Anda di halaman 1dari 14

MODUL PRAKTIKUM

Mata Kuliah VERTEBRATA LAUT

Kode MK: IKK 318 (3 SKS)


Semester Genap 2021

V. PENYU

Pengampu Mata Kuliah :


Ir. Retno Hartati, MSc.
Ir. Sri Redjeki, MSi,
Dr. Ir. Ita Widowati, DEA
Dr. Ir. Widianingsih, M.Sc
Ir. Ria Azizah Tri Nuraini M.Si.
Ir. Ali Djunaedi, M.Phil
Ir. Adi Santoso M.Sc.

Asisten :
Lukas Aldo Daryono 26040118140179
Denny Hendrik Nainggolan 26040118140079
Dinda Ayuniar Zanjabila 26040118130136
Oetari Kusuma Putri 26040118130141
Syarifah Shahnaz Chairunnisa 26040119120007
Mike Kusuma Wijayanti 26040119130076
Michael Aditya Kristanto 26040119140126
Muhammad Alwi Fadillah 26040119140176
Essa Surya B. Pratama Putra 26040119140186

Departemen Ilmu Kelautan


Program Studi Ilmu Kelautan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Diponegoro
Semarang
2021
1
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

GARIS – GARIS BESAR PROGRAM PRAKTIKUM

MATA KULIAH : VERTEBRATA


: IKK318/ 3 SKS/III (Agustus-Desember 2021)
TIM PENGAMPU : PJMK Ir. Retno Hartati, MSi.
KULIAH & Anggota Ir. Sri Redjeki, MSi,
PRAKTIKUM Dr. Ir. Ita Widowati, DEA
Dr. Ir. Widianingsih, M.Sc
Ir. Ria Azizah Tri Nuraini M.Si.
Ir. Ali Djunaedi, M.Phil
Ir. Adi Santoso M.Sc.
WAKTU DAN TEMPAT : Semester Ganjil 2021
PRAKTIKUM Laboratorium Biologi Jurusan Ilmu Kelautan FPIK Univ. Diponegoro

DESKRIPSI SINGKAT : Mata kuliah ini berisi tentang klasifikasi, morfologi dan
MATA KULIAH anatomi vertebrata laut serta memahami keberadaannya
di habitat dalam sistem
interaksinya dengan lingkungan
STANDAR : Mahasiswa mampu menerangkan konsep-konsep dan proses evolusi
KOMPETENSI MATA vertebrata laut secara umum, menerangkan ciri-ciri morfologi tiap
KULIAH phyla yang termasuk vertebrata laut, dan melakukan klasifikasi sampai
kelas berdasar phyla vertebrata laut

2
UNIVERSITAS DIPONEGORO
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

MODUL V : PENYU

Nama Mata Kuliah : Vertebrata


Kode dan SKS mata : IKK318/3 SKS
kuliah
Semester ke : II (dua)
Prasyarat Praktikum : Biologi Laut
Waktu yang : 2 x 4 jam kegiatan
diperlukan
Kompetensi Mata : Setelah menyelesaikan mata kuliah ini mahasiswa mampu menjelaskan
Kuliah dengan benar fungsi dan struktur vertebrata laut (penyu) yang hidup
dalam ekosistem laut yang mendasari dan menunjang bidang ilmu
kelautan.
Indikator Kinerja : Setelah menyelesaikan mata acara praktikum ini, mahasiswa mampu
Praktikum pada melakukan dengan benar:
Modul ke V a. bagian-bagian tubuh penyu
b. identifikasi penyu
c. membuat klasifikasi penyu

TOPIK DOSEN
KOMPETENSI DASAR POKOK SUB POKOK MINGGU SUMBER
PRAKTIKUM PENGAM
BAHASAN BAHASAN KE BACAAN
PU
1 2 3 4 5 6 7
Mahasiswa mampu Identifikasi & 1. Bagian- Morfologi III 1-9 RH, SR,
menyebutkan bagian- Taksonomi bagian penyu RTN,
bagian tubuh penyu tubuh IW
penyu
Mahasiswa mampu Identifikasi & 2. Identifikasi Identifikasi III 1-9 RH, SR,
melakukan identifikasi Taksonomi penyu penyu RTN,
IW
penyu

Mahasiswa mampu Identifikasi & 3. Klasifikasi Klasifikasi III 1-9 RH, SR,
melakukan Taksonomi penyu penyu RTN,
mengklasifikasikan IW
ikan dalam sistem
Klasifikasi penyu

3
MODUL V: PENYU
MORFOLOGI PENYU

Pengantar Teori Praktikum

Reptilia yang hidup di air terutama dari binatang buaya dan penyu mulai mendapat perhatian
serius oleh Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam, Direktorat Jenderal Kehutanan.
Pemerintah sangat khawatir terhadap keadaan populasinya sehingga perlu menentukan
bebrapa kebijaksanaan dalam cara mengelola binatang tersebut sesuai dengan kondisi daerah
– daerah bersangkutan. Beberapa penelitian untuk menunjang masalah pengelolaan khususnya
terhadap penyu sudah beberapa kali dilaksanakan di berbagai daerah seperti Sumbawa, Bali,
Banyuwangi, Sukabumi, dan Kepulauan Seribu. Mulai dari pengamanan telur –telur di sarang,
cara–cara mengelola binatangnya, memperbaiki habitat yang sudah rusak bahkan perlunya
usaha budidaya adalah hal–hal yang dianjurkan untuk menjaga kelestariannya.
Ada tujuh spesies penyu di dunia. Enam diantaranya ditemukan di perairan Indonesia
yaitu :
1. Penyu hijau (Chelonia mydas)
2. Penyu sisik (Eretmochelys imbricata)
3. Penyu tempayan (Caretta caretta)
4. Penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
5. Penyu belimbing (Dermochelys coriacea)
6. Penyu pipih (Natator depressus)
Spesies penyu yang paling banyak ditemukan dan memiliki wilayah jelajah yang luas di
perairan kepulauan Indonesia adalah Penyu hijau (Chelonia mydas) di ikuti oleh Penyu sisik
(Eretmochelys imbricata). Penyu hijau tidak mudah dibedakan dengan penyu-penyu lainnya.
Kita dapat melihat gambar untuk mengetahui perbedaannya. Dari jenis-jenis tersebut, penyu
belimbing adalah yang terbesar dengan ukuran panjang badan mencapai 2,75 meter dan bobot
600-900 kilogram. Penyu lekang adalah yang terkecil, dengan bobot sekitar 50 kilogram.
Namun demikian, jenis yang paling sering ditemukan adalah penyu hijau. Penyu, terutama
penyu hijau, adalah hewan pemakan tumbuhan yang sesekali memangsa beberapa hewan
kecil.

Morfologi Penyu
Penyu merupakan hewan reptil yang hidupnya didominasi di laut dan bermigrasi jarak
jauh megikuti suhu perairan, sehingga hewan ini tergolong poikilothermal. Hewan ini
bereproduksi dengan bertelur, hanya penyu betina yang naik ke pantai untuk bertelur
sedangkan penyu jantan umumnya hidup di perairan dangkal. Sepasang tungkai depannya
yang berupa kaki pendayung, memberinya ketangkasan dalam berenang di dalam air. Walau
selama bertahun-tahun berkelana dalam air, sesekali kelompok hewan vertebrata ini naik ke
permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu
pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu
lama. Jarak 3.000 km dapat ditempuh selama 58-73 hari.
Penyu merupakan reptilia dari ordo Testudinata karena memiliki piringan keras pada
permukaan luar tubuhnya. Piringan keras atau karapas ini biasanya membentuk cangkang dan
ada yang memiliki sisik maupun tidak.
Pengenalan terhadap bagian-bagian tubuh penyu beserta fungsinya sangat diperlukan
agar dapat melakukan identifikasi dengan baik. Tubuh penyu terdiri dari bagian-bagian:
1. Karapas, yaitu bagian tubuh yang dilapisi zat tanduk, terdapat di bagian punggung dan
berfungsi sebagai pelindung.
2. Plastron, yaitu penutup pada bagian dada dan perut.
3. Infra Marginal, yaitu keping penghubung antara bagian pinggir karapas dengan plastrón.
Bagian ini dapat digunakan sebagai alat identifikasi.
4. Tungkai depan, yaitu kaki berenang di dalam air, berfungsi sebagai alat dayung.
5. Tungkai belakang, yaitu kaki bagian belakang (pore fliffer), berfungsi sebagai alat penggali

4
Gambar 3.1. Bagian-Bagian Tubuh Penyu (Sumber: Yayasan Alam Lestari, 2000)

Sepanjang garis tengah karapas yang menyatu dengan tulang belakang terdapat sebaris sisik
yang disebut sisik vertebral. Pada setiap sisik vertebral terdapat sisik costal yang menyatu
dengan tulang rusuk. Sisik costal tersebut dikelilingi oleh sisik marginal yang terdapat di sisi
terluar karapas .

Gambar 3.2. Susunan Karapas Penyu ( Witzel, 1983)

Penyu ada yang bersifat carnivora dan herbivora dan hidup pada dua habitat, yaitu
hidup dilaut dangkal dan laut bebas/off shore (oceanic) Penyu apabila menuju darat untuk
bertelur.
Penyu memperbanyak keturunan dengan melalui perkembangan embrionya, akan
keluar setelah telur menetas, penetesan telur diselenggarakan secara alamiah.
Penyu merupakan organisme yang seksual diporphisme yaitu mengetahui jantan dan
betinanya dengan melihat panjang ekornya (Gambar 3.3.). Penyu jantan memiliki ekor yang
lebih panjang daripada ujung bawah karapasnya, sebaliknya penyu betina memiliki ekor yang
lebih pendek dan tidak melebihi ujung bawah karapasnya. Demikian juga bisa dengan melihat
bentuk kepalanya. Namun demikian untuk membedakan jenis jantan dan betinanya dari tukik
yang baru menetas cukup sulit karena ekornya hampir tidak tampak atau sama panjangnya .

5
Jantan Betina
Gambar 3.3. Membedakan Jenis Kelamin Penyu

Secara morfologi, penyu mempunyai keunikan-keunikan tersendiri dibandikangkan


hewan-hewan lainnya. Tubuh penyu terbungkus oleh tempurung keras yang berbentuk pipih
serta dilapisi oleh zat tanduk. Tempurung tersebut mempunyai fungsi yang sebagai pelindung
alami dari predator. Sedangkan penutup pada bagian dada dan perut disebut dengan plastron.

Gambar 3.4. Tulang Penutup Bagian Bawah ( Witzel, 1983)

Penyu memiliki sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang
memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Walaupun seumur hidupnya berkelana di
dalam air, sesekali hewan kelompok vertebrata, kelas reptilia itu tetap harus sesekali naik ke
permukaan air untuk mengambil napas. Itu karena penyu bernapas dengan paru-paru. Penyu
pada umumnya bermigrasi dengan jarak yang cukup jauh dengan waktu yang tidak terlalu
lama. Jarak 3.000 kilometer dapat ditempuh 58 - 73 hari.
Ciri khas penyu secara morfologis terletak pada terdapatnya sisik infra marginal (sisik
yang menghubungkan antara karapas, plastron dan terdapat alat gerak berupa flipper). Flipper
pada bagian depan berfungsi sebagai alat dayung dan flipper pada bagian belakang befungsi
sebagai alat kemudi. Pada penyu-penyu yang ada di Indonesia mempunyai cirri-ciri khusus
yang dapat dilihat dari warna tubuh, bentuk karapas, serta jumlah dan posisi sisik pada badan
dan kepala penyu. Penyu mempunyai alat pecernaan luar yang keras, untuk mempermudah
menghancurkan, memotong dan mengunyah makanan.
Perbedan mencolok pada tempurung antara suku Dermochelidae dan suku Cheloniidae
adalah pada bentuk tempurung Dermochelidae yang membentuk belimbing. sedangkan
Cheloniidae berbentuk seperti pipih-pipih yang tersusun membentuk pola-pola tertentu.

6
Gambar 3.5 . Sisik Inframarginal ( Witzel, 1983)

Penyu merupakan salah satu hewan yang populasinya terancam punah. Penyu
mempunyai karapas atau tempurung yang keras pada bagian dorsalnya. Secara klasifikasi,
penyu termasuk ordo Testudinata.
Berikut klasifikasinya :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Reptilia
Ordo : Testudines
Familia: Dermochelidae
Genus : Dermochyles
Species : Dermochyles corriacea (Penyu Belimbing)
Familia: Chelonidae
Genus : Celonia
Species : Celonia mydas (penyu hijau)
Genus : Lepydochelys
Species : Lepydochelys olivacea (penyu abu)
Genus : Eretmochelis
Species : Eretmochelis imbricata (penyu sisik)
Genus : Natator
Species : Natator depressus (penyu pipih)
Genus : Caretta
Species : Caretta caretta(penyu karet atau penyu tempayan)

Identifikasi jenis penyu dapat dilakukan berdasarkan pada hal-hal berikut:


a. Bentuk luar (morfologi)
b. Tanda-tanda khusus pada karapas
c. Jejak dan ukuran sarang (diameter dan kedalaman sarang) serta kebiasaan bertelur
d. Pilihan habitat peneluran

7
Gambar 3.7. Kunci Identifikasi Penyu (Direktorat Perlindungan Hutan dan
Pelestarian Alam (1995)

Tujuan
Praktikum ini bertujuan untuk :
a. Mempelajari dan mengetahui struktur morfologi bentuk luar tubuh penyu
b. Membuat dan mengetahui suatu deskripsi luar atau morfologi serta melakukan
pengukuran terhadap bagian-bagian tubuh penyu dan membandingkannya dengan kunci
identifikasi, antara lain :
 Susunan, jenis dan rumus sirip.
 Jenis sisik dan penghitungan sisik
 Tipe ekor
 Bentuk mulut
 Perbandingan antar bagian tubuh penyu
 Tanda-tanda khusus

Dengan mengetahui aspek-aspek seoerti yang tersebut diatas dapat dilakukan identifikasi dan
klasifikasi berdasarkan buku Identifikasi Penyu, misalnya Kunci Identifikasi Penyu
(Direktorat Perlindungan Hutan dan Pelestarian Alam (1995)

Kompetensi

8
1. Mampu menjelaskan bagian-bagian tubuh Penyu dan fungsinya masing-masing;
2. Trampil melakukan pengukuran terhadap bagian-bagian tubuh Penyu
3. Mampu melakukan identifikasi ikan berdasarkan ciri morfologi Penyu
4. Mampu mengklasifikasikan Penyu

Prosedur Kerja

a. Bahan dan Alat


Bahan
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah Penyu awetan. Setelah selesai
melakukan pengamatan, Penyu disimpan ke dalam freezer untuk digunakan pada praktikum
berikutnya.

Alat
Alat yang digunakan adalah :
 Nampan bedah
 Loop
 Jarum pentul
 Tissue pembersih
 Pensil gambar
 Kertas gambar dan alasnya

b. Metoda dan
1. Gambar penyu yang tersedia di depan meja saudara. Amati morfologi luar penyu.
Tunjukan bagian–bagian dari penyu tersebut.
2. Amati gambar dan sebutkan jenis dan bentuk sirip penyu yang saudara amati
3. Amati gambar dan sebutkan jenis dan bentuk sisik kepala penyu yang saudara amati
4. Ukur panjang total, panjang standar, dan tinggi badan penyu yang saudara amati

Jawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini secara individu setelah melakukan diskusi secara
kelompok !
1. Apakah fungsi dari tanda-tanda alat khusus yang terdapat pada penyu yang saudara amati?
2. Apa fungsi sirip penyu?
3. Berdasarkan morfologinya, sebutkan ciri-ciri penyu dan klasifikasinya
DAFTAR PUSTAKA
1. Hirth, H.F. 1971. Synopsis of Biological Data on The Green Turtle, Chelonia mydas. FAO
Fisheries Synopsis no. 85, Rome.
2. Lutz, P. L. and J. A. Musick. 1997. The Biology of Sea Turtles. CRC Press. Boca Raton.
Florida. 432 pp.
3. Márquez, M.R. 1990. FAO species catalogue. Vol.11: Sea turtles of the world. An annotated
and illustrated catalogue of sea turtle species known to date. FAO Fisheries Synopsis No.
125, Vol. 11. Rome, FAO. 81 p.
4. Nuitja, I. N. S. 1992. Biologi dan Ekologi Pelestarian Penyu Laut. IPB Press. Bogor. 127
hlm.
5. Rebel, T.P. 1974. SeaTurtle And The Turtle Industry of The West Indies, Florida, and The
Gulf of Mexico. University of Miami Press. Coral Gables. Florida. 143 pp.
6. Takeuchi, H. 1983. Penyu Hijau. PT Elex Media Computindo Kelompok Gramedia, Jakarta.
(diterjemahkan oleh Arifiana)
7. YAL (Yayasan Alam Lestari). 2000. Mengenal Penyu. Yayasan Alam Lestari dan Keidanren
Nature Conservation Fund (KNCF) Jepang. 81 hlm
8. Yusuf, A. 2000. Mengenal Penyu. Yayasan Alam Lestari. Jakarta.
9. Yus, Rusila Noor. Irwansyah Reza Lubis, A. Abdullah (eds). 1997. Prosiding Workshop
Penelitian dan Pengelolaan Penyu di Indonesia. Jember Jawa Timur, November 1996.
Wetlands International/PHPA/Environment Australia. Bogor. 266 hlm.

9
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................

LEMBAR KERJA

MODUL V : PENYU

HASIL PENGAMATAN
Mengenal nama Bagian-bagian tubuh penyu

1. Gambarkan morfologi luar penyu. Tunjukan bagian–bagian dari penyu tersebut.


(dorsal dan ventral)

10
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................

2. Gambar dan jelaskan fungsi dari bentuk sirip penyu

3. Gambar dan sebutkan jenis dan bentuk sisik kepala penyu!

11
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................

4. Gambarkan dalam skema, cara mengukur panjang total, panjang standar, dan tinggi
badan penyu yang saudara amati

5. Jelaskan mengenai bagian apa saja yang menjadi kunci identifikasi penyu! (Tuliskan di
pembahasan!)
Pembahasan (Bahas hasil pengamatan saudara dan jawab pertanyaan diatas)

12
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................

13
Nama:....................................................... NIM: .......................................... Ttd: ......................................

Simpulan dan Saran

Nilai Draft:......................................................................

Nama & Paraf Asisten: ............................................................

14

Anda mungkin juga menyukai