar
c) Jenis hama dan penyakit sama produksi tetap baik, benih kedelai yang
atau salah satu tanaman tahan tidak tumbuh sebaiknya segera diganti
terhadap hama dan penyakit. dengan biji-biji yang baru yang telah

101
dicampur Legin atau Nitrogen.Hal ini 4) Lahan kering kondisi tanah kurang
perlu dilakukan apabila jumlah benih subur: pupuk kandang = 2000–5000
yang tidak tumbuh mencapai lebih dari kg/ha; Urea = 50–100 kg/ha, TSP =
10 %. 50–75 kg/ha dan KCl = 50–75 kg/ha.
b. Penyiangan
Penyiangan pertama pada tanaman
kedelai dilakukan pada umur 2–3
minggu. Penyiangan ke-2 dilakukan
pada saat tanaman selesai berbunga,
sekitar 6 minggu setelah
tanam.Penyiangan ke-2 ini dilakukan
bersamaan dengan pemupukan ke-2
(pemupukan lanjutan). Penyiangan
dapat dilakukan dengan cara mengikis
gulma yang tumbuh dengan tangan atau Gambar 3.40 Petani sedang melakukan pemupukan

kuret. Apabila lahannya luas, dapat juga Cara Penumpukuan


d e n g a n m e n g g u n a k a n 1. Ditunggal dengan jarak 7-10 cm dari pangkal
herbisida.Sebaiknya digunakan batang
2. Disebar di sepanjang larikan.
herbisida seperti Lasso untuk gulma 3. Dengan Pengecoran (dilarutkan).
berdaun sempit dengan dosis 4 liter/ha.
c. Pembubunan e. Pengairan dan penyiraman
Pembubunan dilakukan dengan hati- Pada awal pertumbuhan (15–21 hst),
hati dan tidak terlalu dalam agar tidak saat berbunga (umur 25–35 hari), dan
merusak perakaran tanaman. Luka pada saat pengisian polong (umur 55–70 hari)
akar akan menjadi tempat penyakit tanamankedelai sangat peka terhadap
yang berbahaya. kekurangan air. Pada fase tersebut
d. Pemupukan tanaman harus diairi apabila tidak turun
Dosis pupuk yang digunakan sangat hujan.Pada saat pemberian air, untuk
tergantung pada jenis lahan dan kondisi mempercepat peresapan air keseluruh
tanah. Pada tanah subur atau tanah bagian sawah, maka sebagian saluran air
bekas ditanami padi dengan dosis ditutup.
pupuk tinggi, pemupukan tidak Kedelai menghendaki kondisi tanah
diperlukan. Pada tanah yang kurang yang lembab tetapi tidak becek.Kondisi
subur, pemupukan dapat menaikkan seperti ini dibutuhkan sejak benih
hasil. Dosis pupuk secara tepat adalah ditanam hingga pengisian polong.Saat
sebagai berikut: menjelang panen, tanah sebaiknya
1) Sawah kondisi tanah subur: pupuk dalam keadaan kering. Kekurangan air
urea = 50 kg/ha. pada masa pertumbuhan akan
menyebabkan tanaman kerdil, bahkan
2) Sawah kondisi tanah subur sedang:
dapat menyebabkan kematian apabila
pupuk Urea = 50 kg/ha, TSP = 75
kekeringan telah melalui batas
kg/ha dan KCl = 100 kg/ha.
toleransinya. kekeringan pada masa
3) Sawah kondisi tanah subur rendah: pembungaan dan pengisian polong
pupuk Urea = 100 kg/ha, TSP = 75 dapat menyebabkan kegagalan panen.
kg/ha dan KCl = 100 kg/ha. Di lahan sawah irigasi, pemberian air di
sawah bisa diatur. Namun bila tidak ada

102
irigasi, penyediaan air hanya hanya 2) Aphis SPP (Aphis Glycine) dan kutu
dapat dilakukan dengan mengatur kebul (Bemisia tabaci)
waktu tanamnya dan pemberian mulsa. Kutu dewasa ukuran kecil 1–1,5 mm
Mulsa berupa jerami atau potongan- berwarna hitam, ada yang bersayap
potongan tanaman lainnya yang dan tidak. Kutu ini dapat dapat
dihamparkan pada permukaan tanah. menularkan virus SMV (Soyabean
Mulsa ini akan mencegah penguapan air Mosaik Virus).Menyerang pada awal
secara berlebihan. Apabila ada irigasi pertumbuhan dan masa
dan tidak ada hujan selama lebih dari 7 pertumbuhan bunga dan polong.
hari, tanah harus diairi. Caranya Gejala: layu, pertumbuhannya
tanaman digenangi air selama 30–60 terhambat. Pengendalian: (1)
menit.Pengairan seperti ini diulangi menanam kedelai pada waktunya,
setiap 7–10 hari. Pengairan tidak mengolah tanah dengan baik, bersih,
dilakukan lagi apabila polong telah memenuhi syarat, tidak ditumbuhi
terisi penuh. Pada tanah yang keras tanaman inang seperti: terung-
(drainase buruk) kelebihan air akan terungan, kapas-kapasan atau
meyebabkan akar membusuk. Di tanah kacangkacangan; (2) membuang
berdrainase buruk harus dibuat saluran bagian tanaman yang terserang
drainase di setiap 3–4 meter lahan hama dan membakarnya; (3)
memanjang sejajar dengan barisan menggunakan musuh alami
tanam. Hal ini terutama dilakukan pada (predator maupun parasit); (4)
saat musim hujan. penyemprotan insektisida dilakukan
f. Pemeliharaan lain pada permukaan daun bagian atas
Kedelai termasuk tanaman yang dan bawah.
membutuhkan banyak sinar matahari
maka membutuhkan tanaman
pelindung. Tanaman kedelai yang
terlindung akan selalu muda sehingga
proses pembentukan buah kurang baik,
dan hasilnya akan sedikit, bahkan tidak
Gambar 3.3
berbuah sama sekali. Tanaman kedelai Kutu kebul (Bemisia tabaci) sebagai Hama Penting Kedelai
akan rusak bila tertimpa cabang -cabang
kering tanaman pelindung yang jatuh.
9. Hama dan Penyakit
a. Hama
1) Penggolongan hama kedelai
Gambar 3.42
Serangan kutu kebul dapat dicegah dengan
tidak menanam di bulan Juli-Agustus

3) Lalat bibit: Melano Agromyza


Phaseoli, kecil sekali (1,5 mm)
Lalat bertelur pada leher akar, larva
masuk ke dalam batang memakan isi
batang, kemudian menjadi lalat dan
bertelur. Lebih berbahaya bagi
kedelai yang ditanam di ladang.

103
Pengendalian: (1) waktu tanam pada
saat tanah masih lembab dan subur
(tidak pada bulan-bulan kering); (2)
penyemprotan Agrothion 50 EC,
Azodrin 15 WSC, Sumithoin 50 EC,
Surecide 25 EC.
Gambar 3.45 Drainase dan tanaman kedelai

4) K u m b a n g d a u n t e m b u k u r
(Phaedonia inclusa)
Bertubuh kecil, hitam bergaris
kuning.Bertelur pada permukaan
daun. Gejala: larva dan kumbang
Gambar 3.43 memakan daun, bunga, pucuk,
Tanaman umur 5 hari rentan serangan lalat bibit,
lalat dewasa
polong muda, bahkan seluruh
tanaman. Pengendalian:
(1) Meletakan telur pada kotiledon, penyemprotan Agrothion 50 EC,
Pupa Agromyza phaseoli pada Basudin 50 EC, Diazinon 60 EC, dan
pangkal batang. Faktor penyebab Agrothion 50 EC.
munculnya lalat bibit: pada
daerah endemis, pembakaran
jerami diakhir setelah panen
sangat merugikan lingkungan
pertanaman karena dapat
menghilangkan air permukaan
tanaman maupun tanah,
sehingga menjadi rawan
serangan hama lalat bibit.

Gambar 3.46 Tanaman kedelai yang diserang hama kumbang

Hama kumbang kedelai banyak


ditemukan di musim penghujan,
khususnya di lahan tadah hujan.
Hama dapat dicegah dengan
penyemprotan insektisida racun
kontak dan lambung saat masa
pertumbuhan vegetatif .
Gambar 3.44 Tindakan pencegahan lalat bibit
5) Cantalan (Epilachana Soyae)
Membiarkan jerami tidak dibabat Kumbang berwarna merah dan
atau dibabat tanpa dibakar, dan larvanya yang berbulu duri,
menggunakannya sebagai mulsa pemakan daun dan merusak bunga.
dapat melindungi hilangnya air Pengendalian: sama dengan
permukaan tanaman maupun tanah, terhadap kumbang daun tembukur.
serta mencegah serangan hama lalat 6) Ulat polong (Etiela Zinchenella)
bibit.
Ulat yang berasal dari kupu-kupu ini
bertelur di bawah daun buah,

104
setelah menetas, ulat masuk ke Setelah 6 hari telur menetas menjadi
dalam buah sampai besar, memakan nimfa (kepik muda), yang berwarna
buah muda. Gejala: pada buah hitam bintik putih. Pagi hari berada
terdapat lubang kecil. Waktu buah di atas daun, saat matahari bersinar
masih hijau, polong bagian luar turun ke polong, memakan polong
berubah warna, di dalam polong dan bertelur. Umur kepik dari telur
terdapat ulat gemuk hijau dan hingga dewasa antara 1 sampai 6
kotorannya. Pengendalian: (1) bulan. Gejala: polong dan biji
kedelai ditanam tepat pada mengempis serta kering. Biji bagian
waktunya (setelah panen padi), dalam atau kulit polong berbintik
sebelum ulat berkembang biak; (2) coklat. Pengendalian: Azodrin 15
penyemprotan obat Dursban 20 EC WCS, Dursban 20 EC, Fomodol 50 EC.
sampai 15 hari sebelum panen.
Ulat penggerek polong muncup
berpotensi menimbulkan kerusakan
parah pada akhir musim kemarau
(bulan September-Oktober di Jawa)

Gambar 3.48 Serangan kepik hijau yang berdekatan dengan


kedelai berdekatan dengan kacang panjang

10) Ulat grayak (Prodenia Litura)


Seranggan: mendadak dan dalam
Gambar 3.47 Ulat penggerek polong kedelai jumlah besar, bermula dari kupu-
kupu berwarna keabu-abuan,
7) Kepala polong (Riptortis Lincearis) panjang 2 cm dan sayapnya 3–5 cm,
Gejala: polong bercak-bercak hitam bertelur di permukaan daun. Tiap
dan menjadi hampa. Pengendalian: kelompok telur terdiri dari 350 butir.
penyemprotan Surecide 25 EC, Gejala: kerusakan pada daun, ulat
Azodrin 15 WSC. hidup bergerombol, memakan daun,
8) Lalat kacang (Ophiomyia Phaseoli) dan berpencar mencari rumpun lain.
Pengendalian: (1) dengan cara
Menyerang tanaman muda yang
sanitasi; (2) disemprotkan pada
baru tumbuh. Pengendalian: Saat
sore/malam hari (saat ulat
benih ditanam, tanah diberi Furadan
menyerang tanaman) beberapa
36, kemudian setelah benih ditanam,
insektisida yang efektif seperti
tanah ditutup dengan jerami . Satu
Dursban 20 EC, Azodrin 15 WSC dan
minggu setelah benih menjadi
Basudin 50 EC.
kecambah dilakukan penyemprotan
dengan insektisida Azodrin 15 WSC,
dengan dosis 2 cc/liter air, volume
larutan 1000 liter/ha.
Penyemprotan diulangi pada waktu
kedelai berumur 1 bulan.
9) Kepik hijau (Nezara Viridula)
Panjang 16 mm, telur di bawah Gambar 3.49 Kedelai yang terserang ulat
permukaan daun, berkelompok.

105
Serangan dapat dihindari dengan varietas yang tahan layu dan
cara penanaman serempak dan tidak kebersihan sekitar tanaman dijaga,
pada bulan pergiliran tanaman dilakukan
dengan tanaman yang bukan
Tabel 3.19 Jenis hama dan ambang kendali
merupakan tanaman inang penyakit
tersebut. Pemberantasan: belum
ada.
2) P e n y a k i t l a y u ( J a m u r t a n a h :
Sclerotium Rolfsii)
Penyakit ini menyerang tanaman
umur 2–3 minggu, saat udara
lembab, dan tanaman berjarak
tanam pendek. Gejala: daun sedikit
demi sedikit layu, menguning.
Penularan melalui tanah dan irigasi.
Pengendalian: (1) varietas yang
ditanam sebaiknya yang tahan
terhadap penyakit layu; (2)
Tabel 3.19 Jenis hama dan ambang kendali
menyemprotkan Dithane M 45,
dengan dosis 2 gram/liter air.
3) Penyakit lapu (Witches Broom:
Virus)
Penyakit ini menyerang polong
menjelang berisi.Penularan melalui
singgungan tanam karena jarak
tanam terlalu dekat. Gejala: bunga,
buah dan daun mengecil.
Pengendalian: menyemprotkan
Tetracycline atau Tokuthion 500 EC.
4) Penyakit anthracnose (Cendawan
Colletotrichum Glycine Mori)
Penyakit ini menyerang daun dan
polong yang telah tua.Penularan
dengan perantaraan biji-biji yang
b. Penyakit telah kena penyakit, lebih parah jika
cuaca cukup lembab. Gejala: daun
1) Penyakit layu lakteri (Pseudomonas
dan polong bintik-bintik kecil
solanacearum)
berwarna hitam, daun yang paling
Penyakit ini menyerang pangkal rendah rontok, polong muda yang
batang.Penyerangan pada saat terserang hama menjadi kosong dan
tanaman berumur 2–3 isi polong tua menjadi kerdil.
minggu.Penularan melalui tanah dan Pengendalian: (1) perhatikan pola
irigasi. Gejala: layu mendadak bila pergiliran tanam yang tepat; (2)
kelembaban terlalu tinggi dan jarak penyemprotan Antracol 70 WP,
tanam rapat. Pengendalian: (1) biji Dithane M 45, Copper Sandoz.
yang ditanam sebaiknya dari

106
5) P e n y a k l i t k a r a t ( C e n d a w a n gugur, buah mulai berubah warna
phakospora Phachyrizi) dari hijau menjadi kuning kecoklatan
Penyakit ini menyerang dan retak-retak, atau polong sudah
daun.Penularan dengan perantaraan kelihatan tua, batang berwarna
angin yang menerbangkan dan kuning agak coklat dan gundul.
menyebarkan spora. Gejala: daun Panen yang terlambat akan
tampak bercak dan bintik coklat. merugikan, karena banyak buah yang
Pengendalian: (1) cara menanam sudah tua dan kering, sehingga kulit
kedelai yang tahan terhadap polong retak-retak atau pecah dan
penyakit; (2) menyemprotkan biji lepas berhamburan. Disamping
Dithane M 45. itu, buah akan gugur akibat tangkai
buah mengering dan lepas dari
6) Penyakit bercak daun bakteri
cabangnya. Perlu diperhatikan umur
(Xanthomonas phaseoli)
kedelai yang akan dipanen yaitu
Penyakit ini menyerang daun. sekitar 75–110 hari, tergantung pada
Gejala: permukaan daun bercak- varietas dan ketinggian tempat.
bercak menembus ke bawah. Perlu diperhatikan, kedelai yang
Pengendalian: menyemprotkan akan digunakan sebagai bahan
Dithane M 45. konsumsi dipetik pada usia 75–100
7) Penyakit busuk batang (Cendawan hari, sedangkan untuk dijadikan
Phytium Sp) benih dipetik pada umur 100–110
Penyakit ini menyerang hari, agar kemasakan biji betulbetul
batang.Penularan melalui tanah dan sempurna dan merata.
irigasi. Gejala: batang menguning Ada 2 hal yg penting dalam panenan
kecokllat-coklatan dan basah, yaitu, panen pada saat masak
kemudian membusuk dan mati. fisiologis, karena pada saat itu aliran
Pengendalian: (1) memperbaiki makanan dan air dari daun ke biji
drainase lahan; (2) menyemprotkan dihentikan dan dan terjadi 5
Dithane M45. perubahan besar yaitu:
8) Virus mosaik (virus) 1) Saat panen
Penyakit ini menyerang Yang a) K a d a r a i r m e n u r u n
diserang daun dan tunas.Penularan menjadi sekitar 20%
vektor penyebar virus ini adalah b) Warna polong coklat tua
Aphis Glycine (sejenis kutu daun).
c) Ukuran benih maksimal
Gejala: perkembangan dan
pertumbuhan lambat, tanaman d) Berat kering maksimal
menjadi kerdil. Pengendalian: (1) 2) Cara panen
penanaman varietas yang tahan a) 7 0 % b u a h / b e n i h y a n g
terhadap virus; (2) menyemprotkan dimaksud telah 70-80%
Tokuthion 500 EC. masak.
10. Panen b) L a k u k a n l a h p a n e n a n
a. Ciri dan umur panen segera setelah masak
Panen kedelai dilakukan apabila fisiologis.
sebagian besar daun sudah 3) Ciri-ciri buah/biji yang masak
menguning, tetapi bukan karena fisiologis
serangan hama atau penyakit, lalu

107
Pada saat panen, tanaman goncangan. Di samping itu
m e n g a l a m i m a s a k dengan alat pemotong yang
fisiologis/penuh. Khlorofil tajam, pekerjaan bisa dilakukan
berubah warna daun dari bawah dengan cepat dan jumlah buah
keatas sesuai tingkat kemasakan yang rontok akibat goncangan
biji pada polong, biasanya warna bisa ditekan. Pemungutan
daun dan polong telah berubah dengan cara memotong bisa
warna dari hijau menjadi kuning, meningkatkan kesuburan tanah,
coklat, coklat tua. karena akar dengan
bintilbintilnya yang menyimpan
banyak senyawa nitrat tidak ikut
tercabut, tapi tertinggal di dalam
tanah. Pada tanah yang keras,
pemungutan dengan cara
mencabut sukar dilakukan, maka
dengan memotong akan lebih
cepat.
Di Kalimantan Barat saat panen,
kadang kadang tidak dapat
Gambar 3.50 Kedelai yang sudah siap panen
mengeringkan karena musim
b. Cara panen h u j a n t i d a k d a p a t
Pemungutan hasil kedelai dilakukan diprediksi.Sebelum panen perlu
pada saat tidak hujan, agar hasilnya dilakukan penyemprotan dengan
segera dapat dijemur. herbisida untuk merontokkan
1) P e m u n g u t a n d e n g a n c a r a daun, sehingga saat panan daun
mencabut sudah rontok. Ini dapat
mempercepat pengeringan
Sebelum tanaman dicabut,
keadaan tanah perlu Perontokan dapat dilakukan
diperhatikan terlebih dulu. Pada dengan menggunakan power
tanah ringan dan berpasir, proses treser (perontok dengan
pencabutan akan lebih mudah. menggunakan mesin) atau
Cara pencabutan yang benar dengan cara manual pakai kayu.
ialah dengan memegang batang Perontokan dengan cara manual
poko, tangan dalam posisi tepat sebaiknya menggunakan kayu
di bawah ranting dan cabang yang tidak bersegi untuk
yang berbuah.Pencabutan harus menghidari pecahnya biji akibat
dilakukan dengan hati-hati sebab pukulan kayu.
kedelai yang sudah tua mudah c. Periode panen
sekali rontok bila tersentuh Mengingat kemasakan buah tidak
tangan. serempak, dan untuk menjaga agar
2) P e m u n g u t a n d e n g a n c a r a buah yang belum masak benar tidak
memotong ikut dipetik, pemetikan sebaiknya
Alat yang biasanya digunakan dilakukan secara bertahap,
untuk memotong adalah sabit beberapa kali.
yang cukup tajam, sehingga tidak d. Pasca panen
terlalu banyak menimbulkan 1) Pengumpulan dan pengeringan

108
Setelah pemungutan selesai, dari kotoran-kotoran lainnya.Biji
seluruh hasil panen hendaknya yang luka dan keriput
segera dijemur.Kedelai dipisahkan. Biji yang bersih ini
dikumpulkan kemudian dijemur selanjutnya dijemur kembali
di atas tikar, anyaman bambu, sampai kadar airnya 9–11%. Biji
atau di lantai semen selama 3 yang sudah kering lalu
hari. Sesudah kering sempurna dimasukkan ke dalam karung dan
dan merata, polong kedelai akan dipasarkan atau disimpan.
mudah pecah sehingga bijinya Sebagai perkiraan dari batang
mudah dikeluarkan. Agar kedelai dan daun basah hasil panen akan
kering sempurna, pada saat diperoleh biji kedelai sekitar
penjemuran hendaknya 18,2%.
dilakukan pembalikan berulang 3) Penyimpanan dan pengemasan
kali.Pembalikan juga
Sebagai tanaman pangan,
menguntungkan karena dengan
kedelai dapat disimpan dalam
pembalikan banyak polong
jangka waktu cukup lama.
pecah dan banyak biji lepas dari
Caranya kedelai disimpan di
polongnya.Sedangkan biji-biji
tempat kering dalam
masih terbungkus polong
karung.Karung-karung kedelai
dengan mudah bisa dikeluarkan
ini ditumpuk pada tempat yang
dari polong, asalkan polong
diberi alas kayu agar tidak
sudah cukup kering. Biji kedelai
langsung menyentuh tanah atau
yang akan digunakan sebagai
lantai. Apabila kedelai disimpan
benih, dijemur secara terpisah.
dalam waktu lama, maka setiap
Biji tersebut sebenarnya telah
2–3 bulan sekali harus dijemur
dipilih dari tanaman-tanaman
lagi sampai kadar airnya sekitar
yang sehat dan dipanen
9–11.
tersendiri, kemudian dijemur
sampai betul-betul kering
dengan kadar air 10–15 %.
Penjemuran benih sebaiknya
dilakukan pada pagi hari, dari
pukul 10.00 hingga 12.00 siang.
2) Penyortiran dan penggolongan
Terdapat beberapa cara untuk
memisahkan biji dari kulit
polongan. Diantaranya dengan F.KACANG BOGOR (VIGNA SUBTERRANEA)
cara memukul-mukul tumpukan 1. Pendahuluan
brangkasan kedelai secara
Kacang bogor (Vigna subterranea (L.)
langsung dengan kayu atau
Verdcourt) merupakan kacang yang
brangkasan kedelai sebelum
berasal dari Afrika dimana memiliki
dipukul-pukul dimasukkan ke
kemampuan tahan terhadap kekeringan
dalam karung, atau dirontokkan
dibandingkan tanaman kacang-kacangan
dengan alat pemotong padi.
yang lain. Nama 'Bambara' itu sendiri yaitu
Setelah biji terpisah, brangkasan
adalah suatu daerah yang berada di Afrika,
disingkirkan.Biji yang terpisah
yang konon merupakan asal muasal
kemudian ditampi agar terpisah
kacang ini.

109
Pada masyarakat Indonesia, Kacang Kacang bambara merupakan tanaman
Bambara lebih dikenal dengan nama kacang-kacangan yang memiliki peran
Kacang Bogor. Pemberian nama kacang dalam program diversifikasi pangan.
Bogor sendiri dikarenakan kebanyakan Kacang bogor kering mengandung
kacang bambara dijual dan dibudidayakan 16–21% protein, 50–60% karbohidrat
di daerah Bogor, dan menjadi camilan dan 4,5–6,5 % lemak, serta mengandung
khas Bogor. Selain itu, kacang bambara kalsium, fosfor, zat besi dan vitamin B1.
merupakan salah satu komoditi utama Kandungan karbohidrat yang tinggi
petani di daerah kabupaten Gresik, Jawa menyebabkan kacang bambara bisa
Timur. menjadi alternatif pangan dalam program
Kacang bambara merupakan salah satu diversifikasi pangan. Selain itu kacang
kacang-kacangan minor yang belum bambara juga memiliki manfaat dalam
terlalu diperhatikan di Indonesia dan konservasi tanah, penyediaan bahan
daerah penyebarannya kurang begitu industri maupun penyediaan pakan
luas. Konsumen pada umumnya ternak.
memanfaatkan kacang bambara sebagai 2. Sistematika Kacang Bogor
bahan campuran sayur, atau Di Indonesia, Kacang Bogor (Vigna
mengkonsumsinya dalam bentuk kacang subterranea) dikenal dengan sebutan
rebus dan kacang goreng. Menurut kacang bandung, kacang tanah, kacang
Stephens, biji kacang bambara biasanya gangge, dan kacang baleud. Asal tanaman
dioven dan dijadikan sebagai tepung yang kacang bogor belum diketahui secara
memiliki nutrisi. Brough et. al (1993) pasti, namun diperkirakan berasal dari
menyatakan bahwa kacang bambara daerah Afrika Tropis. Kacang ini juga
dapat digunakan untuk memproduksi disebut Bambara Groundnuts.
susu, dimana susu ini dapat dibandingkan
Kingdom : Plantae
dengan susu kedelai. Test kandungan
protein dalam susu bambara Divisi : Spermatophyta
mengindikasikan bahwa dapat Subdivisi : Angiospermae
menggantikan susu kedelai. Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili :Leguminoceae/Papilionaceae
Subfamili : Papilionoideae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna subterranea
3. Teknik Budidaya Kacang Bogor
Kacang bogor memiliki daya adaptasi yang
luas, sehingga dapat ditanam di daerah
savana sampai daerah hutan hujan atau
transisi savana di Afrika.
a. Syarat tumbuh
Tanaman kacang bogor dapat tumbuh
dengan subur pada daerah dengan suhu
rata-rata tahunan 19°C–27°C, dan
dengan penyinaran matahari yang
Gambar 3.51 Tanaman kacang bogor cukup. Curah hujan yang dikehendaki

110
berkisar antara 500–3.500 mm/th. e. Penyiangan dan pembumbunan
Kacang bogor merupakan tanaman Penyiangan dan pembumbunan
berhari pendek. dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada
Tanaman ini dapat tumbuh baik pada saat tanaman berumur 4 MST (minggu
ketinggian hingga 1.520 m dpl. setelah tanam) dan 10 MST. Penyiangan
Keasaman (pH) tanah yang dikehendaki dilakukan dengan menggunakan tangan
berkisar antara 5,0–6,5, tetapi mampu atau kored.
bertoleran hingga pH 4,3. Tanaman f. Panen
kacang bogor memerlukan drainase
Tanaman dipanen setelah berumur
yang baik dan struktur tanah yang
antara 140–170 HST. Tanda tanaman
ringan, agar ginofora mudah menembus
siap panen yaitu daunnya menguning
dan berkembang dalam tanah.
dan mulai berguguran. Pemanenan
b. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara mencabut
Pengolahan tanah dilakukan satu seluruh bagian tanaman secara hati-hati
minggu sebelum penanaman dengan dengan bantuan alat garpu.
cara dicangkul atau dibajak. Pada saat
pengolahan tanah, diberikan pula
pupuk kandang sebanyak 3 ton/ha.
c. Penanaman
Jarak tanam yang digunakan ialah 60 cm
x 25 cm. Lubang tanam dibuat dengan
cara ditugal. Ke dalam tiap lubang
dimasukkan 2 butir benih. Sebelum
ditanam, biji direndam satu malam
dalam air dingin, dengan tujuan untuk
mempercepat perkecambahan. Untuk Gambar 3. 52 Buah kacang bogor

melindungi biji, ke dalam lubang tanam


diberikan pula Furadan 3G sebanyak 30
kg/ha. Penjarangan tanaman dilakukan
pada saat tanaman berumur 14 HST
(hari setelah tanam) dengan
menyisakan satu tanaman yang paling
baik.
d. Pemupukan
Selain menggunakan pupuk kandang,
G. KACANG KEDELAI EDAMAME (Glycine max
digunakan pula pupuk buatan yaitu urea
L.merrill)
100 kg/ha, TSP 50 kg/ha, dan KCl 50
kg/ha. Pupuk TSP dan KCl seluruhnya 1. Pendahuluan
diberikan secara bersamaan pada waktu Kedelai merupakan tanaman asli dari
tanam. Pupuk urea diberikan 3 kali yaitu China yang telah dibudidayakan sejak
1/3 dosis pada saat tanam, 1/3 dosis 2500 tahun SM. Sejalan dengan
pada saat tanaman berumur 21 HST, dan berkembangnya perdagangan
1/3 dosis lagi diberikan pada saat antarnegara, kedelai tersebar ke berbagai
tanaman menjelang berbunga, yaitu 35 negara tujuan perdagangan seperti:
HST. Jepang, Korea, Indonesia, India, Australia

111
dan Amerika. Awal mula penyebaran dan Oleh karena itu, kebutuhan akan kedelai
pembudidayaan kedelai di Indonesia segar akan terus meningkat seiring
adalah di Pulau Jawa, Bali dan Nusa dengan meningkatnya kesadaran
Tenggara (Irwan 2006). masyarakat tentang kesehatan dan
Kedelai banyak digemari oleh masyarakat makanan bergizi.
sebagai bahan pangan yang dapat Kedelai edamame memiliki ukuran biji
dikonsumsi baik dalam bentuk olahan lebih besar, rasa lebih manis, dan tekstur
(tahu, tempe, susu, kecap) atau segar lebih lembut dibandingkan kacang
(cukup direbus) yang dikenal dengan kedelai biasa. Kedelai ini dapat tumbuh
nama kedelai sayur (edamame). Kedelai baik di daerah beriklim tropis dan
mengandung 40% protein yang memiliki subtropis pada suhu cukup panas dan
arti penting sebagai protein nabati untuk curah hujan yang relatif tinggi, sehingga
meningkatkan gizi dan mengatasi kedelai ini cocok ditanam di Indonesia.
penyakit kurang gizi (Balai Penelitian Waktu panen kedelai edamame relatif
Tanaman Pangan 2004). singkat dibandingkan kedelai
Setiap 100 gram kedelai edamame biasa,karena edamame dipanen pada saat
mengandung 11,40 gram protein, kalori kedelai masih hijau (Soewanto et al
582 Kcal, lemak 6,6 gram, serat 15,6 gram, 2007).
kalsium 140 gram, fosfor 1,7 gram, besi 1 Secara ekonomi kedelai edamame
gram, vitamin B2 0,14 gram, vitamin B1 mempunyai peluang pasar yang cukup
10,27 gram, dan air 71,1 gram (Samsu besar, baik pemintaan pasar domestik
2001). Kedelai segar merupakan satu- maupun luar negeri. Tingginya
satunya sayuran yang mengandung permintaan pasar terhadap kedelai
sembilan jenis asam amino esensial edamame menjadi daya tarik para petani
(isoleusin, lisin, leusin, fenilalanin, tirosin, untuk meningkatkan terus produksi
metionin, sistin, treonin, triptofan dan kedelai edamame. Permintaan negara
valin) yang dapat menstabilkan kadar gula Jepang terhadap kedelai edamame asal
darah, menurunkan kolesterol yang dapat Indonesia terus meningkat (Zuprizal
mencegah penyakit jantung .Kedelai juga 2003). Menurut Benziger dan
dapat meningkatkan metabolisme dan Shanmugasundaram (1995) Jepang
kadar energi, dan membantu membangun merupakan konsumen dan pasar utama
otot dan sel-sel sistem imun. Selain itu, edamame baik dalam bentuk segar
kedelai edamame juga mengandung maupun beku. Total kebutuhan pasar
isoflavone, beta karoten, dan serat. edamame beku di Jepang berkisar antara
Isoflavon dalam kedelai merupakan 150.000-160.000ton/tahun. Kebutuhan
antioksidan penangkal radikal bebas, Jepang terhadap edamame tidak dapat
meningkatkan sistim kekebalan dan dipenuhi oleh produksi dalam negerinya,
menurunkan resiko pengerasan arteri sehingga untuk memenuhi kebutuhannya,
(artherosclerosis) dan tekanan darah Jepang mengimpor edamame dari
tinggi. berbagai negara. Indonesia merupakan
Hasil berbagai penelitian yang telah salah satu negara pengekspor kedelai
dilakukan di Jepang menyatakan bahwa edamame ke Jepang. Pada tahun 2005
wanita Jepang yang mengkonsumi kedelai Indonesia memasok pasar edamame
secara rutin memiliki resiko terserang Jepang sebesar 665 ton edamame segar
kanker payudara pada tingkat terendah beku yaitu setara dengan 0,96%
dibandingkan dengan yang tidak kebutuhan impor edamame Jepang.
mengkonsumsi kedelai (Stephan 2009). Menurut Soewanto et al (2007) impor

112
Jepang akan edamame beku terus 3. Syarat Tumbuh Kedelai Edamame
meningkat dari tahun ke tahunnya, Persyaratan kedelai edamame lebih
mencapai 60.000–70.000ton/tahun. ditekankan kepada ukuran polong muda,
Peranan kedelai edamame yang penting dengan lebar 1,4–1,6 cm, dan panjang
sebagai bahan makanan dan untuk 5,5–6,5 cm. Warna biji kuning hingga hijau,
kesehatan serta nilai ekonomi yang cukup bentuk biji bulat hingga bulat telur dan
tinggi, membuat kedelai edamame warna hillum gelap hingga terang
potensial untuk dikembangkan. (Shanmugasundaram et al. 1991).
2. Sistematika dan Sejarah Edamame
Edamame berasal dari bahasa Jepang. Eda
berarti cabang dan mame berarti kacang,
dapat diartikan sebagai buah yang tumbuh
di bawah cabang (Branched bean).
Edamame di Cina dikenal dengan sebutan
mao dou (Hairy bean) (Miles at al. 2000).
Orang Eropa terutama Inggris lebih
mengenal jenis kedelai ini dengan nama
vegetable soybean (kedelai sayur) atau
green soybean dan sweet soybean.
Edamame dapat didefinisikan sebagai
kedelai berbiji sangat besar(>30g/100
biji) yang dipanen muda dalam bentuk
polong segar pada stadia R-6, dan
dipasarkan dalam bentuk segar (fresh
Gambar 3.53 Kacang kedelai edamame
edamame) atau dalam keadaan beku
(frozen edamame) (Benziger dan a. Syarat tumbuh
Shanmugasundaram 1995). Suhu yang optimal untuk proses
Taksonomi kacang kedelai edamame perkecambahan kedeai sekitar 30°C,
Divisi : Spermatophyta sedangkan untuk pembungaan
24–25°C. Tanaman kedelai termasuk
Sub divisi : Angiospermae
tanaman hari pendek sehingga tidak
Kelas : Dicotyledonae akan berbunga bila panjang hari
Famili : Leguminoceae melebihi batas kritis yaitu 15 jam
Sub famili : Papilionoideae perhari. Varietas kedelai yang
berproduksi tinggi dari daerah
Genus : Glycine
subtropik dengan panjang hari 14–16
Spesies : Gliycine max (L) Merr jam bila ditanam di daerah tropik
Di Indonesia edamame mulai ditanam dengan rata-rata panjang hari 12 jam
pada tahun 1990 di Gadog, Bogor Jawa maka varietas tersebut akan mengalami
Barat dan hasilnya dipasarkan dalam penurunan produksi karena masa
bentuk segar di pasar dalam negeri. Pada bunganya menjadi pendek yaitu dari
tahun 1992 edamame dicoba pula umur 50 hari sampai 60 hari menjadi 35
pengembangannya di Jember dan sejak hari sampai 40 hari setelah tanam
tahun 1995 hasilnya mulai dipasarkan (Rubatzky dan Yamaguchi 1998).
dalam bentuk segar beku dan diekspor ke Pada umumnya pertumbuhan tanaman
Jepang (Soewanto et al. 2007). kedelai akan baik pada pada ketinggian

113
tidak lebih dari 500 meter di atas
permukaan laut (dpl). Kedelai edamame
dapat tumbuh baik pada tanah-tanah
aluvial, regosol, grumosol, latosol, dan
andosol. Selain itu menghendaki tanah
yang subur, gembur, dan kaya bahan
organik. Keasamaan tanah (pH) yang
cocok untuk berkisar antara 5,8–7,0
(Nazzarudin 1993).
b. Teknik budidaya
Persiapan lahan untuk tanaman kedelai
Gambar 3.54 Lahan yang ditanami kedelai edamame
dapat dilakukan tanpa pengolahan
tanah bila ditanam di sawah setelah Sebelum dilakukan kegiatan
padi dan pengolahan tanah. Pada tanah penanaman, terlebih dahulu dilakukan
dengan keasaman kurang dari 5,5 pemupukan. Pemupukan ini meliputi,
seperti tanah podsolik merah-kuning, pupuk kandang, pupuk dasar dan pupuk
harus dilakukan pengapuran untuk susulan. Penebaran pupuk kandang
mendapatkan hasil tanam yang baik. dilakukan 5–7 hari sebelum tanam,
Kapur dapat diberikan dengan cara disebar rata diatas permukaan
menyebar di permukaan tanah bedengan, dengan dosis 10–20 m3
kemudian dicampur sedalam lapisan pupuk kandang/ha. Penebaran pupuk
olah tanah + 15 cm. Pengapuran dasar anorganik dilakukan 2–3 hari
dilakukan 1 bulan sebelum musim sebelum tanam dengan cara disebar
tanam dengan dosis 2-3 ton/ha. merata di atas bedengan dan diaduk
Diharapkan pada saat musim tanam sampai tercampur dengan tanah. Pupuk
kapur sudah bereaksi dengan tanah, dasar yang digunakan secara umum
dan pH tanah sudah meningkat sesuai adalah: urea 50-75 kg/ha, ZK 50-75
dengan yang diinginkan (Deptan 2010). kg/ha, dan SP36 150–250 kg/ha.
Pemupukan susulan dilakukan untuk
Waktu tanam yang tepat pada masing-
mencukupi kebutuhan hara pada masa
masing daerah sangat berbeda. Bila
pertumbuhan, yaitu masa pertumbuhan
ditanam di tanah tegalan, waktu tanam
vegetatif atau sebelum fase
terbaik adalah permulaan musim
pembungaan (umur 14–20 HST).
penghujan. Bila ditanam di tanah
Takaran pupuk susulan secara umum
sawah, waktu tanam paling tepat adalah
adalah : urea 25-50 kg/ha, ZA 50-75
menjelang akhir musim penghujan. Di
kg/ha, ZK 50–75 kg/ha
lahan sawah dengan irigasi, kedelai
dapat ditanam pada awal sampai c. Hama dan penyakit
pertengahan musim kemarau. Jarak Hama tanaman kedelai edamame
tanam untuk penanaman kedelai secara umum adalah lalat kacang,
dengan ukuran 20 cm-40 cm dan yang penggerek batang (Agromyza sojae,
biasa dipakai adalah 30 cm x 20 cm, 25 Melanogromyza sojae,), penggerek
cm x 25 cm, atau 20 cm x 20 cm. Benih pucuk (Agromyza dolichostigma,
ditanam dengan cara ditugal dan Melanogromyza dolichostigma dan
dimasukan benih 2-3 biji/lubang Shoot borer), kumbang daun kedelai
tanam (Deptan 2010). (Phaedonia inclusa), ulat grayak
(Spodoptera litura, Prodenia litura dan

114
Army worm), ulat penggulung daun kedelai dikeringkan hinggga mencapai
(Lamprosema indicata atau leaf Roller 15% sampai 18% kadar airnya.
insect), penggerek polong (Etiella e. Pemasaran
zinckenella, E. Hobsoni, Pod Borer, atau
Kedelai edamame yang ditanam oleh
Lima bean Borer), kutu kebul (Bemisia
kelompok dan bermitra biasanya,
tabacci dan Whitefly). Penyakit utama
komoditas ini sebagaian besar
yang menyerang tanaman kedelai
diekspor, sehingga nilai tukar akan
edamame adalah karat kedelai
mempengaruhi tingkat harga di negeri
(Phakopsora pachyrhizi, Uromuces
pengimpor. Namun bagi petani biasa
sojae, Uredo sojae, P. Sojae, P. Vignae, P.
melalui pengepul, karena biasanya
Crotalaria, Phusopella concors, Rust
petani jika menjual sendiri seringkali
Disease, atau Soybean Rust), mosaik
mengalami kesulitan.
kedelai (Soybean Mosaik disebabkan
oleh virus mosaik kedelai atau Soybean
Mosaik Virus (SMV).
d. Panen
Kedelai edamame biasanya dipanen
pada umur 63 hari setelah tanam (HST)
sampai 68 HST untuk polong segar,
sedangkan unuk panen polong tua pada
umur 90 HST (Balai Penelitian dan
Pengembangan Pertanian 2005) atau
pada saat polong berisi padat, atau
sedikitnya 85% polong terisi penuh
(Miles 2000).

Gambar 3.55 Pemanenan kacang edamame

Pemanenan polong kedelai edamame


biasanya tidak dilakukan serentak, yang
pertama dipanen dengan memilih
polong yang besar dan berisi penuh.
Setelah polong biji muda diproses dan
disortir lalu didinginkan dengan suhu di
bawah 300C. Biji kedelai yang sudah
matang baru dapat diperoleh setelah
kedelai masuk fase pematangan. Biji

115
1. Jelaskan syarat tumbuh tanaman kacang
tanah?
2. Uraikan secara singkat pasca panen kacang
hijau?
3. Uraikan secara singkat cara panen kacang
tunggak?
4. Jelaskan secara singkat teknik budidaya
kacang tunggak?
5. Jelaskan secara singkat teknik budidaya
kacang bogor?

116
PENILAIAN AKHIR SEMESTER (…) d. Vigna unguiculata
A. PILIHAN GANDA e. Vigna esculentus
1. Sebelum melakukan pengolahan lahan 6. Bagaimana cara penyemaian padi yang baik
pada budidaya padi tanah harus…….. dan benar ….
a. Sanitasi a. Benih padi di masukkan kedalam air,
b. Dibajak diperam selama 24 jam, diangkat
ditiriskan, didiamkan hingga keluar
c. Digaru
serabut akar
d. Pemetaan lahan
b. Benih langsung ditebar kesawah
e. Di ukur
c. Benih di angin-anginkan
2. Tujuan sanitasi pada budiadaya padi
d. Benih dijemur
adalah…….
e. Benih direbus
a. Membersihkan gulma, hama dan
penyakit, dan tanaman pengganggu 7. Tujuan penyemaian benih padi adalah…
b. Membersihkan hama dan penyakit a. Mengetahui seberapa banyak benih padi,
meningkatkan hasil panen padi
c. Membersihkan tanaman inang
b. Meningkatakan keberhasilan dalam
d. Membersihkan tanaman induk
penanaman bibit padi
e. Membersihkan cabang tanaman
c. Menambah daya tarik petani
3. Tanaman yang termasuk kedalam golongan
d. Menjadikan tanaman lebih subur
serealia adalah ….
e. Memperbaiki sifat tanaman
a. Kacang panjang, jagung, sawi
8. Pupuk urea diberikan pada tanaman padi
b. Padi, jagung, sorghum
bertujuan untuk….
c. Lombok, terong, sorgum
a. Untuk menambah unsur phospat (P)
d. Lombok, terong, tomat
b. Untuk menambah unsur kalium (K)
e. Terong, tomat, lobak
c. Menambah unsur nitrogen (N)
4. Pemilihan lahan budidaya tanaman pangan
d. Menambah unsur phospat, kalium, dan
hendaknya memenuhi kriteria…
nitrogen
a. Struktur tanahnya relative padat dengan
e. Menambah unsur Kalium
tingkat kemasamnya relative netral
9. Kelebihan pupuk pada tanaman padi dapat
b. Kandungan bahan organiknya tinggi
menyebabkan tanaman menjadi…
dengan tingkat kemasaman rendah
a. Terlalu subur dan hasil panen melimpah
c. Kandungan bahan hara mikro tinggi
dengan bahan organic sedang b. Terlalu subur dan hasil panen padi
sedikit
d. Kandungan bahan organic lebih dari 25
% dengan korositas rendah c. Hasil panen melimpah
e. Kandungan unsur hara seimbang, d. Hasil panen banyak
struktur tanah dengantipografi datar e. Hasil panen padi sedikit
5. Apa nama latin dari padi … 10.Bagaimana cara pemeliharaan tanaman
a. zea mays sorghum…..
b. Glycine max L a. Disiram , dipupuk, dibumbun
c. Oryza sativa b. Dipupuk saja

117
c. Disemprot pestisida b. Melakukan drainase
d. Dijarangi c. Melakukan irigari
e. Ditimbun d. Melakukan sanitasi lahan
11.Kekurangan unsur nitrogen pada tanaman e. Melakukan irigasi dan drainase
sorghum akan mempengaruhi tanaman…. 15.Pengendalian hama dan penyakit pada
a. Batang tanaman tidak kokoh dan daun tanaman yang disebabkan oleh jamur
menguning secara kimia dengan menggunakan
b. Warna daun menjadi kuning kehijauan pestisida jenis….
c. Daun keriput a. Herbisida
d. Daun mudah rontok b. Herbisida selektif
e. Tanaman kerdil c. Fungisida
12.Benih jagung yang bermutu memiliki d. Rodentisida
criteria….. e. Insektisida
a. Daya tumbuhnya baik 16. Gejala-gejala buah jagung berlubang
b. D a y a t u m b u h h o m o g e n d a n merupakan tanda tanaman mengalami…
produktifitas tinggi a. Terserang oleh serangga
c. Produktifitas tinggi dan resistan b. Terserang oleh bakteri
terhadap hama dan penyakit c. Terserang oleh jamur dan gulma
d. Produktifitas tinggi, daya tumbuh tinggi d. Terserang oleh serangga dan bakteri
dan homogeny serta resistan terhadap
e. Terserang oleh jamur dan bakteri
hama penyakit
17.Pada tanaman kacang tanah hama yang
e. Produktifitas tinggi, daya tumbuh tinggi
paling dominan menyerang…
dan homogeny serta resistan terhadap
hama penyakit dan memiliki sifat genetis a. Serangga penghisap buah
yang murni b. Bakteri dan jamur
13.Penanaman bahan tanaman dari biji dapat c. Jamur
dilakukan dengan cara… d. Serangga
a. Biji diletakkan diatas tanah e. Uret dan tikus
b. Biji diletakkan ditanah kemudian ditutup 18.Pengendalian hama dan penyakit yang
dengan tanah melebihi batas ambang dengan cara
c. Membuat lubang untuk meletakkan menenam kembali dengan varietas yang
benih kemudian ditutup dengan tanah berbeda dikenal dengan…
d. Membuat lubang ditengah permukaan a. Rotasi tanaman
tanah untuk meletakkan biji kemudian b. Mekanisasi
ditutup dengan abu
c. Stripcroping
e. Meletakan satu biji per lubang tanam
d. Sanitasi
ditengah –tengah lubnag tanam bagian
atas kemudian ditutup e. Rejovinasi
14.Pengendalian hama dan penyakit pada 19.Pada umur berapa kacang tunggak dapat
tanaman secara prefektif dapat dilakukan…. dilakukan pemanenan…
a. Memberikan pestisida a. Satu bulan dari penanaman

118
b. Dua bulan dari penanaman d. Tersedianya unsur hara dalam tanah
c. Tiga bulan dari penanaman e. Terpenuhinya kebutuhan unsur hara
d. Empat bulan dari penanaman oleh tanaman
e. Lima bulan dari penanaman 24.Pada tanaman kacang tunggak apabila di
daun terdapat bintik-bintik berwarna coklat
20. Agar akar tanaman kacang tanah dapat
dan menunjukkan seperti cairan daun
tumbuh dengan baik, maka pada
terisap adalah gejala dari serangan hama…..
pembuatan bedengan harus memenuhi
criteria.. a. Belalang
a. Tinggi bedengan lebih tinggi pada b. Ulat tanah
musim hujan akar tunggak tidak boleh c. Wereng
terkena sinar matahari dilakukan d. Ulat grayak
sebelum pembungaan
e. Thrips
b. Kelembaban bedengan tetap terjaga
25.Penyiangan pada tanaman legume
c. L e b a r b e d e n g a n s e s u a i d e n g a n dimaksudkan untuk…
penyebaran akar
a. Memperbaiki aerasi tanah
d. Bentuk bedengan secara melintang agak
b. Menggemburkan tanah
cembung
c. Mengendalikan hama tanah
e. Hasil pengolahan tanah bedengan
adalah lemah d. Meningkatkan penguapan tanah
21.Kriteria benih kedelai yang bermutu secara e. Menambah untuk hara dalam tanah
fisiologi adalah…. 26.Hasil tanaman legume sebaiknya dikemas
a. Mempunyai bentuk yang seragam dengan cara…
b. Mempunyai ukuran benih yang seragam a. Diikat dengan ikatan kecil tidak terlalu
rapat
c. Mempunyai kecerahan benih yang
seragam b. Dibungkus dengan plastic kedap udara
d. Mempunyai kemurnian tinggi c. Dibungkus dengan kertas
e. Mempunyai daya tumbuh tinggi d. Dibungkus dengan jaring plastic
22.Untuk meningkatkan produksi tanaman e. Dibungkus pakai plastic tanpa udara
kacang hijau maka dilakukan…… 27.Pada musim penghujan hama dan penyakit
a. Penyiraman yang paling dominan menyerang tanaman
adalah….
b. Pemupukan
a. Jamur
c. Pembumbunan
b. Serangga
d. Pengendaliah hama dan penyakit
c. Bakteri
e. a,b,c, dan d benar
d. Penghisap Buah
23.Dosis pemupukan yang tepat akan
menentukan……. e. Bakteri dan jamur
a. Tersedianya unsur hara mikro dalam 28.Penyakit bercak daun cercospora dapat
tanah dikenali berdasarkan gejala adanya bercak
berwarna abu-abu dengan pinggiran gelap.
b. Efisiensi biaya, tenaga dan waktu
Penyakit bercak daun cercospora
c. Kesuburan tanah yang baik untuk disebabkan oleh…
tanaman

119
a. Virus
b. TMT (Tobacco Mosaic Virus)
c. Nematoda
d. Cendawan
e. Bakteri
29.Pada lahan seluas 3 ha (efisiensi lahan
90%) bila ditanami dengan jarak tanam 60
cm x 30 cm dengan dosis pupuk kandang
yang diberikan 0,5 kg per lubang tanam,
maka kebutuhan pupuk kandang untuk
lahan seluas tersebut adalah…
a. 77 ton
b. 76 ton
c. 75 ton
d. 74 ton
e. 73 ton
30. Untuk pemanenan kacang edamame
kacang edamame dilakukan pemanenan
pada….
a. Bagian tanaman yang masih muda
b. Buah sudah kering
c. Tunas dan cabang yang belum berbuah
d. Cabang-cabang yang terlalu rimbun
tetapi tidak berbuah
e. tanaman edamame yang sudah berbuah
tetapi masih muda

120
Benih:Tanaman atau bagian dari tanaman yang Varietas:Kelompok tanaman dalam jenis atau
digunakan untuk mengembangbiakkan spesies tertentu yang dapat dibedakan dari
tanaman tersebut. kelompok lain berdasarkan suatu sifat.
Biofuel:Cairan yang berasal dari biomassa, Virus:Mikroorganisme yang tidak dapat dilihat
terutama dari bahan nabati. dengan mata telanjang, mikroorganisme
Drainase:Pengetusan atau pembuangan air. yang dapat terlihat menggunakan
mikroskop.
Hama:Organisme yang dianggap merugikan
dan tak diinginkan dalam kegiatan bercocok
tanam.
Hibrida:Generasi hasil perislangan antara dua
atau lebih populasi yang berbeda, baik
fenotipe atau genotipenya
Intercroping:Tumpang sari merupakan teknik
budidaya tanaman yang lebih dari satu jenis
pada lahan yang sama.
Jajar legawa:Salah satu sistem penanaman
dengan cara mengatur jarak antar benih
saat penanaman.
Konvensional:Segala sesuatu yang sifatnya
mengikuti adat atau kebiasaan umum yang
lazim digunakan.
Monokultur:Budidaya tunggal atau menanam
satu jenis tanaman pada lahan yang sama.
OPT:Organisme Pengganggu Tanaman yaitu
semua organisme yang dapat merusak
mengganggu kehidupan, ataupun
menyebabkan kematian pada tanaman.
Pestisida:Zat atau bahan kimia yang digunakan
untuk membunuh hama, racun pembasmi
hama, racun hama.
Proteksi:Melindungi tanaman dari serangan
hama dan penyakit.
Diversitas:Macam dan kelimpahan spesies.
SRI:Teknik budidaya padi yang mampu
meningkatkan produktifitas padi dengan
cara mengubah pengelolaan tanaman,
tanah, air, dan unsur hara.
Tugal:Tongkat kayu yang dibuat runcing untuk
membuat lubang tanam.
Unggul:Bibit yang memiliki sifat tahan
terhadap serangan hama, cepat berbuah,
banyak hasilnya, dan dapat digunakan
secara meluas.

121
Anonim. (2013). Budi daya Sorgum sebagai Constraints, and Research Priorities.
sumber pangan, pakan ternak, bahan baku Mexico, D.F.: CIMMYT..
industri untuk masa depan Indonesia.
www.budidayasorgum.com.
Anonim. (2013). Budidaya tanaman sorgum
manis (Sorghum bicolor).
www.anakagrnomy.com.
Aqil, M., Arvan, R.Y. (2014). Deskripsi varietas
unggul jagung. Balai Penelitian Tanaman
Serealia, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. 45 pp.
Balitsereal. (2009). Deskripsi varietas jagung,
sorgum dan gandum. Balai Penelitian
Tanaman Serealia, Badan Litbang Pertanian.
Deptan. (1990). Teknologi budidaya sorgum.
Departemen Pertanian. Balai Informasi
Pertanian Provinsi Irian Jaya.
www.pustaka.litbang. deptan.go.id
Deptan. (2004). Program pengembangan
tanaman sorgum. Jakarta, 10-11 Okt:
Makalah Sosialisasi Pengembangan
Agribisnis Sorgum dan Hermada.
Mul Mulyani Sutedja.(1988). Budidaya
Tanaman Padi Di Lahan Pasang Surut.
Jakarta: Penerbit Bina Aksara.
Muhajir Utomo, Nazaruddin. (1999). Bertanam
padi sawah.
Penebar Swadaya. (2010). Sweet corn dan
baby corn. Jakarta: Penebar swadaya.
Purwono, Heni Purnamawati. (2010). Budidaya
8 Jenis Tanaman pangan unggul. Jakarta:
Penebar swadaya.
Purwono. 1992. Teknologi Produksi Tanaman
Pangan. Bogor: Institut Petanian Bogor.
Suryana, A., Suyamto, Zubachtirodin, Pabbage,
M.S., Saenong, S. Litbang Pertanian (2009).
Petunjuk teknis pelaksanaan PTT. Badan
Litbang Pertanian
Sugiyanta.2016. Modul Pendampingan Upsus.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Swastika, D.K.S., Kasim, F., Sudana, W.,
Hendayana, R., Suhariyanto, K., Gerpacio,
R.V., Pinggali, P.L. (2004) Maize in
Indonesia: Production Systems,

122
Gambar 2.1 Jenis padi tipe lama dan baru Gambar 2.25 Tanaman sorgum yang
Gambar 2.2 Lapisan tanah sawah yang dibudidayakan secara monokultur
tergenang Gambar 2.26 Tumpangsari sorghum dan
Gambar 2.3 Metode seleksi benih dengan air kacang
garam Gambar 2.27 Jagung umur 75–80hari
Gambar 2.4 Kondisi bibit yang kurang baik Gambar 2.28 Gejala kekurangan
dan yang sehat nitrogen
Gambar 2.5 Persemaian kering Gambar 2.29 Gejala kekurangan
Gambar 2.6 Rice planter phosphor
Gambar 2.7 Tanam padi legawa 2 : 1 dan Gambar 2.30 gejala kekurangan kalium
legawa 5 : 1 Gambar 2.31 Gejala kekurangan sulfur
Gambar 2.8 Legawa 2 : 1 Gambar 2.32 Daun jagung yang kekurangan
Gambar 2.9 Legawa 4 : 1 Tipe 1 nitrogen dan cukup
Gambar 2.10 Legawa 4 : 1 Tipe 2 nitrogen
Gambar 2.11 Jenis tipe anakan berdasarkan Gambar 2.33 Warna daun pada skala
dosis pupuk <4,5
Gambar 2.12 Teknik pengukuran warna Gambar 2.34 Warna daun pada skala >
dengan BWD 4,5
Gambar 2.13 Penggunaan BWD untuk Gambar 2.35 Tanaman jagung umur 40
Menentukan Dosis N hari
Gambar 2.14 TBS (A) dan LTBS (B Gambar 2.36 Jagung siap panen
Gambar 2.15 Tanaman padi terserang Gambar 3.37 Serangan S.roffli pada pangkal
penggerek stadia vegetative batang kedelai, kacang
Gambar 2.16 Penggerek batang padi stadia hijau, dan kacang tanah
generative Gambar 3.38 Penanaman dengan olah
Gambar 2.17 Siklus hidup penggerek tanah
batang 49 Gambar 3.39 Penanaman tanpa olah lahan
Gambar 2.18 Penggerek batang kuning (1), bekas padi dan pembuatan
putih (2), bergaris (3), saluran drainase
merah jambu (4) Gambar 3.40 Petani sedang melakukan
Gambar 2.19 Hama wereng coklat pemupukan
(Nilaparvata lugens) Gambar 3.41 Kutu kebul
Gambar 2.20 Gejala serangan hopperburn Gambar 3.42 Serangan kutu kebul
spot-spot Gambar 3.43 Tanaman terserang lalat
Gambar 2.21 Keong mas dan telur keong bibit
mas Gambar 3.44 Tindakaan pencegahan lalat
Gambar 2.22 Walang sangit bibit
Gambar 2.23 Gejala penyakit Hawar Daun Gambar 3.45 Drainase dan tanaman
Bakteri (HDB) kedelai
Gambar 2.24 Gejala penyakit blas daun (A), Gambar 3.46 Kedelai diserang hama
blas leher (B), blas buku (C) dan blas kolar kumbang
(D)

123
Gambar 3.47 Ulat penggerek polong
Gambar 3.48 Serangan kepik hijau
Gambar 3.49 Kedelai yang terserang
ulat
Gambar 3. 50 Kedelai yang sudah siap
panen
Gambar 3.51 Tanaman kacang bogor
Gambar 3.52 Buah kacang bogor
Gambar 3.53 Kacang kedelai edamame
Gambar 3.54 Lahan budidaya edamame
Gambar 3.55 Panen kedelai edamame

124
Tabel 2.1 Daftar nama varietas VUB
Tabel 2.2 Daftar nama varietas PTB
Tabel 2.3 Daftar nama varietas padi
hibrida
Tabel 2.4 Daftar Rekomendasi umum
pemupukan
Tabel 2.5 Daftar acuan umum pemupukan
fosfor
Tabel 2.6 Daftar umum pemupukan
kalium
Tabel 2.7 Daftar pengendalian hama pada
padi
Tabel 2.8 Nama dan golongan gulma dominan
di areal persawahan
Tabel 2.9 Daftar produk pestisida di
Indonesia
Tabel 2.10 Varietas jagung unggul
komposit
Tabel 2.11Varietas jagung unggul jagung
hibrida
Tabel 2.12 Varietas jagung unggul komposit
dan hibrida
Tabel 2.13 Jenis pupuk takaran dan
proporsi
Tabel 2.14 Gejala kekurangan unsur
hara
Tabel 2.15 Nilai skala berdasarkan
pemantauan BWD
Tabel 2.16 Dosis pemupukan tanaman
jagung

125
Nama Lengkap : BakuhYuwono
Telepon /HP : 08122782982
Email : yuwonobakuh@yahoo.co.id
baquhyuwono@gmail.com
AkunFacebook : Bakuh Yuwono
Alamat Kantor : SMKN 1 Pandak, Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kompetensi Keahlian : Budidaya Tanaman

Riwayat Pekerjaan/Profesi (10 TahunTerakhir)


1. Tahun 1983 sd. 2001 mengajar di SMK Negeri 1
Pematang Raya, Simalungun, Sumut.
2. Tahun 2001 sd. Sekarang mengajar di SMK Negeri 1
Pandak, Bantul, Yogyakarta.

Riwayat Pendidikan Tinggi dan Tahun Belajar


1. Fakultas Politeknik Pertanian, Institut Pertanian Bogor, 1980.
2. Fellowship Program for Agriculture, The University of Queensland, Gatton College,
Australia, 1991.
3. Fakultas Pertanian, Budidaya Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang, 1995.
4. Agriculture Training, Plant Propagation. Songkhla College of Agriculture and
Technology, Thailand. 2013

126

Anda mungkin juga menyukai