Anda di halaman 1dari 1

Jika Aku Penjahat

Alunan angin menyapa anggun dalam lamunan angan kian menciut dalam tepi
jurang rindu yang mengerucut.

Kasih aku merinding!


Sedangkan rindu ini mulai ku packing sedikit demi sedikit, di awal malam sedari tadi
mendung hingga termenung.

Segerombolan rindu datang!


Maju! Maju! Maju! Kataku sembari ragu.
Mereka maju tak terelakkan, Menghunuskan pedang rindu yang bertuliskan namamu.

Aku tersayat seketika itu, kemudian aku ingat senyum darimu yang tentu tak semu.

Ku ingatkan kau dahulu, jagan terlalu sering tersenyum untuk kesenjangan


berkepanjangan.

Hempasan api kemudian datang menyelimuti dingin rindu yang sedang tersayat
begitu dalam di kidung rentetan malam.

Katamu memang seperti itu rindu, dia datang tanpa alasan, meresahkan tanpa sebab,
menghardik dalam delik perkara begitu pelik.

Sementara itu hakim bilang, menetapkan dalam perkara a quo aku di hukum dalam
belenggu kasih selama-lamanya dan ganti rugi sebesar harapan mu saat mencinta.

Tok tok tok, aku mencintaimu selamanya.

Anda mungkin juga menyukai