Anda di halaman 1dari 4

SNI 01-6159-1999 merupakan ketetapan standar rumah pemotongan unggas yang bertujuan

memperoleh kualitas daging unggas yang aman, sehat, utuh, dan halal. Hal-hal yang diatur dalam
standar SNI 01-6159-1999 diantaranya yaitu:

1. Persyaratan lokasi
 Lokasi rumah pemotongan unggas tidak bertentangan dengan rancangan umum
tata ruang (RUTR), Rencana detail tata ruang (RDTR), dan atau Rencana Bagian
Wilayah Kota setempat
 Lokasi tidak berada didaerah padat penduduk, berada tidak lebih rendah dari
pemukiman penduduk, dan tidak menimbulkan cemaran lingkungan
 Lokasi tidak berada didaerah industri atau daerah rawan banjir yang berpotensi
menyebabkan kontaminasi
 Lokasi memiliki lahan yang luas untuk pengembangan usaha
2. Persyaratan sarana
 Syarat rumah pemotongan unggas harus dilengkapi dengan sarana jalan yang baik
untuk hewan hidup dan daging
 Sumber air yang cukup dan memenuhi syarat
 Sumber tenaga listrik yang cukup
 Fasilitas air panas (min suhu 82℃) dan air bertekanan (1,05 kg/cm²)
 Terdapat kendaraan pengangkut daging unggas.
3. Persyaratan bangunan dan tata letak
 Rumah pemotongan unggas minimal harus terdiri dari: Bangunan utama; tempat
penurunan unggas hidup (unloading); kantor administrasi dan kantor Dokter
Hewan; tempat istirahat pegawai; tempat penyimpanan barang pribadi
(locker)/ruang ganti pakaian; kamar mandi dan WC; sarana penanganan limbah;
insinerator; tempat parkir; rumah jaga; menara air; dan gardu listrik.
 Rumah pemotongan hewan harus dilengkapi dengan pagar
 Pintu masuk unggas terpisah dengan pintu keluar daging unggas
 Memiliki kendaraan pengangkut pribadi milik RPH
 RPH sebaiknya dilengkapi dengan: Ruang pendingin (chilling room) atau ruang
pelayuan; Ruang pembekuan; Ruang pembagian karkas (meat cutting room) dan
pengemasan; dan Laboratorium
 Sistem saluran pembuangan limbah harus cukup besar, tertutup rapat, berada pada
kompleks RPH dan pada bangunan utama
 Bangunan utama RPH terdiri dari: daerah kotor sebagai tempat pemotongan hingga
pemeriksaan postmortem dan daerah bersih sebagai tempat penimbangan karkas
hingga pengemasan daging
 Tata ruang di desain searah dengan alur proses dan memiliki ruang yang cukup (baik
dan higienis)
 Tempat pemotongan di desain sehingga memenuhi syarat halal
 Besar ruangan disesuaikan dengan kapasitas pemotongan
 Pemisahan ruangan yang jelas secara fisik antara daerah bersih dan kotor
 Tempat pemotongan dan pengeluaran darah harus dibuat agar darah dapat
ditampung
 Tinggi dinding pada tempat proses pemotongan dan pengerjaan karkas minimal 3
meter
 Dinding bagian dalam berwarna terang dan minimal 2 meter terbuat dari bahan
yang kedap air, tidak mudah korosif, tidak toksik, tahan benturan, mudah
dibersihkan dan didesinfeksi serta tidak mudah mengelupas
 Lantai terbuat dari bahan kedap air, tidak mudah korosif, tidak licin, mudah
dibersihkan dan didesinfeksi dan landai kearah saluran pembuangan - Permukaan
lantai harus rata, tidak bergelombang, tidak ada celah atau lubang
 Sudut pertemuan antara dinding dan lantai harus berbentuk lengkung dengan jari-
jari sekitar 75 mm.
 Sudut pertemuan antara dinding dan dinding harus berbentuk lengkung dengan jari-
jari 25 mm
 Langit-langit didisain agar tidak terjadi akumulasi kotoran dan kondensasi dalam
ruangan.
 Langit-langit harus berwarna terang, terbuat dari bahan yang kedap air, tidak
mudah mengelupas, kuat, mudah dibersihkan serta dihindarkan adanya lubang atau
celah terbuka
 Dilengkapi dengan pintu, jendela, atau ventilasi untuk mencegah serangga masuk
 Bangunan di desain hewan tidak dapat mask dan bersarang dalam bangunan
 Pertukaran udara harus baik
 Penerangan harus baik
 Kandang penampungan dan istirahat hewan harus memenuhi syarat
 Kandang isolasi harus memenuhi syarat
 Kantor administrasi harus memenuhi syarat
 Tempat istirahat karyawan, kantin, dan mushola harus memenuhi syarat
 Tempat penyimpanan barang pribadi atau ruang ganti pakaian harus memenuhi
syarat
 Kamar mandi/wc harus memenuhi syarat
 Sarana pengolahan limbah harus memenuhi persyaratan yang direkomendasikan
dalam dokumen UKL dan UPL
 Insenetor harus memenuhi syarat
 Rumah jaga harus memenuhi syarat

4. Persyaratan peralatan
 Peralatan tidak terbuat dari bahan yang tidak toksik, tidak mudah korosif, mudah
dibersihkan, mudah di desinfeksi, dan mudah dirawat.
 Harus dilengkapi dengan sistem rel dan alat penggantung karkas yang didisain
khusus serta disesuaikan dengan alur proses
 Sarana untuk mencuci tangan didisain khusus (tangan tidak menyentuh kran)
setelah mencuci tangan, dilengkapi dengan sabun dan pengering tangan (tissue,
hair drier) dan tempat sampah tertutup yang dioperasikan dengan menggunakan
kaki
 Sarana untuk mencuci tangan disediakan disetiap tahap proses pemitingan dan
diletakkan ditempat yang mudah terjangkau (tempat penurunan ternak, kantor,
ruang istirahat/kantin, kamar mandi/wc)
 Pada pintu masuk bangunan utama terdapat sarana mencuci tangan dan sepatu
boot yang dilengkapi dengan sabun, desinfektan dan sikat sepatu
 Pada RPH babi disediakan bak pencelup yang berisi air panas
 Peralatan yang digunakan untuk pekerjaan bersih harus berbeda dengan untuk
pekerjaan kotor (pisau untuk menyembelih tidak boleh digunakan untuk pekerjaan
karkas)
 Ruang untuk jeroan harus dilengakpai dengan sarana/peralatan untuk
mengeluarkan isi dan pencucian jeroan, dilengkapi alat penggantung hati, paru,
limpa dan jantung
 Ruang untuk kepala dan kaki harus dilengkapi dengan sarana/peralatan untuk
mencuci dan alat penggantung
 Ruang untuk kulit harus dilengkapi dengan sarana/peralatan untuk mencuci
 Disediakan sarana/peralatan untuk membersihkan serta mendesinfeksi ruang dan
peralatan
 Disediakan sarana/peralatan untuk mendukung tugas dan pekerjaan Drh atau
petugas pemeriksa berwenang dalam rangka jaminan mutu daging, sanitasi dan
higiene di RPH
 Setiap karyawan disediakan lemari dengan kunci pada ruang ganti pakaian untuk
menyimpan barang pribadi
 Perlengkapan standar untuk karyawan: pakaian kerja khusus, apron plastik, penutup
kepala, penutup hidung dan sepatu boot

5. Higiene karyawan dan perusahaan


 RPH harus memiliki peraturan untuk semua karyawan dan pengunjung (sanitasi dan
higiene produk)
 Setiap karyawan harus sehat dan diperiksa secara rutin minimal 1 kali dalam
setahun
 Setiap karyawan harus mendapat pelatihan yang berkesinambungan tentang
higiene dan mutu
 Karyawan pada daerah bersih dan kotor terpisah
 Tamu yang hendak memasuki bangunan utama RPH harus mendapat ijin dari
pengelola dan mengikuti peraturan

6. Pengawasan kesehatan masyarakat veteriner


 Pengawasan kesmavet serta pemeriksaan Antemortem dan Postmortem di RPH
dilakukan oleh petugas pemeriksa berwenang
 Setiap RPH harus mempunyai tenaga dokter hewan yang bertanggung jawab
terhadap syarat-syarat dan prosedur (pemotongan, penanganan, sanitasi dan
higiene)
 Dapat ditunjuk seseorang yang memiliki pengetahuan di bidang kesmavet yang
bekerja dibawah pengawasan dokter hewan

7. Kendaraan pengangkut daging


 Boks pada kendaraan untuk mengangkut daging harus tertutup
 Lapisan dalam boks pada kendaraan harus terbuat dari bahan yang tidak toksik,
mudah dibersihkan dan didesinfeksi, mudah dirawat serta mempunyai sifar insulasi
yang baik
 Boks dilengkapi dengan alat pendingin yang dapat mempertahankan suhu bagian
dalam karkas +7° C
 Suhu ruangan dalam boks pengankut daging beku maksimal -18°C
 Bagian dalam boks dilengkapi alat penggantung karkas
 Kendaraan pengangkut daging babi harus terpisah dari daging lain

8. Persyaratan ruang pembekuan cepat


 Terletak di daerah bersih
 Besar ruangan disesuaikan dengan jumlah karkas yang dihasilkan
 Konstruksi bangunan harus memenuhi syarat
 Langit-langit harus berwarna terang, terbuat dari bahan yang kedap air, memiliki
insulasi yang baik, tidak mudah mengelupas, kuat dan mudah dibersihkan
 Intensitas cahaya dalam ruang adalah 220 luks
 Ruang di desain agar tidak ada aliran air atau limbah cair lainnya dari ruang lain
yang masuk ke dalam ruang pembeku
 Ruang mempunyai alat pendingin yang dilengkapi dengan kipas ( suhu maks -35° C,
kecepatan ngin min 2 m/s)

9. Ruang penyimpanan beku


 Terletak di daerah bersih
 Besar ruangan disesuaikan dengan jumlah karkas yang dihasilkan
 Konstruksi bangunan harus memenuhi syarat
 Tidak ada aliran air atau limbah cair lainnya dari ruang lain masuk ke dalam ruang
pembeku
 Suhu maksimum -20° C

10. Ruang pengolahan daging unggas


 Ruang Pengolahan Daging Unggas terletak di daerah bersih
 Besarnya ruang disesuaikan dengan jumlah daging yang diolah
 Konstruksi ruang harus mengikuti syarat yang ada
 Tidak ada aliran air atau limbah cair lainnya dari ruang lain yang masuk ke dalam
ruang pengolah daging unggas
 Suhu maksimum di dalam ruang adalah 15° C

11. Laboratorium
 Terletak berdekatan dengan kantor dokter hewan
 Konstruksi bangunan laboratorium harus memenuhi persyaratan
 Dinding bagian dalam berwarna terang, terbuat dari bahan yang kuat, kedap air,
tidak mudah korosif, tidak toksik, mudah dibersihkan dan di desinfeksi serta mudah
perawatannya
 Di desain agar tidak dapat dimasuki hewan
 Tata ruang di desain menunjang pemeriksaan
 Penerangan memiliki intensitas 540 luks dan diberi pelindung
 Ventilasi di dalam ruang harus baik
 Dilengkapi dengan sarana untuk mencuci tangan yang di desain khusus
 Dilengkapi dengan meja yang mudah dibersihkan dan dirawat

Anda mungkin juga menyukai