Anda di halaman 1dari 21

1

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Jasa Boga (Catering)

2.1.1. Pengertian catering


Jasa boga adalah perusahaan atau perorangan yang melakukan kegiatan

pengolahan makanan yang disajikan diluar tempat usaha atas dasar pemesanan,

pengolahan yang dilakukan adalah, menerima bahan mentah atau makanan

terolah, pembuatan, pengubahan bentuk, pengemasan dan pewadahan.

Catering atau sebutan lain dari jasa boga merupakan kata serapan yang dalam

kamus bahasa inggris diartikan sebagai penyedia makanan dan jasa untuk acara ataupun

pesta, pada umumnya bisnis catering hanya melayani pasar lokal yang masih bisa

dijangkau melalui angkutan darat. Hal ini dikarenakan sifat dari bisnis catering yang

membutuhkan persiapan yang sangat intensif sebelum acara yang dilayani berlangsung.

Berdasarkan luas jangkauan pelayanan dan kemungkinan besar resiko yang

dilayani , jasaboga dikelompokkan 3 golongan yaitu golongan A, golongan B, golongan C.

 Golongan A yaitu jasaboga yang melayani kebutuhan masyarakat umum.

 Golongan B yaitu jasaboga yang melayani kebutuhn khusus untuk : Asrama

Penampungan Jemaah Haji, Asrama Transito atau Asrama lainnya,

Perusahaan, Pengeboran Lepas Pantai, Angkutan Umum dalam Negri,

Sarana Pelayanan Kesehatan.

 Golongan C yaitu jasaboga yang melayani kebutuhan untuk alat angkutan

umum internasional dan pesawat udara.


2

2.1.2. Fungsi catering


a. Sebagai suatu bentuk wirausaha dalam melayani customer yang akan

menyelenggarakan pesta.

b. Menyediakan layanan jasa yang menyediakan paket pesta sehingga customer yang

mengadakan acara tidak perlu repot dengan semua persiapan.

c. Merupakan upaya dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat kaum ibu-ibu

yang tidak bekerja di kantoran namun tetap bisa mengurus rumah tangga.

2.1.3. Kualitas Pelayanan dan Kualitas Produk


a. Kualitas Pelayanan

Menurut Tjiptono (dalam Aditya, 2011 : 23) Kualitas jasa merupakan sesuatu

yang dipersepsikan oleh pelanggan. Pelanggan akan menilai kualitas sebuah jasa

yang dirasakan berdasarkan apa yang mereka deskripsikan dalam benak mereka.

Pelanggan akan beralih ke penyedia jasa lain yang lebih mampu memahami

kebutuhan spesifik pelanggan dan memberikan layanan yang lebih baik. Menurut

Kotler (2004: 276) pengertian jasa adalah aktivitas atau keuntungan yang dapat

ditawarkan seseorang kepada orang lain, dimana secara esensial tidak berwujud

(intangible) dan tidak menghasilkan kepemilikan dari apapun juga.

Kualitas Pelayanan

Kualitas pelayanan yaitu memberikan kesempurnaan pelayanan yang dilakukan

oleh penyedia layanan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan serta

ketepatan penyampaiannya untuk mengimbangi harapan pelanggan. Kualitas pelayanan

menjadi hal penting yang harus diperhatikan serta dimaksimalkan agar mampu bertahan

dan tetap dijadikan pilihan oleh pelanggan. Menurut Parasuraman dalam Lupiyoadi

(2013: 216) mengatakan bahwa kualitas pelayanan yaitu seberapa jauh perbedaan

antara kenyataan dan harapan pelanggan atas pelayanan yang mereka terima.
3

Dimensi Kualitas Pelayanan

Lima dimensi kualitas jasa menurut Parasuraman, Zeithaml, dan Berry

(2009 : 111) diantaranya adalah:

1. Bukti Fisik (Tangibles) yaitu Berfokus pada elemen-elemen yang

merepresentasikan pelayanan secara fisik yang meliputi fasilitas fisik, lokasi,

perlengkapan dan peralatan yang dipergunakan (teknologi), serta penampilan

pegawainya.

2. Keandalan (Reliability) yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan

sesuai dengan yang telah dijanjikan dengan tepat yang meliputi kesesuaian

kinerja dengan harapan pelanggan yang berarti ketepatan waktu, pelayanan

yang sama untuk semua pelanggan, sikap simpatik dan akurasi yang tinggi.

3. Ketanggapan (Responsiveness) yaitu kemauan untuk membantu dan

memberikan pelayananan yang cepat (responsif) dan tepat kepada pelanggan

dengan informasi yang jelas. Dimensi ini menekankan pada perilaku personel

yang memberi pelayanan untuk memperhatikan permintaan, pertanyaan, dan

keeratan dari para pelanggan.

4. Jaminan (Assurance) yaitu kemampuan untuk melahirkan kepercayaan dan

keyakinan pada diri pelanggan yang meliputi pengetahuan, kesopansantunan

dan kemampuan para pegawai perusahaan untuk menumbuhkan rasa percaya

para pelanggan kepada perusahaan.

5. Empati (Empathy) yaitu menekankan pada perlakuan konsumen sebagai

individu yang meliputi syarat untuk peduli, memiliki pengertian dan

pengetahuan tentang pelanggan, memahami kebutuhan pelanggan secara

spesifik, serta memiliki waktu pengoperasian yang nyaman bagi pelanggan.

b. Kualitas Produk
4

Secara umum definisi produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan

kepasar untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Menurut William. J Stanton, Produk

adalah seperangkat atribut yang berwujud maupun tidak berwujud termasuk

didalamnya warna, harga, nama baik produk, nama baik toko yang menjual (pengecer)

dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guna

memuaskan kebutuhan dan keinginan. Sedangkan menurut Kotler (2005) produk yaitu

segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan

keinginan konsumen.

Kualitas produk merupakan kemampuan suatu produk untuk memenuhi dan

memuaskan kebutuhan seorang pelanggan yang membeli atau menggunakan barang

atau jasa tersebut. Kualitas produk ini juga merupakan penilaian terhadap suatu produk,

kualitas produk berkaitan dengan pengorbanan yang dikeluarkan pelanggan relatif

terhadap apa yang akan diterimanya. Menurut Kotler dan Armstrong “kualitas produk

merupakan senjata strategis yang potensial untuk mengalahkan pesaing”. Jadi hanya

perusahaan dengan kualitas produk paling baik yang akan tumbuh dengan pesat, dan

dalam jangka panjang perusahaan tersebut akan lebih berhasil dari perusahaan yang

lain.

Menurut Kotler and Armstrong (2012:283) arti dari kualitas produk adalah “the

ability of a product to perform its functions, it includes the product’s overall durability,

reliability, precision, ease of operation and repair, and other valued attributes” yang

artinya kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu termasuk

keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan pengoperasian dan reparasi

produk juga atribut produk lainnya.

Dimensi Kualitas Produk


5

Dimensi kualitas produk menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd :

1. Performance (kinerja) yaitu berhubungan dengan karakteristik operasi dasar

dari sebuah produk.

2. Durability (daya tahan), yang berarti berapa lama umur produk bertahan

sebelum produk tersebut harus diganti.

3. Conformance to specifications (kesesuaian dengan spesifikasi), yaitu sejauh

mana produk memenuhi spesifikasi atau tidak ditemukannya cacat pada

produk.

4. Features (fitur), adalah karakteristik produk yang dirancang untuk

menyempurnakan fungsi produk atau ketertarikan konsumen terhadap

produk.

5. Reliabilty (reliabilitas), adalah probabilitas bahwa produk akan bekerja

dengan memuaskan atau tidak dalam periode waktu tertentu.

6. Aesthetics (estetika), berhubungan dengan bagaimana penampilan produk.

7. Perceived quality (kesan kualitas), sering dibilang merupakan hasil dari

penggunaan pengukuran yang dilakukan secara tidak langsung karena

terdapat kemungkinan bahwa konsumen tidak mengerti atau kekurangan

informasi atas produk yang bersangkutan.

2.2 DSS (Dession Support Sistem)

Sistem Pendukung Keputusan (Decission Support System) adalah sistem

informasi berbasis komputer yang menyediakan dukungan informasi yang interaktif

bagi manajer dan praktisi bisnis selama proses pengambilan keputusan (O’Brien,

2005: 448).
6

DSS dibangun tentunya mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh seorang

pembuat keputusan. Menurut Aji Supriyanto (2005:260) tujuan DSS adalah sebagai

“second opinion” atau “information sources” sebagai bahan pertimbangan seorang

manajer sebelum memutuskan kebijakan tertentu.

2.1.1. Komponen DSS

Menurut Aji Supriyanto (2005:260) SPK dibangun oleh tiga komponen, yaitu:

a. Database adalah kumpulan semua data yang dimiliki oleh perusahaan

baik data dasar maupun transaksi sehari-hari.

b. Model base adalah suatu model yang merepresentasikan permasalahan

dalam format kuantitatif.

c. Software System adalah paduan antara database dan model base, setelah

sebelumnya direpresentasikan ke dalam bentuk model yang dimengerti

oleh sistem komputer.

2.1.2. Jenis-jenis DSS

Alter melakukan study terhadap 56 sistem penunjang keputusan yang

digunakan pada waktu itu, study tersebut memberikan pengetahuan dalam

mengidentifikasi enam jenis DSS, yaitu :

 Retrive information element (memanggil eleman informasi)

 Analyze entries fles (menganalisa semua file)

 Prepare reports form multiple files (laporan standart dari beberapa files)

 Estimate decisions qonsquences (meramalkan akibat dari keputusan)

 Propose decision (menawarkan keputusan )

 Make decisions (membuat keputusan)


7

2.1.3. Proses pembuatan keputusan :

 Tahap Kecerdasan

Kecerdasan adalah suatu proses sadar mengenai suatu masalah atau

peluang. Dalam hal ini, pembuat keputusan berupaya mencari lingkungan

bisnis internal dan eksternal, memeriksa keputusan-keputusan yang perlu

dibuat, dan masalah-masalah yang perlu diatasi, atau peluang-peluang yang

perlu dipertimbangkan. Kecerdasan berarti kesadaran aktif akan perubahan-

perubahan di lingkungan yang menuntut dilakukannya tindakan-tindakan

tertentu. Langkahnya : diantaranya adalah: mengenali masalah, klasifikasi

masalah, penguraian masalah, kepemilikan masalah.

 Tahap Perancangan

Tahap perancangan adalah suatu tahap proses pengembangan, analisis

dan pencarian alternatif tindakan serta mencari identifikasi atau solusi yang

mungkin untuk di ambil atau di lakukan dan mengevaluasi alternatif (Daihani,

2006). Kegiatan merancang merupakan sebuah kegiatan untuk menemukan,

mengembangkan dan menganalisis berbagai alternatif tindakan yang mungkin

untuk dilakukan.

Tahap perancangan ini meliputi pengembangan dan mengevaluasi

serangkaian kegiatan alternatif. Pertimbangan perancangan ini melibatkan

konseptualisasi dan abstraksi permasalahan. Termasuk juga disini pemahaman

masalah dan pengecekan solusi yang layak. Juga model dari masalahnya

dirancang, dites, dan divalidasi.

 Tahap Pemilihan

Menurut Turban (1995), tahap pemilihan meliputi pencarian, evaluasi,

dan merekomendasikan solusi yang tepat pada model permasalahan. Solusi


8

untuk model adalah kumpulan dari suatu nilai variabel keputusan dalam

alternatif pilihan. Pengertian yang lain adalah fase dimana dibuat keputusan

yang nyata dan diambil suatu komitmen unutk mengikuti suatu tindakan

tertentu.

 Tahap Implementasi

Suatu solusi yang diusulkan untuk suatu masalah adalah inisialisasi

terhadap hal baru, atau pengenalan terhadap perubahan. Pada fase ini ternyata

keuntungan yang didapat dari DSS juga sepenting atau malah lebih penting

dibandingkan penggunaan DSS pada fase-fase sebelumnya.

Proses-proses yang terjadi pada kerangka kerja pendukung keputusan

(Decision Support) dibedakan menjadi :

a. Terstruktur – mengacu pada permasalahan rutin dan berulang untuk

memberikan solusi standar yang ada.

b. Tak terstruktur – adalah “fuzzy”, permasalahan kompleks dimana

solusi tidak dapat diberika secara serta merta atau begitu saja.

Masalah yang tidak terstruktur dikarenaan tidak adanya tiga fase

proses yang terstruktur.

c. Semi terstruktur – terdapat beberapa keputusan terstruktur, tetapi

tidak semuanya dari fase-fase yang sudah ada.

2.3 Fuzzy Logic

Logika fuzzy merupakan salah satu komponen berbentuk soft computing.

Pertama kali diperkenalkan oleh Prof. Lotfi A. Zadeh pada tahun 1965. Dasar logika

fuzzy adalah teori himpunan fuzzy. Pada teori himpunan fuzzy, peran derajat
9

keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suatu himpunan fuzzy,

peranan derajat keanggotaan sebagai penentu keberadaan elemen dalam suau

himpunan sangatlah penting. Ciri utama dari penalaran logika fuzzy adalah derajat

keanggotaan.

Logika fuzzy dianggap sebagai kotak hitam yang menghubungkan antara input

menuju ke output (Galley 2000). Kotak hitam tersebut berisi cara atau metode yang

digunakan untuk mengolah data input menjadi output.

Gambar 2. 1 Fuzzy Logic

Beberapa hal yang perlu diketahui dalam memahami sistem fuzzy, yaitu:

a. Variable Fuzzy

Merupakan variable yang hendak dibahas dalam suatu sistem fuzzy.

Contoh : umur, temperatur.

b. Himpunan Fuzzy

Merupakan suatu grup yang mewakili suatu kondisi atau keadaan

tertentu dalam suatu variabel fuzzy.

Contoh : umur terbagi menjadi 3 yaitu : muda, parobaya, tua.

Temperatur terbagi menjadi 3 yaitu : dingin, normal, panas.

c. Semesta Pembicaraan
10

Adalah keseluruhan nilai yang diperbolehkan untuk dioperasikan

dalam suatu variable fuzzy. Merupakan bilanga real yang senantiasa naik

secara monoton dari kiri ke kanan. Nilai semesta pembicaraan dapat berupa

bilangan positif atau nefgatif. Adakalanya nilainya tidak dibatasi batas atasnya.

Contoh : umur (0-), Temperatur (0-40)

d. Domain

Adalah keseluruhan nilai yang diizinkan dalam semesta pembicaraan

dan boleh dioperasikan dalam suatu himpunan fuzzy. Eperti halnya semesta

pembicaraan, domain merupakan bilangan real yang senantiasa naik monoton

dari kiri ke kanan. Nilai domain dapat berupa bilangan positif atau negatif.

 Muda = [0-45]

 Parobaya =[35-55]

 Tua =[55-]

Gambar 2. 2

Fuzzy interface system

2.3.1 Metode Tsukamoto

Pada Metode Tsukamoto, setiap konsekuen pada aturan yang berbentuk IF-Then

harus direpresentasikan dengan suatu himpunan fuzzy dengan fungsi keanggotaan yang

monoton. Sebagai hasilnya, output hasil inferensi dari tiap-tiap aturan diberikan secara
11

tegas (crisp) berdasarkan α-predikat (fire strength). Hasil akhirnya diperoleh dengan

menggunakan rata-rata terbobot.

Gambar 2. 3

2.3.2 Metode Mamdani

Metode Mamdani sering juga dikenal dengan nama Metode Max-Min. Metode ini

diperkenalkan oleh Ebrahim Mamdani pada tahun 1975. Untuk mendapatkan output,

diperlukan 4 tahapan:

 Pembentukan himpunan fuzzy

Pada Metode Mamdani, baik variabel input maupun variabel output dibagi

menjadi satu atau lebih himpunan fuzzy.

 Aplikasi fungsi implikasi (aturan)


12

Pada Metode Mamdani, fungsi implikasi yang digunakan adalah Min.

 Komposisi aturan

Tidak seperti penalaran monoton, apabila sistem terdiri-dari beberapa

aturan, maka inferensi diperoleh dari kumpulan dan korelasi antar aturan. Ada 3

metode yang digunakan dalam melakukan inferensi sistem fuzzy, yaitu: max,

additive dan probabilistik OR (probor).

1) Metode Max (Maximum)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara

mengambil nilai maksimum aturan, kemudian menggunakannya untuk

memodifikasi daerah fuzzy, dan mengaplikasikannya ke output dengan

menggunakan operator OR (union). Jika semua proposisi telah dievaluasi,

maka output akan berisi suatu himpunan fuzzy yang merefleksikan

konstribusi dari tiap-tiap proposisi. Secara umum dapat dituliskan:


13

Gambar 2. 4

2) Metode Additive (Sum)

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara

melakukan bounded-sum terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum

dituliskan:

μsf[xi] ← min(1,μsf[xi]+ μkf[xi])

dengan:

μsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i;

μkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;

3) Metode Probabilistik OR (probor)


14

Pada metode ini, solusi himpunan fuzzy diperoleh dengan cara

melakukan product terhadap semua output daerah fuzzy. Secara umum

dituliskan:

μsf[xi] ← (μsf[xi]+ μkf[xi]) - (μsf[xi] * μkf[xi])

dengan:

μsf[xi] = nilai keanggotaan solusi fuzzy sampai aturan ke-i;

μkf[xi] = nilai keanggotaan konsekuen fuzzy aturan ke-i;

 Penegasan (deffuzy)

Input dari proses defuzzifikasi adalah suatu himpunan fuzzy yang

diperoleh dari komposisi aturan-aturan fuzzy, sedangkan output yang dihasilkan

merupakan suatu bilangan pada domain himpunan fuzzy tersebut. Sehingga jika

diberikan suatu himpunan fuzzy dalam range tertentu, maka harus dapat diambil

suatu nilai crsip tertentu sebagai output seperti terlihat dibawah ini :
15

Gambar 2. 5

2.3.3 Metode Sugeno

Penalaran dengan metode SUGENO hampir sama dengan penalaran MAMDANI,

hanya saja output (konsekuen) sistem tidak berupa himpunan fuzzy, melainkan berupa

konstanta atau persamaan linear. Metode ini diperkenalkan oleh Takagi-Sugeno Kang

pada tahun 1985.

 Model Fuzzy Sugeno Orde-Nol

Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-Nol adalah:

IF (x1 is A1) • (x2 is A2) • (x3 is A3) • ...... • (xN is AN) THEN

z=k

dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan k

adalah suatu konstanta (tegas) sebagai konsekuen.

 Model Fuzzy Sugeno Orde-Satu


16

Secara umum bentuk model fuzzy SUGENO Orde-Satu adalah:

IF (x1 is A1) • ...... • (xN is AN) THEN z = p1*x1 + … + pN*xN

+q

dengan Ai adalah himpunan fuzzy ke-i sebagai anteseden, dan pi

adalah suatukonstanta (tegas) ke-i dan q juga merupakan konstanta

dalam konsekuen. Apabila komposisi aturan menggunakan metode

SUGENO, maka deffuzifikasi dilakukan dengan cara mencari nilai rata-

ratanya.

2.4 Rapid Application Development (RAD)

Siklus hidup perangkat lunak atau sering juga disebut SDLC (Software

Development Life Cycle) atau ada juga yang menyebutnya dengan istilah software

proses model, atau software enginnering paradigm (pressman, 2001) adalah

sekelompok aktivitas yang dilakukan secara berurutan dalam rangka mengembangkan

sebuah perangkat lunak yang berulang hingga membentuk suatu siklus.

Rapid Application Develpoment (RAD) adalah model pengembangan

perangkat lunak yang bertingkat (incremental) yang menekankan pada pendeknya

waktu pengembangan perangkat lunak. Pengembangan ini adalah adaptasi dari linear

sequential model tetapi dengan waktu pengembangan yang lebih cepat.

Fase pemodelan pada RAD

1. Bussines modeling adalah dimana saat pemodelan dapat menjawab pertanyaan,

seperti : informasi apa yang dibutuhkan? kapan informasi tersebut dihasilkan?

siapa yang membuat informasi? kemana informasia akan diberikan? siapa yang

akan memprosesinformasi tersebut ?


17

2. Data modeling informasi pada proses sebelumnya diubah menjadi sekelompok

data yang diperlukan perusahaan. Objek dan atribut ditentukan pada proses ini.

3. Proses modeling objek data yang dibentuk kemudian di transformasikan untuk

mendapatkan alur informasi yang diperlukan dalam menjalankan fungsi bisnis.

4. Application generation pemodelan RAD akan menggunkan kembali komponen

yang telah dibangun sebelumnya jika ada, atau mengembangkan komponen

yang nantinya akan dikembangkan kembali.

5. Testing and turn over adalah fase testing terakhir sebelum sistem digunakan.

2.5 Bahasa Pemrograman, HTML, PHP

Program adalah sekumpulan intruksi yang digunakan untuk mengatur

perangkat keras komputer agar melaksanakan tindakan tertentu. Kegiatan yang

berkaitan dengan penulian program biasa disebut pemrograman.

Seperti hal-nya manusia yang menggunakan bahasa untuk berkomunikasi,

komputer juga memiliki bahasanya sendiri. Supaya manusia bisa berinteraksi dengan

komputer, pemrogram perlu menuliskan program dalam bahasa yang dimengerti oleh

komputer. Bahasa inilah yang disebut bahasa pemrograman atau bahasa komputer.

Bahasa pemrograman terdiri atas sekumpulan intruksi yang ditujukan agar orang bisa

menuangkan perintah yang nantinya akan dijalankan oleh komputer dan melakukan

sesuai perintah yang diinginkan.

Macam-macam Jenis Bahasa Pemrograman

1. Bahasa Pemrograman Beraras Rendah

Low Level Language digunakan untuk menyatakan kelompok bahasa

pemrograman yang beorientasi pada mesin. Contohnya bahasa mesin (machine


18

language) dan bahasa rakitan (assembly language). Intruksi dalam bentuk deretan

binner atau menggunkan kata-kata singkat untuk menggantikan kode binner.

2. Bahasa Pemrograman Beraras Tinggi

High level language adalah bahasa pemrograman yang berorientasi manusia.

Contohnya COBOL, FORTRAN, BASIC, C, dan Pascal. Intruksinya menggunakan

bahasa inggris (bahasa manusia).

HTML (Hypertext Markup Language) dewasa ini dikenalkan sebagai bahasa

standar untuk membuat dokumen web. Perintah-perintah HTML diletakkan dalam file

berekstensi *.html atau *.htm dan ditandai dengan mempergunakan tag (tanda) berupa

karakter “<” dan “>”. Tidak seperti bahasa pemograman berstruktur prosedural seperti

pascal atau C, HTML tidak mengenal jumping atau looping.

Kode-kode HTML dibaca oleh browser dari atas ke bawah tanpa adanya

lompatan-lompatan. Struktur sebuah dokumen HTML pada dasarnya dibagi menjadi

dua buah bagian besar , yaitu : header dan body.

Masing-masing ditandai oleh pasangan container tag <head > dan <body>.

Bagian head berisikan judul dokumen dan informasi-informasi dasar lainnya,

sedangkan bagian body adalah data dokumennya. Pengaturan format teks dan

pembentukan link dilakukan terhadap obyeknya langsung dengan ditandai oleh tag-

tag HTML, HTML diatur oleh konsersium WWW (World Wide Web). Semua

perubahan atas standar bahasa HTML harus disahkan terlebih dahulu oleh

konsersium ini.

HTML (hypertext markup language) merupakan salah satu format yang

digunakan dalam dokumen dan aplikasi yang berjalan di web browser. Karena itu,
19

untuk bisa melakukan pemrograman aplikasi di atas web kita harus terlebih dahulu

menguasai HTML.

PHP merupakan singkatan dari PHP Hypertext Preprocessor. PHP adalah

sebuah skrip (scripting language) yang dikhususkan untuk pengembangan web.

Bahasa skrip adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk mengatur alur kerja

dari sebuah program atau aplikasi lain. Dalam hal ini, “skrip” yang dibuat dengan

menggunakan PHP akan digunakan untuk mengatur bagaimana web server

memproses masukkan dan memberikan hasil yang diinginkan oleh pengguna web.

PHP adalah bahasa server-side scripting yang menyatu dengan HTML untuk

membuat halaman web yang dinamik. Maksud dari server-side scripting adalah

sintaks dan perintah-perintah yang kita berikan akan sepenuhnya dijalankan di server

tetapi disertakan pada dokumen HTML biasa. Pembuatan web ini merupakan

kombinasi antara PHP sendiri sebagai bahasa pemrograman dan HTML sebagai

pembangun halaman web. Ketika pengunjung membuka halaman web, server akan

memproses perintah PHP dan lalu mengirimkan hasilnya ke browser pengunjung

tersebut, seperti juga pada ASP atau ColdFusion.

2.6 Database MySQL

Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data yang

saling terkait sehingga memudahkan aktifitas untuk memperoleh informasi. Basis data

dimaksudkan untuk mengatasi problem pada sistem yang memakai pendekatan

berbasis berkas.

Untuk memelihara basis data diperlukan perangkat lunak yang disebut DBMS.

DBMS adalah perangkat lunak sistem yang memungkinkan para pemakai membuat,

memelihara, mengontrol, mengakses basis data dengan cara praktis dan efisien.
20

DBMS dapat digunakan untuk mengakomodasi berbagai macam pemakai yang

memiliki akses pemakaian yang berbeda-beda.

MySQL adalah sebuah program database server yang mampu menerima dan

mengirimkan datanya sangat cepat, multi user serta menggunakan perintah dasar SQL

(Structured Query Language). MySQL merupakan dua buah bentuk lisensi, yaitu

FreeSoftware dan Shareware. My SQL yang biasanya kita gunakan adalah My SQL

FreeSoftware yang berada dibawah Lisensi GNU/GPL (General Public License ).

MySQL merupakan sebuah database server yang free, artinya kita bebas

menggunkan database ini untuk keperluan pribadi atau usaha tanpa harus membeli

atau membayar lisensinya. MySQL pertama kali dirintis oleh seorang programmer

database bernama Michael Widenius. Selain database server,MySQL juga merupakan

program yang dapat menakses suatu database MySQL yang berposisi sebagai server,

yang berarti program kita berposisi sebagai client. Jadi MySQL adalah sebuah

database yang dapat digunakan sebagai client maupun server.

Database MySQL merupakan suatu perangkat lunak database yang berbentuk

database relasional atau disebut Relational Database Management System (RDBMS)

yang menggunkan suatu bahasa permintaan yang bernama SQL (Structured Query

Language).

2.7 UML (Unified Modelling Language)

Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah "bahasa" yg telah menjadi

standar dalam industri untuk visualisasi, merancang dan mendokumentasikan sistem

piranti lunak. menawarkan sebuah standar untuk merancang model sebuah sistem.

Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk semua jenis aplikasi

piranti lunak, dimana aplikasi tersebut dapat berjalan pada piranti keras, sistem
21

operasi dan jaringan apapun, serta ditulis dalam bahasa pemrograman apapun. Tetapi

karena UML juga menggunakan class dan operation dalam konsep dasarnya, maka ia

lebih cocok untuk penulisan piranti lunak dalam bahasa bahasa berorientasi objek

seperti C++, Java, C# atau VB.NET. Walaupun demikian, UML tetap dapat

digunakan untuk modeling aplikasi prosedural dalam VB atau C.

Diagram - diagram dalam UML

 Use Case Diagram

 Activity Diagram

 Sequence Diagram

 Collaboration Diagram

 Class Diagram

 Statechart Diagram

 Component Diagram

 Deployment Diagram

Anda mungkin juga menyukai