Sistem adalah gabungan beberapa komponen atau objek yang saling berkaitan. Dalam
setiap organisasi sistem perubahan pada satu komponen dapat menyebabkan perubahan pada
komponen lainnya. Dalam sistem mekanis komponen berhubungan secara „mekanis‟,
misalnya komponen dalam mesin mobil. Dalam sistem „tidak mekanis‟, misalnya dalam
interaksi sistem tata guna lahan dengan sistem jaringan transportasi, komponen yang ada tidak
dapat berhubungan secara mekanis, akan tetapi perubahan pada salah satu komponen (sistem
„kegiatan‟) dapat menyebabkan perubahan pada komponen lainnya (sistem „jaringan‟ dan
sistem „pergerakan‟). Pada dasarnya, prinsip sistem „mekanis‟ sama saja dengan sistem
„tidak-mekanis‟(Tamin,2000).
Sedangkan transportasi menurut Miro (2012) secara umum dapat diartikan sebagai
usaha pemindahan atau pergerakan orang atau barang dari suatu lokasi yang disebut lokasi asal,
ke lokasi lain yang bias disebut lokasi tujuan, untuk keperluan tertentu dengan mempergunakan
alat tertentu pula. Dari pengertian ini tranportasi mempunyaii beberapa dimension seperti :
Kalau salah satu dari ketiga dimensi tersebut terlepas ataupun tidak ada, hal demikian
tidak dapat disebut transportasi. Transportasi ini perlu untuk diperhatikan perencanaan. Tidak
diperhatikannya perencanaan transportasi dapat mengakibatkan permasalahan pada
transportasi di kemudian hari seperti kemacetan lalu lintan kecelakaan dan lain-lain. Inti dari
permasalahan transportasi adalah pemakaian jalan yang over-capacity atau dengan kata lain
adalah terlalu banyaknya kendaraan yang menggunakan jalan yang sama dalam waktu yang
sama pula, oleh karena itu, menurut Tamin (2000) campur tangan manusia pada sistem
transportasi (perencanaan transportasi sangat dibutuhkan ) seperti:
DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN I
Sistem Transportasi adalah suatu bentuk keterikatan dan keterkaitan antara penumpang,
barang, prasarana dan sarana yang berinteraksi dalam rangka perpindahan orang atau barang,
yang tercakup dalam suatu tatanan, baik secara alami ataupun buatan/rekayasa.
Tujuan dari sistem transportasi adalah untuk mencapai proses transportasi penumpang
dan barang secara optimum dalam ruang dan waktu tertentu, dengan mempertimbangkan faktor
keamanan, kenyamanan dan kelancaran, serta efisiensi waktu dan biaya.
Untuk memenuhi kebutuhannya, manusia harus menggunakan sumber daya alam yang
menyediakan makanan dan minuman, pakaian, dan perumahan sebagai tempat tinggal dengan
harapan untuk mendapatkan penghidupan yang layak dan nyaman serta tenteram. Akan tetapi,
keberadaan sumber daya alam di permukaan bumi tidak merata karena keadaan alam itu
sendiri. Tidak ada satu wilayah di dunia ini yang dalam memenuhi kebutuhan akan sumber
daya alam di wilayahnya berasal hanya dari wilayah itu sendiri, dengan demikian manusia
harus melakukan transportasi dengan melintasi berbagai kondisi alam.
Transportasi yang baik akan berperan penting dalam perkembangan wilayah terutama
dalam aksesibilitas, adapun yang dimaksud dengan aksesibilitas adalah kemudahan dan
kemampuan suatu wilayah atau ruang untuk diakses atau dijangkau oleh pihak dari luar daerah
tersebut baik secara langsung maupun tidak langsung. Mudahnya suatu lokasi dihubungkan
dengan lokasi lainnya lewat jaringan transportasi yang ada, berupa prasarana jalan dan alat
angkut yang bergerak diatasnya. Pembangunan pedesaan semakin lambat dan terhambat karena
kurangnya sarana transportasi yang ada (Margaretta, 2000).
DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN I
Menurut Kadir (2006) pada jurnal perencanaan dan pengembangan wilayah wahana
hijau, peran dan pentingnya transportasi dalam pembangunan ekonomi yang utama adalah
tersedianya barang, stabilisasi dan penyamaan harga, penurunan harga, meningkatnya nilai
tanah, terjadinya spesialisasi antar wilayah, berkembangnya usaha skala kecil, terjadinya
urbanisasi dan konsentrasi penduduk. Dampak negatif perkembangan transportasi antara lain :
bahaya atas kehancuran umat manusia, hilangnya sifat-sifat individual dan kelompok,
tingginya frekuensi dan intensitas kecelakaan, makin meningkatnya urbanisasi, kepadatan dan
konsentrasi penduduk dan tersingkirnya industri kerajinan rumah tangga.
Menurut Salim (2000) transportasi bermanfaat bagi masyarakat, dalam arti hasilhasil
produksi dan bahan-bahan baku suatu daerah dapat dipasarkan kepada perusahaan industri.
Selain itu transportasi melaksanakan penyebaran penduduk dan pemerataan pembangunan.
Penyebaran penduduk ke seluruh pelosok tanah air di Indonesia menggunakan berbagai jenis
moda transportasi. Sementara menurut Daljoeni (2003) tentang peran transportasi dalam
menghubungkan bahan baku ke konsumen : ‘Pengangkutan berperan penting untuk saling
menghubungkan daerah sumber bahan baku, daerah produksi, daerah pemasaran dan daerah
pemukiman sebagai tempat tinggal konsumen’.
DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN I
Sumber daya yang merata dan saling melengkapi memerlukan adanya transportasi yang
baik sebagai alat angkut dan penggerak kehidupan manusia. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Warpani (1990) pengangkutan diperlukan karena sumbersumber kebutuhan manusia
disuatu daerah tidak terdapat di setiap tempat. Disamping itu sumber daya yang dibutuhkan
harus melalui tahapan produksi, di mana lokasinya tidak selalu terdapat ditempat manusia
sebagai konsumen. Menurut Nasution (2008) peranan pengangkutan mencakup bidang yang
luas di dalam kehidupan manusia yang meliputi atas berbagai aspek, seperti aspek sosial dan
budaya, aspek politis dan pertahanan, aspek hukum, aspek teknik, dan aspek ekonomi.
Masalah transportasi akan selalu terkait dengan masalah yang ada di masyarakat, baik
itu masalah sosial, ekonomi, budaya maupun politik. Oleh karena itu, transportasi sangat
berkaitan dengan disiplin ilmu lainnya. Keterkaitan itu dapat digambarkan sebagai berikut :
Hukum
Sosial
Budaya
Geografi Hukum
TRANSPOR
Wilayah Sosial
Tata TASI
Budaya
Ruang
Hukum
Sosial
Budaya
DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN I
a) Peranan Ekonomi
Pada prinsipnya, jika sistem transportasi dapat diselenggarakan secara optimum, maka
nilai tambah ekonomis dapat diperbesar. Selain itu, penyediaan sarana transportasi tidak sama
dengan barang yang lain, dimana sarana ini dapat disimpan untuk dilayankan pada waktu dan
tempat lain. Jika kelebihan, mubazir dan hilang begitu saja.
b) Peranan Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial butuh interaksi dengan sesama dalam memenuhi
kebutuhan sosialnya, misal berkunjung ke sanak saudara/teman, menengok orang sakit,
menghindari undangan pesta dan lainnya. Dalam hal ini transportasi menyediakan berbagai
kemudahan yaitu :
DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.
MATA KULIAH : SISTEM TRANSPORTASI PERTEMUAN I
c) Peranan Politik
Indonesia sebagai negara kepulauan, secara politis rentan terhadap masalah kesatuan
dan persatuan bangsa. Oleh karena itu, dibutuhkan peranan politik untuk mengembangkan
sistem transportasi yang handal dalam rangka meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
Beberapa peranan transportasi secara politik antara lain :
d) Peranan Lingkungan
Selain peranan tersebut di atas, transportasi juga berperan dalam bidang hukum,
perkembangan wilayah dan peranan geografi serta dalam pertahanan keamanan.
DOSEN : DR. IR. HJ. ASMA MASSARA, MT. / HAMDAN KADIR, ST. MT.