ABSTRAK
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) atau chronic obstructive pulmonary disease (COPD)
merupakan suatu istilah yang sering digunakan untuk sekelompok penyakit paru-paru yang
berlangsung lama dan ditandai oleh peningkatan resistensi terhadap aliran udara sebagai
gambaran patofisiologi utamanya. Pada pasien yang menderita PPOK, terjadi peningkatan
jumlah mukus yang kental sehingga menyebabkan kerja silier terganggu, mengakibatkan sulit
untuk membersikan mukus (sekret) di jalan napas. Salah satu penatalaksanaan non farmakologi
yang dapat dilakukan adalah clapping dan batuk efektif. Tujuan penerapan ini adalah untuk
membantu mengeluarkan sputum pada pasien PPOK melalui penerapan clapping dan batuk
efektif. Rancangan karya tulis ilmiah ini menggunakan desain studi kasus (case study). Analisa
data dilakukan menggunakan analisis deskriptif. Hasil penerapan menunjukkan bahwa setelah
dilakukan clapping dan batuk efektif, pengeluaran sputum pada subyek mengalami
peningkatan. Bagi pasien dan keluarga dengan PPOK yang sulit mengeluarkan sputum,
hendaknya dapat melakukan teknik clapping dan batuk efektif secara mandiri karena clapping
dan batuk efektif dapat membantu mengeluarkan sputum.
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) efektif terhadap pengeluaran sputum
merupakan salah satu dari kelompok pada pasien penyakit pernapasan
penyakit tidak menular yang telah obstruksi kronik (PPOK).
menjadi masalah kesehatan masyarakat
saat ini. Penyakit paru obstruktif kronik METODE
(PPOK) atau chronic obstructive Karya tulis ilmiah ini menggunakan
pulmonary disease (COPD) sendiri desain studi kasus (case study), yaitu
merupakan suatu istilah yang sering dengan cara meneliti suatu permasalahan
digunakan unttuk sekelompok penyakit melalui suatu kasus yang terdiri dari unit
paru-paru yang berlangsung lama dan tunggal. Unit yang menjadi kasus
ditandai oleh peningkatan resistensi tersebut secara mendalam dianalisis baik
terhadap aliran udara sebagai gambaran dari segi yang berhubungan dengan
patofisiologi utamanya. Ketiga penyakit keadaan kasus itu sendiri, faktor-faktor
yang membentuk satu kesatuan yang yang mempengaruhi, kejadian-kejadian
dikenal dengan COPD adalah asma khusus yang muncul sehubungan dengan
bronkial, bronkitis kronis, dan emfisema kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus
paru-paru. Sering juga penyakit-penyakit terhadap suatu perlakuan atau
ini disebut dengan cronic airflow pemaparan tertentu. Pada karya tulis
limitation (CAL) dan chronic obstructive ilmiah ini penulis ingin melakukan
lung disease (COLD). penerapan penerapan clapping dan batuk
efektif terhadap pengeluaran sputum
Menurut World Health Organization pada pasien paru obstruktif kronik
(WHO) penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dengan masalah keperawatan
(PPOK) adalah salatu satu penyakit yang bersihan jalan nafas tidak efektif.
telah menyebabkan 3 juta orang
meninggal setiap tahunnya dan >90% HASIL
kematian akibat PPOK terjadi di negara Penerapan clapping dan batuk efektif ini
berpenghasilan rendah dan menengah. dilaksanakan pada tanggal 01 s.d 03 Juli
Lebih lanjut dijelaskan bahwa dari 4,3 tahun 2020 terhadap pasien PPOK. Pada
juta angka kematian per tahun akibat hasil pengkajian didapatkan gambaran
polusi terdapat sebesar 22% akibat subyek yaitu Tn. S, usia 45 tahun, jenis
PPOK, 26% jantung iskemik, 34% kelamin laki-laki, agama islam, dirawat
stroke, 12% pneumonia, dan 6% pada tanggal 30 Juni 2020, dengan
disebabkan oleh kanker paru1. keluhan badan terasa lemas, sering
batuk, sesak, batuk berdahak dan sulit
Tujuan penerapan tehnik claping dan untuk mengeluarkan dahaknya. Klien
batuk efektif ini untuk mengetahui mempunyai riwayat penyakit asma, dan
penerapan teknik clapping dan batuk klien mengatakan mempunyai kebiasaan
merokok sejak usia 20 tahun. Pada saat clapping dan batuk efektif terhadap
dilakukan pengkajian tanggal 01 Juli pengeluaran sputum.
2020 didapatkan tanda-tanda vital Penerapan clapping dan batuk efektif
tekanan darah 120/80mmHg, Nadi 88 pada subyek (Tn. S) dilakukan satu kali
x/menit, Suhu 36,8 oC, RR 26 x/menit, sehari pada tanggal 01 s.d 03 Juli 2020.
klien tampak batuk, terdapat suara nafas Adapun hasil pengkajian sebelum dan
tambahan (ronkhi), klien tampak sesak, sesudah penerapan clapping dan batuk
klien menggunakan oksigen nasal kanul efektif dapat dilihat pada tabel di bawah
3 liter/menit. Klien sebelumnya belum ini:
pernah mengikuti atau menerapkan
Subjek
No Waktu Pengeluaran Karateristik Warna Suara
pengukuran Sputum Sputum Sputum RR Nafas
Ya Tidak Kental Encer
1 Sebelum - - - 26x/m Ronkhi
Intervensi
2 Hari Ke-1 Kuning 24x/m Ronkhi