Anda di halaman 1dari 124

LAPORAN NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

AKTUALISASI
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
GOLONGAN II ANGKATAN LXXIII

“OPTIMALISASI PEMBINAAN KADER KESEHATAN REMAJA PADA POSYANDU


REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BATAM”

DISUSUN OLEH :

DINDA IRLANZA, A.MD. KEP.


NIP. 199810052022032002

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA RI


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA HUKUM DAN HAM
BALAI DIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN RIAU
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
DI BADIKLAT HUKUM DAN HAM KEPULAUAN RIAU
TAHUN 2022

“OPTIMALISASI PEMBINAAN KADER KESEHATAN REMAJA


PADA POSYANDU REMAJA DI LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS
ANAK KELAS II BATAM”

Nama : Dinda Irlanza, A.Md. Kep


NIP : 199810052022032002
Pangkat/Golongan : Pengatur / II C
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Perawat
Unit Kerja/Instansi : Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam

disampaikan pada Seminar Laporan Aktualisasi


Hari/Tanggal :
Tempat :
Menyetujui,
Coach, Mentor,

Mey Susianawati, SKM, M.Si Adie Purwata, A.Md.I.P.


NIP. 197805062002122005 NIP. 198508152003121005

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan
aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Pembinaan Kader Kesehatan Remaja Pada
Posyandu Remaja Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam”.
Penulisan laporan aktualisasi ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
syarat untuk memperoleh kelulusan pelatihan dasar CPNS Kememkumham
Golongan II Angkatan LXXIII Tahun 2022.
Penulis menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa pelatihan agenda I sampai agenda IV, sangatlah sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan laporan aktualisasi ini. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah SWT
2. Bapak Novriadi B, BC.IP., SH., MM selaku Kepala Lembaga Pembinaan
Khusus Anak Kelas II Batam.
3. Bapak Adie Purwata, A.Md.I.P selaku Kepala Seksi Pembinaan Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam yang merangkap sebagai mentor
aktualisasi, yang senantiasa memberikan arahan selama menjalani masa
orientasi CPNS selama 3 bulan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Batam.
4. Ibu Mey Susianawati, SKM, M.Si selaku Widyaiswara coach aktualisasi, yang
senantiasa menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran dengan penuh kesabaran
dalam penyusunan rancangan aktualisasi, serta memberikan banyak ilmu dan
serta motivasi sehingga rancangan ini dapat selesai tepat waktu.
5. Kedua orang tua penulis yaitu Ibu Mahdalena, A.Md. Farm dan Bapak Drs. Al
Irwin, A.Pt, serta kakak dan abang penulis yang selalu memberikan dukungan
doa, semangat, arahan dan bimbingan selama proses pengerjaan laporan
aktualisasi.

iii
6. Rekan-rekan seangkatan latsar CPNS 2021 yang selalu memberikan semangat,
doa serta banyak pengalaman dan saling bertukar pikiran sehingga banyak
ilmu diperoleh dari kalian.
7. Senior-Senior Tim Pembinaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Batam yang senantiasa memberikan dukungan dan masukan terkait isu-isu
aktual yang butuh diselesaikan..
8. Seluruh pegawai Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam yang
sudah memberikan dukungan penuh selama proses latsar berjalan.
Penulis menyadari laporan aktualisasi ini belumlah sempurna. Oleh karena
itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan
dan perbaikan laporan aktualisasi ini sehingga nantinya dapat memberi manfaat
bagi bidang pekerjaan dan penerapan dilapangan serta bisa dikembangkan lebih
lanjut.

Batam, Agustus 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................. v
DAFTAR TABEL......................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... viii
DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................... 1
B. ANALISIS ISU ......................................................................................... 2
1. Environmental Scanning..................................................................... 2
2. Alat Bantu Analisis ............................................................................. 8
C. RUMUSAN ISU .......................................................................................12
D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU ................................................................12
E. RUANG LINGKUP...................................................................................15
F. LEMBAR KONFIRMASI ISU ..................................................................15
G. JUDUL AKTUALISASI ...........................................................................15
BAB II PELAKSANAAN AKTUALISASI ...................................................16
A. RANCANGAN AKTUALISASI ...............................................................16
1. Unit Kerja ............................................................................................16
2. Identifikasi Isu......................................................................................16
3. Isu yang diangkat ................................................................................17
4. Gagasan Pemecahan Isu ......................................................................17
5. Rancangan Kegiatan .............................................................................18
6. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelajaran Agenda II........34
B. JADWAL KEGIATAN .............................................................................35
C. CAPAIAN AKTUALISASI ......................................................................39
D. MATRIK REKAPITULASI HABITUASI MP AGENDA II ......................49

v
BAB III PENUTUP .......................................................................................50
A. KESIMPULAN .........................................................................................50
B. SARAN .....................................................................................................50
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................51
LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Penyakit di LPKA Kelas II Batam


Tabel 1.2 Indikator Kriteria Aktual
Tabel 1.3 Indikator Kriteria Problematik
Tabel 1.4 Indikator Kriteria Kekhalayakan
Tabel 1.5 Indikator Kriteria Layak
Tabel 1.6 Penerapan Isu dengan Metode APKL
Tabel 1.7 Indikator Kriteria USG
Tabel 1.8 Penerapan Isu dengan Teknik USG
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan
Tabel 2.3 Rekapitulasi Rencana Habituasi MP Agenda II
Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan
Tabel 2.5 Capaian Aktualisasi Kegiatan 1
Tabel 2.6 Capaian Aktualisasi Kegiatan 2
Tabel 2.7 Capaian Aktualisasi Kegiatan 3
Tabel 2.8 Capaian Aktualisasi Kegiatan 4
Tabel 2.9 Capaian Aktualisasi Kegiatan 5

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Menu Website lpkabatam.com

viii
DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 Diagram Fishbone

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Resume Materi Agenda II dan III


Lampiran 2 Profil Organisasi
Lampiran 3 Data Diri Peserta, Mentor, dan Coach
Lampiran 4 Laporan Minggu 1
Lampiran 5 Laporan Minggu 2
Lampiran 6 Laporan Minggu 3
Lampiran 7 Laporan Minggu 4

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi Pegawai Negeri Sipil dan
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja yang bekerja pada instansi
pemerintah. Menurut Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara (ASN) seorang ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik, perekat dan pemersatu bangsa. Seorang ASN dituntut
untuk memahami nilai-nilai dasar yang menjadi landasan dalam menjalankan
profesinya. Nilai-nilai dasar tersebut antara lain berorientasi pelayanan,
akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif. Ketujuh dasar
tersebut memiliki peranan penting demi menghasilkan pegawai ASN yang
memiliki integritas, profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik,
bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu
menyelenggarakan pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu
menjalankan peran sebagai unsur perekat pemersatu bangsa berdasarkan
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Batam terletak di Jln. Jenderal


Sudirman No. 03 Sei Baloi Batam. Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas
II Batam berdiri pada tanggal 2 April tahun 2015. Lembaga Pembinaan
Khusus Anak Kelas II Batam diresmikan pada tanggal 5 Agustus 2015 oleh
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Kepulauan Riau. Pelantikan Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas
II Batam berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor :
M.HH-12.KP.03.03 tanggal 2 April tahun 2015 Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas II Batam memiliki kapasitas 250 orang dengan luas tanah
perkantoran 10.361 m2.

Peserta merupakan pegawai pada Unit Pelaksana Teknis Lembaga


Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam yang bertugas sebagai Perawat
Terampil yang merupakan bagian dari Seksi Pembinaan. Berdasarkan Pasal 27

1
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pembinaan
Khusus Anak bahwa Seksi Pembinaan mempunyai tugas melakukan
pendidikan, bimbingan kemasyarakatan, pengentasan, pelatihan keterampilan,
pelayanan makanan dan minuman, pendistribusian perlengkapan serta
pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Undang Undang nomor 18 tahun 2015 tentang Organisasi dan


Tata Kerja Lembaga Pembinaan Khusus Anak. Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas II Batam telah menjalankan tugas dan fungsinya sesuai undang-
undang yang berlaku. Namun ada beberapa kondisi yang masih belum ideal
sesuai yang diharapkan. Dengan adanya kondisi tersebut, maka diperlukannya
aktualisasi ataupun inovasi yang harus diciptakan untuk menjadi solusi atas
permasalahan isu- isu tersebut serta mewujudkan tugas dan fungsi Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam dengan baik.

B. ANALISIS ISU
1. Environmental Scanning
Penulis melakukan pengamatan dan menemukan beberapa
permasalahan Selama 2 (dua) bulan melaksanakan orientasi kerja pada
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam. Masalah yang peserta
temukan khususnya yang berkaitan langsung dengan unit kerja perawatan.
Berikut ini beberapa masalah yang ditemukan:

a. Rendahnya personal hygiene Andikpas di Lembaga Pembinaan


Khusus Anak Kelas II Batam
Personal hygiene merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan
fisik dan psikis. Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan
hal yang sangat penting dan harus diperhatikan karena kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.
Pemeliharaan personal hygiene diperlukan untuk kenyamanan
individu, keamanan, dan kesehatan. Tujuan dilakukannya personal

2
hygiene adalah peningkatan derajat kesehatan, memelihara kesehatan
diri, mencegah penyakit, meningkatkan kepercayaan diri dan
menciptakan keindahan. Dampak yang sering timbul pada masalah
personal hygiene adalah gangguan kesehatan yang diderita seseorang
karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik.
Penyakit yang dapat timbul akibat tidak menjaga personal hygiene
seperti diare, panu, tinea (kurap), scabies, infeksi bakteri pioderma
(bisul), dan dermatitis.
Tabel 1.1 Data Jenis Penyakit di LPKA Kelas II Batam
Bulan
No. Jenis Penyakit
Januari Februari Maret April Mei
1. Penyakit Gigi 3 4 3 1 2
2. Penyakit Pernapasan 5 10 10 3 0
3. Penyakit Pencernaan 5 10 5 2 5
4. Penyakit Pendengaran 0 0 0 1 0
5. Penyakit Kulit 12 24 17 27 9

Berdasarkan tabel 1.1 didapatkan data bahwa setiap bulannya


penyakit kulit merupakan penyakit yang sering diderita Andikpas di
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam. Penyakit kulit ini
dapat disebabkan oleh personal hygiene yang buruk, maka dari itu
Andikpas memerlukan peningkatan personal hygiene agar dapat
menurunkan bahkan menghilangkan penyakit kulit di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam.

b. Kurangnya Pengetahuan Andikpas Mengenai Dampak Sex Bebas


Seiring berjalannya waktu kenakalan remaja dapat dimulai dari
tindakan yang awalnya mencoba dan kemudian bisa menimbulkan
perilaku yang menyimpang, seberapa besar penyimpangan yang terjadi
hal itu juga menentukan kadar kenakalan remaja yang diperbuat dan
seberapa besar dampak yang ditimbulkan. Kenakalan remaja juga bisa
disebabkan oleh apa yang ditonton, dan juga cerita atau edukasi dari
teman tongkrongan. Hal itu dapat menimbulkan rasa ingin pada diri

3
seseorang yang sudah pernah mendapat edukasi dari teman atau yang
menonton sendiri dari situs terlarang. Kenakalan remaja ini dapat
berupa berkata jorok, mencuri, merampok, merusak, kabur dari rumah,
bolos, bahkan sex bebas dan pemerkosaan.
Sex bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan
perempuan tanpa adanya ikatan perkawinan. Berbagai bentuk tingkah
laku seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan
kontak seksual. Menurut UU No. 11 Tahun 2012 tentang Sistem
Peradilan Pidana Anak Pasal 81 Ayat (3) disebutkan Pembinaan di
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam dilaksanakan
sampai Anak berumur 18 (delapan belas) tahun.
Pada Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam kasus
Perlindungan Anak merupakan kasus nomor dua terbanyak setelah
kasus pencurian. Berdasarkan hasil pemeriksaan kesehatan
tahanan/narapidana baru dari total seluruh andikpas pada tanggal 15
Juni 2022 yaitu 43 orang yang berada di Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas II Batam didapatkan hasil 20 orang diantaranya sudah
melakukan hubungan sex pranikah.
Sebagian besar Andikpas di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Kelas II Batam belum mengetahui dampak sex bebas sehingga mereka
kerap melakukan perilaku tersebut tanpa memikirkan akibat yang bisa
terjadi jika terus melakukan hal itu. Sebagai Lembaga Pembinaan,
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam belum optimal
melakukan penyuluhan atau memberikan pengetahuan mengenai
dampak sex bebas kepada Andikpas maka dari itu saya menemukan ini
sebagai permasalahan /isu.

c. Kurangnya Kader Kesehatan Remaja pada Posyandu Remaja di


Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam
Posyandu Remaja merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk

4
remaja dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan dalam
memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk meningkatkan
derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja. Tujuan
Posyandu Remaja adalah untuk mendekatkan akses dan meningkatkan
cakupan layanan kesehatan bagi remaja. Terdapat berbagai fungsi
Posyandu Remaja diantaranya :
1) Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi
dan keterampilan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
dan keterampilan hidup sehat remaja.
2) Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang
mencakup upaya promotif dan preventif, meliputi : Pendidikan
Keterampilan Hidup Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi remaja,
pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas fisik,
pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan
kekerasan pada remaja.
3) Sebagai surveilans dan pemantauan kesehatan remaja di wilayah
sekitar.
Dalam hal ini Sub Seksi Perawatan Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas II Batam berkolaborasi dengan Puskesmas Baloi Permai
untuk mengadakan Posyandu Remaja setiap bulannya.
Menurut dr. Linda Siti Rohaeti, dkk. Penyelenggaraan Posyandu
Remaja membutuhkan minimal 5 (lima) orang kader untuk memenuhi
5 langkah kegiatan yang diselenggarakan. Kader Kesehatan Remaja
yang dimaksud adalah remaja yang dipilih/secara sukarela mengajukan
diri dan dilatih untuk ikut melaksanakan upaya pelayanan kesehatan
remaja bagi diri sendiri, teman sebaya, keluarga, serta masyarakat.
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam hanya
mempunyai satu Andikpas sebagai Kader Kesehatan Remaja. Satu
Andikpas ini akan mendapatkan PB (Pembebasan Bersyarat) pada
bulan Oktober yang artinya jika isu ini tidak segera di atasi maka

5
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam tidak memiliki
Kader Kesehatan Remaja.

d. Adanya Indikasi Gangguan Kesehatan Mental Andikpas yang ada


Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam
Masa remaja merupakan bagian dari perkembangan seorang
individu yang sangat penting. Disebut juga sebagai periode peralihan
dari masa kanak-kanak menuju kearah dewasa. Batas usia remaja
berkisar dari 12-17 tahun. Perubahan-perubahan yang dialami masa
remaja akan memberikan dampak langsung pada individu yang
bersangkutan dan akan mempengaruhi perkembangan selanjutnya.
Dalam hal ini, manusia dituntut untuk mampu mengembangkan
dan menyesuaikan diri terhadap pengaruh lingkungan masyarakat,
manusia dilengkapi dengan berbagai pontensi yang dapat
mempengaruhi perkembangan kepribadian individu itu sendiri dalam
masyarakat, sebab masyarakat merupakan sebuah wadah dalam
pencarian jati diri.
Kesehatan mental atau jiwa menurut undang – undang nomor 18
tahun 2014 tentang kesehatan jiwa merupakan kondisi dimana
seseorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual
dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri,
dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu
memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Hal itu juga berarti
kesehatan mental mempunyai pengaruh terhadap fisik seseorang dan
juga akan mengganggu produktivitas. Kesehatan mental sangat
penting untuk menunjang produktivitas dan kualitas kesehatan fisik.
Gangguan kesehatan mental ini dapat terjadi karena beberapa
faktor seperti : (1) Tekanan untuk menyesuaikan diri dengan teman
sebaya; (2) Kesulitan mencari jati diri dan krisis identitas; (3) Persepsi
keliru yang diperoleh dari media; (3) Tekanan masyarakat terhadap
perbedaan gender; (4) Keluarga yang tidak harmonis; (5) Hubungan
buruk dengan teman sebaya; (6) Kekerasan seksual dan intimidasi; (7)

6
Pengasuhan yang keras dan otoriter; (8) Masalah sosial ekonomi yang
parah.
Tanggal 9 Juni 2022 Klinik Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Kelas II Batam berkolaborasi dengan Puskesmas Baloi Permai
melakukan pemeriksaan skrinning jiwa yaitu Instrumen Deteksi Dini
SRQ 20 pada Andikpas dan didapatkan hasil 6 dari 33 Andikpas yang
terindikasi gangguan kesehatan mental.
Kesehatan mental dan kesehatan fisik secara inheren saling terkait.
Kita tidak dapat memiliki yang satu tanpa yang lain karena keduanya
saling menarik dan berkaitan. Banyaknya masalah mental yang
diabaikan dan tidak terdeteksi ini pada gilirannya akan membawa
dampak menghancurkan bagi Andikpas terutama mereka yang
memang memiliki sifat mudah terpengaruh sejak lama.

e. Belum Adanya Layanan Informasi Kesehatan Digital Andikpas


pada Website Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam
Andikpas berhak untuk tidak diperlakukan sebagai orang sakit
yang diasingkan, maka Andikpas juga berhak atas pelayanan kesehatan
selayaknya masyarakat banyak. Meningkatkan kesehatan dan
keselamatan Andikpas berarti membuktikan bahwa Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam perlu memperhatikan
kesehatan Andikpas secara menyeluruh, jika tidak maka akan
menimbulkan keadaan bahaya bagi petugas dan Andikpas karena
pelanggaran tersebut akan menimbulkan dampak yang tidak baik.
Seksi Perawatan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam
sudah mengimplementasikannya dengan sangat baik.
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam memiliki
website lpkabatam.com. Pada website Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas II Batam terdapat menu beranda, profil, layanan publik,
kegiatan seperti pendidikan; pramuka; keterampilan;, survei, kontak,
dan toko akan tetapi pada website Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Kelas II Batam belum terdapat layanan informasi mengenai kesehatan

7
Andikpas, sehingga Orang Tua maupun Keluarga Andikpas belum bisa
mengetahui informasi kesehatan Andikpas saat berada di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam. Orang Tua dan Keluarga
hanya bisa menanyakan kesehatan Andikpas secara langsung saat
adanya Layanan Video Call. Jika website Lembaga Pembinaan Khusus
Anak Kelas II Batam memiliki menu layanan informasi kesehatan
maka keluarga dapat langsung mengetahui informasi mengenai
kesehatan Andikpas tanpa perlu menghubungi Andikpas melalui
layanan videocall.

Gambar 1.1 Menu Website lpkabatam.com

2. Alat Bantu Analisis


Kelima Isu yang telah disebutkan diatas, selanjutnya dianalisis
untuk mendapaikan isu yang menjadi prioritas untuk diselesaikan terlebih
dahulu, dengan metode APKL.
a. Metode Analisis APKL
Alat analisis APKL ini telah dikonsultasikan dengan coach dan
juga mentor. Penulis telah menemukan 5 (lima) isu dan harus disaring
kembali untuk menemukan isu prioritas. APKL adalah :
1) Kriteria Aktual
Aktual artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan di Masyarakat. Indikator untuk kriteria aktual

8
sebagai berikut :
Tabel 1.2 Indikator Kriteria Aktual
NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
5 Sangat Aktual Isu dibicarakan dalam 1 bulan terakhir.
4 Aktual Isu dibicarakan dalam 2-3 bulan terakhir.
3 Cukup Aktual Isu dibicarakan dalam 6-8 bulan terakhir.
2 Kurang Aktual Isu dibicarakan dalam 9-11 bulan terakhir.
1 Tidak Aktual Isu dibicarakan dalam 1 tahun terakhir.

2) Kriteria Problematik
Problematik artinya Isu tersebut memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya secara
komperehensif. Indikator untuk kriteria problematik sebagai
berikut :
Tabel 1.3 Indikator Kriteria Problematik
NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
5 Sangat Problematik Isu berdampak pada induk organisasi dan
organisasi di masyarakat.
4 Problematik Isu berdampak pada organisasi dan
masyarakat.
3 Cukup Problematik Isu berdampak pada organisasi.
2 Kurang Problematik Isu berdampak pada beberapa unit bagian
dalam organisasi.
1 Tidak Problematik Isu berdampak pada satu unit bagian
organisasi anda.

3) Kriteria Kekhalayakan
Kekhalayakan artinya Isu tersebut menyangkut hajat hidup
orang banyak. Indikator untuk kekhalayakan sebagai berikut :
Tabel 1.4 Indikator Kriteria Kekhalayakan
NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
5 Sangat berpengaruh pada khalayak Isu berdampak pada lebih 100 orang.
4 Berpengaruh pada khalayak Isu berdampak pada 100 orang.
3 Cukup berpengaruh pada khalayak Isu berdampak pada 50-99 orang.
2 Kurang berpengaruh pada Isu berdampak pada 25-49 orang.
khalayak
1 Tidak berpengaruh pada khalayak Isu berdampak pada 1-24 orang.

4) Kriteria Layak
Kelayakan artinya Isu tersebut masuk akal, realistis, relevan,
dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya. Indikator
untuk kriteria layak sebagai berikut :

9
Tabel 1.5 Indikator Kriteria Layak
NILAI INDIKATOR DESKRIPSI INDIKATOR
5 Sangat Layak Isu diangkat sesuai dengan tema, tugas pokok
dan berguna bagi organisasi.
4 Layak Isu diangkat sesuai dengan tema dan berguna
bagi organisasi.
3 Cukup Layak Isu diangkat sesuai dengan tugas pokok dan
berguna bagi organisasi.
2 Kurang Layak Isu diangkat tidak sesuai dengan tema dan
tugas pokok tapi berguna bagi organisasi
1 Tidak Layak Isu diangkat tidak sesuai dengan tema dan
tidak berguna bagi organisasi

Penerapan Penapisan Isu menggunakan metode APLK :


Tabel 1.6 Penetapan Isu dengan Metode APKL
PENILAIAN JUMLAH PERINGKAT
ISU
A P K L
Isu 1 - Rendahnya personal hygiene
Andikpas di Lembaga Pembinaan Khusus 5 4 4 5 18 II
Anak Kelas II Batam
Isu 2 - Kurangnya pengetahuan
4 3 2 4 13 V
Andikpas mengenai dampak sex bebas
Isu 3 - Kurangnya Kader Kesehatan
Remaja pada Posyandu Remaja di
5 4 5 5 19 I
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas
II Batam
Isu 4 - Adanya indikasi gangguan
kesehatan mental Andikpas yang ada di
5 3 2 4 14 IV
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas
II Batam
Isu 5 - Belum adanya layanan
informasi kesehatan digital Andikpas
4 4 5 4 17 III
pada website Lembaga Pembinaan
Khusus Anak Kelas II Batam

Berdasarkan teknik penapisan APKL maka didapatkan hasil


bahwa terdapat tiga isu aktual utama yang menjadi prioritas untuk
dilakukan analisa lanjutan dengan teknik analisa USG. Ketiga isu
tersebut antara lain:
1) Kurangnya Kader Kesehatan Remaja pada Posyandu Remaja di
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam

10
2) Rendahnya personal hygiene Andikpas di Lembaga Pembinaan
Khusus Anak Kelas II Batam
3) Belum adanya layanan informasi kesehatan digital Andikpas pada
website Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam

b. Metode Analisis USG


Teknik USG (Urgency, Seriousness, Growth) adalah salah satu
metode skoring untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan. Pada tahap ini masing-masing masalah dinilai tingkat
risiko dan dampaknya. Bila telah didapatkan jumlah skor maka dapat
menentukan prioritas masalah.
Keterangan USG :
U : Urgency, Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas,
dianalisis dan ditindaklanjuti.
S : Seriousness, Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
G : Growth, Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Indikator USG sebagai berikut :

Tabel 1.7 Indikator Kriteria USG

INDIKATOR NILAI DESKRIPSI INDIKATOR

5 Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 2 bulan

4 Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 4 bulan

3 Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 6 bulan


Urgency
2 Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 tahun
1 Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu >1 tahun
Dampak isu akan berpengaruh pada instansi induk, oraganisasi, dan
5
para pengguna layanan

Dampak isu akan berpengaruh pada instansi/organisasi dan para


4
Seriousness pengguna layanan

11
Dampak isu akan berpengaruh pada beberapa unit bagian organisasi
3
dan para pengguna layanan

2 Dampak isu akan berpengaruh pada satu unit bagian organisasi


1 Dampak isu akan berpengaruh pada pengguna layanan

5 Memburuk dalam kurun waktu 2 bulan

4 Memburuk dalam kurun waktu 4 bulan

3 Memburuk dalam kurun waktu 6 bulan


Growth 2 Memburuk dalam kurun waktu 1 tahun
1 Memburuk dalam kurun waktu >1 tahun

Tabel 1.8 Penerapan Isu dengan Teknik USG


ISU PENILAIAN JUMLAH PERINGKAT
U S G
Isu 1 - Rendahnya personal hygiene Andikpas di
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam
4 4 4 12 II
Isu 2 - Kurangnya Kader Kesehatan Remaja pada
Posyandu Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus 4 5 4 13 I
Anak Kelas II Batam
Isu 3 - Belum adanya layanan informasi kesehatan
digital Andikpas pada website Lembaga 3 4 3 10 III
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam

Berdasarkan teknik penapisan USG, maka didapatkan hasil


bahwa isu Kurangnya Kader Kesehatan Remaja pada Posyandu
Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam
menempati prioritas utama untuk dijadikan core issue dan akan
dianalisa lebih dalam di Laporan Aktualisasi.

C. RUMUSAN ISU
Berdasarkan hasil analisis isu menggunakan APKL dan USG, rumusan isu
yang ditetapkan untuk diselesaikan yaitu Kurangnya Kader Kesehatan
Remaja pada Posyandu Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Kelas II Batam.

D. IDENTIFIKASI SUMBER ISU


Berdasarkan pengamatan penulis yang telah bertugas lebih kurang 2 (dua)
bulan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam ditemukan bahwa

12
kurangnya kader kesehatan remaja pada posyandu remaja di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam disebabkan karena posyandu remaja
di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam hanya memiliki 1 (satu)
orang kader kesehatan remaja sedangkan dalam penyelenggaraan posyandu
remaja memerlukan 5 (lima) orang Andikpas untuk memenuhi 5 langkah
kegiatan yang diselenggarakan.

13
Diagram 1.1 Diagram Fishbone

People Surrounding

Adanya Andikpas yang Belum adanya buku saku tentang


melakukan pelanggaran pembinaan Kader Kesehatan Remaja
kedisiplinan setelah menjadi
Kader Kesehatan Belum adanya proses pemilihan
dan pembinaan Kader Kesehatan Kurangnya
Remaja Kader
Kesehatan
Remaja
pada
Posyandu
Andikpas yang dianggap mampu
menjadi Kader Kesehatan Remaja Remaja di
Belum adanya pembinaan Andikpas LPKA Kelas
sudah menjadi Tamping di bagian lain
sebagai Kader Kesehatan Remaja II Batam

Masa hukuman Andikpas yang singkat

People Skill

14
E. RUANG LINGKUP
Laporan aktualisasi peserta Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Kemenkumham 2022 Golongan II ini menjelaskan tentang penambahan kader
kesehatan remaja pada Posyandu Remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Kelas II Batam yang merujuk pada SKP dan kreativitas penulis yang memiliki
jabatan sebagai Perawat-Terampil di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Batam. Waktu pelaksanaan aktualisasi dilaksanakan pada tanggal 7 Juli – 18
Agustus 2022 di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam.

F. LEMBAR KONFIRMASI ISU


Persetujuan Coach dan Mentor
Tanggal :
Coach Mentor

Mey Susianawati, SKM, M.Si Adie Purwata, A.Md.I.P.


NIP. 197805062002122005 NIP. 198508152003121005

G. JUDUL AKTUALISASI
Berdasarkan core issue yang telah di setujui oleh Mentor dan Pembimbing
(Coach), maka judul dari Laporan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS tahun 2022
di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam adalah “Optimalisasi
Pembinaan Kader Kesehatan Remaja Pada Posyandu Remaja di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam”.

15
BAB II
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. LAPORAN AKTUALISASI
1. Unit Kerja
Untit kerja yang menjadi lokasi pelaksanaan aktualisasi yaitu Lembaga
Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam (LPKA Kelas II Batam). LPKA
Kelas II Batam merupakan unit pelaksana teknis (UPT) yang dinaungi oleh
Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia, tepatnya
dibawah Divisi Pemasyarakatan. yang menjadi pusat pembinaan khusus anak
didik pemasyarakatan (ANDIKPAS) di Provinsi Kepulauan Riau. Salah satu
unit kerja yang terdapat di LPKA Kelas II Batam yaitu seksi Pembinaan yang
menjadi unit kerja peserta saat ini.

2. Identifikasi Isu
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam berkolaborasi
dengan Puskesmas Baloi Permai dalam menyelenggarakan Posyandu Remaja
setiap bulannya. Selama 2 (dua) bulan penulis melakukan orientasi,
Posyandu Remaja telah dilakukan 2 kali. Kegiatan Posyandu Remaja hanya
melakukan pelayanan kesehatan pada Andikpas yang memiliki keluhan
kesehatan. Sedangkan seharusnya penyelenggaraan Posyandu Remaja terdiri
dari : a) Pendaftaran; b) Pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar lengan,
lingkar perut, tekanan darah, pengecekan anemia; c) Pencatatan hasil; d)
Pelayanan kesehatan termasuk konseling; dan d) KIE.
Penyelenggaraan Posyandu Remaja ini membutuhkan 5 (lima) orang
Kader Kesehatan Remaja untuk memenuhi 5 langkah kegiatan yang
diselenggarakan. Sedangkan Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II
Batam hanya memiliki 1 (satu) orang Andikpas sebagai Kader Kesehatan
Remaja sehingga penyelenggaraan Posyandu Remaja tidak berjalan optimal.

16
3. Isu yang diangkat
Setelah mengidentifikasi beberapa isu diatas Penulis merumuskan satu
isu yaitu “Kurangnya Kader Kesehatan Remaja pada Posyandu Remaja di
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam”. Isu ini berkaitan
dengan memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas yang
merupakan bagian dari Agenda III yaitu Manajemen ASN.

4. Gagasan Pemecahan Isu


Gagasan pemecahan isu menggunakan tabel sebagai berikut :
Tabel 2.1 Jenis dan Sumber Kegiatan
NO JENIS KEGIATAN SUMBER KEGIATAN

Melakukan konsultasi kegiatan rancangan


1. aktualisasi kepada atasan langsung sebagai Kreativitas

Mentor
Menentukan Andikpas yang dapat dijadikan
2. Kreativitas
Kader Kesehatan Remaja
Menyusun materi Pembinaan Kader Kesehatan
3. Kreativitas
Remaja
Melaksanakan Pembinaan Kader Kesehatan
4. SKP
Remaja
Melakukan evaluasi terhadap rancangan
5. Kreativitas
aktualisasi yang telah dilaksanakan

17
5. Rancangan Kegiatan
Tabel 2.2 Rancangan Kegiatan
KONTRIBUSI
KETERKAITAN
TAHAPAN TERHADAP VISI PENGUATAN NILAI
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA
KEGIATAN DAN MISI ORGANISASI
PELATIHAN
ORGANISASI
1. Melakukan Hasil konsultasi Berorientasi Pelayanan : Kegiatan ini juga salah Profesional, Membentuk
1. Melakukan
konsultasi dibuktikan dengan Menjelaskan rancangan satu bentuk dukungan tenaga yang berkepribadian
konsultasi terkait
kegiatan adanya Lembar aktualisasi secara efektif dan terhadap visi dan misi tinggi berdasarkan akhlak
pelaksanaan
rancangan konsultasi Mentor efisien yang tentunya dengan dari LPKA Batam yaitu yang mulia Berkemandirian
rancangan
aktualisasi sikap ramah dan sopan. visi “Menjadi Lembaga yang tinggi dan
aktualisasi bersama
kepada atasan Pembentukan berpengetahuan.
Mentor
langsung Akuntabel : mencerdaskan segi Akuntabel, Setiap kegiatan
sebagai Mentor Dalam menjelaskan akademik, vokasional, dalam rangka
rancangan aktualisasi, penulis kerohanian,olahraga dan penyelenggaraan
bertanggungjawab dan Ekstra kurikuler yang pemerintah dapat
berintegritas. berupaya menghasilkan dipertanggung jawabkan
remaja yang memiliki kepada masyarakat sesuai
Kompeten : pengetahuan dan dengan ketentuan atau
Penulis mengkonsultasikan kemahiran yang berguna peraturan yang berlaku.
pelaksanaan rancangan serta sikap positif yang Sinergi, Komitmen untuk
aktualisasi dengan cermat berdasarkan nilai – nilai membangun dan
dan teliti. Pancasila dan memastikan hubungan
menjadikan mereka kerjasama yang produktif
Harmonis : dapat kembali menjadi serta kemitraan yang
Penulis dan Mentor saling warga Negara yang harmonis dengan para

18
menghargai pendapat satu beragama dan setia pada pemangku kepentingan
sama lain. Negara” dan misi LPKA untuk menemukan dan
Kelas II Batam yaitu melaksanakan solusi
Loyal : “Membentuk tenaga terbaik, bermanfaat, dan
Penulis melakukan konsultasi yang berkepribadian berkualitas.
dengan musyawarah (diskusi) tinggi berdasarkan Transparan, Menjamin
dan tidak memaksakan akhlak yang mulia akses atau kebebasan bagi
kehendak dalam pelaksanaan Berkemandirian yang setiap orang untuk
rancangan aktualisasi. tinggi dan memperoleh informasi
berpengetahuan”. tentang penyelenggaraan
Kolaboratif pemerintahan, yakni
Penulis bekerjasama dengan informasi tentang kebijakan,
mentor terkait pelaksanaan proses pembuatan dan
rancangan aktualisasi. pelaksanaannya, serta hasil-
hasil yang dicapai.
Notulensi konsultasi Akuntabel : Inovatif, Mendukung
2. Membuat notulensi Penulis bertanggungjawab
dibuktikan dengan kreatifitas dan
konsultasi atas notulensi yang dibuat.
adanya Notulensi mengembangkan
Kompeten :
inisiatif untuk selalu
Penulis membuat notulensi
dengan teliti. melakukan pembaharuan
dalam penyelenggaraan
Adaptif :
Penulis bertindak proaktif tugas dan fungsinya.
mencatat hasil konsultasi
bersama Mentor.

19
2. Menentukan 1. Melakukan Hasil koordinasi Berorientasi Pelayanan : Kegiatan ini juga salah Profesional, Membentuk
Andikpas yang koordinasi dengan dibuktikan dengan Melakukan koordinasi satu bentuk dukungan tenaga yang berkepribadian
dapat dijadikan seksi pembinaan adanya daftar data dengan menerapkan sikap terhadap visi dan misi tinggi berdasarkan akhlak
Kader mengenai data masa pidana ramah. dari LPKA Batam yaitu yang mulia Berkemandirian
Kesehatan masa pidana Andikpas yang ada visi “Menjadi Lembaga yang tinggi dan
Remaja Andikpas yang ada di LPKA Kelas II Akuntabel : Pembentukan berpengetahuan.
di LPKA Kelas II Batam Tidak menyalah gunakan mencerdaskan segi Akuntabel, Setiap kegiatan
Batam kewenangan jabatan dengan akademik, vokasional, dalam rangka
melakukan koordinasi kerohanian,olahraga dan penyelenggaraan
mengenai data Andikpas Ekstra kurikuler yang pemerintah dapat
dengan senior yang berupaya menghasilkan dipertanggung jawabkan
bertanggungjawab mengenai remaja yang memiliki kepada masyarakat sesuai
hal tersebut. pengetahuan dan dengan ketentuan atau
kemahiran yang berguna peraturan yang berlaku.
Harmonis : serta sikap positif yang Sinergi, Komitmen untuk
Penulis berkoordinasi dengan berdasarkan nilai – nilai membangun dan
sopan santun dan tidak Pancasila dan memastikan hubungan
menganggu kerja senior agar menjadikan mereka kerjasama yang produktif
menjaga lingkungan kerja dapat kembali menjadi serta kemitraan yang
tetap kondusif. warga Negara yang harmonis dengan para
beragama dan setia pada pemangku kepentingan
Loyal : Negara” dan misi LPKA untuk menemukan dan
Penulis menjaga kerahasiaan Kelas II Batam yaitu melaksanakan solusi
data Andikpas. “Membentuk tenaga terbaik, bermanfaat, dan
yang berkepribadian berkualitas.
Kolaboratif : tinggi berdasarkan Transparan, Kementerian

20
Penulis berkolaborasi dengan akhlak yang mulia Hukum dan HAM
seksi pembinaan terkait Berkemandirian yang menjamin akses atau
daftar data masa pidana tinggi dan kebebasan bagi setiap orang
Andikpas. berpengetahuan”. untuk memperoleh
informasi tentang
2. Mengelompokkan Hasil Akuntabel :
penyelenggaraan
Andikpas yang pengelompokkan Penulis bertanggungjawab
pemerintahan, yakni
mempunyai masa dibuktikan dengan atas pengelompokkan yang
informasi tentang kebijakan,
pidana lebih dari 5 adanya daftar dilakukan.
proses pembuatan dan
bulan Andikpas yang
pelaksanaannya, serta hasil-
mempunyai masa Kompeten :
hasil yang dicapai.
pidana lebih dari 5 Penulis mensortir data
Inovatif, Kementerian
bulan Andikpas dengan teliti.
Hukum dan HAM
mendukung kreatifitas dan
Loyal :
mengembangkan
Penulis tidak membeda-
inisiatif untuk selalu
bedakan Andikpas yang satu
melakukan pembaharuan
dan yang lainnya.
dalam penyelenggaraan
3. Konsultasi dengan Hasil konsultasi Berorientasi Pelayanan :
tugas dan fungsinya.
senior sub seksi dibuktikan dengan Penulis berkonsultasi dengan
perawatan adanya daftar sikap ramah.
mengenai 5 orang Andikpas yang
Andikpas yang dapat dijadikan Akuntabel :
dapat dijadikan Kader Kesehatan Penulis bertanggungjawab
Kader Kesehatan Remaja atas 5 orang Andikpas yang
Remaja dipilih.

21
Loyal :
Penulis dan senior dengan
teliti mempertimbangkan
Andikpas yang dapat
dijadikan Kader Kesehatan
Remaja

Harmonis :
Penulis menjaga lingkungan
kerja yang harmonis dengan
menjaga sopan santun dengan
senior.

Adaptif :
Penulis mempertimbangkan
perilaku Andikpas dalam
menentukan calon kader
kesehatan remaja.

Kolaboratif :
Penulis berkolaborasi dengan
senior dalam menentukan 5
orang kader kesehatan
remaja.

22
3. Menyusun 1. Melakukan Hasil koordinasi Berorientasi Pelayanan : Kegiatan ini juga salah Profesional, Membentuk
materi koordinasi dengan dibuktikan dengan Dalam melakukan diskusi satu bentuk dukungan tenaga yang berkepribadian
Pembinaan penanggungjawab adanya dokumentasi penulis dan terhadap visi dan misi tinggi berdasarkan akhlak
Kader Posyandu Remaja berupa foto saat penanggungjawab posyandu dari LPKA Batam yaitu yang mulia Berkemandirian
Kesehatan mengenai penulis remaja dilakukan dengan visi “Menjadi Lembaga yang tinggi dan
Remaja pelaksanaan berkoordinasi sikap ramah. Pembentukan berpengetahuan.
pembinaan kader dengan mencerdaskan segi Akuntabel, Setiap kegiatan
kesehatan remaja Penanggungjawab Akuntabel : akademik, vokasional, dalam rangka
Posyandu Remaja Diskusi dilakukan dengan kerohanian,olahraga dan penyelenggaraan
bertanggungjawab, cermat, Ekstra kurikuler yang pemerintah dapat
dan berintegritas tinggi. berupaya menghasilkan dipertanggung jawabkan
remaja yang memiliki kepada masyarakat sesuai
Harmonis : pengetahuan dan dengan ketentuan atau
Pelaksanaan diskusi kemahiran yang berguna peraturan yang berlaku.
dilakukan dengan saling serta sikap positif yang Sinergi, Komitmen untuk
menghormati. berdasarkan nilai – nilai membangun dan
Pancasila dan memastikan hubungan
Adaptif : menjadikan mereka kerjasama yang produktif
Penulis dan dapat kembali menjadi serta kemitraan yang
Penanggungjawab posyandu warga Negara yang harmonis dengan para
remaja berinovasi dan beragama dan setia pada pemangku kepentingan
mengembangkan kreativitas Negara” dan misi LPKA untuk menemukan dan
dalam menyiapkan Kelas II Batam yaitu melaksanakan solusi
pembinaan kader kesehatan “Membentuk tenaga terbaik, bermanfaat, dan
remaja. yang berkepribadian berkualitas.
tinggi berdasarkan Transparan, Kementerian

23
Kolaboratif : akhlak yang mulia Hukum dan HAM
Penulis melakukan kerjasama Berkemandirian yang menjamin akses atau
dengan Puskesmas Baloi tinggi dan kebebasan bagi setiap orang
Permai yang diwakili oleh berpengetahuan”. untuk memperoleh
penanggungjawab posyandu informasi tentang
remaja dalam melaksanakan penyelenggaran pemerintah
pembinaan kader kesehatan. yakni informasi tentang
kebijakan proses pembuatan
dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai.
Inovatif, Kementerian
Hukum dan HAM
mendukung kreatifitas dan
mengembangkan inisiatif
untuk selalu melakukan
pembaruan.

24
2. Membuat soal Pre- Soal pre-test dan Akuntabel :
test dan Post-test post-test tersedia, Penulis bertanggungjawab
dibuktikan dengan atas soal yang dibuat.
adanya form pre-test
dan post-test Kompeten :
Pembinaan Kader Membuat soal pre test dan
Kesehatan Remaja post test dengan kualitas
terbaik agar dapat
mengetahui pemahaman
anggota kader kesehatan
remaja.

Adaptif :
Mengembangkan kreativitas
dalam soal.
3. Membuat power Power point Akuntabel :
point tentang materi tersedia, dibuktikan Penulis bertanggungjawab
pembinaan kader dengan adanya atas power point yang dibuat.
kesehatan remaja power point materi
pembinaan kader Kompeten :
kesehatan Penulis membuat power
point dengan kompetensi
yang dimiliki.

Harmonis :
Penulis membuat power

25
point menggunakan bahasa
yang sopan dan mudah
dimengerti.

Loyal :
Penulis membuat power
point dengan
mempertimbangkan
pemahamam peserta
pembinaan kader kesehatan.

Adaptif :
Mengembangkan kreativitas
dalam membuat materi power
point.
4. Membuat buku Buku saku tersedia, Akuntabel :
saku tentang materi dibuktikan dengan Penulis bertanggungjawab
pembinaan kader adanya buku saku atas buku saku yang dibuat.
kesehatan remaja pembinaan kader
kesehatan remaja Kompeten :
Penulis membuat buku saku
dengan kompetensi yang
dimiliki.

Loyal :
Penulis membuat buku saku

26
dengan mempertimbangkan
agar pembaca mudah
memahami isinya.

Adaptif :
Mengembangkan kreativitas
dalam membuat buku saku

Kolaboratif :
Penulis bekerjasama dengan
percetakann dalam membuat
buku saku.
5. Menyiapkan sarana Sarana tersedia, Berorientasi Pelayanan :
dan prasarana yang dibuktikan dengan Penulis menggunakan
akan digunakan adanya bukti kalimat yang sopan meminta
dalam pembinaan dokumentasi dalam bantuan rekan untuk
kader kesehatan bentuk foto ruangan membantu menyiapkan
remaja pelaksanaan. sarana dan prasarana.
Prasarana tersedia,
Dibuktikan dengan Akuntabel :
adanya Timbangan Menyiapkan segala
BB, Meteran, Alat kebutuhan pembinaan kader
ukur tekanan darah, kesehatan remaja dengan
Meja, Kursi, dan bertanggungjawab, efektif,
Alat tulis di ruang dan efisien.
pelaksanaan

27
Kompeten :
Melakukan persiapan dengan
kemampuan maksimal.

Adaptif :
Penulis menyiapkan sarana
dan prasarana dengan ke-
kreatifitasan.

Kolaboratif :
Penulis meminta bantuan
SDM dalam menyiapkan
sarana dan prasarana.
4. Melakukan 1. Melakukan Konfirmasi dengan Berorientasi Pelayanan : Kegiatan ini juga salah Profesional, Membentuk
Pembinaan konfirmasi dengan Karuwas dibuktikan Melakukan konfirmasi satu bentuk dukungan tenaga yang berkepribadian
Kader Karuwas (Kepala dengan adanya dengan sikap sopan dan terhadap visi dan misi tinggi berdasarkan akhlak
Kesehatan Regu Pengawas) daftar hadir ramah. dari LPKA Batam yaitu yang mulia Berkemandirian
Remaja terkait Andikpas Andikpas visi “Menjadi Lembaga yang tinggi dan
yang mengikuti pembinaan kader Akuntabel : Pembentukan berpengetahuan.
pembinaan kader kesehatan remaja Penulis bertanggungjawab mencerdaskan segi Akuntabel, Setiap kegiatan
kesehatan remaja kepada Karuwas terhadap akademik, vokasional, dalam rangka
Andikpas yang mengikuti kerohanian,olahraga dan penyelenggaraan
pembinaan kader kesehatan Ekstra kurikuler yang pemerintah dapat
remaja. berupaya menghasilkan dipertanggung jawabkan
remaja yang memiliki kepada masyarakat sesuai
Harmonis : pengetahuan dan dengan ketentuan atau

28
Penulis dan Karuwas saling kemahiran yang berguna peraturan yang berlaku.
menghormati satu sama lain. serta sikap positif yang Sinergi, Komitmen untuk
berdasarkan nilai – nilai membangun dan
Kolaboratif : Pancasila dan memastikan hubungan
Penulis bekerjasama dengan menjadikan mereka kerjasama yang produktif
Karuwas dalam pengeluaran dapat kembali menjadi serta kemitraan yang
Andikpas mengikuti warga Negara yang harmonis dengan para
pembinaan kader kesehatan. beragama dan setia pada pemangku kepentingan
2. Memberikan pre- Pre-test dilakukan, Berorientasi Pelayanan : Negara” dan misi LPKA untuk menemukan dan
test kepada peserta dibuktikan dengan Penulis memberikan pre-test Kelas II Batam yaitu melaksanakan solusi
pembinaan kader adanya rekapan dengan ramah. “Membentuk tenaga terbaik, bermanfaat, dan
kesehatan remaja penilaian hasil pre- yang berkepribadian berkualitas.
test Akuntabel : tinggi berdasarkan Transparan, Kementerian
Penulis bertanggungjawab akhlak yang mulia Hukum dan HAM
memberikan pre-test kepada Berkemandirian yang menjamin akses atau
peserta pembinaan kader tinggi dan kebebasan bagi setiap orang
kesehatan. berpengetahuan”. untuk memperoleh
informasi tentang
Kompeten : penyelenggaraan
Penulis membantu dan pemerintahan, yakni
mengarahkan Andikpas informasi tentang kebijakan,
untuk mengisi pre-test. proses pembuatan dan
pelaksanaannya, serta hasil-
Loyal : hasil yang dicapai.
Penulis memberikan pre-test Inovatif, Kementerian
untuk mengetahui Hukum dan HAM

29
kemampuan peserta. mendukung kreatifitas dan
mengembangkan
inisiatif untuk selalu
melakukan pembaharuan
3. Membagikan buku Buku saku Berorientasi Pelayanan :
dalam penyelenggaraan
saku kepada diberikan, Penulis membagikan buku
tugas dan fungsinya.
peserta pembinaan dibuktikan dengan saku dengan sikap ramah.
kader kesehatan adanya dokumentasi
remaja berupa foto saat Akuntabel :
pembagian Penulis memberikan buku
saku dengan teliti sehingga
semua peserta mendapatkan
buku saku.

Kompeten :
Penulis memberikan buku
saku untuk menambah
kompetensi peserta.

Loyal :
Penulis memberikan buku
saku agar peserta lebih
mudah memahami materi
yang diberikan.
4. Penanggungjawab Pemateri Berorientasi Pelayanan :
posyandu remaja memberikan materi, Dalam pemberian materi
dan penulis dibuktikan dengan pembinaan kader kesehatan

30
berkolaborasi adanya daftar hadir remaja tentunya penulis
dalam pemberian pemateri dan menjalankan dengan sikap
materi pembinaan dokumentasi berupa ramah.
kader kesehatan foto pelaksanaan
remaja pembinaan kader Kompeten :
kesehatan remaja Pemateri dan Peserta
meningkatkan kompetensi
diri dalam pelaksanaan
pembinaan kader kesehatan
remaja.

Loyal :
Pemberian materi ini berguna
untuk meningkatkan
Optimalisasi Posyandu
Remaja.

Adaptif :
Penulis memberikan materi
dengan kreatif agar peserta
tidak merasa bosan mengikuti
pembinaan kader kesehatan.

Kolaboratif :
Pembinaan kader kesehatan
remaja tentunya dapat

31
terlaksana dengan baik atas
kerjasama seluruh SDM yang
bersangkutan.
5. Evaluasi Memberikan Post- Post-test Berorientasi Pelayanan : Kegiatan ini juga salah Profesional, Membentuk
pelaksanaan test setelah dilaksanakan, Penulis memberikan post-test satu bentuk dukungan tenaga yang berkepribadian
aktualisasi pemberian materi dibuktikan dengan dengan sikap ramah. terhadap visi dan misi tinggi berdasarkan akhlak
pembinaan kader adanya rekapan dari LPKA Batam yaitu yang mulia Berkemandirian
kesehatan remaja penilaian hasil Akuntabel : visi “Menjadi Lembaga yang tinggi dan
evaluasi/post-test Menganalisis dengan cermat Pembentukan berpengetahuan.
dan teliti serta bertanggung mencerdaskan segi Akuntabel, Setiap kegiatan
jawab terhadap rekapan akademik, vokasional, dalam rangka
penilaian hasil evaluasi. kerohanian,olahraga dan penyelenggaraan
Ekstra kurikuler yang pemerintah dapat
Kompeten : berupaya menghasilkan dipertanggung jawabkan
Penulis membantu dan remaja yang memiliki kepada masyarakat sesuai
mengarahkan Andikpas pengetahuan dan dengan ketentuan atau
untuk mengisi post-test. kemahiran yang berguna peraturan yang berlaku.
serta sikap positif yang Sinergi, Komitmen untuk
Harmonis : berdasarkan nilai – nilai membangun dan
Penulis memberikan post-test Pancasila dan memastikan hubungan
dengan tidak membeda- menjadikan mereka kerjasama yang produktif
bedakan peserta. dapat kembali menjadi serta kemitraan yang
warga Negara yang harmonis dengan para
Loyal : beragama dan setia pada pemangku kepentingan
Penulis memberikan post-test Negara” dan misi LPKA untuk menemukan dan
untuk mengevaluasi materi Kelas II Batam yaitu melaksanakan solusi

32
yang peserta terima. “Membentuk tenaga terbaik, bermanfaat, dan
yang berkepribadian berkualitas.
Adaptif : tinggi berdasarkan Transparan, Kementerian
Penulis mengevaluasi akhlak yang mulia Hukum dan HAM
pelaksanaan aktualisasi Berkemandirian yang menjamin akses atau
dengan sikap proaktif agar tinggi dan kebebasan bagi setiap orang
kedepannya dapat berpengetahuan”. untuk memperoleh
dilaksanakan dengan lebih informasi tentang
baik lagi. penyelenggaraan
pemerintahan, yakni
Kolaboratif : informasi tentang kebijakan,
Dalam tahap evaluasi ini proses pembuatan dan
penulis bekerjasama dengan pelaksanaannya, serta hasil-
Mentor. hasil yang dicapai.
Inovatif, Kementerian
Hukum dan HAM
mendukung kreatifitas dan
mengembangkan
inisiatif untuk selalu
melakukan pembaharuan
dalam penyelenggaraan
tugas dan fungsinya.

33
6. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi Mata Pelajaran Agenda II

Tabel 2.3 Rekapitulasi Rencana Habituasi MP Agenda II

KEGIATAN JUMLAH
NO MATA PELATIHAN
KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5 AKTUALISASI
1. Berorientasi Pelayanan 1 2 1 4 1 9
2. Akuntabel 2 3 5 3 1 14
3. Kompeten 0 1 4 1 1 7
4. Harmonis 1 2 1 0 0 4
5. Loyal 1 2 0 0 0 3
6. Adaptif 1 0 5 2 0 8
7. Kolaboratif 1 2 2 2 0 7
Jumlah Aktualisasi 7 12 18 12 3 52

34
B. JADWAL KEGIATAN
Tabel 2.4 Jadwal Kegiatan

PELAKSANAAN AKTUALISASI
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL JULI AGUSTUS
KEGIATAN
I II III IV I II III IV
1 Melakukan Hasil konsultasi
1. Melakukan konsultasi
konsultasi kegiatan dibuktikan dengan
terkait pelaksanaan
rancangan adanya paraf pada
rancangan aktualisasi
aktualisasi kepada Lembar konsultasi
bersama Mentor
atasan langsung Mentor
sebagai Mentor Notulensi konsultasi
2. Membuat notulensi
dibuktikan dengan
konsultasi
adanya notulensi
konsultasi
2 Menentukan 1. Melakukan koordinasi Hasil koordinasi
Andikpas yang dengan seksi pembinaan dibuktikan dengan
dapat dijadikan mengenai data masa adanya daftar data
Kader Kesehatan pidana Andikpas yang ada masa pidana
Remaja di LPKA Kelas II Batam Andikpas yang ada di
LPKA Kelas II
Batam
Hasil
2. Mengelompokkan
pengelompokkan
Andikpas yang

35
mempunyai masa dibuktikan dengan
pidana lebih dari 5 adanya daftar
bulan Andikpas yang
mempunyai masa
pidana lebih dari 5
bulan
Hasil konsultasi
3. Konsultasi dengan
dibuktikan dengan
senior sub seksi
adanya daftar
perawatan mengenai 5
Andikpas yang dapat
orang Andikpas yang
dijadikan Kader
dapat dijadikan Kader
Kesehatan Remaja
Kesehatan Remaja
3 Menyusun materi 1. Melakukan koordinasi Hasil koordinasi
Pembinaan Kader dengan penanggungjawab dibuktikan dengan
Kesehatan Remaja Posyandu Remaja adanya dokumentasi
mengenai pelaksanaan berupa foto saat
pembinaan kader penulis berkoordinasi
kesehatan remaja dengan
Penanggungjawab
Posyandu Remaja
2. Membuat soal Pre-test Hasil membuat soal
dan Post-test pre-test dan post-test
dibuktikan dengan

36
danya form pre-test
dan post-test
3. Membuat power point Power point tersedia,
tentang materi dibuktikan dengan
pembinaan kader adanya power point
kesehatan remaja materi pembinaan
kader kesehatan
4. Membuat buku saku Buku saku tersedia,
tentang materi dibuktikan dengan
pembinaan kader adanya buku saku
kesehatan remaja pembinaan kader
kesehatan remaja
5. Menyiapkan sarana dan Sarana tersedia,
prasarana yang akan dibuktikan dengan
digunakan dalam adanya bukti
pembinaan kader dokumentasi dalam
kesehatan remaja bentuk foto ruangan
pelaksanaan
Prasarana tersedia,
Dibuktikan dengan
adanya Timbangan
BB, Meteran, Alat
ukur tekanan darah,
Meja, Kursi, dan Alat

37
tulis di ruang
pelaksanaan
4 Melakukan 1. Melakukan konfirmasi Konfirmasi dengan
Pembinaan Kader dengan Karuwas (Kepala Karuwas dibuktikan
Kesehatan Remaja Regu Pengawas) terkait dengan adanya daftar
Andikpas yang mengikuti hadir Andikpas
pembinaan kader pembinaan kader
kesehatan remaja kesehatan remaja
2. Memberikan Pre-test Pre-test dilakukan,
kepada peserta dibuktikan dengan
pembinaan kader adanya rekapan
kesehatan remaja penilaian hasil Pre-
test
3. Membagikan buku saku Buku saku diberikan,
kepada peserta dibuktikan dengan
pembinaan kader adanya dokumentasi
kesehatan remaja berupa foto saat
pembagian
4. Penanggungjawab Pemateri memberikan
posyandu remaja dan materi, dibuktikan
penulis berkolaborasi dengan adanya daftar
dalam pemberian materi hadir pemateri dan
pembinaan kader dokumentasi berupa
kesehatan remaja foto pelaksanaan

38
pembinaan kader
kesehatan remaja
5 Evaluasi Memberikan Post-test Post-test
pelaksanaan setelah pemberian materi dilaksanakan,
aktualisasi pembinaan kader kesehatan dibuktikan dengan
remaja adanya rekapan
penilaian hasil
evaluasi/post-test

C. CAPAIAN AKTUALISASI

Tabel 2.5 Capaian Aktualisasi Kegiatan 1


Kegiatan/Tahapan Melakukan konsultasi kegiatan rancangan aktualisasi kepada atasan langsung sebagai
Kegiatan 1 mentor , dengan tahapan sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi terkait pelaksanaan rancangan aktualisasi bersama mentor
2. Membuat notulensi konsultasi
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi : Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi :
6 Juli s.d. 15 Juli 2022 6 Juli 2022
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Pada tahapan pertama, penulis membuat janji bersama mentor dan selanjutnya
Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar mengonsultasikan pelaksanaan rancangan aktualisasi. Dalam mengonsultasikan
ASN rancangan aktualisasi ini penulis menjelaskan rancangan aktualisasi secara efektif
dan efisien yang tentunya dengan sikap ramah dan sopan (Berorientasi Pelayanan),
dalam menjelaskan rancangan aktualisasi, penulis bertanggungjawab dan
berintegritas (Akuntabel), Penulis mengkonsultasikan pelaksanaan rancangan
aktualisasi dengan cermat dan teliti (Kompeten), Penulis dan Mentor saling
menghargai pendapat satu sama lain (Harmonis), Penulis melakukan konsultasi
dengan musyawarah (diskusi) dan tidak memaksakan kehendak dalam pelaksanaan
rancangan aktualisasi (Loyal), Penulis bekerjasama dengan mentor terkait

39
pelaksanaan rancangan aktualisasi (Kolaboratif).
Pada tahapan kedua, Penulis bertanggungjawab atas notulensi yang dibuat
(Akuntabel), Penulis membuat notulensi dengan teliti (Kompeten), dan Penulis
bertindak proaktif mencatat hasil konsultasi bersama Mentor (Adaptif).
Kendala Dalam pelaksanaan tahapan 1 berjalan dengan lancar tanpa kendala.
Nilai-Nilai Dasar yang Relevan Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada
kegiatan melakukan konsultasi kegiatan rancangan aktualisasi kepada atasan
langsung sebagai mentor merupakan perwujudan dari nilai Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Kegiatan ini juga salah satu bentuk dukungan terhadap visi dan misi dari LPKA
Organisasi Batam yaitu visi “Menjadi Lembaga Pembentukan mencerdaskan segi akademik,
vokasional, kerohanian,olahraga dan Ekstra kurikuler yang berupaya menghasilkan
remaja yang memiliki pengetahuan dan kemahiran yang berguna serta sikap positif
yang berdasarkan nilai – nilai Pancasila dan menjadikan mereka dapat kembali
menjadi warga Negara yang beragama dan setia pada Negara” dan misi LPKA Kelas
II Batam yaitu “Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak
yang mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan”.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Profesional, Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak yang
mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan.
Akuntabel, Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan
yang berlaku.
Sinergi, Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas.
Transparan, Menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.
Inovatif, Mendukung kreatifitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu
melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
Output Kegiatan Lembar konsultasi dan Notulensi
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini yaitu agar pelaksanaan aktualisasi dapat berjalan dengan

40
baik dan terstruktur sesuai arahan dan petunjuk mentor.

Tabel 2.6 Capaian Aktualisasi Kegiatan 2


Kegiatan/Tahapan Menentukan Andikpas yang dapat dijadikan Kader Kesehatan Remaja, dengan
Kegiatan 2 tahapan sebagai berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan seksi pembinaan mengenai data masa pidana
Andikpas yang ada di LPKA Kelas II Batam
2. Mengelompokkan Andikpas yang mempunyai masa pidana lebih dari 5 bulan
3. Konsultasi dengan senior sub seksi perawatan mengenai 5 orang Andikpas yang
dapat dijadikan Kader Kesehatan Remaja
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi : Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi :
6 Juli s.d. 22 Juli 2022 11 Juli 2022
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Pada tahapan pertama, Penulis melakukan koordinasi dengan menerapkan sikap
Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar ramah (Berorientasi Pelayanan), penulis tidak menyalah gunakan kewenangan
ASN jabatan dengan melakukan koordinasi mengenai data Andikpas dengan senior yang
bertanggungjawab mengenai hal tersebut (Akuntabel), penulis berkoordinasi dengan
sopan santun dan tidak menganggu kerja senior agar menjaga lingkungan kerja tetap
kondusif (Harmonis), penulis menjaga kerahasiaan data Andikpas (Loyal), penulis
berkolaborasi dengan seksi pembinaan terkait daftar data masa pidana Andikpas
(Kolaboratif).
Pada tahapan kedua, Penulis bertanggungjawab atas pengelompokkan yang
dilakukan (Akuntabel), penulis mensortir data Andikpas dengan teliti (Kompeten),
penulis tidak membeda-bedakan Andikpas yang satu dan yang lainnya (Loyal).
Pada tahapan ketiga, penulis berkonsultasi dengan sikap ramah (Berorientasi
Pelayanan), penulis bertanggungjawab atas 5 orang Andikpas yang dipilih
(Akuntabel), penulis dan senior dengan teliti mempertimbangkan Andikpas yang
dapat dijadikan Kader Kesehatan Remaja (Loyal), penulis menjaga lingkungan kerja
yang harmonis dengan menjaga sopan santun dengan senior (Harmonis), penulis
mempertimbangkan perilaku Andikpas dalam menentukan calon kader kesehatan
remaja (Adaptif), dan penulis berkolaborasi dengan senior dalam menentukan 5

41
orang kader kesehatan remaja (Kolaboratif).
Kendala Dalam tahapan ini berjalan dengan lancar tanpa kendala.
Nilai-Nilai Dasar yang Relevan Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada
kegiatan menentukan Andikpas yang dapat dijadikan Kader Kesehatan Remaja
merupakan perwujudan dari nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Kegiatan ini juga salah satu bentuk dukungan terhadap visi dan misi dari LPKA
Organisasi Batam yaitu visi “Menjadi Lembaga Pembentukan mencerdaskan segi akademik,
vokasional, kerohanian,olahraga dan Ekstra kurikuler yang berupaya menghasilkan
remaja yang memiliki pengetahuan dan kemahiran yang berguna serta sikap positif
yang berdasarkan nilai – nilai Pancasila dan menjadikan mereka dapat kembali
menjadi warga Negara yang beragama dan setia pada Negara” dan misi LPKA Kelas
II Batam yaitu “Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak
yang mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan”.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Profesional, Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak yang
mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan.
Akuntabel, Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan
yang berlaku.
Sinergi, Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas.
Transparan, Menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.
Inovatif, Mendukung kreatifitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu
melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
Output Kegiatan 1. Daftar masa pidana Andikpas yang ada di LPKA Kelas II Batam
2. Daftar Andikpas yang mempunyai masa pidana lebih dari 5 bulan
3. Daftar Andikpas yang dapat dijadikan Kader Kesehatan Remaja
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini agar penulis tidak salah dalam menentukan Andikpas yang
akan dijadikan Kader Kesehatan Remaja.

42
Tabel 2.7 Capaian Aktualisasi Kegiatan 3
Kegiatan/Tahapan Menyusun materi pembinaan kader kesehatan remaja, dengan tahapan sebagai
Kegiatan 3 berikut :
1. Melakukan koordinasi dengan penanggungjawab Posyandu Remaja mengenai
pelaksanaan pembinaan kader kesehatan remaja
2. Membuat soal Pre-test dan Post-test
3. Membuat power point tentang materi pembinaan kader kesehatan remaja
4. Membuat buku saku tentang materi pembinaan kader kesehatan remaja
5. Menyiapkan sarana dan prasarana yang akan digunakan dalam pembinaan kader
kesehatan remaja
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi : Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi :
18 Juli s.d. 15 Agustus 2022 14 Juli s.d. 10 Agustus
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Pada tahapan pertama, Penulis dan penanggungjawab posyandu remaja melakukan
Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar diskusi dengan sikap ramah (Berorientasi Pelayanan), Diskusi dilakukan dengan
ASN bertanggungjawab, cermat, dan berintegritas tinggi (Akuntabel), Pelaksanaan
diskusi dilakukan dengan saling menghormati (Harmonis), Penulis dan
Penanggungjawab posyandu remaja berinovasi dan mengembangkan kreativitas
dalam menyiapkan pembinaan kader kesehatan remaja (Adaptif), Penulis melakukan
kerjasama dengan Puskesmas Baloi Permai yang diwakili oleh penanggungjawab
posyandu remaja dalam melaksanakan pembinaan kader kesehatan (Kolaboratif).
Pada tahapan kedua, Penulis bertanggungjawab atas soal yang dibuat (Akuntabel),
Penulis membuat soal pre test dan post test dengan kualitas terbaik agar dapat
mengetahui pemahaman anggota kader kesehatan remaja (Kompeten), Penulis
mengembangkan kreativitas dalam soal (Adaptif).
Pada tahapan ketiga, Penulis bertanggungjawab atas power point yang dibuat
(Akuntabel), Penulis membuat power point dengan kompetensi yang dimiliki
(Kompeten), Penulis membuat power point menggunakan bahasa yang sopan dan
mudah dimengerti (Harmonis), Penulis membuat power point dengan
mempertimbangkan pemahamam peserta pembinaan kader kesehatan (Loyal),
Penulis mengembangkan kreativitas dalam membuat materi power point (Adaptif).
Pada tahapan keempat, Penulis bertanggungjawab atas buku saku yang dibuat

43
(Akuntabel), Penulis membuat buku saku dengan kompetensi yang dimiliki
(Kompeten), Penulis membuat buku saku dengan mempertimbangkan agar pembaca
mudah memahami isinya (Loyal), Penulis mengembangkan kreativitas dalam
membuat buku saku (Adaptif), Penulis bekerjasama dengan percetakan dalam
membuat buku saku (Kolaboratif).
Pada tahapan kelima, Penulis menggunakan kalimat yang sopan meminta bantuan
rekan untuk membantu menyiapkan sarana dan prasarana (Berorientasi Pelayanan),
Penulis menyiapkan segala kebutuhan pembinaan kader kesehatan remaja dengan
bertanggungjawab, efektif, dan efisien (Akuntabel), Penulis melakukan persiapan
dengan kemampuan maksimal (Kompeten), Penulis menyiapkan sarana dan
prasarana dengan ke-kreatifitasan (Adaptif), Penulis meminta bantuan SDM dalam
menyiapkan sarana dan prasarana (Kolaboratif).
Kendala Dalam tahapan ke empat terdapat kendala karena dalam pembuatan buku saku
membutuhkan beberapa referensi agar buku saku yang dihasilkan dapat bermanfaat
dengan baik, sehingga penulis membutuhkan beberapa hari untuk penyelesaian buku
saku.
Nilai-Nilai Dasar yang Relevan Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada
kegiatan menyusun materi pembinaan kader kesehatan remaja merupakan
perwujudan dari nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Kegiatan ini juga salah satu bentuk dukungan terhadap visi dan misi dari LPKA
Organisasi Batam yaitu visi “Menjadi Lembaga Pembentukan mencerdaskan segi akademik,
vokasional, kerohanian,olahraga dan Ekstra kurikuler yang berupaya menghasilkan
remaja yang memiliki pengetahuan dan kemahiran yang berguna serta sikap positif
yang berdasarkan nilai – nilai Pancasila dan menjadikan mereka dapat kembali
menjadi warga Negara yang beragama dan setia pada Negara” dan misi LPKA Kelas
II Batam yaitu “Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak
yang mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan”.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Profesional, Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak yang
mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan.
Akuntabel, Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan
yang berlaku.

44
Sinergi, Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas.
Transparan, Menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.
Inovatif, Mendukung kreatifitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu
melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
Output Kegiatan 1. Dokumentasi berupa foto
2. Format pre-test dan post-test
3. Power point materi pembinaan kader kesehatan remaja
4. Buku saku pembinaan kader kesehatan remaja
5. Sarana dan prasarana tersedia di ruang pelaksanaan pembinaan
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini yaitu untuk mempersiapkan pelaksanaan pembinaan kader
kesehatan remaja.

Tabel 2.8 Capaian Aktualisasi Kegiatan 4


Kegiatan/Tahapan Melakukan pembinaan kader kesehatan remaja, dengan tahapan sebagai berikut
Kegiatan 4 1. Melakukan konfirmasi dengan Karuwas (Kepala Regu Pengawas) terkait
Andikpas yang mengikuti pembinaan kader kesehatan remaja
2. Memberikan pre-test kepada peserta pembinaan kader kesehatan remaja
3. Membagikan buku saku kepada peserta pembinaan kader kesehatan remaja
4. Penanggungjawab posyandu remaja dan penulis berkolaborasi dalam pemberian
materi pembinaan kader kesehatan remaja
Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi : Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi :
01 Agustus s.d. 12 Agustus 2022 10 Agustus s.d. 11 Agustus 2022
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Pada tahapan pertama, Penulis melakukan konfirmasi dengan sikap sopan dan
Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar ramah (Berorientasi Pelayanan), Penulis bertanggungjawab kepada Karuwas
ASN terhadap Andikpas yang mengikuti pembinaan kader kesehatan remaja (Akuntabel),
Penulis dan Karuwas saling menghormati satu sama lain (Harmonis), Penulis

45
bekerjasama dengan Karuwas dalam pengeluaran Andikpas mengikuti pembinaan
kader kesehatan (Kolaboratif).
Pada tahapan kedua, Penulis memberikan pre-test dengan ramah (Berorientasi
Pelayanan), Penulis bertanggungjawab memberikan pre-test kepada peserta
pembinaan kader kesehatan (Akuntabel), Penulis membantu dan mengarahkan
Andikpas untuk mengisi pre-test (Kompeten), Penulis memberikan pre-test untuk
mengetahui kemampuan peserta (Loyal).
Pada tahapan ketiga, Penulis membagikan buku saku dengan sikap ramah
(Berorientasi Pelayanan), Penulis memberikan buku saku dengan teliti sehingga
semua peserta mendapatkan buku saku (Akuntabel), menulis memberikan buku saku
untuk menambah kompetensi peserta (Kompeten). Penulis memberikan buku saku
agar peserta lebih mudah memahami materi yang diberikan (Loyal).
Pada tahapan keempat,Dalam pemberian materi pembinaan kader kesehatan
remaja tentunya penulis menjalankan dengan sikap ramah (Berorientasi
Pelayanan), Pemateri dan Peserta meningkatkan kompetensi diri dalam pelaksanaan
pembinaan kader kesehatan remaja (Kompeten), Pemberian materi ini berguna
untuk meningkatkan Optimalisasi Posyandu Remaja (Loyal), Penulis memberikan
materi dengan kreatif agar peserta tidak merasa bosan mengikuti pembinaan kader
kesehatan (Adaptif), Pembinaan kader kesehatan remaja tentunya dapat terlaksana
dengan baik atas kerjasama seluruh SDM yang bersangkutan (Kolaboratif).
Kendala Dalam kegiatan ke empat ini terdapat kendala karena salah satu Andikpas yang
akan dijadikan kader kesehatan melakukan pelanggaran kedisiplinan sehingga dia
tidak dapat mengikuti kegiatan pembinaan ini.
Nilai-Nilai Dasar yang Relevan Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada
kegiatan melakukan pembinaan kader kesehatan remaja, merupakan perwujudan dari
nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Kegiatan ini juga salah satu bentuk dukungan terhadap visi dan misi dari LPKA
Organisasi Batam yaitu visi “Menjadi Lembaga Pembentukan mencerdaskan segi akademik,
vokasional, kerohanian,olahraga dan Ekstra kurikuler yang berupaya menghasilkan
remaja yang memiliki pengetahuan dan kemahiran yang berguna serta sikap positif
yang berdasarkan nilai – nilai Pancasila dan menjadikan mereka dapat kembali
menjadi warga Negara yang beragama dan setia pada Negara” dan misi LPKA Kelas

46
II Batam yaitu “Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak
yang mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan”.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Profesional, Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak yang
mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan.
Akuntabel, Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan
yang berlaku.
Sinergi, Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas.
Transparan, Menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.
Inovatif, Mendukung kreatifitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu
melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
Output Kegiatan 1. Daftar hadir Andikpas
2. Rekapan penilaian hasil pre-test
3. Dokumentasi berupa foto pembagian buku saku
4. Daftar hadir pemateri dan dokumentasi berupa foto pelaksanaan pembinaan kader
kesehatan remaja
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini yaitu untuk meningkatkan kompetensi diri dan peserta serta
untuk meningkatkan optimalisasi posyandu remaja di LPKA Kelas II Batam.

Tabel 2.9 Capaian Aktualisasi Kegiatan 5


Kegiatan/Tahapan Evaluasi pelaksanaan aktualisasi, dengan tahapan memberikan post-test setelah
Kegiatan 5 pemberian materi pembinaan kader kesehatan remaja

Tanggal Aktualisasi Tanggal Rencana Aktualisasi : Tanggal Pelaksanaan Aktualisasi :


01 Agustus s.d. 12 Agustus 2022 11 Agustus 2022
Deskripsi Kegiatan dan Teknik Pada tahapan ini penulis memberikan post-test dengan sikap ramah (Berorientasi

47
Aktualisasi Penerapan Nilai Dasar Pelayanan), penulis menganalisis dengan cermat dan teliti serta bertanggung jawab
ASN terhadap rekapan penilaian hasil evaluasi (Akuntabel), Penulis membantu dan
mengarahkan Andikpas untuk mengisi post-test (Kompeten), Penulis memberikan
post-test dengan tidak membeda-bedakan peserta (Harmonis), Penulis memberikan
post-test untuk mengevaluasi materi yang peserta terima (Loyal), Penulis
mengevaluasi pelaksanaan aktualisasi dengan sikap proaktif agar kedepannya dapat
dilaksanakan dengan lebih baik lagi (Adaptif), dalam tahap evaluasi ini penulis
bekerjasama dengan mentor (Kolaboratif).
Kendala Dalam kegiatan kelima ini tidak terdapat kendala.
Nilai-Nilai Dasar yang Relevan Berdasarkan teknik dan capaian aktualisasi yang berhasil dilakukan bahwa pada
kegiatan melakukan pembinaan kader kesehatan remaja, merupakan perwujudan dari
nilai Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
dan Kolaboratif.
Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Kegiatan ini juga salah satu bentuk dukungan terhadap visi dan misi dari LPKA
Organisasi Batam yaitu visi “Menjadi Lembaga Pembentukan mencerdaskan segi akademik,
vokasional, kerohanian,olahraga dan Ekstra kurikuler yang berupaya menghasilkan
remaja yang memiliki pengetahuan dan kemahiran yang berguna serta sikap positif
yang berdasarkan nilai – nilai Pancasila dan menjadikan mereka dapat kembali
menjadi warga Negara yang beragama dan setia pada Negara” dan misi LPKA Kelas
II Batam yaitu “Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak
yang mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan”.
Penguatan Nilai-Nilai Organisasi Profesional, Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak yang
mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan.
Akuntabel, Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggung jawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau peraturan
yang berlaku.
Sinergi, Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk
menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas.
Transparan, Menjamin akses atau kebebasan bagi setiap orang untuk memperoleh
informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan, yakni informasi tentang kebijakan,
proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta hasil-hasil yang dicapai.
Inovatif, Mendukung kreatifitas dan mengembangkan inisiatif untuk selalu

48
melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya.
Output Kegiatan Rekapan penilaian hasil evaluasi/post-test.
Manfaat/Hasil Capaian Manfaat dari kegiatan ini yaitu untuk mengevaluasi materi yang peserta terima.

D. MATRIK REKAPITULASI HABITUASI MATA PELAJARAN AGENDA II

Tabel 2.10 Rekapitulasi Habituasi MP Agenda II

KEGIATAN KEGIATAN
JUMLAH JUMLAH
NO MATA PELATIHAN RENCANA RENCANA REALISASI REALISASI
AKTUALISASI AKTUALISASI
KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5 KE-1 KE-2 KE-3 KE-4 KE-5
1. Berorientasi Pelayanan 1 2 1 4 1 9 1 2 2 4 1 10
2. Akuntabel 2 3 5 3 1 14 2 3 5 3 1 14
3. Kompeten 0 1 4 1 1 7 2 1 4 2 1 10
4. Harmonis 1 2 1 0 0 4 1 2 2 1 1 7
5. Loyal 1 2 0 0 0 3 1 3 2 3 1 10
6. Adaptif 1 0 5 2 0 8 1 1 5 2 1 10
7. Kolaboratif 1 2 2 2 0 7 1 2 3 2 1 9
Jumlah Aktualisasi 7 12 18 12 3 52 9 14 23 17 7 70

49
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang penulis dapat sampaikan setelah melaksanakan
aktualisasi ini adalah sebagai berikut :

1. Aktualisasi ini merupakan hasil penanaman nilai-nilai dasar profesi ASN


yaitu : Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kompeten. Nilai Ber-AKHLAK tersebut di implementasikan dalam upaya
pemecahan core issue yang menjadi inti dalam pemecahan masalah yang
ada di LPKA Kelas II Batam.
2. Aktualisasi penulis tentang Optimalisasi Pembinaan Kader Kesehatan
Remaja yang bermanfaat pada Optimalnya penyelenggaraan Posyandu
Remaja di LPKA Kelas II Batam dan dapat meningkatkan kesehatan
Andikpas.

B. SARAN
Setelah melakukan aktualisasi, penulis berharap Pembinaan Kader Posyandu
Remaja ini terus berjalan secara berkala agar penyelenggaraan Posyandu Remaja
dapat berjalan optimal sebagaimana mestinya. Nilai-nilai Ber-AKHLAK juga
diharapkan dapat diimplementasikan dalam setiap pelaksanaan kinerja harian.
Penulis berharap kegiatan ini mampu memberikan kontribusi yang lebih kepada
LPKA Kelas II Batam. Penulis mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak
agar laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.

50
DAFTAR PUSTAKA

Amelia, Rizki. 2021. Modul SMART ASN Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Fatimah, Elly dan Erna Irawati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Manajemen Aparatur
Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Handoko, Ramah. 2021. Modul Akuntabel Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Jalis, Ahmad. 2021. Modul Kompeten Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Mirdin, Andi Adiyat. 2021. Modul Berorientasi Pelayanan Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Rahmanendra, Dwi. 2021. Modul Loyal Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Rohaeti, Linda Siti. 2018. Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Posyandu Remaja. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.
Sejati, Tri A. 2021. Modul Kolaboratif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Sembodo, Jarot. 2021. Modul Harmonis Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Suwarno, Yogi. 2021. Modul Adaptif Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia.
Tim Humas. 2020. “Sejarah LPKA Kelas II Batam”,
https://lpkabatam.blogspot.com/2020/02/sejarah-lpka-klas-ii-batam.html, diakses pada 17 Juni
2021 pukul 09.00.

Peraturan dan Perundang-Undangan :


Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Undang-Undang No. 18 Tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pembinaan Khusus Anak.
Peraturan Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Undang-Undang No. 11 Tahun 2012
Pasal 81 Ayat 3 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak.
Undang-Undang No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.

51
Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

52
Lampiran 1

AGENDA II : NILAI DASAR ASN BER-AKHLAK

MODUL I : BERORIENTASI PELAYANAN

A. Pengertian
Berorientasi pelayanan merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan
kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.Orientasi pelayanan adalah sikap dan perilaku kerja PNS dalam memberikan
pelayanan terbaik kepada yang dilayani antara lain meliputi masyarakat, atasan, rekan sekerja, unit
kerja terkait, dan/ atau instansi lain.
B. Kriteria Berorientasi Pelayanan
1. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan pedoman perilaku sesuai
dengan tujuan yang terkandung dari masing-masing nilai.

2. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode perilaku (code of conducts)
yang berisi contoh perilaku spesifik yang wajib dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai ASN
sebagai interpretasi dari kode etik tersebut.

3. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan prinsip melayani sebagai
suatu kebanggaan.

C. Unsur penting dalam pelayanan public dalam konteks ASN


1. Penyelenggara pelayanan publik yaitu ASN/Birokrasi.
2. Penerima layanan yaitu masyarakat, stakeholders, atau sektor privat.
3. Kepuasan yang diberikan dan/atau diterima oleh penerima layanan.

D. Perilaku pelaksana pelayanan public dalam menyelenggarakan pelayanan publik


1. Menyapa dan memberi salam;

2. Ramah dan senyum manis;

3. Cepat dan tepat waktu;

4. Mendengar dengan sabar dan aktif;

5. Penampilan yang rapi dan bangga akan penampilan;

6. Terangkan apa yang Saudara lakukan;

7. Jangan lupa mengucapkan terima kasih;


8. Perlakukan teman sekerja seperti pelanggan; dan

9. Mengingat nama pelanggan.

E. Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan

1. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia

2. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak

3. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian

4. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.

F. Topik yag ingin dipahami

1. Kode Etik ASN dalam Berorientasi Pelayanan

2. Tantangan aktualisasi nilai Berorientasi Pelayanan

G. Saran

Menurut saya isi modul sudah lengkap dan didalam nya terdapat soal-soal agar pembaca lebih
memahami isi modul, tetapi sebaiknya soal-soal digabungkan pada akhir modul bukan di akhir setiap
Bab.

MODUL II : AKUNTABEL

A. Pengertian
Akuntabilitas adalah kewajiban untuk bertanggung jawab kepada seseorang/organisasi yang
memberikan amanat. Dalam konteks ASN Akuntabilitas adalah kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan segala tindak dan tanduknya sebagai pelayan publik kepada atasan,
lembaga pembina, dan lebih luasnya kepada public.

B. Aspek-Aspek Akuntabilitas
1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (Accountability is a relationship)
Hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak antara individu/kelompok/institusi
dengan negara dan masyarakat. Dalam akuntabilitas, hubungan yang terjadi adalah hubungan
yang bertanggungjawab antara kedua belah pihak.
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (Accountability is results-oriented)
Hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku aparat pemerintah yang
bertanggung jawab, adil dan inovatif.
3. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (Accountability requiers reporting)
Laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas. Dengan memberikan laporan
kinerja berarti mampu menjelaskan terhadap tindakan dan hasil yang telah dicapai oleh
individu/kelompok/institusi, serta mampu memberikan bukti nyata dari hasil dan proses yang
telah dilakukan.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi (Accountability is meaningless without consequences)
Akuntabilitas menunjukkan tanggungjawab, dan tanggungjawab menghasilkan
konsekuensi. Konsekuensi tersebut dapat berupa penghargaan atau sanksi.
5. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (Accountability improves performance)
Tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk memperbaiki kinerja ASN dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat. Dalam hal ini proses setiap
individu/kelompok/institusi akan diminta pertanggungjawaban secara aktif yang terlibat dalam
proses evaluasi dan berfokus peningkatan kinerja.

C. Tingkatan Akuntabilitas
1. Akuntabilitas Personal
2. Akuntabilitas Individu
3. Akuntabilitas Kelompok
4. Akuntabilitas Organisasi
5. Akuntabilitas Stakeholder

E. Perilaku Akuntabel
1. Akuntabilitas dan Integritas
Akuntabilitas dan Integritas adalah faktor yang sangat penting dimiliki dalam
kepimpinan, Integritas menjadi hal yang pertama harus dimiliki oleh seorang pemimpin ataupun
pegawai negara yang kemudian diikuti oleh Akuntabilitas.

2. Integritas dan Anti Korupsi


integritas bisa diartikan sebagai bersatunya antara ucapan dan perbuatan. Jika ucapan
mengatakan antikorupsi, maka perbuatan pun demikian. Dalam bahasa sehari-hari di masyarakat,
integritas bisa pula diartikan sebagai kejujuran atau ketidakmunafikan.

3. Mekanisme Akuntabilitas
Mekanisme ini dapat diartikan secara berbeda- beda dari setiap anggota organisasi hingga
membentuk perilaku yang berbeda-beda pula. Contoh mekanisme akuntabilitas organisasi, antara
lain sistem penilaian kinerja, sistem akuntansi, sistem akreditasi, dan sistem pengawasan (CCTV,
finger prints, ataupun software untuk memonitor pegawai menggunakan komputer atau website
yang dikunjungi).

4. Konflik Kepentingan
Konflik kepentingan secara umum adalah suatu keadaan sewaktu seseorang pada posisi
yang diberi kewenangan dan kekuasaan untuk mencapai tugas dari perusahaan atau organisasi
yang memberi penugasan, sehingga orang tersebut memiliki kepentingan profesional dan pribadi
yang bersinggungan.

F. Topik Yang Ingin Dipahami


Topik yang ingin dipahami yaitu mengenai Konflik Pelayanan

G. Saran
Saran saya mengenai Modul II yaitu jika terdapat soal-soal sebaiknya juga disertakan jawabannya
atau pembahasannya.

MODUL III : KOMPETEN

A. Pengertian
Kompeten memiliki tiga aspek penting berkaitan dengan perilaku kompetensi meliputi
pengetahuan, keterampilan, dan sikap, yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
Kompetensi adalah kemampuan dan karakteristik yang dimiliki oleh seorang Pegawai ASN, berupa
pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill), dan sikap perilaku (attitude) yang diperlukan dalam
pelaksanaan tugas jabatannya
B. Pengembangan Kompetensi
1. Mandiri oleh internal instansi pemerintah yang bersangkutan.
2. Bersama dengan instansi pemerintah lain yang memiliki akreditasi untuk melaksanakan
pengembangan kompetensi tertentu.
3. Bersama dengan lembaga pengembangan kompetensi yang independen.
C. Jalur Pengembangan Karir Pegawai
Jalur struktural/ kepemimpinan (Jabatan Pimpinan Tinggi dan jabatan Administrasi) dan jalur
fungsional atau profesional. Untuk jalur struktural, ASN lebih ditekankan memiliki kompetensi view
organisasi yang luas, semakin tinggi jabatannya, kemampuan view organisasinya harus lebih luas,
meliputi kemampuan kepemimpinan termasuk teknisnya itu sendiri. Sementara itu untuk jalur
fungsional sebagai jalur keahlian profesional, semakin tinggi jabatannya tuntutan kompetensi
teknisnya semakin dalam (in depth).

D. Paradigma Belajar
Pertama, learn dimaksudkan bahwa sejak dini atau sejak keberadaan di dunia, kita dituntut untuk
terus belajar sepanjang hayat. Namun demikian, seringkali kita terjebak dan asyik dengan apa yang
telah kita tahu dan kita bisa, tanpa merasa perlu mengubah dengan keadaan baru yang terjadi. Jadi
unlearn diperlukan sebagai proses menyesuaikan/meninggalkan pengetahuan dan keahlian lama kita
dengan pengetahuan yang baru dan atau keahlian yang baru. Selanjutnya relearn adalah proses
membuka diri dalam persepektif baru, dengan pengakuisi pengetahuan dan atau keahlian baru.

E. Meningkatkan Kompetensi Diri


1. Meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu berubah adalah
keniscayaan.
2. Pendekatan pengembangan mandiri ini disebut dengan Heutagogi atau disebut juga sebagai teori
“net-centric”, merupakan pengembangan berbasis pada sumber pembelajaran utama dari Internet.
3. Perilaku lain ASN pembelajar yaitu melakukan konektivitas dalam basis online network.
4. Sumber pembelajaran lain bagi ASN dapat memanfaatkan sumber keahlian para pakar/konsultan,
yang mungkin dimiliki unit kerja atau instansi tempat ASN bekerja atau tempat lain.
5. Pengetahuan juga dihasilkan oleh jejaring informal (networks), yang mengatur diri sendiri dalam
interaksi dengan pegawai dalam organisasi dan atau luar organisasi.

F. Membantu Orang Lain Belajar


1. Sosialisasi dan Percakapan di ruang istirahat atau di kafetaria kantor termasuk morning tea/coffee
sering kali menjadi ajang transfer pengetahuan.
2. Perilaku berbagi pengetahuan bagi ASN pembelajar yaitu aktif dalam “pasar pengetahuan” atau
forum terbuka (Knowledge Fairs and Open Forums).
3. Mengambil dan mengembangkan pengetahuan yang terkandung dalam dokumen kerja seperti
laporan, presentasi, artikel, dan sebagainya dan memasukkannya ke dalam repositori di mana ia
dapat dengan mudah disimpan dan diambil (Knowledge Repositories).
4. Aktif untuk akses dan transfer Pengetahuan (Knowledge Access and Transfer), dalam bentuk
pengembangan jejaring ahli (expert network), pendokumentasian pengalamannya /
pengetahuannya, dan mencatat pengetahuan bersumber dari refleksi pengalaman (lessons
learned).

G. Topik yang ingin dipelajari


Pokok yang ingin dipelajari yaitu Dunia VUCA

H. Saran
Saran saya dalam modul ke III ini sama seperti modul ke II yaitu sebaiknya dalam setiap modul
disertakan jawabannya dan dalam membahas materi sebaiknya bisa lebih terstruktur, seperti isi Bab I
diganti dengan isi Bab II

MODUL IV : HARMONIS

A. Pengertian
harmoni adalah kerja sama antara berbagai faktor dengan sedemikian rupa hingga faktor-faktor
tersebut dapat menghasilkan suatu kesatuan yang luhur.

B. Etika Publik
Ada tiga fokus utama dalam pelayanan publik, yakni:
1. Pelayanan publik yang berkualitas dan relevan.

2. Sisi dimensi reflektif, Etika Publik berfungsi sebagai bantuan dalam menimbang pilihan sarana
kebijakan publik dan alat evaluasi.

3. Modalitas Etika, menjembatani antara norma moral dan tindakan faktual.

C. Kode Etik ASN

1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi;

2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;

3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;

4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh tidak
bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara;

7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung jawab, efektif, dan efisien;

8. Menjaga agar tidak terjadi disharmonis kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;

9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang memerlukan
informasi terkait kepentingan kedinasan.

D. Peran ASN Dalam Kehidupan Berbangsa Dan Menciptakan Budaya Harmoni


Posisi PNS sebagai aparatur Negara, dia harus bersikap netral dan adil. Netral dalam artian tidak
memihak kepada salah satu kelompok atau golongan yang ada. Adil, berarti PNS dalam
melaksanakna tugasnya tidak boleh berlaku diskriminatif dan harus obyektif, jujur, transparan.
PNS juga harus bisa mengayomi kepentingan kelompok. kelompok minoritas, dengan tidak
membuat kebijakan, peraturan yang mendiskriminasi keberadaan kelompok tersebut. PNS juga harus
memiliki sikap toleran atas perbedaan untuk menunjang sikap netral dan adil karena tidak berpihak
dalam memberikan layanan.
Dalam melaksanakan tugas dan kewajiban PNS juga harus memiliki suka menolong baik kepada
pengguna layanan, juga membantu kolega PNS lainnya yang membutuhkan pertolongan. PNS
menjadi figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya. PNS juga harus menjadi tokoh dan panutan
masyarakat. Dia senantiasa menjadi bagian dari problem solver (pemberi solusi) bukan bagian dari
sumber masalah (trouble maker).

E. Topik yang ingin dipelajari


Topik yang ingin dipelajari yaitu hubungan antara keanekaragaman Bangsa dengan Harmonis

F. Saran
Saran saya sebaiknya untuk pertanyaan menggunakan pilihan ganda bukan soal essay

MODUL V : LOYAL

A. Urgensi Loyal Pada ASN


Salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seorang ASN ideal adalah sifat loyal atau setia kepada
bangsa dan negara. Sifat dan sikap loyal terhadap bangsa dan negara dapat diwujudkan dengan sifat
dan sikap loyal ASN kepada pemerintahan yang sah sejauh pemerintahan tersebut bekerja sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, karena ASN merupakan bagian atau komponen
dari pemerintahan itu sendiri.
dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan
negara

B. Makna Loyalitas
1. Kepatuhan atau kesetiaan.
2. Tindakan menunjukkan dukungan dan kepatuhan yang konstan kepada organisasi tempatnya
bekerja.
3. Kualitas kesetiaan atau kepatuhan seseorang kepada orang lain atau sesuatu (misalnya organisasi)
yang ditunjukkan melalui sikap dan tindakan orang tersebut.
4. Mutu dari kesetiaan seseorang terhadap pihak lain yang ditunjukkan dengan memberikan
dukungan dan kepatuhan yang teguh dan konstan kepada seseorang atau sesuatu.
5. Merupakan sesuatu yang berhubungan dengan emosional manusia, sehingga untuk mendapatkan
kesetiaan seseorang maka kita harus dapat mempengaruhi sisi emosional orang tersebut.
6. Suatu manifestasi dari kebutuhan fundamental manusia untuk memiliki, mendukung, merasa
aman, membangun keterikatan, dan menciptakan keterikatan emosional.

C. Karakteristik Loyalitas Pegawai


1. Taat pada peraturan
2. Bekerja dengan integritas
3. Tanggungjawab pada Organisasi
4. Kemauan untuk bekerjasama
5. Rasa memiliki yang tinggi
6. Hubungan antar pribadi
7. Kesukaan terhadap pekerjaan
8. Keberanian mengutarakan ketidaksetujuan
9. Menjadi teladan bagi Pegawai lain

D. Panduan Perilaku Loyal dalam Core Values ASN


1. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun
1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan yang sah;
2. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
3. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

E. Kata Kunci Mengaktualisasi Perilaku Loyal


1. Komitmen
2. Dedikasi
3. Kontribusi
4. Nasionalisme
5. Pengabdian

F. Topik yang ingin dipelajari


Yang ingin saya pelajari lebih dalam yaitu mengenai Cara meningkatkan Loyalitas dalam diri
ASN

G. Saran
Menurut saya Modul V ini sudah lengkap dan tidak ada yang kurang.

MODUL VI : ADAPTIF

A. Pengertian
Adaptif adalah karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk bertahan hidup dan
menghadapi segala perubahan lingkungan atau ancaman yang timbul. Dengan demikian adaptasi
merupakan kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi juga mengubah
lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri).

B. Kreativitas dan Inovasi


Pada umumnya istilah kreativitas dan inovasi kerap diidentikkan satu sama lain. Sebuah inovasi
yang baik biasanya dihasilkan dari sebuah kreativitas. Tanpa daya kreativitas, inovasi akan sulit hadir
dan diciptakan. Menginovasi sebuah barang atau proses akan memerlukan kemampuan kreatif untuk
menciptakan inovasi.

C. Dimensi Kreativitas
1. Fluency (kefasihan/kelancaran), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide atau
gagasan baru karena kapasitas/wawasan yang dimilikinya.

2. Flexibility (Fleksibilitas), yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak kombinasi dari ide-
ide yang berbeda

3. Elaboration (Elaborasi), yaitu kemampuan untuk bekerja secara detail dengan kedalaman dan
komprehensif.

4. Originality (Orisinalitas), yaitu adanya sifat keunikan, novelty, kebaruan dari ide atau gagasan
yang dimunculkan.
D. Elemen Budaya Adaptif
1. Purpose
2. Cultural values
3. Vision
4. Corporate values
5. Corporate strategy
6. Structure
7. Problem solving
8. Partnership working
9. Rules

E. Disiplin Organisasi
1. Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat mahir (personal mastery);

2. Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang sama atau gelombang yang
sama terhadap suatu visi atau cita-cita yang akan dicapai bersama (shared vision);

3. Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang organisasi ingin wujudkan
(mental model);

4. Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan untuk mewujudkan


visinya (team learning);

5. Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau bermental silo (systems
thinking).

F. Topik Yang Ingin Dipelajari


Topik yang ingin dipelajari yaitu mengenai VUCA

G. Saran
Tidak seperti modul-modul sebelunya sebaiknnya modul VI ini juga disertakan soal-soal pilihan
ganda agar membantu pemahaman pembaca.

MODUL VII : KOLABORATIF

A. Kolaborasi Pemerintahan
Collaborative governance mencakup kemitraan institusi pemerintah untuk pelayanan publik.
Sebuah pendekatan pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif, serangkaian aktivitas bersama di
mana mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan berbagi tanggung jawab dan sumber daya.

B. Indikator Organisasi Yang Memiliki Kolaboratif


1. Organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan perlu terjadi;
2. Organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan membutuhkan upaya yang
diperlukan untuk terus menghormati pekerjaan mereka;
3. Organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau mencoba dan mengambil risiko
yang wajar dalam menyelesaikan tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan);
4. Pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi (universitas) Setiap kontribusi
dan pendapat sangat dihargai;
5. Masalah dalam organisasi dibahas transparan untuk menghindari konflik;
6. Kolaborasi dan kerja tim antar divisi adalah didorong; dan
7. Secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas layanan yang diberikan.

C. Proses kolaborasi
1. Trust building : membangun kepercayaan dengan stakeholder mitra kolaborasi
2. Face tof face Dialogue: melakukan negosiasi dan baik dan bersungguh-sungguh;
3. Komitmen terhadap proses: pengakuan saling ketergantungan; sharing ownership dalam proses;
serta keterbukaan terkait keuntungan bersama;
4. Pemahaman bersama: berkaitan dengan kejelasan misi, definisi bersama terkait permasalahan,
serta mengidentifikasi nilai bersama; dan
5. Menetapkan outcome.

D. Kolaboratif dalam Konteks Organisasi Pemerintah


Faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam kolaborasi antar lembaga pemerintah adalah
kepercayaan, pembagian kekuasaan, gaya kepemimpinan, strategi manajemen dan formalisasi pada
pencapaian kolaborasi yang efisien dan efektif antara entitas publik.

E. Topik yang ingin dipelajari


Topik yang ingin dipelajari yaitu Aspek normatif kolaborasi pemerintahan

F. Saran
Saran saya sebaiknya dalam modul VII terdapat soal-soal pilihan ganda beserta jawabannya.
AGENDA III : KEDUDUKAN DAN PERAN ASN DALAM NKRI

MODUL I : SMART ASN

A. LITERASI DIGITAL
Literasi digital banyak menekankan pada kecakapan pengguna media digital dalam melakukan
proses mediasi media digital yang dilakukan secara produktif. Seorang pengguna yang memiliki
kecakapan literasi digital yang bagus tidak hanya mampu mengoperasikan alat, melainkan juga
mampu bermedia digital dengan penuh tanggung jawab.
Kompetensi literasi digital tidak hanya dilihat dari kecakapan menggunakan media digital(digital
skills) saja, namun juga budaya menggunakan digital (digital cultures), etis menggunakan media
digital (digital ethnics), dan aman menggunakan media digital (digital safety).

B. IMPLEMENTASI LITERASI DIGITAL


Kerangka kerja literasi digital untuk kurikulum terdiri dari digital skills, digital culture, digital
ethics, dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan sebagai metode pengukuran
tingkat kompetensi kognitif dan afektif masyarakat dalam menguasai teknologi digital.

C. KERANGKA KURIKULUM LITERASI DIGITAL


1. Digital Skill
Kemampuan mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak
TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
2. Digital Culture
Kemampuan membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam keseharian dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK.
3. Digital Ethics
Kemampuan menyadari, mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari.
4. Digital Safety
Kemampuan mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan digital dalam kehidupan
sehari-hari.
D. ETIKA BERMAIN DIGITAL
Etika bermedia digial adalah kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa Urgensi penerapan etika bermedia
digital, yaitu :
1. penetrasi internet yang sangat tinggi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia
2. perubahan perilaku masyarakat yang berpindah dari madia konvensional ke media digital
3. situasi pandemi COVID-19 yang menyebabkan intensitas orang berinteraksi dengan gawai
semakin tinggi, sehingga memunculkan berbagai isu dan gesekan.

E. Topik Yang Ingin Dipelajari


Topik yang ingin saya pelajari yaitu Lanskap Digital.

F. Saran
Menurut saya modul Smart ASN ini sudah lengkap dan cukup mudah di pahami.

MODUL II : MANAJEMEN ASN

A. Kedudukan ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk menghasilkan Pegawai ASN yang
professional, memiliki nilai dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi, dan nepotisme. Berdasarkan Jenisnya pegawai ASN terdiri atas PNS dan PPPK.

B. Hak dan Kewajiban ASN


PNS berhak memperoleh:1) gaji, tunjangan, dan fasilitas; 2) cuti; 3) jaminan pensiun dan
jaminan hari tua; 4) perlindungan; dan 5) pengembangan kompetensi.
Sedangkan PPPK berhak memperoleh: 1) gaji dan tunjangan; 2) cuti; 3) perlindungan; dan 4)
pengembangan kompetensi.
Kewajiban pegawai ASN yang disebutkan dalam UU ASN adalah:
1) setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945,
Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah;
2) menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;
3) melaksanakan kebijakan yang dirumuskan pejabat pemerintah yang berwenang;
4) menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
5) melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung
jawab;
6) menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap, perilaku, ucapan dan tindakan kepada
setiap orang, baik di dalam maupun di luar kedinasan;

C. Kode Etik ASN


1) melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggungjawab, dan berintegritas tinggi;
2) melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin;
3) melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan;
4) melaksnakan tugasnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5) melaksnakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau Pejabat yang Berwenang sejauh
tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan;
6) menjaga kerahasian yang menyangkut kebijakan Negara;
7) menggunakan kekayaan dan barang milik Negara secara bertanggungjawab, efektif, dan
efisien;
8) menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan tugasnya;
9) memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada pihak lain yang
memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan;
10) tidak menyalahgunakan informasi intern Negara, tugas, status, kekuasaan, dan jabatannya
untuk mendapat atau mencari keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain;
11) memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan integritas ASN; dan
12) melaksanakan ketentuan peraturan perundangundangan mengenai disiplin Pegawai ASN.

D. Sistem Merit
Sistem merit adalah kebijakan dan manajemen ASN yang berdasarkan pada kualifikasi,
kompetensi dan kinerja secara adil dan wajar dengan tanpa membedakan latar belakang politik, ras,
warna kulit, agama, asal usul, jenis kelamin, status pernikahan, umur, atau kondisi kecatatan.
Lembaga-lembaga yang menjamin sistem merit dalam pengelolaan ASN yaitu Komisi
Aparatur Sipil Negra (KASN), Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi/kemen
PAN dan RB

E. Topik Yang Ingin Dipelajari


Topik yang ingin saya pelajari yaitu Manajemen PNS.

F. Saran
Menurut saya modul II ini sudah terstruktur dan lengkap.
Lampiran 2

Profil Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) RI

a. Visi Kemenkumham RI: Masyarakat memperoleh kepastian hukum


b. Misi Kemenkumham RI
1. Mewujudkan peraturan Perundang-Undangan yang berkualitas
2. Mewujudkan pelayanan hukum yang berkualitas;
3. Mewujudkan penegakan hukum yang berkualitas;
4. Mewujudkan penghormatan, pemenuhan, dan perlindungan HAM;
5. Mewujudkan layanan manajemen administrasi Kementerian Hukum danHAM;
6. Mewujudkan aparatur Kementerian Hukum dan HAM yang profesional dan
berintegritas.

c. Tata Nilai PASTI Kemenkumham RI


1. Profesional:
Aparatur Kementerian Hukum dan HAM adalah aparat yang bekerja keras
untuk mencapai tujuan organisasi melalui penguasaan bidang tugasnya,
menjunjung tinggi etika dan integirtas profesi.

2. Akuntabel:
Setiap kegiatan dalam rangka penyelenggaraan pemerintah dapat
dipertanggungjawabkan kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan atau
peraturan yang berlaku.

3. Sinergi:
Komitmen untuk membangun dan memastikan hubungan kerjasama yang
produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan
untuk menemukan dan melaksanakan solusi terbaik, bermanfaat, dan berkualitas.

4. Transparan:
Kementerian Hukum dan HAM menjamin akses atau kebebasan bagi setiap
orang untuk memperoleh informasi tentang penyelenggaraan pemerintahan,
yakni informasi tentang kebijakan, proses pembuatan dan pelaksanaannya, serta
hasil-hasil yang dicapai.

5. Inovatif:
Kementerian Hukum dan HAM mendukung kreatifitas dan mengembangkan
inisiatif untuk selalu melakukan pembaharuan dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya.

d. Tugas Kemenkumham RI
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia mempunyai tugas
menyelenggarakan urusan di bidang hukum dan hak asasi manusia dalam
pemerintahan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan
negara.

e. Fungsi Kemenkumham RI
1. Perumusan, penetapan dan pelaksanaan kebijakan di bidang hukum dan hak
asasi manusia.
2. Pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
3. Pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia.
4. Pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di daerah.
5. Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional.
6. Pelaksanaan kegiatan teknis dari pusat sampai ke daerah.
f. Struktur Organisasi

Profil Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Batam

a. Sejarah Singkat LPKA Kelas II Batam


Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas III Batam merupakan hasil alih
fungsi bangunan Rumah Tahanan Negara Klas IIA Batam yang terletak di Jln.
Jenderal Sudirman No.03 Sei Baloi - Batam.
Pelantikan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas III Batam
berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI Nomor : M.HH-
12.KP.03.03 Tahun 2015 Tanggal 02 April 2015.
Lembaga Pemasyarakatan Anak Klas III Batam diresmikan pada tanggal
05 Agustus 2015 oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Kepulauan Riau dan Ibu DPRD TK II Batam ( Ibu wakil Gubernur
Kepri) dan Ka UPT sebatam,yg secara serentak di seluruh Indonesia,menjadi
Lembaga Pembinaan Khusus Anak.
Lembaga Pembinaan Khusus Anak Klas II Batam memiliki kapasitas 250
(dua ratus lima puluh ) )orang dengan luas tanah perkantoran 10.361 m2.
b. VISI LPKA Kelas II Batam
Menjadi Lembaga Pembentukan mencerdaskan segi akademik,
vokasional, kerohanian,olahraga dan Ekstra kurikuler yang berupaya
menghasilkan remaja yang memiliki pengetahuan dan kemahiran yang berguna
serta sikap positif yang berdasarkan nilai – nilai Pancasila dan menjadikan mereka
dapat kembali menjadi warga Negara yang beragama dan setia pada Negara.

c. MISI LPKA Kelas II Batam


Membentuk tenaga yang berkepribadian tinggi berdasarkan akhlak yang
mulia Berkemandirian yang tinggi dan berpengetahuan.

d. Struktur Organisasi LPKA Kelas II Batam


Lampiran 3

DATA DIRI PENULIS, MENTOR, DAN COACH

BIODATA PENULIS

Nama Lengkap : Dinda Irlanza


Agama : Islam
Jabatan : Pelaksana/Terampil-Perawat
Golongan ruang : Pengatur/II c
NIP : 199810052022032002
Tempat/ Tanggal Lahir : Jambi, 05 Oktober 1998
Umur : 23 Tahun
Golongan Darah :A
Status : Belum Menikah
Nomor Telepon : 082377340086
Alamat Kantor : Jl. Jenderal Sudirman No. 03 Kel. Taman Baloi Kec.
Sei Beduk Kota Batam
Email : dindairlanzaaa@gmail.com

BIODATA MENTOR

Nama Lengkap : Adie Purwata, A.Md.I.P.


Agama : Islam
Jabatan : Kepala Seksi Pembinaan
Golongan ruang : Penata/III c
NIP : 198508152003121005
Tempat/ Tanggal Lahir : Manggar, 15 Agustus 1985
Umur : 36 Tahun
Golongan Darah :O
Status : Menikah
Nomor Telepon : 081373693370
Alamat Kantor : Jl. Jenderal Sudirman No. 03 Kel. Taman Baloi Kec.
Sei Beduk Kota Batam
Email : 39adie@gmail.com

BIODATA COACH

Nama Lengkap : Mey Susianawati, SKM. M.Si.


Agama : Islam
Jabatan : Widyaiswara Ahli Muda
Golongan ruang : Penata Tingkat I/ III d
NIP : 197805062002122005
Tempat/ Tanggal Lahir : Palembang, 06 Mei 1978
Umur : 44 Tahun
Golongan Darah :A
Status : Menikah
Nomor Telepon : 081278678515
Alamat Kantor : Jl. Brigjen Dr. H. Noesmir Kel. Suka Bangun Kec.
Sukarami Kota Palembang
Email : meysusianawati@gmail.com
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK II!DONESIA
KANTOR WILAYAH KEPULAUAN RIAU
LEifitsAGA PEMBINAAN KHUSUS AT.IAK KELAS II BATAM
Jl.JenderalSudirman No. 3 Sei Baloi- Batam

LEMBAR KONSULTASI

Nama : Dinda lrlanza


NIP : 199810052022W2A02
Mentor :Adie Punarata, A.Md. LP
Judul Aktualisasi : Optimalisasi Pembinaan Kader Kesehatan Remaja Pada
Posyandu Remaja Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak
Kelas ll Batam

No Tanggal Keterangan Paraf Mentor

4
Rrb, , - LakuUo^ Vorvrunikasi yNrZ Urotv JanSrn
Db Xu\ ,Qnror \aaiE dr{o* !r\c.L!.^r.^r,n^ [b.tu"\itr4;
tvraupun tiA,\..
- Te\U do\o* rueMt\iu hnd,.Lqrs teb.5ai
Eac\r L{nh,^to"., rr\l^da .

\"c\b?^t UA,,,3 btrlci\a\.,


T
.tr\u*a A L?Eq
ba.iL
.

ilnJibgas
Il\ Uo^3 vronni\rv^ $narc.
?idc,^o hhy ["*" sqrrh Fosu_r
\susi\^, M€vrcuri &*^o^ y+Wrotan
tr\ar\"err^, J,.^
- t

R*r..JirtJ
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH KEFULAUAN RIAU
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUSAIIIAK KELAS IIBATAM
Jl.Jenderal Sudirman No. 3 Sei Baloi- Batam
Email. lapasanakbatam@gmail.com

NOTULENSI KONSULTASI

Hari : Rabu
Tanggal : 06 Juli 2A22
Pukul : 11.30 - selesai
Tempat : Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas ll Batam

Arahan dari Mentor yakni :

aktualisasi maupun sesudahnya.

Asusila, Mencuri dengan kekerasan, Narkoba, dan Residivis.

Batam, 06 Juli 2022


Mentor,

NrP. 1 985081 52003121 005


KEMENTERIAN HUKUM DAN HAKASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAF{ KEPULAUAN RIAU
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BATAM
Jtr.Jenderal Sudirman No. 3 Sei Baloi - Batam
Email

DAFTAR MASA PIDANA ANDIKPAS


1 I JUNI 2022

No No Reg Instansi Nama Usle Tingkat Pendidikan Lama Pidana (tahun) Lama Pidana (bulan) Jenl$ Kejahatan Tgl Ekspirasi Residivis Residivis Ke Pasal Utama
1 B I 1312021 jyafrizal '18 Trdak lulus SD 0 Pencurian 202?-Oa-O6 3 363 ('1) ke-4
2 B 41t2021 )hika Bramanto SMP 3 6 Perlindunoan Anak 2023-09-26 tridak 0 a1 (2\
J o5t202? ?aia Rizkv Aditve Putra '16 2 0 Perlindunoan Anak 2023-08-29 Tidak 0 82 avat (1
4 ost?.D22 \de Y6n 17 SIVIP Perlindunoan Anak 2025-03-07 Tidak 0 81 (1) Jo Pasal 760
5 1A/2422 Yurandi Putra Yudiansvah e SD 1 PBrlindunqan Anak 20?3-1 0-On ii.la k 0 81 Q\
6 422t2022 y'Vahvu Jefri 6 Tidak lulus SD I Pencurian 2423-A1-A7 Tidak 0 363 (1) ke-4 dan ke-s
7 B 0612n21 Edo Kusuma 7 Tidak lulus SD s Pencurian 2023-09-09 Ya I 363 Ayat (1)
I 15t?fi21 KGS Rival I Lain - lain 2 6 Perlindunoan Anak 2023-08-1 9 Tidak 0 B'1 Avst 2
s 17120-21 Rvandra Raoa Onedara 7 Lain - lain 2 6 Perlindunoan Anak 2023-12-O3 Tidak 0 81 Avat 2
10 20t20rj O.iailani
,a.briLrl -U Perlinduncan Anak 2023-07-21 Tidak 0 81 Avat {1
11 B 27t2021 3alan0 Nurhuda SD 2 Penqaniavaan 2423-09-25 Tidak 0 170 Avat (2\
12 B I 28t2021 Ricsrd Adorilo Gultom I Tidak Irrlus Sl-) 2 0 Penoanravaan 2023-10-1 1 Tidak 0 1 70 Avat (2)

B I01t2022 lrwan Waoma Tidak lulus SD 2 Penoaniavaan 2423-14-14 Tidak 0 170 Aval 2)
14 B I 30t2021 Hoirolloh Saoutra 7 Tidak lulus SD 4 Pencuriar ,n?q-no_?o Tidak 0 365 Avat (3)
A 09t2022 Salman Al Farizi 7 SMA 0 7 Pencuriar 20?2^06-17 Tirlak 0 363 Avat (1 )
16 4 lt A. 07 t2022 {kbar Ramadhan Pradana 4 SMP 0 7 Pencurian ?02?-06-17 Tidak 0 363 Avat f1
17 1 I O6t?A22 M Rrisdi SMP J 11 Perlindunoan Anak 2025-11-20 Tidak 0 81 A.;at
il A 1At20?? qriel Jibran Putra 5 Iidak lulus SD I Poncurian 2022-09-44 Tidak 0 363 Avat (1
-)ir/rc [.1allr.nr{^ n"hi
19 B il A 18t2022 B SMP 0 Pencurian 2023-02-05 Ya 1 363 Avat (2)
Aill 11t2022 ;ebrivan Andreano B SMP 0 0 Perlindunoan Anak 2025-02-15 Tidak 0 82 A'ral 1
21 B I 1112A22 Vl.Febriansvah 7 SMK Perlindunqan Anak 2024-02-24 Tidak 0 81 Avat (2
22 D I iJtZUZl \siil Fitrah Ramadhan 6 SMP 6 Pencurian ?o?3-$4-17 Tidak 0 363 Avat (2)
a, lt a, ,7 t?fi2) \de $aputra 5 SMP 6 )0?2-1.)1,-19 Tidal 0 363 Ayat (
?4 \ ll A ?5DA22 \hmad Rasid 7 st'"4A 6 Pendurian 2022-A9-19 Tidai 0 363 Avat (2)
I 14t?O?? /dinston I awolo I SMP 0 6 Pencuriaq 2023-04-17 Tidal 0 363 Avat 12)
4 il A ?6t202? y'oqa Jumardiansvah 4 ciro -7
Pencuria n 2022-10-21 Tidal 0 363 Avat (1
27 t}I 1?J202_2 Fransco Dinz HLrteorol 5 Tidak lulus $D 10 Pencuriafi 2024-41-21 Ya 2 363 Avat (1
1n A 2A/2022 vluhammad Ranooa Aditvft 4 SD 10 Pencurian 2023-A1-21 Ya 1 363 Avat (1
A
B lt 29t2022 Adus Henoki Kurniawan Hia 5 Tidak lulus SD Pencurian ?o?3-l1-77 Ya 363 Avat (1
30 3nA 30/2022 I\4uharvrmad Alfis S'vahri 5 SMP 10 Pencurian 2023-A2-22 1 363 Avat ('1)
31 e ll A 24t2022 Fathih Ghazaliah Alfarishi 5 SMP Pencurian 2022-09-25 Ti{1Ak 0 363 Avat i 1)
A lll 24t2022 Farhas 7 SMP 4 0 Narkotika 2026-05-1 1 Tidsk 0 1 14 AuAl ?\
A l| 27t2022 Varel Abdillah Wardana 16 Tidak lulus SD 0 0 Pencurian 2022- -0i Tidak 0 363 Avat
34 A lll ?6t)$22 Ardiansvah Tidak lulus SD 0 Pencurian 242? -07 Tidak 0 363 Aval
35 A lll 25/?a22 [rrrh.nh.d f iL.i Ll4ilz JU 0 0 Pencurian 7022- -07 Tidak 0 363 Avat
A lt 30i2022 Vla u lana 16 Tidak lrrlus Sf) 0 0 Pencurian 2423-0 16 Tidak 0 383 Avat
37 A ill 31 t2022 Andri ,lailhin Farel 14 Tidek Sekoiah 0 0 Pencurian 17 Tid€k 0 363 Aval
38 A |t 32t2A22 Aldo Wahvudi l5 Tidak luius SD 0 0 Pencrlrian 2023-A 17 Tidak 0 3ti3 Avat
ao g I A 20t2422 E. Rusiaman Firdaus 6 SMP I Pencrrrian 2023-05-03 Ti.lal 0 363 Ayat
40 B I 07t2022 Bo1/ Gilbert Aritonana 17 SMA 2 Perlindunoan Anak 2A?4-fi4-A7 Tidek 0 81 .Aval
41 B I Oqt2lr? Sukardi 18 Tidak Sekolah 2 6 Perlindunoan ,a'nak 2424-A8-1A Tidak 0 Bl Avat
n a ll A 211202? Yooa Prasetvo 17 T,dak 6ekolah 6 Pencurian 2022-08-14 Tidak 0 363 Avat
43 A |t 37t)O22 i)aniel .iunior SMP 0 0 Pencurian 2023-05-26 Tidak U 363 Av6t f21
A ilt 3A/2022 lhristian YoseDh Wai ldan 16 2 (, Perlin(r.rnoan Anak 2022-A7-12 Tidak 0 I 1 Avat {2)
45 A 1U 30/2022 JhOdi Kurniawan 1 SMA 2 6 Perlrr'rdunaan AnaK 2A22-07-15 8'1 Avat (2)
46 A l| 44i2022- 17 $MP 2 ? Perlindunoan Anak 2422-$7-12 Tidak 0 81 Avat (1
KEME,NTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH KEPULAUAN RIAU
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BATAM
,.ll.Jenderal Sudirman No. 3 Sei Baloi - Batam
Email

DAFTAR MASA PIDANA ANDIKPAS LEBIH DARI 5 BULAN


1 1 JUNI 2022

81 11).Jo Pasal 76D

2023-10-14

2022-1C-21
Tldak lulus S0

2422-11-07
34t7022
^.lfi

A llt 39/2022
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH KEPULAUAN RIAU
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BATAM
Jl.Jenderal Sudirman No. 3 Sei Baloi - Batam

DAFTAR KADER KESEHATAN REMAJA


1 1 JUNt 2022

I{o ilo keg hstan$i Name UsIa Tingkat Pendidikdn Lrma Pld{na (tafiu{) Lama Fidan. (bulanl J6nis Kejahetart Tgl Ekepirasl n6sidiYi$ RsidivieKe Pe$al Uterna
I AN?O92 {de Yan SMP 3 Perlindunoan Anak 2025-03-07 Tidak 0 81 (1) Jo Pasal 76D
A fi' 24t2022 :arhas 17 sMp 4 o Nsrkotika ?{126-05-1 1 Tidek 0 14 Avat f2)
o a I 08t2022 Sukardi 18 Tidak 56kolah 2024-08-18 Tidek 0 81 Avat (21
4 A lll 38/2022 ]hristian Yoseph Wai ldan 16 SD 2 6 Perlindunoan Anak 2022-A7-12 Tidak 0 81 Avat (2)
Att 4at2a22 4nooa Sulisiivo sMp 2 Perlindundsn Anak 7Il?2-D7-17 Tidak 0 A'l Avel (1
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH KEPULAUAN RIAU
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BATAM
Jl.Jenderal Sudirman No. 3 Sei Baloi- Batam

SOAL PRE-TEST
KADER KESEHATAN REMAJA

Soal Pilihan Ganda


Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, atau d yang paling benar!

1. Salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk
remaja dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan
masyarakat dan memberikan kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi
_ remala untuk meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja
merupakan pengertian dari ...
A. Posyandu
B. Posyandu Lansia
C. Posyandu Remaja
D. Posyandu Balita
2. Yang termasuk dalam usia remaja menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25
Tahun 2A14 adalah -..
A. 10-18 tahun
B. 10-17 tahun
C. 9-18 tahun
D. 9-17 tahun
3. Berapa minimal jurnlah kader kesehatan remaja saat penyelenggaraan Posyandu
Remaja...
A. 2 Orang
B. 3 Orang
C. 4 Orang
D. 5 Orang
4. Tujuan kegiatan Posyandu Remaja antara lain, kecuali ...
A. Mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi remaja
B. Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat
C. Meningkatkan peran rernaja dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
D. Menambah pertemanan dan pengetahuan tentang pendidikan sekolah
5. Sasaran kegiatan Posyandu Remaja adalah ...
A. Seluruh remaja usia 10-18 tahun
B. Seluruh remaja usia 10-17 tahun
C. Seluruh remaja usia 9-18 tahun
D. Seluruh remaja usia 9-17 tahun
6. Manfaat Posyandu Remaja adalah untuk, kecuali ...
A. Remaja
B. Petugas kesehatan
C. Pemerintah
D. Lembaga Swadaya Masyarakat
7. Pelayanan kesehatan yang diberikan diPosyandu Remaja antara lain, kecuali ...
A. Pengukuran antropornetri{BB, TB, LP, LILA}
B. Pemberian tablet tambah darah dan penyuluhan
C. Penilaian status gizi berdasarkan IMT/Umur
D. Melakukan pemeriksaan gula darah, asam urat, dan kolesterol
8. Kegiatan penyelenggaraan Posyandu Remaja di Meja 3 antara lain ...
A. Pengisian daftar hadir
B. Pelayanan kesehatan sesuai dengan permasalahan
C. Pencatatan hasil pengukuran kedalam buku register
D. Penimbangan BB, TB, TD, dan LILA
9. Penyelenggaraan Posyandu Remaja dilakukan berapa kalidalam satu bulan ...
A. 1 kali
B. 2kali
C. 3 kali
D. 4 kali
10. Pita ukur jahit merupakan alat untuk mengukur...
A. Tensi Darah ,

B. Tinggi Badan
C. Berat Badan
D. LILA (Lingkar Lengan Atas)
11. Penyelenggaraan Posyandu Remaja terdiri dari ...
A. Pendaftaran dan Pengukuran antropometri
_ B. Pendaftaran, Pengukuran antropometri, dan peneatatan
' C. Pendaftaran, Peigukuran antropometri, dan Pelayanan kesehatan termasuk
konseling
D. Pendaftaran, Pengukuran antropometri, Pencatatan, Pelayanan kesehatan termasuk
konseling, dan KIE
12. Perhatikan langkah-langkah berikut .
1) Letakan timbangan ditempat yang datar
2) Pastikan posisi awaljarum pada angka nol
3) Posisikan anak berdiri di atas (tengah) timbangan dan catat hasil
Langkah di atas merupakan prosdur dalam pengukuran ...
A. Tinggibadan
B. Berat badan
C. Lingkar kepala
D. Lingkar Lengan Atas (LILA)
13. Kegiatan penyelenggaraan Posyandu Remaja di Meja Z antara lain ...
A. Pengisian daftar hadir
B. Pelayanan kesehatan sesuai dengan permasalahan
C. Pencatatan hasilpengukuran kedalam buku register
D. Penimbangan BB, TB, TD, dan LILA
14. Bagaimana cara rnenghitung IMT (lndeks Massa Tubuh) ...
A. BB(kg)/TB2(cm)
B. BB(ks)/TB(m)
C. BB(kg)/TB2(m)
D. TB2(m)/BB(kg)
15. Berapa nilai batas normal Denyut Nadi ...
A. 60-100 xlmnt
B. 60-110 x/mnt
C. 70-100 >r/mnt
D. 70-110 /mnt
16. Berapa nilai batas normal Pernapasan ...
A. 1z-z9xlmnt
B. 16-24#mnt
C. 16-20xlmnt
D. 14-zoxlmnt
17.Berapa nilai batas normal Suhu tubuh...
A. 36-37,2"C
B. 36-37,5 "C
c. 36-37,9'C
D. 36-37,9 "C
18. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan alat tensi meter yang dipasang pada
lengan ... dan sebaiknya dalam keadaan ...
A. Kanan, duduk
B. Kanan, berjalan
C. Kiri, duduk
D. Kanan, berdiri
19. Berapa rentang nilai normal IMT...
A. 18,5 - 25,0
B. 17 - <18.5
c. >25.0-27.0
D. >27.0
20. Berapa rentang nilai normal Lingkar Lengan Atas (LILA) ...
A. <22,3
B. >23,5
c. >23
D. >22,3
,+

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI


MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WLAYAH KEPULAUAN RIAU
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK
KELAS II BATAM
Jl.Jenderal Sudirman No. 3 Sei Baloi_ Batam
Email. il.com

SOAL POST-TEST
KADER KESEHATAN REMAJA

Soal Pilihan Ganda


Pilihlah salah satu jawaban a, b, c, atau
d yang paling benar!
1. salah satu be.ntuk Upaya Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, (UKBM) yang
uniuL oun bersama masyarakat termasuk
remaja dalam penyelenggaraan pembangunin
masyarakat dan memberikan kernudahan
Gsehatan, guna memberdayakan
g#;;em-perolen p"rlvrnrn kesehatan bagi
derajat kesehatan o"n l"t"'"r;ir"; ;il;p
sehat rema;-a
frffi,;,:Xtf"il:X,,:ffi*in
A. Posyandu
B. Posyandu Lansia
9
D.
Posyandu Remaja
Posyandu Balita
2' usia remaja menurut peraturan Menteri Kesehatan
I;ilfrfxffi""[,lf i* Nomor 2s
A. 10-18 tahun
B. 10-1T tahun
C. 9-'lB tahun
D. 9-17 tahun
3' jumlah kader kesehatan rernaja saat penyetenggaraan
posyandu
RflX|i.minimal
A. 2Orang
B. 3 Orang
C. 4 Orang
D. 5 Orang
4
Irjy?n kegiatan posyandu Remaja antara lain,
kecuali ...
A' Mendekatkan m"ningi"":"
pendidikan fete[mpitan q".*y*rGyrn"n kesehatan bagi remaja
Meningkatkan **.:.9.?n
! Hidup S"h;;
c. Meningkatkan peran remaja daram perencarnaan, peraksanaan, dan evaruasi
Mena.mbah pertemanal
?
Sasaran kegiatan posyandu {in
prng"trr,u"n t"nt"ngffididikan sekorah
nemaJi?oalah .,.
ASeluruh remaja usia 10-1g tahun
BSeluruh remaja usia 10_17 tahun
C. Seluruh remaja usia g_1g tahun
D. Seluruh remaja usia 9_17 tahun
Manfaat Posyandu Remaja adatah untuk,
kecuali ...
A. Remaja
B. Petugas kesehatan
C. Pemerintah
D. Lembaga Swadaya Masyarakat
7. Pelayanan kesehatan yang
diberikan diPosyandu Remaja antara
lain, kecuali ...
I Pengukuran antropometrilBB, TB, Lp,
f_if_ru
B. Pemberian tablet tambah Oarafr Cln penyuluhan
C. penilaian status gizi berdasarkan IMT/Umur
D' Merakukan pemeriksaan guL darah, asam urat,
8' Kegiatan pely:re.lrgqaq3n pisvanou
dan koiesterot
Remaja di Meja s antara lain ...
A. Pengisian daftar hadir
B^ Pelayanan kesehatan sesuai
G pencatatan ha{t pllgukuran dengan permasalahan
D. penimbangan Be, ffi, fO, Jan LILA ilk, i"E-rt",
ked;ani
9' posvandu iema;a
dirakukan berapa karidaram satu buran
I:T?5,?rsaraan ...
B. Zkati
C. 3 kati
D. 4 kali
10. Pita ukur jahit merupakan alat untuk
mengukur...
A.Tensi Darah
B.Tinggi Badan i
C.Berat Badan
LILA (Lingkar Lengan Atas)
._ P
11. Penyelenggaraan posyandu Remaja
terdiri dari ...
A. Pendaftaran {an p'engukuran antropometri
B. Pendaftaran, pengukuran antropometri, dan pencatatan
I Pendaftaran, Pengukuran antropometri, i"n- pelayanan
konseling kesehatan termasuk
D' Pendaftaran, Pengukuran antropometri, Pencatatan, pelayanan
konseling, dan KIE kesehatan termasuk
12. Perhatikan langkahJangkah berikut :
1) Letakan timbangan Oitempat yang datar
Pastikan posisi awaljanrm paOa angt<a nol
?l
3) Posisikan anak berdiridiatas rtengJn) timbangan dan catat hasil
Langkah di atas merupakan prosdurd;hm p"ngrfrrrn
...
A. Tinggibadan
B. Berat badan
C. Lingkar kepala
D Lingkar Lengan Atas (LILA)
13' Keoiatan Renygre;rggaraan poiyandu
Remaja di Meja z antararain ...
A. Pengisian daftar hadir
? Pelayanan kesehatan sesuai dengan permasalahan
C. Pencatatan hasil pengukuran fedilam bud,;d;,
. ? Penimbangan BB, TB, tO, dan Lll_A
14. Bagairnana cara menghitung lrr/tr (rndeks
Massa Tubuh) ...
A. BB(kg)/TB2(cm)
B, BB(ks)/TB(m)
C. BB(kgyTBr(m)
D. TB2(m)/BB(kg)
15. Berapa nilaibatas nonnat Denyut Nadi ...
A. 60-100 xlmnt
B. 60-110 n/mnt
C. 70-100 x/mnt
D. 7CI-110 r/mnt
16. Berapa nilai batas normal pernapasan
...
A. 1z-zlxlmnt
B. 16-24rlmnt
C. 16-20xlmnt
D. 14-20l/mnt
17.Berapa nilai batas normalsuhu tubuh...
A. 36-37,2"C
B. 36-37,5 "C
c. 36-37,9 "C
D. 36-37,9 "C
18. Pengukuran tekanan darah dilakukan dengan alat tensi meter yang dipasang pada
lengan ... dan sebaiknya dalam keadaan,...
A. Kanan, duduk
B. Kanan, berjalan
C. Kiri, duduk
D. Kanan, berdiri
19, Berapa rentang nilai normal IMT...
A. 18,5 - 25,0
B. 17 - <18_5
c. >25.A-27.0
D. >27.0 i

20. Berapa rentang nilai normal Lingkar Lengan Atas (LllA) ...
A. <22,3
B. >23,5
c. >23
D. >22,3
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WILAYAH KEPULAUAN RIAU
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS AHAK KELAS II BATAM
Jl.Jenderal Sudirman No. 3 Sei Baloi- Batam
Emait. lapasanakbatam@gmail.com

ABSENSI KEGIATAN PEMBINAAN KADER KESEIIATAN REMAJA

HAzu : (arvrig
TANGGAL : \t [rqrs{"S ?Ott
No. Nama Pegawai Asal Instansi Tanda Tangan

t. fuf Atn'vra !i*'a,r'.ora Kw, bat i (rrur"i fir$+

fuListi9D
fo.r..* ,

CuPsr tvv )oeaY\

k,"aqs V:vat

Batam, tl Ajurtul
PERAWAT

M:
NrP. 19981A052A22A3 2 0A2
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI" MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
KANTOR WII.AYAH KEPULAUAN RIAU
LEMBAGA PEMBIT.IAAN KHUSUS ANAK KEI.AS II BATAM
Jl.Jenderal Sudirrnan No. 3 Sei Baloi- Batam
Email. lapasanakbatam@gmail.com

Rekapan Pre-Test dan Post-Test Pembinaan Kader Kesehatan Remaja

NO, NAMA PESERTA PRE.TEST POST.TEST

1. Ade Yan 60 90

55 g5
4. Angga $ulistiyo

3. Christian Yoseph Wai ldan 45 80

2. Farhas 35 90

5. KGS Rival 80 100

Nilai Rata-Rata 55 9t

Batam, 14 Agustus 2022

'"-ru
Dinda lrlanza, A.Md. Kep
N I P. 1 gg8 1 0052022A32A02
LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK KELAS II BATAM
Dinda Irlanza, A.Md. Kep
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Yang Maha Kuasa atas


semua kehendakNya bahwa Buku Saku Kader Kesehatan
Remaja Pada Kegiatan Posyandu Remaja ini dapat
tersusun dengan baik.
Remaja sebagai penerus dan calon pemimpin bangsa
di masa depan, mendapatkan hak dan kesempatan
seluas-luasnya untuk tumbuh dan berkembang secara
optimal, terjamin kelangsungan hidupnya, bebas dari
tindakan diskriminasi dan perlakuan yang salah, termasuk
terlindungi dari berbagai masalah kesehatan. Masalah
kesehatan pada remaja ini terutama disebabkan karena
kecenderungan untuk perilaku yang berisiko.
Melihat keberhasilan posyandu dalam
memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan
derajat kesehatan bayi dan balita, perlu juga
dikembangkan model posyandu yang sama bagi sasaran
anak-remaja. Posyandu remaja diharapkan menjadi
sebuah wadah masyarakat yang memfasilitasi remaja

i
dalam memahami permasalahan kesehatan mereka,
memperluas jangkauan Puskesmas PKPR dalam
memberikan pelayanan promotif dan preventif kepada
sasaran remaja, terutama bagi remaja di daerah yang
memiliki keterbatasan akses maupun hambatan geografis
seperti daerah terpencil, daerah kepulauan atau terisolasi
/terasing lainnya.
Untuk itu kami mengucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terlibat,
sehingga kami bisa menyelesaikan buku saku ini.
Kami menyadari bahwa Buku Saku Kader Kesehatan
Remaja Pada Kegiatan Posyandu Remaja ini masih
membutuhkan masukan dari para pakar maupun
pelaksana teknis di lapangan, namun buku saku ini dibuat
untuk menjadi panduan bagi pelaksanaan di lapangan
ketika membina kader kesehatan remaja.

Batam, Juli 2022

Dinda Irlanza, A.Md. Kep

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................... iii
LATAR BELAKANG .......................................................... iv
KONSEP DASAR POSYANDU REMAJA .............................. 1
A. Pengertian ............................................................. 1
B. Tujuan Kegiatan Posyandu Remaja.......................... 3
C. Sasaran Kegiatan Posyandu Remaja ........................ 4
D. Fungsi Posyandu Remaja ........................................ 4
E. Manfaat Kegiatan Posyandu Remaja ....................... 5
F. Tugas dan Tanggungjawab ..................................... 7
LANGKAH-LANGKAH POSYANDU REMAJA ....................... 9
LANGKAH 1 : PENDAFTARAN .......................................... 9
LANGKAH 2 : PENGUKURAN ........................................... 9
LANGKAH 3 : PENCATATAN ............................................ 18
LANGKAH 4 : PELAYANAN KESEHATAN ........................... 18
LANGKAH 5 : KIE ............................................................ 20
DAFTAR PUSTAKA .......................................................... 22

iii
LATAR BELAKANG

Masalah kesehatan pada remaja sangat


kompleks,mulai dari perilaku merokok, menggunakan
narkoba sampai dengan perilaku seksual berisiko yang
menyebabkan mereka hamil sampai dengan terinfeksi
penyakit IMS maupun HIV dan AIDS. Permasalahan
tersebut tentunya memerlukan penanganan yang
komprehensif dan terintegrasi yang melibatkan semua
unsur dari lintas program dan sektor terkait.
Pelayanan kesehatan kepada remaja dilakukan di
dalam dan di luar gedung Puskesmas. Pelayanan dalam
gedung dilakukan melalui Pelayanan Kesehatan Peduli
Remaja (PKPR) dan luar gedung melalui Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS), pembinaan Panti/ Lembaga Kesejahteraan
Sosial Anak, Lapas/Lembaga Pembinaan Khusus Anak
atau kelompok kelompok potensial remaja di masyarakat
seperti Karang Taruna, Saka Bhakti Husada dll. PKPR
diberikan kepada semua remaja, baik perorangan
maupun kelompok. Data menunjukkan bahwa tidak

iv
semua remaja berada di sekolah, sehingga untuk
memperluas jangkauan akses remaja ke Puskesmas PKPR,
perlu pembinaan pada kelompok remaja potensial yang
berada di institusi luar pendidikan ataupun yang ada di
masyarakat, pembinaan kelompok ini terutama untuk
meningkatkan peran serta remaja dalam bidang
kesehatan berupa pembentukan Posyandu Remaja.
Posyandu Remaja diharapkan dapat menjadi wadah
untuk memfasilitasi remaja dalam memahami
permasalahan kesehatan remaja, menemukan alternatif
pemecahan masalah, membentuk kelompok dukungan
remaja, memperluas jangkauan Puskesmas PKPR,
terutama bagi remaja di daerah-daerah yang memiliki
keterbatasan akses.
Untuk membekali kader Posyandu Remaja dalam
memberikan pelayanan kepada remaja, diperlukan buku
saku/ pegangan kader/ petunjuk teknis pelaksanaan
kegiatan Posyandu.

v
KONSEP DASAR POSYANDU REMAJA

A. PENGERTIAN
1. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumber Daya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memperdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan kepada masyarakat
dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar
untuk mempercepat penurunan angka
kematian ibu dan anak.
2. Posyandu Remaja merupakan salah satu
bentuk UKBM yang dikelola dan
diselenggarakan dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat termasuk remaja dalam
penyelenggaraan pembangunan kesehatan,
guna memberdayakan masyarakat dan
memberikan kemudahan dalam memperoleh

1
pelayanan kesehatan bagi remaja untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja.
3. Pelayanan Kesehatan Remaja di Posyandu
adalah pelayanan kesehatan yang peduli
remaja, mencakup upaya promotif dan
preventif, meliputi : Pendidikan Keterampilan
Hidup Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi
remaja, kesehatan jiwa, dan pencegahan
penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas fisik,
pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM), dan
pencegahan kekerasan pada remaja.
4. Remaja menurut Peraturan Menteri Kesehatan
Nomor 25 Tahun 2014 adalah kelompok usia 10
tahun sampai berusia 18 tahun.
5. Kader Kesehatan Remaja adalah remaja yang
dipilih/secara sukarela mengajukan diri dan
dilatih untuk ikut melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan remaja bagi diri sendiri,
teman sebaya, keluarga, serta masyarakat.

2
B. Tujuan Kegiatan Posyandu Remaja
1. Tujuan Umum
Mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan
layanan kesehatan bagi remaja.
2. Tujuan Khusus
a) Meningkatkan peran remaja dalam
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
posyandu remaja.
b) Meningkatkan Pendidikan Keterampilan
Hidup Sehat (PKHS).
c) Meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan remaja tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja.
d) Meningkatkan pengetahuan terkait
kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza.
e) Mempercepat upaya perbaikan gizi
remaja.
f) Mendorong remaja untuk melakukan
aktifitas fisik.

3
g) Melakukan deteksi dini dan pencegahan
Penyakit Tidak Menular (PTM).
h) Meningkatkan kesadaran remaja dalam
pencegahan kekerasan.
C. Sasaran Kegiatan Posyandu Remaja
Remaja usia 10-18 tahun, laki-laki dan
perempuan dengan tidak memandang status
pendidikan dan perkawinan termasuk remaja
dengan disabilitas.
D. Fungsi Posyandu Remaja
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat
dalam alih informasi dan keterampilan dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja.
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan
kesehatan yang mencakup upaya promotif dan
preventif, meliputi: Pendidikan Keterampilan
Hidup Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi
remaja, pencegahan penyalahgunaan Napza,
gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak

4
Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan
pada remaja.
3. Sebagai surveilans dan pemantauan kesehatan
remaja di wilayah sekitar.
E. Manfaat Kegiatan Posyandu Remaja
1. Bagi Remaja
a) Memperoleh pengetahuan dan
keterampilan yang meliputi: kesehatan
reproduksi remaja, masalah kesehatan
jiwa dan pencegahan penyalahgunaan
Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan
Penyakit Tidak Menular (PTM),
pencegahan kekerasan pada remaja.
b) Mempersiapkan remaja untuk memiliki
keterampilan Hidup sehat melalui PKHS.
c) Aktualisasi diri dalam kegiatan
peningkatan derajat kesehatan remaja.
2. Petugas Kesehatan
a) Mendekatkan akses pelayanan kesehatan
dasar pada masyarakat terutama remaja.

5
b) Membantu remaja dalam memecahkan
masalah kesehatan spesifik sesuai dengan
keluhan yang dialaminya.
3. Pemerintah desa/kelurahan, tokoh
masyarakat, tokoh agama, organisasi
kemasyarakatan lainnya
Meningkatkan koordinasi dalam
pemberian pelayanan secara terpadu sesuai
dengan tugas, pokok, fungsi (tupoksi) masing-
masing sektor.
4. Keluarga dan Masyarakat
a) Membantu keluarga dan masyarakat
dalam membentuk anak yang mampu
berperilaku hidup bersih dan sehat.
b) Membantu keluarga dan masyarakat
dalam membentuk anak yang memiliki
keterampilan hidup sehat.
c) Membantu keluarga dan masyarakat
dalam membentuk anak yang memiliki
keterampilan sosial yang baik sehingga

6
dapat belajar, tumbuh dan berkembang
secara harmonis dan optimal menjadi
sumber daya manusia yang berkualitas.
F. Tugas dan Tanggungjawab Kader Kesehatan
Remaja
1. Sebelum hari pelaksanaan Posyandu Remaja,
antara lain :
a) Menyebarluaskan hari pelaksanaan
Posyandu Remaja melalui pertemuan
warga setempat atau melalui media
komunikasi yang tersedia, termasuk media
sosial.
b) Mempersiapkan tempat pelaksanaan
Posyandu Remaja sesuai kesepakatan.
c) Mempersiapkan sarana Posyandu Remaja,
termasuk media KIE.
d) Melakukan pembagian tugas antar Kader
Kesehatan Remaja.
e) Berkoordinasi dengan petugas kesehatan
dan petugas terkait.

7
2. Pada hari pelaksanaan Posyandu Remaja,
antara lain:
a) Melaksanakan kegiatan Posyandu Remaja
mengacu pada sistem 5 (lima) langkah
(dapat dilihat di bab selanjutnya).
b) Setelah Posyandu Remaja selesai, kader
dan petugas Puskesmas melengkapi
pencatatan dan membahas hasil kegiatan
serta merencanakan tindak lanjut
(termasuk menilai/ mengevaluasi hasil
kegiatan dan merencanakan kegiatan hari
Posyandu pada bulan berikutnya).
3. Di luar hari pelaksanaan Posyandu Remaja,
antara lain:
a) Melaporkan kepada petugas kesehatan
jika ada remaja yang sakit.
b) Pendampingan pada remaja yang harus
dirujuk ke fasilitas kesehatan.

8
LANGKAH-LANGKAH POSYANDU REMAJA

Posyandu Remaja dilaksanakan satu kali dalam


sebulan. Hari dan waktu pelaksanaan kegiatan sesuai
dengan hasil kesepakatan.

LANGKAH 1 : PENDAFTARAN
Remaja mengisi daftar hadir setiap kali
berkunjung ke Posyandu remaja. Untuk kunjungan
pertama, remaja mengisi formulir data diri dan pengisian
formulir atau kuesioner kecerdasan majemuk.

LANGKAH 2 : PENGUKURAN
A. Penimbangan Berat Badan (BB)
Adapun prosedur pengukuran berat badan sebagai
berikut:
1. Letakan timbangan di tempat yang datar.
2. Pastikan posisi awal jarum pada angka nol.
3. Posisikan anak berdiri di atas (tengah)
timbangan dan catat hasil.

9
Catatan: remaja yang akan ditimbang diupayakan
berpakaian seminimal mungkin dan tanpa beban
tambahan (misal :sepatu, kaus kaki, topi, jaket,
perhiasan, hand phone, dll.)

B. Pengukuran Tinggi Badan (TB)


Adapun prosedur pengukuran tinggi badan sebagai
berikut:
1. Posisikan anak berdiri tegak lurus dibawah
microtoise membelakangi dinding.
2. Posisikan kepala anak berada dibawah alat
geser microtoise, pandangan lurus ke depan.
3. Posisikan anak tegak bebas, dengan bagian
belakang kepala, tulang belikat, pantat dan
tumit menempel ke dinding.
4. Posisikan kedua lutut dan tumit rapat.
5. Tarik kepala microtoise sampai puncak kepala.
6. Baca angka pada jendela baca dan mata
pembaca harus sejajar dengan garis merah.

10
7. Angka yang dibaca adalah yang berada pada
garis merah dari angka kecil ke arah angka
besar.
8. Catat hasil pengukuran.
Catatan :
IMT (Indeks Massa Tubuh) digunakan untuk mengukur
berat badan Anda tergolong normal, kurang, berlebih
atau obesitas.
Berat Badan (Kg)
Rumus IMT :Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)
Keterangan :
Kurang : <18.5
Normal : 18.5≥ - <25
Berlebih : 25≥ - <30
Obesitas : ≥30

C. Pengukuran TTV (Tanda-Tanda Vital)


1. Tekanan Darah (TD)
Prosedur pengukuran tekanan darah sebagai
berikut:

11
a) Pengukuran tekanan darah yang umum
dilakukan menggunakan alat tensi meter yang
dipasang pada lengan kiri atas dalam keadaan
duduk bersandar, berdiri atau berbaring.
b) Pemeriksaan tekanan darah sebaiknya
dilakukan setelah orang yang akan diperiksa
beristirahat ±5 menit.
c) Sebaiknya lebar manset 2/3 panjang lengan
atas, dan bagian bawahnya paling sedikit 2 cm
diatas daerah lipatan lengan atas untuk
mencegah kontak dengan stetoskop.
d) Tangan pemeriksa meraba denyut arteri radialis
pada pergelangan tangan kiri atau kanan pasien
dengan tiga jari, balon dipompa sampai 20
mmHg di atas angka saat denyut tidak teraba,
kemudian dibuka perlahan-lahan dengan
kecepatan 2-3 mmHg perdenyut jantung.
Tekanan sistolik dicatat pada saat terdengar
bunyi detak yang pertama (Korotkoff I)

12
sedangkan tekanan diastolik dicatat pada saat
bunyi menghilang (Korotkoff V).
e) Pengukuran dilakukan 2 kali dengan selang 5
menit.
f) Catat hasil pengukuran.
Catatan :
Nilai TD Normal : 120/80 mmHg

2. Pengukuran Nadi
Prosedur pengukuran nadi sebagai berikut :
a) Penderita dapat dalam posisi duduk atau
berbaring. Lengan dalam posisi bebas dan
rileks.
b) Periksalah denyut arteri radialis di pergelangan
tangan dengan cara meletakkan jari telunjuk
dan jari tengah atau 3 jari (jari telunjuk, tengah
dan manis) di atas arteri radialis dan sedikit
ditekan sampai teraba pulsasi yang kuat.
c) Penilaian nadi/arteri meliputi: frekuensi
(jumlah) per menit, irama (teratur atau

13
tidaknya), pengisian, dan dibandingkan antara
arteri radialis kanan dan kiri.
d) Bila iramanya teratur dan frekuensi nadinya
terlihat normal dapat dilakukan hitungan
selama 15 detik kemudian dikalikan 4, tetapi
bila iramanya tidak teratur atau denyut nadinya
terlalu lemah, terlalu pelan atau terlalu cepat,
dihitung sampai 60 detik/ 1 menit.
e) Apabila iramanya tidak teratur (irregular) harus
dikonfirmasi dengan pemeriksaan auskultasi
jantung (cardiac auscultation) pada apeks
jantung.
Catatan :
Nilai nadi normal : 60-100 x/i

3. Pengukuran Suhu
Prosedur pengukuran suhu sebagai berikut :
a) Nyalakan termometer.
b) Arahkan termometer ke tengah dahi.

14
c) Tekan tombol untuk memulai pengukuran
suhu, tahan beberapa saat.
d) Baca hasil ketika termometer sudah berbunyi.
Catatan :
Nilai suhu normal : 36 °C -37,5°C

4. Pengukuran Pernapasan
Prosedur pengukuran pernapasan sebagai berikut :
a) Siapkan pengukur waktu atau timer dan setel
selama 1 menit.
b) Agar hasil pengukuran akurat, Anda perlu
berada di posisi yang rileks, seperti sambil
duduk atau tiduran.
c) Jangan lakukan gerakan yang melelahkan
sebelum mengukur frekuensi napas.
d) Setelah tubuh siap, nyalakan penghitung waktu
dan mulai hitung jumlah tarikan napas dalam
waktu satu menit.
e) Menghirup dan mengembuskan napas dihitung
sebagai 1 kali pernapasan.

15
Catatan :
Nilai pernapasan normal : 12-20x/i

D. Pengukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Lingkar


Perut
Cara mengukur keadaan gizi pada remaja yang
paling sederhana adalah dengan mengukur LILA
(Lingkar Lengan Atas). Alat untuk mengukur LILA
sebaiknya yang bentuknya fleksibel dan tepinya
tumpul. Contohnya, alat ukur LILA, metlin, pita ukur
jahit. Langkah Mengukur LILA sebagai berikut :
1. Pengukuran dilakukan dibagian tengah yaitu
antara bahu dan siku lengan kiri. Bila remaja
kidal gunakan lengan kanan.
2. Lengan harus dalam keadaan bebas. Artinya
otot lengan tidak tegang.
3. Saat mengukur alat ukur tidak
kusut/permukaannya rata.
4. Tetapkan letak bahu dan letak siku.

16
5. Tetapkan titik tengah lengan atas. Caranya
rentangkan pita dari bahu ke arah siku.
Tentukan tengah-tengah lengan atas remaja.
6. Lingkarkan pita ukur tepat pada tengah-tengah
lengan atas remaja.
7. Bacalah skalanya secara benar.
Catatan : Bila hasil kurang dari 23,5 cm maka remaja
tersebut tergolong sangat kurus atau menderita KEK
(Kekurang Energi Kalori).
Pengukuran Lingkar perut dilakukan menggunakan
pita ukur jahit. Pada perempuan dikatakan normal jika
lingkar perut <80 cm sedangkan pada laki-laki <90 cm.

E. Pengecekan Anemia Untuk Remaja Putri


Apabila ada tanda klinis anemia dirujuk ke fasilitas
kesehatan. Berikut cara pemeriksaan tanda klinik
anemia :
1. Periksa tanda-tanda klinis pada kelopak mata
bawah dalam, bibir, lidah dan telapak tangan
tampak pucat.

17
2. Perhatikan jika ada riwayat pingsan, sering
pusing, kurang konsentrasi.
3. Perhatikan gejala 5 L: Lesu, Lemah, Letih, Lelah,
dan Lalai.
4. Catat hasil pemeriksaan.

LANGKAH 3 : PENCATATAN
Kader kesehatan remaja melakukan pencatatan
hasil penggukuran ke dalam buku register atau buku
pemantauan kesehatan remaja.

LANGKAH 4 : PELAYANAN KESEHATAN


Pelayanan kesehatan diberikan oleh kader atau
kader bersama petugas kesehatan sesuai dengan
permasalahan antara lain:
A. Konseling
Konseling kesehatan remaja adalah konseling
yang diberikan kepada seorang klien remaja atau
kelompok remaja yang membutuhkan teman bicara
untuk mengenali dan memecahkan masalahnya.

18
Proses konseling remaja dilakukan dengan teknik
GATHER SATU TUJU, yaitu :
Greet-Salam : Membangun hubungan untuk
mencairkan suasana supaya klien merasa aman dan
nyaman dalam mengemukakan masalah.
Ask-Tanyakan : Mengetahui secara mendalam
tentang perasaan, situasi dan alasan meminta
bantuan serta mengidentifikasi masalah.
Tell-Ungkapkan : Memberikan informasi sesuai
dengan kebutuhan klien sebaya.
Help - Bantu : Mendiskusikan alternatif pemecahan
masalah beserta konsekuensinya sehingga klien
sebaya bisa membuat keputusan.
Explain-Jelaskan : Menjelaskan kepada klien sebaya
apa yang perlu dilakukan setelah mengambil
keputusan, termasuk konsekuensinya.
Return-Undang : Mengevaluasi proses konseling
apakah sudah sesuai dengan kebutuhan klien sebaya
dan mengakhiri proses konseling (terminasi) dengan

19
tetapmembuka kesempatan bagi klien sebaya untuk
tindak-lanjut atau kembali jika diperlukan.

B. Pemberian Tablet Tambah Darah atau Vitamin


TTD (Tablet Tambah Darah) program diberikan
kepada remaja putri usia 12-18 tahun dengan
frekuensi 1 tablet setiap minggu sepanjang tahun.

C. Merujuk Remaja ke Fasilitas Kesehatan Jika


Diperlukan
Tenaga kesehatan dapat merujuk remaja yang
memiliki masalah kesehatan yang membutuhkan
tindakan medis dan konseling lebih lanjut ke fasilitas
kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjut
sesuai dengan permasalahan kesehatannya.

LANGKAH 5 : KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi)


Kegiatan dilakukan secara bersama-sama
seperti pengembangan softskill senam bersama, menari,
info grafis, bahasa; penyuluhan; pemutaran film; bedah

20
buku; kewirausahaan, dll. Materi penyuluhan bisa berupa
materi kesehatan, pertanian, lingkungan hidup,
pariwisata, dll.
Untuk kegiatan penyuluhan kesehatan, kader
kesehatan remaja dapat menggunakan buku KIE Kader
Kesehatan Remaja sebagai panduan. Buku tersebut berisi
materi tentang PKHS, kesehatan pribadi dan lingkungan,
pencegahan penyakit menular, pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular, imunisasi,
kesehatan gigi dan mulut, kesehatan indera, gizi, P3K,
Napza, Kesehatan Reproduksi, IMS, HIV dan AIDS,
Hepaptits B dan C, kekerasan dan kecelakaan pada
remaja dan kesehatan jiwa.

21
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. Buku Panduan Kader


Posyandu Remaja.
Rohaeti, dr. Linda Siti. 2018. Petunjuk Teknis
Penyelenggaraan Posyandu Remaja. Jakarta :
Kementerian Kesehatan RI.
Sulistyowati, Agus. 2018. “Pemeriksaan Tanda-Tanda
Vital”. Sidoarjo : Akademi Keperawatan Kerta
Cendekia Sidoarjo.

22

Anda mungkin juga menyukai