Anda di halaman 1dari 4

Mekanisme Adaptasi

Sifat yang dimiliki oleh suatu populasi yang ada sekarang merupakan sifat yang di turunkan
dari generasi ke generasi. Nenek moyang dari suatu populasi telah berhasil mempertahankan
hidup dan berkembang biak karena memiliki sifat tersebut. Populasi yang ada saat ini
merupakan populasi yang lolos dari seleksi alam. Mekanisme adaptasi adalah kemampuan
organisme untuk penyesuaian dengan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan
sehingga dapat bertahan hidup dan berkembangbiak.

Kesesuaian antara sifat-sifat organisme dengan lingkunganya sehingga menimbulkan sifat


yang bervariasi antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Baik jenis organisme sama
maupun berbeda telah digeneralisasikan dalam beberapa hukum, antara lain: Hukum
Bergman, Hukum Allen, dan Hukum Gloger.
1. Hukum Bregman menyatakan bahwa hewan-hewan yang hidup didaerah panas
mempunyai tubuh kecil, sedangkan yang hidup didaerah dingin bertubuh besar.
Rasionalnya adalah untuk bertahan pada suhu dingin tubuh yang besar tidak cepat
kehilangan panas, sedangkan untuk bertahan pada lingkungan panas hewan yang
bertubuh kecil lebih cepat memancarkan panas. Pada hewan homcoterm, yaitu burung
dan mamalia yang hidup didaerah dingin mempunyai tubuh yang lebih besar dari pada
yang hidup didaerah panas. Namun, hewan-hewan poikiloterm didaerah dingin
cenderung bertubuh kecil.
2. Hukum Allen menyatakan bahwa bagian tubuh (ekor, telinga, tangan kaki dan lain-
lain) yang hidup didaerah yang beriklim dingin lebih pendek dari pada hewan yang
tinggal di daerah yang briklim panas. Contohnya, tikus yang hidup di lingkungan
yang bertemperatur 31-33,5°C berekor lebih panjang daripada yang hidup
ditemperatur 15,5-20°C.
3. Hukum gloger mengatakan bahwa pada lingkungan yang panas dan lembab hewan
mempunyai pigmen lebih gelap dari pada hewan yang hidup didaerah beriklim dingin
dan kering. Di daerah arid (beriklim kering) pigmen yang muncul kebanyakan merah
dan kuning kecoklatan. Contoh: belalang kayu carausius menjadi berwama hitam
pada temperature 15°C dan berwarna coklat pada temperature 25°C.

Tiga tipe dasar mekanisme adaptasi, berdasarkan bagaimana perubahan genetik


diekspresikan, adalah adaptasi struktural, fisiologis dan perilaku.
1. Struktural
Lingkungan organisme membentuk penampilannya melalui adaptasi struktural. Rubah
gurun memiliki telinga besar untuk radiasi panas dan rubah Arktik memiliki telinga
kecil untuk menahan panas tubuh. Anjing laut memiliki sirip untuk menavigasi air
dan rakun memiliki jari yang terpisah dan fleksibel untuk memanipulasi makanan.
Beruang kutub putih berbaur menjadi gumpalan es yang terapung dan jaguar tutul ke
dalam bayangan hutan berbintik-bintik. Modifikasi struktural mempengaruhi
organisme pada tingkat yang berbeda, dari cara lutut berengsel dengan adanya otot
terbang yang besar dan penglihatan yang tajam untuk burung pemangsa.

Gambar 1. Ajing Laut


Sumber : https://www.reddit.com/r/HybridAnimals/comments/8b1rpj/sea_dog/

Gambar 2. Beruang Kutub


Sumber : https://www.nationalgeographic.com/environment/article/polar-
bears-summit-station-greenland-ice-sheet-news

2. Fisiologis
Berdasarkan kimia tubuh dan metabolisme, adaptasi fisiologis biasanya tidak terlihat
dari luar. Mereka terdiri dari hal-hal seperti ginjal yang lebih efisien untuk hewan
gurun seperti tikus kanguru, senyawa yang mencegah pembekuan darah dalam air liur
nyamuk, atau adanya racun dalam daun tanaman untuk mengusir herbivora. Studi
laboratorium yang mengukur kandungan darah, urin dan cairan tubuh lainnya, yang
melacak jalur metabolisme, atau studi mikroskopis jaringan organisme sering
diperlukan untuk mengidentifikasi adaptasi fisiologis. Terkadang sulit untuk
mendeteksi mereka jika tidak ada nenek moyang yang sama atau spesies yang terkait
erat untuk membandingkan temuan.

Gambar 3. Tikus Kangguru


Sumber : https://www.inaturalist.org/guide_taxa/335845
3. Perilaku
Adaptasi yang mempengaruhi bagaimana suatu organisme bertindak disebut adaptasi
perilaku. Beruang berhibernasi untuk menghindari kedinginan; burung dan paus
bermigrasi ke iklim musim dingin yang lebih hangat. Hewan gurun aktif di malam
hari selama cuaca musim panas. Kadal mencari tempat yang cerah di pagi hari untuk
menghangatkan suhu operasi lebih cepat. Seekor rusa pembunuh yang bersarang akan
berpura-pura terluka untuk memancing pemangsa menjauh dari anak-anaknya.
Adaptasi perilaku yang melibatkan prosedur kawin, seperti yang ditunjukkan oleh
burung namdur Australia, bisa sangat kompleks. Seringkali adaptasi perilaku
membutuhkan studi lapangan dan laboratorium yang cermat untuk mengungkapnya
sepenuhnya, dan sering kali melibatkan mekanisme fisiologis juga. Manusia
menggunakan adaptasi budaya sebagai bagian dari adaptasi perilaku, di mana orang
yang tinggal di lingkungan tertentu belajar cara meningkatkan makanan yang mereka
butuhkan dan mengatasi iklim tertentu.

Gambar 4. Migrasi Burung


Sumber : https://www.nationalgeographic.com/animals/article/bird-migration-
one-of-natures-wonders-heres-how-they-do-it
Gambar 5. Rusa
Sumber : https://biodiversityatlas.org/species/white-tailed_deer.php

Csanyi, Carolyn. 2021. The Three Types of Environmental Adaptations. Newspaper :


https://education.seattlepi.com/three-types-environmental-adaptations-6563.html
diakses pada 07 Oktober 2022

Anda mungkin juga menyukai