Oleh :
Lutfi Maulana Ibrahim
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
“VETERAN” JAWA TIMUR
2020-2021
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.2. Pembahasan
Serangan hama ulat grayak baru yang bernama Fall Armyworm (FAW) sedang menjadi
wabah serius di berbagai negara produsen jagung. Hama ini telah mewabah di sejumlah
negara tetangga seperti Thailand, Myanmar dan Philipina. Di Indonesia sendiri, hama ini
telah dilaporkan menyerang tanaman jagung di Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat.
Keberadaan hama ini menjadi perhatian karena mempunyai daya jelajah tinggi, kecepatan
reproduksi tinggi serta daya rusak yang kuat. (Aqil, 2019)
Pisang merupakan tanaman buah utama bagi sebagian besar masyarakat Indonesia
dengan menempati peringkat teratas konsumsi buah secara nasional. Sifatnya yang adaptif
terhadap lingkungan menyebabkan tanaman pisang mempunyai penyebaran yang luas. Salah
satu hama yang menyerang tanaman pisang adalah Erionota thrax L.. Hama ini menyerang
bagian daun pisang dan dikenal sebagai ulat penggulung daun pisang. Apabila dibiarkan,
tanaman akan menjadi gundul dan hanya tampak tulang daunnya. (Abidin, 2016)
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok
(RAK) faktorial dengan dua faktor yaituFaktor Varietas Kedelaidisimbolkan (V) terdiri dari 2
taraf yaitu V 1, V 2 dan Faktor Pestisida Nabati disimbolkan (P) dengan 4 taraf yaitu P 0,. P
1, P 2, dan P 3. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh pemberian pestisida
nabati dan perbandingan varietas memberikan pengaruh tidak nyata pada jumlah daun
terserang, intensitas serangan dan persentase serangan pada hama ulat penggulung daun..
Dari hasil analisa secara statistik menunjukkan bahwa interaksi antara kedua perlakuan tidak
berpengaruh yang nyata terhadap semua parameter yang diamati. (Harahap, 2019)
Populasi Ulat Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera) pada tanaman jagung dapat
menurunkan hasil produksi. Ulat ini paling banyak menimbulkan kerusakan pada tanaman
jagung. Berdasarkan data dari UPTD Kecamatan Tigo Nagari pada tahun 2014, dengan luas
area 1536 hektar produksi jagung sebanyak 6680 ton dan pada tahun 2015 dengan luas area
lebih luas yaitu 1695 hektar, produksi jagung hanya 6710 ton. Rata-rata produksi tahun 2014
± 4 ton/ha, dan tahun 2015 turun menjadi ± 3 ton/ha. (Romi, 2017)
Pengembangan kakao di Kab. Dharmasraya di hadapkan pada beberapa kendala yang
mengakibatkan produksi kakao rendah. Kendala yang dihadapi pada proses budidaya salah
satunya adalah serangan kepik penghisap buah kakao (Helopeltis sp.) Kelimpahan kepik
penghisap buah kakao yang diperoleh pada penelitian tergolong rendah yaitu 79 individu
dengan rata-rata 0,23 – 0,36 individu/batang. Akan tetapi persentase kerusakan tergolong
tinggi, dimana persentase kerusakan yang tertinggi terdapat di Nagari Siguntur yakni 81,43%
dan terendah di Nagari Gunung Medan yakni 70,36%. Intensitas kerusakan yang tertinggi
terdapat di Nagari Siguntur yakni 73,12% dan terendah di Nagari Gunung Medan yakni
68,15%. (Vindi, 2019)
Kakao (Theobrema cacao L.) merupakan salah satu komoditas perkebunan yang
peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai penyedia
lapangan kerja, sumber pendapatan, dan devisa negara. Terdapat beberapa kendala dalam
budidaya tanaman kakao salah satunya adalah tingkat produktivitas yang rendah. Rendahnya
tingkat produktivitas ini disebabkan oleh banyak faktor salah satunya adalah adanya
organisme pengganggu tanman (OPT). Hama utama pada tanaman kakao salah satunya kepik
pengisap buah (Helopeltis sp.). Hama penghisap buah Helopeltis sp. Merupakan hama yang
berperan penting dalam menimbulkan kerusakan pada buah maupun tunas muda dengan cara
menusuk dan menghisap. (Pravita, 2018)
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Tanaman adalah tumbuhan yang diusahakan manusia untuk diambil manfaatnnya bagi
kehidupan manusia. Karena istilah hama pada dasarnya antropogenik, yang paling
tepat kita gabungkan istilahnya adalah Hama tanaman, istilah hama tumbuhan dapat
juga dipakai meskipun kurang pas kombinasinya.
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) adalah salah satu faktor pembatas dalam
usaha budidaya tanaman sayuran.
Pengertian hama dalam arti sempit yang berkaitan dengan kegiatan budidaya tanaman
adalah semua hewan yang merusak tanaman atau hasilnya yang mana aktivitas
hidupnya ini dapat menimbulkan kerugian secara ekonomis.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Z. Intensitas Serangan Hama Ulat Penggulung Daun Pisang (Erionota thrax (L.)) pada
Tanaman Pisang Di Kabupaten Jember.
Romi, N. (2017). Kepadatan Populasi Ulat Penggerek Tongkol (Helicoverpa armigera Hubner) Pada
Tanaman Jagung di Desa Padang Tinggi Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman (Doctoral
dissertation, STKIP PGRI Sumatera Barat).