Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

OLEH :
KELOMPOK 1
NAMA : ADE PUTRI UTAMA
AGUD RIANGGA
FERI ANTO ZEBUA
FERONIKA
MARTA RIAMA
PURNAMA SARI
SERI ANNUM
WAHYUNI SIREGAR
YOLA MANDALA SARI
KELAS : XII IPS 1
MAPLE : PKN
GP :

SMA NEGERI 1 SIBABANGUN


2016
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN
A. PENGERTIAN IDEOLOGI TERBUKA
B.     FUNGSI IDEOLOGI TERBUKA
C. DEFINISI/ PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
D. FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA
E. BATAS-BATAS KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA
F. KELEBIHAN DIJADIKANNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
G. PERMASALAHAN/ KELEMAHAN YANG MUNGKIN TIMBUL AKIBAT
DIJADIKANNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
H. SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
BAB II KESIMPULAN
BAB I
PENDAHULUAN

Suatu ideologi pada suatu bangsa pada hakikatnya memiliki ciri khas serta karakteristik
masing – masing sesuai dengan sifat dan ciri khas bangsa itu sendiri . Namun demikian dapat
juga terjadi bahwa ideologi pada suatu bangsa datang dari luar dan dipaksakan keberlakuannya
pada bangsa tersebut sehingga tidak mencerminkan kepribadian dan karakteristik bangsa
tersebut.
Ideologi pancasila sebagai idielogi bangsa dan negara indonesia berkembang melalui
suatu proses yang cukup panjang. pada awalnya secara kausalitas bersumber dari nilai – nilai
yang dimilki oleh bangsa Indonesia yaitu dalam adat – istiadat , serta dalam agama – agama
bangsa indonesia sebagai pandangan hidup bangsa . oleh karena itu , nilai – nilai pancasila
berasal dari nilai – nilai pandangan hidup bangsa telah diyakini kebenarannya kemudian diangkat
oleh bangsa Indonesia sebagai dasar filsafat negara dan kemudian menjadi ideologi bangsa dan
negara. Oleh karena itu , ideologi pancasila ada pada kehidupan bangsa dalam rangka
bermasyarakat , berbangsa dan bernegara.
Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa setiap bangsa pasti memiliki ideologi yang
menjadi ciri khas dari bangsa itu. Dalam praktiknya, ideologi itu ada yang bersifat terbuka , dan
ada pula yang bersifat tertutup. Dalam hal ini , Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka.

A. PENGERTIAN IDEOLOGI TERBUKA


Istilah Ideologi berasal dari kata "idea" yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar,
cita-cita. Dan "logos" yang berarti ilmu. Dalam arti luas, Ideologi dipergunakan untuk segala
kelompok cita-cita, nila-nilai dasar, dan keyakinan-keyakinan yang mau dijunjung tinggi sebagai
pedoman normatif. Dalam arti sempit Ideologi adalah gagasan-gagasan atau teori yang
menyeluruh tentang makna hidup dan nilai-nilai yang mau menentukan dengan mutlak
bagaimana manusia harus hidup dengan bertindak. Atau, Ideologi adalah cara hidup atau tingkah
laku atau hasil pemikiran yang menunjukkan sifat-sifat tertentu pada seorang individu atau suatu
kelas atau pola pemikiran mengenai pengembangan pergerakan atau kebudayaan.
Ideologi terbuka, merupakan suatu pemikiran yang terbuka. Ciri-cirinya: bahwa nilai-nilai
dan cita-citanya tidak dapat dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari moral,
budaya masyarakat itu sendiri; dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang,
melainkan hasil musyawarah dari konsensus masyarakat tersebut; nilai-nilai itu sifatnya dasar,
secara garis besar saja sehingga tidak langsung operasional.
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan perkembangan zaman dan
adanya dinamika secara internal. Sumber semangat ideologi terbuka itu sebenarnya terdapat
dalam Penjelasan Umum UUD 1945, yang menyatakan, “... terutama bagi negara baru dan
negara muda, lebih baik hukum dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok,
sedangkan aturan-aturan yang menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-
undang yang lebih mudah cara membuatnya, mengubahnya dan mencabutnya“.

Ideologi terbuka adalah ideologi yang tidak dimutlakkan. Ideologi macam ini memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:
a.    Merupakan kekayaan rohani, moral, dan budaya masyarakat (falsafah). Jadi, bukan keyakinan
ideologis sekelompok orang melainkan kesepakatan masyarakat.
b.    Tidak diciptakan oleh negara, tetapi ditemukan dalam masyarakat sendiri, ia adalah milik
seluruh rakyat, dan bisa digali dan ditemukan dalam kehidupan mereka.
c.      Isinya tidak langsung operasional. Sehingga, setiap generasi baru dapat dan perlu menggali
kembali falsafah tersebut dan kembali mencari implikasinya dalam situasi kekinian mereka.
d.     Tidak pernah memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat, melainkan
menginspirasi masyarakat untuk berusaha hidup bertanggung jawab sesuai dengan falsafah
itu.
e.      Menghargai pluralitas, sehingga dapat diterima warga masyarakat yang berasal dari berbagai
latar belakang budaya dan agama.

Bertolak dari ciri-ciri diatas, bisa dikatakan bahwa Pancasila memenuhi semua
persyaratan sebagai ideologi terbuka. Hal ini dijelaskan, pertama, Pancasila adalah pandangan
hidup yang berakar pada kesadaran masyarakat Indonesia. Kedua, Isi Pancasila tidak langsung
operasional artinya kelima nilai dasar Pancasila itu berfungsi sebagai acuan dan dapat ditafsirkan
untuk mencari implikasinya dalam kehidupan nyata. Ketiga, Pancasila bukan ideologi yang
memperkosa kebebasan dan tanggung jawab masyarakat. Keempat, Pancasila juga bukan
ideologi totaliter dan kelima, Pancasila menghargai pluralitas.

B.     FUNGSI IDEOLOGI TERBUKA


Fungsi utama ideologi dalam masyarakat menurut Ramlan Surbakti (1999) ada dua, yaitu:
sebagai tujuan atau cita-cita yang hendak dicapai secara bersama oleh suatu masyarakat, dan
sebagai pemersatu masyarakat dan karenanya sebagai prosedur penyelesaian konflik yang terjadi
dalam masyarakat.
Pancasila sebagai ideologi mengandung nilai-nilai yang berakar pada pandangan hidup
bangsa dan falsafat bangsa. Dengan demikian memenuhi syarat sebagai suatu ideologi terbuka.
Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah terdapat
dalam penjelasan UUD 1945: terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum
dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang
menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah
caranya membuat, mengubah dan mencabutnya.
C. DEFINISI/ PENGERTIAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
Pancasila sebagai ideologi mencerminkan seperangkat nilai terpadu dalam kehidupan
politiknya bangsa Indonesia, yaitu sebagai tata nilai yang dipergunakan sebagai acuan di dalam
kehidupan berrnasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Mengenai pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka, bukanlah berarti bahwa nilai
dasarnya dapat diubah atau diganti dengan nilai dasar yang lain, karena bila dipahamkan secara
demikian (sebagai pemahaman yang keliru), hal itu sama artinya dengan meniadakan Pancasila
atau meniadakan identitas/ jati diri bangsa Indonesia. Hal mana berlawanan dengan nalar dan
tidak masuk akal.
Maka di dalam pengertian Pancasila sebagai ideologi terbuka itu mengandung makna
bahwa nilai-nilai dasar daripada Pancasila itu dapat dikembangkan sesuai dengan dinamika
kehidupan bangsa Indonesia dan tuntutan perkembangan zaman.
Pengembangan atas nilai-nilai dasar Pancasila dilaksanakan secara kreatif dan dinamis
dengan memperhatikan tingkat kebutuhan serta penkembangan masyanakat Indonesia sendiri.
Dengan demikian nilai-nilai dasan Pancasila perlu dioperasionalkan, yaitu dijalankan dalam
kehidupan sehani-hani. Nilai-nilai dasar Pancasila seperti tercantum dalam Pembukaan UUD
1945 dijabarkan menjadi nilai instrumental, dan penjabaran atas nilai instrumental ini tetap
mengacu pada nilai dasarnya, dan nilai instrumental menjadi nilai praksis.
Adapun dokumen konstitusional yang disediakan untuk menjabarkan secara kreatif atas nilai-
nilai dasar tersebut antara lain dalam Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN) yang menjadi
wewenang Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), dan berupa peraturan perundang-undangan,
serta kebijakan-kebijakan Pemerintah lainnya.
Budaya asing yang bernilai negatif, misalnya tentang samen leven yang tidak dilarang di
dalam kehidupan budaya Barat, akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang mendasarkan diri pada
sikap budaya dan pandangan moral religius, demikian pula dengan pandangan keagamaan yang
dikenal dengan sebutan Children of God, ditolak karena tidak sesuai dengan pandangan
keagamaan yang telah dihayati oleh bangsa Indonesia sejak lama.
Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah Pancasila merupakan ideologi yang mampu
menyesuaikan diri dengan perkembagan jaman tanpa pengubahan nilai dasarnya. Gagasan
mengenai pancasila sebagai ideologi terbuka mulai berkembang sejak tahun 1985. T Selain itu,
Pancasila memang memiliki syarat sebagai ideologi terbuka,sebab:

     1. Memiliki nilai dasar yang bersumber pada masyarakat atau realita bangsa
         Indonesia  seperti Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan
         Keadilan.  Atau nilai-nilainya  tidak dipaksakan dari luar atau bukan pembe-
         berian negara.
     2. Memiliki nilai instrumental untuk melaksanakan nilai dasar, seperti UUD 45,
         UU, Peraturan-peraturan, Ketetapan MPR, DPR, dll      
     3. Memiliki nilai praksis yang merupakan penjabaran nilai instrumental. Nilai
         Praksis terkandung dalam kenyataan sehari-hari yaitu bagaimana cara kita
         melaksanakan nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari, seperti toleransi,
         gotong-royong, musyawarah, dll.

Tetapi semangatnya sudah tumbuh sejak Pancasila itu sendiri ditetapkan sebagai dasar
Negara. . Indonesia menganut ideologi terbuka karena Indonesia menggunakan sistem
pemerintahan demokrasi yang didalamnya membebaskan setiap masyarakat untuk berpendapat
dan melaksanakan sesuatu sesuai keinginannya masing-masing. Maka dari itu, ideologi Pancasila
sebagai ideologi terbuka adalah yang paling tepat digunakan Indonesia.

D. FAKTOR PENDORONG KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA


Faktor yang mendorong pemikiran mengenai keterbukaan ideologi Pancasila adalah
sebagai berikut :
a. Kenyataan dalam proses pembangunan nasional dan dinamika masyarakat yang berkembang
secara cepat.
b. Kenyataan menunjukkan, bahwa bangkrutnya ideologi yang tertutup dan beku dikarenakan
cenderung meredupkan perkembangan dirinya.
c. Pengalaman sejarah politik kita di masa lampau.
d. Tekad untuk memperkokoh kesadaran akan nilai-nilai dasar Pancasila yang bersifat abadi dan
hasrat mengembangkan secara kreatif dan dinamis dalam rangka mencapai tujuan nasional.
Keterbukaan ideologi Pancasila terutama ditujukan dalam penerapannya yang berbentuk
pola pikir yang dinamis dan konseptual dalam dunia modern. Kita mengenal ada tiga tingkat
nilai, yaitu nilai dasar yang tidak berubah, nilai instrumental sebagai sarana mewujudkan nilai
dasar yang dapat berubah sesuai keadaan dan nilai praktis berupa pelaksanaan secara nyata yang
sesungguhnya. Nilai-nilai Pancasila dijabarkan dalam norma - norma dasar Pancasila yang
terkandung dan tercermin dalam Pembukaan UUD 1945. Nilai atau norma dasar yang
terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 ini tidak boleh berubah atau diubah. Karena itu adalah
pilihan dan hasil konsensus bangsa yang disebut kaidah pokok dasar negara yang fundamental
(Staatsfundamentealnorm). Perwujudan atau pelaksanaan nilai-nilai instrumental dan nilai-nilai
praktis harus tetap mengandung jiwa dan semangat yang sama dengan nilai dasarnya.
Keeterbukaan ideologi Pancasila bukan berarti mengubah nilai nilai dasar yang terkandung di
dalamnya,namun mengembangkan wawasannya secara secara lebih konkrit,sehingga memiliki
kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah masalah actual yang selalu
berkembang.Dalam lima sila Pancasila itu mengandung ciri universal sehingga mungkin saja ia
ditemukan dalam gagasan berbagai masyarakat dan bangsa lain di dunia.
Sedangkan, menurut Moerdiono menyebutkan beberapa faktor yang mendorong pemikiran
Pancasila sebagai ideologi terbuka, yaitu :
 Dalam proses pembangunan nasional berencana, dinamika masyarakat kita berkembang amat
cepat. Dengan demikian tidak semua persoalan kehidupan dapat ditemukan jawabannya
secara ideologis dalam pemikiran ideologi-ideologi sebelumnya.
 Kenyataan bangkrutnya ideologi tertutup seperti marxismeleninisme/komunisme. Dewasa ini
kubu komunisme dihadapkan pada pilihan yang amat berat, menjadi suatu ideologi terbuka
atau tetap mempertahankan ideologi lainnya.
 Pengalaman sejarah politik kita sendiri dengan pengaruh komunisme sangat penting. Karena
pengaruh ideologi komunisme yang pada dasarnya bersifat tertutup, Pancasila pernah
merosot menjadi semacam dogma yang kaku. Pancasila tidak lagi tampil sebagai acuan
bersama, tetapi sebagai senjata konseptual untuk menyerang lawan-lawan politik.
Kebijaksanaan pemerintah di saat itu menjadi absolute. Konsekuensinya, perbedaan-
perbedaan menjadi alasan untuk secara langsung dicap sebagai anti pancasila.

Prinsip hakikat Pancasila sebagai Ideologi terbuka yaitu       keterbukaan ideologi 


Pancasila berarti untuk memperkaya wawasan dan oreintasi dalam hidup bermasyarakat,
berabangsa, dan bernegara. Keterbukaan ideology Pancasila maksudnya adalah warga negara
sebagai makhluk individu sekaligus sebagai makhluk social. Keterbukaan menjadikan pancasila
mempunyai nilai-nilai dasar pancasila dapat menyaring unsur-unsur baru yang dapat
memperkaya perkembangan dan pelaksanaan ideology pancasila ke arah kemajuan kehidupan
bangsa dan negara. Keterbukaan mendorong pancasila menjadi dinamis, untuk mengubah nilai
dasar pancasila menjadi operasional kedalam sistem kehidupan secara nasional.

E. BATAS-BATAS KETERBUKAAN IDEOLOGI PANCASILA


Sungguhpun demikian, keterbukaan ideologi Pancasila ada batas-batasnya yang tidak boleh
dilanggar, yaitu sebagai berikut :
a. Nilai Dasar. Nilai dasar Pancasila ( yang berjumlah lima nilai ) terdapat dalam Pembukaan
UUD 1945. Kelima nilai dasar tersebut harus tetap permanen, lestari, dan tidak boleh ada
pengubahan. Hal itu karena, kelima nilai dasar tersebut mengandung cita-cita nasional, dasar
negara, dan sumber kedaulatan negara.
b. Stabilitas nasional yang dinamis. Pada dasarnya, semua gagasan untuk menjabarkan nilai
dasar bisa dilakukan. Namun, sejak awal sudah bisa diperkirakan bahwa gagasan tersebut
akan menimbulkan dan membahayakan stabilitas dan integritas nasional. Oleh sebab itu,
layak dicarikan momen, bentuk, serta metode yang tepat guna menyampaikan gagasan
tersebut.
c. Larangan terhadap ideologi marxisme, leninisme dan komunisme. Secara faktual, proses
rontoknya ideologi komunis-marxisme terjadi dimana-mana. Namun setiap warga negara
tidak boleh begitu saja mengabaikan bahaya komunis-marxisme. Sebab, komunisme bisa
berubah dalam bentuk dan wujud yang lain.
d. Mencegah berkembangnya paham liberal.
e. Larangan terhadap pandangan ekstrim yang mengelisahkan kehidupan masyarakat.
f. Penciptaan norma yang baru harus melalui konsensus.
F. KELEBIHAN DIJADIKANNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
         Pancasila mengakui dan melindungi baik hak-hak individu maupun hak masyarakat baik di
bidang ekonomi maupun politik.
         Pancasila mengakui hak hak milik pribadi dan hak hak umum tapi komunis menyerahkan
semua yang dimiliki individu pada negara.
         Pancasila bukan hanya mengembangkan demokrasi politik semata seperti dalam ideologi
liberal-kapitalis,tetap juga demokrasi ekonomi dengan asas kekeluargaan.
         Pancasila memberikan kebebasan individu dalam kerangka kepentingan social.
         Pancasila dilandasi nilai ketuhanan tetapi komunisme mengagung-agungkan material dan
kurang menghiraukan aspek immaterial religi.
         Pancasila mengakui secara selaras baik kolektivisme maupun individualism,sedangkan
kapitalisme mengakui individualism dan komunisme hanya mengakui kolektivisme.
         Memiliki sikap-sikap posotif yang dimiliki ideologi-ideologi lain yang ada di dunia.
         Membela rakyat.
         Peran serta negara tidak membuat rakyat menderita (seharusnya)
         Seluruh komponen masyarakat saling memiliki keterikatan.
         Bersifat terbuka, dll.

G. PERMASALAHAN/ KELEMAHAN YANG MUNGKIN TIMBUL AKIBAT


DIJADIKANNYA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA
a. Pancasila akan berkembang kalau segenap komponen masyarakat proaktif, terus menerus
mengadakan penbafsiran terhadap Pancasila sesuai keadaan, bila masyarakat pasif maka
Pancasila akan menjadi idiologi tertutup, relevansinya akan hilang.
b. Karena terbuka untuk ditafsirkan oleh setiap orang maka tidak menutup kemungkinan
Pancasila akan ditafsirkan menurut keinginan atau kepentingan.
 C. Terlalu ditinggi-tinggikan (berlebihan)

Kelemahan Pancasila dibandingkan ideologi-ideologi lain sangatlah sulit untuk dicari.


Karena Pancasila sendiri mengambil segala hal-hal positif yang ada dalam setiap ideologi yang
ada. Untuk bangsa Indonesia Pancasila memang sudah tepat apabila dijadikan sebagai ideologi
bangsa, hanya saja cara pengamalan bangsa kita saat ini terhadap Pancasila sudah salah kaprah.
Segala sesuatu yang menjadi makna atau nilai Pancasila tersebut seakan-akan sudah tidak ada
lagi. Dan pratek untuk mengamalkan nilai-nilai Pancasila lama-kelamaan mulai memudar.

H. SIKAP POSITIF TERHADAP PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA


Seluruh komponen bangsa harus berusaha bersikap dan berperilaku positif yang sesuai
dengan nilai – nilai Pancasila. Walaupun dengan segala problem yang sedang dihadapi bangsa
Indonesia saat ini, seluruh warga negara wajib melestarikan Pancasila. Terutama kemurnian nilai
dasar Pancasila.
Di jaman globalisasi ini, bersikap cerdas terhadap gempuran budaya asing adalah salah
satu usaha untuk melestarikan Pancasila. Jika warga negara kurang bijak dalam menghadapi
globalisasi, maka bisa saja akan mengotori kemurnian Pancasila.
Untuk skala dan usaha lebih besar, warga negara wajib mengawal pemerintahan yang
sedang berjalan. Jangan biarkan para elite politik dan aparatur negara menyelewengkan serta
menyalahgunakan keterbukaan ideologi Pancasila.
Melestarikan Pancasila bukanlah hal yang mudah. Apalagi dengan cakupan aspek
kehidupan masyarakat yang semakin kompleks, permasalahan dalam masyarakat pun akan
semakin kompleks pula. Kegelisahan masyarakat yang ditimbulkan dari permasalahan tersebut
akan berdampak pada kondisi stabilitas negara. Ancaman kekerasan, pemaksaan kehendak,
antidemokrasi dan teror tentunya akan selalu membayangi untuk menggulingkan Pancasila
BAB III
KESIMPULAN

Bangsa Indonesia yang besar ini tidaklah akan ada jika tidak memiliki sebuah landasan
ideologi. Tentunya, sebuah ideologi yang kuat dan mengakar di masyarakatlah yang akan bisa
menopang sebuah bangsa yang besar seperti Indonesia ini. Ideologi yang kuat tersebut adalah
ideologi Pancasila.
Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat terbuka.
Hal ini dimaksudkan bahwa ideologi Pancasila adalah bersifat aktual, dinamis, antisipatif dan
senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Keterbukaan ideologi Pancasila
bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar pancasila namun mengeksplisitkan wawasannya secara
lebih konkrit, sehingga memiliki kemampuan yang lebih tajam untuk memecahkan masalah-
masalah baru dan aktual.
Keterbukaan ideologi Pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam menerima budaya
asing. Oleh karena itu sebagai makhluk sosial senantiasa hidup bersama sehingga terjadilah
akulturasi budaya. Oleh karena itu Pancasila sebagai ideologi terbuka terhadap pengaruh budaya
asing, namun nilai-nilai esensial Pancasila bersifat tetap. Dengan perkataan lain Pancasila
menerima pengaruh budaya asing dengan ketentuan hakikat atau substansi Pancasila yaitu:
ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan bersifat tetap. Secara strategi
keterbukaan Pancasila dalam menerima budaya asing dengan jalan menolak nilai-nilai yang
tertentangan dengan ketuhahan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan serta keadilan serta
menerima nilai-nilai budaya yang tidak bertentangan dengan nilai-nilai dasar pancasila tersebut.
Sumber semangat yang menjadikan Pancasila sebagai ideologi terbuka adalah terdapat
dalam penjelasan UUD 1945: “terutama bagi negara baru dan negara muda, lebih baik hukum
dasar yang tertulis itu hanya memuat aturan-aturan pokok, sedangkan aturan-aturan yang
menyelenggarakan aturan pokok itu diserahkan kepada undang-undang yang lebih mudah
caranya membuat, mengubah dan mencabutnya .

Anda mungkin juga menyukai