Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS USAHA AYAM BURAS

THERESIA KONI
Suatu usaha harus mendatangkan keuntungan bagi peternak. Karena itu maka
peternak ayam kampung perlu melakukan analisis secara ekonomi sehingga diketahui
keuntungannya, selain itu analisis diperlukan untuk mengevaluasi dan mencari langka
pemecahan berbagai kendala dalam sebuah usaha budidaya ternak ayam kampung. Dalam
analisis usaha perlu diketahui biaya produksi dan keuntungan yang diperoleh, dan dicari nilai
R/C ratio.

1. Biaya produksi

Biaya produksi adalah total biaya yang digunakan dalam proses produksi (Wiranata, et
al.,2017). Biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel (Suratiyah, 2006).

TB  BT  BV

1)Biaya Tetap

Biaya tetap adalah nilai yang dikeluarkan untuk pembelian barang-barang atau bahan yang
digunakan secara berulang. Contohnya : biaya pembuatan kandang dan peralatannya. Biaya
tetap dalam satu analisis usaha biasanya dihitung dalam bentuk penyusutan.
Penyusutan biasanya menggunakan metode garis lurus ((straight line method) (Suratiyah,
2006)
NB  NS
Penyusutan per produksi 
UE
Keterangan:
Penyusutan per produksi : penyusutan peralatan (Rp/unit/produksi)
NB : Nilai beli (Rp/unit)
NS : Nilai sisa biasanya (20% x nilai beli) (Rp/unit)
UE : umur ekonomis (per tahun)

Contoh perhitungan penyusutan:


Tabel. Biaya Tetap pada usaha pemeliharaan ayam buras

No Uraian Unit Satuan Total


Usia Nilai Penyusutan
harga (RP)
Ekonomis sisa Tahun Fase produksi/ 6
(Tahun) (tahun)
1 Kandang 1 1000000 1000000 5 200000 160000 26666,67
2 Tempat 10 25000 250000 5 50000 40000 6666,667
pakan
3 Tempat 10 25000 250000 5 50000 40000 6666,667
minum
3 Ember 2 30000 60000 2 12000 24000 4000
4 Gayung 2 5000 10000 2 2000 4000 666,6667
5 Sekop 2 30000 60000 5 12000 9600 1600
Total 46266,67

2) Biaya variabel

Biaya tidak tetap atau biaya variabel, merupakan nilai yang dikeluarkan untuk pembelian
barang atau bahan yang habis digunakan dalam satu masa produksi, besarnya sangat
tergantung pada volume usaha (Edwina dan Putra, 2012). Dalam usaha pemeliharaan ayam
buras biaya yang termasuk biaya variabel seperti biaya pembelian bibit, pakan, obat-obatan,
tenaga kerja, listrik dll.

No Uraian Volume Harga Satuan Total Harga (Rp)


(Rp)
1 Bibit Ayam
2 Pakan
3 Obat – Obatan
4 Listrik
5 Tenaga Kerja
Biaya variabel
2. Penerimaan
Penerimaan, merupakan hasil penjualan produk dari usaha tersebut (Wiranata et al., 2017).
Pada usaha ayam buras bila ayam dipelihara untuk produksi telur maka penerimaan
merupakan semua hasil penjualan teur. Bila tujuan pemeliharaan adalah ayam siap potong
maka penerimaan diperoleh dari hasil penjualan ayam. Penerimaan juga diperoleh dari hasil
penjualan produk samping misalnya pada pemeliharaan ayam buras petelur juga dijual ayam
afkir dan juga bila limbahnya dijual maka dijadikan penerimaan bagi usaha tersebut.

Penerimaan = Harga jual ayam x Jumlah produk

3. Pendapatan

Pendapatan atau Keuntungan = Total penerimaan – Total pengeluaran


4. R / C (Revenue Per Cost), merupakan hasil dari perbandingan total peneriman dan total
Apabila nilai dari R/C >1 maka usaha dinyatakan layak atau menguntungkan, apabila nilai
R/C=1 maka usaha dinyatakan impas.
R/C = 1 maka usaha tersebut mencapai titik impas, tidak rugi tidak untung
R/C > 1 maka usaha tersebut menguntungkan
R/C < 1 maka usaha tersebut rugi

R / C = Total Penerimaan

Total Biaya Produksi


5. Titik Impas atau break event point (BEP) merupakan analisis yang dibutuhkan untuk
mengetahui titik pulang pokok. Dengan mengetahu BEP maka dapat ditentukan harga
jual produk tersebut
A. BEP Harga = Total Pengeluaran
Jumlah Produksi
B. BEP Hasil = Total Pengeluaran
Harga Jual

Daftar Pustaka.

Edwina,S., dan D.V. Putra. 2012. Analisis Biaya Produksi Pengolahan Pakan Dari Limbah
Perkebunan Dan Limbah Agroindustri Di Kecamatan Kerinci Kanan Kabupaten Siak.
Seminar Nasional dan Rapat Tahunan BKS – PTN Wilayah Barat Bidang Ilmu Pertanian
Tahun 2012

Haedar dan M. Kasran. 2017 Kelayakan Financial Dan Ekonomi Usaha Pembuatan Pakan
Ternak Limbah Ampas Sagu (Metroxylon Sago). Jurnal Manajemen 3(1): 37-51
Suratiyah, K. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya Jakarta.

Wiranata, M.A., J.I. Sanyoto, dan H. Subagja. 2017. Analisis Profitabilitas Usaha Peternakan
Ayam Kampung Super Di Kabupaten Jember. Jurnal Imu Peternakan Terapan. 1(1):31-
38,

Anda mungkin juga menyukai