3teori Orbital Molekul
3teori Orbital Molekul
1 2/28/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
METODE ORBITAL MOLEKUL
Teori VBT: Model lokalisasi elektron untuk ikatan mengasusikan bahwa semua
elektron dibatasi pada ikatan antar atom atau sebagai pas el bebas.
Teori Orbital molekul menyediakan informasi yang lebih akurat dari struktur
elektronik molekul serta informasi rekatifitasnya
Ikatan
Ikatan terlokalisasi terdelokalisasi
sp 1s
2
H Be H
1
Dua ikatan (sp-1s) Be-H.
orbital antibonding *
E Tak terisi elektron
n orbital atom 1s
e Pada atom 2
r orbital atom 1s
orbital Ikatan
Pada atom 1
g Terisi 2 elektron
i
2-0
Order ikatan = =1
2
Teori Orbital Atom: Molekul Hidrogen
E
n
e
r
g
i
Molekul H2- Molekul He2
2-1 1 2-2
Order ikatan: = =0
2 2 2
Ikatan pada Orbital Molekular
Untuk membentuk molekul yang stabil maka
elektron di dalam orbital ikatan harus lebih
banyak dibandingkan di dalam orbital anti-ikatan
Ikatan yang terbentuk akan berada pada energi
yang lebih rendah, sehingga menjadi lebih stabil
Orbital ikatan dan anti-ikatan untuk ikatan- dan
ikatan-p harus dipertimbangkan
Perhatikan diagram MO untuk Ne2 berikut ini:
Aturan Diagram MO
Jumlah MO = Jumlah AO
AO berkombinasi dengan Simetri yang sama dan
Energi yg mirip
Setiap MO ikatan memiliki energi yg lebih rendah
dari AO asal
Setiap MO anti-ikatan memiliki energi yg lebih
tinggi dari AO asal
Maksimum 2 e untuk setiap MO
Pengisisan elektron mengikuti kaidah Hund bila
Degenerate MO
Diagram MO untuk Ne2
Setiap atom neon memiliki 8 elektron
([He]2s22p6), sehingga total elektron 16
Ke 16 elektron tersebut didistribusikan ke dalam
orbital molekul (MO)
Ingat persyaratan pengisian elektron. Elektron
berpasangan terlebih dahulu mengisi energi
orbital yang lebih rendah, sebelum mengisi orbital
yang energinya lebih tinggi
Ne2 akan terbentuk bila elektron ikatan lebih
banyak dari elektron anti-ikatan
n
Orde ikatan = Σ e ikatan - Σ anti ikatan
2
Orbital Molekul Ne2
Ne Ne2 Ne
3*u
MO diagram untuk Ne2
1p*g
(px,py)
pz
Energy
2p 2p
1pu
Orde
8- 8 =0
ikatan =
2 3g
2s 2s
2g
Orbital Molekul F2
F F2 F
LUMO 3*u
MO diagram untuk F2
HOMO 1p*g
2p (px,py)
pz
2p
Energy
1pu
Orde
8- 6 =1
ikatan =
2 3g
Ikatan tunggal
2*u
2s 2s
2g
Orbital Molekul O2
O O2 O
3*u
2p (px,py)
pz
2p
Energy
1pu
Orde
8- 4 =2
ikatan =
2 3g
2s 2s
2g
Energi orbital terhadap muatan inti
Interaksi σs dan σp
σp
σs
σp *
σ s*
Orbital Molekul N2
Orde
8-2 =3
ikatan =
2
Terjadi Ikatan
Rangkap tiga
20 2/28/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Bukti X-PS dari N2
21 2/28/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Orbital Molekul C2, C22-
Orde
6-2 =2
ikatan =
2
Terjadi Ikatan
Rangkap dua
22 2/28/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
Orbital Molekul B2
Orde
4-2 =1
ikatan =
2
Terjadi Ikatan
Rangkap tiga
23 2/28/2017 Departemen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia
tabel
2p*
E
p2p* 2p*
p2p*
2p
2p 2p 2p p2p
p2p 2p
2p
2s*
2s*
2s 2s 2s 2s
2s
2s
Molekul Diatomik Baris ke 2
NOTE SWITCH
OF LABELS
B2 C2 N2 O2 F2
2p*
p2p*
2p ATAU p2p
E p ATAU
2p 2p
2s*
2s
Order Ikatan 1 2 3 2 1
Energi Ikatan. (kJ/mol) 290 620 942 495 154
Panjang Ikatan (pm)
159 131 110 121 143
Molekul 2. Kelektronegatifan
berbeda
heterodiatomik
Overlap 2 orbital dari atom
yg berbeda
1. Keelektronegatifan mirip
3. Kelektro-
negatifan jauh
berbeda : ionik
MO untuk HF
H HF F
1*u
1s
(px,py)
pz
npx npy
Energy
2p
3g
2s
2g
Orbital molekul CO
C = [He] 2s2 2p2; O = [He] 2s2 2p4
Ada 10 elektron valensi
Mengikuti pola pada N2 karena memiliki 10 e-
CO, N2, CN- isoelektronik
σ3 ps e- bebas dr C
σ2 ps e- bebas dr O
σ1 ikatan σ C-O
p* unoccupied
σ3 yang terisi (HOMO) dan
p* yg kosong (LUMO) adalah penting
karena terlibat dalam ikatan dengan berbagai orbital logam transisi
MO untuk CO
C CO O
3*u
LUMO
1p*g
2p (px,py)
pz
Energy
2p
3g
HOMO
1pu
2*u
2s
2s
TEORI SIMETRI