1
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
Pengalaman Belajar
Mahasiswa berdialog untuk dapat memiliki pemahaman faktual, konseptual,
dan prosedural atas sebuah fungsi invers dan sebuah fungsi rekursif;
Mahasiswa dapat melaksanakan tanya jawab sekaligus dapat menyelesaikan
persoalan pada sebuah fungsi apakah invertible (dapat dibalikkan) atau tidak;
Mahasiswa dapat melaksanakan tanya jawab sekaligus dapat menyelesaikan
berbagai persoalan pada sebuah fungsi yang didefinisikan secara rekursif.
Materi Perkuliahan
A. Fungsi Invers
Fungsi Invers (atau fungsi kebalikan) adalah (dalam matematika)
fungsi yang merupakan kebalikan aksi dari suatu fungsi. Sebelum
mengetahui fungsi invers, harus mengenali dahulu fungsi yang memiliki
invers. Fungsi 𝑓(𝑥) akan memiliki invers dengan syarat 𝑓(𝑥) merupakan
fungsi bijektif ( sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Fungsi_invers ). Jika 𝑓
adalah fungsi berkoresponden satu-ke-satu (fungsi bijektif) dari A ke B,
maka kita dapat menemukan balikan atau inversi (invers) dari 𝑓. Fungsi
invers dari 𝑓 dilambambangkan dengan 𝑓 −1 . Misalkan a adalah anggota
himpunan A dan b adalah anggota himpunan B, maka 𝑓 −1 (b) = a jika 𝑓(a) =
b. Fungsi yang berkoresponden satu-ke-satu (fungsi bijektif) sering
dinamakan juga fungsi yang invertible (dapat dibalikkan), karena kita dapat
mendefinisikan fungsi balikannya. Sebuah fungsi dikatakan not invertible
(tidak dapat dibalikkan) jika ia bukan fungsi yang berkoresponden satu-
ke-satu, karena fungsi balikannya tidak ada.
2
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
B.Fungsi Rekursif
Fungsi 𝑓 dikatakan fungsi rekursif jika definisi fungsinya mengacu
pada dirinya sendiri. Nama lain dari fungsi rekursif adalah relasi rekursif
(recurrence relation). Ingatlah bahwa fungsi adalah bentuk khusus dari
relasi. Rekursif merupakan teknik pemrograman yang penting, dan beberapa
bahasa pemrograman modern mendukung keberadaan proses rekursif. Agar
definisinya tidak berulang, fungsi rekursif harus mempunyai dua bagian, dua
bagian yang dimaksud adalah sebagai berikut:
1. Harus ada argumen tertentu yang disebut nilai awal untuk fungsi yang
tidak mengacu pada dirinya sendiri. Bagian ini biasa disebut dengan basis.
Bagian basis ini menghentikan definisi rekursif dan memberikan sebuah
nilai yang terdefinisi pada fungsi rekursif.
2. Setiap kali fungsi mengacu pada dirinya sendiri, argumen dari fungsi
harus lebih dekat ke nilai awal. Bagian ini biasa disebut dengan rekurens.
Bagian rekurens ini mendefinisikan argumen fungsi dalam terminologi
dirinya sendiri.
3
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
4
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
5
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
6
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
7
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
Langkah (5): Langkah ini dapat menghitung 0!, karena 0 adalah nilai
awal dari definisi rekursif. Pada langkah ini diperoleh
0!=1.
Langkah (6) s.d. Langkah (9) kita mundur menggunakan 0! untuk
mendapatkan 1!, menggunakan 1! untuk mendapatkan
2!, menggunakan 2! untuk mendapatkan 3!, dan yang
terakhir menggunakan 3! untuk mendapatkan 4!.
8. Misalkan 𝑓 didefinisikan secara rekursif sebagai berikut:
8
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
9
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
Penyelesaian:
𝐹11 = 𝑓 (𝑛 − 1) + 𝑓 (𝑛 − 2) = 𝐹10 + 𝐹9 = 55 + 34 = 89
𝐹12 = 𝑓 (𝑛 − 1) + 𝑓 (𝑛 − 2) = 𝐹11 + 𝐹10 = 89 + 55 = 144
11. Fungsi Ackerman adalah suatu fungsi dengan dua argumen yang setiap
argumennya ditentukan dengan sembarang bilangan bulat tidak negatif:
0, 1, 2, 3, 4, ….dst. Fungsi ini didefinisikan sebagai berikut:
a. Jika 𝒎 = 𝟎 maka 𝑨(𝒎, 𝒏) = 𝒏 + 𝟏
b. Jika 𝒎 ≠ 𝟎 tetapi 𝒏 = 𝟎 maka 𝑨(𝒎, 𝒏) = 𝑨(𝒎 − 𝟏 , 𝟏)
c. Jika 𝒎 ≠ 𝟎 dan 𝒏 ≠ 𝟎 maka 𝑨(𝒎, 𝒏) = 𝑨(𝒎 − 𝟏 , 𝑨(𝒎, 𝒏 − 𝟏))
Definisi di atas adalah rekursif karena definisi pada bagian b. dan c.
mengacu pada dirinya sendiri. Perhatikan bahwa 𝑨(𝒎, 𝒏) secara
eksplisit diberikan ketika 𝒎 = 𝟎, sehingga nilai awalnya adalah
pasangan: (0,0), (0,1), (0,2), (0,3), (0,4), … (0,𝑛), … dst. Meskipun tidak
jelas dari definisi, nilai sembarang 𝑨(𝒎, 𝒏) akhirnya dapat dinyatakan
dalam hal ini nilai fungsi pada satu atau lebih pasangan-pasangan
awalnya.
Soal:
Gunakan definisi fungsi Ackerman untuk menentukan 𝑨(𝟏, 𝟐)!
Penyelesaian:
(1) A(1,2)=A(0,A(1,1))
(2) A(1,1)=A(0,A(1,0))
(3) A(1,0)=A(0,1)
(4) A(0,1)=1+1=2
(5) A(1,0)=2
(6) A(1,1)=A(0,A(1,0))= A(0,2)
(7) A(0,2)=2+1=3
10
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
(8) A(1,1)=3
(9) A(1,2)=A(0,A(1,1))=A(0,3)
(10) A(0,3)=3+1=4
(11) A(1,2)=4
12. Suatu fungsi didefinisikan sebagai berikut.
5 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 = 0
𝑓(𝑥 ) = {4𝑥 − 3 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑎𝑛𝑗𝑖𝑙
2𝑓 (𝑥 − 2) + 𝑓 (𝑥 − 1) − 2𝑥 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑥 𝑏𝑖𝑙𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑔𝑒𝑛𝑎𝑝
Penyelesaian:
11
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
12
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
3. Diketahui tiga buah fungsi (a), (b), dan (c) seperti di bawah ini:
(a) 𝑓(𝑥 ) = 2𝑥 + 1
(b)𝑓(𝑥 ) = 𝑥 4 + 1
(c) 𝑓(𝑥 ) = 𝑥 3
Berdasarkan tiga buah fungsi tersebut di atas, manakah fungsi yang
mempunyai invers? Tentukan invers yang dimaksud! Kemudian untuk
fungsi yang tidak mempunyai invers, jelaskan alasannya!
4. Misalkan 𝑓: 𝑅 → 𝑅 didefinisikan oleh 𝑓 (𝑥 ) = 3𝑥 − 2. Buktikan bahwa
𝑓 (𝑥 ) adalah fungsi bijektif dan carilah rumus fungsi inversnya !
5. Hitunglah nilai 6! dengan menggunakan definisi rekursif !
6. Tentukan nilai F20 dalam barisan Fibonacci !
7. Gunakan definisi fungsi Ackerman untuk menentukan 𝑨(𝟏, 𝟒)!
8. Diketahui suatu barisan 𝑐0, 𝑐1, 𝑐2 , … didefinisikan secara rekursif sebagai
berikut: untuk semua bilangan bulat 𝑘 ≥ 2, 𝑐𝑘 = 𝑐𝑘−1 + 𝑘 𝑐𝑘−2 + 1,
dengan kondisi awal 𝑐0 = 1 dan 𝑐1 = 2. Maka tentukanlah nilai dari 𝑐5.
13
Matematika Diskrit untuk Pendidikan Matematika Edisi Revisi RPS Ke-3
Daftar Rujukan
14