Anda di halaman 1dari 2

Pengendalian Tikus Pengendalian Ulat Pengenalan &

Pengendalian

Hama
Pengendalian tikus bisa dilakukan Pemanfaatan musuh alaminya, seperti
secara terpadu, misalnya memanfaat- Trichogramma sebagai parasitoid telur dan
kan predator sebagai musuh alaminya, entomopatogen seperti Metarhizium rileyi
kucing, burung hantu, dll. dan Bacillus thuringiensis yang bisa
menekan UGF.

pada
Pembersihan lahan juga perlu dilaku-
Pengolahan lahan untuk mengurangi popu-
kan agar populasi tikus bisa ditekan.
lasi telur larva di tanah

Jagung
Pemagaran plastik, pemasangan bubu
Penggunaan insektisida yang berbahan
perangkap, perangkap hidup, perang-
aktifdimehipo, monokrotofos, karbofuran,
kap berperekat sampai penggunaan dll efektif menekan serangan penggerek
bunyi-bunyian tongkol jagung. Aplikasi insektisida dianjur-
kan apabila telah ditemukan satu kelompok
Pengendalian secara kimiawi dilaku- telur per 30 tanaman. Insektisida cair atau
kan dengan menggunakan bahan bera- semprotan hanya efektif pada fase telur
cun baik dalam bentuk ready mix bait dan larva instrar I-III, sebelum larva masuk
atau ready mix dust yang banyak di ke dalam tongkol.
jumpai di pasaran seperti Klerat Storm
dan Ramontal serta emposan sebagai Untuk UGF, dapat dilakukan pengendalian
bahan fumigasi. teknis seperti pengumpulan telur larva
serta penaburan abu gosok, pasir, dan
tanah di umur di masa peletakkan telur
saat umur tanaman jagung masih muda.

Pengendalian serangan UGF di atas 20%


dapat dilakukan aplikasi insektisida berba-
han aktif yakni emamektin benzoat, tiame-
toksam, cyantraniliprol, spinetoram
langsung pada titik tumbuh tanaman

Dibuatoleh;
Rian And
Gejala kerusakan oleh larva penggerek tong-
Di Batu Engau, potensi lahan jagung Penggerek Batang Jagung kol cukup sulit diketahui karena tertutupi
tergolong cukup tinggi. Berdasarkan data (Ostrinia nubilalis) oleh kelobot jagung sehingga cukup susah
BPP Batu Engau tahun 2021 terdapat seki- dikendalikan oleh pestisida. Untuk mengeta-
tar 630 ha lahan jagung hibrida yang dibudi- hui serangan hama ini, kelobot jagung perlu
dayakan. Sehingga sangat penting untuk dibuka dan diamati ada atau tidak keru-
mengetahui jenis hama apa saja yang sakan biji jagung serta keberadaan larva
menyerang komoditas jagung beserta cara penggerek tongkol.
pengendaliannya khususnya didaerah Batu
Engau. Larva masuk ke dalam tongkol muda dan
memakan biji-biji jagung dan mampu meng-
gerek hingga ke dalam tongkol hingga men-
Ulat Grayak Frugiperda capai 15 cm. Pada umumnya dalam satu
(Spodoptera frugiperda)
tongkol terdapat 1 larva
Larva penggerek batang jagung berukuran
kecil berwarna kuning kecoklatan. Larva
yang baru menetas bergerak ke pucuk dan
menyerak helaian daun, lalu meninggalkan Tikus
kotoran yang berbentuk serbuk.

Larva selanjutnya bergerak ke arah batang


dan melakukan penegakan dari ruas Hama tikus memiliki kisaran inang yang
teratas menuju ke berikutnya. Ulat juga sangat luas sehingga bisa menjadi hama di
dapat menyerang tangkai tongkol dan hampir di semua komoditas. Kondisi Batu
menyebabkan kerusakan. Engau yang rata-rata lahan pertanian berada
di tengah perkebunan kelapa sawit menjadi
salah satu faktor mengapa serangan tikus di
Gejala serangan ulat grayak frugiperda di Penggerek Tongkol Jagung daerah ini terus-menerus ada.
jagung berupa gerekan di permukaan atas (Helicoverpa armigera)
daun atau sekitar pucuk tanaman jagung. DI lahan jagung, tikus umumnya menyerang
Terdapat serbuk kasar seperti serbuk pada fase generatif atau fase pembentukan
gergaji yang merupakan kotoran dari larva tongkol dan pengisian biji. Tongkol yang
UGF. telah masak susu dimakan oleh tikus
sehingga menjadi rusak dan mudah terin-
Biasanya, makin tinggi tingkat instar larva feksi jamur. Bagian yang disukai tikus
UGF, maka semakin tinggi pula tingkat keru- umumnya pada ujung tongkol sampai
sakan pada tanaman jagung tersebut. Pada bagian pertengahan.
umur tanaman muda, gejala kerusakan
karena UGF seringkali terlihat lebih jelas
daripada umur tanaman jagung yang sudah
tua.

Anda mungkin juga menyukai