Anda di halaman 1dari 5

Inilah Makna Tradisi Kebo-keboan Alasmalang, Banyuwangi yang Digelar di Awal Suro

Kamis, 29 September 2016 14:34

Penulis: Haorrahman | Editor: Musahadah

lihat foto

surya/haorrahman

Ritual Kebo-Keboan Alasmalang 

SURYA.co.id | BANYUWANGI - Banyuwangi Festival 2016 kembali mengangkat tradisi agraris.

Salah satunya di Dusun Krajan, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh Banyuwangi yang akan
menggelar ritual kebo-keboan (Kerbau-kerbauan), Minggu (2/10/2016).

Ritual adat ini digelar sebagai bentuk permohonan kepada Tuhan agar sawah subur dan panen
berlangsung sukses.

Pada tradisi ini, sejumlah petani di desa tersebut kerasukan roh leluhur dan bertingkah layaknya kebo
(kerbau).

Mereka pun melakukan ritual layaknya hewan kerbau dalam proses bercocok tanam. Mulai dari
membajak sawah, mengairi, hingga kerbau ini menemani petani saat menabur benih padi.
Menurut panitia penyelenggara, Indra Gunawan, tradisi ini dilakukan setiap awal bulan Suro
penanggalan Jawa.

Tradisi kebo-keboan ini sebenarnya telah diawali sejak satu minggu lalu dengan berziarah ke makam
Buyut Karti, leluhur Desa Alasmalang yang mengawali tradisi ini sejak 300 tahun lalu.

“Konon, saat itu Desa Alasmalang dilanda wabah penyakit, lalu Buyut Karti mendapat wangsit untuk
menggelar selamatan bersih desa. Selain juga adanya “petunjuk” menggelar adat kebo-keboan, dimana
petani menjelma menjadi kerbau,” kata Indra, Kamis (29/9/2016).

Kerbau merupakan simbolisasi mitra petani di sawah yang dianggap sangat berperan dalam
meningkatkan hasil panen.

Iklan untuk Anda: Special Promo VW Tiguan Allspace. Daftar gratis sekarang dan dapatkan promonya!

Advertisement by

Tradisi ini, nantinya akan digelar sekitar pukul 09.30. Ritual akan diawali kenduri desa, dimana warga
membawa 12 tumpeng lengkap dengan ayam ingkungnya. Tumpeng ini pun dilengkapi 5 porsi jenang
sengkolo, 7 porsi jenang suro.

Halaman selanjutnya 

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Inilah Makna Tradisi Kebo-keboan Alasmalang,
Banyuwangi yang Digelar di Awal Suro, https://surabaya.tribunnews.com/2016/09/29/inilah-makna-
tradisi-kebo-keboan-alasmalang-banyuwangi-yang-digelar-di-awal-suro?page=1.
Penulis: Haorrahman | Editor: Musahadah

Inilah Makna Tradisi Kebo-keboan Alasmalang, Banyuwangi yang Digelar di Awal Suro

Kamis, 29 September 2016 14:34

Penulis: Haorrahman | Editor: Musahadah
lihat foto

surya/haorrahman

Ritual Kebo-Keboan Alasmalang 


Baca Selanjutnya:

Menggelar Liga Selancar Paling elite di Kolong Jagat, Momen Banyuwangi untuk Bangkitkan Ekonomi

“Makna dari jumlah tumpeng dan jenang ini sebagai simbol jumlah bulan dan hari yang menandai siklus
kehidupan manusia selama satu tahun ada 12 bulan, tujuh hari dan lima hari pasaran,” katanya.

Selanjutnya, tumpeng-tumpeng akan dimakan bersama setelah didoakan oleh tetua adat. Usai makan
tumpeng, akan dilanjutkan dengan ider bumi. Dalam ider bumi ini, belasan “kerbau petani” akan
berkeliling desa mengikuti empat penjuru mata angin.

Setelah berkeliling desa, para "kerbau" itu melakukan ritual layaknya siklus bercocok tanam, mulai dari
membajak sawah, mengairi, hingga menabur benih padi.

Para petani yang didandani layaknya kerbau tersebut sebagian ada yang diyakini kerasukan roh gaib.
Mereka berjalan seperti kerbau yang sedang membajak sawah. Mereka juga berkubang, bergumul di
lumpur, dan bergulung-gulung di sepanjang jalan yang dilewati. Saat berjalan pun di pundak mereka
terpasang peralatan membajak. Persis kerbau.

“Ritual ini pun diakhiri dengan prosesi membajak sawah dan menabur benih padi oleh kerbau-kebauan
tadi. Dalam prosesnya benih padi yang nantinya ditabur oleh Dewi Sri ini akan banyak diperebutkan
warga, karena diyakini bibitnya akan menghasilkan hasil panen yang lebih berlimpah,” ujar Indra.

Tradisi Kebo-keban di Banyuwangi ini digelar di dua wilayah yang berbeda. Selain di Alasmalang
Singojuruh, kebo-keboan juga digelar di Desa Aliyan Rogojampi Banyuwangi pada 8 Oktober 2016.

 Halaman sebelumnya

Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul Inilah Makna Tradisi Kebo-keboan Alasmalang,
Banyuwangi yang Digelar di Awal Suro, https://surabaya.tribunnews.com/2016/09/29/inilah-makna-
tradisi-kebo-keboan-alasmalang-banyuwangi-yang-digelar-di-awal-suro?page=2.
Penulis: Haorrahman | Editor: Musahadah

Anda mungkin juga menyukai