php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 3 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
ABSTRAK
Kata Kunci : Umpan, Dedak Halus, Bubu Dasar dan Hasil Tangkapan
bumi yang secara permanen atau berkala pengangkatan atau hauling. Adapun
digenangi air, baik air tawar maupun air laut, masyarakat yang memiliki bubu adalah
mulai dari garis pasang surut laut terendah ke sebanyak + 12 orang dengan umpan yang
arah daratan dan badan air tersebut terbentuk sering digunakan adalah dedak halus.
secara alami atau buatan. Menurut Budiyono Jenis Bubu merupakan alat tangkap
(2011), Perairan umum terdiri dari danau, yang termasuk ke dalam kelompok alat
waduk, rawa, lebak, sungai serta genangan tangkap pasif. Bubu ini digunakan untuk ikan
lainnya merupakan salah satu sumberdaya yang berada di dasar (demersal). Bubu
perairan yang potensial untuk dikembangkan mempunyai ukuran yang bervariasi tergantung
dalam memenuhi kebutuhan protein bagi kebutuhan nelayan. Menurut Subani dan Barus
masyarakat, seperti kegiatan penangkapan dan (1989) ukuran bubu yang di operasikan di
budidaya perikanan perairan Indonesia pada umumnya dibagi pada
Berdasarkan data BPS Merangin 3 ukuran yaitu ukuran kecil, sedang dan besar.
(2015), bahwa perairan umum di Kabupaten Keberhasilan penangkapan
Merangin dengan luas 4.548 Ha yang terdiri menggunakan bubu dipengaruhi oleh beberapa
dari perairan Rawa, Danau, Dam, dan Sungai. faktor antara lain konstruksi bubu, lama
Diantara beberapa sungai yang ada di perendaman (soaking time) dan umpan (Miler,
Kabupaten Merangin antara lain adalah Sungai 1990 dalam Watem dkk, 2015). Hal ini
Tembesi, Sungai Batang Panggi, Sungai diperkuat Subani dan Barus (1989) bahwa
Batang Langganyo, Sungai Batang Mareh, keberhasilan suatu operasi penangkapan ikan,
Sungai Tabir, Batang Merangin, Batang khususnya untuk alat tangkap pasif seperti
Telentam, Batang Mesumai dan Sungai bubu dan pancing sangat ditentukan oleh
Menyabu. umpan yang tepat.
Sungai Tembesi adalah sungai yang Penelitian bertujuan untuk mengetahui
terdapat di Kecamatan Jangkat, berdasarkan pengaruh jenis umpan berbeda, jenis umpan
hasil observasi di lapangan bahwa disepanjang yang terbaik serta jenis hasil tangkapan
aliran Sungai Tembesi terdapat aktivitas menggunakan umpan yang berbeda pada alat
masyarakat seperti pemukiman penduduk, tangkap bubu dasar
persawahan dan areal perkebunan. Selain itu Penelitian terhadap alat tangkap bubu
Sungai Tembesi merupakan salah satu sarana dasar menggunakan umpan berbeda pada
penerangan melalui pembangkit listrik tenaga penelitian ini penting dilakukan untuk
air dan juga dimanfaatkan oleh masyarakat mengetahui apakah ada perbedaan hasil
petani nelayan untuk usaha atau aktivitas tangkapan dari perlakuan berbeda sehingga
penangkapan ikan. Berbagai aktivitas kajian mengenai umpan yang berbeda pada
penangkapan ikan telah dilakukan oleh para bubu perlu dilakukan untuk efektifitas pada
nelayan yang tinggal kawasan sungai ini, alat alat tangkapan.
tangkap yang digunakan umumnya mereka
rancang sendiri berdasarkan pengalaman serta 2. METODE PENELITIAN
hambatan yang ditemui saat operasi
penangkapan ikan. Alat tangkap bubu dasar Penelitian ini dilakukan di Sungai
saat ini, banyak digunakan sebagai alat Tembesi Kecamatan Jangkat Kabupaten
penangkapan di Sungai Tembesi. Berdasarkan Merangin dengan lokasi (1) Lubuk Tulang
wawancara dengan masyarakat di Sungai Desa Ranta Suli, (2) Lubuk DAM PLTA Desa
Tembesi, penangkapan ikan yang dilakukan Rantau Suli (3) Lubuk Batu Desa Rantau Suli,
adalah usaha sampingan sedangkan usaha dan penelitian ini dilaksanakan dari bulan
utama adalah sebagai petani dengan kebiasaan Oktober sampai bulan Maret 2018. Peta lokasi
pemasangan bubu dilakukan saat pulang dari penelitian dapat dilihat pada Gambar 1.
kebun dan keesokan hari dilakukan
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan ojs.umb-bungo.ac.id/index-php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 2 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
keesokan hari yaitu jam 16. 00 WIB. Ikan yang apabila F hitung > F tabel maka H0 ditolak
diperoleh kemudian dipisahkan berdasarkan dan H1 diterima sehingga ada pengaruh jenis
umpan yang telah dipasang dimana ikan umpan terhadap hasil tangkapan ikan. Ikan
tersebut tertangkap. yang tertangkap dengan umpan yang berbeda
Data yang dikumpulkan meliputi jenis diamati ukuran berat total ikan serta diamati
ikan dan berat ikan, jumlah jenis ikan, jenis ikan. Kisaran berat total ikan pada
pemasangan alat tangkap dan masing-masing umpan dibandingkan satu
pengangkatannya, kedalaman perairan, dan dengan lainnya untuk mengetahui
jenis umpan. Data jenis ikan yang tertangkap perbandingan variasi ukuran ikan yang
dengan menggunakan bubu dengan umpan tertangkap. Untuk mengetahui hasil tangkapan
yang berbeda selanjutnya diidentifikasikan ikan maka ikan hasil tangkapan dipisahkan,
menggunakan kottelat, et al., 1993 dan saanin, dicatat dan ditabulasikan berdasarkan jenis
1984 dan ditimbang beratnya setiap perlakuan umpan. Total hasil tangkapan dihitung dari
dengan menggunakan timbangan ketelitian 0,1 penjumlahan data hasil tangkapan/
g kemudian dilanjutkan dengan tabulasikan perlakuan/lokasi.
data.
Rancangan yang di gunakan dalam
penelitian ini adalah Rancangan Acak 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelompok (RAK) dengan 5 Kelompok dan 3 A. Pengaruh Hasil Tangkapan dengan
perlakuan umpan yang berbeda yaitu dedak Umpan yang Berbeda
halus, jagung dan ubi. Asumsi dasar untuk 1. Jumlah Total (Ekor) Ikan
percobaan dengan rancangan acak lengkap Hasil penelitian menunjukan bahwa
adalah hasil pengamatan Xij dapat dituliskan jumlah total (ekor) ikan yang tertangkap
dengan model aditif sebagai berikut : menggunakan Bubu Dasar di Sungai Tembesi
Model linier yang tepat untuk rancangan pada umpan yang berbeda setiap stasiun dapat
acak kelompok adalah: digambarkan pada pada Gambar 2
Yij = µ + αi + βj + εij
dimana:
i = 1, 2, ...n; dan t = 1, 2, ...n
Yi(t) = nilai tengah pengamatan dari
kelompok ke-j, yang memperoleh
perlakuan ke-i.
µ = nilai tengah populasi
αi = pengaruh perlakuan ke-i Gambar 2. Histogram Jumlah Total (Ekor) Ikan
βj = pengaruh kelompok ke-j
Gambar 2 menunjukan bahwa hasil
ei(t) = Galat dari kelompok ke-j yg tangkapan Bubu Dasar yang dilakukan dengan
memperoleh perlakuan ke-i mengunakan umpan dedak halus merupakan
Data yang didapat dianalisis guna umpan yang paling banyak menangkap ikan.
mengetahui keragaman data yang diperoleh pada setiap stasiun selama penelitian. Untuk
dilakukan analisis Sidik Ragam (Anova) melihat pengaruh umpan berbeda terhadap
dengan tingkat kepercayaan 99%. Apabila F jumlah total (ekor) ikan yang tertangkap
hitung < F tabel maka H0 diterima dan H1 dilakukan analisis ragam anova dengan
ditolak yang berarti tidak ada pengaruh jenis rancangan acak kelompok (RAK). Hasil
umpan terhadap hasil tangkapan ikan dan analisis ragam menunjukan bahwa perlakuan
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan ojs.umb-bungo.ac.id/index-php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 2 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
umpan yang berbeda berpengaruh sangat nyata karena bau yang dikeluarkan oleh
terhadap jumlah total (ekor) ikan yang kandungan kimia dari umpan tersebut.
tertangkap Bubu Dasar (P<0,01). Untuk Tingkah laku ikan terhadap alat
melihat umpan mana yang paling baik tangkap berumpan dedak halus pada bubu
terhadap jumlah ikan yang tertangkap maka dasar yang digunakan dalam penelitian ini,
dilanjutkan dengan uji jarak Berganda Duncan sangat dipengaruhi oleh umpan itu sendiri
Multipe Range Test (DMRT) pada taraf 5 % selama proses tertangkapnya ikan. Ketika ikan
(Steel and Torrie, 1994). Adapun rataan menyadari atau terangsang dengan kehadiran
jumlah total ikan (ekor) yang tertangkap umpan, maka ikan akan berupaya mencari
pengaruh umpan yang berbeda pada alat posisi sumber rangsangan dan ketika
tangkap Bubu Dasar dapat dilihat pada Tabel menemukan sumber rangsangan, ikan akan
1. berikut; menyerang umpan; kemudian respon diakhiri
dengan masuk ke bubu dan ikan tertangkap;
Tabel 1. Rataan Jumlah (ekor) Ikan atau menolak masuk ke bubu sehingga ikan
Perlakuan Rataan (ekor) tidak tertangkap. Stoner (2004) dalam Fitri
Umpan Dedak Halus 28,40 a (2011) menyatakan bahwa pada kebanyakan
Umpan Jagung 11,60 b kasus, ikan akan tertarik umpan melalui
isyarat kimia terlebih dahulu ketika umpan
Umpan Ubi 16,20 b
belum dapat dideteksi oleh organ penglihatan
KK = 24,68 % sehingga organ penciuman yang lebih
Keterangan : Angka-angka yang di ikuti oleh huruf kecil yang dominan berperan. Dijelaskan oleh Rahardjo
berbeda pada kolom yang sama menunjukkan
berbeda nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%. dkk. (2011) bahwa pelacakan makanan
merupakan fungsi penghidu yang utama pada
Tabel 1 menunjukan bahwa perlakuan ikan yang makan dalam cahaya temaram atau
berbagai jenis umpan berpengaruh nyata mencari obyek yang dapat dimakan di antara
terhadap jumlah total (ekor) ikan yang material dasar dan tumbuhan.
tertangkap Bubu Dasar. Hasil penelitian Hasil penelitian juga menunjukan
menunjukan bahwa umpan dedak halus bahwa perlakuan umpan jagung merupakan
menghasilkan jumlah ikan yang terbanyak perlakuan dengan jumlah ikan yang sedikit
yaitu dengan rata-rata sebesar 28,4 ekor dan yaitu rata-rata sebesar 11,6 ekor dan tidak
berbeda nyata dengan perlakuan umpan jagung berbeda nyata dengan perlakuan umpan ubi
dan umpan ubi, sedangkan jumlah ikan yang yaitu 16,2 ekor hal ini diduga disebabkan
sedikit terdapat pada perlakuan umpan jagung warna yang ada pada kedua umpan hanya
yaitu rata-rata 11,6 ekor dan tidak berbeda mampu mengundang ikan yang berada di
nyata dengan perlakuan umpan ubi yaitu 16,2 sekitar peletakan umpan sedangkan ikan yang
ekor sehingga perlakuan dengan umpan dedak jauh dari peletakan umpan tidak dapat
halus merupakan perlakuan terbaik terhadap mendeteksi umpan tersebut karena indra
rataan jumlah total ikan yang tertangkap Bubu penglihatan, sehingga memberikan pengaruh
Dasar di Sungai Tembesi. Hal ini diduga bau yang sama dalam merespons, dalam hal ini
yang lebih menyengat dari dedak halus indra penglihatan ikan di Sungai Tembesi
sehingga dapat mengundang ikan baik yang begitu jelas peranannya dalam membedakan
berada jauh maupun ikan yang ada diskeitar warna dan bentuk umpan yang dicobakan.
dari peletakan umpan tertarik oleh bau Selain itu juga kedua umpan yang dipasang
sehingga masuk ke dalam bubu. Baskoro mempunyai bentuk yang hampir sama.
(2012) juga menyatakan bahwa perbedaan Sehingga umpan yang berwarna putih lebih
jumlah hasil tangkapan disebabkan oleh jenis disukai ikan dan menghasilkan jumlah ikan
umpan yang berbeda, hal tersebut disebabkan yang lebih banyak meskipun secara statistik
dianggap sama.
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan ojs.umb-bungo.ac.id/index-php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 2 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
Penentuan jarak penglihatan selain diperoleh hasil berat total (gram) ikan yaitu
dipengaruhi oleh kemampuan indera sebesar 6.959 gram dengan berat total ikan
penglihatan ikan juga dipengaruhi oleh terbanyak terdapat pada umpan dedak halus
keadaan penglihatan dalam air. Pada yaitu sebanyak 3.450 gram, dan diikuti dengan
kejernihan air yang baik dan terang, jarak umpan ubi yaitu sebesar 2.160 gram dan
penglihatan bergantung pada kemampuan umpan jagung merupakan umpan dengan total
penglihatan mata ikan itu sendiri. Pada jarak berat ikan yang ringan yaitu sebesar 1.349.
tertentu ikan dapat membedakan titik yang Berat ikan yang tertangkap dengan
sangat berdekatan sebagai dua titik dan tidak menggunakan dedak halus lebih besar
sebagai satu titik atau kabur pengelihatannya. dibandingkan jagung dan ubi disebabkan
Menurut Gunarso (1985), pada kejernihan karena rasangan yang diberikan oleh umpan
yang baik dan terang, maka jarak penglihatan berupa bau, warna, rasa dan bentuk salah satu
untuk benda-benda yang kecil tergantung kemungkinan adalah disebabkan oleh daya
pada kemampuan jelasnya penglihatan mata, cium dan penglihatan ikan itu sediri.
misalkan pada jarak di mana titik-titik yang Kandungan kimia dedak halus yang
letaknya bersekatan, dapat dibedakan sebagai menimbulkan bau yang menyengat, sehingga
dua titik dan tidak sebagai satu titik ataupun dapat menarik perhatian ikan untuk mendekat
kabur kelihatannya. Dalam keadaan tertentu, baik yang berada di sekitar umpan maupun
beberapa jenis ikan yang berukuran besar ikan yang berada jauh dari peletakan umpan,
mempunyai kemampuan untuk bisa melihat sehingga ikan-ikan yang berukuran lebih besar
benda-benda yang agak besar dan berwarna dapat tertarik oleh bau dari umpan dan ikan
kontras dengan latar belakangnya pada jarak yang tertangkap berukuran besar dan berat.
beberapa puluh meter. Lebih lanjut Fujaya Menurut Syandri (1988) reaksi
(2002) menyatakan bahwa perbedaan latar penciuman ikan disebabkan karena adanya bau
belakang dimensi penglihatan yang cukup baik yang larut dalam air. Penciuman ikan sangat
untuk dapat dideteksi ikan, antara lain warna sensitif terhadap bahan organik dan anorganik
dan corak memungkinkan ikan dapat sehingga ikan dapat mengenali bau
mendeteksi adanya perbedaan warna suatu mangsanya (umpan). Lebih lanjut Carton dan
obyek benda. Montgomery, (2003) dalam Fitri (2011)
menyatakan bahwa bau yang diterima organ
2. Berat Total (gram) Ikan penciuman akan mengkondisikan rheotaxis
Hasil penelitian berat ikan (gram) yang ikan untuk melakukan suatu respons dengan
tertangkap dengan Bubu Dasar di Sungai cepat dan efisien terhadap sumber bau
Tembesi dapat dilihat pada Tabel 2. (makanan) tanpa melakukan penyeleksian
Tabel 2. Berat Total (gram) Ikan terhadap informasi bau tersebut sebagai suatu
Berat Total Ikan (gram) Jumlah isyarat yang kompleks. Zarochman (1994)
Perlakuan Stasiun Total menyatakan bahwa syarat-syarat umpan mati
Stasiun I Stasiun III (gram)
II yang biasa digunakan alat tangkap pasif harus
Dedak Halus 1.130 970 1.350 3.450 memiliki bau dan warna yang sesuai dengan
Jagung 339 550 460 1.349 ikan-ikan sasaran.
Ubi 760 690 710 2.160 Untuk melihat pengaruh umpan
Jumlah 2.229 2.210 2.520 6.959 berbeda terhadap jumlah total ikan yang
Sumber : Hasil Penelitian 2017 – 2018 tertangkap dilakukan analisis ragam anova
dengan rancangan acak kelompok (RAK).
Berdasarkan Tabel 2. dapat dijelaskan Hasil anaslisis ragam menunjukan bahwa
bahwa hasil tangkapan Bubu Dasar yang perlakuan umpan yang berbeda berpengaruh
dilakukan dengan mengunakan umpan yang sangat nyata terhadap berat total ikan yang
berbeda pada setiap stasiun selama penelitian tertangkap Bubu Dasar (P<0,01). Untuk
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan ojs.umb-bungo.ac.id/index-php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 2 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
melihat umpan yang paling berpengaruh struktur kimia dari bahan yang terkandung
terhadap berat total ikan yang tertangkapa didalamnya. Kandungan lemak yang tinggi
dilanjutkan dengan uji jarak Berganda Duncan pada Dedak halus di duga dapat merangsang
Multipe Range Test (DMRT) pada taraf 5 % penciuman ikan untuk medekati umpan dan
(Steel and Torrie, 1994). Adapun rataan berat masuk kedalam bubu dasar, karena lemak
total ikan (gram) pengaruh umpan yang yang tinggi akan menimbulkan bau yang
berbeda pada alat tangkap Bubu Dasar dapat menyengat dari umpan (Caprio, 1982 dalam
dilihat pada Tabel 3. berikut; Purbayanto dan Fitri, 2007). Hutabarat (1985)
Tabel 3. Rataan Berat (gram) Ikan dalam Harsandi dkk, (2015) juga mengatakan
bahwa kebiasaan makan dari ikan dapat
Perlakuan Rataan (gram) dipengaruhi oleh bau dari makanan tersebut.
Umpan Dedak Halus 690,00 a
B. Jenis-Jenis Ikan yang Tertangkap Bubu
Umpan Jagung 269,80 b Dasar Pengaruh Umpan yang Berbeda
Umpan Ubi 432,00 b
KK = 25,16 Berdasarkan hasil penelitian yang telah
Keterangan : Angka-angka yang di ikuti oleh huruf kecil yang dilakukan dengan menggunakan umpan dedak
berbeda pada kolom yang sama menunjukkan halus, jagung dan ubi pada alat tangkap bubu
berbeda nyata menurut uji DNMRT pada taraf 5%.
dasar maka diperoleh 3 jenis ikan yang
Tabel 3 menunjukan bahwa perlakuan tertangkap. Ke 3 jenis ikan tersebut merupakan
berbagai jenis umpan berpengaruh nyata ikan dari family Cyprinidae. Jika dibandingkan
terhadap berat ikan (gram) yang tertangkap dengan Riki (2014), keanekaragaman di
bubu dasar di Sungai Tembesi. Hasil Sungai Tembesi terdapat 21 jenis dari 4 Ordo
penelitian menunjukan bahwa umpan dedak 7 Famili dan 13 Genus dari ikan yang berhasil
halus menghasilkan berat ikan yang tertinggi di kumpulkan berjumlah 817 dengan
yaitu sebesar 690 gram dan berbeda nyata menggunakan tiga Alat tangkap, yaitu: Jaring
dengan perlakuan umpan jagung dan umpan Insang (Gillnet), Jala Lempar (Filling gear),
ubi, sedangkan berat ikan teringan terdapat dan Tembak Ikan atau sering disebut Senapan
pada perlakuan umpan jagung yaitu 269 gram Ikan. Sedangkan dalam penelitian ini hanyat
dan tidak berbeda nyata dengan perlakuan terdapat 3 jenis ikan dari 2 ordo dan 1 family
umpan ubi yaitu 432 gram sehingga perlakuan dan 3 genus dari 218 ekor yang berhasil
dengan umpan dedak halus merupakan dikumpulkan dengan alat tangkap yang
perlakuan terbaik terhadap rataan berat total digunakan hanya berupa bubu dasar. Untuk
ikan yang tertangkap Bubu Dasar di Sungai lebih rendah detilnya dapat dilihat pada
Tembesi. Hal ini diduga tingkah laku ikan gambar berikut :
terhadap aroma dan bau yang lebih tajam dan - Tor tambra
khas dari umpan dedak halus sehingga ikan
tertarik mendekati dan memakan umpan serta
tertangkap oleh bubu dasar. Hafrizal (1988)
dalam Purbayanto dan Fitri (2007) juga
mengatakan bahwa perbedaan jenis umpan
dapat menyebabkan perbedaan hasil
tangkapan, hal tersebut disebabkan karena bau
yang dikeluarkan oleh kandungan kimia
umpan tersebut.
Ahmad, Toehidi dan Efendi (1989), Gambar 2. Ikan Semah (Tor tambra)
menjelaskan bahwa munculnya bau suatu
bahan ditentukan oleh faktor komposisi dan
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan ojs.umb-bungo.ac.id/index-php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 2 ISSN : 2580-0736
Desember 2018
Fitri, A. 2011. Respons Makan Ikan Kerapu Purbayanto. A dan Fitri. A.D. P. Pengaruh
Macan (Ephinephelus fuscoguttatus) Perbedaan Umpan Terhadap Pola
Terhadap Perbedaan Jenis dan Lama Tingkah Laku Makan Ikan Kerapu
Waktu Perendaman Umpan Jurnal Macan (Ephinephelus fuscoguttatus).
Ilmu Kelautan Vol 16 (3) : 159 – Jurnal Ilmu-ilmu Perairan dan Perikanan
164. Di Unduh 15 April 2018 Indonesia, Juni 2009, Jilid 16, Nomor 1:
25-31. Diunduh 15 April 2018
Fujaya, Y. 2002. Fisiologi Ikan. Dasar
Pengembangan Teknologi Perikanan. Rahardjo, M.F., Sjafei, D.J., Affandi, R., &
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan Sulistiono. 2011. Iktiology. Lubuk
Universitas Hasanuddin. Agung, Bandung
Gunarso W. 1985. Tingkah Laku Ikan dalam Ross, R., 1997. Fisheries Conservation and
Hubungannya dengan Alat, Metode, Management. USA: Prentice Hall, Inc.
dan Teknik Penangkapan. Bogor: IPB
Press. Sari, E.A, Bustari dan Usman. 2016. Pengaruh
Umpan Terhadap Hasil Tangkapan Bubu
Harsandi, A, A. Brown dan I. Syofyan. Dasar Di Sungai Kampar Kanan Desa
Pengaruh Variasi Komponen Biji Sawit Salo Kecamatan Salo Kabupaten
Terhadap Hasil Tangkapan Ikan Sepat Kampar Provinsi Riau. Jurnal online
Rawa (Trichogaster trichopterus) Pada Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu
Alat Tangkap Bubu. Jurnal Fakultas Kelautan. vol 4 No. 2.
Perikanan Universitas Riau. Pekanbaru. http://jom.unri.ac.id/index.php/
JOMFAPERIKA/article/view/16107/0.
Haryono. 2009. Aspek Biologi Ikan Tambra Diunduh 15 April 2018.
(Tor tambroides Blkr.) yang Eksotik dan
Langka sebagai Dasar Domestikasi. Steel, R, G, D dan Torrie, J, H. 1994. Prinsip
Jurnal Biodiversitas. Volume 7, Nomor dan Prosedur Statistika Suatu
2. April 2006. ISSN: 1412-033X. Pendekatan Biometrik. Penerbit PT.
Halaman: 195-198. Diunduh 10 Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
September 2018
Subagja & Marson. 2008. Identifikasi Dan
Kottelat M, Anthony J. W, Sri Nurani K & Habitat Ikan Semah (Tor Sp.) Di Sungai
Soetikno W. 1993. Freshwater Fishes Of Lematang, Sumatera Selatan. Jurnal
Western Indonesia And Sulawesi. Bawal: Vol.2 No.3-Desember 2008: 113
Jakarta : Periplus Editios (Hk) – 116. Diunduh 10 September 2018
Muchlisin, Z.A., A.Siti, K.H. Khoo, and R. Subagja, Wibowo. A dan Marson. 2009.
Edi. 2003. Keanekaragaman Ikan Air Pertumbuhan Ikan Semah (Tor tambra,
Tawar Di Nanggroe Aceh Darussalam Valenciennes, 1842) Di Perairan Sungai
(NAD), Indonesia. (PhD Thesis). Musi, Sumatera Selatan. Jurnal Bawal :
Universiti Sains Malaysia, Penang.
SEMAH : Journal Pengelolaan Sumberdaya Perairan ojs.umb-bungo.ac.id/index-php/SEMAHJPSP
VOL. 2 No. 2 ISSN : 2580-0736
Desember 2018