Anda di halaman 1dari 8

KARDIOVASKULER

Sistem sirkulasi pulmonalis Sistem peredaran darah sistemik


(peredaran darah kecil), yaitu (peredaran darah besar) adalah
darah yang kaya karbon darah yang kaya oksigen dan
dioksida mengalir dari ventrikel mengalir dari ventrikel kiri jantung ke
kanan jantung menuju ke paru- seluruh tubuh, kecuali paru-paru
paru, melalui arteri pulmonalis. melalui aorta. Kemudian, darah
Kemudian, darah yang kaya yang kaya karbon dioksida akan
oksigen akan kembali menuju kembali dari seluruh tubuh menuju
ke atrium kiri jantung melalui atrium kanan jantung melalui vena
vena pulmonalis cava superior dan vena cava inferior

Lapisan jantung

Epikardium Miokardium Endokardium


lapisan jaringan ikat dan jaringan otot jantung, terdiri dari sel-sel
lemak, dan berfungsi yang terdiri dari sel-sel endotel yang halus,
sebagai lapisan otot jantung yang permukaan tidak kaku
perlindungan tambahan disebut kardiomiosit yang berfungsi untuk
bagi jantung di bawah mengumpulkan darah,
perikardium memompa dan dapat
membantu mengatur
kontraktilitas

Note:
Jantung memompa darah
kedalam pembuluh yang
bervariasi, baik struktur,
ukuran dan fungsi: Arteri,
Arteriola, Kapiler, Venula
dan Vena
Pembuluh Darah
Jantung-Paru
 Arteri Pulmonalis
 Vena Pulmonalis

Pembuluh mensuplai
darah untuk Jantung
 Koroner
DIGESTI

Proses Digesti Faring


 Ingesti (memasukan makanan ke Mulut)  Nasofaring : sama tinggi dengan hidung
 Mastikasi (mengunyah oleh Dentis)  Orofaring : sama tinggi dengan mulut
 Deglutisi (menelan di Kerongkongan)  Laringofaring : saama tinggi dengan laring
 Digesti (pencernaan di Gaster)
 Absorpsi (Penyerapan zat di Intestinum Saat makan tidak boleh bicara supaya
Minor) Epiglotis dapat menutup saluran Laring
 Defekasi/Eliminasi (pengeluaran sisa agar makanan tidak masuk ke laring yang
makanan melalui Anal) dapat mengganggu sistem pernafasan

Esophagus Gaster
 Sfingter Faringoesofagus : tertutup  Fundus
sewaktu bernafas dan menjaga udara  Korpus (badan)
masuk ke esophagus dan lambung.  Antrum Pilorikum/Pylorus
Apabila tidak ada sfingter ini, saluran
pencernaan akan menerima banyak
gas yang dapat menyebabkan
eructation (bersendawa) berlebihan
 Sfingter Gastroesofagus : menurunkan
kemungkinan refluks isi lambung

Intestinum Minor/Usus Halus Konstipasi/Sembelit


Duodenum, Jejunum, Ileum Kesukaran dalam proses Defekasi,
 Kimus dari Lambung sangat asam, terjadi karena Kime/Kimus masuk ke
dinetralkan Bikarbonat dari Pankreas Usus dengan sangat lambat. Akibatnya
 Terjadi Emulsi lemak oleh garam air terlalu banyak diserap usus, maka
empedu untuk memudahkan absorpsi feses menjadi keras dan kering.
lemak Penyebabnya adalah kurang
 Nutrient di absorpsi melalui mikrovili mengkonsumsi makanan berserat
 Bolus bergerak karena gerakan seperti sayur dan buah, serta banyak
segmental dan peristaltik mengkonsumsi daging
Saraf

Saraf Pusat Cerebrum/Otak Besar


 Otak  Lobus Frontal : Intelektual, gerakan, ucapan
oOtak Besar (Cerebrum)  Lobus Parietal : Sentuhan, senyuman, nyeri
oOtak Kecil (Cerebellum)  Lobus Temporal : Pendengaran, memori, emosi
oBatang Otak (Brainstem)  Lobus Oksipital : Visual/penglihatan
 Medula Spinalis

Brainstem/Batang Otak
Tempat keluarnya 12 pasang saraf
kranial

 Berat otak : 1.3 KG  Trauma pada Lobus Oksipitalis


 Ptosis : Kelopak mata atas yang jatuh dapat menyebabkan masalah
ke bawah secara tidak normal atau penglihatan seperti kesulitan
kendur sehingga terlihat mengantuk mengenali objek, tidak mampu
 Pergerakan bola mata oleh saraf mengidentifikasi warna, halusinasi
Okumulator, Troklear dan Abdusena dan ilusi visual
Tulang Pendengaran Gangguan Pendengaran
Berfungsi sebagai penangkap  Gangguan pendengaran konduktif
getaran dari gendang telinga. Gelombang suara tidak dapat
Meningkatkan amplitudonya untuk ditransmisikan dengan benar dari
diteruskan ke telinga bagian dalam. lingkungan luar ke koklea/rumah siput
Tulang pendengaran melliputi :  Gangguan pendengaran Sensorineural
 Tulang Martil (Malleus) Kerusakan pada organ pendengaran
 Tulang Landasan (Incus) (koklea/rumah siput) atau saraf
 Tulang Sanggurdi (Stapes) pendengaran (saraf auditori)

Chemoreseptor Lidah
Saraf Fasial dan Glosofaring
Endokrin

Master Gland/Hipofisa/Pituitari Hipofisa Anterior


Terdiri dari  TSH (Tyrosomatotropic Hormone) –
 Hipofisa Anterior : depan merangsang kelenjar thyroid –
 Hipofisa Medula : tengah menghasilkan thyroksin – digunakan untuk
 Hipofisa Posterior : belakang metabolisme tubuh
 GH (Growth Hormone) – Somatotropin –
Disebut Master Gland karena dapat bekerja pada pertumbuhan tulang dan otot
menghasilkan & hormone yang  ACTH (Adreno Cortico Tropic Hormone)
dihasilkan dapat merangsang 1. Glukokortikod : penghasil gula
kelenjar lain untuk menghasilkan 2. Mineralokortikoid : Mengatur
hormon lain keseimbangan cairan
3. Gonadokortikoid :
oEstrogen & Progesteron pada wanita
oTestosteron pada pria
Kelenjar Tiroid
1. Thyroksin : metabolisme tubuh  LTH (Lactogenic Hormone) : Prolactine –
2. Triiodothyronine : bentuk aktif persiapan produksi ASI ibu hamil. Pada
hormon tiroid gadis tidak keluar karena ada hormone
3. Kalsitonin : membantu mengatur yang menghambat (Estrogen)
kadar kalsium dalam darah  FSH (Follice Stimulating Hormone) & LH
dengan cara menurunkannya (Luteinizing Hormone) : ICSH (Intersititial
Cell Stimulating Hormone)

Kelenjar Testis Hipofisa Medula


Menghasilkan hormone Testosteron Menghasilkan MSH (Melanocyte
yang meningkatkan hasrat libido pria. Stimulating Hormone) – menghasilkan
Sebagai tanda seks sekunder pria : pigmen melanin pada kulit.
 Suara berat  Semakin banyak melanin, semakin
 Tumbuh jakun (Adam Apple’s) hitam pigmen kulit
 Bahu melebar  Semakin sedikit melanin, semakin putih
 Pinggang tetap ramping pigmen kulit
Respirasi

Fungsi Hidung Pertukaran udara dalam Paru-paru


Menghangatkan, Menyaring dan Udara dari Trakhea masuk ke Paru-paru
Melembapkan melewati Bronkus - Bronkiolus –
 Menghangatkan. Ini karena Alveolus. Ketika udara mancapai
vaskualarisasi yang banyak pada Alveolus, terjadi proses pertukaran
mukosa – epistaksis banyak antara Oksigen dan Karbondioksida pada
kehilangan darah pembuluh darah kecil (Kapiler)
 Menyaring. Adanya rambut dan
partikel yang lebih kecil Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
terperangkap oleh mucus. Mucus dari Alveolus ke Kapiler terjadi secara
juga melindungi jaringan epitel dari Difusi. Difusi adalah pertukaran zat dari
iritasi dan mencegah kering. konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.
Gerakan silia yang serempak Pertukaran Oksigen dan Karbondioksida
mendorong mucus ke depan dari Alveolus ke Kapiler disebut respirasi
 Humidifikasi/melembapkan. Terjadi eksternal
karena udara melintasi mukosa
yang lembab. Mukosa yang teriritasi Respirasi Internal dan Eksternal
dapat menyebabkan bersin  Pernafasan Eksternal
Pertukaran O2 dan CO2 yang terjadi
antara Alveolus dengan
Kapiler/pembuluh darah
 Pernafasan Internal
Pertukaran O2 dan CO2 yang terjadi
antara Kapiler/pembuluh darah dengan
sel-sel jaringan tubuh

Mekanisme Pernafasan
Anatomi

Bagian Ginjal

Anda mungkin juga menyukai