Anda di halaman 1dari 8

REFLEKSI ETIKA MENGENAI

PENGOBATAN
KOMPLEMENTER DAN ALTERNATIF

Oleh K. Bertens

Abstract:

When we compare complementary and alternative medicine (CAM) with conventional medicine, the most striking
difference is that CAM is characterised by a broad cultural diversity, whereas conventional medicine is far more
unified because of its scientific base. In former times the adverse attitude of conventional medicine towards CAM
was much stronger than it is nowadays. The reason for this change is that the powerful position of the medical
profession came to an end in our more liberal era. But this does not mean that the borderline between CAM and
the medical profession may be wiped out. It seems ethically questionable when a professional physician turns to
CAM practices, as it is also unethical when a CAM practician appears as a physician. CAM should be given
freedom as long as it causes no harm to the patients.

Kata Kunci:
Bioetika, Pengobatan Komplementer dan Alternatif, Profesi Medis.

1. Perubahan Nama Daniel Callahan, memakai judul The Role


Jika kita menyimak literatur of Complementary and Alternative
berbahasa Inggris mengenai pengobatan Medicine. Perubahan nama ini di Amerika
1

alternatif, nama yang sekarang paling Serikat terjadi tidak lama sesudah tahun
banyak dipakai adalah complementary and 1995. Sekarang nama yang kedua itu
alternative medicine. Beberapa tahun dipakai agak umum. Kita di Indonesia pun
sebelumnya namanya hanya berbunyi sebaiknya memakai nama “pengobatan
alternative medicine. Perubahan nama ini komplementer dan alternatif” dan pada
tampak dengan menarik, jika kita beberapa kesempatan kita lihat hal itu
membandingkan beberapa publikasi di sudah mulai dilakukan.
bidang bioetika. Dalam Encyclopedia of Perubahan nama ini menunjukkan
Bioethics, edisi ke-2 (1995) topik ini pergeseran pengertian. Jika orang
dibicarakan dalam entri berjudul berbicara tentang “pengobatan alternatif”,
alternative therapies dan di situ alternative terutama digarisbawahi pertentangan
medicine dipertentangkan dengan dengan pengobatan konvensional atau
conventional medicine. Kemudian, buku kedokteran modern. Jika istilahnya
yang mengumpulkan esai-esai tentang menjadi “pengobatan komplementer dan
topik ini dan diedit oleh ahli bioetika besar, alternatif” (PKA), pertentangan itu sudah

Volume 13, Nomor 01 Juli 2008 28


diperlemah. Ada juga kemungkinan bahwa luas dan pengobatannya kadang-kadang
PKA ini melengkapi terapi dan metode malah termasuk cakupan asuransi. Tapi di
kedokteran modern. Di sini kita tidak luar Amerika Serikat cara PKA ini tidak
menghadapi dilema: atau kedokteran begitu kelihatan. Sebuah contoh dari
konvensional atau PKA. Dua cara Belanda adalah terapi Moerman untuk
pengobatan yang berbeda itu rupanya pasien kanker. Dokter Moerman
dapat diperdamaikan. Ada kemungkinan menemukan terapi non-konvensional ini,
koeksistensi antara PKA dan kedokteran yang sesudah meninggalnya masih
konvensional. dilanjutkan oleh beberapa pengikutnya,
Pergeseran pengertian ini tetapi sepengetahuan saya tidak diambil
membuka jalan untuk pergeseran alih di luar Belanda.
penilaian juga. Jika ada tempat untuk PKA Kalau PKA sangat ditandai oleh
di samping kedokteran konvensional, faktor budaya, sebaliknya kedokteran
maka hal itu dengan sendirinya berarti konvensional tampak lebih seragam.
juga bahwa PKA dipandang dengan lebih Kedokteran konvensional didasarkan atas
positif. PKA ternyata tidak sama dengan metode-metode dan konsep-konsep
quackery dan orang yang mempraktekkan ilmiah, berarti atas unsur-unsur rasional
PKA ternyata tidak sama dengan quack yang teruji secara empiris dan diterima
atau charlatan. Sebab, istilah-istilah ini secara umum oleh semua pihak yang
mempunyai konotasi sangat negatif dalam mengutamakan pengertian rasional. Hasil
bahasa Inggris, kira-kira sama dengan penelitian biomedis yang memenuhi
penipuan dan penipu di bidang kesehatan. persyaratan yang ketat, mempunyai
wibawa besar di seluruh dunia kedokteran.
2. Ilmu dan Kebudayaan dalam Obat, terapi, atau instrumen medis baru
Konteks Pengobatan yang terbukti bermanfaat, dalam waktu
Keanekaragaman dalam bidang singkat tersebar ke seluruh dunia.
PKA dapat kita mengerti, karena PKA lebih
terkait dengan kebudayaan dan kadang- 3. Pertentangan antara Profesi
kadang sudah berakar lama di dalam Kedokteran dan PKA
suatu kebudayaan. Di China dan India, Tidak dapat disangkal, pada
umpamanya, ada PKA yang sudah umumnya di kalangan kedokteran resmi
dipraktekkan berabad-abad lamanya. Di terdapat sikap anti yang cukup keras
sini pantas dipakai juga istilah terhadap PKA, khususnya di dunia barat.
“pengobatan tradisional”. Tapi faktor Di luar dunia barat (Asia dan juga Afrika)
budaya itu tampak juga dalam zaman situasinya sering kali sangat berbeda.
modern. Di tempat tertentu sekarang juga Di kawasan Asia, termasuk
bisa timbul cara PKA yang agak terbatas Indonesia, pertentangan antara
pada tempat itu. Menurut kesan saya, kedokteran konvensional yang dipegang
sebuah contoh adalah chiropractic di oleh profesi medis yang resmi dan PKA
Amerika Serikat. Chiropractic terutama yang dipraktekkan oleh orang yang tidak
mengobati nyeri tulang punggung dan mengenyam pelatihan medis yang khusus
baru mulai dipraktekkan akhir abad ke-19. tidak begitu terasa. Tentang China,
Di Amerika Serikat chiropractic tersebar umpamanya, kita mendengar bahwa di

Volume 13, Nomor 01 Juli 2008 29


situ PKA dipraktekkan pada skala besar di kaum muda terhadap kuasa dalam
samping kedokteran konvensional, sering perguruan tinggi.
kali malah di rumah sakit yang sama. Di Dalam konteks medis, sebuah
Indonesia saya melihat koeksistensi tulisan yang berpengaruh dalam
berdamai antara kedokteran konvensional mempersoalkan kuasa kedokteran adalah
dan pelaksanaan PKA, meskipun kadang- buku Ivan Illich yang berjudul Medical
kadang bisa terjadi sedikit friksi juga. Ada Nemesis.2 Suatu usaha lebih filosofis
kalanya sikap berdamai menjadi begitu adalah tulisan-tulisan Michel Foucault di
besar hingga dokter sendiri merasa Perancis.
terpanggil untuk langsung terjun dalam Sebuah ilustrasi yang menarik
PKA. Menurut hemat saya, di sini bisa tentang fenomena itu ditemukan di
muncul masalah etika yang akan Belanda, yaitu perubahan yang terjadi di
dibicarakan lagi nanti. Sikap toleran yang situ di bidang hukum kedokteran. Di
berlaku di Indonesia terhadap PKA Belanda sejak 1865 berlaku Wet
kadang-kadang tampak juga dalam istilah- Uitoefening Geneeskunst (Undang-undang
istilah yang dipakai. Seperti sudah tentang pelaksanaan kedokteran) yang
dijelaskan di atas, dalam bahasa Inggris menetapkan bahwa pelaksanaan
kata quack dan charlatan bersifat sangat kedokteran, bedah, dan kebidanan
negatif. Tapi dalam kamus Inggris- dikhususkan untuk dokter yang mendapat
Indonesia (Echols/Shadily) dua kata itu pendidikan di Fakultas Kedokteran. Guna
diterjemahkan sebagai “tukang memberi bobot lebih besar kepada
obat/dukun”. Dalam bahasa Indonesia, undang-undang ini pada saat bersamaan
kata “tukang obat” dan “dukun” dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara
mempunyai nada lebih netral, tidak begitu Pidana Belanda ditambah sebuah pasal
negatif seperti dalam bahasa Inggris (dan baru (ps. 436) yang menetapkan hukuman
padanannya dalam bahasa-bahasa barat bagi orang yang melakukan tindakan
lain). kedokteran, tapi tidak qualified untuk itu.
Sejak undang-undang itu, het onbevoegd
4. Posisi Kuasa Profesi uitoefenen van de geneeskunst
Kedokteran Berkurang (pelaksanaan kedokteran secara
Suatu aspek lain dari hubungan unqualified) menjadi dosa besar dalam
antara kedokteran konvensional dan PKA pelayanan kesehatan di Belanda.
adalah bahwa kuasa profesi kedokteran Sesudah diskusi panjang lebar
dalam beberapa dekade terakhir semakin yang meliputi puluhan tahun, akhirnya
berkurang pamornya. Proses ini berjalan pada tahun 1995 Belanda mendapat
secara umum di bidang sosial, dan undang-undang baru yang diberi nama
penilaian terhadap profesi kedokteran Wet Beroepen in de Individuele
hanya merupakan satu kasus di samping Gezondheidszorg (Undang-undang Profesi
banyak bidang lain, seperti pendidikan, dalam Pelayanan Kesehatan Individual),
ketentaraan, dan lain-lain. Revolusi disingkatkan sebagai BIG. Titik tolak
mahasiswa yang berlangsung di Ibu Kota undang-undang ini sangat liberal: setiap
Perancis pada bulan Mei 1968 dapat kita orang bebas untuk memberi pelayanan
lihat sebagai suatu puncak pemberontakan kesehatan. Jadi, hal itu tidak dikhususkan

Volume 13, Nomor 01 Juli 2008 30


lagi bagi para dokter saja. Namun, toleransi besar terhadap PKA dan ditolak
kebebasan ini tidak tanpa batas. Dalam monopoli para dokter di bidang pelayanan
undang-undang BIG dirumuskan tiga kesehatan.
pembatasan. Pertama, undang-undang
BIG menciptakan suatu sistem 5. P e n g o ba t a n
perlindungan gelar dan registrasi. Orang K o m p l em e n t e r Alternatif
yang tidak menyelesaikan pendidikan dan Evidence-Based Medicine
kedokteran, dilarang memakai gelar PKA dan evidence-based medicine
dokter atau spesialis. Jadi, undang-undang merupakan dua kutub yang bertentangan
baru ini tidak melindungi profesi, dalam bidang pelayanan medis. Evidence-
melainkan gelar. Adanya gelar based medicine menekankan bahwa
menunjukkan siapa mempunyai keahlian pengobatan harus didasarkan atas
untuk memberi pertolongan tertentu, jika kepastian yang diperoleh melalui
dibutuhkan. Tetapi para dokter tidak lagi penelitian ilmiah. Menurut pandangan ini,
mempunyai monopoli di bidang pelayanan pengobatan yang diberikan oleh dokter
kesehatan. Masyarakat tetap bebas untuk harus didasarkan atas penelitian ilmiah
mencari pertolongan pada orang lain, jika yang tahan uji tentang obat atau terapi
mereka pilih begitu. Kedua, undang- yang dia gunakan. Dan penelitian yang
undang BIG mengkhususkan 13 kategori tahan uji adalah randomised, controlled
tindakan medis (umumnya tindakan clinical trials terhadap obat atau terapi itu,
invasif) bagi ahli yang qualified untuk itu, atau – lebih baik lagi – meta-analisis
yaitu para dokter, dan dalam beberapa hal terhadap semua penelitian yang sudah
juga dokter gigi atau bidan. Ketiga, pernah dibuat tentang obat atau terapi
undang-undang ini menetapkan hukuman tersebut. Dalam pengobatan yang
bagi orang yang mengakibatkan kerugian dilakukan menurut prinsip-prinsip evidence
yang tidak perlu – atau kemungkinan based medicine setiap faktor subyektif
besar terjadinya kerugian – pada harus disingkirkan. Dokter yang paling
kesehatan seorang pasien dengan baik adalah dokter yang mengetahui
melakukan tindakan-tindakan yang tidak semua penelitian ilmiah tentang obat atau
termasuk kualifikasinya. Dalam hal ini terapi yang dipakainya dan secara
menjadi penting bahwa penyedia eksklusif berpegang pada hasil penelitian
pelayanan kesehatan itu tercatat dalam tersebut.
registrasi yang ditetapkan oleh undang- Sebaliknya, PKA tidak mempunyai
undang BIG dan bahwa ia tidak dasar obyektif sama sekali. Dalam rangka
melampaui batas keahliannya PKA, seluruh pengobatan dilakukan atas
sebagaimana dirumuskan dalam undang- dasar faktor-faktor subyektif saja,
undang yang sama. sekurang-kurangnya dari sudut pandang
Mungkin ilustrasi tentang kedokteran konvensional. Sebab, dari
perubahan hukum kedokteran di Belanda sudut PKA hal itu tidak berarti bahwa
itu menurut intinya berlaku juga untuk pengobatan non-konvensional dapat
seluruh dunia, setidak-tidaknya untuk dilakukan oleh siapa saja atau dengan
negara-negara yang mempunyai tradisi cara apa saja. Tetapi, bagaimana pun, dari
demokratis. Kini di mana-mana ada segi ilmiah, tidak ada pendasaran obyektif

Volume 13, Nomor 01 Juli 2008 31


lewat penelitian empiris. Jika PKA 6. Etika Profesi Kedokteran di
mempunyai hasil juga, para ilmuwan hadapan
mengatakan bahwa hal itu sama dengan Pengobatan
the placebo effect. Plasebo juga dapat Komplementer/ Alternatif
menyembuhkan atau memperbaiki Dipandang dari sudut etika,
keadaan pasien, asalkan pasien sendiri hubungan antara profesi kedokteran dan
berpikir bahwa dia mendapat obat. Pikiran PKA terutama menimbulkan dua masalah.
saja ternyata sudah dapat mempengaruhi Pertama, dapat ditanyakan apakah dokter
kesehatan. Hal itu dapat dikaitkan juga yang telah menyelesaikan studi
dengan kondisi psiko-somatis manusia. kedokteran dan karena itu memiliki
Dalam refleksi tentang PKA ini keahlian profesional, lagipula telah
menjadi kian jelas bahwa subyektivitas mengucapkan sumpah dokter dan dengan
mendominasi dalam pengobatan ini. demikian secara resmi telah bergabung
Walau begitu, dari refleksi yang sama dengan profesi kedokteran, boleh terjun
barangkali dapat kita juga memetik juga dalam PKA? Kedua, dari sisi lain
pelajaran bahwa kedokteran konvensional dapat ditanyakan juga apakah orang yang
pun tidak ditandai oleh obyektivitas tidak pernah menyelesaikan studi
belaka. Karena itu kita harus bersikap kedokteran, boleh tampil sebagai penyedia
kritis terhadap evidence-based medicine PKA dengan bahaya bahwa masyarakat
seperti biasanya dimengerti. Masalahnya awam tidak lagi melihat perbedaan
dirumuskan dengan baik oleh Tom dengan profesi kedokteran?
Whitmarsh: Masalah yang pertama tentunya
yang terbesar dan terpenting dalam
It is my view that Evidence-Based konteks etika kedokteran. Walaupun
Medicine as currently formulated will mungkin tidak semua orang mempunyai
never be able to inform all medical pikiran yang sama tentangnya, jawaban
interventions completely. There is a saya cenderung hati-hati. Menurut hemat
subjective element in doctor-patient saya, dokter yang sudah menyelesaikan
relationships that is part of its essence pendidikan kedokteran dan mengucapkan
and will always override the objective, sumpah profesi sebagai dokter harus hati-
evidence-based approach. Clinicians on hati sekali bila beralih ke cara PKA yang
the whole will tend to continue to rely
serba tidak pasti dan menurut pandangan
on personal or peer group experience,
medis yang standar tidak mempunyai
not at the expense of evidence from
Randomized, Controlled Clinical Trials, dasar ilmiah. Dokter semacam itu menjadi
but often on a par with it, according to “dukun”, tapi tetap mempertahankan gelar
the individual need(s) they perceive in dokternya sebagai sejenis kedok untuk
the suffering person before them.3 membenarkan dan “memasarkan”
kegiatannya. Apakah hal itu tidak
bertentangan dengan hakikat dan tradisi
luhur profesi kedokteran yang pernah
dimeteraikan oleh setiap dokter baru
dengan sumpah profesi sebagai dokter.

Volume 13, Nomor 01 Juli 2008 32


Untuk situasi khusus kita di atau klinik, hal itu harus diatur dengan
Indonesia ada alasan tambahan lagi yang demikian rupa, sehingga perbedaan
tidak boleh diabaikan. Jika dokter menjadi dengan kedokteran konvensional tidak
“dukun” dan hal itu sering terjadi, mudah menimbulkan keraguan. Terutama
tercipta suatu suasana kurang bagus yang menjadi tanggung jawab para dokter
lebih banyak lagi bisa menggerogoti citra bahwa perbedaan antara profesi
profesi kedokteran. Sebab, suka atau tidak kedokteran mereka dan kegiatan para
suka, perlu kita akui, merosotnya citra penyedia PKA tetap dipertahankan.
profesi kedokteran menjadi tantangan
besar bagi kita di Indonesia. Hal itu 7. Beberapa Pertimbangan
terutama tampak, jika kita sebagai Kesimpulan
membandingkannya dengan citra profesi
kedokteran di negara-negara tetangga a. Tidak merugikan
seperti Singapura dan Malaysia. Mati- Tidak merugikan merupakan suatu
matian harus kita berusaha meningkatkan prinsip etis yang sangat penting dalam
profesionalisme medis, hingga citra profesi etika profesi pada umumnya dan dalam
kedokteran kita setaraf dengan negara- etika profesi kedokteran pada khususnya.
negara tetangga itu. Memang benar, hal Dalam etika biomedis, kini prinsip ini
itu menjadi tantangan besar, tapi sangat diterima di antara empat prinsip etis yang
diperlukan. Membiarkan PKA memasuki hakiki untuk profesi kedokteran (the
praktek kedokteran dengan leluasa, hanya principle of non-maleficence). Prinsip ini
akan berakibat perusakan citra profesi pasti penting juga untuk PKA, meskipun
kedokteran di Indonesia berlanjut terus. PKA tidak menjadi profesi yang resmi.
Kalau begitu, bagaimana prospeknya bila Mereka melayani juga sesama yang sakit
nanti para dokter negara-negara ASEAN dan membutuhkan pertolongan. Orang
tanpa halangan apapun boleh berpraktek sakit selalu secara khusus rentan terhadap
di Indonesia juga? penyalahgunaan dan penipuan. Karena itu
Masalah kedua tidak meminta pasien harus dilindungi terhadap bentuk-
suatu uraian panjang lebar. Perbatasan bentuk PKA yang mengakibatkan
antara PKA dan kedokteran konvensional kerugian.
tidak boleh menjadi kabur. Bagi
masyarakat awam pun perbedaan antara b. Faith healing
PKA dan kedokteran konvensional harus Tidak dapat disangkal, faktor
jelas. Walaupun suasana modern kini agama berperanan besar dalam PKA. Hal
cukup liberal dan pelayanan kesehatan itu tampak di mana-mana di seluruh
sudah tidak lagi menjadi monopoli para dunia, tetapi khususnya di negara-negara
dokter, penyedia PKA tidak pernah boleh seperti Indonesia di mana suasana
menduduki posisi dokter. Misalnya, ia tidak keagamaan masih kuat, karena hampir
boleh menuliskan resep dan tidak boleh tidak terkena gejala sekularisasi. Di
menggantikan dokter, bila orang itu Indonesia kita lihat, PKA terutama
berhalangan mengadakan praktek. Jika dipraktekkan dalam hubungan erat
penyedia PKA diberi kesempatan untuk dengan agama, misalnya oleh orang yang
melakukan pengobatan dalam rumah sakit mempunyai kedudukan khusus dalam

Volume 13, Nomor 01 Juli 2008 33


agama mereka dan dianggap oleh mekanisme ilmiah yang bekerja di
masyarakat sebagai orang suci. Hal itu dalamnya. Tetapi efek-efek negatif PKA
berlaku untuk semua agama, tapi di sini harus dicegah. Menjadi tugas profesi
saya membatasi diri pada agama Kristen kedokteran bahwa PKA selalu dapat
saja. Jika kita lihat lebih spesifik lagi, dibedakan dari quackery. Sebaliknya, PKA
dalam kalangan Katolik PKA sering dapat membantu juga agar kedokteran
dipraktekkan oleh pastor, biarawan atau konvensional tidak pernah puas diri, selalu
biarawati. sadar akan keterbatasannya, dan terbuka
Tidak boleh kita lupakan, agama bagi setiap kesempatan untuk memperluas
Kristen sebagai keseluruhan sejak pandangannya.***
mulanya tidak asing terhadap kegiatan
penyembuhan. Dalam injil berulang kali
kita dengar bagaimana Yesus sendiri
menyembuhkan orang sakit dan Ia
menyuruh murid-muridNya melakukan hal
yang sama. Sesudah Yesus naik ke surga,
para rasul dan murid lain meneruskan
kegiatan penyembuhan itu demi nama
Yesus. Di antara karisma-karisma yang
dianugerahkan Roh Kudus, rasul Paulus
menyebut juga “karunia untuk
menyembuhkan” (1 Kor.12:28.30). Dalam
sejarah gereja di kemudian hari, timbul
lagi tempat seperti Lourdes, di mana
dipercayai terjadi mukjizat penyembuhan.

c. Tantangan untuk profesi


kedokteran
Pertimbangan terakhir adalah
bahwa PKA bisa berperan positif terhadap
profesi kedokteran, sebagai tantangan
untuk meningkatkan dan memperbaiki
kinerjanya. Seperti sudah dikatakan
sebelumnya, dari profesi kedokteran
memang dapat diharapkan para dokter
akan mendampingi PKA secara kritis,
tetapi “kritis” di sini tidak boleh dimengerti
sebagai negatif saja. Kritis di sini tidak
berarti menolak, sebagaimana kita masih
lihat terjadi dalam sebagian profesi medis
di dunia barat. Sejauh PKA membawa hasil
yang baik dan pasien bilang: it works, ia
harus diberi kesempatan, apa pun

Volume 13, Nomor 01 Juli 2008 34


Catatan Akhir Daftar Pustaka
1
Daniel Callahan, The Role of Complementary and
Alternative Medicine, 2002 Robert C. Fuller/James F. Drane, “Alternative
2
Ivan Illich, Medical Nemesis ,1976
3
Daniel Callahan (ed.), The Role of Complementary and
therapies”, dalam: W.Th. Reich (ed.),
Alternative Medicine. Accommodating Pluralism, 2002. Encyclopedia of Bioethics, vol. I, New
York, Simon & Schuster MacMillan,
revised edition, 1995, hlm. 126-143.
Daniel Callahan (ed.), The Role of
Complementary and Alternative
Medicine. Accommodating Pluralism,
Washington D.C., Georgetown
University Press, 2002.

Volume 13, Nomor 01 Juli 2008 35

Anda mungkin juga menyukai