Anda di halaman 1dari 3

Hidung

163 bahasa
 Halaman
 Pembicaraan
 Baca
 Sunting
 Sunting sumber
 Lihat riwayat
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hidung

Hidung seekor Anjing

Rincian

Pengidentifikasi

Bahasa Latin Nasus

MeSH D009666

TA98 A06.1.01.001

A01.1.00.009

TA2 117

Daftar istilah anatomi

[sunting di Wikidata]
peradangan pada sinus akibat infeksi gigi

Secara anatomi, hidung adalah penonjolan pada vertebrata yang


mengandung nostril, yang menyaring udara untuk pernapasan. Hidung sebagai
suatu istilah, dapat juga digunakan untuk menunjukkan ujung sesuatu, seperti
hidung pada pesawat terbang.

Hidung manusia[sunting | sunting sumber]


Hidung adalah bagian yang paling menonjol di wajah, yang berfungsi
menghirup udara pernapasan, menyaring udara, menghangatkan udara pernapasan,
juga berperan dalam resonansi suara.[1]
Hidung merupakan alat indra manusia yang menanggapi rangsang berupa bau atau
zat kimia yang berupa gas. Di dalam rongga hidung terdapat serabut saraf
pembau yang dilengkapi dengan sel-sel pembau, sekitar 10-20 juta sel pembau.
[2]
 Setiap sel pembau mempunyai rambut-rambut halus (silia olfaktori) di ujungnya
dan diliputi oleh selaput lendir yang berfungsi sebagai pelembab rongga hidung.
Proses mencium sesuatu[sunting | sunting sumber]
Pada saat kita bernapas, zat kimia yang berupa gas ikut masuk ke dalam hidung.
Zat kimia yang merupakan sumber bau akan dilarutkan pada selaput lendir,
kemudian akan merangsang rambut-rambut halus pada sel pembau. sel pembau
akan meneruskan rangsang ini ke otak untuk diolah sehingga bisa mengetahui jenis
bau dari zat kimia tersebut.
Di dalam rongga hidung, udara mengalami penyesuaian temperatur dan
kelembapan. Proses ini dilakukan melalui sekat rongga hidung (concha nasalis). Di
suatu rongga hidung (kiri atau kanan) terdapat 3 buah conchae yang membagi
rongga tersebut menjadi 3 bagian. Pada saat melewati conchae, udara akan
disesuaikan terhadap temperatur panas atau dingin. Udara yang terlalu panas akan
diturunkan temperaturnya dan yang terlalu dingin akan dihangatkan. [3]
Penyakit pada hidung[sunting | sunting sumber]
Gangguan pada hidung biasanya disebabkan oleh radang atau sakit pilek yang
menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau mencapai ujung saraf
pembau. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya kotoran pada hidung dan
bulu hidung yang terlalu banyak. Membersihkan hidung dari kotoran dan merapikan
bulu, dapat membantu menghindarkan gangguan penciuman. [4]
Referensi[sunting | sunting sumber]
1. ^ "nose | Description, Functions, & Facts".  Encyclopedia Britannica (dalam bahasa
Inggris). Diakses tanggal 2020-11-30.
2. ^ Abdullah, Mikrajudin (2007).  IPA Terpadu - jilid 3A. Jakarta: ESIS.
hlm. 85.  ISBN  9789797344641.
3. ^ Wibowo, Daniel S. (2006). Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Grasindo.
hlm. 70.  ISBN  9789797328887.
4. ^ "Nose: Facts, Function & Diseases | Live Science".  www.livescience.com. Diakses
tanggal 2020-11-30.

Pranala luar[sunting | sunting sumber]


 (Inggris) WebMD: The Sinuses and The Nose
 (Inggris) From the Nose to the Eustachian Tube: Information, videos, tips
for diving
 (Inggris) Your Nose: The Guardian Of Your Lungs Diarsipkan 2006-07-20
di Wayback Machine.
 (Inggris) Asian Noses - discusses the differences in Asian
noses Diarsipkan 2006-07-10 di Wayback Machine.

Anda mungkin juga menyukai