Asisten :
1
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
2
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
3
I. MORFOLOGI, IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI IKAN
ACTINOPTERYGII/TELEOSTEII
Pengantar Teori Praktikum
Actinopterygii atau bony fish merupakan ikan yang tulangnya terkomposisi dari tulang sejati.
Actinopterygii adalah tingkatan KELAS dalam taksonomi ikan yang secara ilmiah merupakan komposisi ikan
dengan sirip dari selaput kulit yang disokong oleh tulang sejati. Sirip pada Actinopterygii dapat disokong oleh
duri lunak (ray) ataupun duri keras (spines) bahkan keduanya. Actinopterygii memiliki cakupan taksonomi
yang sangat luas, secara taksonomi Actinopterygii dapat diklasifikasikan kedalam beberapa ordo, yakni
sebagai berikut:
ORDO
1. Anguiliformes
Gambar 1. Anguiliformes
Ordo ini adalah ordo belut sejati, umumnya bersifat predator dengan bentuk memanjang yang fleksibel.
Anguiliformes tidak memiliki sirip perut, pada beberapa spesies bahkan tidak memiliki sirip dada. Sirip punggung dan
sirip dubur menyatu dengan sirip ekor membentuk pita tunggal di sepanjang tubuh. Habitat Anguiliformes umumnya
hidup di perairan laut dangkal dan membenamkan diri dalam pasir, lumpur atau di antara bebatuan meskipun ada
pula yang ditemukan hidup di laut dalam. Contoh spesies
: Morray eel, Sidat
2. Clupeiformes
Gambar 2. Clupeiformes
Ordo ini mencakup kelompok berbagai jenis ikan konsumsi terpenting (herring, teri, sarden),
Clupeiformes umumnya tidak memiliki gurat sisi. Bentuk tubuhnya seperti gelendong, berwarna perak,
biasa hidup dalam kelompok besar (schooling) umumnya sebagai pemakan plankton.
3. Siluriformes
4
Ciri utama dari ordo ini adalah struktur tengkorak keras dan tebal; bentuk kepala memipih; serta terdapatnya swim
bladder untuk membantu pengaturan kemampuan mengapung. Ciri lain yang umum ditemukan adalah adanya
sungut (barbel) di sekitar mulut yang berfungsi sebagai indera peraba. Anggota Siluriformes tidak memiliki sisik.
Kulit umumnya ditutupi lendir (mukus). Mayoritas famili pada ordo ini memiliki satu duri untuk pertahanan diri,
duri ini bisa digunakan untuk mengeluarkan bisa atau racun yang mematikan pada jenis tertentu.
4. Tetraodontiformes
Gambar 4. Porcupinefish
Ordo ini memiliki arti harafiah (tetra: empat) dan (donti: gigi) atau Empat gigi. Ordo ini meliputi kelompok ikan,
antara lain pufferfish, sunfish (mola mola), porcupine fish, triggerfish dll.
5. Beloniformes
Gambar 6. Garfish
5
Beloniformes meliputi ikan streamline panjang berwarna perak yang hidup di dekat permukaan dan memakan
plankton, ikan kecil, dan invertebrata. Spesies dalam ordo ini memiliki berbagai panjang dan bentuk rahang, dan
sebagian besar spesies melewati tahap setengah paruh selama perkembangan, di mana rahang bawah memanjang,
contohnya pada garfish.
6. Scorpaeniformes
Gambar 7. Scorpaeniformes
Scorpaeniformes merupakan kelompok ikan yang tinggal di dasar laut (demersal). Sebagian besar spesies memiliki duri
yang menonjol dari punggung bertulang di kepala dan beberapa memiliki duri yang menonjol dari tutup insang.
Banyak spesies pada ordo ini merupakan predator penyergap yang disamarkan dengan baik, sering kali dengan cirri
yang rumit, filamen, pelengkap seperti daun dan punggung berduri dengan racun dan berfungsi meningkatkan
kamuflase mereka. Sisik dapaat bersifat ada atau tidak ada pada spesies yang berbeda. Contoh spesies ikan ordo ini
adalah ; lion fish, stone fish, scorpion fish.
7. Perciformes
Gambar 8. Lutjanidae
Perciformes adalah ordo vertebrata terbesar yang mencakup sekitar 40% dari ikan bertulang, terdiri dari sekitar 155
famili dan 7000 spesies. Anggota ordo ini kebanyakan dapat ditemukan di laut, namun beberapa dapat ditemukan
di air tawar. Ciri-ciri yang biasa ditemukan adalah pada sirip dorsal dan sirip duburnya terdapat duri keras (anterior)
dan duri lunak (posterior) yang mungkin terpisah atau bergabung; pada sirip perut terdapat 1 duri keras dan 5 duri
lunak. Sisik biasanya stenoid, namun beberapa sikloid. Ukuran dan bentuk tubuh beragam. Contoh: ikan kakap, ikan
kerapu
Bentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku dan kebiasaan hidup di dalam suatu habitat
dimana ikan hidup atau berada. Habitat atau lingkungan dimana ikan hidup akan banyak menentukan bentuk
tubuh, macam-macam alat tubuh dan cara bergerak maupun tingkah lakunya. Sebagai ilustrasi, ikan yang
hidup
6
di dasar perairan seperti ikan Pari, akan mempunyai bentuk bagian perut yang datar dan bagian punggung
yang cembung. Ikan perenang cepat seperti ikan tengiri dan tongkol akan mempunyai bentuk tubuh yang
stream line. Penyesuaian bentuk tubuh, cara bergerak, tingkah laku maupun kebiasaan hidupnya terhadap
habitat dimaksudkan untuk menyesuaikan diri dari predator maupun mempertahankan diri dari bahaya yang
mengancam hidupnya.
SIRIP DADA ( P )
SIRIP DUBUR ( A ) SIRIP EKOR ( C )
SIRIP PERUT ( V )
Penamaan bagian bagian tubuh untuk sistem klasifikasi dengan kode – kode tersebut adalah
sebagai berikut :
SIRIP PUNGGUNG ( Dorsal ) D
PADA IKAN YANG BERSIRIP PUNGGUNG DUA BUAH :
SIRIP PUNGGUNG PERTAMA ( YANG DIMUKA ) D1
SIRIP PUNGGUNG KEDUA ( YANG DIBELAKANG ) D2
SIRIP EKOR ( CAUDAL ) C
SIRIP DUBUR ( ANAL ) A
SIRIP DADA ( PECTORAL ) P
SIRIP DUBUR ( ANAL ) A ATAU P 1
SIRIP DUBUR ( PERUT ) V ATAU P 2
Kode ini adalah identifikasi untuk Ikan Kakap Putih ( Lates calcarifer )
7
2.3. BENTUK MULUT, EKOR DANTUBUH
Scutes
Keel
Finlets
8
Gambar 13. Bentuk tubuh ikan
9
2.4. Pengukuran Ikan
Untuk mengetahui pertumbuhan seekor ikan biasanya dilakukan pengukuran terhadap ikan tersebut. Cara -cara
pengukuran disajikan pada Gambar 1.8.
3. Class Actinopterygii
a. Bertulang sejati/keras.
b. Fertilisasi secara eksternal.
c. Memiliki tiga jenis sisik berupa Cycloid, Ctenoid dan Ganoid.
d. Memiliki Operculum untuk melindungi insang.
e. Memiliki Swim Bladder untuk menjaga daya apung.
f. Osmoregulasi secara Hypo-osmotic dan Hypo-osmotic.
g. Reproduksi secara Ovipar.
10
2. Actinopterygii (Osteichthyes),
3. Melakukan pengukuran terhadap bagian-bagian tubuh ikan
4. Membuat dan mengetahui suatu deskripsi luar atau morfologi serta membandingkannya dengan
kunci identifikasi, antara lain :
o Susunan, jenis dan rumus sirip.
o Jenis sisik dan penghitungan sisik.
o Tipe ekor.
o Bentuk mulut.
o Perbandingan antar bagian tubuh ikan.
o Bentuk dan jumlah filamen insang,
o Tanda-tanda khusus seperti sungut, fin let, lateral keel, adipose, dll.
5. Mempelajari mempelajari dan berlatih melakukan identifikasi dan mengklasifikasikan ikan.
Dengan mengetahui aspek-aspek seperti yang tersebut diatas dapat dilakukan identifikasi dan klasifikasi
berdasarkan buku Identifikasi ikan, misalnya Saanin (1986) & FAO.
2.6. Kompetensi
1. Mampu menjelaskan bagian-bagian tubuh ikan dan fungsinya masing-masing;
2. Terampil melakukan pengukuran terhadap bagian-bagian tubuh ikan
3. Mampu melakukan identifikasi ikan berdasarkan ciri morfologi ikan
4. Mampu mengklasifikasikan ikan.
5. Metode kerja
a. Siapkan literature tentang identifikasi ikan yang akan Saudara pergunakan untuk mengidentifikasi
ikan yang saudara amati.
b. Sebutkan bagian-bagian tubuh ikan pada gambar di bawah ini.
c. Ukurlah ikan menggunakan penggaris : Panjang Total, Panjang standar, panjang cagak/forklength
d. Buatlah deskripsi morfologi serta amati hasil pengukuran bagian-bagian tubuh ikan
dan membandingkannya dengan literature yang ada, Susunan, jenis dan rumus sirip.
▪ Jenis sisik.
▪ Tipe ekor
▪ Bentuk mulut
▪ Perbandingan antar bagian tubuh ikan
▪ Bentuk dan jumlah f ilamen insang,
▪ Tanda-tanda khusus seperti sungut, f inlet, keel, adipose dll
e. Dengan hasil pengamatan aspek-aspek seperti yang tersebut diatas dapat dilakukan identifikasi
dan klasifikasi berdasarkan buku Identifikasi ikan, misalnya Saanin (1986 a dan b), Carpenter &
Niem (1999)
f. Bahas jawaban saudara dan jawab pertanyaan/tugas terlampir
Daftar Pustaka
1. Saanin, H, 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binatjipta, Jakarta. 248 hal.
2. Carpenter, K.E. dan Niem, V.H. 1999. The living marine resources of the western central pacific.
Vo. 3. Batoid fishes, chimeras and bony fishes part 1 (Elopidae to Linophrynidae). FAO of UNN.
Rome. 2068.
3. Lagler, K.F., J.E. Bardach and R.R. Miller, 1962. Ichtyology. John Wiley and Sons, Inc. 545p.
4. Romimohtarto, K. dan Sri Juwana, 1999. Biologi Laut. P3O – LIPI. 527 hal.
5. Sumich, J.F., 1992. Introduction to marine life. John Wiley and Sons, Inc. 763p.
11
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................
LEMBAR KERJA
1. MORFOLOGI IKAN ACTINOPTERYGII
Hasil Pengamatan
WORKSHEET ACTINOPTERYGII
Nama Ikan : Tuna Sirip Kuning
Nama Ilmiah : ……………………………………
Famili ………………………………. Ordo …………………………………….
Bentuk Tubuh …………………………………… Tipe mulut ………………………………..
Bentuk ekor …………………………………… Jenis sisik …………………………………..
Morfometri (cm) TL …………………. FL ……………………. SL ……………………………
Ciri unik lain ………………………………….. Lateral line …………………………………….
12
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................
WORKSHEET ACTINOPTERYGII
Nama Ikan : Kerapu macan
Nama Ilmiah : ……………………………………
Famili ………………………………. Ordo …………………………………….
Bentuk Tubuh …………………………………… Tipe mulut ………………………………..
Bentuk ekor …………………………………… Jenis sisik …………………………………..
Morfometri (cm) TL …………………. FL ……………………. SL ……………………………
Ciri unik lain ………………………………….. Lateral line …………………………………….
13
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................
1. Apakah semua ikan actinopterygii memiliki linea lateralis? Dan apa fungsi dari linea lateralis?
(bandingkan dengan literatur)
2. Jelaskan hubungan antara bentuk tubuh, feeding habit serta habitat dari jenis-jenis ikan
Actinopterygii!
3. Jelaskan karakteristik unik yang terdapat pada ikan Actinopterygii!
14
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................
15