Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN

PELAYANAN INSTALASI
FARMASI

RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.05

DR. NOESMIR BATURAJA

2021

Jl. Dr. Moh Hatta No 64 Bakung Baturaja, Phone 0735 320173, Fax 0735 321 287

E mail : rumkit dr. noesmirbaturaja@yahoo.co.id

1
DETASEMEN KESEHATAN MILITER 02.04.04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR

SURAT KEPUTUSAN
No. SKEP/ / / /2021

TENTANG
PANDUAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA

KEPALA RUMAH SAKIT TK IV 02.07.05


DR. NOESMIR BATURAJA

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Tk. IV
02.07.05 dr. Noesmir Baturaja, maka diperlukan
penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan
yang bermutu tnggi
b. Bahwa agar Pengorganisasian Dan Pelayanan di
Rumah Sakit Tk. Iv 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja
dapat terlaksanan dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Tk. IV dr. Noesmir
Baturaja sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Pengorganisasian Dan Pelayanan di Rumah Sakit Tk.
IV dr. Noesmir Baturaja.
c. Bahwa berdasarka pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV dr. Noesmir
Baturaja.

MENGINGAT : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun


2009 tentang Rumah Sakit
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
c. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran
d. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
e. Keputusan Kepala Rumah sakit Nomor / /
/2016 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Tk. IV
02.07.05 dr. Noesmir Baturaja.

MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas


Pengorganisasian Dan Pelayanan di Rumah Sakit Tk. IV
02.07.05 dr. Noesmir Baturaja
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
PERTAMA : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK IV DR.
NOESMIR BATURAJA TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN RUMAH SAKIT
TK IV 02.07.05 DR. NOESMIR BATURAJA
2
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Rumah Sakit
Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja sebagaimana
tercantum dalam Lampiran keputusan ini
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Rumah Sakit
Tk IV dr. Noesmir Baturaja harus dibahas sekurang-
kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila
diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada.
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pengorganisasian Dan Pelayanan Rumah Sakit Tk IV dr.
Noesmir Baturaja dilaksanakan oleh Wakli Kepala Rumah
Sakit Tk IV dr. Noesmir Baturaja.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila dikemudian hari ternyataterdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Dikeluarkan di Baturaja
Pada Tanggal 05 Oktober 2021
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja

dr. Hengky Irawan M. Biomed, Sp.An


Mayor CKM NRP 11040005570178

3
BAB I

PENDAHULUAN

Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu organisasi
yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang
permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,
diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di bawah pemerintah
yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka mendapatkan dana dari
pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat menampung
masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari tempat lain yang dapat melayani
mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan industri jasa di bidang pelayanan kesehatan
yang mulai berorientasi profit untuk menutupi biaya operasional mereka meskipun tidak
meninggalkan unsur sosial sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru
dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit swasta
berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan
profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna
jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai perusahaan jasa
yaitu perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangat
membutuhkan jasa dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit berhubungan
langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai-nilai
kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa dibatasi oleh kode
etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit. Dengan adanya perbedaan ini
maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada perusahaan karena adanya tanggung
jawab moril daripada mencari keuntungan semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis
sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa
penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen Rumah Sakit Baptis Batu mempunyai kegiatan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan


dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat
tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan


4
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan.

3. Pengarahan (Leading/Actuating)

Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,


langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus
selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal sesuai
dengan rencana. Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas apa yang
akan dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki perasaan apakah
pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan yang akan dicapai
tersebut.

4. Pengawasan (Controling)

Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,


menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk menghemat
pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian harus
diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi
yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai prestasi masa lalu dan
meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan yang terjadi.

Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite, instalasi dan
bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi satu
tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja BalancedScore Card.

Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerjagabungan


antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur dari
empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan
pegawai dengan diklat internal / eksternal.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu
SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan
indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala
dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna
perubahan menuju arah yang lebih baik.

5
BAB II

GANBARAN UMUM RUMAH SAKIT


Tk.IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA

Dalam upaya membantu pemerintah meningkatkan kesehatan masyarakat


khusus nya tentara pada tahun 1957 di Wilayah OKU didirikan satu satuan kecil
kesehatan tentara yang disebut TPA (Tempat Perawatan ABRI) d e n g a n t e k a d s e r t a
s e m a n g a t i n g i n m e m b e r i k a n  pelayanan prima. Tahun 1960 TPA tersebut berubah
status menjadi Detasemen Kesehatan Militer Kodim 0403 (Denkesdim 0403) yang lebih
dikenal dengan sebutan DKT (Djawatan Kesehatan Tentara).

Kemudan berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 76 / X / 1985 tanggal


28 Oktober 1985, tentang Perubahan Status Denkesdim 0403 menjadi Poliklinik
Induk 02.08.01 Baturaja. Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja berubah
status dari Poliklinik Induk menjadi Rumkit berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf
Angkatan Darat Nomor Skep / 5 / I / 1996 tanggal 08 Januari 1996 dan Sprin Pangdam
II/Swj Nomor Sprin / 675 / III / 1996 tanggal 30 Maret 1996 serta diresmikan oleh
Pangdam II/Sriwijaya pada tanggal 21 Mei 1996.

Berdasarkan Surat Pangdam II/Sriwijaya Nomor B / 678 / XI / 1999 tanggal 15


Nopember 1999 tentang persetujuan/memberikan izin menggunakan nama Rumkit Tk.
IV dr. Noesmir Baturaja untuk Rumkit Tk. IV 02.07.05 Baturaja. Maka pada tanggal 19
Desember 1999 setelah diresmikan oleh Pangdam II/Swj nama Rumkit Tk. IV 02.07.05 dr.
Noesmir Baturaja dapat digunakan.

Rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja siap menerima penderiata
sepanjang 24 jam sehari dengan dukungan dokter seta para medis yang terlatih, dimana
penderita akan dilayani dengan ramah dan penuh perhatian. Fasilitas pelayanan rawat
jalan meliputi Poliklinik Umum, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinki Kebidanan / KIA,
Poliklinik Anak, Poliklinik Bedah, Poliklinik Gigi, Laboratorium, Pemeriksaan Radiologi,
Pelayanan Apotik, Instalasi Gizi dan Kamar Operasi. Sedangkan untuk fasilitas pelayanan
rawat inap meliputi Zaal Laki-laki, Zaal Wanita, Zaal Anak, Zaal Kebidanan / VK, ICU,
Pelayanan Gawat Darurat, dan VIP.

Tugas dan tanggung jawab Rumkit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja dalam
membina, menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi kesehatan meliputi bidang
bantuan dan dukungan kesehatan preventif, kuratif, rehabilitasi, kesehatan gigi dan mulut
serta kesehatan militer pada umumnya di wilayah Kodim 0403 OKU.

Rumkit Tk. IV 02.07.05 dr.Noesmir Baturaja merupakan sandaran dukungan


kesehatan dan pelayanan kesehatan bagi 10 (sepuluh) satuan TNI AD dengan lebih dari
5.052 jiwa TMT 1 Januari 2014 terwadahi sebagai pasien BPJS. Tidak dapat dipungkiri
sebagai sarana sosial Rumkit Tk.IV 02.07.05 dr.Noesmir Baturaja dituntut juga untuk
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum yang ada di wilayah kerjanya,
sehingga memerlukan perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan serta manajemen
Rumkit secara baik.

6
BAB III

VISI MISI MOTTO NILAI FALSAFAH DAN TUJUAN


RUMAH SAKIT Tk.IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA

A. VISI

Visi rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir baturaja adalah Menjadi kebanggan
prajurit, PNS TNI dan keluarga serta masyarakat penggunanya dalam bidang pelayanan
kesehatan.

B. MISI

Misi rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah Memberikan pelayanan
kesehatan yang prima kepada prajurit PNS TNI dan keluarga serta masyarakat
penggunanya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

C. TUJUAN

Tujuan rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr.Noesmir Baturaja adalah :


1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
2. Peningkatan sumber daya manusia
3. Peningkatan sumber daya personil

D. MOTTO

Motto rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah Ramah, Cepat, dan
Cermat

E. FILOSOFI

Filosofi rumah sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah dengan sikap
profesionalisme memberikan pelayanan kepada pasien sehingga tercipta kepuasan
semua pihak.

F. FUNGSI

Fungsi rumah sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah:


 Adminnistrasi : Mengelola menejmen rumah sakit
 Pelayanan : Memberikan pelayanan prima kepada prajurit dan
masyarakat penggunanya
 Diklat : Mendidik dan melatih personil dalam rangka peningkatan
SDM
 Penyuluhan : Memberikan informasi kesehatan kepada prajurit dan
masyarakat penggunanya.

7
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT Tk.IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA

A. BAGAN ORGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur Organisasi Rumah Sakit Tk.IV 02.07.05 di pimpin oleh Kepala Rumah
Sakit yang membawahi bagian pelayanan medis dan bagian pelayanan administrasi dan
keuangan. Bagian pelayanan medis membawahi langsung kepala subbagian pelayanan
medis, kepala subbagian keperawatan dan kebidanan serta kepala subbagian penunjang
medis, sedangkan bagian pelayanan administrasi dan keuangan membawahi langsung
kepala subbagian keuangan dan kepala subbagian administrasi dan umum.
Struktur organisasi Rumah Sakit Tk.IV 02.07.05 dr.Noesmir Baturaja adalah
sebagai berikut :

B. KETERANGAN / PENGERTIAN

a. Unit Struktural

i. Kepala Rumah Sakit

8
Adalah kepala atau pejabat tertinggi di Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja
ii. Wakil Kepala Rumah Sakit

Adalah pejabat yang membantu Kepala Rumah Sakit dalam melakukan


tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang masing-masing,
yaitu :
 Wakil Kepala : membantu kepala rumah sakit dalam bidang pelayanan
medis dan keperawatan.
 Kabina : membantu kepala rumah sakit dalam bidang umum dan
keuangan

iii. Paurtuud

Adalah pejabat yang membantu Kepala Rumah Sakit dalam


pelaksanaan satu atau lebih pelayanan rumah sakit, yaitu :
1. Kepala Instalasi rawat jalan, dan Medikal Check Up
2. Kepala Instalasi Rawat Inap dan Keperawatan
3. Kepala Instalasi Gawat Darurat dan Out Care
4. Kepala ICU dan Kamar Operasi
5. Kepala Bagian Pemasaran, Komplain dan Pelayanan Perusahaan
Asuransi

iv. Unit Kerja

Adalah suatuwadah structural yang terdiri dari tenaga ahli dan tenaga
profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari rumah sakit baik berfungsi pelayananmaupun pendukung operasional
rumah sakit. Unit Kerja di Rumah Sakit Tk IV dr. Noesmir Baturaja dibedakan
menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah instalasi dan divisi pendukung
yang diberi istilah Bagian. Seluruh Instalasi dibawah tanggung jawab Wakil
Kepala Pelayanan dan seluruh Bagian dibawah tanggung jawab Kabina
Umum dan Keuangan. Unit Kerja dapat bertanggung jawab atas satu atau
lebih sub unit kerja. Berikut adalah daftar Unit Kerja :
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Care Unit
 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Kamar Operasi
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Laboratorium
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Gizi
 Bagian Administrasi
 Bagian Rekam Medik
 Bagian Pemeliharaan Sarana
 Bagian Layanan Perusahaan dan Asuransi
 Bagian Keuangan

v. Bagian Inventry Unit Kerja Outsourcing

9
Cleaning Service, Security, Parkir

b. Unit Non Struktural

i. Komite

Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.
Komite yang ada di Rumah Sakit Tk.IV dr. Noesmir Baturaja adalah sebagai
berikut :
1. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
2. Komite Medik
3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPI)
5. Komite Keperawatan
6. Struktural Pemeriksaan Internal (SPI)

ii. KSM/ Kelompok Staf Medis

Adalah kelompok dokter yang bekerja dibidang medis dalam jabatan


funsional. Kelompok Staf Medis Rumah Sakit Tk. IV dr. Noesmir Baturaja
dikelompokkan sebagai berikut :
 Kelompok Staf Medis Bedah
 Kelompok Staf Medis Non Bedah

iii. Panitia

Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
yang dibentuk untuk bertanggung jawab terhadap bidang tertentu dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien
2. Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Panitia Rekam Medik
4. Panitia Farmasi dan Therapi
5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit

10
BAB V

INSTALASI FARMASI

A. STRUKTUR ORGANISASI

B. URAIAN JABATAN

1 Nama Jabatan : Ka. Instalasi Farmasi


.
Hasil Kerja : Terselenggaranya visi, misi dan program Instalasi Farmasi di
rumah sakit secara menyeluruh dan terpadu.
Uraian Tugas :  Membantu Kepala Sub. Pelayanan Medis dalam manajemen
Instalasi Farmasi.
 Memimpin kegiatan pelayanan Instalasi Farmasi.
 Menyusun pedoman pelayanan dan Standar Prosedur
Operasional pelayanan Instalasi Farmasi.
 Melaksanakan perencanaan, monitoring dan evaluasi
terhadap sarana dan mutu pelayanan di Instalasi Farmasi.
 Membuat laporan rutin tentang kegiatan yang dilaksanakan

11
di Instalasi farmasi.
 Merencanakan kebutuhan Sumber Daya Manusia di Intalasi
Farmasi
 Membuat uraian tugas staf di Intalasi Farmasi.
 Melakukan penilaian kinerja dari staf di Intalasi Farmasi.
 Melakukan koordinasi dengan unit lain yang terkait dalam
rangka pelaksanaan kegiatan pelayanan Intalasi Farmasi.
 Mengadakan pertemuan berkala dengan staf di Intalasi
Farmasi
Tanggung :  Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi
Jawab
 Bertanggung jawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
penyelenggaraan pelayanan Intalasi Farmasi.

 Merencanakan, melaksanakan, membina dan memantau


semua kegiatan pelayanan rawat jalan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, garis
kebijakan rumah sakit dan peraturan lain yang dibuat dalam
rangka mempertegas dan membantu tugas serta
tanggungjawab masing-masing staf.

 Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan


evaluasi

 Bertanggung jawab kepada Direktur


Wewenang :  Mendelegasikan tugas apabila berhalangan hadir.
 Meminta data dan informasi kepada staf yang terkait dengan
pelayanan Intalasi Farmasi.
 Memeriksa hasil-hasil kegiatan atau tata laksana
sebagaimana telah ditetapkan oleh rumah sakit.
 Memberikan bimbingan dan arahan kepada staf berkenaan
dengan tata laksana yang telah ditetapkan.
 Mengkoordinasi, mengawasi dan mengendalikan
pelaksanaan dan penggunaan peralatan di Intalasi Farmasi.
 Menandatangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Kepala Intalasi Farmasi.
Syarat Jabatan :  Apoteker tetap RS Tk IV dr. Noesmir Baturaja dengan masa
kerja minimal tiga tahun.
 Mempunyai Surat Izin Praktik (SIP) sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
2 Nama Jabatan : Kepala Ruangan Intalasi Farmasi
.
Hasil Kerja : Terselenggaranya pelayanan Intalasi Farmasidi rumah sakit
dengan maksimal.
Uraian Tugas :  Mengatur dan menempatkan staf sesuai fungsi dan
kebutuhan pasien dan ruangan selama shift berlangsung.
 Menerima laporan keadaan ruangan, peralatan, pelayanan
pasien dari shift sebelumnya
 Mengawasi dan mengontrol kegiatan agar dilaksanakan
12
sesuai standar prosedur dan kebijakan RS sehingga terapi
pelayanan yang holistik dan efisien.
 Memberi informasi yang dibutuhkan, mendengarkan keluhan
pasien/keluarganya terhadap pelayanan yang ada dan
membantu agar pasien dapat dilayani sesuai kebutuhannya
secara optimal dan memuaskan.
 Mengawasi dan memeriksa kelengkapan alat-alat, obat-obat
yang diperlukan agar dalam keadaan siap pakai bagi
pelayanan pasien.
 Melakukan komunikasi untuk memberikan dukungan, rasa
aman dan percaya bagi pasien dan keluarganya yang
mengalami kecemasan dalam suatu tindakan atau terapi
khusus
 Melakukan koordinasi dengan dokter dalam hal pelayanan
yang berfokus kepada pasien
 Membuat laporan kejadian atas suatu masalah yang timbul
akibat kelalaian, penyimpangan prosedur atau tata tertib
yang berlaku, keluhan pasien/keluarganya atas pelayanan
RS yang menyangkut citra RS Tk IV dr. Noesmir Baturaja.
 Memeriksa dan mencatat pemakaian obat-obatan, alat
kesehatan fasilitas RS yang berhubungan penghitungan
biaya.
 Mengontrol kebersihan, kelengkapan peralatan untuk siap
pakai.
 Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan Intalasi
Farmasiuntuk evaluasi pelayanan dan tindak lanjut masalah-
masalah yang ada.
 Mengontrol kebersihan, ketertiban dan lingkungan yang
nyaman bagi pasien, keluarga, serta keselamatan kerja bagi
petugas.
 Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan melalui
pertemuan dan pelatihan.
 Memelihara hubungan kerja yang baik dengan petugas
lainnya a.l; bagian pemeliharaan, satpam, analis,
keperawatan , radiologi dan cleaning service.
 Melaporkan keadaan ruangan, fasilitas, peralatan, rencana
anggaran, terapi pasien yang telah dijadwalkan pada
penanggung jawab shift berikutnya.
 Mengontrol kelancaran pelaksanaan pelayanan kesehatan
secara kontinue.
 Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan karyawan.
 Berpartisipasi aktif dalam program pengembangan mutu RS
 Berpartisipasi aktif dalam program infeksi kontrol RS
 Berpartisipasi aktif dalam program keamanan RS
TanggungJawab : Bertanggung jawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
pelaksanaan pelayanan Intalasi Farmasi.
Wewenang :  Mengambil keputusan dalam pengelolaan kegiatan
pelayanan dalam shiftnya.
 Mengatur keputusan tenaga sesuai kebutuhan selama shift
13
berlangsung.
 Menegur dan membimbing karyawan untuk mencapai
pelayanan yang optimal dan memuaskan.
Syarat Jabatan :  Apoteker dengan pengalaman kerja 3 tahun.
 Memiliki kemampuan mengkoordinasi sebuah tim.
5 Nama Jabatan : Asisten Apoteker
.
Hasil Kerja : Pelayanan Obat di Intalasi Farmasisesuai dengan Kopetensinya
Uraian Tugas :  Membongkar barang dan menyimpan, memvervikasi item
diterima terhadap invoice, dan menyimpan bahan yang
mudah rusak seperti antibiotic di lemari es.
 Mengecek invoice terhadap order untuk meyakinkan semua
item telah diterima dan semua tagihan tepat.
 Memelihara inventori obat dan menyiapkan permintaan obat
baru yang diminta apoteker.
 Mengantarkan obat keberbagai bagian rumah sakit sesuai
keperluan;memelihara catatan yang menunjukkan
disposisinya
 Mengisi wadah dengan obat keluaran pabrik dan racikan atau
jumlah barang yang sudah dibeli, mengeprint label dan
menempelkan labelpada wadah untuk digunakan di Instalasi
farmasi atau bagian perawatan
 Mengikuti instruksi apoteker untuk membuat puyer dan atau
memasukkannya kekapsul dan memberi label serta
mencatatnya di buku log
Tanggung : Bertanggungjawab dalam segala aspek yang terjadi dalam
Jawab penyelenggaraan pelayanan Instalasi farmasi.
Wewenang : Memberikan Pelayanan sesuai dengan Pedoman Praktek
Apoteker
Syarat jabatan  Apoteker tetap RS Tk IV dr. Noesmir Baturaja dengan masa
kerja minimal dua tahun.
 Mempunyai SIP sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.

14
BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA

IRJ
Bag
IRI
Sekretariat

IKO ICU

Instalasi Farmasi
Bag Rekam
IGD
Medis

Bag. Inst
Administra Laboratori
si um

Inst.
Inst. Gizi
Radiologi

Keterangan:
a. Inst. Rawat Jalan
 Distribusi alat Kesehatan
 Pelayanan resep pasien rawat jalan
b. Inst. Rawat Inap& ICU
 Distribusi Obat Rawat Inap
 Distribusi Alat Kesehatan
c. Inst. Gawat Darurat
 Distribusi dan pemberian Obat
 Distribusi Alat Kesehatan
d. Inst. Kamar Operasi
 Distribusi dan pemberian obat rawat inap
 Distribusi alat kesehatan
e. Bag. Rekam Medis
 Laporan bulanan (pelyanan) dan tahunan (RL, Obat)
f. Bag. Keuangan
15
 Laporan pembayaran dan penerimaan
 Laporan pembayaran askes
 Laporan pajak
 Laporan persediaan obat
 Laporan pendapatan dan beban
 Keperluan data dan dokumen
 Kleim asuransi; askes, inhealt, jamsostek dan asuransi lainnya
g. Inst. Radiologi
 Pengadaan film dan kontras
 Distribusi alat kesehatan
h. Inst. Laboratorium
 Pengadaan reagen
 Pengadaan alat kesehatan laboratorium
i. Bag Sekretariatan
 Keperluan pegawai dan diklat

16
BAB VII

POLA KETENAGAAN

A. POLA KETENAGAAN

Berdasarkan faktor koreksi ( Management Tenaga ) :

a. Untuk tenaga Asisten Apoteker ( AA ) pelaksana :


- Rata – rata resep per hari = 150 R
- Rata – rata waktu pelayanan per R/ = 10 menit
Jam kerja efektif per hari = 8 jam
Jadi kebutuhan tenaga Asisten Apoteker per hari
150 x 10/60 : 8 = 4 + loss day ( 79/286 x 4 )
= 4 + 1= 5

b. Faktor koreksi 25% = 25 / 100 x 5 =1


Maka tenaga Asisten Apoteker ( AA ) per hari pelayanan resep = 5 + 1 = 6 AA

c. Logistik Farmasi
Untuk staff
Rata – rata staff per hari = 50 item
Rata – rata pelayanan = 5 menit
Jam kerja efektif per hari = 8 jam
Jadi kebutuhan tenaga :
50 x 10/60 : 8 = 2 + loss day ( 79/286 x 2 )
= 1 + 0,5
= 1,5 = 2
Faktor koreksi 25% = 25/100 x 2 = 0,5 = 1
Jumlah tenaga logistik per hari = 2 + 1 = 3 orang

d. Kesimpulan :
Kebutuhan AA + Staff Logistik =6+3 = 9 orang
Kebutuhan Apoteker = 1 supervisor + 1 apoteker pelaksana untuk rawat inap
dan rawat jalan .
Jadi jumlah kebutuhan tenaga di farmasi 11 orang

PELATIHAN
LAMA JENJANG
NO NAMA PANGKAT NRP/NIP PENDIDIKAN YANG DI
KERJA KARIR
IKUTI
BHD,
Mustamir M. 210100587 DIII Pelatihan
1. Serka 12 tahun PK III
Tahir 00682 Keperawatan Perawat
Bedah
319700701
2. Edi Maryono Sertu SMA 4 tahun BHD Pekarya
01276

17
3. Karman Adi Serda 596323 SMP 31 tahun BHD Pekarya
196811151 Asisten
4. Muslianah PNS III/a SMF 22 tahun BHD
992012001 Apoteker
Acep 198308102
5. PNS II/a STM 11 tahun BHD Pekarya
Wahyudi 014101002
Indah Ayu
6. Murwaningsi TKS - Apoteker 2 tahun BHD Apoteker
h
Novita
7. TKS - Apoteker 2 tahun BHD Apoteker
Handraini
Fanni Asisten
8. TKS - S1 Kimia 9 tahun BHD
Febrianti Apoteker
Klara Widia Asisten
9. TKS - DIII Farmasi 5 tahun BHD
Sri Apoteker
Ratih Asisten
10. TKS - DIII Farmasi 5 tahun BHD
Wulandari Apoteker

18
BAB VIII

ORIENTASI

HARI MATERI WAKTU METODA PENANGGUNG


KE JAWAB
1 Mempelajari SPO 08.00-15.00 Membaca dan Ka. IFRS
diskusi
2 Belajar alur pelayanan 08.00-15.00 Observasi Koord. IFRJ
farmasi rawat jalan dan diskusi
3 Menyiapkan obat 08.00-15.00 Observasi JR Senior on
(dispensing) dan diskusi duty
4 Menulis etiket obat / 08.00-15.00 Observasi Apt/AA senior on
pelayanan pasien umum dan diskusi duty
5 Menulis etiket obat / 08.00-15.00 Observasi Apt/AA senior on
pelayanan pasien ASKES dan diskusi duty
6 Menulis etiket obat/pelayanan 08.00-15.00 Observasi Apt/AA senior on
Jamkesmas dan diskusi duty
7 Menyerahkan obat dan KIE 08.00-15.00 Observasi Apt/AA senior on
dan diskusi duty
8 Pelayanan obat dan alkes 08.00-15.00 Observasi Apt/AA senior on
farmasi Rawat Inap dan diskusi duty
9 Alur administrasi dan 08.00-15.00 Observasi Apt/AA senior on
pelayanan obat pasien rawat dan diskusi duty
inap
10 Cek status pasien di ruangan 08.00-15.00 Observasi Apt/AA senior on
dan diskusi duty
11 Order obat ke pengadaan 08.00-15.00 Observasi Apt/AA senior on
dan diskusi duty
12 Pengambilan barang di 08.00-15.00 Observasi Apt/AA senior on
gudang dan e-slip dan diskusi duty

19
BAB IX

PERTEMUAN/RAPAT

A. Pengertian

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu

B. Tujuan

1) Rapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan yang


kesehatan yang diberikan.
2) Rapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait
dengan pelayanan kesehatan yang diberikan

C. Kegiatan Rapat

PERTEMUAN RUTIN WAKTU TEMPAT


Rapat Kerja Bulanan Minggu ke 1 Ruang Rapat
Koordinasi Rawat Jalan Setiap Kamis Poliklinik
Koordinasi rawat inap Setiap Rabu Ruang Komite
Keperawatan
Koordinasi Instalasi farmasi Setiap sabtu Farmasi Rawat Jalan
Koordinasi KKPRS Tidak rutin
Koordinasi KPIRS Tidak rutin

Format Notulen Rapat

Hari, tanggal :
Tempat :
Pemimpin Rapat :
Notulen Rapat :
Jumlah Peserta Rapat :
Agenda Rapat :

Hasil Rapat :

20
BAB X

PELAPORAN

A. Pengertian

Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan


segala sesuatu bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan di
ruang Farmasi

B. Jenis Laporan

1. Pelaporan Penggunaan Obat Narkotik – Psikotropik.

Setiap tanggal 10 Ke Dinkes Kota Baturaja.

2. Laporan Bulanan Pelayanan Medis.

• Jumlah obat generik dan non generik


• Jumlah resep generik dan non generik
• Jumlah pasien
• Rasio indikator pelayanan farmasi
• Jumlah klaim obat ASKES, Inhealth dan Jamkesmas

• Pelaporan jumlah pembelian, pendapatan, dan nilai stok awal bulan.

21
BAB XI

PENUTUP

Pada prinsipnya pelayanan instalasi Farmasi adalah bagian pelayanan dari Rumah
Sakit Tk IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja yang tidak hanya memberikan pelayanan
berdasarkan pemenuhan target finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang
mengedepankan akan kasih dan mengutamakan keselamatan pasien dengan cara
meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan ataupun pelatihan – pelatihan.

Semoga dengan adanya buku pedoman pelayanan ini pelayanan di Instalasi


Farmasi dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat.

Dikeluarkan di Baturaja
Pada Tanggal 05 Oktober 2021
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja

dr. Hengky Irawan M. Biomed, Sp.An


Mayor CKM NRP 11040005570178

22

Anda mungkin juga menyukai