Anda di halaman 1dari 6

Contoh Teks Eksposisi Tema Hewan

Tesis

Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Berkembang biak ada untuk
menjaga kelangsungan garis keturunan.

Berbicara mengenai hewan, terdapat tiga cara berkembang biak hewan, yaitu ovipar,
vivipar, dan ovovivipar.

Argumentasi

Klasifikasi pertama, yaitu hewan ovipar. Hewan ovipar secara sederhana merupakan
hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur.

Proses berkembang biaknya hewan ovipar terjadi saat pembuahan pada tubuh sang
induk.

Proses pembuahan pada hewan jenis ini terjadi akibat bertemunya sel tlur betina
dengan sel jantan.

Contoh hewan ovipar adalah ayam, bebek, cicak, katak, ikan lele, dan lain-lain.

Selanjutnya dalah hewan vivipar. Hewan jenis ini berkembang biak dengan cara
melahirkan.

Hewan ini biasanya memiliki proses perkembangbiakan yang cukup panjang


dibandingkan jenis hewan lainnya, mulai dari pembuahan, pembentukan zigot hingga
menjadi janin lalu akhirnya melahirkan.

Jenis hewan yang termasuk dalam klasifikasi ovipar adalah sapi, kambing, domba,
unta, gajah, kucing, kuda, dan sebagainya.

Terakhir adalah hewan ovovivipar. Berbeda dengan dua klasifikasi sebelumnya yang
hanya berkembang biak dengan satu cara, baik dengan bertelur atau melahirkan,
hewan ini berkembang biak dengan dua proses, yaitu bertelur dan melahirkan.

Awalnya, jenis hewan ini bertelur dalam tubuh, tapi calon bayi keluar sejak dari dalam
tubuh sang induk. Artinya, anak keluar dari tubuh sang induk seperti melalui proses
melahirkan.

Beberapa jenis hewan yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah buaya, kadal, iguana,
kuda laut, dan semacamnya.
adjar.id – Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas satu contoh teks eksposisi
tema hewan, khususnya tentang klasifikasi hewan berdasarkan cara
berkembangbiaknya, Adjarian.

Sebelumnya, ketahui dulu, yuk, yang dimaksud dengan teks eksposisi!

Teks eksposisi merupakan sebuah tulisan yang berisikan informasi dan pengetahuan


yang ditulis secara singkat, padat, dan disertai penegasan ulang.

Teks jenis ini harus berisi peristiwa yang benar-benar terjadi dan tidak dibuat-buat
dengan menghadirkan fakta. Fakta ini berfungsi untuk memperkuat gagasan penulis.

Umumnya, teks eksposisi berisi pendapat pribadi yang disertai dengan argumentasi
atau fakta yang jelas.

O iya, materi mengenai teks eksposisi ini dipelajari pada mata pelajaran bahasa
Indonesia untuk kelas 10 SMA, Adjarian.

Berbicara mengenai struktur teks, terdapat tiga bagian teks eksposisi, yaitu tesis,
argumentasi, dan penegasan ulang.

Nah, seperti apa contoh teks eksposisi? Yuk, coba kita perhatikan bersama!

“Teks eksposisi berisi informasi dan pengetahuan yang harus disertai fakta untuk
mendukung argumentasi.”

Baca Juga: Pengertian Teks Eksposisi, Ciri-Ciri, serta Jenis Teks Eksposisi

Contoh Teks Eksposisi Tema Hewan

Tesis

Salah satu ciri makhluk hidup adalah berkembang biak. Berkembang biak ada untuk
menjaga kelangsungan garis keturunan.

Berbicara mengenai hewan, terdapat tiga cara berkembang biak hewan, yaitu ovipar,
vivipar, dan ovovivipar.
Argumentasi

Klasifikasi pertama, yaitu hewan ovipar. Hewan ovipar secara sederhana merupakan
hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur.

Proses berkembang biaknya hewan ovipar terjadi saat pembuahan pada tubuh sang
induk.

Iklan untuk Anda: Perhatian! Sebuah kamera dipasang dalam kuburan


dengan mayat!
Advertisement by

Proses pembuahan pada hewan jenis ini terjadi akibat bertemunya sel tlur betina
dengan sel jantan.

Contoh hewan ovipar adalah ayam, bebek, cicak, katak, ikan lele, dan lain-lain.

Baca Juga: Jawab Soal Bagaimana Ciri-Ciri Teks Eksposisi dan Fungsi Fakta
dalam Teks Eksposisi

Selanjutnya dalah hewan vivipar. Hewan jenis ini berkembang biak dengan cara
melahirkan.

Hewan ini biasanya memiliki proses perkembangbiakan yang cukup panjang


dibandingkan jenis hewan lainnya, mulai dari pembuahan, pembentukan zigot hingga
menjadi janin lalu akhirnya melahirkan.

Jenis hewan yang termasuk dalam klasifikasi ovipar adalah sapi, kambing, domba,
unta, gajah, kucing, kuda, dan sebagainya.

Terakhir adalah hewan ovovivipar. Berbeda dengan dua klasifikasi sebelumnya yang
hanya berkembang biak dengan satu cara, baik dengan bertelur atau melahirkan,
hewan ini berkembang biak dengan dua proses, yaitu bertelur dan melahirkan.

Awalnya, jenis hewan ini bertelur dalam tubuh, tapi calon bayi keluar sejak dari dalam
tubuh sang induk. Artinya, anak keluar dari tubuh sang induk seperti melalui proses
melahirkan.
Beberapa jenis hewan yang termasuk dalam klasifikasi ini adalah buaya, kadal, iguana,
kuda laut, dan semacamnya.

Penegasan Ulang

Dapat diketahui bahwa berdasarkan cara berkembangbiaknya, hewan diklasifikasikan


menjadi tiga, yaitu hewan ovipar, vivipar, dan ovovivipar.

Salah satu contoh jenis hewan yang termasuk ovipar adalah ayam, sementara contoh
hewan jenis vivipar adalah sapi, dan contoh hewan ovovivipar adalah buaya.
Teks eksposisi tentang banjir
TESIS
Banjir merupakan fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir dapat didefinisikan
sebagai hadirnya air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan
bumi kawasan tersebut. Dalam pengertian yang luas, banjir dapat diartikan
sebagai suatu bagian dari siklus hidrologi, yaitu pada bagian air di permukaan
bumi yang bergerak ke laut. Dalam siklus hidrologi kita dapat melihat bahwa
volume air yang mengalir di permukaan Bumi dominan ditentukan oleh tingkat
curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
ARGUMENTASI
Banjir dapat dikategorikan berdasarkan mekanisme terjadinya dan
berdasarkan posisi dari sumber banjir terhadap daerah yang digenanginya.
Ada dua macam mekanisme yang berbeda. Yaitu  berdasarkan mekanisme
terjadinya, banjir dapat dibedakan menjadi banjir biasa (regular) dan banjir
tidak biasa (irregular).  
Pertama, Banjir regular terjadi akibat jumlah limpasan yang sangat banyak
sehingga melampaui kapasitas dari pembuangan air yang ada (existing
drainage). Kedua, Banjir irregular terjadi akibat tsunami, gelombang pasang,
atau keruntuhan dam (dam break). Umumnya di Indonesia, dilihat dari
mekanisme terjadinya, banjir yang terjadi seringkali banjir regular. Akan tetapi
tidak menutup kemungkinan terjadi banjir irregular.
Berdasarkan posisi sumber banjir terhadap daerah yang digenanginya, banjir
dapat dibedakan menjadi banjir lokal dan banjir bandang. Banjir lokal
didefinisikan sebagai banjir yang diakibatkan oleh hujan lokal sedangkan
banjir bandang dapat diartikan banjir yang diakibatkan oleh penyebaran
limpasan dari daerah hulu pada suatu daerah tangkapan.  
Sedangkan berdasarkan posisi sumber banjir terhadap daerah yang
digenanginya, banjir di Indonesia termasuk dalam kedua-duanya baik itu
banjir lokal maupun banjir bandang. Sebagai contoh banjir lokal adalah banjir
yang sering terjadi di kota-kota besar di Indonesia termasuk juga di Jakarta.
Banjir di kota - kota besar biasanya disebabkan oleh membludaknya air yang
ada di sungai dan jeleknya sistem drainase air. Banjir juga dapat
menyebabkan beberapa penyakit seperti diare, kudis, panu, dll. Untuk dapat
menanggulangi banjir, tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah saja,
namun peran serta masyarakat. Pertama hal yang harus dilakukan adalah
tidak membuang sampah ke sungai atau got - got yang ada didepan rumah
agar penyerapan air dapat dilakukan dengan baik. Lalu diupayakan mengeruk
kembali kedalaman sungai, agar daya tampung air akan lebih besar.
PENEGASAN ULANG
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa banjir adalah peristiwa yang
terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Banjir juga dapat
terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di
selokan sungai. Akibatnya, mampu merendam dan merusak jalan raya,
jembatan, mobil, bangunan, sistem selokan bawah tanah, dan kanal.
Kerugian dari segi harta dan jiwa manusia merupakan dampak lain dari
terjadinya banjir.

Anda mungkin juga menyukai