Anda di halaman 1dari 30

MAKALAH

“LINGKUNGAN POLITIK”

OLEH :

1. ALMAIDAH USMAN 2010030049


2. TAKWA HERU SAPUTRA 20100300133
3. ANANTA MELVINO PANDIE 2010030054
4. ANANDA SABARINA LADO 2010030053
5. AMANDA M.T. MANUKOA 2010030050
6. AGNES LAURA FLORENCIA 2010030048
7. ADVENTA DETE WOLO 2010030047
8. ANDREA AURELIA SONIA KALALO 2010030057
9. MELKHY JEAN ALEXS FOES 20100300201
10. ANASTASCHA E.L. ELIM 2010030055

PROGRAM STUDY MANAJEMEN

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

KUPANG

2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis mengucapkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat, bimbingan, dan penyertaan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Judul makalah ini ialah “Lingkungan politik”, Makalah ini berisi tentang
pengertian lingkungan politik ,sumber-sumber politik, tanggapan dan strategi dalam
mengurangi resiko politik dll. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah
pemasaran internasional.

Penulis menyadari bahwa pembahasan hanya pada batas permasalaha pada makalah ini.
Sehingga kritik dan saran sangat di butuhkan penulis untuk melengkapi makalah ini baik dari
segi teori , metode dan analisis sehingga dapat menjadi acuan referensi bagi peneliti
selanjutnya.

Kupang, september 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................2

DAFTAR ISI.....................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4

1.1 Latar Belakang...................................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................................5

2.1 Pengertian Lingkungan Politik Dan Dampak Ke Bisnis....................................................5

2.2 Politik Mempengaruhi Pemasaran Internasional...............................................................5

2.3 Sumber-Sumber Masalah Politik.......................................................................................6

2.4 Berbagai Cara Yang Di Lakukan Pemerintah Dalam Mencampuri Aktivitas Perusahaan
Asing.........................................................................................................................................8

2.5 Perspektif Politik Suatu Negara Dan Penaksiran Risiko Politis......................................13

2.6 Tanggapan Strategi Dan Strategi Mengurangi Resiko Politik.........................................23

BAB III PENUTUP........................................................................................................28

DAFTAR ISI...................................................................................................................29
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lingkungan politik setiap negara adalah unik . Sebuah pasar asing yang menentukan kaya ,
belum dipastikan untuk dimasuki apabila lingkungan politiknya bercirikan ketidakstabilan dan
ketidakpastian . tidak, penting secara menyeluruh terhadap lingkungan politik harus dilakukan
sebelum suatu pasar yang baru dalam suatu negara asing . Selain itu , lingkungan politik
sebuah negara tidak selalu statis . Perubahan politik dan pergolakan mungkin saja terjadi
sebelum pemasar internasional mengadakan suatu kontrak dan menjalankan bisnis . Revolusi
di Iran membuat perusahaan - perusahaan AS kehilangan 1 milyar dolar dan memberikan suatu
pengalaman bahwa situasi politik suatu negara harus dikaji secara terus - terus menerus .
Lingkungan politik memuat peristiwa yang beraneka ragam seperti masalah - masalah sipil
(misalnya konflik antarsuku yang berseteru di negara Afrika seperti Somalia) ; aksi bisnis
bisnis ( contoh , penculikan , pembakaran ); dan konflik antarnegara di kawasan tertentu ,
yang mungkin merupakan peristiwa lama seperti perang antara India dengan Cina atau masalah
- masalah yang telah terjadi bertahun - tahun seperti permusuhan antara Republik Rakyat Cina
dan Taiwan.

tabilitas politik merupakan salah satu variabel penting bagi perusahaan - perusahaan ketika
mempertimbangkan untuk memperluas pasar ke luar negeri . Lingkungan politik yang tidak
stabil membuat bisnis menghadapi risiko seperti kekerasan ,pengambilalihan , membuka
operasi , dan memulai pemulangan kembali modal ke negara asal ( repatriasi ) dan pembayaran
keuntungan . Jika terjadi risiko tinggi dalam suatu negara tertentu yang secara politis tidak
stabil , perusahaan perlu mengetahui cara memonitor situasi politik yang sedang berjalan di
suatu negara . Bab ini akan membahas konflik dan kesulitan politik serta pengaruhnya pada
kegiatan bisnis antarnegara , dan membahas cara - cara untuk menganalisis politik dan
mengukur risiko yang terjadi . Juga memberikan tanggapan strategi terhadap perubahan politik
yang membantu para pedagang multinasional.
1.2 Rumusan Masalah

1. Memahami pengertian dari lingkungan politik


2. Bagaimana politik dalam mempengaruhi pemasaran
3. Mengetahui sumber-sumber masalah dalam politik
4. Bagaimana adanya campur tangan dari pemerintah
5. Menjelaskan perspektif dan tanggapan strategi dalam mengurangi resiko politik
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Lingkungan Politik Dan Dampak Ke Bisnis

 Lingkungan politik adalah hukum, instansi pemerintah dan kelompok penekan yang
mempengaruhi dan membatasi berbagai organisasi dan individu dalam suatu
masyarakat tertentu.
Dan dampaknya ke bisnis yaitu dapat membahayakan strategi perusahaan.
Terjadinya perang, kekacuan politik dan korupsi merupakan salah satu
contohnya.

2.2 Politik Mempengaruhi Pemasaran Internasional

Politik dapat mempengaruhi pemasaran internasional dengan berbagai cara.

Pada bulan januari 1985, Ford Motor Company, melepaskan kepemilikanya dalam operasi
mobilnya di Afrika Selatan untuk memperoleh 40 persen posisi minoritas. Pada waktu yang
sama, jepang meliberalisasi impor tembakau dengan cara mengurangi pembatsan harga,
distribusi, dan jumlah pengecer yang dapat menangani produknya. Dengan demikian jepang
mendorong pemasok dari laur negeri untuk mengintenfikasikan dengan upaya pemasaran
mereka. Pada bulan juli 1985, meksiko menyetujui pabrik mikrokomputer yang telah lama
tertunda, yang tadinya di tolak dengan kepemilikan IBM mencapai 100%, untuk mendorong
lebih banyak investasi asing. Setelah menunggu beberapa tahun, pada akhir tahun 1988 Pepsi
Co memperoleh persetujuan india untuk mengadakan kerja sama di Negara itu. Pada tahun
1991, setelah banyak bermain politik, pemerintah Perancis mengizinkan IBM bekerja sama
dengan perusahaan pembuatan komputer milik Negara, Groupe Bull, untuk mengembangkan
teknologi RISC berkecepatan tinggi.

Secara konseptual, perusahaan multinasional dipengaruhi oleh politik dalam tiga hal
yaitu:

 Pola kepemilikan dalam perusahaan induk atau cabang.


 Arah dan sifat pertumbuhan perusahaan cabang.
 Arus barang, teknologi dan keahlian manajerial dalam perusahaan-perusahaan
itu.
2.3 Sumber-Sumber Masalah Politik

1. Kedaulatan politik

Kedaulatan Politik mengacu pada hasrat suatu Negara untuk menunjukan kekuasaannya
atas bisnis asing dengan berbagai sanksi.sanksi –sanksi tersebut bersifat tetap dan
evolusioner,sehingga dapat diperkirakan. Sebuah contoh ialah peningkatan pajak atas usaha-
usaha luar negeri.Banyak Negara yang kurang berkembangmembatsi bisnis asing untuk
melindungi kebebasannya(Dominasi ekonomi seing dianggap sebagai awal kekalahan poitik).

Dewasa ini,pemerintah diharapkan secara bersama-sama menekan angka


pengangguran,membatasi inflasi,meredistribusi pendapantan,membangun daerah-daerah
terbelakang,mengkatakan pelayanan kesehatan,dan tidak merusak
lingkungan.Singakatnya,multi nasionalisme bisnis dapat diterima secara politis dan inginkan
seacra ekonomis diantara Negara-negara maju.

Politik dan konflik politik

Sumber-
sumber
masalah
politik

Konflik-
Kedaulatan konflik(kerusuh
an,perang
politik saudara,persek
ongkolan)

Pengaruh Pengaruh tak


langsung(kekerasan
seperti penculikan, langsung(perubaha
perusakan harta n dalam kebijakan
benda,pemogokan dan ekonomi)
sebagainya)

Didorong oleh Didorong oleh keinginan


kebutuhan yang mengalihkan perhatian
nyata untuk umum dari masalah -
menyelesaikan masalah
sesuatu lain
2. Konflik politik

Banyak negara di belahan bumi ini mengalami konflik politik dalam berbagai bentuk.
Konflik politik dapat bersifat tidak tetap, revolusioner, dan atau terputus-putus. Serta pada
dasarnya dapat dikategorikan sebagai kerusuhan, perang dalam negeri, dan persekongkolan.

 kerusuhan (turnmoil) ialah pergolakan seketika dalam skala yang sangat besar melawan
rezim yang sedang berkuasa (misalnya masa fundamentalis Islam yang protes Shah
Iran)
 perang saudara (internal war) berarti kekerasan yang terorganisasi dalam skala besar
melawan pemerintah, seperti perang gerilya. (Sebagai contoh aksi-aksi Vietnam di
Kamboja) adalah suatu aksi yang terencana dan seketika dalam bentuk kekerasan
melawan pihak yang berkuasa (sebagai contoh pembunuhan atas diri presiden Mesir
Anwar Sadat)

Konflik politik dapat mempengaruhi atau tidak mempengaruhi perdagangan sebagai


contoh, pengusiran shah iran menyebabkan kerugian besar bagi perdagangan Amerika serikat
di negara itu, namun pembunuhan Anwar Sadat tidak mengubah situasi perdagangan
internasional di Mesir pada saat itu. Perubahan politik kadang-kadang membawa iklim
perdagangan yang lebih baik sebagai contoh, sesudah tumbangnya rezim peron di Argentina
kebijakan pemerintah yang baru sangat baik terhadap perusahaan-perusahaan multinasional.

Salah satu dari kebijakan tersebut adalah pengembalian perusahaan-perusahaan yang


tadinya diambil oleh negara kepada para pemiliknya. Tersingkirnya Soekarno dari kancah
politik Indonesia membawa perbaikan dalam iklim perdagangan di Indonesia demikian juga
halnya dengan tersingkirnya NKrumah dari Ghana . Setelah pembunuhan perdana menteri
Rajiv Gandhi pada tahun 1991, kebijakan India menjadi sangat baik untuk perdagangan
internasional setelah kejadian itu, perusahaan multinasional Amerika serikat melihat India
sebagai suatu tempat yang menarik untuk melakukan perdagangan.

Risiko politik dan konflik politik perlu dilihat secara terpisah konflik politik di suatu
negara mungkin menyebabkan situasi yang tidak stabil, tetapi situasi itu belum tentu
mempengaruhi bisnis. Oleh karena itu resiko politik belum tentu merupakan hasil dari konflik
politik para pelaku bisnis harus menganalisis setiap kejadian yang timbul dari konflik politik.
Para pelaku bisnis harus menganalisis setiap kejadian yang timbul dari konflik politik dan
memperhitungkan kemungkinan pengaruhnya terhadap bisnis.
Konflik politik dapat mempengaruhi bisnis baik secara langsung maupun tidak
langsung:

 pengaruh langsung ( direct effects ) iyalah bentuk kekerasan terhadap


perusahaan-perusahaan seperti penculikan para eksekutif, penghancuran harta
benda,perusahaan pemogokan buruh, dan sebagai pengaruh langsung bersifat
sementara dan tidak akan menimbulkan kerugian yang sangat besar.
 pengaruh tidak langsung (inderect effect ) terjadi karena perubahan dalam
kebijakan pemerintah. Dengan kata lain, konflik politik menyebabkan beberapa
perubahan dalam perspektif ekonomi. Pemerintah perubahan tersebut mungkin
berasal dari sikap pemerintah yang sedang berkuasa atau baru berkuasa.
Perubahan itu mungkin didorong oleh itikad baik untuk membenahi beberapa
hal atau untuk mengalihkan perhatian umum dari suatu masalah dalam negeri.

Dari sudut pandang bisnis internasional, suatu perusahaan perlu memahami sifat
konflik politik dan motif di belakang tindakan pemerintah. Jika suatu perubahan dalam
kebijakan pemerintah hanya bersifat simbolis, resiko bagi perdagangan luar negeri akan
berkurang. Bila suatu kebijakan baru menyangkut pembatasan, keharusan, dan atau
pengendalian tertentu atas perdagangan luar negeri, maka sangatlah penting bagi perusahaan
untuk memperhitungkan kemampuan administrasi pemerintah setempat.
Pemerintah setempat harus mampu menyebar luaskan dan menjalankan kebijakan baru
tersebut. Jika kemampuan pemerintah kurang, kebijakan baru itu akan tetap hanya sebagai
maksud baik, tanpa memberikan hasil yang nyata terhadap perdagangan luar negeri.

2.4 Berbagai Cara Yang Di Lakukan Pemerintah Dalam Mencampuri Aktivitas


Perusahaan Asing

1. Campur tangan politik

Campur tanggan politik (political intervention) dapat diartikan sebagai suatu kebijakan
pemerintah negara setempat untuk memaksa perubahan dalam operasi, kebijakan, dan strategi
perusahaan asing. Campur tangan tersebut bisa macam-macam, mulai dari beberapa usaha
pengendalian sampai pengambilalihan secara lengkap, atau menganeksasi perusahaan asing
tersebut. Besarnya campur tangan tersebut beraneka ragam sesuai dengan bisnis perusahaan
dan sifat campur tangan. Campur tangan dapat berbentuk pengambilalihan (exproration),
domestikasi (domestication), pengendalian pertukaran (exchange control), pembatasan impor
(import restrication), pengendalian pasar (market control), pengendalian pajak (tax control),
pengendalian harga (price control), dan masalah perburuhan (labor problem).

a) Pengambilalihab

Pengambilalihan adalah yang paling meresap sebagaimana didefinisikan oleh admin


dan stonehill, berikut ini: penyitaan harta benda negara asing secara resmi oleh negara
setempat bertujuan untuk menggunakan harta benda itu demi kepentingan umum.
Pengambilalihan diakui oleh hukum internasional sebagai hak negara yang berdaulat asalkan
perusahaan yang diambil Ali itu diberi ganti rugi yang sesuai, pada nilai pasar yang wajar
dalam mata uang yang dapat ditukar.

Bagian kedua dari definisi ini menjelaskan sumber-sumber kontroversi yang berkaitan
dengan pengambilalihan titik istilah lain yang biasa digunakan sebagai pengganti istilah
pengambilalihan ialah nasionalisasi dan sosialisasi. Nasionalisasi adalah pengalihan seluruh
harta milik suatu industri di suatu negara dari kepemilikan pribadi menjadi kepemilikan umum,
tanpa membedakan apakah itu milik asing atau lokal. Sosialisasi juga mengacu pada usaha
menjadikan milik umum perbedaannya dari nasionalisasi ialah sosialisasi merupakan
perubahan semua itu kenyataan berarti pengambilan tanpa kompensasi.

Secara tradisional, bentuk-bentuk pengambilalihan dibedakan berdasarkan industri,


daerah geografis, tipe kepemilikan, teknologi, tingkat integrasi vertikal, besarnya aset dan
situasi politik ekonomi. Berdasarkan pada kajian terdahulu Amerika Latin mencatat 49% dari
seluruh pengambilalihan antara tahun 1960 dan Tahun 1979 diikuti oleh negara-negara Arab
dengan 27%, Afrika 13%, dan bangsa-bangsa Asia 11%. Kajian yang dilakukan oleh PBB atas
pengambilalihan perusahaan perusahaan asing antara tahun 1960 dan tahun 1974
memperlihatkan bahwa Dua pertiga dari seluruh pengambilalihan itu dilakukan oleh 10 negara,
termasuk diantaranya Argentina, chili, kuba, peru, algeria, libia dan irak.

b) Domestik

Domestika yang dapat dianggap sebagai pengambil alihan perlahan-lahan, adalah


sebuah proses yang menggunakan kontrol dan pembatasan terhadap perusahaan asing secara
bertahap sehingga mengurangi kontrol pemiliknya sendiri. Domestica menawarkan suatu
kompromi kedua belah pihak meskipun akhirnya mengarah pada pengambilalihan. MNC dapat
terus beroperasi di negara tersebut sementara pemerintah setempat mempertahankan pengaruh
terhadap perusahaan asing tersebut melalui penerapan kontrol yang berbeda. Domestica
meliputi beberapa aspek yaitu:

 Pengalihan secara bertahap dari kepemilikan pribadi menjadi kepemilikan nasional.


 Promosi atas sejumlah besar warga negara setempat untuk menduduki tingkat
manajemen.
 Kekuasaan pengambilan keputusan yang lebih besar bagi kepentingan negara setempat.
 Lebih banyak produk yang diproduksi secara lokal daripada yang diimpor untuk dirakit
di dalam negeri.
 Peraturan peraturan ekspor yang spesifik dirancang untuk mendorong partisipasi dalam
pasar dunia.

c) Bentuk lain campur tangan pemerintah

 Pengawasan nilai tukar

Negara-negara yang mengalami kesulitan neraca perdagangannya seringkali melakukan


pembatasan terhadap penggunaan mata uang asing secara bebas. Sebagai contoh, impor
barang-barang mewah dari luar Negara dibatasi, demikian pula halnya dengan pengiriman
mata uang Negara tersebut ke luar negeri. Pengawasan nilai tukar mungkin juga dilakukan
untuk mendorong indusri dalam negeri.

Pengawasan nilai tukar mempengaruhi bisnis asing dengan dua cara. 1) laba usaha dan
modal tidak boleh dikembalikan kepada perusahaan induk secara bebas. 2) bahan baku, mesin-
mesin, suku cadang dan sejenisnya tidak boleh diimpor dengan bebas untuk kegiatan operasi
bisnis asing tersebut.

Banyak Negara berkembang menggunakan pengawasan nilai tukar untuk mengatur


keseimbangan mata uang mereka. Peraturan-peraturan seperti ini dibutuhkan untuk membatasi
impor barang-barang konsumsi (misalnya, mobil, peralatan-peralatan, pakaian, minyak wangi)
di Negara-negara yang sedang membangun. Kadang – kadang Negara-negara maju juga
melakukan pengawasan nilai tukar. Contohnya adalah Perancis pada tahun 1981 sesudah
pemerintahan sosialis mengambil alih kekuasaan.

 Pembatasan impor

Pembatasan Impor terutama dilakukan untuk mendukung industri domestik. Bayangkan


sebuah perusahaan farmasi asing yang selalu mengimpor bahan campuran dan bahan kimia
tertentu dari perusahaan induk. Jika Negara setempat mengadakan pembatasan impor,
perusahaan itu akan dipaksa tergantung pada pasokan sumber-sumber lokal untuk bahan
bakunya.

Hal ini menciptakan 2 maslah perusahaan asing.

1) produk lokal mungkin saja berkualitas rendah, yang tentunya akan mempengaruhi
kualitas hasil produksi.

2) persediaan bahan baku local tidak mencukupi sehingga perusahaan farmasi asing
tersebut tidak dapat memperoleh bahan baku dalam jumlah yang cukup.

Pemerintahn membuat undang-undang pembatasan impor untuk lingkup aeluruh industry,


bukan untuk suatu perusahaan tertentu. Jadi, kesulitam yang dihadapi oleh perusahaan asing
bisa jadi tidak terwakili dalam undang-undang tersebut. Selain itu, ketika suatu Negara ingin
mendorong industry dalam negerinya sesuai dengan kebijakan perindustrian, pembatasan
impor dilakukan dengan kesadaran bahwa kualitas produk lokal akan lebih rendah, paling tidak
ada awalnya. Dari titik pandang pemerintah setempat, pembatasan impor tampaknya beralasan,
tetapi umumnya hal itu membahayakan fungsi perusahaan asing.

 Pengendalian pasar

Pemerintah suatu Negara kadang-kadang melakukan kontrol untuk mencegah masuknya


perusahaan-perusahaan asing dalam persaingan di pasar tertentu. Sebagai contoh, jepang
sampai sekarang melarang perusahaan asing untuk menjual peralatan komunikasi caanggih
kepada pemerintahn Jepang. Jadi, AT&T, GTE-Sylvania dan ITT hanya dapat mengadakan
perdagangan kecil dengan Jepang.

Boikot Arab terhadap perusahaan-perusahaan yang mengadakan perdagangan dengan


Israel sampai sekarang ini adalah sebuah contoh yang menarik tentang pengendalian pasar.
Karena Negara-negara Arab tidak mengakui keberadaan Israel, mereka berharap pemboikotan
itu akhirnya akan mematikan Negara Israel. Meskipun banyak perusahaan tunduk pada
keinginan Negara-negara Arab tersebut, pemerintahn Amerika Serikat telah membuat undang-
undang yang keras untuk mencegah perusahaan-perusahaan terkena pemerasan dari Negara-
negara Arab tersebut.

 Pengendalian pajak

Pemerintah dapat menetapkan pajak yang berlebihan dan tidak konvensional terhadap
perusahaan asing. Sebagai contoh, pengenaan pajak jenis baru dalam jumlah besar yang
dikenakan pada keluaran (output) perusahaan asing. Pajak-pajak seperti itu dibuat karena tiga
alasan.
1) beban yang terlalu berat yang dikenakan pada perusahaan asing adalh sebuah cara
tidak langsung untuk memperingatkan bahwa mereka tidak diinginkan di Negara itu
lebih lama lagi.

2) ketika suatu Negara berada dalam kesulitan dana dan membutuhkan sumber
penghasilan baru, pajak tambahan yang dikenakan pada perusahaan-perusahaan asing
tampaknya tidak hanya bijaksana secara politik tetapi juga cocok secara ekonomis.

3) pajak-pajak bisa bersifat pembalasan jika pemerintah,contoh mengetahui bahwa


perusahaan asing menyalahgunakan pembedaan dalam perpajakn internasional dan
menghapuskan hak negara itu atas penerimaan pajak.

Pajak pada hakikatnya tidak menghalangi perusahaan asing. Namun, masalah yang
timbul akibat diskriminasi pajak yang berlebihan/pengenaan pajak yang menyimpang dari
persetujuan antara perusahaan asing tersebut dengan pemerintah. Sebagai contoh, pemerintah
Negara setempat mungkin telah menyetujui pembebasan pajak kepada suatu perusahaan,
katakanlah selama 5 tahun, untuk membangun usahanya di Negara itu. 3 tahun kemudian,
pemerintah mengubah kebijaknnya tersebut karena beberapa alasan, misalnya pemerintahan
baru menolak untuk meneruskan persetujuan yang ditetapkan oleh pendahulunya.

 Pengendalian harga

Negara-negara sering melaksanakan pengendalian harga pada maasa ekonomi sulit


demi kepentingan umum. Di amerika Serikat pengendalian harga telah dilakukan beberapa
kali. Banyak Negara mengendalikan harga supaya para pedagang kecil dapat memperoleh laba.
Hingga saat ini, harga minyak diatur berdasarkan undang-undang. Negara-negara
melaksanakan pengendalian harga dalam berbagai bentuk untuk meningkatkan
perekonomiannya.

 Pembatasan tenaga kerja

banyak Negara, serikat pekerja sangat kuat dan memiliki pengaruh politik yang
besar.dengan kekuatan tesebut, kaum pekerja dapat mendesak pemerintah untuk meluluskan
suatu undang-undang yang menguntungkan pekerja sehingga perusahaan akan sangat
terbebani. Serikat-serikat pekerja di Amerika Latin sudah dapat mencegah tindakan-tindakan
pemecatan, penutupan perusahaan dan tuntutan-tuntutan para pekerja secara bertahap, serikat-
serikat pekerja menjadi semakin kuat di Eropa Barat. Sebagai contoh, Jerman dan Sejumlah
Negara Eropa lainnya mensyaratkan adanya wakil kerja untuk duduk dalam dewan direksi.
2.5 Perspektif Politik Suatu Negara Dan Penaksiran Risiko Politis

1. Perspektif politik

a. Bentuk pemerintahan

Bentuk pemerintahan dapat dikelompokkan dalam 4 kategori: republik demokratis,


diktator komunis, diktator dan monarki. Dalam setiap kategori terdapat beberapa variasi.
Pemerintah demokratis dibentuk melalui pemilihan umum yang teratur dan memiliki sistem
multi partai. Amerika Serikat dan Inggris, memiliki 2 partai politik utama yang aktif, Italia dan
Perancis memiliki beberapa partai politik. Di India dan Meksiko, satu partai yang dominan
yang memegang kendali pemerintahan. Meskipun kebijakan ekonomi merupakan hal yang
penting di Negara demokrasi, partai-partai yang berbeda memiliki pandangan yang berbeda-
beda tentang bagaimana memperkuat perekonomian suatu bangsa. Di Inggris, kedua partai
utama yaitu Partai Buruh dan Partai Konservatif memiliki pendekatan ekonomi yang berbeda.
Pemerintahan Partai Buruh biasanya menekankan pengendalian pemerintahan yang lebih
besar, sementara pemerintahan Partai “Tory” melaksanakan program ekonomoi yang mirip
dengan program-program Partai Republik di Amerika Serikat.

Pemerintah komunis dengan keras mengatur semua aktivitas bisnis melalui kendali
pemerintahan yang sempurna. Pemerintahan yang demikian terdapaat di Kuba, Republik
Rakyat Cina, Vietnam, Korea Utara, dan Myanmar. Negara-negara komunis memiliki
hubungan yang berbeda-beda dengan bisnis asing. Karena Cina ingin mencapai kemajuan
ekonomi melalui penggunaan teknologi dan keahlian Negara barat, iklim bisnis di Negara itu
cukup menarik. Sebaliknya, Myanmar sepenuhnya menutup diri dari Negara-negara di dunia.
Sikap pemerintah Cina tersebut mengikut perubahan peristiwa. Telah terbukti bahwa cara
terbaik bagi Negara itu untuk bertahan hidup ialah dengan membuka diri terhadap perbedaan
politik sekaligus memperkuat perekonomian dengan reformasi pasar bebas.

Pemerintah dictator adalah rezim yang otoriter. Pemerintah ini dijalankan oleh para
diktator militer yang ada di Nigeria atau oleh dictator sipil seperti yang ada di Korea
Selatan.diktator iliter seringkali mengangkat seorang figure sipil, biasanya dengan mengadakan
pemilihan umum, yang memunculkan kesan adanya suatu pemerintah yang dipilih dengan
suara rakyat.

Pemerintah otoriter dapat dikategorikan berdasarkan filsafat ekonomi. Pemerintah


tersebut dapat berhaluan kiri dan berorientasi pada Marxisme, atau berhaluan kanan dan
terarah pada perdagangan bebas, sebagai contoh,Angola dan Nikaragua memperlihatkan
karakteristik kebijakan sayap kiri, sementara Indonesia dan Nigeria mengikuti kebijakan sayap
kanan.

Pemerintah monarki mengacu pada pemerintah yang memperoleh kekuasaan melalui


warisan. Sebuah Negara mungkin memiliki pemerintahan monarki namun juga demokratis
seperti Inggris, di mana Ratu Eliabeth II berkedudukan sebagai kepala tertinggi Negara tetapi
bukan kepala pemerintahan. Tetapi di anyak Negara, kepala pemerintahan benar-benar sesuai
dengan sistem monarki. Arab Saudi dam Yordania memiliki raja.

b. Stabilitas pemerintah

Di banyak negara, sering terjadi perubahan pemerintahan. Dalam situasi demikian,


suatu bisnis asing dapat mengalami perubahan pemerintah pada saat pemerintah tersebut siap
untuk melaksanakan suatu persetujuan. Dengan kata lain, persetujuan yang telah dicapai
dengan pemerintah ter dahulu bisa jadi berbeda dengan kebijakan pemerintah yang sedang
berkuasa. Perubahan tersebut dapat menimbulkan kesulitan dalam pe laksanaan persetujuan,
karena pemerintah tersebut bisa saja menerima atau menolak komitmen yang dibuat oleh
pendahulunya.

Oleh karena itu, sebelum mengadakan persetujuan para pemasar internasional perlu
melihat apakah pemerintah yanag sedang berkuasa akan tetap melaksanakan persetujuan yang
dibuat sebelumnya. Dalam situasi demokratis, kekuatan partai yang berkuasa dan/atau hasil
alternatif dari pemilihan berikutnya dapat digunakan untuk menilai kemungkinan terjadinya
perubahan dalam pemerintahan. Dalam situasi lain, gejala-gejala berikut ini menunjukkan
ketidakstabilan suatu pemerintahan:

 Keresahan masyarakat (demonstrasi, kerusuhan atau bentuk bentuk demonstrasi lain


akibat tekanan sosial)
 Krisis pemerintahan (kekuatan-kekuatan oposisi yang mencoba untuk menjatuhkan
pemerintah)
 Perang saudara atau serbuan militer dari negara tetangga
 Perang gerilya
 Pembunuhan yang berlatar belakang politik
 Kudeta
 Pergantian pimpinan tertinggi pemerintahan yang tidak teratur Tinjauan yang meliputi
gejala-gejala tersebut
Tinjauan yang meliputi gejala-gejala tersebut dapat membuktikan stabilitas atau
instabilitas suatu pemerintahan.

c. Manajemen ekonomi pemerintah

Faktor lain yang harus diperhatikan ialah kualitas manajemen ekonomi pemerintahan
setempat. Suatu negara yang menjalankan aktivitas ekonomi sesuai dengan prinsip-prinsip
ekonomi yang logis, baik itu kebijakan ekonomi bebas maupun kebijakan sosialis, akan,
dengan asumsi hal-hal lain tetap, memperlihatkan suatu lingkungan yang lebih menguntungkan
dibanding suatu negara yang diperintah oleh emosi politik dan praktik praktik kasar.
Lingkungan ekonomi suatu negara hendaknya dikaji dalam konteks politis dengan mengacu
pada hal-hal berikut ini:

 Kemampuan pemerintah untuk mengatasi utang luar negeri dan utang dalam
negeri
 Usaha negara untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang merata dan stabil
 Kemampuan pemerintah untuk menghasilkan sejumlah devisa yang memadai
 Sifat berbagai sarana moneter dan fiskal yang dapat digunakan untuk
mengendalikan perekonomian.
 Kualitas perencanaan kebijakan ekonomi jangka panjang dan pelaksanaannya.

Sebagai contoh, suatu negara yang terus-menerus hidup dari dana pinjaman, baik dari
sumber-sumber swasta maupun dari badan inter nasional seperti IMF dan kerapkali gagal
dalam pembayaran, memper lihatkan manajemen ekonomi yang buruk.

d. Perubahan kebijakan pemerintah

MNC sangat tidak menginginkan terjadinya perubahan kebijakan pemerintah yang telalu
sering. Perubahan kebijakan bahkan mungkin dilakukan tanpa pergantian pemerintah. Bila hal
itu terjadi banyak hal menjadi tidak menentu sehingga bisnis asing tidak dapat mengetahui apa
yang dihadapinya. Oleh karena itu, bisnis asing perlu menganalisis mekanisme perubahan
kebijakan pemerintah. Informasi tentang otonomi badan legislatif dan studi tentang prosedur
yang diikuti untuk melakukan perubahan konstitusional dapat menjadi sangat penting
e. Sikap terhadap investasi asing

Banyak negara curiga terhadap masuknya investasi asing. Hal ini terjadi baik di negara
maju maupun di negara berkembang. Sebagai contoh, Jepang. Di negara ini sangat sulit bagi
bisnis asing untuk berdiri tanpa pertama-tama menjalin hubungan yang dapat dipercaya untuk
masuk melalui peluang kerja sama. Di sisi lain, negara-negara berkembang, biasanya takut
akan dominasi dan eksploitasi oleh bisnis asing. Sebagai tanggapan atas hal tersebut, negara-
negara membuat berbagai undang undang dan peraturan untuk menjelaskan peran investasi
asing dalam perekonomian mereka. Oleh karena itu, bisnis asing perlu meninjau peraturan
negara setempat dan mengenal sikap dan motivasi yang mendasarinya. Secara tidak langsung,
keberhasilan bisnis multinasional di suatu negara menunjukkan sikap pemerintah yang
menyenangkan.

f. Sikap mental internasional pemerintah

Negara-negara yang memelihara hubungan politik yang bersahabat dengan negara-negara


lain di seluruh dunia dan menghormati undang undang dan tata internasional menunjukkan
kematangan politik. Negara negara ini dapat diharapkan untuk bertindak dengan penuh
tanggung jawab. Sebagai contoh, setelah jatuhnya Shah, Iran bersikap tidak menentu tanpa
menghormati perjanjian dan kewajiban internasional. Uganda, selama rezim Dada, termasuk
dalam kategori yang sama dengan Iran. Biasanya, masalah-masalah yang ekstrem dapat
diidentifikasi dengan mudah. Untuk situasi-situasi yang kurang ekstrem, keanggotaan dalam
organisasi regional dan internasional, sama halnya dengan komitmen kepada prinsip dan
perjanjian bilateral dan multilateral, memperlihatkan bukti jalinan kerja sama suatu negara
dengan negara-negara yang lain.

g. Hubungan dengan pemerintah perusahaan induk

Dalam teorinya, MNC tidak memiliki hubungan dengan politik. Namun sebuah
perusahaan yang lahir di Amerika Serikat akan terus dikenal sebagai perusahaan Amerika
Serikat, sekalipun sebagian besar pendapatan dan laba usaha perusahaan itu dihasilkan di luar
Amerika Serikat. Sebagai contoh, Nestlé, menghasilkan kira-kira 50 persen dari pendapatannya
di Amerika Serikat dan hanya 4 persen di negaranya sendiri, Swiss. Meskipun demikian,
perusahaan itu diidentifikasi sebagai perusahaan Swiss. Jadi, hubungan antara pemerintah
negara asal perusahaan dan pemerintah negara setempat perusahaan juga akan mempengaruhi
MNC, baik secara langsung maupun tidak langsung. Pemasar internasional dari Amerika
Serikat harus memahami sejarah hubungan antara pemerintah negara setempat dengan
pemerintah Amerika Serikat. Apakah kedua negara sependapat mengenai masalah-masalah
yang diperdebatkan dalam badan badan internasional? Adakah titik-titik permasalahan antara
kedua negara itu? Adakah alasan-alasan untuk mempercayai bahwa hubungan antara mereka
akan semakin membaik atau sebaliknya, semakin memburuk pada masa mendatang?

h. Sikap Terhadap Manajer Asing

Suatu perusahaan yang menanamkan modal dinegara asing perlu memastikan bahwa
bisnisnya akan ditangani dengan efektif. Diantara semua factor, factor yang paling menentukan
keberhasilan usaha luar negeri adalah penunjukan orang-orang yang beroengalaman pada
posisi kunci. Kesulitan dapat timbul jika negara setempat menuntut pengangkatan orang-orang
setempat pada posisi kunci, sementara jumlah orang setempat yang berkualitas hanya sedikit.

i. Pengaruh sektor anti-wisata

Suatu perkembangan menarik pada periode sesudah perang dunia II ialah keterlibatan
pemerintah yang lebih besar dalam masalah-masalah sosial dan ekonomi yang sebelumnya
terabaikan. Sebagai contoh, di amerika serikat, perhatian terhadap orang miskin, orang-orang
lanjut usia, kelompok minoritas, hak-hak konsumen, dan lingkungan memaksa pemerintah
untuk menanggapi dan menggambil Tindakan legislative yang bervariasi. Dikebanyakan
negara, perhatian itu telah mendorong pemerintah mengambil ahli bisnis untuk dioperasikan
sebagai usaha pelayanan masyarakat. Simpati terhadap usaha pelayanan masyarakat tersebut,
berhasil atau tidak sebagai bisnis. Telah membuat badan-badan usaha swasta dicurigai dan
tidak disenangi dibanyak negara. Jangan menyalah artikan bahwa usaha pelayanan masyarakat
terserbut hanya terbatas untuk negara-negara berkembang. Inggris dan Prancis memiliki
banyak usaha pelayanan masyarakat, mulai dari penerbangan, penyiaran radio, bank-bank, dan
pertambangan baja. Contohnya ialah Airbus industry, sebuah pabrik pesawat terbang sipil yang
dimiliki pemerintah Inggris, Prancis, Jerman, dan Spanyol.

Dinegara-negara terdapat suatu prasangka yang biasanya terhadap bisnis swasta domestic,
MNC tidak akan dapat mengharpkan sambutan yang ramah. Dalam situasi demikin sebuah
MNC harus bersaing dalam bentuk bisnis swasta asing. Kecakapan bisnis yang sehat,
pengenalan akan kebijakan perindustrian pemerintah dan Tindakan-tindakan legislative serta
peraturan yang terkait hendaknya mengklasifikasi peranan sector swasta dalam perekonomian.
j. Prosedur administrasi

Setiap negara memiliki skema administrasi yang unik. Skema tersebut muncul dari factor-
faktor seperti pengalaman, budaya, sistem ganjaran, dan hukuman, para administrator yang
berkualitas dan gaya kepemimpinan. Sarana-sarana transportasi dan komunikasi modern juga
membantu merapikan administrasi pemerintah perusahaan sering kali mengeluh tentang
birokrasi pemerintah pusat amerika serikat dan perwakilannya dinegara bagian. Tetapi
seandainya mereka membandingkan administrasi AS dengan negara lain, mereka akan
menyadari bahwa pemerintah amerika serikat jauh lebih efesien daripada di tempat lain.
Bukanlah suatu hal yang mengejutkan jika dibanyak negara afrika tidak ada administrator,
tidak ada telepon yang berfungsi, dan arsip-arsip hilang.

k. Kegiatan pemerintah kepada masyarakat

Krisis Iran pada tahun 1979 menunjukkan bahwa perkembangan ekonomi tidak bisa
dipaksakan kepada suatu bangsa. Perekonomian harus berkembang seiring waktu. Investasi
milyaran dolar yang dilakukan Shah Iran pada akhir tahun 1960-an dan awal tahun 1970-an
untuk mencapai perkembangan ekonomi yang sangat cepat telah menciptakän suatu
masyarakat yang rapuh. Shah telah memaksakan infrastruktur modem.perindustrian yang
tergantung pada teknologi asing dan gaya hidup Barat kepada masyarakat Islam yang
menentang perubahan. Modernisasi yang sangat pat ini, dengan GNP per kapita yang
meningkat dari $200 menjadì lebih dari $2,000 dalam satu dekade, telah melahirkan suatu
reaksi yang menyebabkan kejatuhan Shah tersebut. Dengan: kata lain, rakyat tidak dapat
derigan' cepat menyerap mödermisasi dan menyesuakanan kehidupan mereka, sehingga
mereka memberontak. Para ulama menjadi pemimpin rakyat yang kecewa dan tidak senang
dengan kehidupan barat serta kemajuan material.

Revolusi islam di iran memperlihatkan sebuah kasus klasik tentang bagaimana jarak antara
pemerintah dan rakyatnya dapat menimbulkan kekacauan total dalam satu negara. Banyak ahli
politik mencatat persamaan antara modernisasi arab dan iran. Di Arab Saudi sekelompok
masyarakat nomaden diubah bagaikan dalam satu malam menjadi suatu masyarakat industri
dengan fasilitas-fasilitas dan alat-alat modern Vietnam Selatan mengalami hal yang sama.
Pemerintah membuat program-program pembangunan dengan bantuan Amerika Serikat,yang
akhirnya memperlebar jarak antara pemerintah setempat dengan rakyatnya.Kadang-kadang
sulit memastikan apakah rakyat dan pemerintahcdalam suatu negara memiliki hubungan yang
harmonis.PemerintahcAmerika Serikat dengan semua sumber dayanya telah gagal
meramalkanckejatuhan Shah Iran. Namun, kontak dengan para jurnalis, pemimpin agama, dan
para ilmuwan dalam suatu negara dapat memberikan suatu gambaran mengenai perasaan
rakyat jelata terhadap pemerintahnya, dan program-programnya. Dalam masyarakat
tradisional, di mana suatu rezeki "nomplok" seperti pendapatan minyak tiba-tiba memberikan
peluang besar kepada bisnis multinasional, pemerintah harus bertindakbijaksana dalam
menyelidiki sentimen-sentimen rakyat sebelum membuat komitmen-komitmen yang
berpengaruh.

l. Model-model politik

Berdasarkan pada faktor-faktor yang telah dibahas sejauh ini, suatu negara dapat dianggap
memiliki salah satu model politik berikut ini:

 politik internasional negara-sentris,


 politik nasional pluralistik,
 politik organisasional birokratis, atau
 politik trans nasional.
Setiap sistem modelpolitik ini menghadirkan macam-macam risiko yang berbeda
dalam pelaksánaan bisnis.

Model politik internasional negara-sentris (state-centric international poli-tics model)


berasumsi bahwa pemerintah suatu negara bertujuan mencari kekuasaan dan status dalam
hubungan dengan negara lain, tujuan kompetisi dan desentralisasi sistem politik internasional
pemerintah tersebut mengġunakan semua sumberdaya politik internalnya untuk mencapai
tujuan-tujuan internasional. Tindakan pemerintah negara tersebut dapat mencerminkan
keinginan pejabat pemerintah untuk mem-peroleh kekuasaan dan status internasional, atau
reaksi terhadap tekanan politik dari pemerintah negara lain.

Model politik nasional pluralistik (pluralistic national politics model) mengasumsikan


bahwa pemerintah suatu negara cepta tanggap terhadap pertentangan kepentingan-kepentingan
yang berbeda; serta terhadap tekanan kelompok-kelompok kepentingan dalam suatu sistem
politik. Kepentingan dan tekanan kelompok terungkap melalui proses pemilihan umum tetapi
secara khusus penting dalam proses legislatif dan administratif, di mana mereka dapat
melakukan lobi. Tindakan pemerintah negara tersebut dianggap sebagai alat para pejabat untuk
mempertahankan Jabatannya dan/atau sebagai reaksi mereka terhadap tekanan-tekanan politik
internal.

Model perilaku politik organisasional birokratis. Mengasumsikan bahwa Tindakan


pemerintah suatu negara adalah akibat dari proses organisasional dalam birokrasi pemerintah.
Konflik antar pemerintah dapat terjadi karena adanya perbedaan kebijakan yang diterapkan
pada instansi dan pejabat individual tertentu. Perbedaan ini timbul dari pertentangan
kepentingan organisasional, perbedaan dalam pengalaman karir, perbedaan dalam ikatan
kelompok-kelompok clien domestic, dan factor-faktor lain. Model ini juga beranggapan
kebijakan pemerintah lambat berubah karena kelambanan birokrasi.

Model politik transnasional menekankan pada meningkatkan peran penting yang


dimainkan dalam politik dunia oleh organisasi-organsisai selain organisasi pemerintah
nasional. Jadi, selain MNC, organisasi internasional dan asosiasi non pemerintah, seperti
kelompok-kelompok kepentingan transsasional, juga diasumsikan memiliki pengaruh yang
lebih besar, walaupun atas biaya pemerintah suatu negara.

Setiap model mengandung jumlah variable dan proposisi tentang antara hubungan variable-
variable itu. Setiap model juga sudah banyak dibuktikan dengan jelas melalui studi kasus
impresionistis, studi kuantitatif sistematis dan naratif histori. Pembahasan yang singkat ini
telah memaparkan manfaat model-model ini dalam penafsiran resiko politis karena model-
model ini dapat digunakan untuk mengembangkan suatu daftar yang sistematis dan Panjang
lebar mengenai sumber-sumber potensial resiko-resiko politik.

2. Penaksiran resiko politis

a. Motode penaksiran risikopolitik


 Grand tour

Dalam pendekatan ini, seorang eksekutif atau satu tim eksekutif mengunjungi negara yang
sedang dipertimbangkan sebagai tempat penanaman modal. Biasanya, penelitian pasar
pendahuluan telah dilakukan sebelum kunjungan tersebut. Selama masa kunjungan biasanya
diadakan pertemuan-pertemuan dengan pejabat-pejabat pemerintah setempat dan pelaku bisnis
lokal. Hasil kunjungan ini umumnya sangat terbatas dan hanya menggambarkan potongan-
potongan informasi yang telah diseleksi, aspek- aspek pasar yang tidak diinginkan mungkin
tidak dapat teridentifikasi

 Old hand

Pendekatan ini mengandalkan nasihat/ saran seorang konsultan independen atau seorang
yang dipandang ahli. Biasanya orang-orang seperti ini adalah para ahli pendidikan, diplomat,
politikus lokal, atau seorang pelaku bisnis kawakan. Kemampuan dan pengalaman seorang
penasihat adalah faktor yang menentukan kualitas laporan ini.
 Teknik delphi

Teknik ini dilakukan dengan cara meminta sekelompok ahli untuk berbagi opini secara
bebas mengenai suatu masalah tertentu, dalam suatu bentuk yang dapat dinilai untuk
menghasilkan sebuah distribusi opini statistik. Hasil distribusi itu kemudian ditunjukkan para
ahli tersebut dan kepada mereka diberikan kesempatan untuk mengubah pandangan orisinil
mereka. Proses itu diulangi beberapa kali. Dalam metode ini, sekelompok ahli akan diminta
menilai faktor politis yang berbeda, contohnya stabilitas pemerintahan, peran angkatan
bersenjatanya, dan konflik politisnya. Kemudian akan dibuat suatu keputusan untuk menerima
atau menolak suatu rencana.

 Metode kuantitatif

Diantara semua metode kuantitatif, analisis diskriminan adalah metode yang paling cermat.
Teknik ini meliputi pengembangan suatu hubungan matematis di antara serangkaian faktor
yang bermanfaat untuk meramalkan kemungkinan peristiwa tertentu. Bank menggunakan
teknik ini sebelum memberikan pinjaman pada negara-negara asing. Teknik ini memerlukan
data-data kuantitatif yang berbeda, analisis data yang kompleks dengan menggunakan program
komputer yang sesuai dan memadai, serta interpretasi para ahli atas hasil-hasil tersebut.

b. Model penaksiran risiko politis

Penaksiran risiko politis telah menjadi suatu fakta dari perusahaan Amerika Serikat.
Kesadaran mengenai pentingnya penaksiran risiko politis dimulai dari kejatuhan Shah Iran
yang tidak terduga dan penggulingan pemerintah yang tampaknya kuat di Nikaragua dan
Korea Selatan. Para konsultan risiko politis yang independen dapat membantu perusahaan-
perusahaan yang menjadi klien mereka mengembangkan ikhtisar-ikhtisar risiko politik dan
menyediakan hasil studi tentang negara tertentu. Konsultan risiko politis yang paling terkenal
saat ini adalah “Economist Intelligence Unit (EIU), cabang New York yang merupakan anak
perusahaan The Economist Group,London; Internasional Country Risk Guide (ICRG); dan
BERI S.A. Menurut EIU, nilai A atau 0-20 poin, adalah risiko yang paling kecil; diikuti oleh B
25-40 poin; C 45-55 poin; D 60-75 poin; E 80-100 poin. Nilai-nilai tersebut dibagi dalam 3
kategori : risiko pinjaman jangka menengah, meliputi utang eksternal dan kecenderungan
dalam rekening koran, dengan skor maksimum 45 poin; risiko politis dan kebijakan, mencakup
faktor-faktor seperti konsistensi kebijakan pemerintah dan kualitas manajemen ekonomi
dengan skor maksimum 40 poin; dan risiko perdagangan jangka pendek meliputi cadangan
valuta asing dengan skor maksimum 15 poin.

The international Country Risk Guide diterbitkan ole divisi Amerika Serikat dari
Internasional Buisness Communication Ltd. London. ICRG menyediakan penilaian risiko
campuran seperti penilaian perorangan atas risiko politis, keuangan dan ekonomi. Variabel
politis, yang merupakan 50% dari risiko campuran tersebut, meliputi faktor-faktor seperti
korupsi pemerintah dan perbedaan antara harapan ekonomi dengan kenyataan. Penilaian
keuangan tampak pada hal-hal seperti kemungkinan kehilangan kendali nilai tukar dan
kegagalan pembauran pinjaman. Penilaian ekonomi meliputi faktor-faktor seperti inflasi dan
biaya utang. Skor maksimum, atau risiko terkecil, ialah 100 untuk kategori politis, dan masing-
masing 50 untuk risiko keuangan dan ekonomi. Untuk skor campuran, 85-100 dianggap risiko
sangat rendah; 70-84,5 risiko rendah; 60-69,5 risiko menengah; 50-59,5 risiko yang cukup
tinggi dan 0-49,5 risiko yang sangat tinggi.

Indonesia dinilai sebagai negara dengan risiko menengah. Meskipun pemerintahan


Presiden Suharto bersifat otoriter, negara ini mengikuti kebijakan fiskal dan moneter yang
konservatif dan terus mengurangi pembatasan-pembatasan investasi domestik dan asing dalam
tahun-tahun terakhir ini. EIU memberikan penilaian kategori b kepada Indonesia. EIU juga
mengangkat penilaian risiko pinjaman jangka menengah dari C ke B. Hal ini mencerminkan
suatu perbaikan dalam kemampuan membayar kewajiban pinjaman diharapkan atas sebagai
suatu persentase dari produk domestik bruto. ICRG memberikan skor 68,5 kepada Indonesia
dengan menempatkannya dalam kategori risiko menengah. Namun, negara ini mendapat skor
yang relatif kecil yaitu 57 untuk risiko politis yang mencerminkan adanya ketidakpuasan
terhadap aturan pemerintah yang otoriter dan korupsi. Indonesia mencatat skor 44 untuk risiko
keuangan, dan 35,5 untuk risiko ekonomi.

Perspektif umum yang disajikan oleh studi-studi ini tidak membantu dalam memonitor
perkembangan politik dalam suatu cara yang praktis. Manfaat laporan- laporan konsultan
seringkali meragukan bagi para manajer kantor cabang, karena laporan-laporan itu terutama
berorientasi pada perusahaan induk. Tujuan sistem analisis risiko politik yang baik bukanlah
untuk mengumpulkan dan mengevaluasi informasi, melainkan untuk menggunakan
keterangan-keterangan politik yang terbaik dalam pengambilan keputusan. Karena itu, sebuah
penelitian yang spesifik, dan dibuat untuk tujuan khusus akan lebih berguna. Meskipun ada
perdebatan tentang kegunaan pelayanan indeks, namun daftar klien dari ketiga organisasi itu
(BERI S.A, IEU, dan ICRG) mencakup sejumlah perusahaan Fortune 500.
2.6 Tanggapan Strategi Dan Strategi Mengurangi Resiko Politik

1. Tanggapan strategi

Bila suatu perusahaan rentan terhadap risiko politik atau menjadi korban secara politik,
perusahaan itu harus melakukan sesuatu untuk menyelamatkan posisinya. Walaupun hanya
sedikit perusahaan yang dapat mencegah kekacauan atau ketidakstabilan politik di negara
setempat, suatu perusahaan dapat melakukan beberapa upaya untuk mencegah
pengambilalihan atau untuk memperkuat posisinya.

Singkatnya para eksekutif puncak MNC seharusnya tidak memandang pemerintah


setempat sebagai penghalang kebebasan strategis mereka yang harus dihindari dengan biaya
berapapun juga. Kadang-kadang pemerintah setempat membantu sangat MNC yang lebih kecil
dalam menghadapi persaingan global, misalnya dengan memberikan hak istimewa untuk
masuk ke pasar tertentu, kredit ekspor, dan subsidi. Bagi MNC tersebut beberapa kebebasan
strategi memang dikorbankan untuk memperoleh dukungan pemerintah sehingga MNC itu
memiliki daya saing yang lebih kuat. Pemerintah setempat dapat mendukung maupun
menghalangi strategi global sebuah perusahaan tergantung pada kebijakan pemerintah dan
strategi yang dijalankan perusahaan tersebut. Karena itu, suatu perusahaan perlu menganalisis
tujuan, kebijakan dan tindakan pemerintah setempat sebagai bagian integrasi dari proses
perumusan strategi globalnya.

 Pilihan strategi

Pada hakikatnya, sebuah perusahaan memiliki tiga pilihan strategis yang dapat
dilakukan untuk menanggapi kesulitan-kesulitan politik di negara setempat. Tanggapan
tersebut ialah beradaptasi, menarik diri, atau bertindak kontraaktif. Sebagai contoh, pada tahun
1970-an IBM sepenuhnya menarik diri dari India karena perusahaan itu tidak dapat hidup
dengan pembatasan-pembatasan yang dibuat oleh pemerintah atas kebebasan strategi dalam
pengembangan produk, penentuan harga, dan lain-lain. Nestle, di sisi lain, menerima tindakan
pemerintah India itu agar dapat terus bertahan di pasar India. CPC international, du pont, dan
brown boveri (sebuah perusahaan Eropa), juga lebih menginginkan kehadiran di pasar daripada
penarikan diri sepenuhnya. Pilihan ketiga, yakni memberikan tanggapan yang bersifat
kontraaktif, artinya melakukan gebrakan baru untuk mendapatkan keunggulan daya saing
berdasarkan pada kekuatan perusahaan dan kepentingan pemerintah setempat. Sebagai contoh,
Honeywell melebur cabang perusahaannya di Perancis, Honeywell Bull dengan perusahaan
milik pemerintah Perancis, Compagnie International Pour I’infomatique, yang sedang
mengalami kesulitan keuangan. Tindakan ini memberikan jalan kepada Honeywell untuk
masuk kembali ke pasar Perancis sekaligus memenuhi persyaratan untuk memperoleh bantuan
keuangan dari pemerintah Perancis untuk R & D.

 Kekuatan posisi penawaran MNC

Kekuatan posisi penawaran MNC terletak pada faktor-faktor seperti teknologi, skala
ekonomis dan diferensiasi produk. Perusahaan berteknologi tinggi sangat dibutuhkan oleh
negara setempat karena memiliki keunggulan komparatif yang tidak dapat diperoleh di tempat
lain, sehingga perusahaan tersebut berada dalam posisi yang berpengaruh. Sebagai contoh,
Indonesia pada akhir tahun 1970-an berusaha mati-matian untuk meningkatkan aktivitas
eksplorasi minyaknya. Tujuan ini menuntut teknologi yang canggih, dan Indonesia bersedia
melakukan apa saja untuk memperolehnya. Dengan kata lain, perusahaan-perusahaan minyak
yang berunding dengan pemerintah Indonesia berhasil memperoleh syarat-syarat yang sangat
menguntungkan karena mereka memiliki teknologi yang penting. Meksiko mengizinkan IBM
mendirikan sebuah pabrik mikrokomputer yang sepenuhnya merupakan milik IBM.
Pemerintah Meksiko sadar bahwa tanpa sebuah pabrik mikro komputer yang besar pasar lokal
akan terdiri dari komputer-komputer yang ketinggalan zaman dan harganya tinggi. Masuknya
sebuah perusahaan seperti IBM ke dalam pasar Meksiko dapat menarik perusahaan-perusahaan
lain sebagai suatu mata rantai produksi.

Skala ekonomis, yang dapat dicapai oleh perusahaan asing melalui penetapan produksi
dan distribusinya yang meliputi seluruh dunia juga menjadi satu kekuatan dalam posisi
penawaran. Jika rendahnya biaya produksi perusahaan multinasional setempat dapat dikaitkan
secara langsung dengan jaringan-jaringan MNC di seluruh dunia, atau integrasi vertikal
(melalui pendirian pabrik-pabrik yang terspesialisasi di berbagai negara dan perpindahan
komponen atau hasil produksi akhir diantara mereka), pemerintah negara setempat akan sangat
berhati-hati untuk campur tangan dalam kegiatan MNC tersebut jika campur tangan itu dapat
menggagalkan keuntungan yang seharusnya diperoleh dengan menjadi bagian dari jaringan.
Contohnya adalah kasus perusahaan peleburan besi Marcona Mining yang beroperasi di Peru.
Perusahaan itu menandatangani persetujuan pemasokan jangka panjang dengan para
pelanggannya yang menetapkan bahwa, jika terjadi pengambilalihan kontrak-kontrak dengan
cabang di Peru akan dianggap batal, dan perusahaan akan memasok para pelanggannya dari
perusahaan peleburan yang lain.
Diferensiasi produk (misalnya diferensiasi yang didasarkan pada sifat dasar dan
kualitas / atribut penampilan produk, bukan pada persepsi pelanggan) bisa menjadi kekuatan
lain dalam posisi penawaran pihak perusahaan asing terhadap pemerintah setempat. Sebagai
contoh, sebuah perusahaan asing yang memproduksi mesin-mesin pertanian yang berkualitas
akan memiliki pengaruh yang lebih besar dalam transaksi dengan pemerintah setempat
dibandingkan dengan sebuah perusahaan domestik.

Kesimpulannya, perusahaan-perusahaan dengan keperluan teknik, operasional dan


manajerial yang mampu dicapai negara setempat akan memiliki posisi penawaran yang lemah.
Perusahaan-perusahaan seperti itu lebih mungkin mengalami campur tangan pemerintah.
Sebagai contoh, ada tekanan pemerintah setempat yang patut dipertimbangkan di Kenya,
Indonesia, Brazil dan India. Tekanan tersebut berupa pembatasan terhadap perusahaan asing
dalam melakukan bisnis tertentu, seperti manufaktur barang-barang konsumsi, bisnis eceran
dan ekspor-impor tetapi pembatasan itu tidak berlaku bagi perusahaan domestik.

 Kekuatan tawar menawar negara setempat

Bergantung pada 2 faktor yaitu :

a. Pengendalian jalan masuk ke pasar

Negara setempat dapat mengendalikan jalan masuk ke pasar dengan berbagai cara. Negara
tersebut dapat membatasi masuknya para pesaing lain, atau membuka hak untuk
memasukipasar-pasar yang sebelumnya tertutup.

b. Kemampuan untuk memberikan berbagai insentif

Pemerintah setempat dapat memberikan berbagai insentif seperti dana, potongan pajak,
informasi pasar, subsidi lahan dan konsensi keuangan (perjanjian pengiriman kembali) untuk
menarik usaha-usaha bisnis.

 Tanggapan dari perusahaan asing

Tanggapan sebuah perusahaan asing atas campur tangan pemerintah negara setempat
sayangnya tergantung pada posisi penawaran kedua belah pihak. Berikut adalah rekomendasi
strategi –strategi untuk meningkatkan investasi internasional :

• Mengusahakan joint venture dengan kelompok-kelompok swasta setempat.


• Memusatkan penyelidikan kepemilikan, pengembangan produk, dan teknologi
proses produksi di negara asal.

• Memastikan setiap investasi yang baru secara ekonomis tergantung pada


perusahaan induk negara asal.

• Menghindari penggunaan merek lokal atau hanya menggunakan sebuah merek


dagang yang dipakai secara global.

• Menerapkan strategi yang sederhana multi-pabrik dengan sejumlah investasi di


negara-negara yang berbeda.

Kesimpulannya, keuntungan yang diperoleh negara setempat dari investasi asing


biasanya sudah nampak sejak awal. Lama-kelamaan, keuntungan tersebut menjadi lebih kecil
tapi biaya-biaya justru semakin besar. Hal ini dapat memperbesar resiko politik bagi suatu
perusahaan asing, kecuali jika perusahaan tersebut tetap berusaha meningkatkan manfaat untuk
pemerintah setempat melalui peluncuran peluncuran produk baru, ekspansi produk dan
pengembangan ekspor.

2. Strategi mengurangi resiko politik

Untuk meminimumkan resiko pilitik, ada beberapa strategi yang bisa di terapka perusahaan :

a. Merangsang pertumbuhan ekonomi lokal


Dengan menyesuaikan aktivitas bisnis perusahaan dengan kepentingan ekonomi host
country. Atau menggunakan sumber pasokan bahan baku lokal, menggunakan
subkontraktor lokal, meningkatakan kandungan lokal sebagai komponen produk ayng
di hasilkan, melakukan investasi fasilitas produk di host country, dan berysahaan
membina perysahaan lokal agar menjadi export-oriented company.

b. Memperkerjakan pekerja lokal

Ketenagakerjaan dan sensitivitas sangat sensitif diberbagai negara berkembang ,


karenanya perusahaan global dapat memiliki kedudukan yang politis apabila dapat menyerap
tenaga kerja lokal yang besar.Diamana tenaga kerja lokal tidak hanya sebagai tenaga kerja ,
tetapi juga perlu dipertimbangkan pemberian jabatan manajerial.Dengan demikian , otomatis
statusnya penuh tidak diterapkan dalam negara berkembang, namun lebih baik menggunakan
semi otomatisasi
c. Membagi kepemilikan. Dalam hal kepemilikan atas perusahaan sebaiknya berusaha
untuk membagi kepemilikan dengan cara mengubah bentuk perusahaan dari perusahaan privat
perusahaan publik atau mengubah perusahaan asing menjadi perusahaan lokal.Dan bisa dengan
cara joint venture (perusahaan lokal maupun perusahaan asing dari Negara lain), atau bernilai
( plan ) domestication dengan cara sebagai berikut :

• Pengalihan bisnis secara bertahap

• Pengembangan kader personalia domestic

• Integrasi usaha lokal dengan jaringan pemasaran dunia

• Penggunaan pemasok lokal sebagai mitra usaha


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

pemasar internasional perlu mempelajari dengan seksama lingkungan politik suatu


negara sebelum mengadakan perjanjian yang penting di negara tersebut . Situasi politik suatu
negara dapat mem pengaruhi tidaknya suatu usaha bisnis.

Masalah - masalah politik yang terkait dengan bisnis luar negeri terjadi terutama
karena kekuasaan politik , keinginan suatu negara tanpa otoritasnya , dan konflik politik - baik
konflik yang bersifat internal seperti sipil maupun masalah - masalah eksternal dengan negara
lain . Masalah - masalah seperti itu mengakibatkan suatu negara dapat ikut campur tangan
secara politis dalam kegiatan bisnis swasta , khususnya kegiatan bisnis asing . Campur tangan
pemerintah dapat berupa beberapa pengendalian hingga pengambilalihan sepenuhnya atau
ekspropriasi (pengambilalihan), yaitu perampasan resmi properti asing oleh pemerintah negara
setempat. Bentuk lain dari campur tangan antara lain adalah pengendalian pasar, pengendalian
pengendalian, pengendalian harga, dan pengendalian tenaga kerja. Dulu , campur tangan
politik terutama terjadi di negara - negara berkembang . Sekarang , bahkan negara - negara
maju turut mengendalikan perusahaan - perusahaan asing dengan berbagai cara.

kemungkinan campur tangan politik membuat seorang pemasar asing menganalisis


dengan hati - hati situasi suatu negara sebelum menanamkan modal di sana . Analisis ini dapat
dilakukan dengan mempelajari model pemerintahan negara tersebut ( seperti republik , diktator
, dan lain - lain ) ; stabilitas pemerintahan ; manajemen ekonomi pemerintahan ; frekuensi
perubahan kebijakan pemerintahan ; sikap yang dipertahankan oleh negara tersebut terhadap
penanaman modal asing , pemerintah - pemerintah asing , pemerintah perusahaan induk ,
manajer manajer asing , dan bisnis swasta ; prosedur administrasi pemerintah ; dan kedekatan
pemerintah dengan rakyatnya . Berdasarkan faktor - faktor tersebut , perusahaan asing dapat
menentukan risiko politik untuk melakukan bisnis dengan negara tertentu . Metode dan model
yang beragam dapat digunakan untuk memperhitungkan risiko politik .
DAFTAR ISI

SUBHASH C. JAIN manajemen pemasaran internasional edisi kelima jilid 1

https://www.slideshare.net/szktypho/lingkungan-politik-hukum

Anda mungkin juga menyukai