OLEH :
KELOMPOK 1
NAMA : ADE PUTRI UTAMA
AGUD RIANGGA
FERI ANTO ZEBUA
FERONIKA
MARTA RIAMA
PURNAMA SARI
SERI ANNUM
WAHYUNI SIREGAR
YOLA MANDALA SARI
KELAS : XII IPS 1
MAPLE : PKN
GP :
BAB I PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN IDEOLOGI TERBUKA
B. FUNGSI IDEOLOGI TERBUKA
C. DEFINISI/ PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
D. FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA
E. BATAS-BATAS KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA
F. KELEBIHAN DIJADIKANNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
G. PERMASALAHAN/ KELEMAHAN YANG MUNGKIN TIMBUL AKIBAT
DIJADIKANNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
H. SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
BAB II KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN
Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas serta karakteristik
masing – masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri . Namun demikian dapat
juga terjadi bahwa ideologi pada suatu bangsa datang dari luar dan dipaksakan keberlakuannya
pada bangsa tersebut sehingga tidak mencerminkan kepribadian dan karakteristik bangsa
tersebut.
Ideologi pancasila sebagai idielogi bangsa dan negara indonesia berkembang melalui
suatu proses yang cukup panjang. pada awalnya secara kausalitas bersumber dari nilai – nilai
yang dimilki oleh bangsa Indonesia yaitu dalam adat – istiadat , serta dalam agama – agama
bangsa indonesia sebagai pandangan hidup bangsa . oleh karena itu , nilai – nilai pancasila
berasal dari nilai – nilai pandangan hidup bangsa telah diyakini kebenarannya kemudian diangkat
oleh bangsa Indonesia sebagai dasar filsafat negara dan kemudian menjadi ideologi bangsa dan
negara. Oleh karena itu , ideologi pancasila ada pada kehidupan bangsa dalam rangka
bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa setiap bangsa pasti memiliki ideologi yang
menjadi ciri khas dari bangsa itu. Dalam praktiknya, ideologi itu ada yang bersifat terbuka , dan
ada pula yang bersifat tertutup. Dalam hal ini , Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi macam ini memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
a. Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (falsafah). Jadi, bukan keyakinan
ideologis sekelompok orang melainkan kesepakatan masyarakat.
b. Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia adalah milik
seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka.
c. Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu menggali
kembali falsafah tersebut dan kembali mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
d. Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan
menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah
itu.
e. Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai
latar belakang budaya dan agama.
Bertolak dari ciri-ciri diatas, bisa dikatakan bahwa Pancasila memenuhi semua
persyaratan sebagai ideologi terbuka. Hal ini dijelaskan, pertama, Pancasila adalah pandangan
hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia. Kedua, Isi Pancasila tidak langsung
operasional artinya kelima nilai dasar Pancasila itu berfungsi sebagai acuan dan dapat ditafsirkan
untuk mencari implikasinya dalam kehidupan nyata. Ketiga, Pancasila bukan ideologi yang
memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat. Keempat, Pancasila juga bukan
ideologi totaliter dan kelima, Pancasila menghargai pluralitas.
1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa
Indonesia seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
Keadilan. Atau nilai-nilainya tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe-
berian negara.
2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45,
UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll
3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai
Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita
melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi,
gotong-royong, musyawarah, dll.
Tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar
Negara. . Indonesia menganut ideologi terbuka karena Indonesia menggunakan sistem
pemerintahan demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat
dan melaksanakan sesuatu sesuai keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila
sebagai ideologi terbuka adalah yang paling tepat digunakan Indonesia.
Bangsa Indonesia yang besar ini tidaklah akan ada jika tidak memiliki sebuah landasan
ideologi. Tentunya, sebuah ideologi yang kuat dan mengakar di masyarakatlah yang akan bisa
menopang sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia ini. Ideologi yang kuat tersebut adalah
ideologi Pancasila.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat terbuka.
Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan
senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Keterbukaan ideologi Pancasila
bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar pancasila namun mengeksplisitkan wawasannya secara
lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-
masalah baru dan aktual.
Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima budaya
asing. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial senantiasa hidup bersama sehingga terjadilah
akulturasi budaya. Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi terbuka terhadap pengaruh budaya
asing, namun nilai-nilai esensial Pancasila bersifat tetap. Dengan perkataan lain Pancasila
menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan hakikat atau substansi Pancasila yaitu:
ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan bersifat tetap. Secara strategi
keterbukaan Pancasila dalam menerima budaya asing dengan jalan menolak nilai-nilai yang
tertentangan dengan ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan serta
menerima nilai-nilai budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar pancasila tersebut.
Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah terdapat
dalam penjelasan UUD 1945: “terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum
dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang
menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah
caranya membuat, mengubah dan mencabutnya .