Anda di halaman 1dari 15

MODUL PRAKTIKUM

Mata Kuliah VERTEBRATA LAUT

Kode MK: IKK 318 (3 SKS)


Semester Ganjil 2022

I. MORFOLOGI, IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI


IKAN ACTINOPTERYGII/ TELEOSTEI

Pengampu Mata Kuliah :


Ir. Retno Hartati, MSc.
Ir. Sri Redjeki, MSi,
Dr. Ir. Ita Widowati, DEA
Dr. Ir. Widianingsih, M.Sc
Ir. Ria Azizah Tri Nuraini M.Si.
Ir. Ali Djunaedi, M.Phil
Ir. Adi Santoso M.Sc.

Asisten :

Syarifah Shahnaz Chairunnisa 26040119120007 Imel Putri 26040119120010


Mike Kusuma Wijayanti 26040119130076 Kairavini Sabian K 26040120140085
Michael Aditya Kristanto 26040119140126 Desy Rachma A 26040120120004
Muhammad Alwi Fadillah 26040119140176 Nadila Aprilia 26040120120003
Essa Surya B. Pratama Putra 26040119140186 Annisa Jasmine R 26040120130096
Naufal Dzaky Umareta 26040119130111 Shafira Primasty R 26040120130156

Departemen Ilmu Kelautan


Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Semarang
2022

1
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

GARIS – GARIS BESAR PROGRAM PRAKTIKUM

MATA KULIAH : VERTEBRATA


: IKK 318/3 SKS/II (Agustus-Desember 2022)
TIM PENGAMPU : PJMK Ir. Retno Hartati, MSc.
KULIAH & Anggota Ir. Sri Redjeki, MSi,
PRAKTIKUM Dr. Ir. Ita Widowati, DEA
Dr. Ir. Widianingsih, M.Sc
Ir. Ria Azizah Tri Nuraini M.Si.
Ir. Ali Djunaedi, M.Phil
Ir. Adi Santoso M.Sc.
WAKTU DAN TEMPAT : Semester Ganjil 2022
PRAKTIKUM Laboratorium Biologi Kelautan
Departemen Ilmu Kelautan FPIK Univ. Diponegoro
DESKRIPSI : Mata kuliah ini berisi tentang klasifikasi, morfologi dan anatomi
SINGKAT MATA vertebrata laut serta memahami keberadaannya di habitat dalam
KULIAH sistem interaksinya dengan lingkungan

STANDAR : Mahasiswa mampu menerangkan konsep-konsep dan proses


KOMPETENSI MATA evolusi vertebrata laut secara umum, menerangkan ciri-ciri
KULIAH morfologi tiap phyla yang termasuk vertebrata laut, dan melakukan
klasifikasi sampai kelas berdasar phyla vertebrata laut

2
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

I. MODUL MORFOLOGI, IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI IKAN ACTINOPTERYGII/TELEOSTEI

Nama Kuliah : Vertebrata


Mata
Kode dan SKS : IKK318/3 SKS
mata kuliah
Semester ke : III (Tiga)
Prasyarat Praktikum : Biologi Laut
Waktu yang : 2 x 4 jam kegiatan
diperlukan
Kompetens Mata : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan dengan
i Kuliah benar fungsi dan struktur vertebrata laut (ikan) yang hidup dalam ekosistem laut
yang
mendasari dan menunjang bidang ilmu kelautan.
Indikator Kinerja : Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu
Praktikum pada melakukan dengan benar:
Modul ke I a. bagian-bagian tubuh ikan
b. identifikasi ikan
c. membuat klasifikasi ikan

SUB POKOK TOPIK MINGGU SUMBER DOSEN


KOMPETENSI POKOK BAHASAN PRAKTIKUM KE BACAAN PENGAM
DASAR BAHASAN PU
1 2 3 4 5 6 7
Mahasiswa mampu Morfologi, 1. Bagian- Morfologi I 1,2,3,4, RH, IW,
menyebutkan identifikasi bagian ikan 5 SR, WD,
bagian- bagian tubuh & tubuh ikan AD
ikan Taksonomi
Mahasiswa mampu Identifikasi & 2. Identifikasi Identifikasi I 1,2,3,4, RH, IW,
melakukan Taksonomi ikan ikan 5 SR, WD,
identifikasi ikan AD

Mahasiswa mampu Identifikasi & 3. Klasifikasi Taksonomi I 1,2,3,4, RH, IW,


melakukan Taksonomi & ikan 5 SR, WD,
mengklasifikasikan taksonom AD
ikan dalam sistem i ikan
taksonomi ikan

3
I. MORFOLOGI, IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI IKAN
ACTINOPTERYGII/TELEOSTEII
Pengantar Teori Praktikum

2.1. TAKSONONOMI, KLASIFIKASI DAN IDENTIFIKASI IKAN ACTINOPTERYGII

Actinopterygii atau bony fish merupakan ikan yang tulangnya terkomposisi dari tulang sejati.
Actinopterygii adalah tingkatan KELAS dalam taksonomi ikan yang secara ilmiah merupakan komposisi ikan
dengan sirip dari selaput kulit yang disokong oleh tulang sejati. Sirip pada Actinopterygii dapat disokong oleh
duri lunak (ray) ataupun duri keras (spines) bahkan keduanya. Actinopterygii memiliki cakupan taksonomi
yang sangat luas, secara taksonomi Actinopterygii dapat diklasifikasikan kedalam beberapa ordo, yakni
sebagai berikut:

ORDO

1. Anguiliformes

Gambar 1. Anguiliformes

Ordo ini adalah ordo belut sejati, umumnya bersifat predator dengan bentuk memanjang yang fleksibel.
Anguiliformes tidak memiliki sirip perut, pada beberapa spesies bahkan tidak memiliki sirip dada. Sirip punggung dan
sirip dubur menyatu dengan sirip ekor membentuk pita tunggal di sepanjang tubuh. Habitat Anguiliformes umumnya
hidup di perairan laut dangkal dan membenamkan diri dalam pasir, lumpur atau di antara bebatuan meskipun ada
pula yang ditemukan hidup di laut dalam. Contoh spesies
: Morray eel, Sidat

2. Clupeiformes

Gambar 2. Clupeiformes

Ordo ini mencakup kelompok berbagai jenis ikan konsumsi terpenting (herring, teri, sarden),
Clupeiformes umumnya tidak memiliki gurat sisi. Bentuk tubuhnya seperti gelendong, berwarna perak,
biasa hidup dalam kelompok besar (schooling) umumnya sebagai pemakan plankton.

3. Siluriformes

Gambar 3. Clariidae (Nelson, 2016).

4
Ciri utama dari ordo ini adalah struktur tengkorak keras dan tebal; bentuk kepala memipih; serta terdapatnya swim
bladder untuk membantu pengaturan kemampuan mengapung. Ciri lain yang umum ditemukan adalah adanya
sungut (barbel) di sekitar mulut yang berfungsi sebagai indera peraba. Anggota Siluriformes tidak memiliki sisik.
Kulit umumnya ditutupi lendir (mukus). Mayoritas famili pada ordo ini memiliki satu duri untuk pertahanan diri,
duri ini bisa digunakan untuk mengeluarkan bisa atau racun yang mematikan pada jenis tertentu.

4. Tetraodontiformes

Gambar 4. Porcupinefish

Ordo ini memiliki arti harafiah (tetra: empat) dan (donti: gigi) atau Empat gigi. Ordo ini meliputi kelompok ikan,
antara lain pufferfish, sunfish (mola mola), porcupine fish, triggerfish dll.

Gambar 5. Gigi Tetraodontiformes

5. Beloniformes

Gambar 6. Garfish

5
Beloniformes meliputi ikan streamline panjang berwarna perak yang hidup di dekat permukaan dan memakan
plankton, ikan kecil, dan invertebrata. Spesies dalam ordo ini memiliki berbagai panjang dan bentuk rahang, dan
sebagian besar spesies melewati tahap setengah paruh selama perkembangan, di mana rahang bawah memanjang,
contohnya pada garfish.

6. Scorpaeniformes

Gambar 7. Scorpaeniformes

Scorpaeniformes merupakan kelompok ikan yang tinggal di dasar laut (demersal). Sebagian besar spesies memiliki duri
yang menonjol dari punggung bertulang di kepala dan beberapa memiliki duri yang menonjol dari tutup insang.
Banyak spesies pada ordo ini merupakan predator penyergap yang disamarkan dengan baik, sering kali dengan cirri
yang rumit, filamen, pelengkap seperti daun dan punggung berduri dengan racun dan berfungsi meningkatkan
kamuflase mereka. Sisik dapaat bersifat ada atau tidak ada pada spesies yang berbeda. Contoh spesies ikan ordo ini
adalah ; lion fish, stone fish, scorpion fish.

7. Perciformes

Gambar 8. Lutjanidae

Perciformes adalah ordo vertebrata terbesar yang mencakup sekitar 40% dari ikan bertulang, terdiri dari sekitar 155
famili dan 7000 spesies. Anggota ordo ini kebanyakan dapat ditemukan di laut, namun beberapa dapat ditemukan
di air tawar. Ciri-ciri yang biasa ditemukan adalah pada sirip dorsal dan sirip duburnya terdapat duri keras (anterior)
dan duri lunak (posterior) yang mungkin terpisah atau bergabung; pada sirip perut terdapat 1 duri keras dan 5 duri
lunak. Sisik biasanya stenoid, namun beberapa sikloid. Ukuran dan bentuk tubuh beragam. Contoh: ikan kakap, ikan
kerapu

2.2. Morfologi Ikan

Bentuk tubuh ikan beradaptasi dengan cara, tingkah laku dan kebiasaan hidup di dalam suatu habitat
dimana ikan hidup atau berada. Habitat atau lingkungan dimana ikan hidup akan banyak menentukan bentuk
tubuh, macam-macam alat tubuh dan cara bergerak maupun tingkah lakunya. Sebagai ilustrasi, ikan yang
hidup

6
di dasar perairan seperti ikan Pari, akan mempunyai bentuk bagian perut yang datar dan bagian punggung
yang cembung. Ikan perenang cepat seperti ikan tengiri dan tongkol akan mempunyai bentuk tubuh yang
stream line. Penyesuaian bentuk tubuh, cara bergerak, tingkah laku maupun kebiasaan hidupnya terhadap
habitat dimaksudkan untuk menyesuaikan diri dari predator maupun mempertahankan diri dari bahaya yang
mengancam hidupnya.

SIRIP PUNGGUNG SIRIP PUNGGUNG


BERJARI – JARI KERAS BERJARI–JARI LEMAH
(D 1) (D2 )

SIRIP DADA ( P )
SIRIP DUBUR ( A ) SIRIP EKOR ( C )

SIRIP PERUT ( V )

Gambar 9. Morfologi ikan

Penamaan bagian bagian tubuh untuk sistem klasifikasi dengan kode – kode tersebut adalah
sebagai berikut :
SIRIP PUNGGUNG ( Dorsal ) D
PADA IKAN YANG BERSIRIP PUNGGUNG DUA BUAH :
SIRIP PUNGGUNG PERTAMA ( YANG DIMUKA ) D1
SIRIP PUNGGUNG KEDUA ( YANG DIBELAKANG ) D2
SIRIP EKOR ( CAUDAL ) C
SIRIP DUBUR ( ANAL ) A
SIRIP DADA ( PECTORAL ) P
SIRIP DUBUR ( ANAL ) A ATAU P 1
SIRIP DUBUR ( PERUT ) V ATAU P 2

Selanjutnya perlu diperhatikan hal – hal berikut :


1. Bila sirip punggung terdiri dari hanya 10 jari-jari keras, maka ditulis dengan D X ( Romawi ).
2. Bila sirip punggung terdiri 2 bagian dan tidak terpisah, pada bagian pertama 10 jari-jari
keras, dan bagian kedua 8 jari – jari lemah maka ditulis dengan D X 8.
3. Bila sirip punggung terdiri 2 bagian dan terpisah dengan jelas, pada bagian pertama 10 jari-jari
keras, dan bagian kedua 8 jari – jari lemah maka ditulis dengan D1 X D2 8.
Demikian pula untuk jari – jari pada sirip – sirip yang lain

Berdasarkan kriteria tersebut maka diberikan contoh sebagai berikut :


1. Kode Penamaan Klasifikasi :
D. 14 – 16 ; A. 10 – 11 ; P. 16 – 17 ; V. 11 – 12 ;
Sisik Garis Rusuk 75 - 80

Kode ini adalah identifikasi untuk Ikan Bandeng ( Chanos chanos )


2. Kode Penamaan Klasifikasi :

D1. VII – VIII ; D2 I. 10 - 11; A. III. 7 - 8 ; P. 2. 15 ; V.


I. 5 ;
Sisik Garis Rusuk 52 - 61

Kode ini adalah identifikasi untuk Ikan Kakap Putih ( Lates calcarifer )

7
2.3. BENTUK MULUT, EKOR DANTUBUH

Gambar 10. Bentuk dan posisi mulut ikan

Gambar 11. Bentuk-bentuk Sirip ekor ikan

Scutes

Keel

Finlets

Gambar 12. Ciri-ciri lain pada ikan

8
Gambar 13. Bentuk tubuh ikan

Jaw Teeth Pharyngeal Teeth

Gambar 14. Letak dan posisi gigi

Gambar 15. Bentuk sisik ikan

9
2.4. Pengukuran Ikan

Untuk mengetahui pertumbuhan seekor ikan biasanya dilakukan pengukuran terhadap ikan tersebut. Cara -cara
pengukuran disajikan pada Gambar 1.8.

Gambar 16. Cara pengukuran


ikan Sistem klasifikasi berdasarkan bentuk/morfologi maka terbagi
menjadi :
1. Superclass Agnatha ( Ikan Lamprey, Ikan Hagfish )
a. Notochord berbentuk cord, memanjang seperti rantai manik.
b. Tidak memiliki rahang seperti vertebrata lainnya (Agnathous).
c. Memiliki mulut yang bundar.
d. Umumnya bersifat parasit, ada yang filter feeder.
e. Ditemukan di air tawar (sungai) dan air asin (laut).
f. Memiliki tulang rawan (Cartilaginous).
g. Tidak bersisik.

2. Class Elasmobranchii ( Ikan Hiu, Pari )


a. Bertulang rawan (Cartilaginous).
b. Tidak memiliki swim bladder, memiliki hati yang berminyak untuk daya apung.
c. Fertilisasi secara internal.
d. Memiliki sisik berupa Placoid.
e. Tidak memiliki Operculum, memiliki 5-7 pasang celah insang.
f. Memiliki sirip yang kaku dan tidak bersegmen.
g. Osmoregulasi secara Urea-osmotic.
h. Reproduksi secara Ovipar, Vivipar dan Ovovivipar.

3. Class Actinopterygii
a. Bertulang sejati/keras.
b. Fertilisasi secara eksternal.
c. Memiliki tiga jenis sisik berupa Cycloid, Ctenoid dan Ganoid.
d. Memiliki Operculum untuk melindungi insang.
e. Memiliki Swim Bladder untuk menjaga daya apung.
f. Osmoregulasi secara Hypo-osmotic dan Hypo-osmotic.
g. Reproduksi secara Ovipar.

2.5. Tujuan Praktikum


Praktikum ini bertujuan untuk :
1. Mempelajari dan mengetahui struktur morfologi bentuk luar tubuh ikan dari ikan

10
2. Actinopterygii (Osteichthyes),
3. Melakukan pengukuran terhadap bagian-bagian tubuh ikan
4. Membuat dan mengetahui suatu deskripsi luar atau morfologi serta membandingkannya dengan
kunci identifikasi, antara lain :
o Susunan, jenis dan rumus sirip.
o Jenis sisik dan penghitungan sisik.
o Tipe ekor.
o Bentuk mulut.
o Perbandingan antar bagian tubuh ikan.
o Bentuk dan jumlah filamen insang,
o Tanda-tanda khusus seperti sungut, fin let, lateral keel, adipose, dll.
5. Mempelajari mempelajari dan berlatih melakukan identifikasi dan mengklasifikasikan ikan.

Dengan mengetahui aspek-aspek seperti yang tersebut diatas dapat dilakukan identifikasi dan klasifikasi
berdasarkan buku Identifikasi ikan, misalnya Saanin (1986) & FAO.

2.6. Kompetensi
1. Mampu menjelaskan bagian-bagian tubuh ikan dan fungsinya masing-masing;
2. Terampil melakukan pengukuran terhadap bagian-bagian tubuh ikan
3. Mampu melakukan identifikasi ikan berdasarkan ciri morfologi ikan
4. Mampu mengklasifikasikan ikan.

2.7. Prosedur Kerja


a. Bahan dan Alat
Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan segar dengan berbagai bentuk dan jenis serta
ukuran yang termasuk dalam kelas Elasmobranchii (Chondrichthyes) dan Actinopterygii (Osteichthyes).
Setelah selesai melakukan pengamatan, ikan disimpan ke dalam freezer untuk digunakan pada praktiku m
berikutnya.
Alat
Alat yang digunakan adalah :
 Gambar ikan, Penggaris, Pensil gambar, Kertas gambar dan alasnya

5. Metode kerja
a. Siapkan literature tentang identifikasi ikan yang akan Saudara pergunakan untuk mengidentifikasi
ikan yang saudara amati.
b. Sebutkan bagian-bagian tubuh ikan pada gambar di bawah ini.
c. Ukurlah ikan menggunakan penggaris : Panjang Total, Panjang standar, panjang cagak/forklength
d. Buatlah deskripsi morfologi serta amati hasil pengukuran bagian-bagian tubuh ikan
dan membandingkannya dengan literature yang ada, Susunan, jenis dan rumus sirip.
▪ Jenis sisik.
▪ Tipe ekor
▪ Bentuk mulut
▪ Perbandingan antar bagian tubuh ikan
▪ Bentuk dan jumlah f ilamen insang,
▪ Tanda-tanda khusus seperti sungut, f inlet, keel, adipose dll
e. Dengan hasil pengamatan aspek-aspek seperti yang tersebut diatas dapat dilakukan identifikasi
dan klasifikasi berdasarkan buku Identifikasi ikan, misalnya Saanin (1986 a dan b), Carpenter &
Niem (1999)
f. Bahas jawaban saudara dan jawab pertanyaan/tugas terlampir

Daftar Pustaka
1. Saanin, H, 1968. Taksonomi dan Kunci Identifikasi Ikan. Binatjipta, Jakarta. 248 hal.
2. Carpenter, K.E. dan Niem, V.H. 1999. The living marine resources of the western central pacific.
Vo. 3. Batoid fishes, chimeras and bony fishes part 1 (Elopidae to Linophrynidae). FAO of UNN.
Rome. 2068.
3. Lagler, K.F., J.E. Bardach and R.R. Miller, 1962. Ichtyology. John Wiley and Sons, Inc. 545p.
4. Romimohtarto, K. dan Sri Juwana, 1999. Biologi Laut. P3O – LIPI. 527 hal.
5. Sumich, J.F., 1992. Introduction to marine life. John Wiley and Sons, Inc. 763p.
11
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................

LEMBAR KERJA
1. MORFOLOGI IKAN ACTINOPTERYGII

Hasil Pengamatan

WORKSHEET ACTINOPTERYGII
Nama Ikan : Tuna Sirip Kuning
Nama Ilmiah : ……………………………………
Famili ………………………………. Ordo …………………………………….
Bentuk Tubuh …………………………………… Tipe mulut ………………………………..
Bentuk ekor …………………………………… Jenis sisik …………………………………..
Morfometri (cm) TL …………………. FL ……………………. SL ……………………………
Ciri unik lain ………………………………….. Lateral line …………………………………….

Ikan Tuna Ekor Kuning (Yellowfin Tuna)

12
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................

WORKSHEET ACTINOPTERYGII
Nama Ikan : Kerapu macan
Nama Ilmiah : ……………………………………
Famili ………………………………. Ordo …………………………………….
Bentuk Tubuh …………………………………… Tipe mulut ………………………………..
Bentuk ekor …………………………………… Jenis sisik …………………………………..
Morfometri (cm) TL …………………. FL ……………………. SL ……………………………
Ciri unik lain ………………………………….. Lateral line …………………………………….

Ikan Kerapu macan


Tugas khusus :
1. Bagaimana rumus sirip dorsal/sirip punggung ikan ini? …………………………………………………..
2. Apakah ikan ini mempunyai linea lateralis? …………………………………………………………………….
3. Apa kelemahan dari bentuk ekor ikan ini? ……………………………………………………………………..

13
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................

Pembahasan (Bahas hasil pengamatan saudara dan jawab pertanyaan ini)

1. Apakah semua ikan actinopterygii memiliki linea lateralis? Dan apa fungsi dari linea lateralis?
(bandingkan dengan literatur)
2. Jelaskan hubungan antara bentuk tubuh, feeding habit serta habitat dari jenis-jenis ikan
Actinopterygii!
3. Jelaskan karakteristik unik yang terdapat pada ikan Actinopterygii!

Nilai Draft: ......................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................

14
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................

15

Anda mungkin juga menyukai