Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN HASIL AKTUALISASI

LATIHAN DASAR CPNS KEMENKUMHAM ANGKATAN LXVIII

OPTIMALISASI PENGGUNAAN KARTU TANDA PENGENAL BAGI


PENGUNJUNG DI RUMAH TAHAN NEGARA KELAS IIB RUTENG

DI SUSUN OLEH:

Nama : Aldi Arthur Hati


NIP : 19990423 202203 1 001
Angkatan/Kelompok: LXVIII/I
Jabatan : Penjaga Tahanan
Unit Kerja : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng
Coach : Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi,M.Si
Mentor : Remi Konrardus, S.Ip

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II TAHUN 2022


BALAI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN HUKUM DAN HAK ASASI
MANUSIA JAWA TENGAH 2022
Lembar Pernyataan Orisinil\
LEMBAR PENGESAHAN
OPTIMALISASI PENGGUNAAN KARTU TANDA PENGENAL BAGI PENGUNJUNG DI
RUMAH TAHAN NEGARA KELAS IIB RUTENG

Laporan hasil aktualisasi ini diajukan oleh :


Nama : Aldi Arthur Hati
NIP : 19990423 202203 1 001
Profesi : Penjaga Tahanan
Unit Kerja : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng
Kantor Wilayah : Kemenkumham Nusa Tenggara Timur

Telah berhasil diseminarkan dan diterima sebagai bagian persyaratan Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil Golongan II/III.
Ruteng,
1. Penguji
Nama :
NIP : ..............................

2. Mentor
Nama : Remi Konrardus, S.IP
NIP : 196507021986031001 ..............................

3. Coach
Nama : Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi,M.Si
NIP : 197202041991011002 ..............................

Mengetahui,
Kepala Balai Pendidikan Dan Pelatihan Hukum Dan HAM
Jawa Tengah

Kaswo,S.SOS. M.A.P.
NIP.19740426 199903 1 001
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha ESA karena atas segala rahmatNYA sehingga
penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi yang akan diimplementasikan
dalam pelaksanaan tugas di tempat kerja penulis yaitu RUMAH TAHANAN KELAS IIB
RUTENG

Penyusunan rancangan aktualisasi ini merupakan bagian dari pembelajaran penerapan


nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara dalam Pendidikan dan Pelatihan ( DIKLAT )
Prajabatan golongan II Kantor Balai Pendidikan dan Pelatihan Hukum dan HAM Jawa Tengah
tahun 2022

Dalam penulisan rancangan aktualisasi ini penulis mendapat beberapa kendala yang
dihadapi, namun berkat bantuan bimbingan serta motivasi dari berbagai pihak maka penulisan
rancangan ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini juga penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada :

1. Ibu Marciana Dominika Jone, S.H. selaku Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan
HAM NTT yang telah memberikan kesempatan kepada seluruh CPNS untuk mengikuti
kegiatan Pelatihan Dasar
2. Bapak Kaswo, S.Sos., M.A.P. selaku Kepala Balai Pendidikan Dan Pelatihan Hukum Dan
HAM Jawa Tengah
3. Bapak Ardian Alamsyah Amd,IP.,S.H selaku kepala Rumah Tahanan Negara Klas II B Ruteng
4. Bapak Remi Konrardus S,IP selaku Kepala Pengamanan Rutan Ruteng juga sebagai Mentor
5. Bapak Muhammad Yunus, S.IP.,S.Psi,M.Si Selaku Pembimbing dalam Penulisan Rancangan
Kegiatan
6. Teman-Teman Seperjuangan RESPONXXIBILITY Rutan Ruteng
7. Kedua orang tua yang selalu mendukung dan mendoakan

Seluruh rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar Golongan II Tahun 2022 terkhususnya Gelombang 3 Angkatan
LXVIII Kelompok 1 atas kerjasamanya dalam kegiatan Pelatihan Dasar

ii
DAFTAR ISI
JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI iv
DAFTAR TABEL V

BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
1. PROFIL INSTANSI 3
2. PROFIL PESERTA 4
B. Identifikasi isu Masalah 5
C. Analisis Isu Masalah 5
D. Penetapan Isu Masalah 7
E. Identitas Diri dan Persetujuan Mentor dan Coach 8

BAB II ANEKA DAN KEDUDUKAN PNS 9


A. Konsep ANEKA 9
B. Konsep Kedudukan PNS 13

BAB III KEGIATAN AKTUALISASI 17


A. Identitas Kegiatan Aktualisasi 17
B. Gagasan Pemecahan Masalah 17

BAB IV LAPORAN HASIL AKTUALISASI 26

BAB V PENUTUP 39
A. Kesimpulan 39
B. Saran 40
DAFTAR PUSTAKA 41
LAMPIRAN

iii
DAFTAR TABEL
TABEL
Tabel 1. Identifikasi isu berdasarkan moetode APKL 6
Tabel 2. Identifikasi isu berdasarkan metode USG 7
Tabel 3. Kegiatan aktualisasi 18
Table 4. Jadwal Kegiatan aktualisasi 24
Tabel 5.Matrik rekapitulasi kegiatan habituasi mata pelatihan (MP) Agenda II 25
Table 6.laporan kegiatan 1 26
Tabel 7.lapoan kegiatan 2 28
Tabel 8.laporan kegiatan 3 29
Tabel 9.laporan kegiatan 4 31
Tabel 10.laporan kegiatan 5 32
Tabel 11 laporan kegiatan 6 34
Tabel 12 laporan kegiatan 7 35
Table 13. ringkasan capaian kegiatan 39

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sistem Pemasyarakatan adalah suatu proses pembinaan terpidana yang didasarkan atas azas
Pancasila dan memandang terpidana sebagai makhluk Tuhan, individu dan anggota masyarakat
sekaligus. Dalam membina terpidana dikembangkan hidup kejiwaannya, jasmaniahnya, pribadi
serta kemasyarakatannya dan, dalam penyelenggaraannya, mengikut sertakan secara langsung
dan tidak melepaskan hubungannya dengan masyarakat. Wujud serta cara pembinaan terpidana
dalam semua segi kehidupannya dan pembatasan kebebasan bergerak serta pergaulannya dengan
masyarakat di luar lembaga disesuaikan dengan kemajuan sikap dan tingkah lakunya serta lama
pidananya yang wajib dijalani. Dengan demikian diharapkan terpidana pada waktu lepas dari
Lembaga benar-benar telah siap hidup bermasyarakat kembali dengan baik.

Menurut Undang-undang Nomor 22 Tahun 2022 Tentang Pemasyarakatan menyebutkan bahwa


lembaga pemasyarakatan adalah lembaga atau tempat yang menjalankan fungsi pembinaan
terhadap narapidana. Di dalam lapas ada regu jaga yang melakukan pengamanan yaitu segala
bentuk kegiatan dalam rangka melakukan pencegahan, penindakan, dan pemulihan gangguan
keamanan dan ketertiban yang diselenggarakan untuk menciptakan kondisi yang aman dan tertib
pada rumah tahanan negara dan lembaga pemasyarakatan.

Selain itu menurut Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
Nomor 33 Tahun 2015 Tentang Pengamanan Lapas dan Rutan menyebutkan bahwa pengamanan
di Lapas atau Rutan adalah segala bentuk kegiatan pencegahan, penindakan, dan pemulihan
terhadap setiap gangguan keamanan dan ketertiban Lapas dan Rutan. Perlengkapan keamanan
yang dimaksud adalah segala peralatan yang menunjang pelaksanaan tugas-tugas pengamanan.
Pencegahan gangguan keamanan dan ketertiban di Lapas/Rutan salah satunya adalah penjagaan,
yaitu suatu bentuk kegiatan pengamanan orang dan fasilitas guna mencegah gangguan keamanan
dan ketertiban.Pelaksanaan sistem pemasyarakatan harus selalu berdasarkan pendekatan yang
bersendikan kepada kekuatan-kekuatan yang ada ditengah-tengah masyarakat, selain narapidana
sebagai unsur yang akan menjalani pembinaan, dan petugas Lembaga Pemasyarakatannya
sebagai unsur pembinaannya sendiri, karena apabila kita berbicara masalah pelaksanaan sistem
pemasyarakatan kita tidak bisa melupakan unsur- unsur yang terpenting yang terdapat
didalamnya, yakni : Narapidana, Lembaga Pemasyarakatan, dan masyarakat, dimana ketiga
unsur tersebut merupakan satu hubungan kesatuan yang tidak bisa dilepaskan satu dengan
lainnya. Sebagai lembaga pemasyarakatan yang juga bersentuhan langsung dengan masyarakat
pun juga diperlukan pelayanan prima baik, entah itu melalui sumber daya manusia yang
memadai ataupun melalui saran dan prasarana yang tersedia. Untuk melaksanakan tugas tersebut,
penjaga tahanan harus memahami fungsi Rumah Tahanan Negara sebagaimana tercantum dalam
Pasal 3 Surat Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor : M.04-PR.07.03 Tahun 1985 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara Dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan
Negara, bahwa RUTAN mempunyai fungsi :

a. Melakukan pelayanan tahanan


b. Melakukan pemeliharaan keamanan dan tata tertib RUTAN
c. Melakukan pengelolaan RUTAN
d. Melakukan urusan tata usaha

Aparatur Sipil Negara ( ASN ) merupakan profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah
Dengan Peianjian Keia yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN melaksanakan kebiiakan publik
yang di buat oleh pejabat pembina kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan,
mereka yang berada di garda terdepan untuk memberikan pelayanan publik yang terbaik bagi masyarakat.
Sebagai penyelenggara pemerinlahan ASN dituntut untuk mampu menjadi solusi dari pemasalahan masyarakat
karena posisi mereka sebagai pelayan masyarakat

Peraturan baru tentang teniang ASN tertuang dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) sudah secara implisit menghendaki bahwa ASN disebut sebagai birokrat bukan sekadar
merujuk kepada jenis pekerjaan tetapi merujuk kepada sebuah profesi pelayanan publik.

Berdasarkan Peraturan LAN No. 1 Tahun 2021 Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk
mengembangkan kompetensi CPNS yang dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur
berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS
dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan
Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti
penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan
nonklasikal; dan Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang

CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses Diklat terintegrasi
untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan
kebangsaan. Penyelenggaraan pelatihan ini memadukan pembelajaran klasikal dan non klasikal
ditempat Pelatihan dan ditempat kerja sehingga memungkinkan peserta mampu
menginternalisasi, menerapkan, dan mengaktualisasikan, serta membuatnya menjadi kebiasaan
(habituasi), dan merasakan manfaatnya. Sehingga terpatri dalam dirinya sebagai karakter PNS
yang profesional. Salah satu kurikulum yang wajib dijalani oleh peserta adalah Agenda
Habituasi.

Agenda habituasi ini merupakan suatu fasilitas agar peserta dapat melakukan proses
aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperoleh selama pelatihan.
Dalam agenda habituasi peserta akan dibekali dengan konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan
dan penyajian rancangan aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja dan penyajian hasil
aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan berbagai bukti belajar yang relevan.

Dari rancangan yang akan Penulis ambil, penulis dapat mengimplementasikan beberapa nilai
dari core value “BerAKHLAK” yang mana Berorientasi Pelayanan, Adaptif dan Kompeten.
Berorientasi Pelayanan yang mempunyai makna sebagai ASN kita dituntut untuk selalu dapat
memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat dan juga dapat memberikan pelayanan terbaik.
Adaptif, sebagai insan ASN yang BerAKHLAK harus mampu bertindak proaktif, terus berinovasi
dan selalu mengembangkan kreatifitas. Kompeten, dimana meningkatkan kompetensi agar dapat
menjawab tantangan yang selalu berubah dan terus memberikan kualitas terbaik dar diri sendiri.
B. Tujuan Dan Manfaat

Tujuan

Tujuan Aktualisasi pendidikan dan pelatihan dasar CPNS pada kegiatan ini yaitu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
PNS serta kedudukan dan peran PNS dalam kerangka NKRI pada setiap pelaksanaan tugas jabatannya sebagai pelayan
masyarakat yaitu :

a) Memiliki kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai Berorientasi Pelayanan sehingga dapat


memahami dan memenuhi kebutuhanmasyarakat dalam pelayanan publik;
b) Memiliki kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai dasar Akuntabel sehingga memiliki
tanggung jawab dan integritasterhadap apa yang dikerjakan;
c) Memiliki kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai dasar Kompeten sehingga dapat selalu
meningkatkan potensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah;
d) Memiliki kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai dasar Harmonis sehingga dapat
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif dan nyaman;
e) Memiliki kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai dasar Loyal sehingga ASN harus dapat
menjaga nama baik sesama ASN, nama baik pimpinan, dan nama baik instansi;
f) Memiliki kemampuan untuk menerapkan nilai-nilai dasar Adaptif sehingga dapat dengan cepat
menyesuaikan diri menghadapi perubahan yang ada;
g) Memiliki kemampuan untuk menerapkan Whole of Government (WoG) dalam
kerjasama/koordinasi antara peserta dengan mentor, coach, dan yang lainnya ;
h) Menunjang pelaksanaan tugas-tugas pengamanan pada Rumah Tahanan Negara kelas IIB
Ruteng

31
i) Mencegah dan meminimalisir gangguan keamanan dan ketertiban Rumah Tahanan Negara
kelas IIB Ruteng

Manfaat

a) Manfaat bagi Penulis :

Penulis dapat menginternalisasikan nilai-nilai dasar ASN sehingga diharapkan terbentuk kader
ASN yang professional dan berkarakter.

b) Manfaat bagi Unit Kerja :


Menunjang pelaksanaan tugas-tugas pengamanan sesuai tugas dan fungsi guna pencegahan
gangguan keamanan dan ketertiban di Rumah Tahanan Negara kelas IIB Ruteng
c) Manfaat bagi Organisasi :
Terwujudnya pelayanan prima dan professional yang diberikan pada masyarakat
berdasarkan nilai-nilai organisasi.

32
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
.

Gambar 2.1 Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng

Rumah Tahanan Negara Klas IIB Ruteng merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bidang
Pemasyarakatan termasuk dalam wilayah kerja Kantor Wilayah Departemen Hukum Dan Hak Asasi Manusia
Nusa Tenggara Timur yang berlokasi di jalan Ranaka Km 3, Carep, Kec. Langke Rembong, Kabupaten
Manggarai, Nusa Tenggara Timur. Rumah Tahanan Negara Klas IIB Ruteng adalah salah satu Rutan yang terletak

33
di Kab. Manggarai, yang mencakup 3 Kabupaten. Bertempat 3 KM dari Tengah Kota Manggarai, dengan
Kapasitas Hunian 135 Orang. Rutan Ruteng mulai beroperasi pada Tahun 1993.

Luas Tanah : 25.005 m2 Luas Bangunan : 2.718


m2 Kapasitas Warga : 135 Orang

• Visi dan Misi


➢ Visi
1.Mewujudkan pelayanan prima kepada warga binaan pemasyarakatan dan masyarakat

➢ Misi
1. Melaksanakan pelayanan dan perawatan warga binaan pemasyarakatan Rutan Kelas IIB Ruteng.
2. Melaksanakan Reformasi Birokrasi Pemasyarakatan
3. Menciptakan stabilitas ketertiban melalui penegakan keamanan yang berwawasan pembinaan dan menegakkan
anti halinar (handphone,pungutan liar dan narkoba).
4. Menyelenggarakan dan meningkatkan fungsi petugas Rutan Kelas IIB Ruteng yang sehat jasmani dan rohani
dan berwawasan ilmu pengetahuan teknologi.
5. Mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan pelayanan administrasi dengan melalui Sistem Database
Pemasyarakatan.
6. Berkomitmen menuju Wilayah Bebas dari Korupsi ( WBK ) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (
WBBM ).
34
• TATA NILAI PASTI :

1. Profesional
Aparat kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja kera untuk mencapaian organisasi melalui
penguasaan bidang tugasnya, menjunjung tinggi etika dan integritas profesional

2. Akuntabel

35
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemenntahan dapat dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan yang berlaku.

3. Sinergi

Komittent untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang produktif serta kemitraan yang
harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat
dan berkualitas.

4. Transparan

Kementenan Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh informasi
tentang penyelenggraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaanya,
serta hasil-hasil yang dicapai

5. Inovatif
Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu melakukan
pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.

• Tugas Pokok dan Fungsi Serta Struktur Organisasi


Sebagai salah satu instansi pemerintah, Rutan Ruteng memiliki tugas pokok, fungsi dan organisasi yang
terstruktur yaitu:

1). Tugas Pokok


36
Berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman RI : M.04-PR.07.03 Tahun 1985 tentang Organisasi Dan Tata Kerja
Rumah Tahanan Negara Menteri Kehakiman Republik Indonesia, Rutan Kelas IIB Ruteng memiliki tugas
melaksanakan perawatan terhadap tersangka atau terdakwa sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.

2). Fungsi
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud di atas, Rumah Tahanan Negaramenyelenggarakan fungsi:

a) Melakukan pelayanan dan perawatan terhadap para tersangka / terdakwa.


b) Melakukan pemeliharaan dan ketertiban Rutan.
c) Melakukan pengelolaan Rutan
d) Melakukan urusan tata usaha Rutan.

3.Struktur Organisasi dan Job Deskripsi di Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng

37
KEPALA RUTAN

ARDIAN ALAMSYAH A.Md.I.P.,S.H


NIP.197000825 199603 1 001

KEPALA KESATUAN KEPALA SUB SEKSI KEPALA SUB SEKSI PELAYANAN


PENGAMANAN RUTAN PENGELOLAAN TAHANAN

REMI KONRARDUS S.Ip PAUT VITALIS. S.AP BONIFASIUS RUSMAN.S.H


NIP.19650702 198603 1001 NIP.19730502 199703 1 001 NIP.19761213 199503 1 001

2 STAF KPR 2 PETUGAS PENJAGAAN 6 STAF 8 STAF


WANITA
8 RUPAM A 8 RUPAM B PENGELOLAAN PELAYANAN TAHANAN
8 RUPAM C 8 RUPAM D

38
• Job Deskripsi
➢ Kepala Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Negara Ruteng
Bertugas mengkoordinasikan pembinaan kegiatan kerja, administrasi keamanan dan tata tertib serta pengelolaan tata
usaha meliputi urusan kepegawaian, keuangan dan rumah tangga sesuai peraturan yang berlaku dalam rangka pencapaian
tujuan pemasyarakatan Napi/anak didik/penghuni Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng.

➢ Sub.Seksi Pelayanan Tahanan


Mempunyai tugas melakukan pengadministrasian dan perawatan, mempersiapkan pemberian bantuan hukum
dan penyuluhan serta memberikan bimbingan kegiatan bagi tahanan.

➢ Seksi Pengelolaan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng.


Mempunyai tugas melakukan pengurusan Keuangan, Perlengkapan, rumah tangga danKepegawaian

➢ Kesatuan Pengamanan Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng


Bertugas untuk memelihara keamanan dan ketertiban. Kepala seksi kesatuan dan pengamanan Rumah Tahanan
Negara Kelas IIB Ruteng ini memliki fungsi yaitu melakukan administrasi keamanan dan ketertiban Rumah
Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng ,melakukan penjagaan dan pengawasan terhadap tahanan, memelihara
keamanan dan ketertiban Rutan, melakukan penerimaan, penempatan dan pengeluaran tahanan serta memonitor
tata tertib tahanan pada tingkat pemeriksaan., serta membuat laporan berita acara pelaksanaan pengamanan dan
ketertiban Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng Di dalam melaksanakan tugasnya,

➢ kepala seksi kesatuan pengamanan Rutan dibantu petugas pengamanan


yang bertugas serta bergiliran menurut waktu yang telah ditetapkan selama 24 jam.
➢ Regu pengamanan

39
mempunyai tugas membina seluruh Warga Binaan Pemasyarakatan serta memeliharakeamanan dan ketertiban
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng.

➢ Petugas Blok Wanita


mempunyai tugas membina Warga Binaan Pemasyarakatan perempuan sertamemelihara keamanan
dan ketertiban Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng.

Sumber Daya Manusia

Ketiga Seksi tersebut memiliki staff yang bertugas untuk membantu pekerjaan Kepala Subsie. Total pegawai
yang ada di Rutan Ruteng adalah 58 orang dengan rincian, 14 orang masih berstatus CPNS.

Selanjutnya dalam pelaksanaan tugas dan fungsi Rutan, dilakukan pendelegasian dan penempatan jabatan sesuai
dengan standar kompetensi dan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing petugas. Terdiri dari 3 orang pejabat
struktural, 32 orang petugas pengamanan, 4 orang petugas tata usaha, 2 orang petugas keuangan, kepegawaian,
Humas dan perlengkapan, 3 orang petugas pengelola administrasi tahanan, 3 orang petugas pengelola dapur, serta 1
orang petugas kesehatan.

40
B. Profil Peserta

Nama : Aldi Arthur Hati


NIP : 199904232022031001
Jabatan : Penjaga Tahanan
Instansi : Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng

Tempat, Tanggal Lahir : bolok, 23 April 1999

Agama : Kristen Protestan


Alamat Rumah : Jalan Ranaka, Km.3, Kelurahan Carep, Kecamatan Langke Rembong,
Manggarai, Nusa Tenggara Timur

No. HP : 085390179947

Alamat Email : hatialdi1@gmail.com


Riwayat Pendidikan : 1. SD GMIT BOLOK : 2005 - 2011

2. SMP Negeri 4 Kupang Barat : 2011 - 2014


41
3. SMA Negeri 1 Kupang Barat : 2014 – 2017

Pekerjaan

CPNS di Kementerian Hukum dan HAM Kator Wilayah Nusa Tenggara Timur, Unit Pelaksaan Teknis ( UPT )
Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Ruteng, Jabatan Fungsional Umum Penjaga Tahanan.

42
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu

Aparatur Negara adalah keseluruhan lembaga dan pejabat Negara serta pemerintahan Negara yang meliputi
aparatur kenegaraan dan pemerintahan sebagai abdi Negara dan abdi masyarakat, bertugas dan bertanggung jawab
atas penyelenggaraan Negara dan pembangunan serta senantiasa mengabdi dan setia kepada kepentingan, nilai-nilai
dan cita-cita perjuangan bangsa dan Negara berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (TAP MPR
nomor II tahun 1998). Aparatur Negara sebagai penyelenggara pemerintahan diberikan tanggung jawab untuk
merumuskan langkah-langkah strategis dan upaya-upaya kreatifguna mewujudkan kesejahteraan masyarakat secara
adil, demokratis dan bermartabat.

Aparatur Sipil Negara (ASN) menurut UU No. 5 Tahun 2014 adalah profesi bagi pegawai negeri dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai ASN yang berperan
dalam terwujudnya tujuan nasional hendaknya dapat menjalankan tugas pelayanan publik, tugas pemerintah, dan
tugas pembangunan tertentu. Pegawai ASN harus memiliki kualifikasi kompetensi, dan kinerja yang dibutuhkan
sesuai dengan jabatannya masing-masing.

PNS seharusnya seperti yang disebut di atas maka perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur pendidikan
dan pelatihan (Diklat), Berdasarkan Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) menjadi pedoman bagi: 1) LAN untuk melakukan
pembinaan Pelatihan Dasar CPNS; dan 2) Lembaga Pelatihan Terakreditasi untuk menyelenggarakan Pelatihan
dasar CPNS. Menurut peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 Pasal 3 ayat (1) CPNS wajib menjalani Massa

43
Prajabatan dan Pasal 3 Ayat (2) Massa Prajabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan selama 1
(satu) tahun terhitung sejak tangga pengangkatan sebagai CPNS.

Dua nilai yang dipelajari pada agenda 2 latsar CPNS Kemenkumham Gelombang 3 kemarin adalah dari
materi BerAKHLAK yakni Akuntabel beserta kompeten yang diatur dalam SE Menpan RB No 20 Tahun 2021
tentang Implementasi core values dan employer branding ASN , maka dari itu sesuai dengan materi yang sudah
dipelajari maka nilai akuntabel dan kompeten haruslah tertanam didalam diri setiap insan ASN dalam menjalankan
tugasnya sehingga hasil yang diberikan kepada Unit Pelaksana Teknis dalam Hal Ini adalah Lapas menjadi
maksimal , Nilai Akuntabel sendiri adalah nilai yang mendorong agar setiap ASN dapat bekerja sesuai dengan
tugas yang diberikan dan dapat memberikan hasil yang maximal kepada instansi nya masing-masing dengan
memanfaatkan berbagai sumber daya yang ada baik dari teknologi atau barang milik negara lainnya dengan positif
agar terciptanya suatu tatanan kerja yang baik ,sedangkan Kompeten adalah nilai yang mendorong agar setiap insan
ASN dapat meningkatkan kualitas diri menjadi lebih baik setiap harinya sehingga dapat menjalankan tugas dengan
kualitas terbaik.

Maka dari itu sebagai seorang penjaga tahanan maka haruslah memberikan yang maximal kepada instansi
dalam Hal Ini adalah Rutan , maka dari itu melihat dari nilai diatas sebagai seorang penjaga tahanan maka yang
bisa kita lakukan adalah menjalankan tugas sesuai dengan tugas dan fungsi seorang penjaga tahanan dalam hal ini
ialah harus melihat apa saja yang masih dibutuhkan oleh instansi yang ditempati , oleh karena itu melihat dari
kebutuhan inilah, Rumah Tahanan Kelas IIB Ruteng dan masyarakat masih kurang mengerti dalam penggunaan
kartu tanda pengenal bagi pengunjung ,maka sebagai seorang insan ASN yang memegang nilai Akuntabel dan
Kompeten maka haruslah saya memberikan yang terbaik pada instansi saya dan meningkatkan kualitas diri saya
untuk menjawab tantangan yang ada di kemudian hari.

44
Rancangan Aktualisasi yang dibuat ini diangkat dari permasalahan belum maximalnya pelaksanaan
tugas pada sistem Rumah Tahanan Negara kelas IIB Ruteng yang seharusnya yaitu:

1. Belum optimalnya penggunaan tanda pengenal bagi pengunjung


Seperti yang kita ketahui bahwa di lapas dan rutan lain, para pengunjung diberikan kartu tanda pengenal
sebagai tanda dan pembeda bagi pengunjung dan tamu yang lain. Tanda pengenal bagi pengunjung tentu sangat
dibutuhkan dalam pelaksanaan penerimaan kunjungan, selain dapat mencegah pelarian, kunjungan juga dapat
berjalan dengan tertib. Pada rutan kelas IIB ruteng tanda pengenal bagi pengunjung tidak lagi digunakan,
Sehingga hal hal tersebut tidak dapat terhindarkan.

2. Belum optimalnya penggunaan perpustakaan Rutan kelas IIB ruteng

Perpustakaan sangat lah penting bagi para WBP, karena dapat menghilangkan kejenuhan dan dapat menambah wawasan
bagi WBP.
Sejak covid-19 melanda indonesia pada awal 2019, rutan kelas IIB Ruteng menutup perputakaan agar dapat menekan
angka penyebaran covid-19. Sehingga dengan menurun drastisnya penderita covid-19, diharapkan dapat dibuka kembali.

45
3. Kurangnya kesadaran petugas dalam menulis buku laporan penjagaan

Pada Rutan Kelas IIB Ruteng buku laporan penjagaan sering tidak dihiraukan oleh petugas
penjagaan. Sehingga penggunaan buku laporan menjadi tidak maksimal. Mengingat buku laporan
diperlukan ketika terjadi masalah, yang mana buku laporan menjadi acuan dalam melakukan
pemeriksaan.

B. Penetapan Core Isu

3.1. Penetapan Core Isu

Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan proses pemilihan isu

dengan analisis kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak (APKL). Teknik APKL

yang dibuat adalah teknik yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan

memperhatikan 4(empat) faktor, antara lain:

1. Aktual ( A )
yaitu isu tersebut masih dibicarakan atau belum terselesaikan hingga masa
sekarang;

46
2. Problematika ( P )
yaitu isu yang menyimpang dari harapan standar, ketentuan yang menimbulkan
kegelisahan yang perlu segera dicari penyebab dan pemecahannya;
3. Kekhalayakan ( K )
yaitu isu yang diangkat secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak dan
bukan hanya untuk kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;

4. Layak ( L )

yaitu isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis, dan dapat dibahas sesuai dengan tugas,

hak, wewenang dan tanggungjawab hingga akhirnya diangkat menjadi isu yang prioritas

Penetapan isu menggunakan Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa matriks skor

yaitu 1 – 5 yang menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat

mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.

47
NO ISU A P K L JUMLAH PRIORITAS

1 Belum optimalnya penggunaan 5 5 5 5 20 1


tanda pengenal bagi pengunjung

2 Belum optimalnya penggunaan 5 5 5 5 20 1


perpustakaan Rutan kelas IIB
ruteng

3 Kurangnya kesadaran petugas 5 4 4 5 18 2


dalam menulis buku laporan
penjagaan

Berdasarkan analisis penentuan kriteria kualitas isu dengan menggunakan metode APKL, maka dari 2 core issue yang
ditemukan di lingkungan kerja penulis, maka core issue dengan prioritas tinggi, yaitu :

1. Belum optimalnya penggunaan tanda pengenal bagi pengunjung (20 poin)


2. Belum optimalnya penggunaan perpustakaan Rutan Kelas IIB Ruteng (20 poin)
3. Kurangnya kesadaran petugas dalam menulis buku laporan penjagaan (18 poin)

Dalam menentukan prioritas masalah, penulis juga menggunakan analisis USG sebagai alat

untuk mengetahui isu mana yang paling prioritas dengan menggunakan kriteria Urgency (U),

Seriousness (S), Growth (G) atau yang biasa disebut identifikasi USG. Lebih jelasnya, kriterita USG

dijelaskan sebagai berikut:

48
1. Urgency, berarti seberapa mendesaknya masalah tersebut untuk diselesaikan
berkaitan dengan dimensi waktu.
2. Seriousness, mengacu pada penyelesaianmasalah dikatikan dengan akibat, bisa
menimbulkan masalah baru.
3. Growth. Berkaitan dengan kemungkinan berkembang memburuk kalau tidak
diselesaikan.

ANALISIS USG

KONDISI USG

ISU U S G JUMLAH

Belum optimalnya penggunaan tanda 5 5 4 14


pengenal bagi pengunjung

Belum optimalnya penggunaan 5 4 3 12


perpustakaan Rutan kelas IIB ruteng

Keterangan:
Angka 1: Sangat tidak mendesak/gawat
Angka 2: Tidak mendesak/gawat
Angka 3: Cukup mendesak/gawat

49
Angka 4: Mendesak/gawat
Angka 5: Sangat mendesak/gawat

Strength Weakness

1. terdapat banyak petugas yang sudah mengerti 1. Kurangnya perhatian dari rutan terkait

tentang penggunaan tanda pengenal pengunjung. tanda pengenal pengunjung.

2. Cara penggunaan tanda pengenal pengunjung 2. tidak adanya upaya menemukan opsi lain

yang mudah, sehinnga pengunjung dapat mudah yang menjadi penyelesaian isu.

memahami.

Opportunities Thearts

1. Dapat menciptakan pelayanan kunjungan 1.kartu tanda pengenal yang mudah rusak.

yang tertib .

2. Dapat meminamilisir kekeliruan antara WBP

dan pengunjung.

50
C. Penentuan Penyebab core isu

Dari analisis beberapa isu tersebutmenggunakan Teknik APKL dan USG, bisadiketahui bahwa isu utama

yang dapat penulis jadikan gagasan aktualisasi adalah isu terkait “Optimalisasi Penggunaan kartu tanda

pengenal pengunjung”.

Setelah mendapatkan isu terpilih, penulis melakukan proses Analisa sebab akibat menggunakan analisis SWOT

terhadap isu yang terpilih. Analisa menggunakan diagram ini dilakukan untuk mengetahui sejumlah faktor yang

menjadi penyebab munculnya isu yang terpilih dan untuk mengetahui hubungan faktor sebab akibat dari

munculnya isu tersebut.

C. Gagasan Pemecah Isu

Dari isu utama yang diangkat “OPTIMALISASI PENGGUNAAAN TANDA PENGENAL

PENGUNJUNG” Dimana isu ini memiliki keterkaitan dengan SMART ASN Yaitu;

51
1. Entrepreneurship

Terus memberikan inovasi terbaik dan memenuhi kebutuhan masyarakat

sebagai penikmat jasa layanan dan memastikan kenyamanan public, Serta selalu membeikan pelayanan

terbaik bagi masyarakat.

2.Integritas
Dalam hal ini konsistensi ASN untuk menciptakan dan inovasi dan perbaikan
pada pelayanan guna memberikan pelayanan public yang senyaman dan seaman
mungkin bagi masyarakat dengan peningkatan pengamanan barang-barang milik
pemohon. Dan teus berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi
public.

D. Matrik Rancangan Aktualisasi


Unit Kerja : Rutan Kelas IIB Ruteng
Isu Yang Di Angkat : Optimalisasi penggunaan tanda pengenal pengunjung
Gagasan Pemecahan Isu : Menyediakan tanda pengenal pengunjung sebagai alat penunjang layanan
kunjungan.
Tujuan Pemecahan Isu : Mewujudkan layanan kunjungan yang tertib dan PRIMA
52
No Ke Tahapan Output/Ha Keterkaitan Substansi Kontribusi terhadap Penguatan
gi Kegiatan sil Mata Pelatihan Visi/Misi Organisasi Nilai
at Organis
an asi
1 2 3 4 5 6 7
1. Identifikasi isu yang 1. Konsultasi 1. Mendapatkan Nilai Dasar Ber-AKHLAK: Kegiatan ini 1. Sinergi
akan diangkat gagasan atau Persetujuan akan Harmonis Dalam
Mendukung Visi:
rancangan isu isu yang akan di Dalam Menyampaikan Melaksanakan
yang akan di angkat
angkat kepada
gagasan kepada mentor dan “Mengkoordinasikan dan kegiatan
coach harus sopan dan membina pelaksanaan konsultasi
Coach dan terjalinnya rasa
santun pelayanan administrasi
mentor
dengan melalui Sistem keterbukaan dan
2. Mendengarkan 2. Menerima arahan Loyal Database dalam
arahan yang atau masukan dari Selalu patuh dan menaati Pemasyarakatan.” membangun
diberikan dari mentor hubungan kerja
perintah atasan
atasan/mentor
yang baik antara
3. Mencatat hasil 3. Materi hasil Kolaboratif atasan dan
konsultasi konsultasi dicatat Dapat Menjalin kerjasama bawahan
dengan mentor kedalam buku dengan mentor dan coach
dan coach dengan baik
4. Mendokumenta 4. Hasil Dokumentasi Kompeten
sikan kegiatan Kegiatan Mampu meningkatan
Identifikasi Identifikasi kualitas diri

53
. Kegiatan ini
mendukung Misi:
Kedudukan Peran ASN:
Manajemen ASN:Menerima
Semua masukan dan “menyelenggarakan
tanggapan dari mentor dan pelayanan publik
coach tentang pelaksanaan
kegiatan dibidang hukum yang
berkualitas”

2 Membuat kartu Tanda 1. Konsultasi kepada 1.Mendapatkan petunjuk - Nilai Dasar Berakhlak Kegiatan ini 1. Profesional
Pengenal Pengunjung mentor mengenai dan arahan dari mentor
Pembuatan kartu terkait kegiatan yang Mendukung visi : bekerja keras
pengunjung dilaksanakan untuk
1.“Mewujudkan

54
2. Mencari referensi 2.Mendapatkan referensi Akuntabel rutan ruteng yang memperoleh
terbaik dalam
desain kartu tanda dari Internet Melaksanakan tugas persetujuan
pelayanan”
pengenal pengunjung di dengn jujur,bertanggung atasan
Kegiatan ini
Internet jawab,cermat, serta 2. Sinergi
mendukung Misi:
disiplin dan berintegritas
1.“meningkatlan Membangun
tinggi
SDM yang harmonisasi yang
3. Mendesain Kartu tanda 3.Mempunyai desain Kompeten produktif dengan
pengenal Pengunjung kartu tanda pengenal berkualitas dan atasan dan petugas
Meningkatkan lainnya
pengunjung berintegritas”
kompetensi dengan

belajar dari rekn kerja
dan sejawat.

Kolaboratif
4. Membuat kartu tanda 4. Kartu tanda pengenal
Bekerja sama dan
pengenal pengunjung di sudah dibuat
berkoordinasi untuk
komputer
dapat menentukan hasil
dari penyelesaian isu
Loyal
5. Hasil dokumentasi
5. Mendokumentasikan
kegiatan Pembuatan Ikut serta memajukan
kegiatan Pembuatan kartu
kartu tanda pengenal
tanda pengenal organisasi
pengunjung
Pengunjung

55
SMART ASN
Bahasa dan IT

Menggunakan teknologi
internet dalam
mewujudkan hasil akhir
dari isu dan mewujudkan
pelayanan yang prima.

56
3. Melakukan sosialisasi kepada 1.Melakukan 1.Terjalinnya -Nilai Dasar Ber- Kegiatan ini Mendukung 1. Profesional
masyarakat dan petugas koordinasi dengan komunikasi dan AKHLAK
Visi: melakukan
tentang penggunaan kartu atasan dan petugas kerjasama yang baik
tanda pengenal pengunjung. pengamanan dalam hal antara atasan dan Kolaboratif tugas demi
ini atasan adalah KPR petugas pengamanan Membangun Bekerja 1.“Mewujudkan rutan
sama dengan atasan, mencapai tujuan
dan petugas ruteng yang terbaik dalam
pengamanan adalah petugas dan masyarakat organisasi
Komandan Jaga penggunaan kartu tanda pelayanan”
pengenal pengunjung. 2. Inovatif

Kementerian
2.memberikan 2.petugas jaga bisa Harmonis
sosialisasi kepada memahami dan Dalam memberikan Kegiatan ini Hukum dan HAM
setiap pengunjug menerapkan penggunaan sosialisasi dan mendukung Misi:
pemahaman kepada rekan mendukung
tentang penggunaan kartu tanda pengenal
kartu tanda pengenal pengunjung. kerja dan masyarakat kreatifitas dan
pengunjung. harus menunjukkan sikap
1.“meningkatlan SDM mengembangkan
yang ramah dan memiliki
tutur kata yang sopan yang berkualitas dan inisiatif untuk terus
berintegritas” melakukan
3.memberikan 3.masyarakat dapat Berorientasi Pelayanan. pembaruan.
sosialisasi kepada memahami dan dapat Ramah, cekatan dan dapat 2.“Pelayanan yang
seluruh petugas jaga mengikuti arahan dari diandalkan. PASTI”
tentang penggunaan petugas P2U.
kartu tanda pengenal
pengunjung.
Smart ASN
membangun keramahan
(HOSPITALITY) dalam
melaksankan tugas
pelayanan public pada
masyarakat maupun
sesame ASN.

57
4. Melaporkan dan 1.Melakukan konsultasi 1.Terdapat pemahaman Kompeten Kegiatan ini 1.Profesional
Melakukan Evaluasi dengan atasan bekerja keras untuk
tentang bagaimana Mendukung Visi: memperoleh tujuan
Melaksanakan tugas
organisasi melaui
penggunaan kartu tanda dengan kualitas yang “Mewujudkan rutan perwujudan pelayanan
terbaik yang PRIMA.
pengenal pengunjung. ruteng yang terbaik
2.Berkoordinasi dengan Adaptif dalam pelayanan” 2.Inovatif
2.Terlaksananya tugas
petugas jaga Mengembangkan
dan fungsi yang inisiatif untuk selalu
Selalu bersifat proaktif
melakukan
3.Berkoordinasi dengan sesungguhnya dari atas kegiatan yang pembaharuan dalam
Kegiatan ini
menyelenggarakan
komandan jaga dalam hal dilakukan
seorang petugas jaga mendukung Misi: tugas dan fungsi ASN.
ini sebagai atasan untuk
pada P2U Berorientasi Pelayanan
memberi pemahaman “Pelayanan yang
kepada setiap petugas yang 3.Tercapainya pelayanan Selalu memberikan PASTI”
nantinya akan ditempatkan pelayanan terbaik bagi
kunjungan yang lebih “Meningkatkan
pada P2U setiap WBP dan pelayanan terhadap
tertib. warga binaan dan
pengunjung atau
masyarakat luar”
4.Mendokumentasikan
masyarakat luar
kegiatan yang ada
Harmonis
Berkoordinasi dengan
atasan secara harmonis
dan menyampaikan
dengan tutur kata yang
baik

SMART ASN;
Entrepreneurship
Memiliki keberanian,
kreatifitas, inovatif,
pantang menyerah serta
58
cerdas.
• Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi (BerAKHLAK)

Kegiatan Jumlah
Mata Pelatihan Aktualisasi perMP
NO
Ke-1 Ke-2 Ke-3 Ke-4 Ke-5

1. Berorientasi Pelayanan ✓ ✓ ✓ 3
2. Akuntabel ✓ ✓ ✓ 3
3. Kompeten ✓ ✓ ✓ 3
4. Harmonis ✓ ✓ ✓ 3
5. Loyal ✓ ✓ ✓ 3
6. Adaptif ✓ 1
7. Kolaboratif ✓ ✓ ✓ ✓ 4
Jumlah Aktualisasi per Kegiatan 5 4 3 4 4 20

59
➢ Tabel Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Bulan Oktober Bulan November


No. Kegiatan Minggu ke- Minggu
ke -
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
Identifikasi isu yang akan diangkat
1.

2.
Membuat kartu Tanda Pengenal Pengunjung

3. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat dan petugas tentang


penggunaan kartu tanda pengenal pengunjung.

4 Melaporkan dan Melakukan Evaluasi

60
DAFTAR PUSAKA

Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar CPNS 2022
Materi Akuntabilitas. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar CPNS 2022
Materi Analisis Isu Kontemporer.Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar CPNS 2022
Materi Habituasi. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar CPNS 2022
Materi Kesiapsiagaan Bela Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar CPNS2022


Materi Komitmen Mutu. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar CPNS 2022
Materi Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar CPNS2022


Materi Nasionalisme. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar CPNS 2022
Materi Pelayanan Publik. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar CPNS2022


Materi Wawasan Keba ngsaan dan Kesadaran Bela Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. Tanpa Tahun. Modul Pelatihan Dasar CPNS 2022MateriWhole Of
Government. Jakarta:Lembaga Administrasi Negara

61
62
63
64
65
66
67
1
2
3
4

Anda mungkin juga menyukai