Agribisnis Budidaya Tanaman Pangan Xi
Agribisnis Budidaya Tanaman Pangan Xi
pangan
agribisnis tanaman pangan & hortikultura
BAKUH YUWONO
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis:
Bakuh Yuwono
Pengendali Mutu:
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Editor:
Desain Sampul:
Sonny Rasdianto
Layout:
Ninda Zuhaira Fasya
Editing:
Sonny Rasdianto
Kata Pengantar
Dalam rangka merespon perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diperlukan
langkah strategis untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran sekaligus proses penilaian.
Salah satu langkah strategis tersebut adalah melalui pemenuhan kebutuhan bahan ajar
khususnya bagi peserta didik Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Bahan ajar tersebut untuk
pemenuhan mata pelajaran kejuruan, khususnya pada mata pelajaran dasar program keahlian
(C2) dan Kompetensi Keahlian ( C3)
Bahan ajar tersebut merupakan salah satu referensi dan disusun oleh guru-guru mata
pelajaran dari berbagai SMK, yang berbentuk modul dan berbentuk elektronik. Atas jerih payah
tersebut kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh penyusun dan para pihak yang telah
berkontribusi hingga terciptanya bahan ajar tersebut.
Kami menyadari masih terdapat kekurangan, dan kami harapkan adanya masukan yang
positif dan konstruktif untuk perbaikan di kemudian hari. Semoga bahan ajar ini bermanfaat dan
sesuai harapan mampu memperbaiki kualitas pembelajaran sekaligus memotivasi guru dalam
proses belajar di SMK.
iii
Buku ajar Budidaya Tanaman Pangan
ini disusun atas II jilid, jilid I ditujukan untuk
siswa Agribisnis Budidaya Tanaman Pangan
dan Hortikultura Kelas XI sedang, jilid II
ditujukan untuk pemenuhan bahan pengayaan
bagi siswa Agribisnis Tanaman Pangan dan
Hortikultura Kelas XII.
Buku pengayaan ini disusun
berdasarkan silabus 2013 Agribisnis Tanaman
Pangan dan Hortikultura edisi Revisi. Atas
selesainya penyusunan buku pengayaan ini
penulis menyampaikan ucapan terima kasih
dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada semua pihak yang telah membantu.
Saran dan kritik yang konstruktif sangat
penulis harapkan untuk perbaikan pada masa
yang akan datang. Terima kasih.
Bakuh Yuwono
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Tinjauan Umum
B. Pengertian Tanaman Pangan
C. Jenis Tanaman Pangan
SOAL TEORI
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
v
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
1
BAB iI
TANAMAN SEREALIA
1.Setelah menganalisis ruang lingkup, karakteristik dan persyaratan tumbuh
tanaman pangan, peserta didik mampu menjelaskan jenis-jenis tanaman
pangan sesuai dengan kondisi lahan dan syarat tumbuhnya
2.Setelah melaksanakan identifikasi dan persyaratan tumbuh tanaman pangan,
peserta didik mampu menentukan jenis tanaman pangan yang akan
dibudidayakan sesuai dengan kondisi lahan dan syarat tumbuhnya.
3.Setelah melaksanakan identifikasi tanaman dan persyaratan tumbuh tanaman
pangan, persiapan lahan, pemeliharaan dan pemanenan peserta didik mampu
membudidayakan tanaman pangan dari golongan biji-bijian (padi atau oryza
sativa).
2
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
3
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
5. Konawe 2001
7. Conde 2001
8. Angke 2001
9. Cigeulis 2002
4
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
b.Padi tipe baru (PTB) Tabel 2.2 Daftar nama varietas PTB
Padi tipe baru (New ideal Plant type) NO Nama Varientas Tahun
adalah padi hasil persilangan antara jenis
1. Cimelati (semi PTB) 2001
Indica, javanica (bulu), japonica atau padi
liar dengan karakter tertentu. Padi tipe
2. Gilirang (Semi PTB) 2002
baru merupakan padi unggul yang
arsitektur tanamannya dimodifikasi Ciapus (Semi PTB)
3. 2003
(Susilawati et al. 2010). Sifat yang
diharapkan dari pembentukan padi tipe 4. Fatmawati 2003
ideal adalah jumlah anakan produktif
sedikit (8-10 batang), malai yang lebat 5. IPB 3S 2012
dan bernas (200-250 gabah per malai),
tinggi tanaman sedang (80-100 cm), umur 6. IPB 4S 2012
panen sedang (110-130 hari), daun tegak,
tebal dan berwarna hijau tua, perakaran
dalam, dan tahan terhadap hama dan Jumlah gabah hampa yang tinggi
penyakit (Khush 1995). Banyak varietas merupakan sifatutama yang
padi lokal Indonesia dari subspesies menyebabkan daya hasil PTB tidak seperti
javanica (japonica tropis) digunakan yang diharapkan. Kehampaan dapat
sebagai sumber gen atau tetua dalam disebabkan faktor genetik maupun
program tersebut, karena padi javanica nongenetik. Faktor genetik dapat
mempunyai batang kokoh, anakan sedikit, diperbaiki melalui pemuliaan, sedangkan
malai panjang, dan jumlah gabah per faktor nongenetik dengan perbaikan
malai banyak, seperti Genjah Wangkal, lingkungan dan atau budidaya. Salah satu
Ketan Lumbu, dan Soponyono (IRRI 1995; penyebab kehampaan adalah tidak
Fagi et al. 2001). seimbangnya sink (limbung) yang besar
Pembentukan PTB di Indonesia dimulai dan source (sumber) yang sedikit. Untuk
sejak tahun 1995. Empat varietastelah mencapai potensi hasil yang sebenarnya,
dilepas, yaitu Cimelati (2001), Gilirang PTB harus ditanam dengan cara budi daya
(2002), Ciapus (2003), dan Fatmawati yang sesuai, yaitu dengan pendekatan
(2003) (Suprihatno et al. 2007). Namun, pengelolaan tanaman terpadu (PTT).
keempat varietas tersebut memiliki Pembentukan PTB di Indonesia saat ini
kekurangan, antara lain kehampaan tinggi diarahkan pada PTB yang mempunyai
serta kurang tahan terhadap hama dan jumlah anakan sedang tetapi produktif
penyakit utama. Hama utama padi pada semua (12–18 batang), jumlah gabah per
lahan sawah adalah wereng batang coklat malai 150–250 butir, persentase gabah
(WBC), penggerek batang, dan ganjur, bernas 85–95%, bobot 1.000 gabah
sedangkan penyakit utama adalah hawar bernas 25−26 g, batang kokoh dan
daun bakteri (HDB) dan tungro. Oleh pendek (80−90 cm), umur genjah
karena itu, perlu dirakit varietas unggul (110–120 hari), daun tegak, sempit,
padi tipe baru (VUTB) yang mempunyai berbentuk huruf V, berwarna hijau sampai
potensi hasil lebih tinggi dari varietas hijau tua, 2−3 daun terakhir tidak cepat
yang ada, lebih tahan hama dan penyakit luruh, akar banyak dan menyebar dalam,
utama, serta beras bermutu baik. tahan terhadap hama dan penyakit utama,
5
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
gabah langsing, serta mutu beras baik. Penelitian Padi dan perusahaan benih
Dengan sifat-sifat tersebut, potensi hasil swasta (Tabel 1.2). Potensi hasil padi
PTB mencapai 9−13 ton GKG/ha. hibrida berkisar antara 4.5 ton GKG/ha
c. Varietas hibrida sampai dengan 15 ton/ha GKG.
Arah pemuliaan padi hibrida adalah untuk Tabel 2.3 Daftar nama varietas padi hibrida
mendapatkan kombinasi hibrida yang Nomor Nama Varirtas Tahun
berdaya hasil tinggi dan untuk
memperoleh hibrida yang memiliki sifat 1. Maro 2002
ketahanan terhadap cekaman lingkungan
biotik dan abiotik, adaptif terhadap 2. Rokan 2002
kondisi lingkungan tumbuh, serta
3. Hipa 3 2004
memiliki mutu beras yang baik. Padi
hibrida merupakan generasi pertama (F1) 4. Hipa 4 2004
dari hasil persilangan antara dua tetua
yangsecara genetik berbeda dan 5. Hipa 5 Ceva 2006
dikembangkan dengan memanfaatkan
terjadinya heterosis pada F1 (Virmani et 6. Hipa 6 Jete 2006
al. 1997). Fenomena heterosis
7 Hipa 7 2009
merupakan fenomena aksi gen yaitu
gejala pertumbuhan dan kapasitas 8 Hipa 8 Pioneer 2009
produksi yang lebihtinggi dibandingkan
kedua tetuanya. Fenomena heterosis 9. Maro 2002
tersebut menyebabkan tanaman F1 lebih
10. Rokan 2002
vigor, tumbuh lebih cepat, anakan lebih
banyak, dan malai lebih lebat, sehingga 11. Hipa 3 2004
mampu berproduksi lebih tinggi
dibanding varietas unggul biasa (inbrida). 12. Hipa 4 2004
Namun keunggulan tersebut tidak
diperoleh pada populasi generasi kedua 13. Hipa 5 Ceva 2006
(F2) dan berikutnya.
14. Hipa 6 Jete 2006
Keunggulan padi hibrida adalah hasil
lebih tinggi dibanding padi unggul inbrida 15. Hipa Jatim 1 2009
dan vigor lebih baik sehingga lebih
16. Hipa Jatim 2 2009
kompetitif terhadap gulma. Sasaran
utama program perakitan padi hibrida 17 Hipa Jatim 3
adalah merakit varietas padi hibrida yang
adaptif terhadap kondisi lingkungan 18. Hipa 18
tumbuh di Indonesia dengan nilai
heterosis daya hasil 20–25% 19. Hipa 19
dibandingkan dengan varietas unggul Sumber: Litbang.deptan.go.id
inbrida (Satoto dan Suprihatno 2008).
d. Varietas unggul lokal
Potensi hasil yang tinggi dicapai melalui
keunggulan aspek fisiologis dan Sebelum adanya teknologi revolusi hijau,
morfologis tanaman. Indonesia telah petani disetiap wilayah menanam padi
melepaskan beberapa varietas padi lokal yang beradaptasi pada agrosistem
hibrida sebagai varietas unggul nasional spesifik. Varietas lokal telah
yang telah dirakit oleh Balai Besar dibudidayakan secara turun temurun.
6
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Setiap musim petani memilih varietas kedap air. Lapisan ini diperoleh akibat
padi dengan rasa nasi enak, sehingga aktivitas pengolahan tanah berkali-
varietas lokal pada umumnya memiliki kali.
mutu yang tinggi. Varietas lokal tersebut
telah beradaptasi pada kondisi
agroekosistem dan cekaman biotok
maupun abiotik di wilayah setempat.
Varietas lokal terutama yang
dikembangkan dari subspecies indica
akan dapat beradaptasi pada kondisi
kesuburan tanah yang rendah,
kekeringan, lahan masam, lahan
tergenang, keracunan besi,
ketidakpastian cuaca dan irigasi, serta
resisten terhadap hama, penyakit dan
gulma. Contoh varietas lokal diantaranya
pandan wangi (Cianjur), sarinah (lokal
Garut), midun (lokal Sukabumi), rojolele
(Delanggu Klaten).
3. Penyiapan Lahan
a. Karakteristik lahan sawah
Padi dapat tumbuh pada tanah
tergenang maupun kering, tetapi pada
dasarnya padi lebih menyukai tumbuh
pada tanah tergenang. Padi
merupakan satu-satunya tanaman
pangan yang dapat tumbuh pada tanah Gambar 2.2 Lapisan tanah sawah yang tergenang
tergenang air. Besarnya produktivitas
lahan tempat tumbuh padi tergantung Pengelolaan budidaya padi juga
pada kondisi tanah dan air di lokasi dipengaruhi pula oleh sifat tanah yaitu
tersebut. sifat fisik, kimia dan biologinya,
Pada tanah sawah yang tergenang walaupun apabila sawah tersedia
air dapat ditemukan berbagai lapisan cukup air maka sifat fisik tanah tidak
Keberadaan lapisan-lapisan ini terlalu berpengaruh karena proses
mempengaruhi pengelolaan budidaya pelumpuran (puddling). Sifat fisik
padi. Di bawah genangan air terdapat tanah sawah yang perlu diperhatikan
lapisan oksidasi yaitu lapisan yang adalah ruang pori tanah yang
masih cukup banyak kandungan dibutuhkan untuk pergerakan udara
oksigennya. Di bawah lapisan oksidasi dan air. Pada kondisi tergenang
terdapat lapisan reduksi, di mana seluruh pori tanah terisi air sehingga
kandungan oksigennya rendah, aerasi menurun atau tidak terisi udara.
cenderung anaerob, sehingga proses Sifat kimia tanah menggambarkan
kimia yang terjadi adalah reaksi kondisi hara yang terdapat di dalam
reduksi. Pada lapisan ini banyak hara tanah. Komposisi kimia tanah
terjerap atau terakumulasi. Di bagian sebagian besar sawah di Indonesia
dasar terdapat lapisan bajak yang menunjukkan besarnya penurunan
kesuburan tanah. Kesuburan tanah ini
7
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
8
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
9
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
10
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
11
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
12
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Rekomendasi di Penanaman
1 Pindah tanam bibit pada umur 10–14 hari setelah semai.
2. Kondisi air pada saat tanam adalah “macak-macak”.
3. Jarak tanam yang digunakan adalah 20 cm x 20 cm
dengan
2–3 bibit atau lubang atau 20 cm x 40 cm x 15 cm dengan
4–5 bibit atau lubang.
6. Pengelolaan Air
a. Waktu pemberian air
1) Penggenangan tetap (continuous
flow)
Gambar 2.9 Legawa 4 : 1 (Tipe 1) Cara pemberian air paling mudah
adalah dengan penggenangan
b) Tipe 2 tanah secara tetap. Air diberikan
Sistem tanam legawa 4 : 1 tipe 2 dengan tinggi genangan 5–10 cm
merupakan pola tanam dengan secara terus-menerus kecuali pada
hanya memberikan tambahan saat akan dilakukan pemupukan.
tanaman sisipan pada kedua Cara ini membutuhkan air sangat
barisan tanaman pinggir. banyak dan akan menjadi masalah
Populasi tanaman 192 712 ± ketika air mulai langka.
4260 rumpun/ha dengan Pengurangan tinggi genangan
persentase peningkatan hanya sebenarnya tidak mempengaruhi
sebesar 20.44% dibanding pola hasil secara nyata. Hanya petani
tegel (25 cm x 25 cm). Pola ini belum yakin terhadap pratik ini
cocok diterapkan pada lokasi sebab khawatir tanamannya akan
dengan tingkat kesuburan tanah kekurangan air. Kelebihan
yang tinggi. Meskipun pemberian air dengan genangan
penyerapan hara oleh tanaman yang dalam adalah berkurangnya
lebih banyak, tetapi karena pertumbuhan gulma, karena hanya
tanaman lebih kokoh sehingga gulma yang memiliki kemampuan
mampu meminimalkan resiko tumbuh tergenang yang akan eksis.
k e r e b a h a n s e l a m a
pertumbuhan. Cara pemberian air ini masih
dipertahankan di daerah dengan
budidaya mina-padi. Pada
budidaya mina-padi, tinggi
genangan dipertahankan sekitar 10
cm dan di beberapa tempat dibuat
alur agar air lebih dalam.
2) Budidaya jenuh air (Saturated soil
culture)
13
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
14
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
15
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Pembacaan BWD hanya dilakukan lalu pilih daun teratas yang telah
menjelang pemupukan ke dua (tahap membuka penuh pada satu rumpun.
anakan aktif, 23–28 HST) dan pemupukan 4) Taruh bagian tengah daun di atas BWD,
ketiga (tahap primordial, 38-42 HST), lalu bandingkan warna daun tersebut
dengan tujuan untuk menghaluskan dosis dengan skala warna pada BWD. Jika
pupuk yang ditetapkan. Jika nilai warna daun berada di antara dua skala
pembacaan BWD berada di bawah nilai warna di BWD, maka gunakan nilai rata-
kritis (<4,0), maka dosis pupuk N yang rata dari kedua skala tersebut,
diberikan dinaikkan sekitar 25% dari misalnya 3,5 untuk nilai warna daun
jumlah yang sudah ditetapkan. Sebaliknya yang terletak di antara skala 3 dengan
jika hasil pembacaan BWD di atas nilai skala 4 BWD.
kritis (>4,0), maka dosis pupuk N yang
5) Pada saat mengukur daun tanaman
diberikan dikurangi sekitar 25% dari
dengan BWD, petugas tidak boleh
jumlah yang sudah ditetapkan.
menghadap sinar matahari, karena
dapat mempengaruhi nilai
pengukuran.
16
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
7) Jika lebih 5 dari 10 daun yang diamati 1) Kekurangan unsur N menyebabkan tanaman
warnanya dalam batas kritis atau kerdil, daun kuning dan hasil rendah.
dengan nilai rata-rata kurang dari 4,0 2) Kelebihan unsur N menyebabkan pertumbuhan
vegetatif terlalu subur, mudah rebah, mudah
maka tanaman perlu segera diberi diserang hama dan penyakit, dan banyak butir hijau.
pupuk N dengan takaran:
Pemupukan P dan K disesuaikan dengan
a) 50-75 kg urea per hektar pada
hasil analisis status hara tanah dan
musim hasil rendah (di tempat-
kebutuhan tanaman. Status hara tanah P
tempat tertentu seperti Subang
dan K dapat ditentukan dengan Perangkat
Jawa Barat, musim hasil rendah
Uji Tanah Sawah (PUTS). Tiap wilayah
adalah musim kemarau).
telah memiliki dosis rekomendasi
b) 75-100 kg urea per hektar pada pemupukan P dan K yang berdasarkan
musim hasil tinggi (di tempat- pada uji tanah sawah yang dilakukan oleh
tempat tertentu seperti Kuningan instansi terkait (Balai Penyuluhan atau
Jawa Barat dan Sragen Jawa Tengah, Dinas Pertanian). Terdapat tiga skala
musim hasil tinggi adalah musim tingkatan status hara tanah P dan K pada
kemarau). suatu lahan sawah yaitu tinggi, sedang
c)100 kg urea per hektar pada padi dan rendah sebagaimana termuat dalam
hibrida dan padi tipe baru, baik pada tabel di bawah ini:
musim hasil rendah maupun musim Tabel 2.4 Rekomendasi umum pemupukan
hasil tinggi. Rekomendasi Status hara tanah P dan K
d) Apabila nilai warna daun padi pupuk
(kg/ha) Tinggi Sedang Rendah
hibrida dan padi tipe baru pada saat
tanaman dalam kondisi keluar malai
dan 10% berbunga berada pada SP-36 50 75 100
50 hari setelah tanam (HST) sebaiknya Status Hara Kadar hara Dosis acuan
hentikan pemakaian Urea kecuali pada terekstrak HCl pemupukan P
25% (mg (kg SP-36/ha)
tanaman padi hibrida. Sebelum P2O5/100g)
melakukan pemupukan jangan lupa
gunakan dulu bagan warna daun (BWD) Rendah <20 100
untuk menghemat biaya pemupukan,
mengurangi pencemaran lingkungan dan Sedang 20-40 75
mengurangi serangan hama penyakit. Jika
Tinggi >40 50
dihubungkan dengan target hasil, maka
Sumber: PTT 2013
dosis pemupukan N dengan berpedoman
pada BWD adalah sebagai berikut: Tabel 2.6 Acuan umum pemupukan
kalium pada tanaman padi sawah dengan dan tanpa jerami padi
17
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Pupuk P diberikan seluruhnya sebagai kandungan hara dan bahan organik tanah
pupuk dasar atau bersamaan dengan serta memperbaiki sifat fisik, kimia dan
pemupukan N yang pertama pada 0–14 biologi tanah. Selain itu, menurut
HST. Pupuk K pada lahan sawah dengan Suriadikarta dan Simanungkalit (2006)
status hara tanah P dan K rendah (dosis pupuk organik juga sangat bermanfaat
100 kg/ha KCl) diberikan 50 % sebagai bagi peningkatan produksi pertanian baik
pupuk dasar (pemupukan pertama) dan kualitas maupun kuantitas, mengurangi
sisanya diberikan pada masa primordia. pencemaran lingkungan, dan
Pada lahan sawah dengan status hara meningkatkan kualitas lahan secara
tanah P dan K sedang sampai tinggi (< 50 berkelanjutan. Penggunaan pupuk
kg KCl/ha) pupuk K diberikan seluruhnya organik dalam jangka panjang dapat
sebagai pupuk dasar (0–14 HST). meningkatkan produktivitas lahan dan
Cara aplikasi pupuk pada tanaman padi: dapat mencegah degradasi lahan.
1) Ditabur secara merata pada areal d. Pupuk hayati
sawah jika menggunakan sistem jarak Dekomposisi bahan organik pada kondisi
tanam tegel. tanah an-aerob seperti sawah berjalan
2) Jika menggunakan sistem tanam jajar lambat sehingga untuk mempercepat
legawa maka pemberian pupuk hanya dekomposisi bahan organik dapat
pada tempat yang ada tanamannya digunakan atau diaplikasikan pupuk
atau di luar legawa. Pemberian atau hayati. Pupuk hayati, yang dapat berupa
penyebaran dilakukan melalui legawa cairan atau padatan/serbuk, diaplikasikan
tersebut. pada saat menjelang pindah tanam bibit
(1–3) hari sebelum pindah tanam) dengan
3) Ditaruh diperempatan jarak tanaman
dosis 2 liter/ha/aplikasi.
padi, jadi tidak disebar secara merata.
Peraturan Menteri Pertanian Republik
4) Diberikan di perempatan di antara
Indonesia (Permentan) Nomor
tanaman lalu diinjak dengan satu khaki.
70/PERMENTAN/SR.140/10/2011
c. Pupuk organik menyatakan bahwa pupuk hayati
Menurut Razak et al. (2005) penggunaan merupakan produk biologi aktif terdiri
pupuk organik muncul terutama karena atas mikroba yang dapat meningkatkan
masalah pencemaran lingkungan yang efisiensi pemupukan, kesuburan, dan
berpengaruh buruk terhadap produk kesehatan tanah. Formula pupuk hayati
pertanian. Aspek penting dari hal tersebut adalah komposisi mikroba atau
adalah penggunaan pupuk organik mikrofauna dan bahan pembawa
sebagai pengganti sebagian atau seluruh penyusun pupuk hayati. Pendapat lain
pupuk kimia tanpa mengurangi tingkat juga di sampaikan oleh Vessey (2003)
produksi tanaman. Pupuk organik bahwa pupuk hayati mengandung
menurut Peraturan Menteri Pertanian mikroorganisme hidup, yang ketika
Republik Indonesia (Permentan) No. diaplikasikan kepada benih, pemukaan
70/PERMENTAN/SR.140/10/2011 adalah tanaman, atau tanah dapat memacu
pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, pertumbuhan tanaman. Mikroba tanah
kotoran hewan dan/atau bagian hewan sangat penting untuk membantu proses
dan/atau limbah organik lainnya yang mineralisasi bahan organik tanah dan
telah melalui proses rekayasa, berbentuk membantu tanaman dalam penyerapan
padat atau cair, dapat diperkaya dengan unsur hara.
bahan mineral dan/atau mikroba, yang Fungsi mikroba secara umum
bermanfaat untuk meningkatkan
18
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
19
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Keterangan: + = dilakukan; ++ = difokuskan; LTBS = Sistem bubu perangkap linear; TBS = sistem bubu perangkap
20
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Gambar 2.15
Tanaman padi terserang penggerek batang pada stadia
vegetatif/sundep
21
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Gambar 2.18
Penggerek batang kuning (1), putih (2), bergaris (3),
dan merah jambu(4)
1) Pengendalian
a) Daerah serangan endemik
Pengaturan pola tanam:
(1)Dilakukan penanaman serentak,
sehingga tersedianya sumber
makanan bagi penggerek
batang padi dapat dibatasi.
(2)Pergiliran tanaman dengan
tanaman bukan padi sehingga
dapat memutus siklus hidup
hama.
(3)Pengelompokan persemaian
dimaksudkan untuk
memudahkan upaya
pengumpulan telur penggerek
secara massal.
(4)Pengaturan waktu tanam yaitu
pada awal musim hujan
berdasarkan penerbangan
ngengat atau populasi larva di
Gambar 2.16 tunggul padi.
Gejala penggerek batang pada stadia generatif /beluk
Pengendalian secara fisik dan
mekanik:
(1)Cara fisik yaitu dengan
penyabitan tanaman serendah
mungkin sampai permukaan
tanah pada saat panen. Usaha
itu dapat pula diikuti
pengolahan tanah.
(2)Cara mekanik dapat dilakukan
dengan mengumpulkan
kelompok telur penggerek
batang padi di persemaian.
Pengendalian hayati:
(1)Pemanfaatan musuh alami baik
Gambar 2.17 Siklus hidup penggerek batang
parasitoid denagn melepas
parasitoid telur.
22
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
23
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
24
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
25
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
26
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
27
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
28
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
29
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
30
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
31
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
32
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
33
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
34
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
35
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
36
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
37
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
38
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
39
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
40
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
41
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
42
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
43
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
44
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
45
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
46
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
47
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
48
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
49
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
50
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
51
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
52
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
107
53
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Cara panen berbeda-beda tergantung berada pada urutan ke-5 setelah gandum,
kebiasaan serta tingkat adopsi jagung, padi, dan jelai. Sorgummerupakan
teknologi petani. Panen dapat makanan pokok penting di Asia selatan
dilakukan dengan cara memotong dan Afrika Sub-sahara.
batang berikut malainya. Batang padi Biji sorgum mempunyai kualitas nutrisi
dipotong pada bagian bawah, tengah, sebanding dengan jagung dan beras,
atau atas dengan menggunakan sabit bahkan kandungan proteinnya lebih
(arit). Gabah hasil panen kemudian tinggi, namun kandungan lemaknya lebih
dirontokan di sawah. rendah. Oleh karena itu, sorgum
Cara perontokan yang dipakai para dimanfaatkan sebagai penyangga pangan
petani dengan cara dihempaskan. penduduk di lebih 30 negara. Selain
Setahap demi setahap batang padi yang sebagai bahan pangan, biji sorgum juga
telah dipotong dihempas pada kayu digunakan sebagai bahan baku industri
atau kotak gebug agar gabah terlepas pangan seperti gula, monosodium
dari malai dan terkumpul di alas. glutamate, asam amino, minuman, dan
Hempasan diulang 2–3 kali sehingga hijauannya digunakan sebagai pakan
tidak ada gabah yang tertinggal di ternak. Bahkan saat ini sorgum juga
malai. Jerami kemudian ditumpuk di digunakan sebagai bahan baku energi,
tempat yang lain. terutama sorgum manis. Di Amerika
Cara panen saat ini, yaitu di era Serikat umumnya sorgum ditanam untuk
teknologi yang semakin modern petani pakan ternak (University of Arkansas
sudah menggunakan combine 1998).
harvester. Mesin ini mampu memanen Tanaman sorgum telah lama dikenal di
padi dari memotong sampai Indonesia dan dengan penyebutan
perontokan hanya dengan satu berbeda untuk setiap daerah. Selama ini
operator saja. Mesin ini dapat pengembangan sorgum kurang mendapat
dioperasikan pada tanah yang kering perhatian oleh pemerintah sehingga
dan tidak berlumpur. sudah jarang ditemui di lahan petani.
Bahkan dalam data statistik di tingkat
Soal Latihan
daerah maupun pusat, komoditas sorgum
1. Jelaskan dengan singkat cara penyemaian benih
padi?
sudah tidak dijumpai karena keberadaan
2. Sebutkan tiga jenis tanaman yang memiliki famili
tanaman ini sudah mulai langka di
yang sama dengan tanaman padi? lapangan. Pemanfaatan biji sorgum di
3. Jelaskan dengan singkat cara pemupukan yang masyarakat masih sebatas untuk pangan
paling tepat untuk pemupukan pada komoditas olahan tradisonal. Namun dengan adanya
padi sawah? program diversifikasi pangan dari
4. Jelaskan tiga jenis macam pupuk yang digunakan Kementerian Pertanian, pengembangan
untuk memupuk padi sawah?
sorgum diharapkan mendapat perhatian
5. Jelaskan tiga gejala serangan hama walang sangit
yang lebih baik, karena komoditas ini
dan jelaskan cara pengendaliannya?
mempunyai potensi yang cukup besar
B. SORGHUM (SORGHUM BICOLOR) untuk dijadikan berbagai produk pangan
olahan maupun pakan dan bahan baku
1. Pendahuluan industri (Deptan 2004).
Sorgum adalah tanaman serbaguna yang Tanaman sorgum akan tumbuh dengan
dapat digunakan sebagai sumber cepat sampai fase pembungaan dan akan
pangan,pakan ternak dan bahan baku membentuk daun yang lebih lebar untuk
industri.sebagai bahan pangan sorgum mendukung proses pengisian biji. Selama
54
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
55
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Tanaman akan tumbuh dengan cepat kekurangan air biasanya mulai sekitar
sampai fase pembungaan dan akan satu minggu sebelum “boot stage” dan
membentuk daun yang lebih lebar berlanjut sampai dua minggu setelah
untuk mendukung proses pengisian pembungaan. Selama pengisian biji,
biji. Selama proses pertumbuhan cepat asimilat hasil fotosintesis diangkut ke
ini calon malai dan tangkai malai akan biji. Asimilat yang tersimpan dalam
berkembang cepat. Dalam proses ini batang juga dipindahkan ke biji, dan
tangkai malai menekan calon malai yang tetap tersimpan dalam batang
masuk ke dalam calon daun bendera, hanya sekitar sepertiganya. Jika terjadi
dan disebut sebagai “boot stage”. Pada kekeringan maka pengangkutan
saat itu semua daun sudah asimilat akan terhambat dan
berkembang penuh untuk mendukung pertumbuhan tanaman menjadi
penerimaan cahaya matahari secara lambat.
maksimal, dan perkembangan malai Akhir dari periode pengisian biji ini
yang terbungkus daun bendera sudah ditandai oleh semakin lambatnya
hampir maksimal. Selanjutnya tangkai penambahan bobot biji. Masak biji
menopang malai tumbuh cepat dan secara fisiologis bukan berarti biji
mendorong malai keluar dari daun sudah siap untuk dipanen. Pada saat
bendera sehingga terjadi pembungaan masak fisiologis biasanya kadar air biji
dan penyerbukan. Pada saat berkisar antara 25–45%, dan untuk
pembungaan ini sering terjadi malai dapat dipanen dan disimpan dengan
tidak keluar sempurna dari daun baik masih diperlukan pengeringan.
bendera sehingga proses penyerbukan Biji sorgum dapat dipanen setiap saat
menjadi tidak sempurna. Hal ini setelah masak fisiologis, dan jika kadar
disebabakan saat “boot stage” air biji masih tinggi dapat dikeringkan
tanaman mengalami kekurangan air. menggunakan alat pengering.
Fase awal pembentukan calon malai
3. Persyaratan Tumbuh
sampai pembungaan merupakan
proses pengambilan hara dan Tanaman sorgum termasuk tanaman
pertumbuhan yang cepat. semusim yang mudah dibudidayakan dan
mempunyai kemampuan adaptasi yang
c. Fase reproduksi
luas. Tanaman ini dapat berproduksi
Fase akhir dari pertumbuhan tanaman walaupun diusahakan di lahan yang
sorgum adalah dari saat pembungaan kurang subur, ketersediaan air terbatas,
sampai biji masak fisiologis, dan dan masukan (input) yang rendah.
selama fase ini yang penting adalah
a.Tanah
saat pengisian biji. Mulainya
pembungaan yaitu ketika ujung malai Sorgum dapat tumbuh pada hampir
sudah mulai berwarna kuning atau 5–7 semua jenis tanah, kecuali pada tanah
hari setelah keluar malai. Proses Podzolik Merah Kuning yang masam,
pembungaan ini berlangsung selama dan mempunyai kemampuan adaptasi
4–9 hari yang dimulai dari bagian ujung yang luas. Tanaman sorgum mempunyai
malai sampai ke bagian terbawah sistem perakaran yang menyebar dan
malai. Tanaman dinyatakan berbunga lebih toleran dibanding tanaman
jika proses pembungaan telah jagung yang ditanam pada tanah
mencapai setengah bagian dari malai, berlapisan keras dangkal. Walaupun
atau tanaman berumur 60–75 hari demikian, tanaman sorgum tidak dapat
setelah tumbuh. Masa kritis menggantikan tanaman jagung pada
56
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
kondisi tanah tersebut karena akan Sorgum lebih sesuai ditanam di daerah
hasilnya rendah juga. Tanah yang sesuai yang bersuhu panas, lebih dari 200C
untuk tanaman jagung atau tanaman dan udaranya kering. Oleh karena itu,
lainnya, juga sesuai untuk sorgum dan daerah adaptasi terbaik bagi sorgum
akan tinggi hasilnya. Sorgum yang lebih adalah dataran rendah, dengan
toleran kekurangan air dibandingkan ketinggian antara 1–500 m dpl. Daerah
jagung mempunyai peluang untuk yang selalu berkabut dan intensitas
dikembangkan di lahan yang diberakan radiasi matahari yang rendah tidak
pada musim kemarau. Tanah Vertisol menguntungkan bagi tanaman sorgum.
(Grumusol), Aluvial, Andosol, Regosol, Pada ketinggian lebih 500 m dpl, umur
dan Mediteran umumnya sesuai untuk panen sorgum menjadi lebih panjang.
sorgum. Sorgum memungkinkan 4. Teknik Budidaya
ditanam pada daerah dengan tingkat
Sorgum dapat dibudidayakan melalui biji
kesuburan rendah sampai tinggi, asal
(benih) dan juga dapat diperbanyak
solum agak dalam (lebih dari 15 cm).
dengan stek batang, namun harus terlebih
Tanaman sorgum beradaptasi dengan
dahulu memunculkan primordia akar
baik pada tanah dengan pH 6,0–7,5.
pada buku-buku batang. Tanaman sorgum
b. Ikilm dapat diratun dan akan dapat
Daerah yang mempunyai curah hujan menghasilkan biji jika dipelihara dengan
dan kelembaban udara rendah sesuai baik, bahkan ratun dapat dilakukan lebih
untuk tanaman sorgum. Curah hujan dari satu kali. Budidaya tanaman sorgum
50–100 mm per bulan pada 2,0–2,5 meliputi pemilihan varietas, penyiapan
bulan sejak tanam, diikuti dengan benih, waktu tanam, penyiapan lahan,
periode kering, merupakan curah hujan penanaman, pemupukan, pemeliharaan,
yang ideal untuk keberhasilan produksi pengendalian hama penyakit, dan
sorgum. Walaupun demikian, tanaman penanganan hasil panen. Semua aspek
sorgum dapat tumbuh dan tersebut harus mendapat perhatian untuk
menghasilkan dengan baik pada daerah mendapatkan hasil maksimal.
yang curah hujannya tinggi selama fase
pertumbuhan hingga panen. Tanaman
sorgum pada musim kemarau
memerlukan pengairan sampai empat
kali, bergantung pada jenis tanah dan
residu air tanah. Pati, Jawa Tengah,
sorgum diusahakan hanya dengan
memanfaatkan residu air tanaman padi,
tanpa penambahan pengairan. Di
Bojonegoro dan Lamongan, Jawa Timur,
sorgum dibudidayakan dengan
memanfaatkan residu air rawa yang
telah mengering. Untuk memperoleh Gambar 2.26 Tumpangsari sorghum dengan kacang
hasil 5 t/ha dengan menggunakan
a. Varietas
varietas unggul yang respon terhadap
pemupukan, sorgum memerlukan Varietas sorgum sangat beragam, baik
pengairan empat kali. dari segi daya hasil, umur panen, dan
warna biji) maupun rasa dan kualitas
d. Suhu dan tinggi tempa
bijinya. Umur panen sorgum berkisar
57
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
dari genjah (kurang dari 80 hari), sedang Langkah yang dilakukan untuk
(80–100 hari), dan dalam (lebih 100 meningkatkan efisiensi penggunaan
hari). Tinggi batang sorgum tergantung lahan, penanaman sorgum dapat
varietas berkisar dari pendek (< 100 dilakukan dengan menggunakan bibit.
cm), sedang (100–150 cm), dan tinggi Penyemaian benih dilakukan 15–20
(>150 cm). Tinggi tanaman varietas hari sebelum tanam. Cara pembuatan
lokal mencapai 300 cm. persemaian bibit sorgum hampir sama
Varietas unggul umumnya berumur dengan persemaian padi. Bedanya,
genjah, tinggi batang sedang, biji putih, persemaian sorgum tidak digenangi air.
dan rasa nasi cukup enak. Varietas Untuk mempermudah pencabutan
sorgum yang akan ditanam perlu bibit, tanah persemaian harus gembur
disesuaikan dengan tujuan dan untuk satu hektar pertanaman
penggunaan. Apabila hasil biji sorgum sorgum diperlukan 50 m2 lahan
digunakan untuk konsumsi dipilih persemaian.
varietas dengan rasa enak. Varietas c. Waktu tanam
lokal pada umumnya memiliki rasa yang Sorgum dapat ditanam sepanjang
enak dan dapat dijadikan berbagai tahun, baik pada musim hujan maupun
makanan olahan. Apabila penanaman musim kemarau asal tanaman muda
sorgum bertujuan untuk pakan ternak tidak tergenang atau kekeringan. Di
dan ditanam secara monokultur dapat lahan kering, sorgum dapat ditanam
digunakan varietas unggul nasional. Di pada awal atau akhir musim hujan
daerah yang ketersediaan airnya secara monokultur setelah panen
terbatas penggunaan varietas yang palawija. Jika ditanam pada musim
berumur genjah lebih menguntungkan. kemarau, sorgum dapat ditanam setelah
Apabila menghendaki hasil yang tinggi panen padi kedua atau setelah palawija
dengan pemberian. pupuk yang cukup di lahan sawah. Pertanaman musim
dapat digunakan varietas unggul. Untuk kemarau umumnya memberi hasil lebih
menghasilkan etanol dianjurkan rendah dibandingkan dengan musim
penggunaan varietas yang mempunyai hujan. Hal ini antara lain disebabkan
rasa batang manis. oleh hama burung, selain proses
b. Penyiapan benih pengisian biji kurang sempurna karena
Kebutuhan benih sorgum untuk satu ketersediaan air terbatas.
hektar lahan berkisar antara 10–15 kg, d. Penyiapan lahan
bergantung pada varietas yang akan Lahan dibersihkan dari sisa-sisa
ditanam, ukuran benih, jarak tanam, dan tanaman sebelumnya atau gulma
sistem tanam. Untuk mendapatkan tanaman perdu yang dapat
pertumbuhan tanaman yang baik, vigor mengganggu pengolahan tanah.
kecambah benih yang digunakan 90%. Pengolahan tanah dimaksdukan untuk
Beberapa varietas memiliki masa menggemburkan tanah, meningkatkan
dormansi benih satu bulan pertama aerasi tanah dan mengendalikan gulma.
setelah panen. Benih sorgum dapat Pada lahan yang tingkat ketersediaan
dipertahankan kemampuan tumbuhnya airnya cukup atau beririgasi,
selama periode tertentu asal disimpan pengolahan tanah dapat dilakukan
dengan baik dalam kemasan yang dapat secara optimum, yaitu dibajak dua kali
mempertahankan kadar airnya +10% dan digaru satu kali. Setelah tanah
dan disimpan pada ruangan yang diratakan, dibuat beberapa saluran
bersuhu 10–160C. drainase, baik di tengah maupun di
58
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
59
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
60
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
61
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
berasal dari daerah tropika Amerika tropis yang basah. Pada lahan yang
tengah yaitu Meksiko bagian Sealatan. tidak beriirigasi, untuk tanaman bisa
Pada abad ke 16, orang Purtugis tumbuh dengan baik diperlukan curah
membawa jagung ini ke benua Asia hujan sekitar 85–200 mm/buan. Sinar
termasuk Indonesia, dengan demikian matahari sangat diperlukan untuk
jagung bukan merupakan asli menunjang pertumbuhan yang
Indonesia. sempurna. Tanaman jagung yang
Sistimatika tanaman jagung adalah: ditanam pada lahan ternaungi
memberikan biji yang kurang sempurna
Kingdom : Plantae
dan bahkan tidak bisa menghasilkan
Divisi : Spermatophyta biji. Kisaran suhu yang dikehendaki
Sub Divisi : Angiospermae adalah pada kisaran antara 210C
Klas : Monocotyledone sampai dengan 340C, tetapi optimum
sekitar 230C sampai dengan 270C.
Ordo : Graminae
Waktu panen sebaiknya jatuh pada
Familia : Graminaceae musim kemarau, karena kalau jatuh
Genus : Zea pada musim hujan, pemasakan biji akan
Species : Zea mays terpengaruh serta pengeringan sulit
dilakukan. Dari segi medium tumbuh,
Jagung dapat berperan sebagai
jagung tidak memerlukan jenis tanah
sumber karbohidrat pengganti padi,
yang khusus, namun agar bisa tumbuh
pakan ternak, bahan baku industri
optimum, tanah harus gembur, subur
seperti furfural, dan sebagai biofuel.
dan kaya akan humus. Kemasaman
Selain itu batang dan daunnya dapat
tanah yang cocok untuk pertumbuhan
digunakan sebagai bahan dasar pulp,
tanaman jagung adalah antara pH
pakan ternak, pupuk hijau atau kompos,
5,6–7,5. Selain itu juga, jagung
dan sebagai kayu bakar.
memerlukan aerasi yang baik serta
ketersediaan air yang memadai.
Kemiringan lahan yang masih bisa
ditolelir untuk penanaman jagung
adalah sekitar 8%, sedang bila lebih
dari itu harus dilakukan penterasan
terlebih dahulu untuk menghindari
erosi.
Di negeri ini, jagung dapat ditanam di
dataran rendah sampai di daerah
Gambar 2.27 Jagung pada umur 75–80 hari pegunungan yang memiliki ketinggian
3.Syarat Tumbuh Tanaman Jagung antara 1000–1800 m dari permukaan
laut, namun yang optimum untuk
Seperti disebutkan di atas tanaman pertumbuhan tanaman jagung adalah
jagung berasal dari daerah tropis di daerah yang memiliki ketinggian
sehingga bisa cocok untuk ekosistem antara 0–600 m dari permukaan laut.
Indonesia. Hanya untuk pertumbuhan
yang optimum, jagung mengendaki 4.Tantangan Pengembangan Tanaman
sejumlah persyaratan. Iklim yang baik Jagung di Indonesia
untuk tanaman jagung adalah daerah Di Indonesia, tanaman jagung
dengan kisaran beriklim sedang dikembangkan pada lahan sawah,
sampai daerah beriklim subtropis atau lahan kering, lahan pasang surut. Di
62
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
63
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Tabel 2.12 Varietas jagung unggul komposit dan hibrida yang telah
dihasilkan oleh Badan selain Litbang Pertanian selama 10 tahun terakhir
3.Benih Bermutu
Benih sangat menentukan keberhasilan
dalam sistem produksi jagung selain
varietas unggul. Dengan benih yang
berkualitas ini memungkinkan tanaman
Tabel 2.11 Varietas jagung unggul jagung hibrida yang tumbuh serentak, biasanya empat hari
telah dihasilkan oleh Badan Litbang Pertanian selama 10 tahun terakhir setelah tanam. Untuk mengecek
kualitas benih bisa dilakukan dengan
pengujian daya kecambah benih.
Dalam sistem budidaya jagung tidak
disarankan melakukan penyulaman
tanaman yang tidak tumbuh dengan
benih baru, karena biasanya tanaman
sulaman ini tumbuh tidak normal
sebagai akibat penyerbukan yang tidak
sempurna.
Cara yang dilakukan untuk melindungi
benih dari serangan pathogen sewaktu
ditanam, perlakuan benih dengan
fungisida sintetik atau fungisida biologi
perlu dilakukan. Fungisida sintetik yang
banyak dianjurkan adalah metalaksil
64
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
65
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
66
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
67
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
68
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Tabel 2.16 Nilai skala berdasarkan pemantauan dengan BWD pada 2124414,3102284,47684,53104,600
umur 40 hari setelah tanam dan takaran pupuk yang perlu ditambahkan
untuk jagung hibrida dan komposit Pemakaiannya dimulai saat tanaman
jagung berumur 40 hari setelah tanam
atau setelah pemupukan kedua
berdasarkan standar pemupukan yang
ditunjukan pada Tabel 2.13. Bila
berdasarkan pengamatan dengan BWD,
tanaman jagung menunjukan
kekurangan unsur N maka penambahan
pupuk urea disarankan serta sebaliknya
69
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
70
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
71
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
72
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
73
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
dan Selatan, bulir jagung adalah pangan Varietas jagung terbagi menjadi
pokok, sebagaimana bagi sebagaian gologan bersari bebas dan hibrida.
penduduk Afrika dan beberapa daerah Golongan bersari bebas diperoleh
di Indonesia. dengan seleksi masa, hibrida
Taksonomi jagung manis sebagai diperoleh dengan penyilangan dua
berikut: atau lebih tetua yang memiliki sifat
unggul. Biasanya menggunakan bibit
Kingdom : Plantae
varietas hibrida produksinya lebih
Divisi : Spermatophyta tinggi, tetapi harga benihnya lebih
Sub Divisi : Angiospermae mahal.
Klas : Monocotyledone b. Persiapan lahan
Ordo : Graminae Cangkul lahan agar bisa
Familia : Graminaceae menghasilkan tanah yang gembur.
Diamkan selama kurang lebih 1
Genus : Zea
minggu. bersihkan lahan dari gulma
Species : Zea mays Saccharata bareng saat pengolahan lahan, Untuk
3. Syarat Tumbuh tanah yang mempunyai tingkat
Curah hujan ideal sekitar 85–200 keasaman yang tinggi yakni pH
mm/bulan dan harus merata. Pada fase kurang 5 bisa menambahkan kapur
pembungaan dan pengisian biji perlu dolimit menggunakan dosis 1 ton 2
mendapatkan cukup air. Sebaiknya hektar lahan, dengan cara menyebar
ditanam awal musim hujan atau kapur merata pada barisan tanaman,
menjelang musim kemarau. satu bulan sebelum tanam.
Membutuhkan sinar matahari, tanaman Pemberian pupuk kandang untuk
yang ternaungi, pertumbuhannya akan menutrisi tanah agar lahan
terhambat dan memberikan hasil biji mempunyai tingkat kesuburan yang
yang tidak optimal. Suhu optimum lebih baik, Tidak harus membuat
antara 230C–300C. Jagung tidak bedengan, hanya perlu membuat
memerlukan persyaratan tanah khusus, drainase agar air hujan tidak
namun tanah yang gembur, subur dan menggenang, drainase dibuat
kaya humus akan berproduksi optimal. dengan jarak 4 meter, Buat lubang
pH tanah antara 5,6–7,5. Aerasi dan tanam tugalan hingga kedalaman 5
ketersediaan air baik, kemiringan tanah cm, dengan jarak di antar lubang
kurang dari 8%. Daerah dengan tingkat berkisar 30 x 60 cm.
kemiringan lebih dari 8%, sebaiknya c. Cara penanaman
dilakukan pembentukan teras dahulu.
Setelah lahan untuk penanaman
Ketinggian antara 1000–1800 m dpl
jagung manis telah siap, buat lubang
dengan ketinggian optimum antara
tanam dengan ditugal, kedalaman
50–600 m dpl.
3–5 cm, dan tiap lubang hanya diisi 1
4. Teknik Budidaya Jagung Manis butir benih. Jarak tanam jagung
a. Benih jagung manis disesuaikan dengan umur panennya,
Pada tahap pertama pemilihan benih semakin panjang umurnya jarak
yang memiliki kualitas tinggi. Benih tanam semakin lebar. Jagung
yang berasal dari varientas unggul, berumur panen lebih 80 hari sejak
bebas dari berbagai macam penyakit penanaman, jarak tanamnya 40 x 100
dan cacat fisik. cm (dua tanaman atau lubang).
74
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
75
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
76
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
77
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
Soal Latihan
1. Apa nama latin dari jagung?
2. Apa hama yang sering menyerang tanaman jagung?
3. Berapa Jarak tanam yang sering di gunakan untuk tanaman
jagung?
4. Jelaskan secara singkat teknik budidaya jagung manis?
5. Jelaskan syarat tumbuh tanaman jagung manis?
78
BAB III
TANAMAN BIJI-BIJIAN
BUDIDAYA
TANAMAN PANGAN
79
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
80
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
(lebih dari 90%) dan sehat, Kulit benih dicampur air secara merata di atas
mengkilap, tidak keriput dan cacat, bedengan dengan dosis ± 1–2 botol
Murni atau tidak tercampur dengan (500-1000 cc) diencerkan dengan air
varietas lain, Kadar air benih berkisar secukupnya untuk setiap 1000 m2
9–12 %. (10-20 botol/ha). Semua dosis pupuk
B. Penyiapan benih makro diberikan saat tanam. Pupuk
diberikan di kanan dan kiri lubang
Benih sebaiknya disimpan di tempat
tugal sedalam 3 cm.
kering yang konstan dan tertutup
rapat. Untuk menjamin kualitas benih, 5. Teknik Penanaman
lebih baik membeli dari Balai Benih a. Penentuan pola tanam
atau Penangkar Benih yang telah Pola tanam memperhatikan musim
ditunjuk oleh Balai Sertifikasi Benih. dan curah hujan. Pada tanah yang
4. Pengolahan Media Tanam subur, benih kacang tanah ditanam
a. Persiapan dan pembukaan lahan dalam larikan dengan jarak tanam 40 x
15 cm, 30 x 20 cm, 25 x25 cmatau 20 x
Pembukaan lahan dengan pembajakan
20 cm.
dan pencangkulan untuk pembersihan
lahan dari segala macam gulma b. Pembuatan lubang tanam
(tumbuhan pengganggu) dan akar-akar Lubang tanam dibuat sedalam 3 cm
pertanaman sebelumnya, serta untuk menggunakan tugal dengan jarak
memudahkan perakaran tanaman seperti yang telah ditentukan di atas.
berkembang dan menghilangkan c. Cara penanaman
tumbuhan inang bagi hama dan
Masukan benih 1 atau 2 butir ke dalam
penyakit.
lubang tanam dengan tanah tipis.
b. Pembentukan Bedengan Benih dimasukkan dalam lubang
Buat bedengan ukuran lebar 80 cm, bersamaan dengan insektisida
panjang menyesuaikan, ketebalan karbofuran atau karbosulfan sebanyak
bedengan 20–30 cm. Diantara 20–30kg/ha. Waktu tanam yang paling
bedengan dibuatkan parit. baik dilahan kering pada awal musim
c. Pengapuran hujan, di lahan sawah dapat dilakukan
pada bulan April–Juni (palawija I).
Menaikkan pH tanah, terutama pada
lahan yang bersifat sangat masam 6. Pemeliharaan Tanaman
dilakukan pengapuran dengan dosis ± a. Penyulaman
1–2,5 ton/ha selambat-lambatnya 1 Sulam benih yang tidak tumbuh atau
bulan sebelum tanam. mati, untuk penyulaman lebih cepat
d. Pemberian Pupuk lebih baik (setelah yang lain kelihatan
Jenis dan dosis pupuk setiap hektar tumbuh kurang lebih 3–7 hari setelah
adalah Pupuk kandang 2–4 ton/ha, tanam).
diberikan pada permukaan bedengan b. Penyiangan dan pembumbunan
kurang lebih seminggu sebelum Penyiangan dilakukan dua kali, yaitu
tanam, dicampur pada tanah bedengan ketika berumur satu dan enam minggu
atau diberikan pada lubang tanam. dengan hati-hati agar tidak merusak
Pupuk anorganik: SP-36 (100 kg/ha), bunga dan polong. Pembumbunan
ZA (100 kg/ha) dan KCl (50 kg/ha) atau dilakukan bersamaan saat penyiangan,
sesuai rekomendasi setempat. bertujuan untuk menutup bagian
Siramkan pupuk POC yang telah perakaran.
81
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
c. P e n g a i r a n d a n p e n y i r a m a n menggunakan pestona.
Pengairan dilakukan agar tanah tetap 5) Kumbang daun
lembab. Untuk menjaga kelembaban
Gejala: daun tampak berlubang,
pada musim kemarau dapat diberikan
daun tinggal tulang, juga makan
mulsa (jerami dan lain-lain). Saat
pucuk bunga. Pengendalian: (1)
berbunga tidak dilakukan penyiraman,
penanaman serentak; (2)
karena dapat mengganggu
penyemprotan menggunakan
penyerbukan.
pestona..
d. Pemeliharaan lain
b. Penyakit
Hal-hal lain yang sangat menunjang
1) Penyakit layu atau “Omo Wedang”
faktor pemeliharaan bisa dilakukan,
misalnya pemangkasan, perambatan, Penyebab: bakteri Xanthomonas
pemeliharaan tunas dan bunga serta solanacearum (E.F.S.). Gejala: daun
sanitasi lingkungan lahan (dijaga agar terkulai seperti disiram air panas,
menunjang kesehatan tanaman). akhirnya mati. Bila dipotong tampak
noda coklat pada bagian pembuluh
7. Hama dan Penyakit
kayu dan bila dipijit keluar lendir
a. Hama kekuningan. Akar tanaman
1) Uret membusuk. Pengendalian:
Gejala: memakan akar, batang Pergiliran tanaman, gunakan
bagian bawah dan polong. Akhirnya varietas yang tahan.
tanaman layu dan mati. 2) Penyakit sapu setan
Pengendalian: olah tanah dengan Penyebab: mycoplasma (sejenis
baik, penggunaan pupuk kandang virus). Diduga ditularkan serangga
yang sudah matang, menanam sejenis Aphis. Gejala: bunga
serempak, penyiangan intensif, berwarna hijau tua seperti daun-
penggunaan pestona dengan cara daun kecil, ruas-ruas batang dan
disiramkan ke tanah, jika tanaman cabang menjadi pendek, daun-daun
terlanjur mati segera dicabut dan kecil rimbun. Pengendalian:
uret dimusnahkan. tanaman dicabut, dibuang dan
2) Ulat penggulung daun dimusnahkan, semua tanaman inang
Gejala: daun terlipat menguning, dibersihkan (sanitasi lingkungan),
akhirnya mengering. Pengendalian: menanam tanaman yang tahan,
penyemprotan menggunakan menanggulangi vektornya
pestona. menggunakan Pestona atau Natural
BVR.
3) Ulat grayak (Spodoptera litura)
3) Penyakit bercak daun
Gejala: ulat memakan epidermis
daun dan tulang secara Penyebab: Jamur cercospora
berkelompok. Pengendalian: (1) personata dan cercospora
bersihkan gulma, menanam arachidicola. Gejala: timbul bercak-
serentak, pergiliran tanaman; (2) bercak berukuran 1–5 mm, berwarna
penyemprotan menggunakan coklat dan hitam pada daun dan
Natural Vitura. batang. Pengendalian: dengan
menggunakan Natural GLIO di awal
4) Ulat jengkal (Plusia sp)
tanam sebagai tindakan
Gejala: menyerang daun kacang pencegahan.
tanah. Pengendalian: penyemprotan
4) Penyakit gapong
82
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
83
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
84
AGRIBISNIS TANAMAN SAYURAN
85
c. Sifat biologis tanah a. Pengadaan benih
Tanah yang mengandung bahan organik Tanaman kacang hijau diperbanyak
tanah tinggi sangat sesuai untuk dengan biji. Sehingga dengan demikian,
pertanaman kacang hijau. Keadaan untuk bertanam kacang hijau
tanah dengan bahan organik tanah yang diperlukan biji sebagai benih.
tinggi sampai sedang dapat Pengadaan benih kacang hijau dapat
meningkatkan proses nitrifikasi dilakukan melalui dua cara, yakni
(organisme tanah dapat memproduksi membeli benih yang siap tanam dan
amonia dan nitrat), menekan dengan cara mengadakan pembenihan
pertumbuhan patogen, melancarkan sendiri.
peredaran udara di dalam tanah, dan Penggunaan benih varietas lokal
dapat meningkatkan peresapan air. maupun varietas unggul hasil panen
Sehingga dengan demikian akan sebelumnya sebaiknya dihindari.
meningkatkan perkecambahan benih Karena benih ini memiliki kualitas yang
dan pertumbuhan tanaman rendah, sehingga apabila ditanam
selanjutnya. produksinya rendah, tanaman tidak
d. Ketinggian tempat (geografis tanah) tahan terhadap serangan penyakit,
Tanaman kacang hijau dapat ditanam di daya adaptasi terhadap lingkungan
berbagai ketinggian tempat (dataran rendah. Karena benih tersebut sudah
rendah, dataran medium, dan dataran merupakan campuran dari beberapa
tinggi). Namun, ketinggian tempat yang strain atau varietas.
paling cocok untuk penanaman kacang Agar mendapatkan benih yang
hijau adalah di dataran rendah 5–500 m berkualitas baik, sebaiknya pengadaan
dpl. Ketinggian tempat berpengaruh benih dilakukan dengan cara membeli
terhadap pertumbuhan tanaman, benih yang siap tanam. Karena benih
produksi, dan umur panen. Penananam dihasilkan dari penanganan yang
kacang hijau didataran tinggi lebih dari sangat selektif di kebun pembenihan.
750 m dpl umur panennya akan lebih Benih yang berkualitas baik yang
panjang jika dibandingkan dengan yang diproduksi dari perusahaan
ditanam di dataran rendah. pembenihan memiliki daya hasil tinggi,
e. Kemiringan tanah benih memiliki bentuk dan ukuran
seragam, benih murni, dan mempunyai
Tanah yang datar sangat sesuai untuk
ketahanan terhadap serangan
penanaman kacang hijau jika
beberapa jenis hama dan penyakit.
dibandingkan dengan tanah yang
miring karena biaya pembukaan lahan Pengadaan benih dengan cara membeli
dan pengolahan tanah lebih benih yang siap tanam, sebaiknya
murah.Pembukaan lahan yang memiliki memperhatikan beberapa hal sebagai
kemiringan antara 10%–40% berikut:
memerlukan tenaga kerja sebanyak 1) Benih telah disertifikasi, terjamin
357–1.334 hari kerja setara pria (HKSP) kualitasnya.
per-hektar. Pembukaan lahan yang 2) Benih tidak kadaluarsa, atau
bertopografi miring harus dibuat teras- persentase perkecambahan benih
teras untuk bidang penanaman dan telah menurun.
tanggul untuk menahan tanah longsor.
3) Benih dari varietas unggul.
6. Teknik Budidaya Kacang Hijau
b. Persiapan lahan
86
Penyiapan lahan untuk penanaman melalui persemaian terlebih dahulu.
kacang hijau lahan sawah irigasi teknis Agar benih yang ditanam tumbuh baik,
(bekas tanaman padi) cukup dengan maka benih yang akan ditanam harus
membuat bedengan dan saluran irigasi utuh (tidak cacat, luka, atau pecah),
dan drainase. Sehingga dengan ukurannya seragam, tidak terserang
demikian tidak perlu dilakukan hama maupun penyakit, tidak
pengolahan tanah. Sebab, tidak tercampur dengan varietas lain, tidak
terdapat interaksi antara perlakuan keriput, dan bentuknya normal. Selain
pengolahan tanah dengan hasil panen. itu penanaman benih kacang hijau juga
Adapun penyiapan lahan penanaman harus memperhatikan pemilihan waktu
kacang hijau di lahan sawah irigasi tanam, jarak tanam, dan cara
meliputi kegiatan- kegiatan sebagai penanaman.
berikut: e. Desinfektan benih
1) Pembuatan bedengan dan parit. Pencegahan yang dilakukan supaya
2) Pengapuran tanah. benih yang telah ditanam tidak
c. Inokulasi Rhizobium diserang hama, seperti semut, rayap,
dan lain sebagainya, maka setelah
Pada lahan yang belum pernah ditanami
benih ditanam, sebaiknya juga
jenis tanaman kacang-kacangan,
diberikan furadan pada lubang tanam
sebaiknya lahan tersebut terlebih
atau disekitar lubang tanam. Furadan
dahulu diinokulasi Rhizobium, sebab,
diberikan bersamaan pada saat tanam
pada lahan yang baru pertama kali
dengan dosis 8 kg/ha yang disebarkan
ditanami kacang-kacangan, bila tidak
secaraq merata di permukaan tanah
diinokulasi bakteri Rhizobium
atau 0,50 g setiap lubang tanam.
umumnya hasil panen rendah. Inokulasi
Rhizobium bertujuan untuk f. Pemberian mulsa
meningkatkan pembentukan bintik Pemberian mulsa berupa jerami padi
akar pada tanaman sehingga dengan kering sebanyak 5 ton/ha dapat
demikian dapat meningkatkan hasil meningkatkan hasil hingga 40% jika
panen. Cara melakukan inokulasi dibandingkan dengan pertanaman
bakteri Rhizonobium pada benih kacang hijau yang tidak diberi mulsa.
kacang hijau adalah sebagai berikut: Pemberian mulsa jerami padi pada
1) Benih dibasahi dengan air bersih pertanaman kacang hijau dapat
hingga cukup basah. meningkatkan laju tumbuh relatif dan
2) Inokulum Rhizobium dicampurkan produksi polong sebagai akibat dari
dengan benih kacang hijau hingga penekanan pertumbuhan gulma,
merata ditempat yang teduh, benih serangan lalat bibit, penguapan air
kacang hijau yang telah diinokulasi tanah, serta memperlambat proses
bakteri Rhizobium dikering pengerasan dan peretakan tanah.
anginkan beberapa saat, selesai Pemberian mulsa berupa jerami padi
kering anginkan benih segera kering dilakukan setelah benih kacang
ditanam (tidak boleh ditunda lebih hijau ditanam dengan cara jerami
dari 6 jam). dihamparkan hingga merata setebal
d. Penanaman benih 3–5 cm di permukaan lahan.
Benih atau biji kacang hijau dapat g. Penyulaman
langsung ditanam dikebun tanpa Penyulaman pada usaha tani kacang
87
hijau adalah merupakan kegiatan Pada lahan bukan sawah diberikan
mengganti benih yang mati (tidak pupuk berkisar 50–100 kg urea/ha, 100
tumbuh). Penyulaman benih (biji) pada kg SP-36/ha dan 50–75 kg KCl/ha.
tanaman kacang hijau hanya dilakukan Seluruh pupuk diberikan pada saat
satu kali saja, yaitu dilakukan 4-15 hari tanam.
setelah tanam. Penyulaman ini hanya j. Penyiangan
dilakukan bila benih yang tidak tumbuh
Gulma dan rerumputan merupakan
berkisar antara 10%–25%. Apabila
tanaman pengganggu yang sangat
benih yang tidak tumbuh sampai
merugikan bagi tanaman kacang hijau.
melebihi 40%, maka sebaiknya semua
Tanaman kacang hijau kurang mampu
diganti. Kemudian penyiapan lahan dan
bersaing dengan gulma dan rumput,
seleksi benih dikerjakan yang lebih baik
sehingga apabila gulma dan rumput
lagi.
tidak dikendalikan dapat menurunkan
h. Penyiraman hasil panen kacang hijau mencapai
Air sangat diperlukan untuk proses 60%. Oleh karena itu, pengendalian
metabolisme dan pertumbuhan gulma dan rumput harus dilakukan
tanaman. Kerusakan akibat kekeringan dengan baik.
adalah daun-daun cepat tua dan mudah 7. Hama dan Penyakit Tanaman Kacang Hijau
rontok, dan pembentukan polong, dan
a. Hama Tanaman Kacang Hijau
pengisian polong) akan mengakibatkan
inisiasi bunga dan jumlah bunga yang 1) Lalat bibit (Ophiomyia phaseoli
terbentuk sedikit, dan selanjutnya tryion)
persarian terganggu karena Serangga dewasa berupa lalat
mengeringnya tepung sari dan putik. berwarna hitam mengilap dan tubuh
Sehingga dengan demikian tanaman berukuran kecil. Lalat betina
gagal melakukan pembentukan polong berukuran lebih besar daripada lalat
dan pengisian polong. Akibatnya jantan. Siklus hidup lalat kacang
produksi sangat rendah atau bahkan berkisar antara 3–4 minggu. Lalat
bisa terjadi gagal panen. Kekurangan air kacang menggerek batang dan
pada fase perkecambahan pucuk hingga menyebabkan
menyebabkan benih tidak dapat rusaknya batang dan pucuk
berkecambah. Disamping itu, tanaman.
kekurangan air juga menyebabkan Pencegahan dan pengendalian lalat
perkembangan akar dan bintil-bintil kacang dapat dilakukan dengan
akar terhambat. cara-cara sebagai berikut,
I. Pemupukan Penanaman serempak, yaitu
Pemupukan tanaman kacang hijau yang penanaman dalam satu hamparan
ditanam di lahan sawah bekas padi yang luas dengan waktu tanam yang
umumnya kurang responsif karena bersamaan, Pergiliran tanaman
pada lahan bekas padi sawah telah dengan tanaman yang bukan
terus menerus dipupuk NPK. Dari inangnya, Penanaman dengan
beberapa hasil penelitian melaporkan menggunakan mulsa plastik hitam
bahwa pemberian pupuk NPK pada perak atau mulsa jerami padi,
tanaman kacang hijau di lahan sawah Desinfektan benih menggunakan
yang padinya mendapat pupuk NPK insektisida berbahan aktif
tidak menunjukkan peningkatan hasil karbosulfan.
pada kacang hijau.
88
2) Lalat kacang (Melanogromyza Spp) b) Dengan menyebarkan musuh
Serangga dewasa berupa lalat alaminya, yang dapat memangsa
berwarna hitam mengkilap, dan telur kepik hijau.
tubuh berukuran kecil. Lalat betina c) Memangkas daun yang menjadi
berukuran lebih besar daripada lalat asarang telur, kemudian
jantan. Larva atau ulatnya kekuning- dikumpulkan dan dibakar.
kuningan. Larva dari lalat kacang ini d) P e r g i l i r a n t a n a m a n y a n g
mengerek batang. Tanaman yang tanaman yang bukan inangnya.
diserang umumnya tanaman yang
e) P e n y e m p r o t a n d e n g a n
masih muda. Pencegahan dan
insektisida.
pengendalian lalat kacang dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai f) Penanaman serempak dalam
berikut: satu hambaran lahan yang luas.
a) Budidaya menggunakan mulsa 4) Kepik coklat (Riportus linearis L)
jerami. Kepik coklat dewasa, bentuk tubuh
b) M e n c a b u t t a n a m a n y a n g dan warna tubuh mirip dengan
terserang berat, lalu walang sangit. Tubuhnya berwarna
membakarnya. coklat dengan garis putih
kekuningan di sepanjang tubuhnya.
c) Pergiliran tanaman dengan
Telur kepik coklat berwarna biru
tanaman yang bukan inangnya.
keabu-abuan, dan biasanya terdapat
d) Penanaman serempak dalam dipermukaan daun bagian bawah
satu hamparan lahan yang luas. secara berkelompok.
e) P e n y e m p r o t a n d e n g a n Pencegahan dan pengendalian kepik
insektisisa berbahan aktif coklat dapat dilakukan dengan cara-
Cypermethrin. cara sebagai berikut, Sanitasi kebun,
f) Desinfektan benih menggunakan Penenaman serempak, yaitu
insektisida berbahan aktif penanaman dalam satu hamparan
karbosulfan. yang luas dengan waktu tanam
3) Kepik hijau (Neraza viridula L) bersamaan, Pergiliran tanaman
dengan tanaman yang bukan
Kepik hijau dewasa tubuhnya
inangnya, Menangkapi kepik pada
berwarna hijau, berbentuk segi lima
pagi hari antara jam 06.00–09.00
seperti perisai, panjang tubuh 1 cm,
WIB, lalu membunuhnya,
dan kepala bersungut. Kepik hijau,
Penyemprotan dengan insektisida.
tubuhnya ada juga yang berwarna
kuning kehijauan dan b. Penyakit tanaman kacang hijau
dipunggungnya terdapat tiga bintik 1) Bercak daun Cercospora
berwarna hijau. Pencegahan dan Pencegahan dan pengendalian
pengendalian kepik hijau dapat bercak daun cercospora dapat
dilakukan dengan cara-cara sebagai dilakukan dengan cara-cara dengan
berikut: melakukan pergiliran tanaman
a) S a n i t a n i k e b u n , y a i t u dengan tanaman yang bukan
membersihkan kebun dari inangnya, menanam varietas-
rumput dan gulma, serta sisa- varietas yang tahan penyakit bercak
sisa tanaman mati. daun, sisa-sisa tanaman sakit
dibakar, Penyemprotan dengan
fungsida berbahan aktif benomyl.
89
2) Kudis pergiliran tanaman dengan tanaman
Pencegahan dan pengendalian kudis yang bukan dari jenis kacang-
dapat dilakukan dengan cara-cara kacangan, menanam varietas yang
menanam varietas yang tahan tahan penyakit karat, mencabut
terhadap kudis. Tanaman yang sakit tanaman yang sakit parah, kemudian
berat dicabut dan dibakar, sanitasi dikumpulkan dan dibakar, sanitasi
kebun pergiliran tanaman dengan kebun, penanaman serempak dalam
tanaman yang bukan kacang- satu hamparan lahan yang luas, serta
kacangan, penyemprotan dengan penyemprotan dengan fungisida
fungisida berbahan aktif tiofanat berbahan aktif Klorotalonil.
metil. 8. Penanganan
3) Penyakit embun tepung (Powdery a. Umur Panen
mildew) Umur panen tanaman kacang hijau
Pencegahan dan pengendalian dapat juga ditentukan berdasarkan
penyakit embun tepung dapat keadaan fisik tanaman. Secara fisik,
dilakukan dengan cara-cara sebagai tanaman kacang hijau yang sudah dapat
berikut, menanam varietas yang dipanen memiliki ciri-ciri sebagai
tahan, tanaman yang terinfeksi berat berikut; polong berwarna coklat sampai
dicabut dan dibakar, Sanitasi kebun, hitam dan kulitnya telah mongering,
sisa-sisa tanaman, dibakar atau daun-daun telah menguning dan telah
ditimbun ke dalam tanah, banyak yang rontok, polong mudah
Penyemprotan dengan fungisida dipecahkan.
berbahan aktif benomyl. b. Cara Pemanenan
4) P e n y a k i t b e r c a k c o k e l a t Cara pemanenan kacang hijau adalah
(Antrasnosa) polong dipetik satu per satu dengan
Pencegahan dan pengendalian menggunakan tangan, karena polong
penyakit bercak cokelat dapat kacang hijau tidak masak serempak.
dilakukan dengan cara-cara sebagai Namun ada beberapa varietas kacang
berikut pergiliran tanaman dengan hijau yang polongnya matang
tanaman yang bukan dari jenis serempak. Untuk varietas kacang hijau
kacang-kacangan. Tidak dianjurkan yang polongnya matang serempak,
menanam kacang hijau secara pemanenan dapat dilakukan dengan
berturut-turut, Menanam dengan cara memotong tangkai-tangkai polong
jarak tanam yang lebih lebar, menggunakan sabit atau pisau yang
menanam biji yang sehat, tajam, kemudian polong kacang hijau
membersihkan sisa-sisa tanaman dikumpulkan di tempat yang teduh
mati, kemudian dikumpulkan dan (base camp).
dibakar, mencabut tanaman yang c. Waktu Pemanenan
sakit berat dan membakarnya,
Pemanenan kacang hijau sebaiknya
penyemprotan dengan fungisida
dilakukan pada pagi hari saat cuaca
berbahan aktif benomyl.
cerah (tidak hujan).Pemanenan yang
5) Penyakit karat daun dilakukan pada saat hujan dapat
Pencegahan dan pengendalian menyebabkan biji rusak setelah
penyakit karat daun dapat dilakukan dilakukan pengumpulan dan
dengan cara-cara sebagai berikut; penumpukan di gudang.
90
9. Penanganan Pasca Panen e. Pengemasan biji kacang hijau
a. Pengeringan polong Biji kacang hijau yang telah kering
Pengeringan polong kacang hijau harus dengan kadar air sekitar 10–12% dapat
segera dilakukan selesai pemanenan. dikemas ke dalam karung goni, kantong
Sebab, penundaan pengeringan akan plastik, kaleng (blek), dan karung
menurunkan kualitas biji, plastik.Cara mengemas biji kacang hijau
meningkatkan butir rusak, dan adalah sebagai berikut: biji kacang hijau
penurunan berat kering biji. Di samping dimasukkan ke dalam kantong
itu, juga untuk memudahkan proses pengemas sebanyak 20–50 kg,
pembijian atau perontokan biji. kemudian kantong pengemas ditutup
dengan sistem rapat udara. Apabila
b. Perontokan biji (Pembijian)
pengemasan dengan kantong rangkap
Perontokan biji atau pembijian kacang caranya, adalah biji dimasukkan ke
hijau dapat dilakukan dengan cara-cara dalam kantong plastik polyethylene
sebagai berikut; perontokan kacang sebanyak 50 kg, kemudian dimasukkan
hijau secara tradisional, perontokan ke dalam karung goni, kantong plastik
kacang hijau dengan pedal, perontokan ditutup dengan sistem rapat udara,
kacang hijau dengan mesin. sedangkan karung goni dijahit yang
c. Pembersihan kotoran rapat dan rapi.
Cara pembersihan kotoran selesai f. Penyimpanan biji kacang hijau
perontokan biji dapat dilakukan dengan Di dalam kegiatan menyimpan biji
beberapa cara sebagai berikut yang kacang hijau banyak hal yang harus
pertama ditampi, yaitu biji kacang hijau diperhatikan agar biji kacang hijau tidak
yang bercampur dengan kotoran lekas rusak, antara lain adalah ruang
dimasukkandalam wadah kemudian penyimpanan, kelembaban udara, dan
digerakkan naik-turun hingga biji penyusunan kemasan di dalam ruang
terpisah dari kotoran, lalu kotoran penyimpanan (gudang).
diambil dan dibuang, menggunakan
kipas (blower), menggunakan mesin Soal Latihan
pembersih (mesin penampi) yaitu 1. Jelaskan secara singkat teknik budidaya kacang
kombinasi ayakan dengan blower. hijau?
2. Sebutkan 3 jenis hama dan penyakit pada tanaman
d. Pengeringan biji kacang hijau jagung kacang hijau dan bagaimana teknik
pengendaliannya?
Selesai perontokan biji, biji kacang hijau
3. Bagaimana prospek budidaya kacang hijau di Kalteng
harus segera dikeringkan lagi hingga ditinjau dari aspek agronomis dan ekonomis?
kadar air dibawah 12% (sekitar 10%). 4. Uraikan secara singkat pasca panen kacang hijau?
Biji kacang hijau yang baru dirontok 5. Bagaimana cara melakukan pengeringan kacang
hijau?
umumnya kadar airnya masih tinggi.
Sehingga dengan demikian apabila biji
yang baru dirontok tidak dikeringkan D.KACANG TUNGGAK (VIGNA UNGUICULATA L)
lagi akan mudah busuk dan mudah 1. Pendahuluan
terserang hama gudang. Pengeringan Kacang tunggak (Vigna unguiculata) telah
biji kacang hijau dapat dilakukan lama dibudidayakan di Indonesia dan
dengan cara dijemur dibawah sinar dikenal dengan nama kacang tolo.
matahari atau dengan menggunakan Tanaman ini berkerabat dengan kacang
mesin pengering. panjang sehingga ada yang
memasukkannya ke dalam kelompok
91
kacang panjang. Hingga kini telah dilepas adalah tipe tanaman yang ujung
sebanyak lima varietas kacang tunggak batangnya tidak melilit, pembungaannya
dengan karakter yang berbeda. Jenis singkat, serempak, dan pertumbuhannya
kacang tunggak yang ditanam petani juga berhenti setelah tanaman berbimga,
beragam baik produktivitas maupun seperti pada IT 82D-889/2. Sedang tipe
karakteristik tanamannya. indeterminit ditandai dengan ujung
Akan dibahas beberapa aspek yang terkait batang yang melilit, pembungaan
dengan biologi kacang tunggak seperti berangsur-angsur dari pangkal ke bagian
asal dan penyebarannya, morfologi, pucuk, dan pertumbuhannya berlanjut
taksonomi, fase pertumbuhan, setelah berbimga, contohnya varietas IT
sitogenetika, serta karakteristik bahan 81D-1069 dan VS no. 20 (Pandey dan
genetik kacang tunggak di dalam bab ini. Ngarm, 1985). Tanaman ini berupa herba
Morfologi meliputi karakteristik tanaman semusim dengan tinggi 30–140.
(tipe pertumbuhan, batang, daun, polong, 3. Teknik Budidaya
dan biji), sedangkan taksonomi untuk a. Penyiapan benih
mengetahui klasifikasi dan perbedaanya
Tanaman kacang tunggak diperbanyak
dengan kelompok terdekat yang ada. Fase
secara generatif dengan biji (benih),
pertumbuhan dan ini diharapkan
Benih kacang tunggak yang baik dan
bermanfaat dalam hibridisasi inter dan
bermutu harus memenuhi kriteria
intra spesifik ataupun perlakuan lainnya,
sebagai berikut Berasal dari varietas
dan dari telaah karakteristik bahan
unggul, Tampilan biji bernas (tidak
genetik kacang tunggak diharapkan dapat
keriput) dan tidak berlubang karena
diketahui potensinya dalam pembentukan
gigitan hama gudang, Daya
varietas unggul kacang tunggak.
kecambahnya tinggi, diatas 90%, tidak
2. Sistematika Kacang Tunggak mengandung wabah infeksi hama dan
Di Indonesia Vigna unguiculata (L.) Walp penyakit benih kacang tunggak dapat
dikenal dengan nama kacang tunggak atau diperoleh dengan menbeli dari toko
kacang tolo. Tanaman ini termasuk salah pertanian, atau dapat pula diperoleh
satu anggota familinosae dengan dari pertanaman sebelumnya.
sistematika sebagai berikut: b. Penyiapan lahan
Kingdom : Plantae Penyiapan lahan bagi kacang tunggak
Divisio : Spermatophyta dapat dilakukan tanpa pengolahan
Subdivisio : Angiospermae tanah. Penyiapan lahan tanpa
pengolahan tanah ini biasanya
Class : Dycotyledoneae
dipraktekkan pada lahan sawah tadah
Ordo : Polypetalae hujan bekas tanaman padi. Penanaman
Famili : Leguminosae kacang tunggak dengan tanpa
Subfamili : Papilionaceae pengolahan tanah dapat memberikan
hasil yang cukup tinggi apabila diikuti
Genus : Vigna
dengan perbaikan teknologi budidaya,
Spesies : V. unguiculata misalnya pembuatan drainase,
Tipe pertumbuhan kacang tunggak pemberian mulsa jerami 5 ton/ha,
umumnya dapat dibedakan menjadi tipe penanaman dengan cara tugal,
determinit dan semi determinit dengan penyiangan dua kali, pengairan dua kali,
sifat pertumbuhan yang tegak, agak tegak dan pemupukan berimbang.
ataupun menyebar. Tipe determinit
92
Teknik persiapan lahan: tiap lubang tanam diisi dengan 1–2
1) Tanpa olah tanah butir benih sambil ditutup dengan
tanah tipis.
Tata cara penyiapan lahan tanpa
pengolahan tanah adalah sebagai Hasil penelitian Balittan Malang
berikut: Lahan dibersihkan dari menunjukkan pula bahwa untuk
jerami dan rumput-rumput liar. meningkatkan populasi tanaman per
Dibuat saluran keliling (drainase) satuan satuan luas lahan, jarak tanam
selebar 20-30 cm. Dibuat petakan- dapat divariasi, misalnya 25 cm x 15 cm,
petakan ukuran 4 m x 5 m atau diisi 1-2 butir benih/lubang, atau 25 cm
disesuaikan dengan keadaan lahan, x 10 cm, diisi 1 butir benih setiap satu
tanpa mengolah atau lubang. Selain sistem tanam secara
menggemburkan tanah namun tunggal (monokultur), kacang tunggak
pengolahan tanah tetap merupakan juga dapat ditumpangsarikan dengan
komponen yang penting pada jagung, ubi kayu, sorgum, kapas, dan
budidaya kacang tunggak untuk tanaman lain yang tidak sefamili.
dapat meningkatkan hasil panen. Misalnya, pada sistem tumpangsari ubi
kayu dengan kacang tunggak, dapat
2) Dengan olah tanah
digunakan jarak tanam 80 cm x 60 cm
Tata cara penyiapan lahan dengan bagi ubi kayu dan 40 cm x 20 cm bagi
pengolahan tanah adalah sbagai kacang tunggak.
berikut: lahan dibersihkan dari
Pemupukan dilakukan dengan
rumput-rumput liar dan pepohonan
memasukkan 3 ton/ha pupuk kandang
lain. Tanah diolah dengan cangkul
fermentasi ke dalam lubang pupuk yang
sedalam 20–30 cm. Kemudian
telah dibuat terlebih dahulu dengan
sambil diratakan, dibuat petakan-
bantuan tugal. Lubang pupuk dibuat
petakan berukuran 6 m x 5 m atau
kurang lebih 5 cm di kiri kanan lubang
bedengan-bedengan selebar
tanah. Setelah pupuk dimasukkan,
120–150 cm dengan panjang
lubang pupuk ditutup dengan tanah
disesuaikan keadaan lahan. Dibuat
tipis.
pula parit atau saluran antar petakan
atau antar bedengan selebar 30–40 4. Pemeliharaan Tanaman
cm. Penyiapan lahan biasanya Kegiatan pemeliharaan tanaman meliputi
dilakukan minimal 2 minggu penyulaman, pengairan, pemulsaan,
sebelum benih kacang tunggak penyiangan, pemupukan susulan, dan
ditanam, yaitu pada akhir musim pengendalian organisme pengganggu
hujan atau awal musim kemarau . tanaman.
c. Penanaman a. Penyulaman
Penanaman benih kacang tunggak Penyulaman dilakukan seawal mungkin,
dapat dilakukan dengan cara disebar maksiamal 15 hari setelah tanam.
atau ditugal. Penanaman dengan cara Penyulaman dilakukan mula-mula
ditugal memberikan hasil panen kacang dengan membuat lubang tanam yang
tunggak yang lebih tinggi daripada baru pada bekas lubang yang sama.
penanaman cara disebar. Tata cara Kemudian memasukkan 1–2 butir benih
penanaman benih kacang tunggak kacang tunggak pada lubang tanam
sistem tugal adalah, mula-mula dibuat tersebut sambil menutupnya dengan
lubang tanam dengan alat bantu tugal tanah tipis.
pada jarak 40 cm x 20 cm. Kemudian,
93
b. Pengairan akan menjadi pesaing dalam
Meski tanaman kacang tunggak tahan mendapatkan unsur hara, air, dan sinar
terhadap kondisi kering, tetapi pada matahari. Rumput liar harus disiangi
stadium pertumbuhan awal dan fase dengan cara mencabutnya dengan
pertumbuhan vegetatif, tetap tangan atau dengan kored, kemudian
membutuhkan air tanah yang cukup. menimbunnya dalam lubang tanah atau
Apabila tidak turun hujan, sebaiknya membuangnya ke tempat
dilakukan pengairan minimal 2 kali penampungan limbah. Selama
selama pertanaman. Pengairan dapat pertanaman dilakukan dua kali
dilakukan sistem di-leb atau dengan penyiangan, yaitu saat tanaman
menyiram tanahnya hingga cukup berumur 2 minggu dan 4 minggu
basah (lembab). setelah tanam. Kegiatan penyiangan
biasanya dilakukan bersamaan dengan
c. Pemulsaa
pemupukan
Jerami padi dapat digunakan sebagai
f. Perlindungan
penutup tanah (mulsa) pada
pertanaman kacang tunggak.Mulsa Perlindungan (proteksi) tanaman
selain dapat menekan pertumbuhan diarahkan pada pengendalian hama dan
gulma, juga dapat menjaga kelembaban penyakit. Prinsip perlindungan
tanah, dan kegemburan tanah, menekan tanaman adalah mempraktekkan
penguapan air tanah, serta menjadi pengendalian secara terpadu.
bahan organik penyubur tanah. Mulsa Komponen pengendalian terpadu
jerami dipasang dengan cara adalah sebagai berikut : Perbaikan
dihamparkan merata setebal 5 cm pada drainase tanah dengan membuat parit
permukaan tanah. Pemasangan mulsa atau saluran antarbedengan atau antar
jerami sebaiknya dilakukan segera petakan.Pemberian mulsa jerami,
setelah tanam. Pemupukan berimbang sesuai dengan
dosis anjuran, Pemantauan
d. Pemupukan susulan
(monitoring) tanaman secara kontinyu
Respon tanaman kacang tunggak (berkala).
terhadap pupuk Nitrogen (N) sangat
5. Panen
tinggi. Pemberian pupuk N yang
berlebihan terutama pada tanah yang a. Umur panen
subur dapat menyebabkan bakteri Umur panen tanaman kacang tunggak
Rhizobium yang pada mulanya bersifat dapat juga ditentukan berdasarkan
simbiosis mutualistik, berubah menjadi keadaan fisik tanaman. Secara fisik,
simbiosis parasitis sehingga tanaman kacang yang sudah dapat
menyebabkan produksi kacang tunggak dipanen memiliki ciri-ciri sebagai
menurun. Untuk meningkatkan berikut polong berwarna coklat sampai
kesuburan tanaman kacang tunggak hitam dan kulitnya telah mongering,
diperlukan pupuk tambahan. daun-daun telah menguning dan telah
Pemberian pupuk dasar dilakukan banyak yang rontok, serta polong
sekali pada 20 HST, urea 15 kg/ha, Sp36 mudah dipecahkan.
30 kg/ha, & Kcl 25 kg/ ha atau diberikan b. Cara pemanenan
pupuk majemuk NPK 50 kg/ha.
Cara pemanenan kacang tunggak
e. Penyiangan adalah polong dipetik satu per satu
Rumput-rumput liar (gulma) yang dengan menggunakan tangan, karena
tumbuh di areal (lahan) kacang tunggak polong kacang ini tidak masak
94
serempak. Namun ada beberapa kipas (blower), menggunakan mesin
varietas kacang yang polongnya matang pembersih (mesin penampi) yaitu
serempak. Untuk varietas kacang kombinasi ayakan dengan blower.
tunggak yang polongnya matang d. Pengeringan kiji kacang tunggak
serempak, pemanenan dapat dilakukan
Selesai perontokan biji, biji kacang
dengan cara memotong tangkai-tangkai
tunggak harus segera dikeringkan lagi
polong menggunakan sabit atau pisau
hingga kadar air dibawah 12% (sekitar
yang tajam, kemudian polong kacang
10%). Biji kacang tunggak yang baru
dikumpulkan di tempat yang teduh.
dirontok umumnya kadar airnya masih
c. Waktu pemanenan tinggi. Sehingga dengan demikian
Pemanenan kacang tunggak sebaiknya apabila biji yang baru dirontok tidak
dilakukan pada pagi hari saat cuaca dikeringkan lagi akan mudah busuk dan
cerah (tidak hujan). Pemanenan yang mudah terserang hama gudang.
dilakukan pada saat hujan dapat Pengeringan biji kacang tunggak dapat
menyebabkan biji rusak setelah dilakukan dengan cara dijemur dibawah
dilakukan pengumpulan dan sinar matahari atau dengan
penumpukan di gudang. menggunakan mesin pengering.
6. Penanganan Pasca Panen e. Pengemasan biji kacang tunggak
a. Pengeringan polong Biji kacang tunggak yang telah kering
Pengeringan polong kacang tunggak dengan kadar air sekitar 10–12% dapat
harus segera dilakukan selesai dikemas ke dalam karung goni, kantong
pemanenan. Sebab, penundaan plastik, kaleng (blek), dan karung
pengeringan akan menurunkan kualitas plastik. Cara mengemas biji kacang
biji, meningkatkan butir rusak, dan tunggak adalah sebagai berikut : biji
penurunan berat kering biji. Di samping kacang tunggak dimasukkan ke dalam
itu, juga untuk memudahkan proses kantong pengemas sebanyak 20–50 kg,
pembijian atau perontokan biji. kemudian kantong pengemas ditutup
dengan sistem rapat udara. Apabila
b. Perontokan biji (pembijian)
pengemasan dengan kantong rangkap
Perontokan biji atau pembijian kacang caranya, adalah biji dimasukkan ke
tunggak dapat dilakukan dengan cara- dalam kantong plastik polyethylene
cara sebagai berikut; perontokan sebanyak 50 kg, kemudian dimasukkan
kacang tunggak secara tradisional, ke dalam karung goni, kantong plastik
perontokan kacang tunggak dengan ditutup dengan sistem rapat udara,
pedal, serta perontokan kacang tunggak sedangkan karung goni dijahit yang
dengan mesin. rapat dan rapi.
c. Pembersihan kotoran f. Penyimpanan biji kacang tunggak
Cara pembersihan kotoran selesai Menyimpan biji kacang tunggak banyak
perontokan biji dapat dilakukan dengan hal yang harus diperhatikan agar biji
beberapa cara sebagai berikut yang kacang tunggak tidak lekas rusak, antara
pertama Ditampi, yaitu biji kacang lain adalah ruang penyimpanan,
tunggak yang bercampur dengan kelembaban udara, dan penyusunan
kotoran dimasukkandalam wadah kemasan di dalam ruang penyimpanan
kemudian digerakkan naik-turun hingga (gudang)
biji terpisah dari kotoran, lalu kotoran
diambil dan dibuang, menggunakan
95
Soal Latihan Guntur, Wilis, Dempo, Kerinci, Raung,
1. Jelaskan secara singkat teknik budidaya kacang Merbabu, Muria dan Tidar.
tunggak?
2. Pupuk apa saja yang dianjurkan untuk pemupukan
3. Manfaat Tanaman
kacang tunggak? Kacang kedelai yang diolah menjadi
3. Uraikan secara singkat cara panen kacang tunggak? tepung kedelai secara garis besar dapat
4. Berapa dosis pupuk yang digunakan untuk memupuk
kacang tunggak?
dibagi menjadi 2 kelompok manfaat
5. Berapa lama waktu pengeringan kacang tunggak? utama, yaitu: olahan dalam bentuk protein
kedelai dan minyak kedelai. Dalam bentuk
E. KACANG KEDELAI (GLYCINE MAX L) protein kedelai dapat digunakan sebagai
bahan industri makanan yang diolah
1. Pendahuluan
menjadi: susu, vetsin, kue-kue, permen
Kedelai merupakan tanaman pangan dan daging nabati serta sebagai bahan
berupa semak yang tumbuh tegak.Kedelai industri bukan makanan seperti: kertas,
jenis liar Glycine ururiencis, merupakan cat cair, tinta cetak dan tekstil. Sedangkan
kedelai yang menurunkan berbagai olahan dalam bentuk minyak kedelai
kedelai yang kita kenalsekarang (Glycine digunakan sebagai bahan industri
max (L) Merril). Berasal dari daerah makanan dan non makanan. Industri
Manshukuo (Cina Utara). Di Indonesia, makanan dari minyak kedelai yang
yang dibudidayakan mulai abad ke-17 digunakan sebagai bahan industri
sebagai tanaman makanan dan pupuk makanan berbentuk gliserida sebagai
hijau. Penyebaran tanaman kedelai ke bahan untuk pembuatan minyak goreng,
Indonesia berasal dari daerah Manshukuo margarin dan bahan lemak lainnya.
menyebar ke daerah Mansyuria, Jepang Sedangkan dalam bentuk lecithin dibuat
(Asia Timur) dan ke negara-negara lain di antara lain: margarin, kue, tinta,
Amerika dan Afrika. kosmetika, insectisida dan farmasi.
2. Sistematika Kedelai 4. Syarat Pertumbuhan
Sistematika tanaman kedelai adalah a. Iklim
sebagai berikut:
1) Tanaman kedelai sebagian besar
Familia : Leguminosae tumbuh di daerah yang beriklim
Subfamili : Papilionoidae tropis dan subtropis. Sebagai
Genus : Glycine barometer iklim yang cocok bagi
kedelai adalah bila cocok bagi
Species : Glycine max L
tanaman jagung. Bahkan daya tahan
Kedelai yang tumbuh secara liar di Asia kedelai lebih baik daripada jagung.
Tenggara meliputi sekitar 40 jenis. Iklim kering lebih disukai tanaman
Penyebaran geografis dari kedelai kedelai dibandingkan iklim lembab.
mempengaruhi jenis tipenya. Terdapat 4
2) Tanaman kedelai dapat tumbuh baik
tipe kedelai yakni: tipe Mansyuria, Jepang,
di daerah yang memiliki curah hujan
India, dan Cina. Dasar-dasar penentuan
sekitar 100-400 mm/bulan.
varietas kedelai adalah menurut: umur,
Sedangkan untuk mendapatkan
warna biji dan tipe batang. Varietas
hasil optimal, tanaman kedelai
kedelai yang dianjurkan yaitu: Otan,
membutuhkan curah hujan antara
No.27, No.29, Ringgit 317, Sumbing 452,
100-200 mm/bulan.
Merapi 520, Shakti 945, Davros, Economic
Garden, Taichung 1290, TKG 1291, Clark 3) Suhu yang dikehendaki tanaman
1293, Orba 1343, Galunggung, Lokon, kedelai antara 21-34 oC, akan tetapi
suhu optimum bagi pertumbuhan
96
tanaman kedelai 23-27 oC. Pada tekstur tanahnya masih baik dan
proses perkecambahan benih tidak perlu diberi pemupukan awal.
kedelai memerlukan suhu yang 5) Kedelai juga membutuhkan tanah
cocok sekitar 30 oC. yang kaya akan humus atau bahan
4) Saat panen kedelai yang jatuh pada organik. Bahan organik yang cukup
musim kemarau akan lebih baik dari dalam tanah akan memperbaiki daya
pada musim hujan, karena olah dan juga merupakan sumber
berpengaruh terhadap waktu makanan bagi jasad renik, yang
pemasakan biji dan pengeringan akhirnya akan membebaskan unsur
hasil. hara untuk pertumbuhan tanaman.
b. Media tanam 6) Tanah berpasir dapat ditanami
1) Pada dasarnya kedelai menghendaki kedelai, asal air dan hara tanaman
kondisi tanah yang tidak terlalu untuk pertumbuhannya cukup.
basah, tetapi air tetap tersedia. Tanah yang mengandung liat tinggi,
Jagung merupakan tanaman sebaiknya diadakan perbaikan
indikator yang baik bagi kedelai. drainase dan aerasi sehingga
Tanah yang baik ditanami jagung, tanaman tidak kekurangan oksigen
baik pula ditanami kedelai. dan tidak tergenang air waktu hujan
besar. Untuk memperbaiki aerasi,
2) Kedelai tidak menuntut struktur
bahan organik sangat penting
tanah yang khusus sebagai suatu
artinya.
persyaratan tumbuh. Bahkan pada
kondisi lahan yang kurang subur dan 7) Toleransi keasaman tanah sebagai
agak asam pun kedelai dapat syarat tumbuh bagi kedelai adalah
tumbuh dengan baik, asal tidak pH= 5,8–7,0 tetapi pada pH 4,5 pun
tergenang air yang akan kedelai dapat tumbuh. Pada pH
menyebabkan busuknya akar. kurang dari 5,5 pertumbuhannya
Kedelai dapat tumbuh baik pada sangat terlambat karena keracunan
berbagai jenis tanah, asal drainase aluminium. Pertumbuhan bakteri
dan aerasi tanah cukup baik. bintil dan proses nitrifikasi (proses
oksidasi amoniak menjadi nitrit atau
3) Tanah-tanah yang cocok yaitu:
proses pembusukan) akan berjalan
alluvial, regosol, grumosol, latosol
kurang baik.
dan andosol. Pada tanah-tanah
podsolik merah kuning dan tanah 8) Dalam pembudidayaan tanaman
yang mengandung banyak pasir kedelai, sebaiknya dipilih lokasi
kwarsa, pertumbuhan kedelai yang topografi tanahnya datar,
kurang baik, kecuali bila diberi sehingga tidak perlu dibuat teras-
tambahan pupuk organik atau teras dan tanggul.
kompos dalam jumlah cukup. c. Ketinggian tempat
4) Tanah yang baru pertama kali Varietas kedelai berbiji kecil, sangat
ditanami kedelai, sebelumnya perlu cocok ditanam di lahan dengan
diberi bakteri Rhizobium, kecuali ketinggian 0,5–300 m dpl. Sedangkan
tanah yang sudah pernah ditanami varietasi kedelai berbiji besar cocok
Vigna sinensis (kacang panjang). ditanam di lahan dengan ketinggian
Kedelai yang ditanam pada tanah 300–500 m dpl. Kedelai biasanya akan
berkapur atau bekas ditanami padi tumbuh baik pada ketinggian tidak
akan lebih baik hasilnya, sebab lebih dari 500 m dpl.
97
5. Teknologi Budidaya Varietas unggul toleran atau tahan
a. Pembibitan terhadap serangan hama dan
penyakit varietas unggul baru yang
1) Persyaratan benih
tahan/toleran terhadap hama: (1)
Agar mendapatkan hasil panen yang Gepak Ijo tahan terhadap serangan
baik, maka benih yang digunakan ulat grayak, Aphis sp, dan
harus yang berkualitas baik, artinya penggulung daun, dan Phaedonia
benih mempunyai daya tumbuh sp, (2) Gepak Kuning agak tahan
yang besar dan seragam, tidak terhadap ulat grayak, Aphis sp,
tercemar dengan varietas-varietas penggulung daun, dan Phaedonia
lainnya, bersih dari kotoran, dan sp, (3) Detam-2 agak tahan terhadap
tidak terinfeksi dengan hama pengisap polong, (4) Detam-1 agak
penyakit. Benih yang ditanam juga tahan terhadap pengisap polong, (5)
harus merupakan varietas unggul Argopuro agak tahan terhadap lalat
yang berproduksi tinggi, berumur kacang, pengisap polong, ulat
genjah atau pendek dan tahan grayak, (6) Rajabasa tahan terhadap
terhadap serangan hama penyakit. penyakit karat daun, (7) Ratai agak
Syarat benih bermutu tinggi: tahan terhadap penyakit karat daun,
a) Daya tumbuh > 80 % (8) Panderman agak tahan terhadap
b) Viable (mampu tumbuh menjadi ulat grayak, (9) Ijen agak tahan
tanaman normal sampai terhadap ulat grayak, (10)
menghasilkan). Anjasmoro moderat terhadap karat
daun, (11) Mahameru moderat
c) Kemurnian Tinggi (bebas dari
terhadap karat daun, (12) Nanti
benih jenis, varietas lain, gulma,
tahan terhadap penyakit karat, (13)
kotoran).
Tanggamus moderat terhadap
d) Sesuai dengan nama /nama harus penyakit karat daun, (14) Kaba agak
benar. tahan terhadap karat daun, (15)
e) Kadar air rendah untuk kedelai < Sinabung agak tahan terhadap
11%. penyakit karat daun, (16)
Beberapa varietas unggul kedelai Burangrang toleran terhadap
adalah: Muria, Mertaus, Metani, penyakit karat daun, (17) Argomulyo
Rajabasa, Ainggit (137), Clark 63, teleran terhadap penyakit karat
Davros, Economic Garden, daun, (18) Pangrango tahan
Galunggung, Guntur, Lakon, Limpo terhadap karat daun.
Batang, Merbabu, No.27, No.29, 2) Penyiapan benih
No.452, Orba, Peter, Raung, Rinjani, Pada tanah yang belum pernah
Shakti, Taichung, Tambora, Tidar, TK ditanami kedelai, sebelum benih
5, Wilis, Detam-1, Detam-2, Gepok ditanam harus dicampur dengan
Kuning, Gepak Kuning, Gepak Ijo, legin, (suatu inokulum buatan dari
Lokal Grobogan. bakteri atau kapang yang
Varietas unggul untuk lahan kering ditempatkan di media biakan, tanah,
masam varietas unggul baru yang kompos untuk memulai aktifitas
adaptif pada lahan kering masam biologinya Rhizobium
antara lain: Varietas Tanggamus, japonicum).Pada tanah yang sudah
Varietas Ratai, Varietas Seulawah sering ditanam dengan kedelai atau
dan Varietas Rajabasa kacang-kacangan lain, berarti sudah
98
mengandung bakteri tersebut. tanaman, sehingga pada saat bibit
Bakteri ini akan hidup di dalam bintil telah ditanam maka akan mengalami
akar dan bermanfaat sebagai hambatan dalam pertumbuhan
pengikat unsur Nitrogen dari udara. bahkan mati.
Cara pemberian legin: (1) sebanyak 6. Pengolahan Media Tanam
5–10 gram Rhizole (legin) dibasahi
a. Persiapan
dengan air sekitar 10 cc; (2) legin
dicampur dengan 1 kg benih dan Terdapat dua cara mempersiapkan
kocok hingga merata (agar seluruh penanaman kedelai, yakni: persiapan
kulit biji terbungkus dengan tanpa pengolahan tanah (ekstensif) di
inokulum; (3) setelah diinokulasi, sawah bekas ditanami padi rendheng
benih dibiarkan sekitar 15 menit dan persiapan dengan pengolahan
baru dapat ditanam. Dapat juga tanah (intensif). Persiapan tanam pada
benih diangin-anginkan terlebih tanah tegalan atau sawah tadah hujan
dahulu sebelum ditanam, tetapi sebaiknya dilakukan dua kali
tidak lebih dari 6 jam. Selain itu, pencangkulan. Pertama dibiarkan
yang perlu diperhatikan dalam hal bongkahan terangin-angin 5–7 hari,
memilih benih yang baik adalah: pencangkulan kedua sekaligus
kondisi dan lama penyimpanan meratakan, memupuk, menggemburkan
benih tersebut. Biji kedelai mudah dan membersihkan tanah dari sisa-sia
menurun daya kecambah/daya akar. Jarak antara waktu pengolahan
tumbuhnya (terutama bila kadar air tanah dengan waktu penanaman sekitar
dalam biji ≥ 3% dan disimpan di tiga minggu.
ruangan bersuhu ≥ 25 oC, dengan
kelembaban nisbi ruang ≥ 80%.
3) Teknik penyemaian benih
Penanaman dengan benih yang
mempunyai daya tumbuh agak
rendah dapat diatasi dengan cara
menanamkan 3–4 biji tiap lubang,
atau dengan memperpendek jarak
tanam. Jarak tanam pada
penanaman benih berdasarkan tipe
Gambar 3.38 Penanaman dengan olah tanah
pertumbuhan tegak dapat
diperpendek, sebaliknya untuk tipe
pertumbuhan agak condong (batang
bercabang banyak) diusahakan agak
panjang, supaya pertumbuhan
tanaman yang satu dengan lainnya
tidak terganggu.
4) Pemindahan bibit Gambar 3.39 Penanaman tanpa
olah lahan bekas padi dan pembuatan saluran drainase
Ketika memindah yaitu menunjuk Fungsi drainase:
akar tanaman di kebun, perlu
memperhatikan cara-cara yang baik Penanaman MK I sering terjadi hujan,
dan benar. Pemindahan bibit yang lahan mudah tergenang air, perlu dibuat
ceroboh dapat merusak perakaran saluran drainase (parit patusan & parit
99
keliling) Saluran drainase/irigasi dibuat pengapuran, tanah menjadi kaya akan
dengan kedalaman 25–30 cm dan lebar Calsium (Ca) dan Magnesium (Mg) dan
20 cm setiap 3–4 m. Saluran ini pH-nya meningkat. Selain itu
berfungsi mengurangi kelebihan air bila peningkatan pH dapat menaikkan
lahan terlalu becek, dan sebagai saluran tingkat persediaan Molibdenum (Mo)
irigasi pada saat tanaman perlu yang berperan penting untuk produksi
tambahan air. kedelai dan golongan tanaman kacang-
Keuntungan penutupan mulsa jerami: kacangan, karena erat hubungannya
dengan perkembangan bintil akar.
Mengurangi erosi permukaan tanah,
mecegah penguapan air, melindungi 7. Teknik Penanaman
tanah dari terpaan air hujan secara a. Penentuan pola tanaman
langsung. Menekan pertumbuhan Jarak tanam pada penanaman dengan
gulma. Mengurangi intensitas serangan membuat tugalan berkisar antara 20–40
lalat bibit khususnya pada daerah cm. Jarak tanam yang biasa dipakai
endemis pada awal pertumbuhan adalah 30 x 20 cm, 25 x 25 cm, atau 20 x
tanaman. Menambah pasokan bahan 20 cm. Jarak tanam hendaknya teratur,
organik dan unsur hara tanaman. agar tanaman memperoleh ruang
b. Pembentukan bedengan tumbuh yang seragam dan mudah
Pembuatan bedengan dapat dilakukan disiangi. Jarak tanam kedelai
dengan pencangkulan ataupun dengan tergantung pada tingkat kesuburan
bajak lebar 50–60 cm, tinggi 20 cm. tanah dan sifat tanaman yang
Apabila akan dibuat drainase, maka bersangkutan.Pada tanah yang subur,
jarak antara drainase yang satu dengan jarak tanam lebih renggang, dan
lainnya sekitar 3–4 m. sebaliknya pada tanah tandus jarak
tanam dapat dirapatkan. Jarak Tanam
c. Pengapuran
menentukan populasi tanaman &
Tanah dengan keasaman kurang dari 5,5 kebutuhan benih/ha.
seperti tanah podsolik merah-kuning,
b. Pembuatan lubang tanam
harus dilakukan pengapuran untuk
mendapatkan hasil tanam yang baik. Jika areal luas dan pengolahan tanah
Kapur dapat diberikan dengan cara dilakukan dengan pembajakan,
menyebar di permukaan tanah, penanaman benih dilakukan menurut
kemudian dicampur sedalam lapisan alur bajak sedalam kira-kira 5 cm.
olah tanah sekitar 15 cm. Pengapuran Sedangkan jarak jarak antara alur yang
dilakukan 1 bulan sebelum musim satu dengan yang lain dapat dibuat
tanam, dengan dosis 2-3 ton/ha. 50–60 cm, dan untuk alur ganda jarak
Diharapkan pada saat musim tanam tanam dibuat 20 cm.
kapur sudah bereaksi dengan tanah, dan Tabel 3.17
pH tanah sudah meningkat sesuai Jarak tanaman dan kebutuhan benih
dengan yang diinginkan.Kapur halus
memberikan reaksi lebih cepat
daripada kapur kasar.Sebagai sumber
kapur dapat digunakan batu kapur atau
kapur tembok.Pemberian kapur tidak
harus dilakukan setiap kali tanam, tetapi
setiap 3-4 tahun sekali. Dengan
100
Tabel 3.18
pembuatan lubang tanam
d) Kedua tanaman merupakan
tanaman palawija, misalnya
kedelai dengan kacang tunggak/
kacang tanah, kedelai dengan
jagung, kedelai dengan ketela
pohon.
3) Sistem tanaman tumpangsari
Sistem ini biasa diterapkan pada
tanah yang mendapat pengairan
c. Cara penanaman terus menerus sepanjang waktu,
misalnya tanah sawah yang
Sistem penanaman yang biasa
memiliki irigasi teknis.Untuk
dilakukan adalah:
mendapatkan kedelai yang
1) Sistem tanaman tunggal bermutu baik, biasanya kedelai
Sistem ini, seluruh lahan ditanami ditanam bersamaan.
kedelai dengan tujuan memperoleh d. Waktu tanam
produksi kedelai baik mutu maupun
Pemilihan waktu tanam kedelai ini
jumlahnya.Kedelai yang ditanam
harus tepat, agar tanaman yang masih
dengan sistem ini, membutuhkan
muda tidak terkena banjir atau
lahan kering namun cukup
kekeringan.Karena umur kedelai
mengandung air, seperti tanah
menurut varietas yang dianjurkan
sawah bekas ditanami padi rendeng
berkisar antara 75-120 hari, maka
dan tanah tegalan pada permulaan
sebaiknya kedelai ditanam menjelang
musim penghujan. Kelebihan
akhir musim penghujan, yakni saat
lainnya ialah memudahkan
tanah agak kering tetapi masih
pemberantasan hama dan penyakit.
mengandung cukup air.Waktu tanam
Kelemahan sistem ini adalah:
yang tepat pada masing-masing daerah
penyebaran hama dan penyakit
sangat berbeda. Sebagai pedoman: bila
kedelai relatif cepat, sehingga
ditanam di tanah tegalan, waktu tanam
penanaman kedelai dengan sistem
terbaik adalah permulaan musim
ini memerlukan perhatian khusus.
penghujan. Bila ditanam di tanah sawah,
Jarak tanam kedelai sebagai
waktu tanam paling tepat adalah
tanaman tunggal adalah: 20 x 20 cm;
menjelang akhir musim penghujan.Di
20 x 35 cm atau 20 x 40 cm.
lahan sawah dengan irigasi, kedelai
2) Sistem tanaman campuran dapat ditanam pada awal sampai
Syarat-syarat yang harus dipenuhi pertengahan musim kemarau.
dalam sistem ini adalah, sebagai 8. Pemeliharaan Tanaman
berikut:
a. Penjarangan dan penyulaman
a) U m u r t a n a m a n t i d a k j a u h
Kedelai mulai tumbuh kira-kira umur
berbeda.
5–6 hari. Dalam kenyataannya tidak
b) T a n a m a n y a n g s a t u t i d a k semua biji yang ditanam dapat tumbuh
mempunyai sifat mengalahkan dengan baik, sehingga akan terlihat
tanaman yang liar. tidak seragam. Untuk menjaga agar
c) Jenis hama dan penyakit sama produksi tetap baik, benih kedelai yang
atau salah satu tanaman tahan tidak tumbuh sebaiknya segera diganti
terhadap hama dan penyakit. dengan biji-biji yang baru yang telah
101
dicampur Legin atau Nitrogen.Hal ini 4) Lahan kering kondisi tanah kurang
perlu dilakukan apabila jumlah benih subur: pupuk kandang = 2000–5000
yang tidak tumbuh mencapai lebih dari kg/ha; Urea = 50–100 kg/ha, TSP =
10 %. 50–75 kg/ha dan KCl = 50–75 kg/ha.
b. Penyiangan
Penyiangan pertama pada tanaman
kedelai dilakukan pada umur 2–3
minggu. Penyiangan ke-2 dilakukan
pada saat tanaman selesai berbunga,
sekitar 6 minggu setelah
tanam.Penyiangan ke-2 ini dilakukan
bersamaan dengan pemupukan ke-2
(pemupukan lanjutan). Penyiangan
dapat dilakukan dengan cara mengikis
gulma yang tumbuh dengan tangan atau Gambar 3.40 Petani sedang melakukan pemupukan
102
irigasi, penyediaan air hanya hanya 2) Aphis SPP (Aphis Glycine) dan kutu
dapat dilakukan dengan mengatur kebul (Bemisia tabaci)
waktu tanamnya dan pemberian mulsa. Kutu dewasa ukuran kecil 1–1,5 mm
Mulsa berupa jerami atau potongan- berwarna hitam, ada yang bersayap
potongan tanaman lainnya yang dan tidak. Kutu ini dapat dapat
dihamparkan pada permukaan tanah. menularkan virus SMV (Soyabean
Mulsa ini akan mencegah penguapan air Mosaik Virus).Menyerang pada awal
secara berlebihan. Apabila ada irigasi pertumbuhan dan masa
dan tidak ada hujan selama lebih dari 7 pertumbuhan bunga dan polong.
hari, tanah harus diairi. Caranya Gejala: layu, pertumbuhannya
tanaman digenangi air selama 30–60 terhambat. Pengendalian: (1)
menit.Pengairan seperti ini diulangi menanam kedelai pada waktunya,
setiap 7–10 hari. Pengairan tidak mengolah tanah dengan baik, bersih,
dilakukan lagi apabila polong telah memenuhi syarat, tidak ditumbuhi
terisi penuh. Pada tanah yang keras tanaman inang seperti: terung-
(drainase buruk) kelebihan air akan terungan, kapas-kapasan atau
meyebabkan akar membusuk. Di tanah kacangkacangan; (2) membuang
berdrainase buruk harus dibuat saluran bagian tanaman yang terserang
drainase di setiap 3–4 meter lahan hama dan membakarnya; (3)
memanjang sejajar dengan barisan menggunakan musuh alami
tanam. Hal ini terutama dilakukan pada (predator maupun parasit); (4)
saat musim hujan. penyemprotan insektisida dilakukan
f. Pemeliharaan lain pada permukaan daun bagian atas
Kedelai termasuk tanaman yang dan bawah.
membutuhkan banyak sinar matahari
maka membutuhkan tanaman
pelindung. Tanaman kedelai yang
terlindung akan selalu muda sehingga
proses pembentukan buah kurang baik,
dan hasilnya akan sedikit, bahkan tidak
Gambar 3.3
berbuah sama sekali. Tanaman kedelai Kutu kebul (Bemisia tabaci) sebagai Hama Penting Kedelai
akan rusak bila tertimpa cabang -cabang
kering tanaman pelindung yang jatuh.
9. Hama dan Penyakit
a. Hama
1) Penggolongan hama kedelai
Gambar 3.42
Serangan kutu kebul dapat dicegah dengan
tidak menanam di bulan Juli-Agustus
103
Pengendalian: (1) waktu tanam pada
saat tanah masih lembab dan subur
(tidak pada bulan-bulan kering); (2)
penyemprotan Agrothion 50 EC,
Azodrin 15 WSC, Sumithoin 50 EC,
Surecide 25 EC.
Gambar 3.45 Drainase dan tanaman kedelai
4) K u m b a n g d a u n t e m b u k u r
(Phaedonia inclusa)
Bertubuh kecil, hitam bergaris
kuning.Bertelur pada permukaan
daun. Gejala: larva dan kumbang
Gambar 3.43 memakan daun, bunga, pucuk,
Tanaman umur 5 hari rentan serangan lalat bibit,
lalat dewasa
polong muda, bahkan seluruh
tanaman. Pengendalian:
(1) Meletakan telur pada kotiledon, penyemprotan Agrothion 50 EC,
Pupa Agromyza phaseoli pada Basudin 50 EC, Diazinon 60 EC, dan
pangkal batang. Faktor penyebab Agrothion 50 EC.
munculnya lalat bibit: pada
daerah endemis, pembakaran
jerami diakhir setelah panen
sangat merugikan lingkungan
pertanaman karena dapat
menghilangkan air permukaan
tanaman maupun tanah,
sehingga menjadi rawan
serangan hama lalat bibit.
104
setelah menetas, ulat masuk ke Setelah 6 hari telur menetas menjadi
dalam buah sampai besar, memakan nimfa (kepik muda), yang berwarna
buah muda. Gejala: pada buah hitam bintik putih. Pagi hari berada
terdapat lubang kecil. Waktu buah di atas daun, saat matahari bersinar
masih hijau, polong bagian luar turun ke polong, memakan polong
berubah warna, di dalam polong dan bertelur. Umur kepik dari telur
terdapat ulat gemuk hijau dan hingga dewasa antara 1 sampai 6
kotorannya. Pengendalian: (1) bulan. Gejala: polong dan biji
kedelai ditanam tepat pada mengempis serta kering. Biji bagian
waktunya (setelah panen padi), dalam atau kulit polong berbintik
sebelum ulat berkembang biak; (2) coklat. Pengendalian: Azodrin 15
penyemprotan obat Dursban 20 EC WCS, Dursban 20 EC, Fomodol 50 EC.
sampai 15 hari sebelum panen.
Ulat penggerek polong muncup
berpotensi menimbulkan kerusakan
parah pada akhir musim kemarau
(bulan September-Oktober di Jawa)
105
Serangan dapat dihindari dengan varietas yang tahan layu dan
cara penanaman serempak dan tidak kebersihan sekitar tanaman dijaga,
pada bulan pergiliran tanaman dilakukan
dengan tanaman yang bukan
Tabel 3.19 Jenis hama dan ambang kendali
merupakan tanaman inang penyakit
tersebut. Pemberantasan: belum
ada.
2) P e n y a k i t l a y u ( J a m u r t a n a h :
Sclerotium Rolfsii)
Penyakit ini menyerang tanaman
umur 2–3 minggu, saat udara
lembab, dan tanaman berjarak
tanam pendek. Gejala: daun sedikit
demi sedikit layu, menguning.
Penularan melalui tanah dan irigasi.
Pengendalian: (1) varietas yang
ditanam sebaiknya yang tahan
terhadap penyakit layu; (2)
Tabel 3.19 Jenis hama dan ambang kendali
menyemprotkan Dithane M 45,
dengan dosis 2 gram/liter air.
3) Penyakit lapu (Witches Broom:
Virus)
Penyakit ini menyerang polong
menjelang berisi.Penularan melalui
singgungan tanam karena jarak
tanam terlalu dekat. Gejala: bunga,
buah dan daun mengecil.
Pengendalian: menyemprotkan
Tetracycline atau Tokuthion 500 EC.
4) Penyakit anthracnose (Cendawan
Colletotrichum Glycine Mori)
Penyakit ini menyerang daun dan
polong yang telah tua.Penularan
dengan perantaraan biji-biji yang
b. Penyakit telah kena penyakit, lebih parah jika
cuaca cukup lembab. Gejala: daun
1) Penyakit layu lakteri (Pseudomonas
dan polong bintik-bintik kecil
solanacearum)
berwarna hitam, daun yang paling
Penyakit ini menyerang pangkal rendah rontok, polong muda yang
batang.Penyerangan pada saat terserang hama menjadi kosong dan
tanaman berumur 2–3 isi polong tua menjadi kerdil.
minggu.Penularan melalui tanah dan Pengendalian: (1) perhatikan pola
irigasi. Gejala: layu mendadak bila pergiliran tanam yang tepat; (2)
kelembaban terlalu tinggi dan jarak penyemprotan Antracol 70 WP,
tanam rapat. Pengendalian: (1) biji Dithane M 45, Copper Sandoz.
yang ditanam sebaiknya dari
106
5) P e n y a k l i t k a r a t ( C e n d a w a n gugur, buah mulai berubah warna
phakospora Phachyrizi) dari hijau menjadi kuning kecoklatan
Penyakit ini menyerang dan retak-retak, atau polong sudah
daun.Penularan dengan perantaraan kelihatan tua, batang berwarna
angin yang menerbangkan dan kuning agak coklat dan gundul.
menyebarkan spora. Gejala: daun Panen yang terlambat akan
tampak bercak dan bintik coklat. merugikan, karena banyak buah yang
Pengendalian: (1) cara menanam sudah tua dan kering, sehingga kulit
kedelai yang tahan terhadap polong retak-retak atau pecah dan
penyakit; (2) menyemprotkan biji lepas berhamburan. Disamping
Dithane M 45. itu, buah akan gugur akibat tangkai
buah mengering dan lepas dari
6) Penyakit bercak daun bakteri
cabangnya. Perlu diperhatikan umur
(Xanthomonas phaseoli)
kedelai yang akan dipanen yaitu
Penyakit ini menyerang daun. sekitar 75–110 hari, tergantung pada
Gejala: permukaan daun bercak- varietas dan ketinggian tempat.
bercak menembus ke bawah. Perlu diperhatikan, kedelai yang
Pengendalian: menyemprotkan akan digunakan sebagai bahan
Dithane M 45. konsumsi dipetik pada usia 75–100
7) Penyakit busuk batang (Cendawan hari, sedangkan untuk dijadikan
Phytium Sp) benih dipetik pada umur 100–110
Penyakit ini menyerang hari, agar kemasakan biji betulbetul
batang.Penularan melalui tanah dan sempurna dan merata.
irigasi. Gejala: batang menguning Ada 2 hal yg penting dalam panenan
kecokllat-coklatan dan basah, yaitu, panen pada saat masak
kemudian membusuk dan mati. fisiologis, karena pada saat itu aliran
Pengendalian: (1) memperbaiki makanan dan air dari daun ke biji
drainase lahan; (2) menyemprotkan dihentikan dan dan terjadi 5
Dithane M45. perubahan besar yaitu:
8) Virus mosaik (virus) 1) Saat panen
Penyakit ini menyerang Yang a) K a d a r a i r m e n u r u n
diserang daun dan tunas.Penularan menjadi sekitar 20%
vektor penyebar virus ini adalah b) Warna polong coklat tua
Aphis Glycine (sejenis kutu daun).
c) Ukuran benih maksimal
Gejala: perkembangan dan
pertumbuhan lambat, tanaman d) Berat kering maksimal
menjadi kerdil. Pengendalian: (1) 2) Cara panen
penanaman varietas yang tahan a) 7 0 % b u a h / b e n i h y a n g
terhadap virus; (2) menyemprotkan dimaksud telah 70-80%
Tokuthion 500 EC. masak.
10. Panen b) L a k u k a n l a h p a n e n a n
a. Ciri dan umur panen segera setelah masak
Panen kedelai dilakukan apabila fisiologis.
sebagian besar daun sudah 3) Ciri-ciri buah/biji yang masak
menguning, tetapi bukan karena fisiologis
serangan hama atau penyakit, lalu
107
Pada saat panen, tanaman goncangan. Di samping itu
m e n g a l a m i m a s a k dengan alat pemotong yang
fisiologis/penuh. Khlorofil tajam, pekerjaan bisa dilakukan
berubah warna daun dari bawah dengan cepat dan jumlah buah
keatas sesuai tingkat kemasakan yang rontok akibat goncangan
biji pada polong, biasanya warna bisa ditekan. Pemungutan
daun dan polong telah berubah dengan cara memotong bisa
warna dari hijau menjadi kuning, meningkatkan kesuburan tanah,
coklat, coklat tua. karena akar dengan
bintilbintilnya yang menyimpan
banyak senyawa nitrat tidak ikut
tercabut, tapi tertinggal di dalam
tanah. Pada tanah yang keras,
pemungutan dengan cara
mencabut sukar dilakukan, maka
dengan memotong akan lebih
cepat.
Di Kalimantan Barat saat panen,
kadang kadang tidak dapat
Gambar 3.50 Kedelai yang sudah siap panen
mengeringkan karena musim
b. Cara panen h u j a n t i d a k d a p a t
Pemungutan hasil kedelai dilakukan diprediksi.Sebelum panen perlu
pada saat tidak hujan, agar hasilnya dilakukan penyemprotan dengan
segera dapat dijemur. herbisida untuk merontokkan
1) P e m u n g u t a n d e n g a n c a r a daun, sehingga saat panan daun
mencabut sudah rontok. Ini dapat
mempercepat pengeringan
Sebelum tanaman dicabut,
keadaan tanah perlu Perontokan dapat dilakukan
diperhatikan terlebih dulu. Pada dengan menggunakan power
tanah ringan dan berpasir, proses treser (perontok dengan
pencabutan akan lebih mudah. menggunakan mesin) atau
Cara pencabutan yang benar dengan cara manual pakai kayu.
ialah dengan memegang batang Perontokan dengan cara manual
poko, tangan dalam posisi tepat sebaiknya menggunakan kayu
di bawah ranting dan cabang yang tidak bersegi untuk
yang berbuah.Pencabutan harus menghidari pecahnya biji akibat
dilakukan dengan hati-hati sebab pukulan kayu.
kedelai yang sudah tua mudah c. Periode panen
sekali rontok bila tersentuh Mengingat kemasakan buah tidak
tangan. serempak, dan untuk menjaga agar
2) P e m u n g u t a n d e n g a n c a r a buah yang belum masak benar tidak
memotong ikut dipetik, pemetikan sebaiknya
Alat yang biasanya digunakan dilakukan secara bertahap,
untuk memotong adalah sabit beberapa kali.
yang cukup tajam, sehingga tidak d. Pasca panen
terlalu banyak menimbulkan 1) Pengumpulan dan pengeringan
108
Setelah pemungutan selesai, dari kotoran-kotoran lainnya.Biji
seluruh hasil panen hendaknya yang luka dan keriput
segera dijemur.Kedelai dipisahkan. Biji yang bersih ini
dikumpulkan kemudian dijemur selanjutnya dijemur kembali
di atas tikar, anyaman bambu, sampai kadar airnya 9–11%. Biji
atau di lantai semen selama 3 yang sudah kering lalu
hari. Sesudah kering sempurna dimasukkan ke dalam karung dan
dan merata, polong kedelai akan dipasarkan atau disimpan.
mudah pecah sehingga bijinya Sebagai perkiraan dari batang
mudah dikeluarkan. Agar kedelai dan daun basah hasil panen akan
kering sempurna, pada saat diperoleh biji kedelai sekitar
penjemuran hendaknya 18,2%.
dilakukan pembalikan berulang 3) Penyimpanan dan pengemasan
kali.Pembalikan juga
Sebagai tanaman pangan,
menguntungkan karena dengan
kedelai dapat disimpan dalam
pembalikan banyak polong
jangka waktu cukup lama.
pecah dan banyak biji lepas dari
Caranya kedelai disimpan di
polongnya.Sedangkan biji-biji
tempat kering dalam
masih terbungkus polong
karung.Karung-karung kedelai
dengan mudah bisa dikeluarkan
ini ditumpuk pada tempat yang
dari polong, asalkan polong
diberi alas kayu agar tidak
sudah cukup kering. Biji kedelai
langsung menyentuh tanah atau
yang akan digunakan sebagai
lantai. Apabila kedelai disimpan
benih, dijemur secara terpisah.
dalam waktu lama, maka setiap
Biji tersebut sebenarnya telah
2–3 bulan sekali harus dijemur
dipilih dari tanaman-tanaman
lagi sampai kadar airnya sekitar
yang sehat dan dipanen
9–11.
tersendiri, kemudian dijemur
sampai betul-betul kering
dengan kadar air 10–15 %.
Penjemuran benih sebaiknya
dilakukan pada pagi hari, dari
pukul 10.00 hingga 12.00 siang.
2) Penyortiran dan penggolongan
Terdapat beberapa cara untuk
memisahkan biji dari kulit
polongan. Diantaranya dengan F.KACANG BOGOR (VIGNA SUBTERRANEA)
cara memukul-mukul tumpukan 1. Pendahuluan
brangkasan kedelai secara
Kacang bogor (Vigna subterranea (L.)
langsung dengan kayu atau
Verdcourt) merupakan kacang yang
brangkasan kedelai sebelum
berasal dari Afrika dimana memiliki
dipukul-pukul dimasukkan ke
kemampuan tahan terhadap kekeringan
dalam karung, atau dirontokkan
dibandingkan tanaman kacang-kacangan
dengan alat pemotong padi.
yang lain. Nama 'Bambara' itu sendiri yaitu
Setelah biji terpisah, brangkasan
adalah suatu daerah yang berada di Afrika,
disingkirkan.Biji yang terpisah
yang konon merupakan asal muasal
kemudian ditampi agar terpisah
kacang ini.
109
Pada masyarakat Indonesia, Kacang Kacang bambara merupakan tanaman
Bambara lebih dikenal dengan nama kacang-kacangan yang memiliki peran
Kacang Bogor. Pemberian nama kacang dalam program diversifikasi pangan.
Bogor sendiri dikarenakan kebanyakan Kacang bogor kering mengandung
kacang bambara dijual dan dibudidayakan 16–21% protein, 50–60% karbohidrat
di daerah Bogor, dan menjadi camilan dan 4,5–6,5 % lemak, serta mengandung
khas Bogor. Selain itu, kacang bambara kalsium, fosfor, zat besi dan vitamin B1.
merupakan salah satu komoditi utama Kandungan karbohidrat yang tinggi
petani di daerah kabupaten Gresik, Jawa menyebabkan kacang bambara bisa
Timur. menjadi alternatif pangan dalam program
Kacang bambara merupakan salah satu diversifikasi pangan. Selain itu kacang
kacang-kacangan minor yang belum bambara juga memiliki manfaat dalam
terlalu diperhatikan di Indonesia dan konservasi tanah, penyediaan bahan
daerah penyebarannya kurang begitu industri maupun penyediaan pakan
luas. Konsumen pada umumnya ternak.
memanfaatkan kacang bambara sebagai 2. Sistematika Kacang Bogor
bahan campuran sayur, atau Di Indonesia, Kacang Bogor (Vigna
mengkonsumsinya dalam bentuk kacang subterranea) dikenal dengan sebutan
rebus dan kacang goreng. Menurut kacang bandung, kacang tanah, kacang
Stephens, biji kacang bambara biasanya gangge, dan kacang baleud. Asal tanaman
dioven dan dijadikan sebagai tepung yang kacang bogor belum diketahui secara
memiliki nutrisi. Brough et. al (1993) pasti, namun diperkirakan berasal dari
menyatakan bahwa kacang bambara daerah Afrika Tropis. Kacang ini juga
dapat digunakan untuk memproduksi disebut Bambara Groundnuts.
susu, dimana susu ini dapat dibandingkan
Kingdom : Plantae
dengan susu kedelai. Test kandungan
protein dalam susu bambara Divisi : Spermatophyta
mengindikasikan bahwa dapat Subdivisi : Angiospermae
menggantikan susu kedelai. Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili :Leguminoceae/Papilionaceae
Subfamili : Papilionoideae
Genus : Vigna
Spesies : Vigna subterranea
3. Teknik Budidaya Kacang Bogor
Kacang bogor memiliki daya adaptasi yang
luas, sehingga dapat ditanam di daerah
savana sampai daerah hutan hujan atau
transisi savana di Afrika.
a. Syarat tumbuh
Tanaman kacang bogor dapat tumbuh
dengan subur pada daerah dengan suhu
rata-rata tahunan 19°C–27°C, dan
dengan penyinaran matahari yang
Gambar 3.51 Tanaman kacang bogor cukup. Curah hujan yang dikehendaki
110
berkisar antara 500–3.500 mm/th. e. Penyiangan dan pembumbunan
Kacang bogor merupakan tanaman Penyiangan dan pembumbunan
berhari pendek. dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada
Tanaman ini dapat tumbuh baik pada saat tanaman berumur 4 MST (minggu
ketinggian hingga 1.520 m dpl. setelah tanam) dan 10 MST. Penyiangan
Keasaman (pH) tanah yang dikehendaki dilakukan dengan menggunakan tangan
berkisar antara 5,0–6,5, tetapi mampu atau kored.
bertoleran hingga pH 4,3. Tanaman f. Panen
kacang bogor memerlukan drainase
Tanaman dipanen setelah berumur
yang baik dan struktur tanah yang
antara 140–170 HST. Tanda tanaman
ringan, agar ginofora mudah menembus
siap panen yaitu daunnya menguning
dan berkembang dalam tanah.
dan mulai berguguran. Pemanenan
b. Pengolahan tanah dilakukan dengan cara mencabut
Pengolahan tanah dilakukan satu seluruh bagian tanaman secara hati-hati
minggu sebelum penanaman dengan dengan bantuan alat garpu.
cara dicangkul atau dibajak. Pada saat
pengolahan tanah, diberikan pula
pupuk kandang sebanyak 3 ton/ha.
c. Penanaman
Jarak tanam yang digunakan ialah 60 cm
x 25 cm. Lubang tanam dibuat dengan
cara ditugal. Ke dalam tiap lubang
dimasukkan 2 butir benih. Sebelum
ditanam, biji direndam satu malam
dalam air dingin, dengan tujuan untuk
mempercepat perkecambahan. Untuk Gambar 3. 52 Buah kacang bogor
111
dan Amerika. Awal mula penyebaran dan Oleh karena itu, kebutuhan akan kedelai
pembudidayaan kedelai di Indonesia segar akan terus meningkat seiring
adalah di Pulau Jawa, Bali dan Nusa dengan meningkatnya kesadaran
Tenggara (Irwan 2006). masyarakat tentang kesehatan dan
Kedelai banyak digemari oleh masyarakat makanan bergizi.
sebagai bahan pangan yang dapat Kedelai edamame memiliki ukuran biji
dikonsumsi baik dalam bentuk olahan lebih besar, rasa lebih manis, dan tekstur
(tahu, tempe, susu, kecap) atau segar lebih lembut dibandingkan kacang
(cukup direbus) yang dikenal dengan kedelai biasa. Kedelai ini dapat tumbuh
nama kedelai sayur (edamame). Kedelai baik di daerah beriklim tropis dan
mengandung 40% protein yang memiliki subtropis pada suhu cukup panas dan
arti penting sebagai protein nabati untuk curah hujan yang relatif tinggi, sehingga
meningkatkan gizi dan mengatasi kedelai ini cocok ditanam di Indonesia.
penyakit kurang gizi (Balai Penelitian Waktu panen kedelai edamame relatif
Tanaman Pangan 2004). singkat dibandingkan kedelai
Setiap 100 gram kedelai edamame biasa,karena edamame dipanen pada saat
mengandung 11,40 gram protein, kalori kedelai masih hijau (Soewanto et al
582 Kcal, lemak 6,6 gram, serat 15,6 gram, 2007).
kalsium 140 gram, fosfor 1,7 gram, besi 1 Secara ekonomi kedelai edamame
gram, vitamin B2 0,14 gram, vitamin B1 mempunyai peluang pasar yang cukup
10,27 gram, dan air 71,1 gram (Samsu besar, baik pemintaan pasar domestik
2001). Kedelai segar merupakan satu- maupun luar negeri. Tingginya
satunya sayuran yang mengandung permintaan pasar terhadap kedelai
sembilan jenis asam amino esensial edamame menjadi daya tarik para petani
(isoleusin, lisin, leusin, fenilalanin, tirosin, untuk meningkatkan terus produksi
metionin, sistin, treonin, triptofan dan kedelai edamame. Permintaan negara
valin) yang dapat menstabilkan kadar gula Jepang terhadap kedelai edamame asal
darah, menurunkan kolesterol yang dapat Indonesia terus meningkat (Zuprizal
mencegah penyakit jantung .Kedelai juga 2003). Menurut Benziger dan
dapat meningkatkan metabolisme dan Shanmugasundaram (1995) Jepang
kadar energi, dan membantu membangun merupakan konsumen dan pasar utama
otot dan sel-sel sistem imun. Selain itu, edamame baik dalam bentuk segar
kedelai edamame juga mengandung maupun beku. Total kebutuhan pasar
isoflavone, beta karoten, dan serat. edamame beku di Jepang berkisar antara
Isoflavon dalam kedelai merupakan 150.000-160.000ton/tahun. Kebutuhan
antioksidan penangkal radikal bebas, Jepang terhadap edamame tidak dapat
meningkatkan sistim kekebalan dan dipenuhi oleh produksi dalam negerinya,
menurunkan resiko pengerasan arteri sehingga untuk memenuhi kebutuhannya,
(artherosclerosis) dan tekanan darah Jepang mengimpor edamame dari
tinggi. berbagai negara. Indonesia merupakan
Hasil berbagai penelitian yang telah salah satu negara pengekspor kedelai
dilakukan di Jepang menyatakan bahwa edamame ke Jepang. Pada tahun 2005
wanita Jepang yang mengkonsumi kedelai Indonesia memasok pasar edamame
secara rutin memiliki resiko terserang Jepang sebesar 665 ton edamame segar
kanker payudara pada tingkat terendah beku yaitu setara dengan 0,96%
dibandingkan dengan yang tidak kebutuhan impor edamame Jepang.
mengkonsumsi kedelai (Stephan 2009). Menurut Soewanto et al (2007) impor
112
Jepang akan edamame beku terus 3. Syarat Tumbuh Kedelai Edamame
meningkat dari tahun ke tahunnya, Persyaratan kedelai edamame lebih
mencapai 60.000–70.000ton/tahun. ditekankan kepada ukuran polong muda,
Peranan kedelai edamame yang penting dengan lebar 1,4–1,6 cm, dan panjang
sebagai bahan makanan dan untuk 5,5–6,5 cm. Warna biji kuning hingga hijau,
kesehatan serta nilai ekonomi yang cukup bentuk biji bulat hingga bulat telur dan
tinggi, membuat kedelai edamame warna hillum gelap hingga terang
potensial untuk dikembangkan. (Shanmugasundaram et al. 1991).
2. Sistematika dan Sejarah Edamame
Edamame berasal dari bahasa Jepang. Eda
berarti cabang dan mame berarti kacang,
dapat diartikan sebagai buah yang tumbuh
di bawah cabang (Branched bean).
Edamame di Cina dikenal dengan sebutan
mao dou (Hairy bean) (Miles at al. 2000).
Orang Eropa terutama Inggris lebih
mengenal jenis kedelai ini dengan nama
vegetable soybean (kedelai sayur) atau
green soybean dan sweet soybean.
Edamame dapat didefinisikan sebagai
kedelai berbiji sangat besar(>30g/100
biji) yang dipanen muda dalam bentuk
polong segar pada stadia R-6, dan
dipasarkan dalam bentuk segar (fresh
Gambar 3.53 Kacang kedelai edamame
edamame) atau dalam keadaan beku
(frozen edamame) (Benziger dan a. Syarat tumbuh
Shanmugasundaram 1995). Suhu yang optimal untuk proses
Taksonomi kacang kedelai edamame perkecambahan kedeai sekitar 30°C,
Divisi : Spermatophyta sedangkan untuk pembungaan
24–25°C. Tanaman kedelai termasuk
Sub divisi : Angiospermae
tanaman hari pendek sehingga tidak
Kelas : Dicotyledonae akan berbunga bila panjang hari
Famili : Leguminoceae melebihi batas kritis yaitu 15 jam
Sub famili : Papilionoideae perhari. Varietas kedelai yang
berproduksi tinggi dari daerah
Genus : Glycine
subtropik dengan panjang hari 14–16
Spesies : Gliycine max (L) Merr jam bila ditanam di daerah tropik
Di Indonesia edamame mulai ditanam dengan rata-rata panjang hari 12 jam
pada tahun 1990 di Gadog, Bogor Jawa maka varietas tersebut akan mengalami
Barat dan hasilnya dipasarkan dalam penurunan produksi karena masa
bentuk segar di pasar dalam negeri. Pada bunganya menjadi pendek yaitu dari
tahun 1992 edamame dicoba pula umur 50 hari sampai 60 hari menjadi 35
pengembangannya di Jember dan sejak hari sampai 40 hari setelah tanam
tahun 1995 hasilnya mulai dipasarkan (Rubatzky dan Yamaguchi 1998).
dalam bentuk segar beku dan diekspor ke Pada umumnya pertumbuhan tanaman
Jepang (Soewanto et al. 2007). kedelai akan baik pada pada ketinggian
113
tidak lebih dari 500 meter di atas
permukaan laut (dpl). Kedelai edamame
dapat tumbuh baik pada tanah-tanah
aluvial, regosol, grumosol, latosol, dan
andosol. Selain itu menghendaki tanah
yang subur, gembur, dan kaya bahan
organik. Keasamaan tanah (pH) yang
cocok untuk berkisar antara 5,8–7,0
(Nazzarudin 1993).
b. Teknik budidaya
Persiapan lahan untuk tanaman kedelai
Gambar 3.54 Lahan yang ditanami kedelai edamame
dapat dilakukan tanpa pengolahan
tanah bila ditanam di sawah setelah Sebelum dilakukan kegiatan
padi dan pengolahan tanah. Pada tanah penanaman, terlebih dahulu dilakukan
dengan keasaman kurang dari 5,5 pemupukan. Pemupukan ini meliputi,
seperti tanah podsolik merah-kuning, pupuk kandang, pupuk dasar dan pupuk
harus dilakukan pengapuran untuk susulan. Penebaran pupuk kandang
mendapatkan hasil tanam yang baik. dilakukan 5–7 hari sebelum tanam,
Kapur dapat diberikan dengan cara disebar rata diatas permukaan
menyebar di permukaan tanah bedengan, dengan dosis 10–20 m3
kemudian dicampur sedalam lapisan pupuk kandang/ha. Penebaran pupuk
olah tanah + 15 cm. Pengapuran dasar anorganik dilakukan 2–3 hari
dilakukan 1 bulan sebelum musim sebelum tanam dengan cara disebar
tanam dengan dosis 2-3 ton/ha. merata di atas bedengan dan diaduk
Diharapkan pada saat musim tanam sampai tercampur dengan tanah. Pupuk
kapur sudah bereaksi dengan tanah, dasar yang digunakan secara umum
dan pH tanah sudah meningkat sesuai adalah: urea 50-75 kg/ha, ZK 50-75
dengan yang diinginkan (Deptan 2010). kg/ha, dan SP36 150–250 kg/ha.
Pemupukan susulan dilakukan untuk
Waktu tanam yang tepat pada masing-
mencukupi kebutuhan hara pada masa
masing daerah sangat berbeda. Bila
pertumbuhan, yaitu masa pertumbuhan
ditanam di tanah tegalan, waktu tanam
vegetatif atau sebelum fase
terbaik adalah permulaan musim
pembungaan (umur 14–20 HST).
penghujan. Bila ditanam di tanah
Takaran pupuk susulan secara umum
sawah, waktu tanam paling tepat adalah
adalah : urea 25-50 kg/ha, ZA 50-75
menjelang akhir musim penghujan. Di
kg/ha, ZK 50–75 kg/ha
lahan sawah dengan irigasi, kedelai
dapat ditanam pada awal sampai c. Hama dan penyakit
pertengahan musim kemarau. Jarak Hama tanaman kedelai edamame
tanam untuk penanaman kedelai secara umum adalah lalat kacang,
dengan ukuran 20 cm-40 cm dan yang penggerek batang (Agromyza sojae,
biasa dipakai adalah 30 cm x 20 cm, 25 Melanogromyza sojae,), penggerek
cm x 25 cm, atau 20 cm x 20 cm. Benih pucuk (Agromyza dolichostigma,
ditanam dengan cara ditugal dan Melanogromyza dolichostigma dan
dimasukan benih 2-3 biji/lubang Shoot borer), kumbang daun kedelai
tanam (Deptan 2010). (Phaedonia inclusa), ulat grayak
(Spodoptera litura, Prodenia litura dan
114
Army worm), ulat penggulung daun kedelai dikeringkan hinggga mencapai
(Lamprosema indicata atau leaf Roller 15% sampai 18% kadar airnya.
insect), penggerek polong (Etiella e. Pemasaran
zinckenella, E. Hobsoni, Pod Borer, atau
Kedelai edamame yang ditanam oleh
Lima bean Borer), kutu kebul (Bemisia
kelompok dan bermitra biasanya,
tabacci dan Whitefly). Penyakit utama
komoditas ini sebagaian besar
yang menyerang tanaman kedelai
diekspor, sehingga nilai tukar akan
edamame adalah karat kedelai
mempengaruhi tingkat harga di negeri
(Phakopsora pachyrhizi, Uromuces
pengimpor. Namun bagi petani biasa
sojae, Uredo sojae, P. Sojae, P. Vignae, P.
melalui pengepul, karena biasanya
Crotalaria, Phusopella concors, Rust
petani jika menjual sendiri seringkali
Disease, atau Soybean Rust), mosaik
mengalami kesulitan.
kedelai (Soybean Mosaik disebabkan
oleh virus mosaik kedelai atau Soybean
Mosaik Virus (SMV).
d. Panen
Kedelai edamame biasanya dipanen
pada umur 63 hari setelah tanam (HST)
sampai 68 HST untuk polong segar,
sedangkan unuk panen polong tua pada
umur 90 HST (Balai Penelitian dan
Pengembangan Pertanian 2005) atau
pada saat polong berisi padat, atau
sedikitnya 85% polong terisi penuh
(Miles 2000).
115
1. Jelaskan syarat tumbuh tanaman kacang
tanah?
2. Uraikan secara singkat pasca panen kacang
hijau?
3. Uraikan secara singkat cara panen kacang
tunggak?
4. Jelaskan secara singkat teknik budidaya
kacang tunggak?
5. Jelaskan secara singkat teknik budidaya
kacang bogor?
116
PENILAIAN AKHIR SEMESTER (…) d. Vigna unguiculata
A. PILIHAN GANDA e. Vigna esculentus
1. Sebelum melakukan pengolahan lahan 6. Bagaimana cara penyemaian padi yang baik
pada budidaya padi tanah harus…….. dan benar ….
a. Sanitasi a. Benih padi di masukkan kedalam air,
b. Dibajak diperam selama 24 jam, diangkat
ditiriskan, didiamkan hingga keluar
c. Digaru
serabut akar
d. Pemetaan lahan
b. Benih langsung ditebar kesawah
e. Di ukur
c. Benih di angin-anginkan
2. Tujuan sanitasi pada budiadaya padi
d. Benih dijemur
adalah…….
e. Benih direbus
a. Membersihkan gulma, hama dan
penyakit, dan tanaman pengganggu 7. Tujuan penyemaian benih padi adalah…
b. Membersihkan hama dan penyakit a. Mengetahui seberapa banyak benih padi,
meningkatkan hasil panen padi
c. Membersihkan tanaman inang
b. Meningkatakan keberhasilan dalam
d. Membersihkan tanaman induk
penanaman bibit padi
e. Membersihkan cabang tanaman
c. Menambah daya tarik petani
3. Tanaman yang termasuk kedalam golongan
d. Menjadikan tanaman lebih subur
serealia adalah ….
e. Memperbaiki sifat tanaman
a. Kacang panjang, jagung, sawi
8. Pupuk urea diberikan pada tanaman padi
b. Padi, jagung, sorghum
bertujuan untuk….
c. Lombok, terong, sorgum
a. Untuk menambah unsur phospat (P)
d. Lombok, terong, tomat
b. Untuk menambah unsur kalium (K)
e. Terong, tomat, lobak
c. Menambah unsur nitrogen (N)
4. Pemilihan lahan budidaya tanaman pangan
d. Menambah unsur phospat, kalium, dan
hendaknya memenuhi kriteria…
nitrogen
a. Struktur tanahnya relative padat dengan
e. Menambah unsur Kalium
tingkat kemasamnya relative netral
9. Kelebihan pupuk pada tanaman padi dapat
b. Kandungan bahan organiknya tinggi
menyebabkan tanaman menjadi…
dengan tingkat kemasaman rendah
a. Terlalu subur dan hasil panen melimpah
c. Kandungan bahan hara mikro tinggi
dengan bahan organic sedang b. Terlalu subur dan hasil panen padi
sedikit
d. Kandungan bahan organic lebih dari 25
% dengan korositas rendah c. Hasil panen melimpah
e. Kandungan unsur hara seimbang, d. Hasil panen banyak
struktur tanah dengantipografi datar e. Hasil panen padi sedikit
5. Apa nama latin dari padi … 10.Bagaimana cara pemeliharaan tanaman
a. zea mays sorghum…..
b. Glycine max L a. Disiram , dipupuk, dibumbun
c. Oryza sativa b. Dipupuk saja
117
c. Disemprot pestisida b. Melakukan drainase
d. Dijarangi c. Melakukan irigari
e. Ditimbun d. Melakukan sanitasi lahan
11.Kekurangan unsur nitrogen pada tanaman e. Melakukan irigasi dan drainase
sorghum akan mempengaruhi tanaman…. 15.Pengendalian hama dan penyakit pada
a. Batang tanaman tidak kokoh dan daun tanaman yang disebabkan oleh jamur
menguning secara kimia dengan menggunakan
b. Warna daun menjadi kuning kehijauan pestisida jenis….
c. Daun keriput a. Herbisida
d. Daun mudah rontok b. Herbisida selektif
e. Tanaman kerdil c. Fungisida
12.Benih jagung yang bermutu memiliki d. Rodentisida
criteria….. e. Insektisida
a. Daya tumbuhnya baik 16. Gejala-gejala buah jagung berlubang
b. D a y a t u m b u h h o m o g e n d a n merupakan tanda tanaman mengalami…
produktifitas tinggi a. Terserang oleh serangga
c. Produktifitas tinggi dan resistan b. Terserang oleh bakteri
terhadap hama dan penyakit c. Terserang oleh jamur dan gulma
d. Produktifitas tinggi, daya tumbuh tinggi d. Terserang oleh serangga dan bakteri
dan homogeny serta resistan terhadap
e. Terserang oleh jamur dan bakteri
hama penyakit
17.Pada tanaman kacang tanah hama yang
e. Produktifitas tinggi, daya tumbuh tinggi
paling dominan menyerang…
dan homogeny serta resistan terhadap
hama penyakit dan memiliki sifat genetis a. Serangga penghisap buah
yang murni b. Bakteri dan jamur
13.Penanaman bahan tanaman dari biji dapat c. Jamur
dilakukan dengan cara… d. Serangga
a. Biji diletakkan diatas tanah e. Uret dan tikus
b. Biji diletakkan ditanah kemudian ditutup 18.Pengendalian hama dan penyakit yang
dengan tanah melebihi batas ambang dengan cara
c. Membuat lubang untuk meletakkan menenam kembali dengan varietas yang
benih kemudian ditutup dengan tanah berbeda dikenal dengan…
d. Membuat lubang ditengah permukaan a. Rotasi tanaman
tanah untuk meletakkan biji kemudian b. Mekanisasi
ditutup dengan abu
c. Stripcroping
e. Meletakan satu biji per lubang tanam
d. Sanitasi
ditengah –tengah lubnag tanam bagian
atas kemudian ditutup e. Rejovinasi
14.Pengendalian hama dan penyakit pada 19.Pada umur berapa kacang tunggak dapat
tanaman secara prefektif dapat dilakukan…. dilakukan pemanenan…
a. Memberikan pestisida a. Satu bulan dari penanaman
118
b. Dua bulan dari penanaman d. Tersedianya unsur hara dalam tanah
c. Tiga bulan dari penanaman e. Terpenuhinya kebutuhan unsur hara
d. Empat bulan dari penanaman oleh tanaman
e. Lima bulan dari penanaman 24.Pada tanaman kacang tunggak apabila di
daun terdapat bintik-bintik berwarna coklat
20. Agar akar tanaman kacang tanah dapat
dan menunjukkan seperti cairan daun
tumbuh dengan baik, maka pada
terisap adalah gejala dari serangan hama…..
pembuatan bedengan harus memenuhi
criteria.. a. Belalang
a. Tinggi bedengan lebih tinggi pada b. Ulat tanah
musim hujan akar tunggak tidak boleh c. Wereng
terkena sinar matahari dilakukan d. Ulat grayak
sebelum pembungaan
e. Thrips
b. Kelembaban bedengan tetap terjaga
25.Penyiangan pada tanaman legume
c. L e b a r b e d e n g a n s e s u a i d e n g a n dimaksudkan untuk…
penyebaran akar
a. Memperbaiki aerasi tanah
d. Bentuk bedengan secara melintang agak
b. Menggemburkan tanah
cembung
c. Mengendalikan hama tanah
e. Hasil pengolahan tanah bedengan
adalah lemah d. Meningkatkan penguapan tanah
21.Kriteria benih kedelai yang bermutu secara e. Menambah untuk hara dalam tanah
fisiologi adalah…. 26.Hasil tanaman legume sebaiknya dikemas
a. Mempunyai bentuk yang seragam dengan cara…
b. Mempunyai ukuran benih yang seragam a. Diikat dengan ikatan kecil tidak terlalu
rapat
c. Mempunyai kecerahan benih yang
seragam b. Dibungkus dengan plastic kedap udara
d. Mempunyai kemurnian tinggi c. Dibungkus dengan kertas
e. Mempunyai daya tumbuh tinggi d. Dibungkus dengan jaring plastic
22.Untuk meningkatkan produksi tanaman e. Dibungkus pakai plastic tanpa udara
kacang hijau maka dilakukan…… 27.Pada musim penghujan hama dan penyakit
a. Penyiraman yang paling dominan menyerang tanaman
adalah….
b. Pemupukan
a. Jamur
c. Pembumbunan
b. Serangga
d. Pengendaliah hama dan penyakit
c. Bakteri
e. a,b,c, dan d benar
d. Penghisap Buah
23.Dosis pemupukan yang tepat akan
menentukan……. e. Bakteri dan jamur
a. Tersedianya unsur hara mikro dalam 28.Penyakit bercak daun cercospora dapat
tanah dikenali berdasarkan gejala adanya bercak
berwarna abu-abu dengan pinggiran gelap.
b. Efisiensi biaya, tenaga dan waktu
Penyakit bercak daun cercospora
c. Kesuburan tanah yang baik untuk disebabkan oleh…
tanaman
119
a. Virus
b. TMT (Tobacco Mosaic Virus)
c. Nematoda
d. Cendawan
e. Bakteri
29.Pada lahan seluas 3 ha (efisiensi lahan
90%) bila ditanami dengan jarak tanam 60
cm x 30 cm dengan dosis pupuk kandang
yang diberikan 0,5 kg per lubang tanam,
maka kebutuhan pupuk kandang untuk
lahan seluas tersebut adalah…
a. 77 ton
b. 76 ton
c. 75 ton
d. 74 ton
e. 73 ton
30. Untuk pemanenan kacang edamame
kacang edamame dilakukan pemanenan
pada….
a. Bagian tanaman yang masih muda
b. Buah sudah kering
c. Tunas dan cabang yang belum berbuah
d. Cabang-cabang yang terlalu rimbun
tetapi tidak berbuah
e. tanaman edamame yang sudah berbuah
tetapi masih muda
120
Benih:Tanaman atau bagian dari tanaman yang Varietas:Kelompok tanaman dalam jenis atau
digunakan untuk mengembangbiakkan spesies tertentu yang dapat dibedakan dari
tanaman tersebut. kelompok lain berdasarkan suatu sifat.
Biofuel:Cairan yang berasal dari biomassa, Virus:Mikroorganisme yang tidak dapat dilihat
terutama dari bahan nabati. dengan mata telanjang, mikroorganisme
Drainase:Pengetusan atau pembuangan air. yang dapat terlihat menggunakan
mikroskop.
Hama:Organisme yang dianggap merugikan
dan tak diinginkan dalam kegiatan bercocok
tanam.
Hibrida:Generasi hasil perislangan antara dua
atau lebih populasi yang berbeda, baik
fenotipe atau genotipenya
Intercroping:Tumpang sari merupakan teknik
budidaya tanaman yang lebih dari satu jenis
pada lahan yang sama.
Jajar legawa:Salah satu sistem penanaman
dengan cara mengatur jarak antar benih
saat penanaman.
Konvensional:Segala sesuatu yang sifatnya
mengikuti adat atau kebiasaan umum yang
lazim digunakan.
Monokultur:Budidaya tunggal atau menanam
satu jenis tanaman pada lahan yang sama.
OPT:Organisme Pengganggu Tanaman yaitu
semua organisme yang dapat merusak
mengganggu kehidupan, ataupun
menyebabkan kematian pada tanaman.
Pestisida:Zat atau bahan kimia yang digunakan
untuk membunuh hama, racun pembasmi
hama, racun hama.
Proteksi:Melindungi tanaman dari serangan
hama dan penyakit.
Diversitas:Macam dan kelimpahan spesies.
SRI:Teknik budidaya padi yang mampu
meningkatkan produktifitas padi dengan
cara mengubah pengelolaan tanaman,
tanah, air, dan unsur hara.
Tugal:Tongkat kayu yang dibuat runcing untuk
membuat lubang tanam.
Unggul:Bibit yang memiliki sifat tahan
terhadap serangan hama, cepat berbuah,
banyak hasilnya, dan dapat digunakan
secara meluas.
121
Anonim. (2013). Budi daya Sorgum sebagai Constraints, and Research Priorities.
sumber pangan, pakan ternak, bahan baku Mexico, D.F.: CIMMYT..
industri untuk masa depan Indonesia.
www.budidayasorgum.com.
Anonim. (2013). Budidaya tanaman sorgum
manis (Sorghum bicolor).
www.anakagrnomy.com.
Aqil, M., Arvan, R.Y. (2014). Deskripsi varietas
unggul jagung. Balai Penelitian Tanaman
Serealia, Badan Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. 45 pp.
Balitsereal. (2009). Deskripsi varietas jagung,
sorgum dan gandum. Balai Penelitian
Tanaman Serealia, Badan Litbang Pertanian.
Deptan. (1990). Teknologi budidaya sorgum.
Departemen Pertanian. Balai Informasi
Pertanian Provinsi Irian Jaya.
www.pustaka.litbang. deptan.go.id
Deptan. (2004). Program pengembangan
tanaman sorgum. Jakarta, 10-11 Okt:
Makalah Sosialisasi Pengembangan
Agribisnis Sorgum dan Hermada.
Mul Mulyani Sutedja.(1988). Budidaya
Tanaman Padi Di Lahan Pasang Surut.
Jakarta: Penerbit Bina Aksara.
Muhajir Utomo, Nazaruddin. (1999). Bertanam
padi sawah.
Penebar Swadaya. (2010). Sweet corn dan
baby corn. Jakarta: Penebar swadaya.
Purwono, Heni Purnamawati. (2010). Budidaya
8 Jenis Tanaman pangan unggul. Jakarta:
Penebar swadaya.
Purwono. 1992. Teknologi Produksi Tanaman
Pangan. Bogor: Institut Petanian Bogor.
Suryana, A., Suyamto, Zubachtirodin, Pabbage,
M.S., Saenong, S. Litbang Pertanian (2009).
Petunjuk teknis pelaksanaan PTT. Badan
Litbang Pertanian
Sugiyanta.2016. Modul Pendampingan Upsus.
Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Swastika, D.K.S., Kasim, F., Sudana, W.,
Hendayana, R., Suhariyanto, K., Gerpacio,
R.V., Pinggali, P.L. (2004) Maize in
Indonesia: Production Systems,
122
Gambar 2.1 Jenis padi tipe lama dan baru Gambar 2.25 Tanaman sorgum yang
Gambar 2.2 Lapisan tanah sawah yang dibudidayakan secara monokultur
tergenang Gambar 2.26 Tumpangsari sorghum dan
Gambar 2.3 Metode seleksi benih dengan air kacang
garam Gambar 2.27 Jagung umur 75–80hari
Gambar 2.4 Kondisi bibit yang kurang baik Gambar 2.28 Gejala kekurangan
dan yang sehat nitrogen
Gambar 2.5 Persemaian kering Gambar 2.29 Gejala kekurangan
Gambar 2.6 Rice planter phosphor
Gambar 2.7 Tanam padi legawa 2 : 1 dan Gambar 2.30 gejala kekurangan kalium
legawa 5 : 1 Gambar 2.31 Gejala kekurangan sulfur
Gambar 2.8 Legawa 2 : 1 Gambar 2.32 Daun jagung yang kekurangan
Gambar 2.9 Legawa 4 : 1 Tipe 1 nitrogen dan cukup
Gambar 2.10 Legawa 4 : 1 Tipe 2 nitrogen
Gambar 2.11 Jenis tipe anakan berdasarkan Gambar 2.33 Warna daun pada skala
dosis pupuk <4,5
Gambar 2.12 Teknik pengukuran warna Gambar 2.34 Warna daun pada skala >
dengan BWD 4,5
Gambar 2.13 Penggunaan BWD untuk Gambar 2.35 Tanaman jagung umur 40
Menentukan Dosis N hari
Gambar 2.14 TBS (A) dan LTBS (B Gambar 2.36 Jagung siap panen
Gambar 2.15 Tanaman padi terserang Gambar 3.37 Serangan S.roffli pada pangkal
penggerek stadia vegetative batang kedelai, kacang
Gambar 2.16 Penggerek batang padi stadia hijau, dan kacang tanah
generative Gambar 3.38 Penanaman dengan olah
Gambar 2.17 Siklus hidup penggerek tanah
batang 49 Gambar 3.39 Penanaman tanpa olah lahan
Gambar 2.18 Penggerek batang kuning (1), bekas padi dan pembuatan
putih (2), bergaris (3), saluran drainase
merah jambu (4) Gambar 3.40 Petani sedang melakukan
Gambar 2.19 Hama wereng coklat pemupukan
(Nilaparvata lugens) Gambar 3.41 Kutu kebul
Gambar 2.20 Gejala serangan hopperburn Gambar 3.42 Serangan kutu kebul
spot-spot Gambar 3.43 Tanaman terserang lalat
Gambar 2.21 Keong mas dan telur keong bibit
mas Gambar 3.44 Tindakaan pencegahan lalat
Gambar 2.22 Walang sangit bibit
Gambar 2.23 Gejala penyakit Hawar Daun Gambar 3.45 Drainase dan tanaman
Bakteri (HDB) kedelai
Gambar 2.24 Gejala penyakit blas daun (A), Gambar 3.46 Kedelai diserang hama
blas leher (B), blas buku (C) dan blas kolar kumbang
(D)
123
Gambar 3.47 Ulat penggerek polong
Gambar 3.48 Serangan kepik hijau
Gambar 3.49 Kedelai yang terserang
ulat
Gambar 3. 50 Kedelai yang sudah siap
panen
Gambar 3.51 Tanaman kacang bogor
Gambar 3.52 Buah kacang bogor
Gambar 3.53 Kacang kedelai edamame
Gambar 3.54 Lahan budidaya edamame
Gambar 3.55 Panen kedelai edamame
124
Tabel 2.1 Daftar nama varietas VUB
Tabel 2.2 Daftar nama varietas PTB
Tabel 2.3 Daftar nama varietas padi
hibrida
Tabel 2.4 Daftar Rekomendasi umum
pemupukan
Tabel 2.5 Daftar acuan umum pemupukan
fosfor
Tabel 2.6 Daftar umum pemupukan
kalium
Tabel 2.7 Daftar pengendalian hama pada
padi
Tabel 2.8 Nama dan golongan gulma dominan
di areal persawahan
Tabel 2.9 Daftar produk pestisida di
Indonesia
Tabel 2.10 Varietas jagung unggul
komposit
Tabel 2.11Varietas jagung unggul jagung
hibrida
Tabel 2.12 Varietas jagung unggul komposit
dan hibrida
Tabel 2.13 Jenis pupuk takaran dan
proporsi
Tabel 2.14 Gejala kekurangan unsur
hara
Tabel 2.15 Nilai skala berdasarkan
pemantauan BWD
Tabel 2.16 Dosis pemupukan tanaman
jagung
125
Nama Lengkap : BakuhYuwono
Telepon /HP : 08122782982
Email : yuwonobakuh@yahoo.co.id
baquhyuwono@gmail.com
AkunFacebook : Bakuh Yuwono
Alamat Kantor : SMKN 1 Pandak, Bantul
Daerah Istimewa Yogyakarta
Kompetensi Keahlian : Budidaya Tanaman
126