Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM MATA KULIAH

PARAWATAN DAN PERBAIKAN


MESIN BOR

OLEH :
M.Fadill Aryatul
06121382025063

DOSEN PENGAMPU :
Edi Setiyo, S.Pd., M.Pd.T.
Wadirin, S.Pd., M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2022
KATA PENGHANTAR

Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini untuk memenuhi tugas dari
Bapak Wadirin M.Pd pada mata kuliah Perawatan dan Perbaikan. Selain itu, laporan
ini juga bertujuan untuk menabah wawasan tentang perbaikan Mesin Bor.

Saya mengucapkan terimakasih kepada bapak wadirin M.Pd selaku dosen


bidang mata kuliah Perawatan dan Perbaikan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang saya tekuni.

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan ini.

Saya menyadari, laporan yang saya buat ini masih sangat jauh dari kata kata
sempurna. Oleh kerena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan
demi kesempurnaan laporan ini.

Palembang, 10 Oktober 2022

M. Fadill Aryatul

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………..………….... i
KATA PENGANTAR………………………………………................... ii
DAFTAR ISI…………………………………………………….………. iii
BAB I : PERBAIKAN MESIN BOR STAND…….……………………. 1
A. Tujuan……………………………………………………………. 1

B. Kajian Teori……………………………………………………… 1

C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja……………………………….. 6


D. Alat dan Bahan ………………………………………………….. 6
E. Gambar Kerja ……………………………………………………. 7

F. Langkah Kerja………………………………………………...….. 7

G. Dokumentasi Hasil Praktikum…………………………………... 9

H. Kesulitan yang dihadapi………………………………………..... 11


I. Cara Mengatasi Kesulitan ………………………………………... 11
J. Penutup……………………………………………………...……. 12
1) Kesimpulan………...…………………………………………. 12
2) Saran…………………………………………………………... 12

iii
BAB I
PERBAIKAN MESIN BOR STAND

A. Tujuan
1) Agar Mahasiswa Mengerti cara mencari kerusakan pada mesin bor stand.
2) Agar Mahasiswa Mampu mengetahui komponen-komponen pada mesin
bor stand.
3) Agar Mahasiswa Memiliki Keterampilan dalam menggunakan
Multitester.
4) Agar Mahsiswa Memiliki Keterampilan dalam memperbaiki mesin bor
stand.
5) Mengetahui cara kerja serta fungsi mesin bor stand.
6) Membongkar dan merangkai mesin bor stand sesuai dengan SOP.
7) Mengetahui metode perawatan dan perbaikan mesin bor stand.
8) Agar Mahasiswa dapat mengetahui dan memahami hambatan yang
dialami saat melakukan perbaikan dan tahu cara mengatasinya.

B. Kajian Teori
1) Pengertian Perawatan Dan Perbaikan
Perawatan dan Perbaikan Pengertian perawatan ( maintenance ) itu
sendiri dapat diartikan sebagai kegiatan untuk memelihara atau menjaga
fasilitas atau peralatan pabrik dan mengadakan kegiatan pemeliharaan,
perbaikan penyesuaian, maupun penggantian sebagian peralatan yang
diperlukan agar sarana fasilitas pada kondisi yang diharapkan dan selalu
dalam kondisi siap pakai.

2) Tujuan Perawatan
a) Memperpanjang usia kegunaan aset. Hal ini terutama penting di
negara berkembang karena kurangnya sumber daya modal untuk
penggantian.

1
b) Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
Menghemat waktu, biaya dan material karena peralatan terhindar
dari kerusakan besar.
c) Kerugian baik material maupun personel akibat kerusakan dapat
dihindari sedini mungkin, karena terjadinya kerusakan da atau
timbulnya kerusakan tambahan akibat kerusakan awal dapat
segera dicegah.

3) Keuntungan Dari Perawatan yang baik


• Berkurangnya kemungkinan terjadinya perbaikan darurat.
• Tenaga kerja pada bidang perawatan dapat lebih efisien.
• Kesiapan dan kehandalan dapat lebih efisien.
• Memberikan informasi kapan peralatan perlu diperbaiki atau
diganti.
• Anggaran perawatan dapat dikendalikan.

4) Usaha untuk Mengatasi Kerusakan


• Merubah proses
• Merancang kembali komponen yang gagal
• Mengganti dengan komponen baru atau yang lebih baik
• Meningkatkan prosedur perawatan preventif. Sebagai contoh,
melakukan pelumasan sesuai ketentuannya atau mengatur kembali
frekuensi dan isi daripada pekerjaan inspeksi
• Meninjau kembali dan merubah sistem pengoperasian mesin.
Misalnya dengan merubah beban unit, atau melatih operator
dengan sistem operasi yang lebih baik, terutama pada unit-unit
khusus.

2
5) Tiga Cara Mengantisipasi Kerusakan
• Perbaikan (repair),
• Perbaikan secara menyeluruh (overhaul)
• Penggantian peralatan tersebut (replacement). Permasalahan yang
paling utama dalam pengambilan keputusan overhaul dan repair
ditentukan dalam hal berikut Interval waktu antara setiap
overhaul. Tingkatan ketika suatu peralatan/mesin harus
memperoleh perlakuan repair atau overhaul.

6) Jenis Jenis Perawatan


a) Perawatan yang Terencana (Planned Maintenance)
Planned maintenance adalah kegiatan perawatan yang dilaksanakan
berdasarkan perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan perencanaan
ini mengacu pada rangkaian proses produksi. Planned maintenance
terdiri dari:
• Perawatan korektif adalah tindakan perawatan yang dilakukan
untuk mengatasi kerusakan-kerusakan atau kemacetan yang terjadi
berulang kali. Prosedur ini diterapkan pada peralatan atau mesin
yang sewaktu-waktu dapat rusak. Dalam kaitan ini perlu dipelajari
penyebabnya-penyebabnya, perbaikan apa yang dapat dilakukan,
dan bagaimanakah tindakan selanjutnya untuk mencegah agar
kerusakan tidak terulang lagi.
• Perawatan Berjalan Dimana pekerjaan perawatan dilakukan
ketika fasilitas atau peralatan dalam keadaan bekerja. Perawatan
berjalan diterapkan pada peralatan yang harus beroperasi terus
dalam melayani proses produksi.
• Perawatan Prediktif Perawatan prediktif ini dilakukan untuk
mengetahui terjadinya perubahan atau kelainan dalam kondisi
fisik maupun fungsi dari sistem peralatan.

3
b) Perawatan Tidak Terencana (Unplanned Maintenance)
Unplanned maintenance adalah pemeliharaan yang dilakukan karena
adanya indikasi atau petunjuk bahwa adanya tahap kegiatan proses
produksi yang tiba-tiba memberikan hasil yang tidak layak. Dalam hal
ini perlu dilakukan kegiatan pemeliharaan atas mesin secara tidak
berencana. Unplanned maintenance terdiri dari:
• Emergency maintenance (perawatan darurat). Emergency
maintenance adalah kegiatan perawatan mesin yang memerlukan
penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak menimbulkan
akibat yang lebih parah.
• Breakdown maintenance (perawatan kerusakan). Breakdown
maintenance adalah pemeliharaan yang bersifat perbaikan yang
terjadi ketika peralatan mengalami kegagalan dan menuntut
perbaikan darurat atau berdasarkan prioritas.
• Corrective maintenance (perawatan penangkal). Corrective
maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan karena
adanya hasil produk (setengah jadi maupun barang jadi) tidak
sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya, maupun ketepatan
waktunya. Misalnya: terjadi kekeliruan dalam mutu/bentuk
barang, maka perlu diamati tahap kegiatan proses produksi yang
perlu diperbaiki (koreksi)

7) Kegiatan Kegiatan Perawatan


• Inspeksi ( Inspection )
Corrective maintenance (perawatan penangkal). Corrective
maintenance adalah pemeliharaan yang dilaksanakan karena
adanya hasil produk (setengah jadi maupun barang jadi) tidak
sesuai dengan rencana, baik mutu, biaya, maupun ketepatan
waktunya. Misalnya: terjadi kekeliruan dalam mutu/bentuk

4
barang, maka perlu diamati tahap kegiatan proses produksi yang
perlu diperbaiki (koreksi)
• Teknik ( Engineering )
Kegiatan ini meliputi kegiatan percobaan atas peralatan yang baru
dibeli, dan kegiatan-kegiatan pengembangan peralatan yang perlu
diganti, serta melakukan penelitian-penelitian terhadap
kemungkinan pengembangan tersebut. Dalam kegiatan inilah
dilihat kemampuan untuk mengadakan perubahan-perubahan dan
perbaikan-perbaikan bagi perluasan dan kemajuan dari fasilitas
atau peralatan perusahaan. Oleh karena itu kegiatan teknik ini
sangat diperlukan terutama apabila dalam perbaikan mesin-mesin
yang rusak tidak di dapatkan atau diperoleh komponen yang sama
dengan yang dibutuhkan.
• Produksi ( Production )
Kegiatan ini merupakan kegiatan pemeliharaan yang sebenarnya,
yaitu memperbaiki dan mereparasi mesin-mesin dan peralatan.
Secara fisik, melaksanakan pekerjaan yang disarankan atau yang
diusulkan dalam kegiatan inspeksi dan teknik, melaksanakan
kegiatan servis dan perminyakan (lubrication). Kegiatan produksi
ini dimaksudkan untuk itu diperlukan usaha-usaha perbaikan
segera jika terdapat kerusakan pada peralatan.
• Administrasi ( Clerical Work )
Pekerjaan administrasi ini merupakan kegiatan yang berhubungan
dengan pencatatan-pencatatan mengenai biaya-biaya yang terjadi
dalam melakukan pekerjaan-pekerjaan pemeliharaan dan biaya-
biaya yang berhubungan dengan kegiatan pemeliharaan,
komponen (spareparts) yang di butuhkan, laporan kemajuan
(progress report) tentang apa yang telah dikerjakan. waktu
dilakukannya inspeksi dan perbaikan, serta lamanya perbaikan

5
tersebut, komponen (spareparts) yang tersedia di bagian
pemeliharaan.
• Bangunan ( Housekeeping)
Kegiatan pemeliharaan bangunan merupakan kegiatan untuk
menjaga agar bangunan gedung tetap terpelihara dan terjamin
kebersihannya.

C. Keselamatan Dan Kesehatan Kerja


1) Pakailah Alat Pelindung Diri untuk melindungi diri dan lingkungan kerja
dari bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan kerja.
2) Gunakanlah alat dan bahan sesuai dengan fungsinya.
3) Jagalah kebersihan alat dan bahan sebelum dan sesudah proses praktikum.
4) Lakukan pengecekan alat/benda kerja yang rusak dengan hati hati.
5) Lakukan pembongkaran alat/benda kerja yang rusak dengan hati hati.
6) Periksalah kabel pada mesin bor apabila jika ada kabel yang terkelupas
atau tergigit.
7) Aturlah jarak dengan praktikum lain ketika melakukan praktikum.
8) Hindari Lingkungan kerja yang basah.
9) Kembalikan Alat/Benda kerja setelah selesai melakukan praktikum.
10) Bersihkan Meja kerja saat selesai melakukan praktikum.

D. Alat Dan Bahan


• Alat Yang Digunakan
1) Obeng (+) (-)
2) Multitester
3) Tang
4) Kunci Rachet Set
5) Kunci Inggris
6) Kuas

6
7) Stop Kontak
8) Gunting
9) Kunci Sok Mata Bor
10) Mata bor
• Bahan Yang Digunakan
1) Mesin Bor Stand Rusak
2) Isolasi Kabel Listrik
3) Potongan Besi Bekas
4) Oli

E. Gambar Kerja

F. Langkah Kerja
a. Membaca doa terlebih dahulu sebelum memulai praktik.
b. Memakai pakaian sesuai standar K3.
c. Siapkan peralatan yang dibutuhkan untuk memperbaiki mesin bor stand.
d. Kemudian cek terlebih dahulu keadaan mesin bor stand dengan cara
colokan ke stop kontak apakah masih hidup atau tidak, jika tidak ada
beberapa langkah yang akan di kerjakan terlebih dahulu.
e. Hal yang harus dilakukan cek kelistrikan mesin bor stand menggunakan
multitester, sebelumnya setting terlebih dahulu multitester sesuai dengan
arus listrik yg digunakan apakan menggunakan ohm, volt, ampare.

7
f. Apabila sudah, tempel kan multitester pada kabel pembidik, kemudian
cek apakah pengukurannya bergerak atau tidak, apabila bergerak berarti
bukan kelistrikannya yang mengalami kerusakan.
g. Setelah cek kelistrikannya dan ternyata tidak rusak, lanjut cek ke bagian
mesin bor stand yang rusak.
h. Lepas bagian body mesin bor stand dan body kapasitor dengan
mengunakan kunci rachet set dan obeng untuk membuka semua
rangkaian yang mengunci body mesin, siapkan wadah untuk menaruh
seperti baut ataupun mur agar pada saat melepas dan memasang
semuanya lengkap tidak ada yang kurang ataupun menambah.
i. Pada saat membongkar jangan lupa untuk mengingat semua yang telah di
bongkar, agar pada saat pemasangan tidak terjadi kesalahan ataupun ada
rangkaian yang tertukar.
j. Kemudian cek juga vanbeltnya apakah ada kerusakan atau tidak dan
bukalah pelindung kabel kapasitor menggunakan gunting atau tang dan
ceklah kelistrikan kapasitor dengan menggunakan multitester, tempelkan
multitester pada kabel pembidik, kemudian cek apakah pengukurannya
bergerak atau tidak, apabila bergerak berarti bukan kelistrikannya yang
mengalami kerusakan.
k. Setelah dicek ternyata kelistrikan kapasitornya lemah
l. Setelah mengetahui kerusakanya, bisa untuk di perbaiki dengan
mengganti kapasitor yang baru. Lalu balutlah kabel kapasitor
menggunakan isolasi listrik.
m. Apabila sudah mencari kerusakan dan sudah di perbaiki lakukan
perawatan dengan cara membersihkan bagian yang kotor tertutup debu
dengan menggunakan kuas agar bisa awet lebih lama lagi.
n. Kemudian pasang kembali bagian bagian yang sudah di bogkar dengan
sesuai tempatnya atau sesuai bagiannya.

8
o. Setelah itu masukan mata bor dan kuncilah dengan rapat menggunakan
kunci mata bor
p. Lalu masukan potongan besi bekas kedalam dudukan area pemboran
q. Setelah itu hidupkan mesin bor stand dengan mencolokannya ke stop
kontak
r. Jika kekuatan pemborannya sudah bagus kembalikan alat-alat yang telah
digunakan tadi ke tempat semula.
s. Kemudian cek keadaan tempat dan kembalikan lagi mesin bor stand ke
tempat saat kita mengambilnya tadi.
t. Tutup dengan doa karena telah di berikan keselamatan dan kelancaran
hingga mesin bor standnya bisa hidup kembali serta bisa digunakan.

G. Dokumentasi Hasil Praktikum

9
10
H. Kesulitan Yang Dihadapi
Sulit mengidentifikasi bagian yang rusak, Saat perbaikan semua sudah di cek dan
kapasitor sudah dicek dan bornya bisa menyala tetapi kekuatan pada bornya
sangat kurang.

I. Cara Mengatasi Kesulitan


Double check bagian kapasitor, dan ternyata kelistrikan kapasitornya lemah
sehingga membuat mata bor tidak memiliki kekuatan yang cukup

11
J. Penutup
Pada proses praktikum selalu gunakan alat keselamatan, Supaya dapat menjaga
diri agar kita tidak terluka. Dan pada saat pemeriksaan alat/benda kerja yang
rusak seharusnya benar benar diperiksa dengan teliti agar tidak melewatkan
masalah yang ada pada mesin bor stand.
• Saran
1) Hati hati dalam penggunaan alat kerja
2) Selalu perhatikan instruksi dosen pada saat penjelasan
3) Bekerjalah dengan teliti dan sungguh-sungguh
4) Mintalah bantuan/bertanyalah pada dosen apabila ada yang tidak
dimengerti

12

Anda mungkin juga menyukai