Keputusan Bisnis
Keputusan Bisnis
Perilaku adalah sikap, sementara perbuatan adalah tindakan. Perilaku diwujudkan dalam
perbuatan, sedangkan perbuatan adalah hasil dari suatu pengambilan keputusan. Etika tercermin
dalam perilaku dan perbuatan. Jadi, pelaksanaan etika akan terlihat dalam pengambilan keputusan
yang etis. Keputusan etis melekat dalam setiap pengambilan keputusan bisnis. Oleh karena itu,
pertimbangan etis harus dilakukan dalam setiap pengambilan keputusan bisnis.
Bagi perusahaan, keputusan etis adalah jika hak dan kepentingan stakeholder telah
dipertimbangkan dalam proses yang bersangkutan. Sampai seberapa jauh atau seberapa besar
pertimbangan yang diberikan untuk etika akan berbeda untuk tiap-tiap stakeholder dan
kepentingannya. Hal itu disesuaikan dengan jenis dan sifat keputusan bisnis yang dibuat.
Keputusan bisnis yang baik harus memenuhi dua kriteria utama, yaitu keputusan itu harus
berintegritas dan beretika.
Keputusan berintegritas dan keputusan beretika merupakan dua sisi dalam satu keping mata
uang. Dua-duanya harus diterapkan dalam perusahaan.
Ada dua aspek yang perlu diperhatikan dalam setiap pengambilan keputusan, yaitu aspek yang
bersifat substantif dan aspek administrative.
Nicholson (1998: 19) mengatakan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara rasional dan
didasarkan atas preferensi (preference) masing-masing individu.
kelengkapan (completeness)
Properti kelengkapan menghindari situasi tidak ada keputusan (indecision).
transitivitas (transitivity)
kontinuitas (continuity)
Proses pengambilan keputusan selalu dimulai dengan adanya permasalahan atau tujuan yang
ingin dicapai yang perlu diputuskan pada waktu = 0. Faktor eksternal terdiri atas variabel-variabel
yang menunjang tercapainya tujuan sehingga akan memengaruhi pilihan. Faktor eksternal juga
dapat disebut dengan kriteria. Agar dapat diperbandingkan, daftar ini sedapat mungkin dibuat sama
untuk semua alternatif yang tersedia. Faktor eksternal merupakan penjabaran dari variabel empiris.
Pengambilan keputusan yang rasional memerlukan data dan informasi yang andal dan relevan
untuk mendukung kelayakan dari setiap alternatif solusi. Tergantung pada jenis dan sifat
pengambilan keputusan, data, atau informasi yang diperlukan dapat sangat kompleks, kompleks
atau sederhana. Bentuk data atau informasi dapat berupa dokumen, laporan, atau hasil pertemuan
Data dan informasi yang dikumpulkan dapat berbentuk fakta atau hasil analisis.
Kadang informasi bersifat taksiran (estimasi) yang memerlukan perhitungan dengan metode
tertentu. Taksiran didasarkan atas asumsi-asumsi tertentu. Konsekuensi untuk setiap kondisi dan
nilai akhir hampir Keputusan pasti bersifat taksiran yang didasarkan atas asumsi dan proyeksi atas
data atau informasi yang tersedia. Suatu keputusan tidak harus menunggu tersedianya data atau
informasi yang lengkap karena jika demikian, keputusan tidak akan pernah dapat diambil.
Syarat perlu dari data atau informasi adalah relevan, andal (reliable), dan memadai
(adequate). Keandalan sebuah informasi merupakan syarat yang sangat penting karena hal tersebut
dapat menghindari adanya unsur subjektivitas dari pengambil keputusan. Keandalan suatu informasi
dapat diperoleh, misalnya jika terhadap informasi yang bersangkutan telah dilakukan pemeriksaan
dapat diuji dengan informasi lain yang berasal dari luar.