Anda di halaman 1dari 5

KERUSAKAN ALAM

Kerusakan alam hidup dapat diartikan sebagai proses deteriorasi atau penurunan


mutu (kemunduran) lingkungan. Deteriorasi lingkungan ini ditandai dengan
hilangnya sumber daya tanah, air, udara, punahnya flora dan fauna liar, dan
kerusakan ekosistem.

Penyebab kerusakanalam bisa dibagi menjadi dua, yakni:

1. Faktor alam
Letusan gunung berapi, angin puting beliung, gempa bumi, tsunami dan bencana
alam lainnya bisa menimbulkan kerusakan lingkungan. Contohnya kematian hewan,
kerusakan rumah, dan lain sebagainya.
2. Ulah manusia
Kerusakan alam akibat ulah manusia ternyata lebih besar dan banyak dibanding
kerusakan akibat faktor alam. Hal ini dipicu oleh aktivitas atau perbuatan manusia
yang tidak ramah lingkungan. Contohnya penebangan hutan, aktivitas pembakaran
hutan, membuang sampah ke sungai, dan lain sebagainya.
CONTOH KERUSAKAN ALAM :
1. Kebakaran Hutan
Berdasarkan data Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
pada 2019, jumlah luas kebakaran
hutan dan lahan di Indonesia
mencapai 1.649.258 Ha atau hektar.
Sedangkan pada 2020, luas hutan dan
lahan yang terbakar menurun jadi
296.942 Ha.
Penyebab kebakaran hutan bisa terjadi
karena faktor musim kemarau,
keteledoran manusia (membuang
puntung rokok yang belum
sepenuhnya mati), pembukaan lahan, serta alasan lainnya.
Dilansir dari situs Greenpeace, Pemerintah Indonesia telah menerapkan prinsip
tanggung jawab mutlak kepada perusahaan yang berkaitan dengan kebakaran
hutan.
Artinya tiap perusahaan yang bergerak di sektor kehutanan, perkebunan serta
pertambangan wajib bertanggung jawab secara hukum atas bentuk kebakaran
apapun yang terjadi di atas lahan miliknya.
Pemerintah Indonesia memberlakukan sanksi lewat jalur perdata atau pidana,
berupa pembayaran ganti rugi atau denda, pencabutan izin, pembekuan izin
ataupun paksaan pemerintah.
Contohnya, PT Agro Tumbuh Gemilang Abadi (ATGA) dinyatakan bersalah dan
diharuskan membayar ganti rugi akibat kasus kebakaran hutan dan lahan.
Perusahaan ini harus membayar ganti rugi sebesar Rp 590,5 miliar akibat lahan
seluas 1.500 hektar terbakar.
2. Pencemaran Sungai
Pencemaran sungai juga merupakan salah
satu bentuk kerusakan lingkungan. Hal ini
bisa terjadi karena ulah manusia,
contohnya pembuangan sampah atau
limbah sembarangan sehingga air sungai
menjadi tercemar.
Akibatnya ekosistem di area sungai
menjadi terganggu, banyak ikan yang mati
dan penurunan kualitas air. Pencemaran
sungai sangatlah mengganggu
kenyamanan serta kesehatan, terlebih lagi
bagi warga sekitar yang memanfaatkan air sungai tersebut.
Salah satu contoh nyatanya ialah pencemaran Sungai Citarum di Jawa Barat.
Pembuangan limbah cair ke Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum menjadi penyebab
utama pencemaran itu terjadi.
Dilansir dari Kompas.com, sebanyak 86 perusahaan membuang limbah cair ke DAS
Citarum. 32 perusahaan di antaranya langsung membuang limah cair ke Citarum.
Mayoritas perusahaan tersebut bergerak di sektor tekstil, kertas serta makanan. Hal
ini menyebabkan adanya proses pembusukan dan air sungai menghitam.

3. Penebangan Pohon
Menurut Destri Kharisma Utami dalam
Kajian tentang Penebangan Pohon di
luar Kawasan Hutan
(2019), penebangan pohon adalah
aktivitas penebangan terhadap pohon y
ang dilakukan untuk memanfaatkan
seluruh bagian pohon yang berkayu.
Berdasarkan hasil wawancara di atas
dapat disimpulkan bahwa
Faktor Penyebab Terjadinya Tindak
Pidana Penebangan Hutan Secara Liar
Atau IllegalLogging di Wilayah Hukum
Pengadilan Negeri Jantho adalah faktor ekonomi dan pendidikan, sulitnya
memperoleh izin dan kurangnya pengawasan.
Ketika hutan di babat pohon-pohonnya, hal ini mengakibatkan tanah menyerap
sinar matahari terlalu banyak sehingga menjadi sangat kering dan gersang. Hingga
nutrisi dalam tanah mudah menguap. Selain itu, hujan bisa menyapu sisa-sisa nutrisi
dari tanah.
4. Tanah Longsor
Tanah yang bergeser menyebabkan
erosi tanah dan kemudian
terjadi longsor. Erosi merupakan
pengikisan tanah yang disebabkan
aliran air permukaan atau air hujan,
sungai-sungai atau gelombang laut
yang menggerus lereng tanah. Air yang
menggerus lereng-lereng ini akhirnya
bertambah curam dan
menjadi penyebab longsor.

5. Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau


guncangan yang terjadi di permukaan
bumi akibat pelepasan energi dari
bawah permukaan secara tiba-tiba yang
menciptakan gelombang seismik.
Gempa bumi biasa disebabkan oleh
pergerakan kerak bumi atau lempeng
bumi. Selain itu gempa bumi juga bisa
disebabkan oleh letusan gunung api.

Gempa bumi juga bisa diartikan sebagai suatu peristiwa bergetarnya bumi akibat
pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya
lapisan batuan pada kerak bumi. Frekuensi gempa bumi di suatu wilayah mengacu
pada jenis dan ukuran gempa bumi yang di alami selama periode waktu. Gempa
bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer. Moment magnitudo adalah
skala yang paling umum di mana gempa bumi terjadi untuk seluruh dunia. Skala
Rickter adalah skala yang di laporkan oleh observatorium seismologi nasional yang
di ukur pada skala besarnya lokal 5 magnitudo. Kedua skala yang sama selama
rentang angka mereka valid. Gempa 3 magnitudo atau lebih sebagian besar hampir
tidak terlihat dan besarnya 7 kali lebih berpotensi menyebabkan kerusakan serius di
daerah yang luas, tergantung pada kedalaman gempa.

6. Letusan Gunung Berapi


Letusan gunung merupakan
peristiwa yang terjadi akibat
endapan magma di dalam perut
bumi yang didorong keluar oleh gas
yang bertekanan tinggi. Peristiwa ini
berhubungan dengan naiknya
magma dari dalam perut bumi.
7. Tornado
Tornado adalah kolom udara yang
berputar kencang yang membentuk
hubungan antara awan cumulonimbus
atau dalam kejadian langka dari dasar
awan cumulus dengan permukaan
tanah.

8. Banjir
Banjir adalah peristiwa bencana alam
yang terjadi ketika aliran air yang
berlebihan merendam daratan.
Pengarahan banjir Uni Eropa
mengartikan banjir sebagai perendaman
sementara oleh air pada daratan yang
biasanya tidak terendam air. Dalam arti
"air mengalir", kata ini juga dapat berarti
masuknya pasang laut.

9. Polusi Udara
Pencemaran udara adalah kehadiran
satu atau lebih substansi fisik, kimia,
atau biologi di atmosfer dalam jumlah
yang dapat membahayakan kesehatan
manusia, hewan, dan tumbuhan,
mengganggu estetika dan kenyamanan,
atau merusak properti. Pencemaran
udara dapat ditimbulkan oleh sumber-
sumber alami maupun kegiatan
manusia.

10. Kekeringan

Kekeringan adalah keadaan kekurangan pasokan air pada suatu daerah dalam
masa yang berkepanjangan. Biasanya kejadian ini muncul bila suatu wilayah secara
terus-menerus mengalami curah hujan di bawah rata-rata.
TUGAS AGAMA

Oleh

Nama : Daniel Rogendo Purba

Kelas : VII-F

SMP NEGERI 1 PEMATANG RAYA


T.P 2022/2023

Anda mungkin juga menyukai