DENGAN KOMUNIS”
Diajukan Sebagai
Disusun Oleh :
Rival Maulana NIM 5371010121037
Dosen Pembimbing :
2022/2023
i
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas ke hadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “PERBANDINGAN ANTARA NEGARA
BERASASKAN PANCASILA DENGAN KOMUNIS” ini tepat pada waktunya.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inspirasi bagi kami dan pembaca pada umumnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................ 1
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
1
Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014, Empat Pilar
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara, (Jakarta: SekretariatJenderal MPR RI, 2013),
hal. 94
4
3) Persatuan Indonesia
3. Persatuan Indonesia
6
Nurwardani, Paristyani. 2016. Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi,
Jakarta: Direktorat Jenderal Pembelajaran Dan Kemahasiswaan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia, hlm 53
8
7
Yuwono, R. Nugroho, Y. yudo nugroho, ris suwono. (2014). PEMIKIRAN
EKONOMI DARI LENIN, REVISIONIS, DAN KIRI BARU,SERTA
RELEVANSINYA DI INDONESIA SAAT INI. Media Trend, 9(1), hlm 1–27
9
8
Wahyono, Padmo. 1986. Indonesia Negara Berdasarkan atas Hukum. Jakarta : Ghalia
Indonesia, hlm 160
9 Majalah Prisma Nomor 6 Tahun II Desember 1973, hlm 4.
10
3. Susunan masyarakat
Bagir Manan membedakan susunan masyarakat ini ke dalam dua
susunan masyarakat, yakni: masyarakat homogen dan heterogen.
Menurutnya politik hukum masyarakat yang relative homogen tentu
berbeda dengan masyarakat yang heterogen karena politik hukum yang
serba menyamakan (uniformalitas) kecil kemungkinan dapat diterapkan
pada masyarakat yang heterogen. Oleh karena itu politik hukum unifikasi
harus dipertimbangkan secara matang oleh pemerintah, bahkan untuk
bidang bidang hukum yang tidak bertalian dengan agama atau keluarga,
misalnya hukum ekonomi. Hal ini disebabkan perbedaan kemampuan
antara pengusaha kecil dan besar 12
ada. dalam sistem politik komunis, biasanya hanya ada satu partai yang
berdiri dan memerintah, yang disebut dengan Partai Komunis, partai
yang identik dengan pemerintah, Partai Komunis menjadi satu-satunya
partai yang menganut sistem partai tunggal.
2. Aspek Ekonomi
2.1 Ekonomi Pancasila
Pasal 33 Undang – Undang Dasar Tahun 1945 menjadi dasar arah
pembentukan ekonomi nasional.
Pasal 33
(3) Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar
kemakmuran rakyat.
(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam
undang-undang.
Dilihat dari isi Pasal 33, maka dapat diasumsikan bahwa Pasal
33 ini merupakan penjabaran dari Pembukaan UUD NRI Tahun 1945
paragraf keempat yang berbunyi: “kemudian daripada itu untuk
membentuk suatu Pemerintahan Negara Republik Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial….”.
Inti dari pasal ini adalah: perekonomian yang disusun atas asas
kekeluargaan, penguasaan Negara atas cabangcabang produksi yang
menguasai hajat hidup orang banyak, penggunaan bumi, air dan
15
3 Aspek Agama
Banyak nilai – nilai moral yang lahir dari agama, keberadaan
agama juga menjadi alat untuk manusia mengenal makna kehidupan,
keberadaan agama yang diera sekarang mengalami disrupsi akibat
kemajuan teknologi dan zaman modern, namun bagaimanapun berbagai
kelompok atau perubahan zaman berusaha untuk mematikan agama,
agama tetap berada dikehidupan manusia, relasi antara agama dan negara
17
Kompas. 2022. “Ekonomi Komunis: Pengertian, Sejarah, Ciri, dan Negara
Penganutnya”, https://www.kompas.com/skola/read/2022/05/21/103000669/ekonomi-
komunis--pengertian-sejarah-ciri-dan-negara-penganutnya?page=all , diakses pada 3
juli 2020.
17
terjadi dalam banyak masalah yang berkenaan dengan nilai – nilai moral,
negara membutuhkan agama untuk membentuk karakter moralitas
masyarakat yang baik, sedangkan agama membutuhkan negara sebagai
instrumen dan mengembangkan agama.
3.1 Pancasila dan agama
18
budiyono, budiyono. 2015. “HUBUNGAN NEGARA DAN AGAMA DALAM
NEGARA PANCASILA”. Fiat Justisia: Jurnal Ilmu Hukum 8 (3). hlm 417.
https://doi.org/10.25041/fiatjustisia.v8no3.305.
19
19
ibid
20
Rachmawati, F. (2020). Kritik terhadap Konsep Ideologi Komunisme Karl
Marx. Jurnal Sosiologi Agama Indonesia (JSAI), 1(1), 66-78.
https://doi.org/10.22373/jsai.v1i1.424
20
21
Karl Marx, “Contribution to the Critique of Hegel’s Philosophy of Right”, dalam
David McLellan (Ed.), Karl Marx Selected Writings, (Oxford: Oxford University Press,
2000), 71-72.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Ideologi
Pancasila Komunis
Aspek
Politik Hukum - Demokrasi - Demokrasi Rakyat
pancasila - Satu Parpol
- Hukum Untuk berkuasa mutlak
menjujung tinggi - Hukum untuk
keadilan serta melanggengkan
keberadaban komunis
individu dan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA