Anda di halaman 1dari 28

PEDOMAN

PELAYANAN INSTALASI RAWAT


INAP

RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.05

DR. NOESMIR BATURAJA

2021

Jl. Dr. Moh Hatta No 64 Bakung Baturaja, Phone 0735 320173, Fax 0735 321 287

E mail : rumkit dr. noesmirbaturaja@yahoo.co.id

1
DETASEMEN KESEHATAN MILITER 02.04.04
RUMAH SAKIT Tk. IV 02.07.05 dr. NOESMIR

SURAT KEPUTUSAN
No. SKEP 057/X/2021

TENTANG
PANDUAN PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN
RUMAH SAKIT TK. IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA

KEPALA RUMAH SAKIT TK IV 02.07.05


DR. NOESMIR BATURAJA

MENIMBANG : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


Pengorganisasian dan Pelayanan Rumah Sakit Tk. IV
02.07.05 dr. Noesmir Baturaja, maka diperlukan
penyelenggaraan Pengorganisasian Dan Pelayanan
yang bermutu tnggi
b. Bahwa agar Pengorganisasian Dan Pelayanan di
Rumah Sakit Tk. Iv 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja
dapat terlaksanan dengan baik, perlu adanya
kebijakan Direktur Rumah Sakit Tk. IV dr. Noesmir
Baturaja sebagai landasan bagi penyelenggaraan
Pengorganisasian Dan Pelayanan di Rumah Sakit Tk.
IV dr. Noesmir Baturaja.
c. Bahwa berdasarka pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan dengan
Keputusan Kepala Rumah Sakit Tk IV dr. Noesmir
Baturaja.

MENGINGAT : a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun


2009 tentang Rumah Sakit
b. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan
c. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang
Praktik Kedokteran
d. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit
e. Keputusan Kepala Rumah sakit Nomor / /
/2016 tentang Struktur Organisasi Rumah Sakit Tk. IV
02.07.05 dr. Noesmir Baturaja.

MEMPERHATIKAN : Perlunya usaha untuk meningkatkan kualitas


Pengorganisasian Dan Pelayanan di Rumah Sakit Tk. IV
02.07.05 dr. Noesmir Baturaja
MEMUTUSKAN

MENETAPKAN :
PERTAMA : KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TK IV DR.
NOESMIR BATURAJA TENTANG PEDOMAN
PENGORGANISASIAN DAN PELAYANAN RUMAH SAKIT
TK IV 02.07.05 DR. NOESMIR BATURAJA
2
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Rumah Sakit
Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja sebagaimana
tercantum dalam Lampiran keputusan ini
KETIGA : Pedoman Pengorganisasian Dan Pelayanan Rumah Sakit
Tk IV dr. Noesmir Baturaja harus dibahas sekurang-
kurangnya setiap 3 (tiga) tahun sekali dan apabila
diperlukan, dapat dilakukan perubahan sesuai dengan
perkembangan yang ada.
KEEMPAT : Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan
Pengorganisasian Dan Pelayanan Rumah Sakit Tk IV dr.
Noesmir Baturaja dilaksanakan oleh Wakli Kepala Rumah
Sakit Tk IV dr. Noesmir Baturaja.
KELIMA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan
apabila dikemudian hari ternyataterdapat kekeliruan dalam
penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya.

Dikeluarkan di Baturaja
Pada Tanggal 05 Oktober 2021
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja

dr. Hengky Irawan M. Biomed, Sp.An


Mayor CKM NRP 11040005570178

3
BAB I

PENDAHULUAN

Menurut American Hospital Association (1974) Rumah Sakit adalah suatu organisasi
yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang
permanen menyelenggarakan pelayanan, asuhan keperawatan yang berkesinambungan,
diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.
Menurut Undang - Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.
Pada awal berdirinya, rumah sakit merupakan organisasi sosial di bawah pemerintah
yang berorientasi non profit. Untuk biaya operasional mereka mendapatkan dana dari
pemerintah. Dalam perkembangannya ternyata pemerintah tidak dapat menampung
masyarakat yang berobat sehingga masyarakat mencari tempat lain yang dapat melayani
mereka lebih baik. Hal ini menumbuhkan industri jasa di bidang pelayanan kesehatan
yang mulai berorientasi profit untuk menutupi biaya operasional mereka meskipun tidak
meninggalkan unsur sosial sama sekali.
Tumbuhnya rumah sakit-rumah sakit swasta itu memunculkan persaingan baru
dalam industri jasa di bidang pelayanan kesehatan. Rumah sakit-rumah sakit swasta
berupaya memperlengkapi pelayanan mereka dengan peralatan kesehatan yang mutakhir.
Melihat perkembangannya rumah sakit tidak dapat meninggalkan pelayanan
profesional untuk mendapatkan profit agar dapat memuaskan konsumen pengguna
jasanya (pasien). Dalam pelayanan profesional ini dapat disebut sebagai perusahaan jasa
yaitu perusahaan yang memproduksi jasa bagi para konsumen yang sangat
membutuhkan jasa dari perusahaan tersebut.
Berbeda dengan perusahan jasa lain jasa yang ditawarkan rumah sakit berhubungan
langsung dengan kesehatan yang menyangkut kehidupan pasien, jadi nilai-nilai
kemanusian harus dijunjung tinggi. Rumah sakit sebagai penyedia jasa dibatasi oleh kode
etik profesi bagi setiap profesi yang bekerja di rumah sakit. Dengan adanya perbedaan ini
maka rumah sakit lebih disebut institusi daripada perusahaan karena adanya tanggung
jawab moril daripada mencari keuntungan semata.
Pengorganisasian Rumah Sakit meliputi seluruh kegiatan penentuan jumlah dan jenis
sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk melaksanakan setiap kegiatan. Jasa-jasa
penunjang merupakan sarana pengorganisasian yang perlu dijalankan, sehingga proses
pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
Manajemen Rumah Sakit Baptis Batu mempunyai kegiatan sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan adalah proses untuk menentukan tujuan organisasi yang akan


dicapai perusahaan dan mengatur strategi yang akan dilaksanakan agar dapat
tercapai. Perencanaan ini dapat disusun baik untuk jangka pendek maupun jangka
panjang, agar dapat dipakai sebagai dasar untuk mengendalikan kegiatan
perusahaan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian adalah membentuk kerangka dasar dalam menentukan


4
aktifitas dan tugas pokok dari suatu kelompok individu atau individu dalam
perusahaan, yang meliputi pemberian tugas tanggung jawab tertentu,
pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk
melaksanakan tugas-tugasnya, pertanggung jawaban atas tugas yang diberikan.

3. Pengarahan (Leading/Actuating)

Sesudah rencana dibuat, organisasi dibentuk dan susun personalianya,


langkah berikutnya pengarahan. Pengarahan merupakan proses yang harus
dilakukan oleh manajemen agar pelaksanaan dapat diarahkan sesuai dengan
tujuan yang diinginkan oleh perusahaan, untuk tujuan tersebut manjemen harus
selalu mengadakan pendekatan dan perbaikan yang diperlukan untuk
menumbuhkan motivasi para karyawan agar dapat bekerja dengan optimal sesuai
dengan rencana. Manajemen harus memberikan gambaran yang jelas apa yang
akan dituju, memberikan petunjuk yang memadahi, dan memiliki perasaan apakah
pelaksanaan akan memberikan sumbangan terhadap tujuan yang akan dicapai
tersebut.

4. Pengawasan (Controling)

Pengawasan atau pengendalian adalah proses untuk memeriksa kembali,


menilai dan selalu memonitor laporan-laporan apakah pelaksanaan tidak
menyimpang dari tujuan yang sudah ditentukan, hal ini penting untuk menghemat
pemborosan biaya yang dikeluarkan. Dalam mengadakan pengendalian harus
diadakan perbandingan antara hasil sesungguhnya yang dicapai dengan proyeksi
yang ditetapkan dalam perencanaan, untuk menilai prestasi masa lalu dan
meletakan tanggung jawab adanya penyimpangan yang terjadi.

Untuk rencana kerja dalam satu tahun, Rumah Sakit, manajer, komite, instalasi dan
bagian membuat rencana kerja. Rencana kerja dan anggaran ini akan dievaluasi satu
tahun sekali dan disusun berdasarkan pengukuran kinerja BalancedScore Card.

Balanced Score Card merupakan salah satu model pengukuran kinerjagabungan


antara ukuran kinerja keuangan dan non keuangan. Oleh sebab itu kinerja diukur dari
empat prespektif yaitu:
1. Keuangan, contoh: target keuangan / pendapatan.
2. Pelanggan, contoh: indeks kepuasan pelanggan.
3. Bisnis Internal contoh: program kerja.
4. Pembelajaran dan pertumbuhan contoh: peningkatan kemampuan
pegawai dengan diklat internal / eksternal.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang jenis dan mutu
pelayanan dasar yang merupakan urusan wajib daerah yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal, juga merupakan spesifikasi teknis tentang tolak ukur
pelayanan minimum yang diberikan oleh Badan Layanan Umum kepada masyarakat.
Indikator SPM adalah tolok ukur untuk prestasi kuantitatif dan kualitatif yang digunakan
untuk menggambarkan besaran sasaran yang hendak dipenuhi dalam pencapaian suatu
SPM tertentu, berupa masukan, proses, hasil dan atau manfaat pelayanan. SPM dan
indikator ini dimonitoring, dicatat oleh unit-unit yang terkait dan dilaporkan secara berkala
dalam Rapat Kerja bulanan. Evaluasi dari laporan akan dilakukan implementasi guna
perubahan menuju arah yang lebih baik.

5
BAB II

GANBARAN UMUM RUMAH SAKIT


Tk.IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA

Dalam upaya membantu pemerintah meningkatkan kesehatan masyarakat


khusus nya tentara pada tahun 1957 di Wilayah OKU didirikan satu satuan kecil
kesehatan tentara yang disebut TPA (Tempat Perawatan ABRI) d e n g a n t e k a d s e r t a
s e m a n g a t i n g i n m e m b e r i k a n  pelayanan prima. Tahun 1960 TPA tersebut berubah
status menjadi Detasemen Kesehatan Militer Kodim 0403 (Denkesdim 0403) yang lebih
dikenal dengan sebutan DKT (Djawatan Kesehatan Tentara).

Kemudan berdasarkan Surat Keputusan Kasad Nomor Skep / 76 / X / 1985 tanggal


28 Oktober 1985, tentang Perubahan Status Denkesdim 0403 menjadi Poliklinik
Induk 02.08.01 Baturaja. Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja berubah
status dari Poliklinik Induk menjadi Rumkit berdasarkan Surat Keputusan Kepala Staf
Angkatan Darat Nomor Skep / 5 / I / 1996 tanggal 08 Januari 1996 dan Sprin Pangdam
II/Swj Nomor Sprin / 675 / III / 1996 tanggal 30 Maret 1996 serta diresmikan oleh
Pangdam II/Sriwijaya pada tanggal 21 Mei 1996.

Berdasarkan Surat Pangdam II/Sriwijaya Nomor B / 678 / XI / 1999 tanggal 15


Nopember 1999 tentang persetujuan/memberikan izin menggunakan nama Rumkit Tk.
IV dr. Noesmir Baturaja untuk Rumkit Tk. IV 02.07.05 Baturaja. Maka pada tanggal 19
Desember 1999 setelah diresmikan oleh Pangdam II/Swj nama Rumkit Tk. IV 02.07.05 dr.
Noesmir Baturaja dapat digunakan.

Rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja siap menerima penderiata
sepanjang 24 jam sehari dengan dukungan dokter seta para medis yang terlatih, dimana
penderita akan dilayani dengan ramah dan penuh perhatian. Fasilitas pelayanan rawat
jalan meliputi Poliklinik Umum, Poliklinik Penyakit Dalam, Poliklinki Kebidanan / KIA,
Poliklinik Anak, Poliklinik Bedah, Poliklinik Gigi, Laboratorium, Pemeriksaan Radiologi,
Pelayanan Apotik, Instalasi Gizi dan Kamar Operasi. Sedangkan untuk fasilitas pelayanan
rawat inap meliputi Zaal Laki-laki, Zaal Wanita, Zaal Anak, Zaal Kebidanan / VK, ICU,
Pelayanan Gawat Darurat, dan VIP.

Tugas dan tanggung jawab Rumkit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja dalam
membina, menyelenggarakan dan melaksanakan fungsi kesehatan meliputi bidang
bantuan dan dukungan kesehatan preventif, kuratif, rehabilitasi, kesehatan gigi dan mulut
serta kesehatan militer pada umumnya di wilayah Kodim 0403 OKU.

Rumkit Tk. IV 02.07.05 dr.Noesmir Baturaja merupakan sandaran dukungan


kesehatan dan pelayanan kesehatan bagi 10 (sepuluh) satuan TNI AD dengan lebih dari
5.052 jiwa TMT 1 Januari 2014 terwadahi sebagai pasien BPJS. Tidak dapat dipungkiri
sebagai sarana sosial Rumkit Tk.IV 02.07.05 dr.Noesmir Baturaja dituntut juga untuk
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat umum yang ada di wilayah kerjanya,
sehingga memerlukan perencanaan, pelaksanaan dan pengelolaan serta manajemen
Rumkit secara baik.

6
BAB III

VISI MISI MOTTO NILAI FALSAFAH DAN TUJUAN


RUMAH SAKIT Tk.IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA

A. VISI

Visi rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir baturaja adalah Menjadi kebanggan
prajurit, PNS TNI dan keluarga serta masyarakat penggunanya dalam bidang pelayanan
kesehatan.

B. MISI

Misi rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah Memberikan pelayanan
kesehatan yang prima kepada prajurit PNS TNI dan keluarga serta masyarakat
penggunanya dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan

C. TUJUAN

Tujuan rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr.Noesmir Baturaja adalah :


1. Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan
2. Peningkatan sumber daya manusia
3. Peningkatan sumber daya personil

D. MOTTO

Motto rumah sakit Tk.IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah Ramah, Cepat, dan
Cermat

E. FILOSOFI

Filosofi rumah sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah dengan sikap
profesionalisme memberikan pelayanan kepada pasien sehingga tercipta kepuasan
semua pihak.

F. FUNGSI

Fungsi rumah sakit Tk. IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja adalah:


 Adminnistrasi : Mengelola menejmen rumah sakit
 Pelayanan : Memberikan pelayanan prima kepada prajurit dan
masyarakat penggunanya
 Diklat : Mendidik dan melatih personil dalam rangka peningkatan
SDM
 Penyuluhan : Memberikan informasi kesehatan kepada prajurit dan
masyarakat penggunanya.

7
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI
RUMAH SAKIT Tk.IV 02.07.05 dr. NOESMIR BATURAJA

A. BAGAN ORGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur Organisasi Rumah Sakit Tk.IV 02.07.05 di pimpin oleh Kepala Rumah
Sakit yang membawahi bagian pelayanan medis dan bagian pelayanan administrasi dan
keuangan. Bagian pelayanan medis membawahi langsung kepala subbagian pelayanan
medis, kepala subbagian keperawatan dan kebidanan serta kepala subbagian penunjang
medis, sedangkan bagian pelayanan administrasi dan keuangan membawahi langsung
kepala subbagian keuangan dan kepala subbagian administrasi dan umum.
Struktur organisasi Rumah Sakit Tk.IV 02.07.05 dr.Noesmir Baturaja adalah
sebagai berikut :

B. KETERANGAN / PENGERTIAN

a. Unit Struktural

i. Kepala Rumah Sakit

Adalah kepala atau pejabat tertinggi di Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05


dr. Noesmir Baturaja
8
ii. Wakil Kepala Rumah Sakit

Adalah pejabat yang membantu Kepala Rumah Sakit dalam melakukan


tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang masing-masing,
yaitu :
 Wakil Kepala : membantu kepala rumah sakit dalam bidang pelayanan
medis dan keperawatan.
 Kabina : membantu kepala rumah sakit dalam bidang umum dan
keuangan

iii. Paurtuud

Adalah pejabat yang membantu Kepala Rumah Sakit dalam


pelaksanaan satu atau lebih pelayanan rumah sakit, yaitu :
1. Kepala Instalasi rawat jalan, dan Medikal Check Up
2. Kepala Instalasi Rawat Inap dan Keperawatan
3. Kepala Instalasi Gawat Darurat dan Out Care
4. Kepala ICU dan Kamar Operasi
5. Kepala Bagian Pemasaran, Komplain dan Pelayanan Perusahaan
Asuransi

iv. Unit Kerja

Adalah suatuwadah structural yang terdiri dari tenaga ahli dan tenaga
profesi dan memiliki fungsi tertentu sebagai bagian yang tidak terpisahkan
dari rumah sakit baik berfungsi pelayananmaupun pendukung operasional
rumah sakit. Unit Kerja di Rumah Sakit Tk IV dr. Noesmir Baturaja dibedakan
menjadi 2 yaitu divisi bisnis yang diberi istilah instalasi dan divisi pendukung
yang diberi istilah Bagian. Seluruh Instalasi dibawah tanggung jawab Wakil
Kepala Pelayanan dan seluruh Bagian dibawah tanggung jawab Kabina
Umum dan Keuangan. Unit Kerja dapat bertanggung jawab atas satu atau
lebih sub unit kerja. Berikut adalah daftar Unit Kerja :
 Instalasi Rawat Jalan
 Instalasi Rawat Inap
 Instalasi Care Unit
 Instalasi Gawat Darurat
 Instalasi Kamar Operasi
 Instalasi Farmasi
 Instalasi Laboratorium
 Instalasi Radiologi
 Instalasi Gizi
 Bagian Administrasi
 Bagian Rekam Medik
 Bagian Pemeliharaan Sarana
 Bagian Layanan Perusahaan dan Asuransi
 Bagian Keuangan

v. Bagian Inventry Unit Kerja Outsourcing

Cleaning Service, Security, Parkir

9
b. Unit Non Struktural

i. Komite

Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
yang dibentuk untuk memberikan pertimbangan strategis kepada direktur
dalam rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit.
Komite yang ada di Rumah Sakit Tk.IV dr. Noesmir Baturaja adalah sebagai
berikut :
1. Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit
2. Komite Medik
3. Komite Mutu dan Keselamatan Pasien Rumah Sakit
4. Komite Pencegahan Pengendalian Infeksi Rumah Sakit (PPI)
5. Komite Keperawatan
6. Struktural Pemeriksaan Internal (SPI)

ii. KSM/ Kelompok Staf Medis

Adalah kelompok dokter yang bekerja dibidang medis dalam jabatan


funsional. Kelompok Staf Medis Rumah Sakit Tk. IV dr. Noesmir Baturaja
dikelompokkan sebagai berikut :
 Kelompok Staf Medis Bedah
 Kelompok Staf Medis Non Bedah

iii. Panitia

Adalah wadah non structural yang terdiri dari tenaga ahli dan profesi
yang dibentuk untuk bertanggung jawab terhadap bidang tertentu dalam
rangka peningkatan dan pengembangan pelayanan rumah sakit
1. Panitia Mutu dan Keselamatan Pasien
2. Panitia Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
3. Panitia Rekam Medik
4. Panitia Farmasi dan Therapi
5. Panitia Pendidikan Kesehatan Rumah Sakit

10
BAB V

INSTALASI RAWAT INAP

A. VISI

Memberikan pelayanan keperawatan yang professional.

B. MISI

1. Memberikan pelayanan keperawatan profesional yang berkualitas mengacu


pada standar asuhan keperawatan dan standar prosedur operasional
keperawatan.
2. Meningkatkan profesionalisme SDM Keperawatan melalui pelatihan dan
pendidikan.
1. Memberikan kepuasan pada pelanggan dengan meningkatkan kerjasama
yang baik antar bagian.

C. FALSAFAH TUJUAN
.
1. Dalam melaksanakan pelayanan keperawatan memandang manusia secara
holistik (Bio-Psiko-Sosial-Spiritual)
2. Dalam melaksanakan pelayanan keperawatan tidak membedakan suku
bangsa dan agama.
3. Dalam melaksanakan pelayanan keperawatan bekerja secara Tim dengan
melibatkan pasien dan keluarga.
4. Dalam memberikan asuhan keperawatan, perawat menggunakan proses
keperawatan dengan lima tahapan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan
pasien /keluarga.
5. Pendidikan keperawatan berkelanjutan harus dilaksanakan secara terus
menerus.

D. STRUKTUR ORGANISASI

1. Struktur Organisasi Zaal Laki

11
2. Struktur Organisasi Zaal Wanita

3. Struktur Organisasi Zaal Anak

12
4. Struktur Organisasi Ru. Kebidanan

E. URAIAN JABATAN

1. KEPALA INSTALASI RAWAT INAP


1) Tugas Pokok

Menyelenggarakan kegiatan pelayanan medik, keperawatan dan atau


pelayanan penunjang medik, sesuai dengan standart yang sudah ditetapkan
melalui pengelolaan sumber daya yang tersedia secara efektif, efisien dan
produktif.

2) FUNGSI

Perencanaan, pelaksanaan, pengkoordinasian, pengendalian dan


pengevaluasian penyelenggaraan kegiatan pelayanan medik, keperawatan
dan atau pelayanan penunjang medik, dilingkup instalasi.

3) Uraian Tugas

 Merencanakan kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai dan lingkup


instalasi.

13
 Menyusun rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional dan
penerimaan instalasi dalam suatu Rencana Bisnis Anggaran (RBA)
 Menyususn standart pelayanan minimal instalasi.
 Melaksanakan rencana kerja instalasi sesuai dengan tugas pokok dan
standart pelayanan yang telah ditetapkan.
 Mengelola dan memberdayakan semua sumberdaya di instalasi dalam
rangka untuk meningkatkan mutu pelayanan dan cakupan pelayanan.
 Mengupayakan pemenuhan target, sasaran dan tujuan instalasi sesuai
dengan rencana kerja dan standart pelayanan minimal.
 Mengembangkan kemampuan instalasi dalam pelayanan secara
berkelanjutan.
 Melaksanakan administrasi secara tertib, transparan dan akuntabel.
 Melaksanakan koordinasi dengan unit-unit kerja terkait dalam rangka
pelaksanaan tugas instalasi.
 Melaksanakan evaluasi dan pengendalian terhadap pelaksanaan
kegiatan dan sumberdaya yang digunakan dilingkup instalasi.
 Mengevaluasi sdtandart pelayanan instalasi.
 Menyelaesaikan masalah yang menghambat tugas operasional instalasi.
 Menyediakan sarana dan prasarana secara proporsional sesuai
kebutuhan instalasi.
 Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanan tugas
operasional kepada direktur secara berjenjang.

4) Kewenangan

 Mengusulkan rencana kebutuhan, mutasi dan diklat pegawai


 Mengusulkan rencana kerja, kebutuhan sarana, prasarana, operasional
dan penerimaan instalasi dalam suatu rencana bisnis anggaran (RBA)
 Mengusulkan standart pelayanan minimal instalasi
 Memimpin koordinasi dengan unit-unit kerja terkait termasuk satuan
medis fungsional (SMF) dalam pelaksanaan tugas instalasi.
 Mengatur pengunaan sarana, prasarana secara efektif, efisien dan
produktif.
 Menyusundan mengusulkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan
pelaksanaan dan kelancaran pelayanan instalasi
 Melaksanakan ketentuan disiplin kerja di instalsi.
 Mengusulkan penilaian kinerja karyawan atau daftar penilaian dalam
(SKP) di lingkup instalasi.
 Mengusulkan sistem ‘ Reward dan Punisment’ terhadap kinerja
karyawan sesuai dengan batas kewenangannya.

5) Tanggung Jawab

 Dalam melaksanakan tugasnya instalasi bertanggung jawab kepada


direktur RS secara berjenjang.
 Menjamin kelancaran operasional dalam pelayanan dan atau dukungan
pelayanan secara efisien, efektif, bermutu dan produktif.
 Menjamin tercapainya sasaran dan target sesuai dengan program kerja
(ketentuan) yang telah ditetapkan.

14
2. SEKRETARIS
1) Tugas Pokok

Membantu kepala instalasi dalam urusan administrative

2) Uraian Tugas

 Melaksanakan agenda surat masuk dan surat keluar


 Melaksanakan notulensi rapat
 Membuat dan mencatat agenda kerja instalasi
 Membuat undangan dan mempersiapkan rapat instalasi
 Mengumpulkan laporan dari ruang-ruang rawat dibawah instalasi rawat
inap.
 Merekap laporan bulanan dari ruang-ruang rawat di bawah instalasi
rawat inap.
 Menyerahkan hasil rekapan laporan bulanan kepada ka instalasi untuk
dianalisa.

3. KEPALA RUANG
1) Tugas Pokok

Mengawasi dan mengendalikan kegiatan pelayanan keperawatan diruang


rawat yang berada di wilayah tanggung jawabnya.

2) Uraian Tugas
 Melaksanakan fungsi perencanaan:
o Menyusun rencana kerja kepala ruangan
o Berperan serta menyusun falsafah dan tujuan pelayanan
keperawatan diruang rawat yang bersangkutan
o Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan dari segi jumlah
maupun kualifikasi untuk ruang rawat
 Melaksanakan fungsi penggerakan dan pelaksanaan :
o Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan pelayanan
diruang rawat
o Menyusun jadwal atau daftar dinas tenaga keperawatan
o Melaksanakan orientasi kepada pasien atau keluarga meliputi:
 Penjelasan tentang peraturan rumah sakit
 Tata tertib ruang rawat
 Fasilitas yang ada dan cara penggunaannnya serta kegiatan
rutin sehari-hari
o Melaksanakan orientasi kepada tenaga keperawatan baru
o Membimbing tenaga keperawatan untuk melaksanakan asuhan
keperawatan.
o Mengadakan pertemuan berkala/insidentil dengan staf keperawatan.
o Memberi kesempatan atau ijin kepada staf keperawatan
o Pelatihan koordinasi dengan Ka Sie keperawatan
o Mengupayakan pengadaan peralatan dan obat-obatan sesuai
dengan kebutuhan berdasarkan ketentuan atau kebijakan rumah
sakit.

15
 Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian dan penilaian:
o Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan keperawatan yang
telah ditentukan.
o Melakukan penilai kinerja tenaga keperawatan yang berada di bawah
tanggung jawabnya.
o Mengawasi, mengendalikan dan menilai pendayagunaan tenaga
keperawatan,peralatan dan obat-obatan.
o Mengawasi dan menilai asuhan keperawatan sesuai standart yang
berlaku secara mandiri.
o Mengawasi dan menilai siswa/mahasiswa keperawatan untuk
memperoleh pengalaman belajar sesuai dengan tujuan program
bimbingan yang telah ditentukan.

4. PENANGGUNG JAWAB SHIFF


1) Tugas Pokok

Mengkoordinir sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan


asuhan keperawatan pada sekelompok pasien melalui upaya kooperatif,
kolaboratif dan secara teknis administratif bertanggung jawab kepada
kepala ruang
.
2) Uraian Tugas

 Membuat rencana asuhan keperawatan bulanan, mingguan dan harian


bersama kepala ruang.
 Mengatur jadwal dinas timnya yang dikoordinasikan dengan kepala
ruang.
 Melakukan pengkajian, menyusun diagnose dan perencanaan tindakan
bersama anggota timnya.
 Melakukan pengharahan kepada perawat pelaksanaan tentang
pelaksanaan asuhan keperawatan.
 Melakukan kerjasama dengan tim perawatan lain dan kolaborasi dengan
anggota tim kesehatan lainnya dalam pelaksanaan asuhan asuhan
keperawatan secara berkesinambungan
 Melakukan evalusi dan audit internal asuhan keperawatan yang menjadi
tanggungjawab timnya.
 Melakukan perbaikan pemberian asuhan keperawatan
 Menerima laporan dari anggota timnya tentang asuhan keperwatan yang
menjadi tanggungjawab timnya.
 Membuat laporan pelaksanaan asuhan keperawatan yang dilakukan
timnya kepada kepala ruang baik secara lisan maupun tulisan.

5. PERAWAT PELAKSANA
1) Uraian Tugas:
 Membuat laporan harian mengenai asuhan keperawatan
 Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas
 Mendampingi visit dokter dan mencatat instruksi dokter
 Mengaplikasikan konsep bermain sesuai tahap perkembangan
 Memberikan pendidikan kesehatan

16
 Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku
 Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi
siap pakai
 Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaannya,
serta kegiatan rutin sehari-hari diruangan
 Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
keluarganya
 Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien
 Menyususn diagnose keperawatan pasien
 Menyusun rencana asuhan keperawatan
 Melaksanakan tindakan asuhan keperawatan
 Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan yang sudah diberikan
 Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
 Memantau dan meniali kondisi pasien
 Menciptakan dan memelihara hubungan kerjasama yang baik dengan
tim kesehatan yang lain
 Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus
dan upaya peningkatan mutu asuhan keperawatan
 Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh kepala ruang
 Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan di bidang perawatan
 Melaksanakan sistem dan pelaporan
 Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan keperawatan dirumah
 Memberi penyulughankesehatan kepada pasien dan keluarga sesuai
keadaan pasien dan kebutuhan pasien.
 Melaporkan pelaksanaan tugas pada atasan baik secara lisan maupun
tertulis
 Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh pimpinan

6. BIDAN PELAKSANA
Uraian Tugas:

 Membuat laporan harian mengenai asuhan kebidanan


 Melakukan serah terima pasien dan lain-lain secara bergantian dinas
 Mendampingi visit dokter dan mencatat instruksi dokter
 Menerima pasien yang akan bersalin
 Memberikan pendidikan kesehatan
 Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu dalam kondisi
siap pakai
 Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang ruangan dan
lingkungan, peraturan atau tata tertib, fasilitas dan cara penggunaannya,
serta kegiatan rutin sehari-hari diruangan
 Menciptakan hubungan kerja sama yang baik dengan pasien dan
keluarganya
 Mengkaji kebutuhan dan masalah kesehatan pasien
 Menyusun rencana asuhan kebidanan
 Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan
 Melaksanakan evaluasi tindakan kebidanan yang sudah diberikan
 Melakukan pertolongan pertama kepada pasien dalam keadaan darurat
 Memantau dan meniali kondisi pasien
17
 Merawat dan meneliti bayilahir, mencatat identitasnya, antara lain:
memberi label (nama ibu,nomor register ibu dan cap ibu jari tangan
kanan ibu, serta cap jari kaki kanan dan kaki kiri bayi)
 Memberitahukan kepada pasien/ keluarga dengan mempertimbangkan
aspek psikologis mengenai keadaan bayi bila ada kelainan/cacat
 Memberi penyuluhan kepada pasien / keluarganya antara lain
mengenai : kebersihan perorangan, keluarga berencana, perawatan
payudara, perawatan maternitas, perawatan bayi/ tali pusar.
 Memberi bimbingan kepada siswa/ mahasiswa praktek yang
menggunakan kamar bersalin sebagai bahan praktek.

18
BAB VI

TATA HUBUNGAN KERJA

Instalasi Penunjang Non


Diagnostik

Instalasi
IRNA Instalasi Penunjang
Perawatan Lain
Diagnostik

Instalasi Rekam
Instalasi PDE Medik

RS Lain

a. Hubungan Intern
Instalasi rawat inap memberikan pelayanan yang berkomperhensif terhadap
kebutuhan pasien baik secara langsung yang berkaitan dengan pemeriksaan
penunjang, diagnostic, perawatan khusus maupun yang tidak langsung terkait
dengan penunjang non diagnostic, dokumen rekam medic dan SIMRS.

b. Hubungan Ekstern
Instalasi rawat inap berkolaborasi dengan rumah sakit lain dalam hal rujukan
pasien yang memerlukan perawatan tingkat yang lebih tinggi atau lanjut.

19
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Instalasi rawat inap berkoordinasi dengan bidang pelayanan dalam pengaturan


sumber daya manusia yang ada di instalsi. Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi
personil rawat ianp sebagi berikut:

Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil


1. Berdasarkan jenis Jabatan

Uraian Jabatan kualifikasi Jumlah Kebutuhan Keterangan


yang Ada
Pendidikan Sertifikat
pelatiahan
Kepala Instalasi
Kepala Ruang
Penaggung jawab
shiff
Perawat
Pelaksana

2. Berdasarkan Pembagian Instalasi

Penentuan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan Pedoman Cara


Penghitungan kebutuhan Tenaga Keperawatan (Direktorat pelayanan
Keperawatan, Depkes 2002).

Cara perhitungan dalam satu ruangan:

Rata – rata Rata-rata jam Jumlah jam


No Jenis / Kategori
pasien /hari perawatan/pasien/hari perawatan / hari

1 Pasien Penyakit 5 3,5 17,5


Dalam
2 Pasien Bedah 3 4 12
3 Pasien Gawat 1 10 10
4 Pasien Anak 3 4,5 13,5
5 Pasien Kebidanan 1 2,5 2,5
Jumlah 13 24,5 55,5

Ket ;
Jadi jml tenaga perawat yang diperlukan adalah =
Rata2 jml pasien/hari x rata2 jam/perawat/pasien/hari = jml perawat
Jam kerja efektif/shiff

Untuk perhitungan jumlah tenaga tersebut perlu ditambah (factor koreksi) ;


Hari libur/cuti/hari besar (loss Day):
20
= 52 + 12 + 14 = 78 hari
286

Jumlah tenaga keperawatan yang mengerjakan tugas-tugas non keperawatan


(non-nursing jobs) seperti contoh : membuaqt perincian pasien pulang,
kebersihan ruangan, keberihan alkes,dll diperkirakan 25% dari jam pelayanan
keperawatan.

Jumlah tenaga = tenaga yang tersedia + factor koreksi

- Ruang Perawatan Neonatus

Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 4
- Jumlah jam perawatan / hari = 4,5 jam ( askep minimal )
- Jam efektif perawat / hari = 8 jam

a. Jumlah Tenaga Keperawatan


= 4 x 4,5 = 2,25 = 2 orang
8
b. Loss Day
= 78 / 286 x 2 orang = 0,54 = 1 orang

3) Faktor Koreksi
= 25% x ( 3 + 1 ) = 4 orang
4) Kebutuhan Tenaga Keperawatan Total
= 2 + 1+ 1 = 4 orang

- Ruang Perawatan Anak

Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 14
- Jumlah jam perawatan / hari = 4,5 jam
- Jam efektif perawat / hari = 8 jam

a. Jumlah Tenaga Keperawatan


= 14 x 4,5 = 7,8 = 8 orang
8
b. Loss Day
= 78 / 286 x 8 orang = 2,16 = 2 orang

c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 8 + 1 ) = 2,25 = 2 orang

d. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Total


= 8 +2 + 2 = 12 orang + 1 Kepala Ruang = 13 orang
Jumlah tenaga ruang anak dan neonatus yang ideal = 4 + 13 = 17 orang
Berdasarkan perhitungan tenaga kerja maka penataan shif sebagai berikut :
1. Shif Pagi : 5 orang
2. Shif Sore : 3 orang
3. Shif Malam : 3 orang
21
4. Lepas malam / libur : 3 orang
5. Cuti / Piket : 3 orang
Jumlah 17 orang
Tenaga keperawatan di ruang anak dan neonatus saat ini ada 13 orang jadi
berdasarkan perhitungan tersebut ada kekurangan 4 orang.

- Ruang Perawatan Zaal Laki

Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 15
- Jumlah jam perawatan / hari = 4 jam
- Jam efektif perawat / hari = 8 jam

a. Jumlah Tenaga Keperawatan


= 15 x 4 = 7,5 = 8 orang
8
b. Loss Day
= 78 / 286 x 8 orang = 2,16 = 2 orang

c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 8 + 1 ) = 2,25 = 2 orang

d. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Total


= 8 +2 + 2 = 12 orang + 1 Kepala Ruang = 13 orang

Jumlah tenaga ruang zaal laki yang ideal = 13 orang


Berdasarkan perhitungan tenaga kerja maka penataan shif sebagai berikut :
1. Shif Pagi : 4 orang
2. Shif Sore : 2 orang
3. Shif Malam : 3 orang
4. Lepas malam / libur : 2 orang
5. Cuti / Piket : 2 orang
Jumlah 13 orang

- Ruang Perawatan Zaal Wanita

Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien / hari = 12
- Jumlah jam perawatan / hari = 4 jam
- Jam efektif perawat / hari = 8 jam

a. Jumlah Tenaga Keperawatan


= 12 x 4 = 6 orang
8
b. Loss Day
= 78 / 286 x 6 orang = 2 orang
c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 6 + 1 ) = 1,75 = 2 orang
d. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Total
= 6 +2 + 2 = 10 orang + 1 Kepala Ruang = 11 orang
Jumlah tenaga ruang zaal wanita yang ideal = 11 orang
22
Berdasarkan perhitungan tenaga kerja maka penataan shif sebagai berikut :
1. Shif Pagi : 4 orang
2. Shif Sore : 2 orang
3. Shif Malam : 2 orang
4. Lepas malam / libur : 2 orang
5. Cuti / Piket : 1 orang
Jumlah 11 orang
Tenaga keperawatan di ruang zaal wanita ada 12 orang jadi berdasarkan
perhitungan tersebut ada kelebihan 1 orang

- Ruang Kebidanan

Ketentuan :
- Rata – rata jumlah pasien setiap hari = 7 pasien
- Waktu yang diperlukan untuk persalinan mencakup Kala I s/d IV = 8
jam/pasien
- Jumlah efektif kerja bidan/ hari = 8 jam

a. Jumlah Tenaga Keperawatan


= 7x8 = 7 orang
8
b. Loss Day
= 78 / 286 x 7 orang = 1,89 = 2 orang

c. Faktor Koreksi
= 25% x ( 2 + 1 ) = 0,75 = 1 orang

d. Kebutuhan Tenaga Keperawatan Total


= 7 + 2 + 1 = 10 orang + 1 Kepala Ruang = 11 orang

Jumlah tenaga ruang VK yang ideal = 12 orang


Berdasarkan perhitungan tenaga kerja maka penataan shif sebagai berikut :
1. Shif Pagi : 4 orang
2. Shif Sore : 2 orang
3. Shif Malam : 2 orang
4. Lepas malam / libur : 2 orang
5. Cuti / Piket : 2 orang
Jumlah 12 orang

23
BAB IX

KEGIATAN ORIENTASI

Untuk Instalasi Rawat Inap kegiatan orientasi yang dilakukan kepada perawat baru
sebagai upaya untuk menyesuaikan diri pada tempat/ unit kerja baru dalam rangka
memenuhi syarat bagi pekerjaan/ jabatan dengan situasi baru yang berbeda dan asing.

Kegiatan orientasi mempunyai tujuan antara lain:

1. Memahami tugas, kewajiban, wewenang dan prosedur kerja


2. Memahami tujuan, falsafah, dan peraturan-peraturan di lingkungan rumah
sakit serta kebijakan pimpinan rumah sakit
3. Memahami prosedur-prosedur dalam berbagai bidang di berbagai unit kerja
4. Memahami teknik-teknik mengerjakan basic life support dalam keadaan
darurat.
5. Memahami prosedur tentang penilaian terhadap penampilan kerja staf
keperawatan.

Materi orientasi meliputi:

1. Materi Umum
 Struktur organisasi rumah sakit dan bidang keperawatan
 Falsafah dan tujuan rumah sakit dan pelayanan keperawatan
 Falsafah/ sarana yang tersedia dan cara penggunaannya
 Kebijakan dan prosedur yang berlaku di rumah sakit/ pelayanan
keperawatan
 Metode pemberian asuhan keperawatan
 Pola ketenagaan dan sistem penilaian kinerja keperawatan
 Prosedur pengamanan dalam berbagai bidang di rumah sakit
 Hak dan kewajiban perawat

2. Materi
 Struktur organisasi instalasi/ ruangan
 Setting ruangan dan alat
 Tata tertib instalasi/ ruangan
 Prosedur administrasi instalasi/ ruangan
 Prosedur penerimaan pasien dan pemulangan pasien
 Manajemen/ model asuhan keperawatan pasien di instalasi/ ruangan
 Monitoring hemodinamik pasien di instalasi/ ruangan
 Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan pasien di instalasi/ ruangan
 Manajemen penggunaan alat-alat khusus di instalasi/ ruangan
 Manajemen logistik alat medis/ non medis (linen) di instalasi/ ruangan
 Manajemen pencucian dan siterilisasi alat di instalasi/ ruangan

Prosedur kegiatan orientasi yang dilakukan adalah


1. Tenaga keperawatan diserahkan dari urusan kepegawaian ke bidang
keperawatan
2. Tenaga keperawatan baru, pindahan dan mutasi antar ruang menerima
penjelasan materi orientasi yang meliputi materi umum dan khusus
24
3. Perkenalan dengan pejabat struktural/ fungsional di keperawatan
4. Pelaksanaan program orientasi di bidang keperawatan yang di jadwalkan
mulai dari IRJ, IGD, ICU, dan IRI
5. Setelah pelaksanaan orientasi perawat yang bersangkutan membuat laporan
ke bidang keperawatan
6. Berdasarkan evaluasi selama orientasi yang dibuat oleh masing-masing
kepala ruang, maka yang bersangkutan ditempatkan sesuai kebutuhan serta
ketrampilan yang bersangkutan melalui SK direktur.

25
BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

A. PENGERTIAN

Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu

B. TUJUAN

1) Rapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan yang


kesehatan yang diberikan.
2) Rapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait
dengan pelayanan kesehatan yang diberikan

C. KEGIATAN RAPAT

Pertemuan/Rapat

Instalasi rawat inap menyelenggarakan pertemuan/rapat;

 Rapat rutin dengan seluruh kepala ruang rawat inap yang diadakan setiap
bulan sekali
 Rapat rutin dengan seluruh administrasi rawat inap yang diadakan setiap
bulan sekali
 Rapat rutin dengan seluruh pramu ruang rawat inap setiap dua bulan sekali
 Rapat koordinasi dengan Instalasi lain

Format Notulen Rapat

Hari, tanggal :
Tempat :
Pemimpin Rapat :
Notulen Rapat :
Jumlah Peserta Rapat :
Agenda Rapat :

Hasil Rapat :

26
BAB XI

PELAPORAN

A. PENGERTIAN

Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan


segala sesuatu bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian pelayanan
keperawatan di ruang rawat inap

B. JENIS LAPORAN

Pencatatan dan pelaporan merupakan dokumentasi kegiatan


penyelenggaraan pelayanan rawat inap di Rumah Sakit Tk IV dr. Noesmir
Baturaja.
Kegiatan pelaporan dilakukan untuk memberikan data/ informasi yang cepat,
tepat dan akurat kepada pemangku kepentingan sebagai bahan pengambilan
keputusan, sesuai dengan kondisi yang terjadi serta penemuan kebiajakan yang
relevan. Di dalam pelaksanaannya, pelaporan dilakukan secara berkala dan
berjenjang.
Laporan berupa laporan bulanan, triwulan, semesteran, tahunan.

27
BAB XII

PENUTUP

Pada prinsipnya pelayanan instalasi rawat inap adalah bagian pelayanan dari
Rumah Sakit Tk IV 02.07.05 dr. Noesmir Baturaja yang tidak hanya memberikan
pelayanan berdasarkan pemenuhan target finansial saja, tetapi sebuah pelayanan yang
mengedepankan akan kasih dan mengutamakan keselamatan pasien dengan cara
meningkatkan sumber daya manusia melalui pendidikan ataupun pelatihan – pelatihan.

Semoga dengan adanya buku pedoman pelayanan ini pelayanan di Instalasi Rawat
Inap dapat berjalan dengan baik serta semakin dipercaya oleh masyarakat.

Dikeluarkan di Baturaja
Pada Tanggal 05 Oktober 2021
Kepala Rumah Sakit Tk. IV 02.07.05
dr. Noesmir Baturaja

dr. Hengky Irawan M. Biomed, Sp.An


Mayor CKM NRP 11040005570178

28

Anda mungkin juga menyukai