Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

MAKROPALEONTOLOGI

ACARA VERTEBRATA

Disusun Oleh:
Mifthahul Zidane Djumantara
21100122140115

LABORATORIUM SUMBERDAYA ENERGI,


SEDIMEN, DAN PALEONTOLOGI
DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG
MEI 2023
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Praktikum Makropaleontologi Acara Vertebrata yang disusun oleh


praktikan bernama Mifthahul Zidane Djumantara telah diperiksa dan disahkan pada

hari :

tanggal :

pukul :

sebagai tugas Laporan Praktikum mata kuliah Makropaleontologi.

Semarang, 21 Mei 2023

Asisten Acara, Praktikkan,

Anisa Galuh Nirwana Mifthahul Zidane Djumantara


NIM 21100120130062 NIM 21100122140141

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Maksud

a. Mengetahui definisi dari Vertebrata


b. Mengetahui karakteristik umum dari Vertebrata
c. Mengetahui pengklasifikasian Vertebrata

1.2. Tujuan

a. Dapat mengetahui definisi dari Vertebrata


b. Dapat mengetahui karakteristik umum dari Vertebrata
c. Dapat mengklasifikasikan fosil Vertebrata

1.3. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Praktikum Makropaleontologi Acara Vertebrata sesi materi


dilaksanakan secara daring dan sesi pengamatan dilaksanakan melalui
dokumentasi peraga Vertebrata. Adapun Praktikum Makropaleontologi
Acara Vertebrata sesi materi dilaksanakan pada:

hari : Selasa
tanggal : Mei 2023
pukul : 13.50 WIB s.d selesai
tempat : Microsoft Teams Praktikum Makropaleontologi
2023

3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Definisi Vertebrata
Vertebrata, atau hewan bertulang belakang, merupakan suatu kelompok
hewan yang memiliki tulang belakang atau tulang punggung sebagai penciri khas
dari sub-filum terkait. Vertebrata ssendiri merupakan kelompok dengan
keberagaman spesies yang sangat beragam dengan adaptasi lingkungan hidup yan
gbaik sehingga dapat ditemui di seluruh dunia. Vertebrata sendiri mencakup
kelompok-kelompok seperti mamalia, burung, reptil, amfibi, ataupun ikan.
Keberagaman atau diversitas dari sub-filum vertebrata sendiri dapat diamati
melalui beberapa aspek seperti struktur tubuh, perilaku, serta habitat yang mereka
huni. Sebagai contoh, mamalia merupakan salah satu anggota dari sub-filum
vertebrata yang memiliki ciri khas menyusui anaknya, tubuh yang berbulu atau
berambut, serta memiliki kelenjar susu. Berbeda dengan ikan, yang merupakan
salah satu anggota dari sub-filum vertebrata yang hidup di lingkungan air, memiliki
insang sebagai alat pernapasan, serta sirip untuk berenang.
Selain memiliki kerangka tulang belakang, vertebrata juga memiliki sistem
saraf yang kompleks dengan otak dan sumsum tulang belakang sebagai pengendali
berbagai fungsi tubuh. Mereka juga memiliki sistem peredaran darah tertutup
dengan jantung sebagai organ pemompa darah.
Vertebrata memiliki kemampuan adaptasi yang cukup beragam untuk
bertahan hidup di berbagai habitat. Sebagai contoh, ikan hidup di air dan memiliki
insang sebagai organ pernapasan, sementara mamalia memiliki paru-paru dan
sistem pernapasan lain yang memungkinkan mereka hidup di darat. Selain itu,
vertebrata juga memiliki variasi pola makan, seperti pemakan daging (karnivora)
seperti singa, pemakan tumbuhan (herbivora) seperti kuda, dan pemakan segala
(omnivora) seperti manusia.

4
2.2 Karakteristik Vertebrata
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari vertebrata, yaitu hewan-
hewan bertulang belakang:
1. Tulang Belakang: Vertebrata memiliki kerangka dalam berupa tulang
belakang atau sumsum tulang belakang yang terletak di sepanjang
punggung. Tulang belakang ini terdiri dari serangkaian vertebra yang
memberikan dukungan struktural dan melindungi sumsum tulang belakang.
2. Sistem Saraf yang Terpusat: Vertebrata memiliki sistem saraf yang
kompleks dengan otak dan sumsum tulang belakang sebagai pusat
pengendalian. Otak mengkoordinasi aktivitas tubuh dan mengatur fungsi-
fungsi seperti persepsi, koordinasi motorik, dan pengolahan informasi.
3. Sistem Peredaran Darah Tertutup: Vertebrata memiliki sistem peredaran
darah tertutup dengan jantung sebagai organ pemompa darah. Darah
mengalir melalui pembuluh darah dan mengedarkan oksigen, nutrisi, dan
zat-zat lainnya ke seluruh tubuh.
4. Reproduksi Seksual: Vertebrata umumnya berkembang biak secara seksual,
dengan adanya individu jantan dan betina. Mereka memiliki organ
reproduksi yang khusus, seperti testis pada jantan dan ovarium pada betina.
Pembuahan internal terjadi dan perkembangan embrio terjadi dalam tubuh
betina atau dalam telur yang dikeluarkan.
5. Respirasi yang Beragam: Vertebrata memiliki berbagai metode respirasi
tergantung pada spesies dan habitatnya. Beberapa menggunakan paru-paru
untuk bernapas di udara, seperti mamalia dan burung, sementara yang lain
memiliki insang untuk bernapas di air, seperti ikan. Terdapat juga vertebrata
yang memiliki pernapasan kulit, seperti amfibi.
6. Mobilitas dan Anggota Tubuh yang Terkait: Vertebrata umumnya memiliki
kemampuan mobilitas yang tinggi. Mereka memiliki anggota tubuh yang
berkembang secara khusus, seperti kaki untuk berjalan, berlari, dan
melompat, atau sirip dan ekor untuk berenang. Adaptasi ini memungkinkan
vertebrata untuk berpindah tempat, mencari makanan, dan melarikan diri
dari predator.

5
7. Variasi Pola Makan: Vertebrata memiliki berbagai jenis makanan. Beberapa
adalah pemakan daging (karnivora) dan mengonsumsi hewan lain, seperti
singa dan serigala. Ada yang merupakan pemakan tumbuhan (herbivora)
dan memakan bahan makanan nabati, seperti kuda dan sapi. Selain itu,
vertebrata juga dapat menjadi pemakan segala (omnivora) dan
mengonsumsi baik daging maupun tumbuhan, seperti manusia.
Karakteristik-karakteristik ini memberikan vertebrata kemampuan untuk
beradaptasi dengan beragam lingkungan dan gaya hidup yang berbeda.

2.3 Klasifikasi Vertebrata


Vertebrata diklasifikasikan dalam taksonomi atau klasifikasi ilmiah yang
terdiri dari beberapa tingkatan. Berikut adalah klasifikasi vertebrata dalam
tingkatan terendah hingga tertinggi:
1. Kelas: Vertebrata dibagi menjadi beberapa kelas, yang masing-masing
mencakup sekelompok hewan dengan karakteristik yang serupa. Contohnya
adalah kelas Mammalia (mamalia), Aves (burung), Reptilia (reptil),
Amphibia (amfibi), dan Actinopterygii (ikan bertulang sejati).
2. Ordo: Setiap kelas dibagi menjadi beberapa ordo, yang mencakup kelompok
hewan yang lebih spesifik berdasarkan kesamaan karakteristik dan
hubungan evolusi. Misalnya, dalam kelas Mammalia, terdapat ordo
Primates (primata) yang mencakup manusia, monyet, dan kera.
3. Famili: Ordo kemudian dibagi menjadi famili, yang merupakan kelompok
hewan yang lebih terkait secara dekat. Sebagai contoh, dalam ordo Primates,
famili Hominidae (kera besar) termasuk manusia dan kera lainnya.
4. Genus: Setiap famili dibagi lagi menjadi beberapa genus, yang mencakup
kelompok hewan yang lebih terkait secara genetik dan morfologis.
Misalnya, dalam famili Hominidae, genus Homo mencakup manusia
modern dan spesies manusia purba seperti Homo neanderthalensis.
Klasifikasi vertebrata ini mengikuti sistem klasifikasi ilmiah yang dikenal sebagai
taksonomi binomial, untuk mengidentifikasi dan mengklasifikasikan spesies.
Dalam hal vertebrata, sistem klasifikasi ini mencakup banyak kelas, ordo, famili,

6
genus, dan spesies yang berbeda, yang mewakili keragaman dan keanekaragaman
hewan-hewan bertulang belakang di dunia.

2.4 Kegunaan Vertebrata dalam bidang Geologi


Pengaplikasian vertebrata dalam bidang geologi terutama terkait dengan
paleontologi vertebrata. Paleontologi vertebrata adalah studi fosil vertebrata, yang
dapat memberikan informasi penting tentang sejarah kehidupan di Bumi dan
perubahan lingkungan selama jutaan tahun.Berikut adalah beberapa cara di mana
vertebrata digunakan dalam bidang geologi:
1. Penentuan Usia Batuan: Fosil vertebrata sering digunakan sebagai indikator
untuk menentukan usia relatif batuan. Prinsip utama yang digunakan adalah
prinsip biostratigrafi, yaitu bahwa fosil tertentu hanya ada di batuan dari
periode waktu tertentu. Misalnya, fosil ikan tertentu yang ditemukan dalam
suatu lapisan batuan dapat memberikan petunjuk bahwa batuan itu terbentuk
pada periode tertentu dalam sejarah geologi.
2. Studi Evolusi: Paleontologi vertebrata juga memainkan peran penting dalam
mempelajari evolusi hewan bertulang belakang. Fosil vertebrata
memungkinkan peneliti untuk melacak perkembangan dan perubahan
karakteristik hewan-hewan ini dari waktu ke waktu. Ini dapat membantu
dalam memahami hubungan antara spesies yang masih hidup dan spesies
yang telah punah, serta perkembangan ciri-ciri khas yang membedakan
kelompok-kelompok vertebrata.
3. Pemahaman Paleogeografi: Fosil vertebrata juga digunakan untuk
memahami paleogeografi, yaitu pemetaan kondisi geografis masa lalu.
Penemuan fosil vertebrata di berbagai wilayah dapat memberikan petunjuk
tentang sejarah pergerakan benua, distribusi hewan-hewan tertentu, dan
adanya rute migrasi.
Penerapan vertebrata dalam geologi, khususnya dalam paleontologi vertebrata,
memberikan kontribusi penting dalam memahami sejarah kehidupan dan evolusi
organisme di Bumi. Melalui penelitian fosil vertebrata, ilmuwan dapat mengungkap

7
banyak informasi tentang masa lalu yang membantu dalam memahami dinamika
geologi dan perubahan lingkungan.

8
BAB III
HASIL DESKRIPSI

3.1. Lembar Deskripsi Peraga Vertebrata 1

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI


FAKULTAS TEKNIK ACARA : VERTEBRATA
UNIVERSITAS DIPONEGORO NO. PERAGA : VERTEBRATA 1

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA


Mifthahul Zidane D. 21100122140115 2 Stegodon Trigonocephalus
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Rabu 10 mei 2023 Anisa Galuh PHYLUM Chordata
JENIS PERAGA YANG DIAMATI KELAS Mamalia
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN LAIN ORDO Probocidae
√ FAMILI Stegodonidae
Dorsal Periferal Ventral
Lamelar

Warna : Abu abu Kecoklatan


Bentuk : Setengah Lingkaran
Fitur Penting : Body
DESKRIPSI Fosilisasi :Pengawetan Bagian Keras

UMUR GEOLOGI Plestosen


Stegodon Trigonoccephalus merupakan salah satu spesies gajah purba yang hidup
paada periiode Pleistosen di Asia Tenggara. Spesies ini memiliki lingkungan hidup
LINGKUNGAN dengan lahan yang relatif luas serta terbuka dengan sumber daya makanan yang mudah
HIDUP didapatkan seperti hutan hujan tropis, daerah pantai dan delta, sabana, serta
pegunungan.

9
3.2. Lembar Deskripsi Peraga Vertebrata 5

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI


FAKULTAS TEKNIK ACARA : VERTEBRATA
UNIVERSITAS DIPONEGORO NO. PERAGA : VERTEBRATA 5

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA


Mifthahul Zidane D. 21100122140115 2 Cervus Unicolor
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Rabu 10 Mei 2023 Anisa Galuh PHYLUM Chordata
JENIS PERAGA YANG DIAMATI KELAS Mamalia
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN LAIN ORDO Artiodactyla
√ FAMILI Cervidae
Dorsal Periferal Ventral

Warna : Putih Kekuningan


Bentuk : Lonjong Memanjang
Fitur Penting : Gigi
DESKRIPSI Fosilisasi :Pengawetan Bagian Keras

UMUR GEOLOGI Miosen


Cervus Unicolor merupakan salah satu spesies rusa yang memiliki persebaran luas
pada berbagai wilayah di Asia yang mencakup India, Nepal, Sri Lanka, Thailand, dan
LINGKUNGAN Indonesia. Lingkungan hidup dari spesies ini cukup beragam dan relatif menyesuaikan
HIDUP degan kondisi sekitar yang mencakup hutan hujan tropis, hutan terbuka, padang
rumput, daerah lahan basah, maupun lereng pegunungan.

10
3.3.Lembar Deskripsi Peraga Vertebrata 6

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI


FAKULTAS TEKNIK ACARA : VERTEBRATA
UNIVERSITAS DIPONEGORO NO. PERAGA : VERTEBRATA 6

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA


Mifthahul Zidane D. 21100122140115 2 Stegadon Trigonocephalus
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Rabu 10 mei 2023 Anisa Galuh PHYLUM Chordata
JENIS PERAGA YANG DIAMATI KELAS Mamalia
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN LAIN ORDO Proboscidae
√ FAMILI Stegodontidae
Dorsal Periferal Ventral

Warna : Putih Kecoklatan


Bentuk : Oval memanjang
Fitur Penting : Gading
DESKRIPSI Fosilisasi :Pengawetan Bagian Keras

UMUR GEOLOGI Miosen - Holosen


Stegodon Trigonoccephalus merupakan salah satu spesies gajah purba yang hidup
paada periiode Pleistosen di Asia Tenggara. Spesies ini memiliki lingkungan hidup
LINGKUNGAN dengan lahan yang relatif luas serta terbuka dengan sumber daya makanan yang mudah
HIDUP didapatkan seperti hutan hujan tropis, daerah pantai dan delta, sabana, serta
pegunungan.

11
3.4.Lembar Deskripsi Peraga Vertebrata 7

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI


FAKULTAS TEKNIK ACARA : VERTEBRATA
UNIVERSITAS DIPONEGORO NO. PERAGA : VERTEBRATA 7

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA


Mifthahul Zidane D. 21100122140115 2 Bibos Palaeosondaicus SP
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Rabu 10 mei 2023 Anisa Galuh PHYLUM Chordata
JENIS PERAGA YANG DIAMATI KELAS Mamalia
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN LAIN ORDO Arhodactyla
√ FAMILI Bovidae
Dorsal Periferal Ventral

Warna : Kuning kecoklatan


Bentuk : Pipih
Fitur Penting : Rahang
DESKRIPSI Fosilisasi :Pengawetan Bagian Keras

UMUR GEOLOGI Pilosen


Babos Paleosondaicus Sp. merupakan salah satu spesies banteng liar endemik di Pulau
Jawa, Indonesia yang memiliki lingkungan hidup yang relatif selektif dengan vegetasi
LINGKUNGAN yang melimpah seperti hutan hujan tropis, hutan hujan pegunungan, lahan basah, dan
HIDUP sabana.

12
2.5. Lembar Deskripsi Peraga Vertebrata 8

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOLOGI PRAKTIKUM MAKROPALEONTOLOGI


FAKULTAS TEKNIK ACARA : VERTEBRATA
UNIVERSITAS DIPONEGORO NO. PERAGA : VERTEBRATA 8

NAMA PRAKTIKAN NIM KELOMPOK NAMA FOSIL YANG DIPERIKSA


Mifthahul Zidane D. 21100122140115 2 Hippopotamus SP
HARI/TANGGAL JAM ASISTEN
Rabu 10 mei Anisa Galuh PHYLUM Choidata
JENIS PERAGA YANG DIAMATI KELAS Mamalia
BODI UTUH FRAGMEN MOLD CAST LAIN LAIN ORDO Artiodoctyla
√ FAMILI Hippopotamidae
Dorsal Periferal Ventral

Warna : Abu abu


Bentuk : Persegi panjang
Fitur Penting : Tubuh bagian kaki
DESKRIPSI Fosilisasi :Pengawetan Bagian Keras

UMUR GEOLOGI Miosen - Holosen


Hippopotamus yang merupakan salah satu mamalia besar yang mayoritas hidup pada
wilayah Afrika sub-Sahara merupakan salah satu spesies dengan lingkungan hidup
LINGKUNGAN yang cukup selektif dengan sumber daya air yang melimpah seperti sungai dan danau,
HIDUP padang rumput basah, rawa, serta delta dan estuari.

13
BAB IV
PENUTUP

• Kesimpulan
• vertebrata merupakan salah satu bagian dari jenis hewan Animalia yang
meliputi berbagai jenis hewan bertulang belakang, seperti contoh ikan,
amfibi, reptil, burung, dan mamalia.
• beberapa karakteristik utama dari vertebrata merupakan Tulang
Belakang, Sistem Saraf yang Terpusat, Sistem Peredaran Darah
Tertutup, Reproduksi Seksual, Respirasi yang Beragam, Mobilitas dan
Anggota Tubuh yang Terkait, Variasi Pola Makan
• Klasifikasi Vertebrata dibagi menjadi banyak kelas, ordo, famili, genus,
dan spesies yang berbeda yang didasari oleh perbedaan struktur tubuh,
perilaku, hingga habitat yang dihuni.

• Saran

Saran yang dapat saya sampaikan setelah mengikuti keberjalanan


praktikum Makropaleontologi khususnya acara Invertebrata II ini ialah
untuk pada praktikkan agar dapat lebih memerhatikan kekondusifan selama
praktikum berjalan baik pada sesi materi maupun sesi deskripsi secara
luring maupun daring.

14
DAFTAR PUSTAKA

Akmaluddin, dkk. (2019). Buku Panduan Praktikum Paleontologi. Yogyakarta:


Departemen Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada.

Kurniasih, Anis. (2021). Buku Ajar Makropaleontologi. Semarang: Undip Press.

Tim Asisten Makropaleontologi. (2018). Buku Panduan Praktikum


Makropaleontologi. Yogyakarta: Departemen Teknik Geologi Fakultas
Teknik Mineral Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”Yogyakarta.

15
LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai