Oleh :
MARTA ULI (2104125072)
MUHAMMAD OGI SEFTENDRI (2104124226)
PUTRI MAHARANI (2104113990)
TITIN VALENSIA PRASTIKA SIMATUPANG (2104125068)
VIOLA ULTRIMAHREZA (2104113988)
YOSI WULANDARI SILABAN (2104114012)
YULI RONA TAMARIA SIANTURI (2104114086)
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Kelompok yang
berjudul “Koleksi Photo Ikan di Pasar” tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Tidak lupa penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada asisten dosen
Lulu Mayna Nabilla karena telah memberikan arahan dan bimbingan sehingga
laporan ini dapat disusun dan dibuat dengan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. i
DAFTAR ISI………………………………………………………………………. ii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………. iv
I. PENDAHULUAN
3.1 Hasil…………………………………………………………………….... 4
3.2 Pembahasan………………………………………………………………
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………..
13
4.2 Saran……………………………………………………………………….
13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Jens-Jenis Ikan………………….……………………………………… 2
iv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Alat…………………………………………………………………….. 3
2. Bahan…………………………………………………………………... 4
v
1
I. PENDAHULUAN
Berdasarkan habitat hidupnya, ikan dibedakan dua macam yaitu ikan air
tawar dan ikan air asin (laut). Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan
sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan
salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal lingkungan ini berbeda dengan
lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya.
Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan
menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari seluruh spesies ikan
diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang cepat yang menjadikan
habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali (Moyle, 1982).
Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan air asin dalam beberapa
aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam
dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga
memainkan peran penting; ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan
mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan
kematian pada ikan (Ommaney, 1982).
Karakteristik lainnya terkait ikan air tawar adalah ginjalnya yang
berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air
yang melewatinya. Banyak spesies bereproduksi di air tawar namun menghabiskan
sebagian besar kehidupannya di laut. Mereka dikenal dengan nama ikan
anadromous, meliputi salmon, trout, dan stickleback. Beberapa ikan, secara
berlawanan, lahir di laut dan hidup di air tawar, misalnya belut (Munshi, 1996).
Spesies yang bemigrasi antara air laut dan air tawar membutuhkan adaptasi
pada kedua lingkungan. Ketika berada di dalam air laut, mereka harus menjaga
konsentrasi garam dalam tubuh mereka lebih rendah dari pada lingkungannya.
Sedangkan ketika berada di air tawar, mereka harus menjaga kadar garam berada
di atas konsentrasi lingkungan sekitarnya. Banyak spesies yang menyelesaikan
masalah ini dengan berasosiasi dengan habitat berbeda pada berbagai tahapan
2
hidup. Belut, bangsa salmon, dan lamprey memiliki toleransi salinitas di berbagai
tahap kehidupan mereka (Moyle, 1982).
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum acara identifikasi ikan adalah:
Mahasiswa dapat mengidentifikasi suatu spesies ikan tertentu dan memberikan
klasifikasinya.
1.3 Manfaat
II. METODOLOGI
No Alat Kegunaan
2.3 Metode
Ikan di identifikasi dengan melihat struktur dan jenis ikan-ikan tersebut dan
memfoto ikan-ikan tersebut.
4
3.1 Hasil
Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan, maka didapatlah hasil sebagai
berikut :
Gambar 1. Kembung
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Ordo : Percomorphi
Famili : Scomberidae
Genus : Rastrelliger
Spesies : Rastrelliger sp
dimakannya berukuran kecil (Nontji 2005 dalam Astuti, 2007). Ikan kembung jantan
biasanya ditemukan di perairan yang jernih dan agak jauh dari pantai dengan kadar garam
lebih dari 32% (Syahrir, 2011).
Gambar 2. Sardin
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Clupeiformes
Famili : Clupeidae
Subfamili : Incertae sedis
Genus : Sardinella
Spesies : Sardinella
Kimura (2005), ikan maco hidup dilaut pada kedalaman 10-100 m di daerah tropik
dan tersebar mulai dari India, Papua, Jepang, dan Australia. tipe ekor forked dan
memiliki sisik tipe ctenoid (Kimura, 2005)
antara yang berduri keras dan bagian yang berduri lunak. Batas belakang ekornya
agak cekung dengan kedua ujung sedikit tumpul.
Warna sangat bervariasi, mulai dari yang kemerahan, kekuningan, kelabu
hingga kecoklatan. Ada yang mempunyai garis-garis berwarna gelap dan terkadang
dijumpai adanya bercak kehitaman pada sisi tubuh sebelah atas tepat di bawah awal
sirip punggung berjari lunak. Pada umumnya berukuran panjang antara 25 – 50 cm,
walaupun tidak jarang mencapai 90 cm (Gunarso, 1995). Ikan kakap merah
menerima berbagai informasi mengenai keadaan sekelilingnya melalui beberapa
inderanya, seperti melalui indera pengelihatan, pendengaran, penciuman, peraba,
linea lateralis dan sebagainya.
panjang dasar sirip dorsal 0,51 bagian dari panjang total, panjang dasar sirip anal
0,156 bagian dari panjang total, tinggi badan 0,36 bagian dari panjang total, panjang
sirip dorsal terpanjang 0,15 bagian dari panjang total, panjang kepala 0,26 dari
panjang total, panjang moncong 0,061 bagian dari panjang total, diameter mata
0,045 bagian dari panjang total. jumlah duri dorsal 17, jumlah duri dorsal lunak 12,
jumlah duri anal 3, jumlah duri lunak anal 8, jumlah duri pektoral total 12, jumlah
sisik gurat sisi 26.
Sirip punggung (dorsal) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri
lunak); dan sirip dubur (anal) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari. Tubuh berwarna
kehitaman atau keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang
makin mengabur pada ikan dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah.
Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan
warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika musim berbiak. Tipe mulut
terminal, tipe sisik cycloid, bentuk tubuh pipih datar dan tipe ekor truncates
(Munshi, 1996).
Ikan nila adalah pemakan plankton dan pemakan tumbuhan (omnivora)
sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air.
Habitat hidup diair tawar yang berlumpur (Djuhanda, 1980).
Ordo : Perciformes
Famili : Scrombidae
Genus : Sarda
Spesies : Sarda orientalis (Temminck dan Schlegel, 1844)
3.2 Pembahasan
Ikan adalah hewan bertulang belakang (vertebrata) yang hidup diair. Suhu
tubuhnya berubah-ubah tergantung dengan suhu lingkungannya (poikiloterm).
Bergerak dan mempertahankan keseimbangan tubuhnya dengan menggunakan sirip
dan bernafas dengan insang, namun selain menggunakan insang ada juga ikan yang
memiliki alat pernafasan tambahan yang fungsinya sama dengan paru-paru. Ikan
apabila ditinjau dari morfologinya dapat dibagi menjadi tujuh bagian yaitu bentuk
tubuh, bentuk mulut, linnea lateralis, sirip, sungut, sisik, dan ciri-ciri lainnya.
11
Sedangkan bagian tubuh lainnya, ikan dapat dibagi tiga bagian yaitu kepala (caput),
badan (truncus), dan ekor (caudal) (Aninomous, 2010).
Ikan mempunyai sirip yang penting untuk pergerakannya dan sisik yang
berfungsi sebagai penutup tubuhnya. Berdasarkan bentuknya sirip ekor dibedakan
atas tipe rounded, truncate, emerginate, lunate dan forked. Berdasarkan bentuk sisik
dibedakan atas sisik placoid, ganoid, ctenoid dan cycloid. Tipe mulut berdasarkan
letaknya yaitu tipe inferior, superior, terminal dan sub terminal. Bentuk umum
tubuh ikan juga bervariasi seperti fusiform, compresiform, depressiform,
anguiliform, sagititiform dan globiform. (Tim Taksonomi Hewan Vertebrata,
2010).
Bentuk ikan bermacam-macam. Perubahan bentuk yang paling luar biasa
terjadi pada ikan yang hidup pada dasar perairan, tubuh ikan tersebut menjadi
gepeng. Ada juga yang menelungkup sehingga bagian permukaan tubuhnya bagian
bawah menjadi rata. Ada pula yang terletak miring pada sisinya sehingga tubuhnya
rata sebelah (Ommaney, 1982).
Berdasarkan habitat hidupnya, ikan dibedakan dua macam yaitu ikan air
tawar dan ikan air asin (laut). Ikan air tawar adalah ikan yang menghabiskan
sebagian atau seluruh hidupnya di air tawar, seperti sungai dan danau, dengan
salinitas kurang dari 0,05%. Dalam banyak hal lingkungan ini berbeda dengan
lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan adalah tingkat salinitasnya.
Untuk bertahan di air tawar, ikan membutuhkan adaptasi fisiologis yang bertujuan
menjaga keseimbangan konsentrasi ion dalam tubuh. 41% dari seluruh spesies ikan
diketahui berada di air tawar. Hal ini karena spesiasi yang cepat yang menjadikan
habitat yang terpencar menjadi mungkin untuk ditinggali (Moyle, 1982).
Ikan air tawar berbeda secara fisiologis dengan ikan air asin dalam beberapa
aspek. Insang mereka harus mampu mendifusikan air sembari menjaga kadar garam
dalam cairan tubuh secara simultan. Adaptasi pada bagian sisik ikan juga
memainkan peran penting; ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan
mendapatkan kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan
kematian pada ikan (Ommaney, 1982).
Karakteristik lainnya terkait ikan air tawar adalah ginjalnya yang
berkembang dengan baik. Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air
12
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA