Anda di halaman 1dari 2

Tiap dari kita pasti memiliki teman dekat atau sahabat, dimana waktu kita banyak  

dihabiskan
bersama. Biasanya ditiap kehidupan ada sahabat yang datang dan pergi. 

Namun, yang namanya sahabat biasanya memiliki jangka waktu hubungan yang lebih lama, lebih
awet dari jenis hubungan lain seperti teman biasa ataupun pacar.Bicara tentang persahabatan yang
masih awet.

Saya memiliki beberapa orang sahabat sejak duduk di bangku sekolah menengah pertama. Menjalani
waktu remaja yang buat kami begitu indah. Persahabatan, cinta, dan cita-cita. 

Ketiga tema itu lah yang mewarnai hari-hari kami, yang ketika mulai membicarakan tema tersebut
seakan waktu menjadi berlalu begitu cepat. Hingga kami terpisah karena kami sudah lulus dan
melanjutkan ke SMA yang berbeda.

Pertama kali memasuki dunia putih abu-abu, di SMAN 14 Pekanbaru secara tidak sengaja saya
berada di kelas X MIPA 5. Pertama masuk ke SMA saya belum mempunyai teman , kemudian saya
berkenalan dengan seseorang yang namanya Fhelia. Karena pada saat saya dan fhelia duduk di kelas
10, dunia pendidikan sedang ricuh akibat virus corona. Pada saat itu sekolah tidak beroperasi seperti
biasanya, para siswa bersekolah daring atau secara online. 

Guru - Guru biasanya memberi tugas kepada murid sebagai bentuk bahwa murid belajar dirumah.
karena tugas yang diberikan tidak sedikit, aku dan Fhelia selalu bekerja sama saat mengerjakan
tugas. Fhelia juga selalu main ke rumah ku, makan bersama dan mengerjakan tugas bersama.

aku mulai mengenal  Fhelia yang bila pertama kali orang melihat, pasti bisa merasakan jiwa
komedian nya. 

Dia sangatlah lucu dan dia sangatlah pemalas.  Orangnya lurus dan tidak neko-neko.

Selalu ketika kami membicarakan tentang cerita pada saat SMP dahulu, hingga saya dan Fhelia kenal
dekat. Karena ternyata Nasya dan Fhelia dulu pernah berada di smp yang sama. Tetapi tidak saling
mengenal pada masa itu.

nasya masih ingat sekali, ketika suatu waktu kami ingin mengumpulkan tugas, lalu kami berangkat
ke sekolah menggunakan seragam dan sendal, alhasil kami diusir oleh satpam sekolah untuk kembali
ke rumah dan mengenakan sepatu ke sekolah. Nasya dan Fhelia kembali ke rumah Nasya karena
rumah Nasya sangat dekat dengan sekolah, Fhelia menggunakan sepatu yang ia pinjam kepada bunda
Nasya, begitupun Nasya yang langsung mengganti sepatunya. Akhirnya kegiatan mengumpulkan
tugas pun berlangsung dengan lancar.

Kami termasuk orang yang dibilang iseng oleh teman teman kami dan guru masing-masing.
biasanya, kami selalu ada untuk satu sama lain, saling membantu jika kesusahan.

Selain belajar bersama, aku dan fhelia juga suka jalan – jalan. Pernah sewaktu waktu, aku dan fhelia
ingin pergi nonton bioskop di salah satu mall di pekanbaru. Aku dan fhelia tidak melihat jadwal sebelum
memesan tiket, alhasil aku dan fhelia pergi ke bioskop jam 11 pagi, kami seperti orang yang terburu
buru. Sesampainya di bioskop, aku dan fhelia hendak memesan tiket. Kami berdua ikut mengatri di
barisan sampai tiba lah kami yang memesan tiket. Aku dan fhelia sangat bingung karena film yang ingin
kami tonton, studio nya sudah penuh. Belum sepenuh nya penuh tapi ada beberapa seat yang memang
dibuat berjarak, alias kami harus duduk berpisah. Aku dan Fhelia tentu saja tidak mau karena takut saat
menonton tidak akan seru jika duduknya tidak bersebelahan.

Lalu kami memilih jadwal film yang tayang pada jam 5 sore. Sembari menunggu film, aku dan Fhelia
mengitari mall dengan bosan. Akhirnya Fhelia memutuskan untuk mengajakku ke salah satu plaza yang
ada di jalan Nangka. Sesampainya disana aku dan fhelia pergi ke miniso untuk melihat lihat. Fhelia ingin
membeli parfum dan aku ingin membeli kutek. Kebetulan kutek disana sedang promo, aku dan fhelia
sama - sama membeli kutek, tak lupa fhelia juga membeli parfum.

Ketika hari sudah siang bolong, aku dan Fhelia sangat lapar, kami memutuskan untuk makan bakso
pedas yang ada di depan plaza. Fhelia pesan yang tidak pedas karena dia tidak bisa makan pedas,
sedangkan aku kepedasan karena bakso nya terlalu pedas. Pada saat jam sudah menunjukkan pukul
setengah 5, aku dan Fhelia kembali ke mall tempat bioskop nya berada.

Kami akhirnya nonton, tapi sedikit lelah karena seharian berputar-putar mengelilingi mall dan plaza.
Setelah selesai nonton, aku dan Fhelia buru – buru pulang. Tapi kami belum makan malam, jadi kami
keliling lagi mencari makan malam dipinggir jalan. Akhirnya aku pun teringat kedai nasi goreng enak
yang pernah diceritakan ayah ku. Aku dan Fhelia bergegas kesana karena jam sudah menunjukkan pukul
7 malam.

Setelah sampainya disana, kami segera memesan 2 porsi nasi goreng dan membeli esteh di sebelah
kedai nasi goreng tersebut. Aku makan dengan terburu buru karena aku tidak bisa pulang malam, begitu
juga fhelia. Setelah selesai makan, akhirnya kami pulang. Fhelia mengantarku sampai ke rumah, lalu ia
kembali ke rumahnya.

Aku dan Fhelia selalu bosan ketika berada di mall, pada suatu hari aku dan fhelia pergi ke salah satu mall
di pekanbaru, dan kami mampir ke gramedia. Karena bosan dan tak tahu harus apa, aku dan fhelia
duduk di lantai gramedia dan membaca komik-komik yang sudah terbuka segel plastiknya. Kami juga
mengambil beberapa foto.

Anda mungkin juga menyukai