https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/edukasi
PENINGKATAN KEMANDIRIAN BELAJAR
MELALUI METODE E-LEARNING
Oleh:
Rendra Gumilar1, Yoni Hermawan2
Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Siliwangi
Jl. Siliwangi No 24 Kec. Tawang Kota Tasikmalaya
Email: rendragumilar@unsil.ac.id; yonihermawan@unsil.a.cid
Sejarah Artikel: Diterima April 2021, Disetujui Mei 2021, Dipublikasikan Juni 2021
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemandirian belajar melalui metode
pembelajaran e-learning. Metode dalam penelitian ini adalah survey mengumpulkan data dengan
menggunakan kuesioner dan menganalisis data secara stastistik untuk menguji pertanyaan atau
hipotesis yang diajukan. Populasi dalam penelitian ini yaitu mahasisiwa pendidikan Ekonomi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Siliwangi yang mengontrak mata kuliah Evaluasi
Pembelajaran. Metode pengumpulan data menggunakan angket atau kuesioner. Hasil dari pengolahan
angket yang didapatkan bahwa kemandirian belajar pada metode e-learning sudah masuk dalam
kategori baik dimana indikator kemandirian belajar 70% rata – rata menunjukan bahwa mahasiswa
sudah memimiliki kemandirian dalam belajar dengan metode e-learning.
ABSTRACT
This study aims to determine the increase in independent learning through e-learning methods. The
method in this research is a survey to collect data using a questionnaire and analyze the data
statistically to test the questions or hypotheses raised. The population in this study were students of
economic education at the faculty of teacher training and education at Siliwangi University who
contracted Evaluation Learning courses. The data collection used a questionnaire. The results of the
questionnaire processing showed that learning independence in the e-learning method was included,
in the good category where the indicator of learning independence, 70% on average, presented that
students already had freedom in learning with the e-learning method.
akibat wabah pandemi covid 19, pemerintah pembelajaran memiliki tujuan membangun
yang berwenang telah mengeluarkan kebijakan knowledge-based society habits seperti
untuk menutup sekolah dan perguruan tinggi kemampuan memecahkan masalah,
guna meminimalisir penyebaran virus covid 19 kemampuan komunikasi, kemampuan mencari
yang saat ini kondisinya semakin buruk dan dan mengembangkan keterampilan
belum adanya tanda - tanda wabah pandemi menggunakan teknologi untuk meningkatkan
covid 19 ini akan berakhir. Imbas dari efektifitas dan efisiensi proses pembelajaran”
penutupan sekolah dan perguruan tinggi ini penggunaan e-learning bukan hanya sebagai
adalah proses pembelajaran dilakukan secara upaya mengatasi permasalahan pembelajaran
daring (online) atau pembelajaran jarak jauh tetapi dalam proses pembelarannya
(PJJ) menurut Kamarga dalam (Karwati, 2014) dimungkinkan adanya pengembangan diri
“pembelajaran daring adalah kegiatan belajar peserta didik untuk belajar mandiri tanpa
yang disampaikan melalui perangkat elektronik adanya batasan jarak dan waktu sehingga dapat
komputer yang memperoleh bahan belajar yang menumbuhkan kemandirian dalam belajar.
sesuai dengan kebutuhannya” maka Model e-learning cocok digunakan dalam
pembalajaran daring bisa jadi jalan keluar agar pembelajaran di perguruan tinggi menurut Khan
proses belajar tetap berjalan disituasi pandemi. dalam (Maudiarti, 2018) “E-Learning dapat
Pembelajaran jarak jauh secara daring dijadikan sebaga pendekatan inovatif untuk
merupakan solusi dari penutupan sekolah dan mendistribusikan desain yang baik,
perguruan tinggi agar kegiatan proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
pembelajaran bisa terus berjalan, pembelajaran interaktif dan memfasilitasi lingkungan
jarak jauh secara daring adalah sistem pembelajaran untuk setiap orang kapan saja
pembelajaran yang menempatkan peserta didik dengan menggunakan atribut dan sumber dari
sebagai sumber belajar (student centered bermacam teknologi digital” kemudian menurut
learning), oleh karena itu peserta didik harus Zumbrun dalam (Fitriasari et al., 2019) “Guru
memiliki kemandirian dalam belajar misalnya atau dosen sebaiknya melaksanakan proses
harus bisa mencari sumber belajar secara pembelajaran yang memfasilitasi peserta didik
mandiri karena interaksi langsung pendidik dan agar memiliki kemandirian belajar” alasan
peserta didik yang terbatas dan harus mengapa peserta didik harus belajar mandiri
menggunakan media komunikasi. kareana saat ini banyak sekali sumber belajar
Kemandirian belajar dapat menentukan yang bisa diperoleh peserta didik dari berbagai
keberhasilan dari proses pembelajaran menurut media. oleh karena itu penulis tertarik untuk
(Sandi, 2012) “semakin tinggi kemandirian melakukan penelitian dengan judul peningkatan
belajar, semakin baik dukungannya terhadap kemandirian belajar melalui model E-Learning
pembelajaran yang berpusat pada peserta didik” mahasiswa Pendidikan Ekonomi Fakultas
kemudian menurut (Saputra, 2017) Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
“kemandirian belajar berkorelasi kuat dengan Siliwangi 2019.
kesuksesan seorang peserta didik” salah satu Kemandirian belajar merupakan faktor
model pembelajaran yang pas digunakan di internal peserta didik yang bisa mempengaruhi
dalam pembelajaran jarak jauh atau daring ini prose pembelajaran, setiap peserta didik baik
adalah model E-Learning menurut (Hatip & siswa atau mahasiswa harus memiliki
Listiana, 2019) “salah satu alternatif yang dapat kemandirian belajar sehingga bisa lebih aktif
digunakan untuk meningkatkan kemandirian seperti mencari sumber belajar secara mandiri
belajar adalah dengan implementasi e- atau yang lain sebagainya. Menurut (Tirtaharja
learning”. model pembelajaran ini bisa menjadi & Sulo, 2005) “kemandirian dalam belajar
solusi dikala pandemi yang mengharuskan adalah aktivitas belajar yang berlangsungnya
proses pembelajaran dilaksanakan dari rumah lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan
dengan menggunakan media. sendiri, dan tanggung jawab sendiri” oleh
Model E-Learning menjadi sarana proses karena itu perlu adanya kesadaran dari siswa
pembelajaran dengan menggunakan pemanfaat atau mahasiswa tentang pentingnya
jaringan internet sebagai sarana komunikasi kemandirian belajar.
dalam proses pembelajaran tanpa harus bertatap Peserta didik baik siswa atau mahasiswa
muka secara langsung menurut chaeruman tidak boleh terlalu bergantung kepada guru atau
dalam (Saputra, 2015) “integrasi teknologi dosennya saja menurut Basir dalam (Ningsih &
telekomunikasi dan informasi ke dalam Nurrahmah, 2016) “kemandirian belajar
diartikan sebagai suatu proses belajar yang dengan cara mengumpulkan data dengan
terjadi pada diri seseorang dan dalam usahanya menggunakan kuesioner dan menganalisis data
untuk mencapai tujuan belajar orang tersebut secara stastistik untuk menguji pertanyaan atau
dituntut untuk aktif secara individu atau tidak hipotesis yang diajukan.
bergantung kepada orang lain termasuk tidak
tergantung kepada gurunya”. Berdasarkan Tempat, Waktu dan Subjek Penelitian
beberapa pendapat para ahli di atas dapat Pelaksanaan penelitian ini dilaksanakan
disimpulkan bahwa kemandirian belajar di Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas
merupakan faktor internal dari dalam diri siswa Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
atau siswa yang bisa menentukan kualitas dari Siliwangi Tasikmalaya dengan waktu penelitian
proses pembelajaran dengan tidak bergantung dilakukan pada Bulan Januari – Maret 2021
kepada guru atau dosennya saja. Serta subjek penelitian ini melibatkan
Model E-Learning merupakan solusi mahasiswa yang mengontrak mata kuliah
yang bisa digunakan dalam proses Evaluasi Pembelajaran.
pembelajaran dalam situasi pandemi seperti
yang terjadi pada saat ini dengan memanfaatkan Teknik Pengumpulan Data
media internet untuk melakukan proses 1. Angket Kuesioner
pembelajaran. Menurut Onno W dalam (Arifin Pertanyaan-pertanyaan yang diberikan
& Herman, 2018) “ E-Learning merupakan kepada konsumen dengan tujuan untuk
istilah untuk segala teknologi yang digunakan mendapatkan jawaban yang dapat
untuk mendukung usaha pembelajaran lewat ditampilkan dalam bentuk statistik.
teknologi elektronik, internet, satelit, 2. Wawancara
audio/video, TV dan media elektronik lain yang Dalam penelitian ini wawancara dilakukan
bisa digunakan” kemudian menurut (Sri Rahayu secara tidak terstruktur artinya melakukan
Chandrawati, 2010) “E-learning tidak hanya pertanyaan tanpa menggunakan pedoman
terbatas pada proses pembelajaran yang sifatnya khusus.
statis, stand alone dan satu arah tetapi telah
meluas menjadi proses pembelajaran” suasana Hasil Penelitian dan Pembahasan
pembelajaan E-Learning secara tidak langsung Hasil Penelitian
memaksa peran dari peserta didik untuk lebih Berdasarkan hasil penelitian dapat
aktif dalam pembelajarannya. diketahui bahwa proses pembelajaran 100%
dengan menggunakan E-Learning di masa
METODE PENELITIAN pandemi covid 19 saat ini yaitu dengan
Jenis Penelitian menggunakan internet media aplikasi zoom,
Metode penelitian menurut Sugiyono WA dan Youtube. Kemandirian belajar
(Sugiyono, 2017) “metode penelitian merupakan hal yang harus dimilki oleh peserta
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data didik terutama dalam proses pendidikan saat ini
dengan tujuan dan kegunaan tertentu” adapun dimana aktivitas proses pembelajaran dilakukan
metode penelitian yang digunakan dalam secara daring dengan media. Dari data
penelitian ini adalah metode survei, menurut penelitian yang dilakukan bahwa secara umum
(Creswell, 2015) “penelitian survei adalah kemandirian peserta didik mata kuliah Evaluasi
prosedur dalam penelitian dimana peneliti Pembelajaran sudah baik. Hal ini dapat dilihat
mengadministrasikan survei pada suatu sampel dari hasil angket indikator variabel kemandirian
atau seluruh populasi orang untuk belajar selama proses pembelajaran dengan
mendeskripsikan sikap, pendapat, prilaku atau menggunakan E-Learning seperti tabel dibawah
ciri khusus populasi” penelitian survey ini ini:
Tabel 1:
Indikator variabel kemandirian belajar selama proses pembelajaran dengan menggunakan E-
Learning
Indikator Tidak Cukup Setuju Sangat Setuju
Setuju
Literasi Digital 4% 18% 65% 13%
Motivasi Belajar 2% 14% 72% 12%
Komunikasi Efektif 5% 22% 66% 7%
Keterampilan Belajar Mandiri 3% 25% 62% 10%
Interaksi Belajar Mandiri 2% 22% 68% 8%
Interaksi Mahasiswa dalam 3% 21% 70% 6%
Pembelajaran Daring
Data diolah peneliti: 2021