Anda di halaman 1dari 5

DESKRIPSI SENYAWA IONIK

BaF2 (Barium florida)

Dosen Pengampu:

1. Husni Wahyu Wijaya, Ph.D


2. Meyga Evi Ferama Sari., M.Si.

Disusun oleh:

Kelompok 14

1.Ikhsan syawalandra N.H(210332626513)

2.Sevy Sintya Maharani(210332626508)

Jurusan Kimia

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Universitas Negeri Malang

Maret 2022
PENDAHULUAN

Bab I

Baf2 atau biasa disebut dengan barium florida memilki beberapa sifat atomik.sifat atomik unsur
penyusun ini yang pertama yaitu konfigurasi elektron. konfigurasi BaF2 dengan Nomor atom Ba
adalah 56 dan nomor atom F adalah 9 adalah sebagai berikut:

56Ba = 2, 8, 18, 18, 8, 2 atau [Xe]6s2

9F = 2, 7 atau [He] 2s2,2p5

Dalam sistem tabel periodik unsur kedudukan unsur terletak pada golongan II A dan unsur F
trletak pada golongan VIIA atau 17.dalam penggolongannya unsur Ba merupakan logam alkali
tanah dan unsur F merupakan non logam atau biasa disebut dengan halogen.selain itu, masing
masing unsur ini memiliki sifat atau karakteristik yang khas,unsur Ba memiliki sifat yang reaktif
sehingga di alam hanya ditemukan dalam bentuk senyawanya. Selain itu Barium berada di kerak
bumi sebanyak 0,04%. Di alam barium dapat membentuk senyawa Mineral Baritin [BaSO4], dan
Mineral Witerit [BaCO3] dan unsur F merupakan gas halogen beracun univalen, berwarna
kuning-hijau pucat, dan merupakan unsur paling reaktif serta memiliki elektronegativitas paling
tinggi.Fluor mudah membentuk senyawa dengan hampir semua unsur lainnya, bahkan dengan
gas mulia seperti kripton, xenon, dan radon.Fasa STP senyawa barium florida(BaF 2) yaitu
berwujud padat.apabila di gambarkan struktur kristalnya senyawa ini memiliki kesamaan bentuk
dengan senyawa CaF2, CdF2, SrF2

Gambar kisi kristal BaF2. Warna hijau atau hijau kekuningan adalah ion F– dan warna putih
adalah ion Ba2+
Keelektronegatifan atom Ba dan F dalam skala pauling adalah 0,98 dan 3,98,sehingga atom F
memiliki keelektronegatifan yang lebih tinggi di bandingkan Ba hal ini dapat di tinjau dari letak
pada masing masing atom pada sistem periodik unsur,semakin ke kanan semakin besar
keelektronegatifanya.selain keelektronegatifan,energi ionisasi terbesar dimiliki unsur f dibanding
unsur Ba karena jumlah energi yang diperlukan untuk menghilangkan elektron dari atom atau
molekul yang terisolasi.selain itu Besarnya energi ionisasi merupakan ukuran usaha yang
diperlukan untuk memaksa satu atom untuk melepaskan elektronnya. Makin besar energi ionisasi
makin sukar untuk melepaskan elektronnya begitu juga dengan afinitas elektron yang dimiliki
kedua atom tersebut ,yang memiliki afinitas elektron yang paling besar yaitu unsur f
dibandingkan dengan unsur Ba dikarenakan afinitas elektron ini merupakan besarnya enrgi yang
dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu atom menarik sebuah elektron.

Daur termodinamika

BAB II

BaF2 memiliki nama trivial yaitu barium florida.tiap unsur dari senyawa ini memiliki sifat
fisika.berikut tabel sifat fisika senyawa BaF2.

Titik leleh (K) 1554 K


Titik didih (K)
Tabel 1 sifat fisika unsur

Selain sifat fisika yang terpadapat dalam tabel diatas, senyawa BaF 2 tidak memiliki warna yang
biasa disebut bening berwujud kristal seperti gambar di bawah ini

Gambar senyawa BaF2


Senyawa BaF2 Barium Fluoride adalah garam senyawa barium dan fluor. Di dalam bentuk
kristal itu transparan secara optik pada rentang yang luas dari UV hingga IR dan banyak
digunakan untuk membuat komponen optik. Ini juga memiliki sumur bahan sintilator yang
sudah mapan barium fluorida menguntungkan untuk aplikasi deteksi nuklir yang melibatkan
tingkat penghitungan yang sangat tinggi dan radiasi yang parah.

Bab III
Senyawa kristal BaF2 memiliki energi kisi kristal yang didapatkan menggunakan persamaan
kapustinskii seperti perhitungan di bawah ini.
v= 3 r(Ba2⁺) = 156 pm
Z⁺= +2 r(F⁻) = 117 pm
Z⁻ = -1 rₒ= 273 pm
120.200𝑣 𝑍 + 𝑍 − 34,5
𝑈= (1 − ) kJ/mol
𝑟ₒ 𝑟ₒ

120.200 𝑥 3 𝑥 2 𝑥 (−1 ) 34,5


𝑈= (1 − 273 ) kJ/mol
273

U = -2307,9 kJ/mol

-aspek energetik pembentukan senyawa Baf₂ (termasuk Daur Born-Haber & perhitungan energi
bebas)
BAB IV
Kelarutan merupakan total maksimum dari zat tersebut yang mampu larut dalam sejumlah
pelarut/larutan pada suhu tertentu. Kelarutan dinyatakan dalam satuan mol/L atau sama dengan
Molaritas (M). Suatu zat yang dilarutkan pasti akan mengalami reaksi kimia utnuk mencapai
suatu kesetimbangan. Jika kita memasukkan sedikit kristal garam tersebut ke dalam segelas air
dan kemudian diaduk, kita akan melihat bahwa sebagian besar garam tersebut tidak larut
(mengendap di dasar gelas).
Untuk mengetahui nilai kelarutan BaF2 dalam air, dapa tuliskan persamaan reaksi disosiasinya
sebagai berikut:
   BaF₂  <==>  Ba⁺² + 2 F⁻
   Jika kelarutan garam BaF₂ dinyatakan dengan nilai s, maka konsentrasi ion Ba⁺² dalam larutan
tersebut sama dengan s dan konsentrasi ion F⁻ sama dengan 2s.
Sehingga:
   BaF₂  <==>  Ba⁺² +  2 F⁻
       s               s          2 s
   Sehingga nilai Ksp BaF₂  dapat dikaitkan dengan nilai kelarutannya (s), sebagai berikut:
                 Ksp BaF₂  = [Ba⁺²] [F⁻]²
                                   =   (s) . (2s)²
                                   =     s .  4s²
                 Ksp BaF₂ =  4s³
Sehingga jika nilai   Ksp BaF₂ adalah 1,7 x 10⁻⁶ maka nilai kelarutannya bisa kita hitung
sebagai berikut:
Ksp BaF₂ =  4s³
s³ = Ksp BaF₂ / 4

s = 

s = 
s = 0,75 x 10⁻² mol/L
Jadi, kelarutan BaF₂ dalam air adalah sebesar 0,75 x 10⁻² mol/L
Energi yangmenyertai

Anda mungkin juga menyukai