Anda di halaman 1dari 129

LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

(PNS) SEBAGAI EPIDEMIOLOG KESEHATAN DALAM PEMETAAN


PENYAKIT MENULAR DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) UNTUK
KEWASPADAAN DINI DI WILAYAH PUSKESMAS DEPOK II DINAS
KESEHATAN KABUPATEN SLEMAN

DISUSUN OLEH
DWI WINARTI, A.Md.KL
08/LATSAR/II/VII/2019
NIP : 19951209 201903 2 011

PEMERINTAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA BADAN


PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II ANGKATAN VII
YOGYAKARTA
2019

i
ii
PERSYARATAN PENGESAHAN

Dengan ini menyatakn bahwa laporan aktualisasi yang berjudul “Laporan Aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar Profesi Pegawai NegeriSipil (PNS) Sebagai Epidemiolog Kesehatan Dalam
Pemetaan Penyakit Menular Demam Berdarah Dengue (DBD) Untuk Kewaspadaan Dini di
Wilayah Puskesmas Depok II Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman”sudah dikonsultasikan dan
disetujui oleh coach.

Yogyakarta, 30 November 2019


Coach Peserta

Pandita Pratyaksa, SP.,MM Dwi Winarti, A.Md.KL

iii
ABSTRAK

Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil Sebagai


Epidemiolog Kesehatan Dalam Pemetaan Penyakit Menular DBD Untuk
Kewaspadaan Dini di Wilayah Puskesmas Depok II Dinas Kesehatan Kabupaten
Slemanini mengangkat isu tentang belum terpetakannya dengan baik data kejadian
DBD di Puskesmas Depok II. Kegiatan aktualisasi dilaksanakan selama satu bulan atau
30 hari kerja, yaitu mulai Tanggal 23 Oktober 2019 sampai dengan Tanggal 28
November 2019, setelah sebelumnya peserta mengikuti kegiatan Pelatihan Dasar on
class selama 21 hari kerja mulai Tanggal 1 Oktober 2019 sampai dengan Tanggal 22
Oktober 2019.
Rangkaian kegiatan yang diagendakan penulis untuk menindak lanjuti isu tentang belum
terpetannya data DBD dengan baik di puskesmas Depok II adalah sebagai berikut:
Melakukan sosialisasi kepada rekan kerja/tim UKM tentang rencana pemetaan data,
Membuat Peta Kejadian DBD, Melakukan penginstalan aplikasi epi info, Melakukan
sosialisasi hasil pemetaan dan pentingnya pemetaan data.
Selama proses aktualisasi kurang lebih satu bulan, penulis telah menyelesaikan seluruh
rangkaian kegiatan yang telah diagendakan dalam Rancangan Aktualisasi dengan baik.
Kegiatan tersebut akan selalu dilaksanakan meskipun masa aktualisasi telah berakhir
dengantetap berpedoman pada nilai ANEKA yang telah diperoleh oleh penulis selama
kegiatanPelatihan Dasar CPNS dan dengan beberapa perbaikan yang diperlukan.

Kata Kunci: Nilai Dasar Profesi PNS, Demam Berdarah Dengue (DBD),
Pemetaan Data

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan
laporan Laporan Aktualisasi yang berjudul “Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai Negeri
Sipil (PNS) Sebagai Epidemiolog Kesehatan Dalam Pemetaan Penyakit Demam
Berdarah Dengue (DBD) Untuk Kewaspadaan Dini di Wilayah Puskesmas Depok
II Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman” Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi
aktualisasi nilai-nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang meliputi Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi yang merupakan salah
satu syarat kelulusan dalam Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
Golongan II Angkatan VII Tahun 2019 yang diselenggarakan di Badan Pendidikan dan
Pelatihan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Keberhasilan penulis dalam menyusun laporan ini tentunya tidak lepas dari
dukungan, bimbingan, arahan, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Ir. Kuncoro Cahyo Aji, M.Si selaku Kepala Badan Pendidikan dan
Pelatihan DIY dan penguji yang sudah memberikan saran masukan, mengijinkan
dan mendukung penulis mengikuti Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
(CPNS) di Badan Pendidikan dan PelatihanDIY.
2. Bapak Sri Mujianto, SKM.MPH selaku Kepala Puskesmas Depok II sekaligus
sebagai mentor yang telah memberikan dukungan, motivasi, arahan,
sertamasukan.
3. Bapak Pandita Pratyaksa, SP.,MM selaku Coach yang selalu membimbing dalam
menyusun laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Pegawai
Negeri Sipil (PNS) Dalam Pemetaan Penyakit Menular Demam Berdarah
Dengue (DBD) Untuk Kewaspadaan Dini di Wilayah Puskesmas Depok II Dinas
Kesehatan Kabupaten Sleman .
4. Ibu Zuli Murpuji Astuti, S.S., M.Si selaku wali kelas yang telah memberikan
doadukungannya.
5. Seluruh Widyaiswara dan Staf Badan Pendidikan dan Pelatihan Pemerintah

v
Daerah IstimewaYogyakarta.
6. Seluruh pegawai Puskesmas Depok II atas dukungan dan bantuan yang diberikan
kepadapenulis.
7. Rekan-rekan Latsar Golongan II Angkatan VII yang saling menyemangati satu
samalain.
8. Serta pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah
membantu terselesaikannya laporanaktualisasi
Tentunya dalam penyelesaian laporan aktualisasi ini masih banyak kekurangan
sehingga masih jauh dari kesempurnaan.Oleh karena itu, segala bentuk masukan
yang membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan lebih lanjut.Semoga
laporan aktualisasi ini dapat bermanfaat ilmunya khusunya bagi penulis dan
umumnya bagi seluruh pembaca.

Yogyakarta, 28 November 2019

Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i


BERITA ACARA EVALUASI LAPORAN .................................................... ii
PERSYARATAN PENGESAHAN ................................................................. iii
ABSTRAK ....................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................... v
DAFTAR ISI .................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ viii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ ix
DAFTAR ISTILAH .......................................................................................... x
DAFTAR DEFINISI ........................................................................................ xi
BAB I PENDAHULUAN
A. Posisi Organisasi Dalam Lingkup NKRI.............................................. 1
B. Visi, Misi, Tujuan, Nilai Organisasi ..................................................... 4
C. Struktur Organisasi ............................................................................... 6
D. Tugas dan Fungsi .................................................................................. 9
E. Kondisi Organisasi ............................................................................... 17
1. Letak Organisasi ............................................................................. 13
2. Sara Prasarana................................................................................. 14
3. Sumber Daya Manusia ................................................................... 15
4. Keadaan Wilayah ............................................................................ 19
BAB II AGENDA AKTUALISASI
A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Pemilihan Kegiatan ....................... 21
B. Proses Aktualisasi ................................................................................. 32
Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 1 ......................... 32
Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 2 ......................... 47
Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 3 ......................... 54
Proses Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 4 ......................... 72
Bab III PENUTUP
A. Kesimpulan ........................................................................................... 89
B. Saran ..................................................................................................... 90

vii
C. Tindak Lanjut Aksi Penyempurnaan Aktulalisasi Nilai-Nilai Dasar ... 90
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

A. Lembar Konsultasi (Coach danMentor)


B. UndanganMentor
C. Surat PernyataanMentor
D. Lembar Form Masukan (Penguji, Coach,Mentor)
E. LembarKomitmen
F. Slide Presentasi RancanganAktualisasi
G. Slide Presentasi LaporanAktualisasi
H. JadwalAktualisasi
I. PresensiKehadiran
J. Foto Bimbingan Laporan

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Karyawan Puskesmas Depok II ............................................ 15


Tabel 2. Daftar Karyawan Puskesmas Depok II .............................................. 16
Tabel 3. Pengelompokan Isu ............................................................................ 24
Tabel 4. Pengelompokan Prioritas Isu Dengan USG ....................................... 28

ix
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Depok II...................................... 8


Gambar 2. Peta Lokasi Desa Condongcatur ................................................... 20
Gambar 3.Data Diare Dari SIMPUS yang Dilaporkan Ke Dinas ................... 24
Gambar 4. Foto Register Laporan DBD ......................................................... 25
Gambar 5. Foto Laporan Google Drive yang dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman ........................................................................ 26
Gambar 6. Laporan Kejadian BDB dari masyarakat dengan bukti Surat
Keterangan Pasien Pulang ............................................................. 27
Gambar 7. Diagram Fish Bone ....................................................................... 30
Gambar 8. Dokumentasi Konsultasi Dengan Mentor ..................................... 42
Gambar 9. Dokumentasi Sosialisasi Dengan Rekan Kerja ............................. 44
Gambar 10. Memasukan Dusun Dengan Aplikasi .......................................... 55
Gambar 11. Memasukan Latitude dan Longitude ke Aplikasi ....................... 55
Gambar 12. Memasukkan Data Filter ke Aplikasi .......................................... 56
Gambar 13. Gambar Hasil Pemetaan ............................................................. 56
Gambar 14. Foto Hasil Cetak.......................................................................... 57
Gambar 15. Langkah Awal Penginstalan ........................................................ 67
Gambar 16. Persetujuan Penginstalan ............................................................. 68
Gambar 17. Proses Penginstalan ..................................................................... 68
Gambar 18. Pengumpulan dan Penyortiran Data Dari Google Drive ............. 70
Gambar 19. Data Mentah Dari Google Drive ................................................. 70
Gambar 20. Pengelompokan Berdasarkan Bulan DF dan DHF...................... 71
Gambar 21. Pengumpulan Titik Koordinat, Pengelompokan Latitude
dan Longitude .............................................................................. 71
Gambar 22. Proses Memasukan Data yang Akan Dipetakan ......................... 73
Gambar 23. Memasukan File Data Excel yang Akan Dipetakan ................... 73
Gambar 24. Proses Memasukan Sheet Data Excel yang Akan Dipetakan ..... 74
Gambar 25. Proses Sosialisasi Dengan Rekan Kerja ...................................... 83

x
DAFTAR ISTILAH

Aparatur Sipil Negara (ASN) adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawaipemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah warga negara Indonesia yang lolos
seleksi pengadaan PNS, diangkat dan ditetapkan oleh PPK, serta telah mendapatkan
persetujuan teknis dan penetapan nomor induk pegawai.
Demam Berdarah Dengue (DBD) Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan
nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albocpictus.
Dengue Fever (DF) adalah demam akut sebagai respon tubuh terhadap salah satu serotipe
virus dengue yang masuk kedalam aliran darah bersama air liur nyamuk.
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan
dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun
waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus kepada terjadinya wabah.
Sistem Infoemasi Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah sistem Informasi yang
terintegrasi dan didesain multi user yang disiapkan untuk menangani keseluruhan proses
manajemen puskesmas.
Sistem Kewaspadaan Dini (SKD) adalah kewaspadaan terhadap penyakit berpotensi
beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya dengan menerapkan teknologi surveilans
epidemiologi dan dimanfaatkan untuk meningkatkan sikap tanggap kesiapsiagaan ,
upaya-upaya pencegahan dan tindakan penanggulangan kejadian luar biasa yang cepat
dan tepat.
Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular dalam masyarakat yang
jumlah penderitanya meningkat secara nyata melebihi dari keadaan yang lazim pada
waktu dan daerah tertentu serta dapat menimbulkan malapetaka.
Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya (UKM) adalah setiap kegiatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat.
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan.

xi
DAFTAR DEFINISI

1. Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.


Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS adalah
menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut seorang atau
sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan menjelaskan
aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Kata kunci dari
akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung jawab.
2. Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain. Nasionalisme
Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia Indonesia terhadap
bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai Pancasila. Kata kuncinya
adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah keimanan dan
ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan kesejahteraan.
3. Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan atau
bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan. Kata
kuncinya adalah kode etik ASN. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan.
4. Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.
5. Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, bruruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar norma-
norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi yaitu adalah
kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri.

xii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Posisi Organisasi Dalam Lingkup NKRI

Dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 tercantum jelas cita-cita


bangsa Indonesia yang sekaligus merupakan tujuan nasional bangsa Indonesia. Tujuan
nasional tersebut adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi serta keadilan sosial.Untuk mencapai tujuan nasional tersebut
diselenggarakanlah upaya pembangunan yang berkesinambungan yang merupakan
suatu rangkaian pembangunan yang menyeluruh terarah dan terpadu, termasuk di
antaranya pembangunan kesehatan.
Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan
yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Pancasila dan Pembukaan Undang- Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945.Oleh karena itu, setiap kegiatan dan upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dilaksanakan berdasarkan
prinsip nondiskriminatif, partisipatif, perlindungan, dan berkelanjutan yang sangat
penting artinya bagi pembentukan sumber daya manusia Indonesia, peningkatan
ketahanan dan daya saing bangsa, serta pembangunan nasional.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan
lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya . Puskesmas memiliki fungsi
sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan kesehatan di suatu wilayah.
Mutu dalam layanan kesehatan di puskesmas adalah sebuah konsep
manajemen berfokus konsumen yang inovatif dan patisipatif yang memengaruhi setiap
individu dalam organisasi. Tujuannya adalah terwujudnya pelaksanaan proses
perbaikan yang akan berdampak positif outcome layanan kesehatan.

1
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yang meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat
tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya dalam rangka mewujudkan Indonesia sehat.
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan
diselenggarakan dengan berdasarkan pada perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan perhatian
khusus pada penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia dan keluarga
miskin.
Pembangunan kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan :
1) Upaya kesehatan.
2) Pembiayaan kesehatan.
3) Sumberdaya manusia kesehatan.
4) Sediaan farmasi, alat kesehatan, dan makanan.
5) Manajemen dan informasi kesehatan.
6) Pemberdayaan masyarakat.
Upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika kependudukan,
epidemiologi penyakit, perubahan ekologi dan lingkungan, kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK), serta globalisasi dan demokrasi dengan semangat
kemitraan dan kerjasama lintas sektoral.
Kedudukan puskesmas dibedakan menurut keterkaitannya dengan Sistem
Kesehatan Nasional, Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota, Sistem Pemerintah
Daerah, dan antar sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama.
a. Sistem Kesehatan Nasional.
Kedudukan puskesmas dalam sistem Kesehatan Nasional adalah sebagai sarana
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang bertanggung jawab
menyelenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
di wilayahkerjanya.
b. Sistem Kesehatan Kabupaten/Kota
Kedudukan puskesmas dalam sistem pemerintahan kabupaten/kota adalah

2
sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan sebagian tugas pembangunan kesehatan
Kabupaten bidang kesehatan di tingkatkecamatan.
c. Sistem Pemerintah Daerah
Kedudukan puskesmas dalam Sistem Pemerintah Daerah adalah sebagai unit
pelaksanaan teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota yang merupakan unit
struktural pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota bidang kesehatan di
tingkatkecamatan.
Antar sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama.Diwilayah kerja puskesmas
terdapat berbagai organisasi pelayanan kesehatan tingkat pertama yang dikelola oleh
lembaga masyarakat dan swasta seperti praktek dokter, praktek dokter gigi, praktek
bidan, poliklinik dan balai kesehatan masyarakat.Kedudukan puskesmas diantara
berbagai sarana pelayanan kesehatan tingkat pertama ini adalah sebagai mitra.
Sejak pelaksanaan desentralisasi sampai saat ini Kabupaten Sleman sebagai
salah satu Kabupaten di DIY, telah banyak memberikan kontribusi terhadap
pencapaian derajat kesehatan masyarakat. Salah satu indikator pencapaiannya adalah
hasil perhitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2016 dengan nilai
78,38 meningkat dibanding tahun 2015.
Kabupaten Sleman melalui Dinas Kesehatan dalam melaksanakan kebijakan
bidang kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Daerah (SKD) yang dituangkan
dalam Keputusan Bupati Sleman No 114/Kep.KDH/A/2007 telah mempunyai blue
print yang jelas. Ada 5 hal yang menjadi fokus pengembangan kesehatan di
Kabupaten Sleman, yaitu :
a) Perubahan paradigma kesehatan.
b) Penataan organisasi.
c) Pengembangan Sumber Daya Kesehatan.
d) Pembiayaan kesehatan.
e) Sarana dan prasarana kesehatan.
Melalui SKD ini akan lebih mempertegas kebijakan pembangunankesehatan di
Kabupaten Sleman baik yang sudah berjalan maupun kegiatan-kegiatan yang akan
dikembangkan, sehingga semua kegiatan yang berkaitan dengan pembangunan
kesehatan mengacu pada SKD tersebut.

3
Dalam bidang informasi juga telah mengalami perubahan yang mendasar
dimana tuntutan akan terwujudnya sistem informasi yang terpadu sebagai bagian dari
sistem kesehatan daerah diharapkan juga membawa dampak yang sangat luas terhadap
perkembangan daerah secara umum, lebih-lebih dalam memasuki abad ke-21 banyak
perkembangan/informasi yang disajikan tidak hanya komitmen regional maupun
komitmen nasional yang dilaksanakan tetapi juga harus mengikuti komitmen global.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
kesehatan pasal 168 bab XIV disebutkan bahwa untuk menyelenggarakan upaya
kesehatan yang efektif dan efisien diperlukan informasi kesehatan.

B. Visi, Misi, Tujuan Nilai Organisasi

1. Visi
a. Visi Kabupaten Sleman Menurut Praturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 6
Tahun 2019 Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah 2016-2021:
“Terwujudnya Masyarakat Sleman Yang Lebih Sejahtera, Mandiri,
Berbudaya dan Terintegrasinya Sistem E-Goverment Menuju Smart
Regency Pada Tahun 2021”.
b. Visi Puskesmas Depok II “Menjadikan Puskesmas sebagai mitra
masyarakat sehat, mandiri, bermutu dan berkeadilan”.
2. Misi
a. Misi Kabupaten Sleman
Misi Kabupaten Sleman Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Sleman
Nomor9 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah 2016-2021:
1) Meningkatnya tata kelola pemerintahan yang baik melalui peningkatan
kualitas birokrasi yang responsif dan penerapan e-govt yang terintegrasi
dalam memberikan pelayanan bagi masyarakat.
2) Meningkatkan pelayanan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dan
menjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
3) Meningkatkan penguatan sistem ekonomi kerakyatan, aksesbilitas dan
kemampuan ekonomi rakyat, serta penanggulangan kemiskinan.
4) Memantapkan dan meningkatkan kualitas pengelolaan sumberdaya alam,

4
penataan ruang, lingkungan hidup dan kenyamanan.
5) Meningkatkan kualitas budaya masyarakat dan kesetaraan gender yang
proporsional.
b. Misi Puskesmas Depok II:
1) Memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif dan
berkesinambungan.
2) Memberikan pelayanan kesehatan masyarakat dengan lebih
mengutamakan pelayanan promotif dan preventif.
3) Menjunjung tinggi profesionalisme dalam pelayanan kesehatan
masyarakat.
4) Menjalin kerjasama dengan semua pihak yangg terkait dengan pelayanan
dan pembangunan kesehatan.
5) Meningkatkan mutu pelayanan dengan menerapkan sistem manajemen
mutu akreditasi.
6) Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana dengan sistem TI yang
terintegrasi.
7) Memberikan pelayanan secara menyeluruh di wilayah kerja Puskesmas.
3. Motto
“Anda Sehat Kami Bahagia”
4. Budaya Organisasi
a. Budaya Pemerintahan SATRIYA Kabupaten Sleman
Menurut Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2018 tentang pelaksanaan
Budaya PemerintahanSATRIYA di Kabupaten Sleman:
1) Selaras, artinya dalam kehidupan selalu menjaga kelestarian dan
keseimbangan hubungan manusia dengan Tuhan, alam dan sesama
manusia.
2) Akal budi luhur jati diri artinya keluhuran jati diri seseorang merupakan
pengejawantahan perikemanusiaannya.
3) Teladan keteladanan artinya dapat dijadikan panutan/sebagai
teladan/contoh oleh lingkungannya.
4) Rela Melayani artinya memberikan pelayanan yang lebih dari yang
diharapkan masyarakat.

5
5) Inovatif Artinya selalu melakukan pembaharuan yang bersifat positif ke
arah kemajuan individu dan kelompok.
6) Yakin dan percaya diri artinya dalam melaksanakan tugas selalu didasari
atas keyakinan dan penuh percaya diri bahwa apa yang dilaksanakan akan
membawa kemajuan dan manfaat baik ke intern maupun ke ekstern.
7) Ahli atau Profesional artinya mempunyai kompetensi,
komitmendanprestasipadapekerjaanya.
b. Adapun Budaya Mutu Puskesmas dikenal dengan 5R, yaitu:
1) Ringkas: Memisahkan segala sesuatu yang diperlukan dan menyingkirkan
yang tidak diperlukan dari tempat kerja serta bagaimana cara
menyimpannya supaya mudah diakses.
2) Rapi: Menyimpan barang sesuai dengan tempatnya untuk mempercepat
waktu dalam menempatkan dan memperoleh barang. Lingkungan kerja
menjadi tertata, terciptanya kemudahan kecepatan dan ketepatan
pengambilan barang ketika diperlukan.
3) Resik:Menciptakan lingkungan kerja yang bersih, mesin/peralatan dan
barang-barang agar tidak terdapat debu dan bau sehingga menumbuhkan
rasa nyaman untuk bekerja.
4) Rawat:Mempertahankan hasil yang telah dicapai pada 3R sebelumnya.
5) Rajin:Rajin di tempat kerja berarti pengembangan kebiasaan positif di
tempat kerja, lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan melakukan apa
yang tidak boleh dilakukan.
c. Tata Nilai Puskesmas
1) Santun
2) Inovatif
3) Giat Bekerja
4) Amanah
5) Profesional

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi puskesmas tergantung dari kegiatan dan beban tugas


masing-masing puskesmas. Penyusunan struktur organisasi di suatu puskesmas di satu

6
kabupaten/kota dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan
penetapannya dilakukan dengan peraturan daerah. Sebagai acuan dapat digunakan
pola struktur organisasi puskesmas sebagai berikut:
1. KepalaPuskesmas.
2. Unit usaha yang bertanggung jawab membantu kepala puskesmas dalam
pengelolaan seperti:
a. Data daninformasi.
b. Perencanaan danpenilaian.
c. Keuangan.
d. Umum danpengawasan.
3. Unit Pelaksana Teknis FungsionalPuskesmas
a. Upaya KesehatanMasyarakat.
b. Upaya KesehatanPerorangan.
4. Jaringan PelayananPuskesmas
a. Unit PuskesmasPembantu.
b. Unit PuskesmasKeliling.
c. Unit Bidan Didesa/Komunitas.
5. Kriteria Personalia. Kriteria personalia yang mengisi struktur organisasi
puskesmas disesuaikan dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing unit
puskesmas. Khusus untuk kepala puskesmas kriteria tersebut dipersyaratkan harus
seorang sarjana di bidang kesehatan yang kurikulum pendidikannya mencakup
kesehatanmasyarakat.
6. Eselon kepala puskesmas. Kepala puskesmas adalah penanggung jawab
pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan. Sesuai dengan tanggung jawab
tersebut dan besarnya peran kepala puskesmas dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan, maka jabatan kepala puskesmas
setingkat dengan eselon III-B. Dalam keadaan tidak tersedia tenaga yang
memenuhi syarat untuk menjabat jabatan eselon III-B, ditunjuk pejabat sementara
yang sesuai dengan kriteria kepala puskesmas yakni seorang sarjana di bidang
kesehatan masyarakat, dengan kewenangan yang setara dengan pejabat tetap.
Puskesmas Depok II merupakan Puskesmas yang berada di Condongcatur berada di
bawah Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman. Berikut disajikan struktur Organisasi
Puskesmas Depok II:

7
Gambar 1. Struktur Organisasi Puskesmas Depok II

Sumber. Bagian Tata UsahaPuskesmas Depok II

8
D. Tugas dan Fungsi Organisasi

Tiga fungsi pokok utama yang diemban puskesmas dalam melaksanakan


Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) kepada seluruh target dan sasaran masyarakat di
wilayah kerjanya, yakni sebagai berikut :
1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan
a. Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya
agar menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
b. Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan untuk masyarakat dari
penyelenggaraan setiap program pembangunan di wilayah kerjanya.
2. Pusat Pemberdaya Masyarakat
Berupaya agar perorangan, terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan
masyarakat memiliki perilaku berikut :
a. Sadar, mau dan mampu melayani diri sendiri serta masyarakat untuk hidup
sehat.
b. Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan.
c. Ikut menetapkan menyelenggarakan, memantau, dan mengevaluasi
pelaksanaan program kesehatan.
d. Membina peran serta masyarakat di wilayah kerjanya dalam rangka
meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat.
e. Merangsang masyarakat, termasuk swasta, untuk melaksanakan kegiatan
dalam rangka menolong dirinya sendiri.
f. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama (primer) secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (continue) mencakup pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.

9
Penyelenggaraan Pusat Kesehatan Masyarakat sudah diatur dalam Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas. Pembangunan
kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmasbertujuan untuk mewujudkan
masyarakat yang:
a. Memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran, kemauan dankemampuan
hidup sehat.
b. Mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu.
c. Hidup dalam lingkungan sehat.
d. Memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik individu, keluarga,kelompok
dan masyarakat.
Prinsip penyelenggaraan Puskesmas meliputi:
a. Paradigma sehat.
b. Pertanggungjawaban wilayah.
c. Kemandirian masyarakat.
d. Pemerataan.
e. Teknologi tepat guna.
f. Keterpaduan dan kesinambungan.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan kesehatan untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya kecamatan sehat.Dalam melaksanakan
tugasnya,Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
a. Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, adapun
kewenangannya yaitu:
1) Melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan
masyarakat dan analisis kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan
masyarakat dalam bidang kesehatan.
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan
masalah kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat
yang bekerjasama dengan sektor lain terkait.
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap jaringan pelayanan dan
upaya kesehatan berbasis masyarakat.

10
6) Melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia
Puskesmas.
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
8) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses,
mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
9) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat,
termasuk dukungan terhadap sistem kewaspadaan dini dan respon
penanggulangan penyakit.
b. Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya. Adapun
kewenangannya yaitu:
1) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dasar secara komprehensif,
berkesinambungan dan bermutu.
2) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif.
3) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
4) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
keamanan dan keselamatan pasien, petugas dan pengunjung.
5) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip koordinatif
dan kerja sama inter dan antar profesi.
6) Melaksanakan rekam medis.
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan
akses Pelayanan Kesehatan.
8) Melaksanakan peningkatan kompetensi Tenaga Kesehatan.
9) Mengoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan
kesehatan tingkat pertama di wilayah kerjanya.
10) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan
Sistem Rujukan.
4. Ada 18 usaha pokok kesehatan yang dapat dilakukan oleh puskesmas. Usaha-
usaha pokok itu bergantung pada faktor tenaga, sarana, prasarana, biaya yang
tersedia, serta kemampuan manajemen dari setiap puskesmas. Kegiatan pokok
puskesmas itu diantaranya :
a. Upaya Kesehatan Ibu danAnak

11
1)Pemeliharaan kesehatan ibu hamil, melahirkan, dan menyusui, serta bayi,
anak balita, dan anak prasekolah.
2) Pemberian nasehat tentang makanan guna mencegah giziburuk.
3) Imunisasi.
4) Pemberian nasehat tentang perkembangan anak dan carastimulasinya.
5) Pengobatan bagi ibu, bayi, anak balita, dan pra sekolah untuk berbagai
penyakitringan.
b. Upaya KeluargaBerencana
1) Kursus KB untuk para ibu dan calon ibu yang mengunjungiKIA.
2) Konseling pemasangan IUD serta cara-cara penggunaan pil dan kondom
dengan membersarananya.
c. Upaya PerbaikanGizi
1) Identifikasi penderita kekurangangizi.
2) Pengembangan program perbaikangizi.
3) Pendidikan gizi kepadamasyarakat.
d. Upaya KesehatanLingkungan
1) Penyehatan airbersih.
2) PenyehataN pembuangankotoran.
3) Penyehatan air buangan/limbah.
4) penyehatan lingkungan perumahan.
5) Pengawasan sanitasi tempat umum.
e. Upaya Pencegahan dan Pemberantasan PenyakitMenular
1) Pengumpulan dan menganalisis datapenyakit.
2) Pelaporan kasus penyakitmenular.
3) Investigasi kebenaran laporan yangmasuk.
4) Tindakan permulaan untuk pencegahan penyakitmenular.
5) Penyembuhan penyakit penderita, hingga tidak lagi menjadi sumber infeksi.
6) Pemberian imunisasi.
f. Upaya pengobatan, termasuk pelayanan darurat karena kecelakaanlalulintas
1) Diagnosa sedini mungkin melalui pengumpulan informasi riwayat penyakit,
pemeriksaan fiksik, pemeriksaan laboratorium, kemudian
membuatdiagnosis.

12
2) Pelaksanaan tindakanpengobatan.
3) Upayarujukan.
g. Upaya penyuluhan kesehatanmasyarakat
1) Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di klinik, rumah, dan
kelompok-kelompok masyarakat.
2) Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri, tetapi di
tingkat kabupaten diadakan tenaga-tenaga koordinator penyuluhan
kesehatan.
h. Upaya penyuluhan kesehatanmasyarakat
1) Kegiatan penyuluhan kesehatan dilakukan oleh petugas di klinik, rumah, dan
kelompok-kelompok masyarakat.
2) Di tingkat puskesmas tidak ada petugas penyuluhan tersendiri, tetapi di
tingkat kabupaten diadakan tenaga-tenaga koordinator penyuluhan
kesehatan.
i. KesehatanOlahraga.
j. Perawatan KesehatanMasyarakat.
k. KesehatanKerja.
l. Kesehatan Gigi danMulut.
m.KesehatanJiwa.
n. Kesehatan Mata.
o. LaboratoriumSederhana.
p. Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem InformasiKesehatan.
q. Kesehatan UsiaLanjut.
r. Pembinaan PengobatanTradisional.
s. Kesehatan Remaja.

E. Kondisi Organisasi
1. Letak Organisasi
Puskesmas Depok II terdiri dari Puskesmas Induk dan Puskesmas Pembantu.
Puskesmas Induk Depok II terletak di Jalan Lely III Perumnas, Dusun Dero, Desa
Condong Catur Depok Sleman pada Titik Koordinat 7º45’25.8” LS 110”24’26.9” E.
Luas Puskesmas Depok II sebesar 968 m2 dengan status tanah Fasilitas Umum
(Fasum) Perumnas Condong Catur. Dari luas termanfaatkan untuk bangunan seluas

13
697 m2 dan rumah dinas 72 m2. Puskesmas Pembantu Depok II luas tanah 480 m2
dengan luas bangunan Puskesmas Pembantu 129 m2 dan luas bangunan Rumah Dinas
Paramedis 108 m2 (2 unit).
Puskesmas Depok II terletak di Desa Condongcatur dengan luas wilayah kerja
950,00 Ha. Jumlah penduduk Desa Condongcatur Tahun 2018 menurut hasil
adminitrasi pelayan dengan sistim siak adalah 48.841 jiwa dengan perkembangan
penduduk stabil, penduduk desa condongcatur pada umumnya menggunakan bahasa
indonesia karena merupakan pusat pendidikan dari daerah-daerah diseluruh indonesia,
sedangkan mayoritas penduduk adalah beragama islam kurang lebih 89 % dan lainya
adalah agama kristen, katolik, buda, hindu, konghucu dan aliran kepercayaan.

2. Sarana dan Prasarana


Puskesmas depok II yang gedungnya terdiri dari dua lantai lantai atas
diginakan sebagai ruang TU dan lantai bawah sebagai ruang pelayanan dan terdapat 1
gedung diutara puskesmas yang dulu rumah dinas akan tetapi sekarang dirubah
menjadi ruang UKM seta ruang pelayanan non infeksius. Puskesmas inimemiliki
sarana yang cukup memadai sebagai pendukung kegiatan pelayanan kesehatan
meliputi, antara lain:
a. Ruang Tata Usaha.
b. Ruang Laboratorium.
c. Ruang LKB.
d. Ruang Farmasi.
e. Ruang Rekam Medis.
f. Ruang Psikologi.
g. Ruang Balai Pengobatan (BP) Gigi.
h. Ruang Balai Pengobatan (BP) Umum.
i. Ruang Tindakan.
j. Ruang Gizi.
k. Ruang Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
l. Ruang Kesehatan Ibu Anak-Keluarga Berencana (KIA-KB).
m. Ruang Sanitasi dan Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P).
n. Ruang Tuberkolusis Directly Observed Treatment, Short-course (TB DOTS).

14
3. Sumber Daya Manusia
Untuk mewujudkan dan tercapainya visi, misi di Puskesmas Depok II maka
perluadanya kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan oleh puskesmas. Kegiatan–
kegiatantersebut pastinya memerlukan banyak elemen di lingkungan puskesmas, salah
satunya ialah dokter, perawat dan karyawan. Data dokter perawat dan karyawan di
Puskesmas Depok II adalah berikut :
Tabel 1. Jumlah Karyawan di Puskesmas Depok II
No Profesi Jumlah
1 Kepala Puskesmas 1
2 Kasubag TU 1
3 Dokter 4
4 Dokter Gigi 1
5 Perawat Umum 8
6 Perawat Gigi 2
7 Analis kesehatan 2
8 Bidan 4
9 Apoteker 1
10 Asisten Apoteker 1
11 Rekam Medis 2
12 Nutrisionis 3
13 Sanitarian 1
14 Epidemiolog 1
15 Petugas TI 1
16 Sarana dan Prasarana 1
17 Pengemudi 2
18 Satpam 1
19 Cleaning Service 2
Sumber. Data Kepegawaian Bagian Tata Usaha

15
Tabel 2. Daftar Karyawan di Puskesmas Depok II
No Nama NIP Pangkat Jabatan Pendidikan
Golongan
1 dr. RR Endang 199701152006042018 Pembina Dokkter S1
Sulistiyowati IV/a Umum Kedoktera
n
2 Sri Mujianto 196902011994021003 Pembina Kepala S2
SKM.MPH IV/a Puskesmas Kesehatan
Mayarakat
3 Sri 196401181985032008 III/d Perwat DIII
Hartati,A.Md.Kep penyelia Keperawat
an
4 Sutinah,A.Md.Kes 196406261988032004 III/d Penata DIII Analis
laboratorial Kesehatan
penyelia
5 Watini, A.Md.Kes 196508111989032003 III/d Perawat DIII
Gigi Keperawat
penyelia an Gigi
6 Karnisih,S.ST 196709151989032011 III/d Bidan DIV
Penyelia Kebidanan
7 Bajeng Pelitaningsun 196910021989032003 III/d Bidan DIII
Penyelia Kebidanan
8 drg. Deni Andriyani 197903302006042013 III/d Dokter gigi S1
muda Kedoktera
n Gigi
9 Rr. Hesti 197211271994022002 III/d Penata DIII Analis
Pangastuti,A.Md.Kes laboratorial Kesehatan
penyelia
10 dr. Prajna 198410222009022003 III/d Dokter S1
Adhityarani Muda Kedoktera
n Umum
11 Nuraeni Supriatmi, 196910171991032007 III/c Perawat DIII
AMKG gigi Keperawat
penyelia an Gigi
12 Berti, S.Gz 198512032009022009 III/c Nutrisionis S1 Gizi

16
muda
13 Yulius Sapto 196912151994031007 III/c Perawat DIII
Priyatno, A.Md.Kep penyelia Keperawat
an
14 Edi 197104021995031002 III/c Perawat DIII
Haryanto,A.Md.Kep penyelia Keperawat
an
15 Purwan Lestari, 197805032006042002 III/c Perawat DIII
AMKL penyelia Kesehatan
Lingkunga
n
16 Harriyandonni 196604231991022001 III/c Perawat DIII
Agung Imam penyelia Rekam
Saputro, A.Md Medis
17 Dwi Istu Surani 196604231991022001 III/b Staff SLTA
bagian
tatausaha
18 Swastika Ayu 198404102019032005 III/b Psikolog S1
Normalasari,S.Psi klinis ahli Psikologi
pertama
19 197806152006042025 III/a Bidan DIII
Dini Melani M,
pelaksana Kebidanan
A.Md.Keb
lanjutan
20 Haris Seti 198202062009022006 III/a Perawat DIII
Puspitaratih, pelaksana Keperawat
A.Md.Kep lanjutan an
21 Ayu Wulandari, 198502222009022005 III/a Nutrisionos DIII Gizi
AMG pelaksanan
lanjutan
22 Heni Ostarina, 198509282009022005 III/a Asisten DIII
A.Md.Far apoteker Farmasi
pelaksana
lanjutan
23 Retno Eri Pratiwi, 198603072010012023 III/a Perawat DIII
A.Md.Kep pelaksana Keperawat

17
lanjutan an
24 Rindang Arifah, 198608122009032008 III/a Bidan DIII
A.Md.Keb pelaksana Kebidanan
lanjutan
25 Bernadeta 198910042011012002 III/a Perawat DIII
Dewintasari, AMK pelaksana Keperawat
lanjutan an
26 Dewi 198603142019032011 II/c Perawat DIII
Harsiwiningsih,AM Terampil Keperawat
K an
27 Lilis 197509152019042001 II/c Bidan DIII
Rohani,A.Md.Keb terampil Kebidanan
28 Dwi 199512092019092011 II/c Epedemiol DIII
Winarti,A.Md.KL og Kesehatan
kesehatan Lingkunga
terampil n
29 Agung Ari Wibowo - - Pengadmini DIII
strasian Administra
si
30 Maryadi - - Pengemudi SMK
Otomotif
31 Siska Wati - - Pengadmini SMK
strasian
32 Ahmad Mahrus Muzaki - - Pengemudi SMK
34 Indah Yuniarti, A.Md - - Pembuku DIII
Akuntasi
35 Rita Kurniasih, SE - - Pengadminis DIII
trasian Manajemen
36 Nur Ika - - Apoteker SI Apoteker
Pratiwi,S.Farm.Apt
37 Rr Grin Jayanti, S.Kom - - TI S1 Ilmu
Komunikasi
38 dr Pita Pertiwi - - Dokter S1
Kurnianingsih Kedokteran
Umum
39 Ika Erviana A.Md - - Perekam DIII

18
Medis Perekam
Medis
40 Thomas Rusdianto, - - Sarparas SI Sistem
S.Kom Informasi
41 Chalida Novitasari, - - Gizi DIII Gizi
A.Md
42 Velliania Dewi - - Kesehatan D-IV
Sanjaya, S.Tr.Keb Kebidanan
43 Beni Setya Anjani, - - Promkes S1
S.KM Kesehatan
Masyarakat
44 Erna Widyastuti, - - Bidan DIII
A.Md.Keb Kebidanan
45 Diah - - Perawat DIII
Merdhaningsih,A.Md Keperawata
n
46 Vendri - - Cleaning SMK
Service
47 Iwan - - Cleaning SMK
Service
48 Heri - - Satpam SMK
Sumber. Data Kepegawaian Bagian Tata Usaha

4. Keadaan Wilayah
Desa Condongcatur merupakan salah satu dari 3 (tiga) Desa yang berada di Kecamatan
Depok yang terdiri dari 18 Padukuhan, 64 RW dan 211 RT. Wilayah Desa
Condongcatur secara geografis sangat strategis, dilalui jalan arteri (Ring road Utara)
yang sekaligus merupakan prasarana transportasi dan perhubungan untuk mendukung
peningkatan perekonomian di Desa Condongcatur pada khususnya dan Kabupaten
Sleman pada umumnya. Desa Condongcatur memiliki wilayah seluas ± 950.000 Ha.
Keberadaan Desa Condongcatur di Jalur lingkar utara mengakibatkan perkembangan
yang pesat dalam bidang perekonomian maupun bidang kependudukan. Secara umum
lokasi Desa Condongcatur dapat di lihat dalam gambar sebagai berikut:

19
Gambar 2.Peta Lokasi Desa Condongcatur

Sumber: Data Profil Puskesmas Tahun 2019

Adapun secara ringkas data Desa Condongcatur adalah sebagai berikut :


Luas Wilayah Desa Condongcatur
a. Luas Desa Condongcatur : ± 950.000 Ha.
Terdiri dari :
1) Sawah : 246.4305 Ha.
2) Pekarangan : 593.6339 Ha.
3) Tegal/Ladang : 8.3165 Ha.
4) Embung/kolam : 11.6565 Ha.
5) Lain-lain : 89.9626 Ha.
b. Batas Wilayah
1) Sebelah Utara : Desa Minomartani Kecamatan Ngaglik.
2) Sebelah Timur : Desa Maguwoharjo Kecamatan Depok.
3) Sebelah Selatan : Desa Caturtunggal Kecamatan Depok.
4) Sebelah Barat : Desa Sinduadi Kecamatan Mlati.

20
BAB II
AGENDA AKTUALISASI

A. Latar Belakang Pemilihan Isu dan Kegiatan

Menurut Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil


Negara menyatakan bahwa untuk mewujudkan tujuan nasional dibutuhkan
pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional, dapat menjalankan tugas
pelayanan publik, tugas pemerintah, dan tugas pembangunan tertentu. Tugas
Aparatur Sipil Negara (ASN), antara lain:
1. Melaksanakan kebijakan publik yang dibuat oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian.
2. Memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas.
3. Mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan Republik Inonesia.
Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting dalam rangka
menciptakan masyarakat madani yang taat hukum, berperadapan modern,
demokratis, makmur, adil dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan dan
kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan Undang-Undang
Dasar 1945. Semuanya itu dalam rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan
bangsa Indonesia.
Untuk membentuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional maka
dilaksanakan proses pendidikan dan pelatihan terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Pelatihan dasar CPNS mengacu pada
Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen ASN dan
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar CPNS. Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) juga memiliki nilai-nilai
dasar yang harus diaktualisasikan yaitu berupa ANEKA yang meliputi
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, dan Anti Korupsi.
Penerapan nilai dasar Pegawai Negeri Sipil (PNS) tersebut dimulai dengan
pendidikan dan pelatihan dasar calon Aparatur Sipil Negara (ASN) yang

21
selanjutnya diterapkan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.ANEKA sebagai
profesi Aparatur Sipil Negara (ASN) berlandaskan pada prinsip nilai dasar
berikut:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila.
b. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah.
c. Mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.
d. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
e. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
f. Menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif.
g. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur.
h. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
i. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
j. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, akurat,
berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
k. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
l. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama.
m. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
n. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
o. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karier.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Puskesmas bahwa Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat pertama yang memiliki peranan penting dalam sistem
kesehatan nasional, khususnya subsitem upaya kesehatan. Pelayanan kesehatan
adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya pelayanan
kesehatan baik promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif, yang dilakukan
oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Keberhasilan Dinas
Kesehatan dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Sleman tidak terlepas
dari keberhasilan program yang dicapai oleh Puskesmas sebagai pelaksana
operasional kegiatan di tingkat Kecamatan. Dimana pusat Kesehatan Masyarakat
yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang

22
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya.
Puskesmas mengintegrasikan dan mengkoordinasikan penyelenggaraan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
lintas program dan lintas sektor serta melaksanakan sistem rujukan yang didukung
dengan manajemen Puskesmas. Upaya Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya
(UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran
keluarga, kelompok, dan masyarakat.Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)
adalah suatu kegiatan atau serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang
ditujukan untuk peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan
penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan.
Menurut Keputusan Mentri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor
17 Tahun 2000 tentang jabatan Epidemiolog Kesehatan adalah Pegawai Negeri
Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh
pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengumpulan data, pengolahan
data, analisa data dan interpretasi melakukan penyelidikan epidemiologi untuk
tindakan pengamanan penanggulangan penyebaran/penularan penyakit dan faktor-
faktor yang berpengaruh. Jabatan fungsional epidemiologi ketrampilan yang
pelaksanaan tugasnya meliputi kegiatan teknis operasional yang berkaitan dengan
penerapan konsep atau metoda operasional dibidang epidemiologi. Pengumpulan
data, pengolahan, analisa dan interpretasi serta penyebarluasan informasi
epidemiologi merupakan salah satu media untuk mempercepat penanggulangan.
Berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan kerja Puskesmas Depok II
serta wawancara petugas dan Kepala Puskesmas Depok II, ternyata masih terdapat
tugas yang belum berjalan sehingga hasilnya belum sesuai dengan harapan.
Berikut ini pengelompokkan dari kondisi yang terjadi dan kondisi yang
diharapkan:

23
Tabel 3.Pengelompokkan Isu
No Kondisi Saat Ini Kondisi Yang Diharapkan Pengelompokan
Isu
1 Pelaporan kejadian Pelaporan diare bulanan Whole of
diare belum mencakup mencakup gambaran Goverment (WoG)
gambaran wilayah wilayah kerja Puskesmas
kerja Puskesmas Depok II
Depok II
2 Belumterpetakandata Terpetakan data kejadian Whole of
kejadian DBD di DBD di Puskesmas Depok Goverment (WoG)
Puskesmas Depok II II
3 Belum sesuainya Sesuainya pelaporan DBD Manajemen PNS
pelaporan DBD dari dari masyarakat ke
masyarakat ke Puskesmas
Puskesmas

1. PelaporanDiare Belum Mencakup Wilayah Kerja Puskesmas


Gambar 3. Data diare dari SIMPUS yang dilaporkan ke dinas

24
Diare merupakan penyakit menular yang dapat menimbulkan wabah. Pelaporan diare
Puskesmas harus mencakup seluruh kejadian diare yang terdapat di wilayah kerja
Puskesmas termasuk rumah sakit yang masuk wilayah Condongcatur serta pelaporan
dari kader. Akan tetapi di Puskesmas Depok II pelaporan diare bulanan hanya yang
berkunjung ke Puskesmas. Rumah Sakit dan kader belum melaporkan ke Puskesmas.
Sehingga pelaporan diare bulanan belum mencakup gambaran wilayah kerja
Puskesmas Depok II.

2. Belum Teranalisa dan Terpetakan Dengan Baik Data Kejadian DBD


Gambar4. Foto register laporan DBD

25
Gambar 5. Foto laporan google drive yang dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Sleman

DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan
ditularkan oleh nyamuk aedes aegypty. Sampai bulan September kasus DBD di
kabupaten sleman sejumlah 600, dan 126 kasus berasal dari kecamatan Depok.
Tingginya angka kejadian DBD disebabkan oleh banyak hal diantaranya: kesadaran
masyarakat untuk menjaga lingkungan sekitar dan melakukan pemberantasan sarang
nyamuk sangat rendah. Data kejaidan DBD sampai saat ini di Puskesmas Depok II
belum teranalisa dan terpetakan dengan baik. Data sekunder yang berasal dari
masyarakat yang melapor sebatas diregister dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan.
Analisa dan pemetaan data belum berjalan, sehingga jika ada lintas program dan
atasan meminta data harus menghitung secara manual.

26
3. Belum Sesuainya Pelaporan Demam Berdarah Dengue (DBD) Dari Masyarakat
ke Puskesmas
Gambar 6. Laporan kejadian BDB dari masyarakat dengan bukti surat
keterangan pasien pulang

Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit menular, dimana sistem


pelaporannya masyarakat harus membawa Keterangan Diagnosa Rumah Sakit
(KDRS) ke Puskesmas untuk kemudian ditindak lanjuti dengan Penyelidikan
Epidemiologi. Akan tetapi sistem pelaporan di Puskesmas Depok II masih ada
masyarakat yang melaporkan kejadian Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan
tidak membawa Keterangan Diagnosa Rumah Sakit (KDRS) atau hanya berdasarkan
katanya, serta ada yang melapor dengan membawa surat keterangan pulang dan
membawa hasil pemeriksaan laboratorium
Berdasarkan identifikasi isu yang terjadi di Puskesmas Depok II, maka penulis
menggunakan analisis menggunakan metode USG (Urgency, Seriousness,
Growth).USG merupakan alat untuk menyusun urutan prioritas isu yang harus
diselesaikan.Caranya dengan menentukan tingkat urgency, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5.Semakin tinggi tingkat urgensi,
serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing-
masing unsur tersebut.Isu yang memiliki skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Untuk lebih jelasnya , pengertian USG dijelaskan sebagai berikut:

27
1. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu tersebut.
2. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul
dengan penundaan pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau akibat
yang menimbulkan masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tak
dipecahkan.
3. Growth
Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
sebagaimana mestinya.
Skor yang diberikan untuk setiap isu yang telah diidentifikasi dapat dilihat dalam tabel
berikut:
Tabel 4.Penetapan Prioritas Isu Dengan Metode USG
Aspek
Total
No Identifikasi Masalah Penilaian Peringkat
Nilai
U S G
1 Pelaporan kejadian diare belum
mencakup wilayah kerja Puskesmas 4 4 3 11 2
Depok II
2 Belum terpetakan dengan baik
data kejadian DBD di Puskesmas 5 4 4 13 1
Depok II
3 Belum sesuainya pelaporan DBB
3 4 3 10 3
dari masyarakat ke Puskesmas
Keterangan :
Urgency= mendesak Seriousness = kegawatan Growth =pertumbuhan
5 = sangat penting 5 = sangat gawat 5 = sangat cepat
4 = penting 4 = gawat 4 = cepat
3= cukup penting 3 = cukup gawat 3 = cukup cepat
2 = kurang penting 2 = kurang gawat 2 = kurang cepat
1 = tidak penting 1= tidak penting 1= tidak cepat

28
Berdasarkan isu yang berada di Puskesmas Depok II, dari tabel perhitungan prioritas
isu dengan metode USG di atas maka dapat disimpulkan bahwa isu yang memiliki
nilai tertinggi adalah isu tentang “Belum terpetakan data kejaidan DBD di
Puskesmas Depok II”.
1. Kriteria Urgency dengan skala nilai 5 yang artinya sangatpenting
Masalah DBD di wilayah Puskesmas Depok II sangat tinggi menduduki
peringkat 2 di Kabupaten Sleman. Pada musim panas pun kejadian tetap masih
ada, dikhawatirkan pada musim penghujan kelak kasus akan semakin
meningkat. Sehingga perlu dibuat pemetaan kejadian DBD sebagai acuan dan
memudahkan dalam penentuan lokasi berisiko tejadinya kejadian DBD. Dengan
dibuatkannya pemetaan kejadian maka akan membantu dan memudahkan
mengetahui daerah yang memiliki faktor risiko terjadinya kejadian DBD dan
memudahkan dalam pengambilan upaya pencegahan dan tindak lanjut.
2. Kriteria Seriousness dengan skala 4 artinyagawat
Apabila isu yang timbul tidak segera diselesaikan maka
himbauankewaspadaan dini kejadian penyakit menular khususnya DBD akan
lambat disampaikan ke masyarakat untuk menjadi perhatian pada musim
penghujan kelak.
3. Kriteria Growth dengan skala nilai 4 yang artinyacepat
Jika pemetaan tidak segera dilakukan maka pengambilan keputusan
menjadi lambat, sehingga mengakibatkan peningkatan kasus yang lebih banyak
lagi.

29
Gambar 7. Diagram Fish Bone

METHOD MAN
Membuat Sosialisasi Rencana
aplikasi berbasis Pemetaan
Epi Info Minimnya informasi
Belum ada pegawai tentang
instrumen/aplikasi pemetaan data
pemetaan
Terpetakannya
data kejadian
Belum terpetakannya data DBD dengan baik
DBD
Melakukan Membuat peta
Adanya anggapan
kejadian DBD
sosialisasi belum
perlunya pentingnya
pemetaan data pemetaan data Sarana pendukung
secara periodik Membuat peta terbatas
kejadian DBD

SURROUNDING MATERIAL

Beberapa penyebab yang dapat dianalisis dengan fish bone di atas diantaranya adalah
sebagai berikut:
1. Kurangnya informasi pemetaan DBD bagi rekan kerja. Kegiatan yang dilakukan
melakukan sosialisasi recnana pemetaan DBD kepada rekan kerja.
2. Belum media pemetaan kejadian DBD, sehingga perlu membuat peta kejadian
DBD.
3. Sarana pendukung terbatas, belum adanya cara pemetaan DBD berbasis aplikasi
sehingga perlu dilakukan pemetaan DBD sederhana dengan menggunakan aplikasi
Epi Info.
4. Adanya anggapan belum pentingnya dilakukan pemetaan data, sehingga perlu
dilakukan sosialisasi pentinya pemetaan data secara periodik.
Setelah diuraikan dalam analisis dampak di atas, maka perlu adanya alternatif
pemecahan masalah untuk meningkatkan informasi lintas program dalam upaya
kewaspadaan dini dan mengambil tindak lanjut dengan cepat. Dengan melakukan
pemetaan data, makan akan mudah dalam menentukan daerah berisiko terjadi Demam
Berdarah Dengue (BDB), mudah memberikan informasi kepada lintas program.
Sehingga dapat ditetapkan judul sebagai berikut “Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai

30
Dasar Profesi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Sebagai Epidemiolog Kesehatan Dalam
Pemetaan Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) Untuk Kewaspadaan Dini
di Wilayah Puskesmas Depok II Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman”.
Berdasarkan pada isu utama yang telah ditentukan, maka dirumuskan
beberapa kegiatan yang akan diaktualisasikan selama habituasi di lingkungan kerja,
antara lain:
1. Melakukan sosialisasi rencana pemetaan DBD kepada rekan kerja
Sub Kegiatan:
a. Membuat rancangan.
b.Mengusulkan pada pimpinan.
c. Mensosialisasikan kepada pegawai/tim UKM.
2. Membuat peta kejadian DBD
Inovasi: Pemetaan data kejadian DBD
Sub Kegiatan:
a. Memetakan data dengan aplikasi.
b. Mencetak data DBD yang telah dipetakan.
3. Membuat pemetaan DBD sederhana dengan menggunakan aplikasi Epi Info
Inovasi:Memanfaatkan aplikasi ofline berbasis Epi Info.
Sub kegiatan:
a. Menginstal aplikasi yang ditetapkan.
b.Melakukan pengumpulan dan penyortiran data.
c. Melakukan entry data ke dalam aplikasi yang telah dipilih.
4. Melakukan sosialisasi perlunya pemetaan data secara periodik
Sub kegiatan:
a. Mengkonsultasikan hasil pemetaan dengan pimpinan.
b.Mensosialisasikan data hasil pemetaan serta pentingnya pemetaan data.

31
B. Proses Aktualisasi
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 1
Kegiatan/Sub Melakukan sosialisasi recnana pemetaan DBD kepada
Kegiatan rekan kerja
a. Membuat rancangan
b. Mengkonsultasikan kepada pimpinan
c. Mensosialisasikan kepada pegawai/tim UKM
Output:
Terlaksananya 1 kali sosialisasi rencana pemetaan data
kepada rekan kerja yang dihadiri oleh 7 orang yang
berprofesi sebagai sanitarian, perawat, promosi kesehatan.
Tanggal 23-30 Oktober 2019
Tingkat Capaian 100% dilihat dari beberapa indikator berikut ini:
1. Atasan menyetujui dan rencana kegiatan yang
diajukan.
2. Rekan kerja bagian Upaya Kesehatan Mayarakat
(UKM) memahami dan mengetahui rencana
kagiatan yang akan dilakukan.
Deskripsi Proses Kegiatan melakukan sosialisasi rencana pemetaan DBD
kepada rekan kerja diawali dengan membuat rancangan
kegiatan pada tanggal 24 Oktober 2019. Didalam
rancangan kegiatan tersebut berisikan latar belakang
dilakukan pemetaan DBD, kemudian tujuan dilakukan
pemetaan DBD, serta dimana tempat dan kapan waktu
sosialisasi dilaksanakan. Setelah rencana kegiatan tersusun
kemudian tanggal 26 Oktober 2019 mengkonsultasikan
kepada mentor tentang rencana kegiatan tersebut.
Selanjutnya setelah mentor menyetujui rancangan
kegiatan yang akan dilaksanakan maka dilakukan
sosialisasi kepada rekan kerja pada tanggal 29 Oktober
2019. Proses sosialisasi dilaksanakan bersmaa dengan
koordinator UKM, pemegang porogram DBD serta
anggota tim UKM.

32
Hambatan Penyesuaian waktu sosialisasi terhadap tim UKM yang
agak susah, dikarenakan bnyak anggota tim UKM yang
mendapat tugas luar baik rapat ataupun kegiatan diluar
gedung.
Solusi Mengambil waktu setelah jam kegiatan UKM dimana saat
koordinator UKM, pemegang program serta anggota
UKM dapat dikumpulkan menjadi satu.
Daftar Lampiran a. Draft rancangan kegiatan
b. Notulensi kegiatan
c. Dokumentasi kegiatan
d. Notulen rapat
e. Laporan kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:
Kegiatan: Melakukan sosialisasi recnana pemetaan DBD kepada rekan
kerja
1. Mananjemen ASN
Profesionalitas:
Dalam melakukan sosialisasi kepada rekan kerja Seorang Epidemiolog
Kesehatan mempunyai tugas menyampaikan kepada rekan kerja tentang
rencana kegiatan yang akan dilaksanakan untuk menunjang tercapainya tugas
pokok dan fungsi epidemiolog dalam pengolahan data serta interpretasi data.
2. Whole Of Goverment
Koordinasi:
Dalam melakukan sosialisasi kepada rekan kerja seorang CPNS Epidemiolog
Kesehatan harus berkoordinasi dengan pimpinan mengenai rencana kegiatan
yang akan disosialisasikanserta berkoordinasi dengan UKM untuk waktu
pelaksanaanya.
3. Pelayanan Publik
Transparan:
Dalam melakukan sosialisasi rencana kagiatan yang akan dilaksanakan Saya
sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus transparan terhadap
teman sejawat mengenai rencana kerja yang akan dilakukan.

33
Sub Kegiatan:
1. Membuat rancangan
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut
seorang atau sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan
menjelaskan aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kata kunci dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung
jawab.
Tanggung Jawab: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
bertanggung jawab dalam membuat rancangan kegiatan dan segera melaporkan
hasil rancangannya apabila telah selesai dilaksanakan.
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Kata kuncinya adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah
keimanan dan ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan
kesejahteraan.
Musyawarah: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog kesehatan harus
bermusyawarah dengan teman sejawat dalam membuat rancangan kegiatan yang
akan dilaksanakan. Hal ini mencerminkan sila ke 4 Pancasila.
Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kata kuncinya adalah kode etik PNS yang ada di UU No 5 Tahun 2014 dan PP
Tahun 42 tahun 2004. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan.

34
Cermat: Saya sebagai seorang Epidemiolog Kesehatan harus Cermat dalam
membuat perencanaan kegiatan, sehingga kegiatan yang akan dilaksanakan
menjadi terarah.
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri
Inovatif: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus memiliki
inovasi dalam membuat rancangan kegiatan yang akan dilaksanakan.
Anti Korupsi
Anti Korupsimerupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, bruruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi
yaitu adalah kejujuran.
Jujur: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harusjujur dan
terbuka dalam menulis rencana apa yang akan dilakukan.

2. Mengkonsultasikan kepada pimpinan


Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut
seorang atau sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan
menjelaskan aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kata kunci dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung
jawab.
Tanggung Jawab: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan
bertanggung jawab untuk melaporkan kepada atasan apa yang akan
dilaksanakan.

35
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Kata kuncinya adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya adalah
keimanan dan ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah, dan
kesejahteraan.
Musyawarah: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
menyampaikan rencana kegiatan dan meminta pendapat kepada pimpinan. Hal ini
mencerminkan sila ke 4 Pancasila.
Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kata kuncinya adalah kode etik PNS yang ada di UU No 5 Tahun 2014 dan PP
Tahun 42 tahun 2004. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan.
Santun: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus berperilaku
sopan dan santun saat berhadapan dengan atasan ataupun dengan semua teman di
tempat kerja.
Komitmen Mutu:
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri
Inovatif: Saya sebagai seorang Seorang Epideiolog Kesehatan harus mempunyai
pemikiran yang inovatif dalam rangka menyampikan aspirasi dengan pimpinan.
Anti Korupsi
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi
yaitu adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri.

36
Jujur: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus jujur
mengutarakan usulan/pendapat ataupun permasalan kepada atasan pimpinan.
3. Mensosialisasikan kepada pegawai/tim UKM
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut
seorang atau sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan
menjelaskan aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kata kunci dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung
jawab.
Tanggung jawab : Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
bertanggung jawab dalam mensosialisakian rencana kerja yang akan
dilaksanakan.
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Kata kuncinya adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya
adalah keimanan dan ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah,
dan kesejahteraan.
Musyawarah: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan dalam
melakukan sosialisasi rencana kegiatan memerlukan saran dan masukan guna
mendukung keberhasilan kegiatan yang akan dilaksanakan. Hal ini mencerminkan
sila ke 4 Pancasila.
Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kata kuncinya adalah kode etik PNS yang ada di UU No 5 Tahun 2014 dan PP
Tahun 42 tahun 2004. Nilainya adalah taat dan patuh pada aturan.

37
Sopan santun: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan dalam
menyampaikan soaialisasi rencana kegiatan kepada teman sejawat dan UKM
harus dengan bahasa sopan dan santun.
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.
Inovatif: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus memiliki
inovasi dalam membuat rencana kegiatan.
Anti Korupsi
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi
yaitu adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri.
Jujur: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus menyampaikan
dengan jujur dan transparan tentang rencana kegiatan yang akan dilaksanakan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan
kegiatan ini:
Pada pelaksanaan kegiatan melakukan sosialisasi rencana pemetaan penulis
memperoleh pengalaman bahwa seorang Epidemiolog kesehatan harus
bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatannya dan senantiasa
melaporkan kepada atasan atas apa yang dikerjakan. Dalam kegiatan sosialisasi
kepada rekan kerja ini dapat meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar
rekan kerja dan TIM UKM.
Sleman , 31 Oktober
Disetujui oleh:
Mentor

Sri Mujianto,SKM.MPH
NIP. 19690201 199402 2 003

38
Bukti Fisik Kegiatan 1
Membuat Rancangan Kegiatan
RENCANA KEGIATAN
SOSIALISASI RENCANA PEMETAAN DATA DBD

Hari Tanggal : Selasa, 29 Oktober 2019


Waktu : 13.00 WIB-Selesai
Topik Kegiatan : Sosialisasi Pentingnya Pemetaan Data
Tempat : Ruang UKM Puskesmas Depok II

A. Latar Belakang Kegiatan


Berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan kerja Puskesmas Depok II serta
wawancara petugas dan Kepala Puskesmas Depok II, ternyata masih terdapat tugas
yang belum berjalan.Berikut ini pengelompokkan dari kondisi yang terjadi dan kondisi
yang diharapkan. Data kejaidan DBD sampai saat ini di Puskesmas Depok II belum
teranalisa dan terpetakan dengan baik. Data Sekunder yang berasal dari masyarakat
yang melapor baru diregister dan dilaporkan ke dinas kesehatan. Analisa dan pemetaan
data belum berjalan, sehingga jika ada lintas program dan atasan meminta data harus
menghitung secara manual. Penyajian data dalam dalam bentuk pemetaan dipilih
karena memberikan informasi dalam bentuk pemetaan lebih mudah dipahami oleh
programer dan tim UKM. Penggunaan aplikasi Epi Info di bidang kesehatan yaitu
sebagai penyedia data atribut dan spasial yang mampu menggambarkan distribusi
penderita suatu penyakit, pola atau model sebaran penyakit dan fasilitas
pendukungnya.Melalui pemetaan sebaran penyakit diharap informasi tentang titik dan
angka sebaran penyakit dapat lebih mudah diakses sebagai pertimbangan pengambilan
keputusan.Pengambilan data dengan cara mengambil data sekunder yang telah
terdapat dalam sistem pelaporan google drive. Proses pengolahan dan pembuatan Peta
menggunakan aplikasi Epi Info. Dari pembuatan pemetaan ini didapatkan hasil 3 besar
dusun yang memiliki kasus tertinggi.Serta diperoleh hasil peta sebaran DBD di
Puskesmas Depok II dengan berbasis Sistem Epi Info.

39
B. Tujuan

1. Menyajikan datakejadian DBD dalam bentuk pemetaan.


2. Memudahkan memberikan informasi kepada lintas program dan UKM.
3. Melalui pemetaan sebaran penyakit, diharap informasi tentang titik dan angka
sebaran penyakit dapat lebih mudah dipahami sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan.

C. Sasaran
1. Ketua tim UKM.
2. Pemegang Program DBD.
3. Anggota tim UKM.

D. Pelaksanaan
1. Pembukaan.
2. Penyampaian Materi.
3. Penutup.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Depok II Pelaksanan Kegiatan

Sri Mujianto, SKM.MPH Dwi Winarti, A.Md.KL


NIP. 19690201 199402 2 003 19951209 201903 2 011

40
Notulen Kegiatan 1

Hari/tanggal : Kamis, 24 Oktober 2019


Waktu : 13.00 WIB-selesai
Tempat : Puskesmas Depok II
Sub kegiatan : Membuat rancangan kegiatan

Berikut ini adalah notulensi kegiatan yang dilakukan:

1. Tersedianya 1 rancangan kegiatan sosialisasi kepada rekan kerja/tim UKM.


2. Rancangan kegiatan ini bertujuan mensosialisasikan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan.
3. Rancangan kegiatan ini ditujuan kepada rekan kerja yang meliputi koordinator
UKM serta pemegang program DBD.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Depok II Pelaksanan Kegiatan

Sri Mujianto, SKM.MPH Dwi Winarti,A.Md.KL


NIP. 19690201 199402 2 003 19951209 201903 2 011

41
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Oktober 2019
Waktu : 08.30.00 WIB-09.15 WIB
Tempat : Ruang Kepala Puskesmas Depok II
Kegiatan : Melakukan konsultasi dengan pimpinan

Gambar 8. Konsultasi dengan mentor

42
Notulen Kegiatan 1

Hari/tanggal : Sabtu, 26 Oktober 2019


Waktu : 08.30.00 WIB-09.15 WIB
Tempat : Ruang Kepala Puskesmas Depok II
Kegiatan : Melakukan konsultasi dengan pimpinan

Berikut ini adalah notulensi kegiatan yang dilakukan:

1. Terlaksananya konsultasi dengan pimpinan sebanyak 1 kali.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Depok II Pelaksanan Kegiatan

Sri Mujianto, SKM.MPH Dwi Winarti,A.Md.KL


NIP. 19690201 199402 2 003 19951209 201903 2 011

43
Hari/tanggal : Selasa, 29 Oktober 2019
Waktu : 13.00 WIB-Selesai
Tempat : Ruang UKM Puskesmas Depok II
Kegiatan : Melakukan Soaialisasi kepada rekan kerja/tim UKM

Gambar 9. Sosialisasi dengan rekan kerja/TIM UKM

44
Notulensi Rapat

Hari Tanggal : Selasa, 29 Oktober 2019


Waktu : 13.00 WIB-Selesai
Topik Kegiatan : Sosialisasi Pentingnya Pemetaan Data
Tempat : Ruang UKM Puskesmas Depok II
Peserta Sosialisasi : 1. Ketua tim UKM
2. Pemegang Program DBD
3. Anggota tim UKM
Susunan Kegiatan : 1. Pembukaan
2. Sosialisasi
3. Penutup

A. Hasil Kegiatan
1. Pembukaan
Acara dibuka dengan berdoa menurut keyakinan masing-masing.
2. Penyampaian Sosialisasi
a. Tujuan dilakukan sosialisasi:
Menyampaikan rencana kegiatan pemetaan DBD meliputi kegiatan apa saja
yang akan dilakukan dimulai dari pengumpulan data, pemilahan data dan
pengolahan data.
Berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan kerja Puskesmas Depok II serta
wawancara petugas dan Kepala Puskesmas Depok II, ternyata masih terdapat
tugas yang belum berjaln.Berikut ini pengelompokkan dari kondisi yang terjadi
dan kondisi yang diharapkan. Data kejadian DBD sampai saat ini di Puskesmas
Depok II belum teranalisa dan terpetakan dengan baik. Data Sekunder yang
berasal dari masyarakat yang melapor baru diregister dan dilaporkan ke dinas
kesehatan. Analisa dan pemetaan data belum berjalan, sehingga jika ada lintas
program dan atasan meminta data harus menghitung secara manual. Dari kondisi
tersebut sehingga penulis memilih untuk melakukan kegiatan pemetaan data DBD
.Penyajian data dalam dalam bentuk pemetaan dipilih karena memberikan

45
informasi dalam bentuk pemetaan lebih mudah dipahami oleh programer dan tim
UKM. Pengambilan data dengan cara mengambil data sekunder yang telah
terdapat dalam sistem pelaporan google drive. Proses pengolahan dan pembuatan
Peta menggunakan aplikasi Epi Info. Penggunaan Epi Info dibidang kesehatan
yaitu sebagai penyedia data atribut dan spasial yang mampu menggambarkan
distribusi penderita suatu penyakit, pola atau model sebaran penyakit dan fasilitas
pendukungnya.Melalui pemetaan sebaran penyakit diharap informasi tentang titik
dan angka sebaran penyakit dapat lebih mudah diakses sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan. Dari pembuatan pemetaan ini akan terlihat lokasi yang
meimiliki kasus tertinggi.Serta diperoleh hasil peta sebaran DBD di Puskesmas
Depok II dengan berbasis aplikasi Epi Info.

3. Penutup
Acara ditutup pada pukul 13.30 WIB dengan membaca doa berdasarkan keyakinan
masing-masing.

Notulen

Dwi Winarti,A.Md.KL
19951209 201903 2 011

46
LAPORAN KEGIATAN 1
Melakukan sosialisasi recnana pemetaan DBD kepada rekan kerja

Kepada Yth. Bapak Sri Mujianto SKM, MPH


Kepala Puskesmas Depok II
Di Sleman

Pendahuluan
Kegiatan Sosialisasi rencana pemetaan DBD kepada rekan kerja bertujuan
untuk menginformasikan rencana pemetaan dimulai dari pengumpulan data,
pemilahan data serta pengolahan dan selanjutnya menyajikan data kejadian DBD
dalam bentuk pemetaan. Kegiatan tersebuat untuk memudahkan memberikan
informasi kepada lintas program dan UKM, melalui pemetaan sebaran penyakit
diharap informasi tentang titik dan angka sebaran penyakit dapat lebih mudah
dipahami sebagai pertimbangan pengambilan keputusan. Selain itu melakukan
pemetaan data, merupakan pelaksanaan tupoksi sebagai epidemiolog kesehatan
sebagai pengumpul, analisa serta penginterpretasian data kejadian penyakit
menular dan tidak menular.
Kegiatan yang dilaksanaka
Kegiatan Melakukan sosialisasi rencana pemetaan DBD berlangsung pada
tanggal 23 Oktober-30 Oktober 2019. Pada kegiatan ini terdapat 3 sub kegiatan
yaitu: Membuat rancangan, mengkonsultasikan kepada pimpinan dan
mensosialisasikan kepada pegawai/tim UKM.
Kendala dan Solusi
Pada saat pelaksanaan sosialisasi kepada rekan kerja terdapat beberapa
kendala yang dihadapi penulis yaitu sulitnya mengumpulkan rekan-rekan dalam 1
waktu dikarekanakan banyak rekan yang dinas luar. Solusi yang dilakukan yaitu
mengambil waktu siang hari dimana rekan-rekan seteleh kembali dari rapat/dinas
luar.
Penutup
Kegiatan telah terlaksana dengan cukup lancar.Semoga dengan adanya
kegiatan sosialisasi rencana pemetaan diharapkan data yang berhubungan dengan
penyakit baik menular atau tidak menular dapat dikelola dan dianalisa dengan baik.

47
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 2

Kegiatan/Sub Membuat peta kejadian DBD


Kegiatan a. Memetakan data dengan aplikasi
b. Mencetak data DBD yang telah dipetakan
Output
Tersusunya 1 buah peta kejadian DBD di Puskesmas
Depok II dalam bentuk cetak.
Tanggal 11-21 November 2019
Tingkat Capaian 100% dilihat dari beberapa indikator berikut ini:
1. Data berhasil dipetakan dengan aplikasi.
2. Data berhasi dicetak dengan baik.
Deskripsi Proses Kegiatan membuat peta kejadian DBD diawali dengan
menginstal aplikasi Epi Info ke dalam komputer
dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2019. Setelah
master didapatan kemudian diinstal di dalam laptope.
Kemudian langkah kedua yaitu melakukan penyortiran
dan pengumpulan data dilaksanakan pada tanggal 1-9
November 2019. Pertama kali yang dilakukan yaitu
mengambil data yang berada di Google Drive pelaporan
DBD Kabupaten. Kemudian dilakukan penyortiran
berdasarkan wilayah puskesmas, setelah didapatkan data
khusus puskesmas depok II maka dilanjutkan melakukan
penyortiran data DF dan DHF, data yang diambil yaitu
DHF dan dipisahkan berdasarkan padukuhan dan dicari
titik koordinat per kasus dan dipisahkan longitude serta
latitude nya. Setelah data berhasil disortir kemudian
master data tersebut dimasukan ke dalam aplikasi Epi Info
pada tanggal 11 November 2019.Setelah data dientry
kemudian tanggal 12 Novemberproses pemetaan
dilakukan. Langkah pertama pilih “data filter” kemudian
isikan jenis data yang akan ditampilkan yaitu berupa
dusun kemudian operator dipilih is equal to dan

48
selanjutnya value diisikan nama dusun yang akan
dimasukan untuk dibaca titik koordinatnya oleh sistem,
setelah jadi sebuah peta lalu data hasil pemetaan tersebut
disesuaikan berdasarkan wilayah kelurahan Condongcatur
saja dengan memetong peta dan selanjutnya dicetak.
Kegiatan pencetakan dilakukan pada tanggal 22
November 2019. Pada kegiatan 2 ini dilaksanakan setelah
kegiatan 3 selesai, karena pemetaan dapat dilakukan
apabila data telah selesai dikumpulkan dan dipilah.
Hambatan Pada saat awal memasukan data filter peta tidak dapat
muncul/terproses dikarenakan pengaturan titik koordinat
angka desimalnya kurang tepat.
Solusi Melakukan pengaturan ulang pada pengaturan desimal
komputer menjadi koma.
Daftar Lampiran a. Dokumentasi kegiatan
b. Notulensi kegiatan
c. Laporan kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:
Kegiatan: Membuat Peta Kejadian DBD
Manajemen ASN
Profesionalitas:Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog harus profesional
bertanggung jawab untuk mengolah data sekunder atau primer untuk menjadi
sebuah peta.
Whole Of Government (WoG)
Koordinasi:Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
berkoordinasi dengan percetakan untuk mencetak peta hasil pemetaan dengan
aplikasi.
Pelayan Publik
Transparan: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
transparan dalam memaparkan hasil pemetaan gambaran penyebaran kejadian
Demam Berdarah Dengue (DBD).

49
Sub Kegiatan
1. Memetakan Data Dengan Aplikasi
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut
seorang atau sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan
menjelaskan aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Kata kunci dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah
tanggung jawab.
Tanggungjawab: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan
bertanggung jawab dalam pemetaan penyakit menular dan melaporkannya
kepada atasan.
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Kata kuncinya adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya
adalah keimanan dan ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah,
dan kesejahteraan.
Musyawarah: Saya sebagai seorang CPNS Perawat Epidemiolog Kesehatan
harus meminta saran dan masukan atas hasil pekerjaanya kepada atasan. Hal ini
mencerminkan sila ke 4 Pancasila.
Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kata kuncinya adalah Nilai-nilai yang terdapat dalam Kode Etik PNS sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor
42 Tahun 2004.

50
Cermat: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus cermat
dalam membuat pemetaan data.
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai
keunggulan produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata
kunci dari komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi
itu sendiri.
Tepat: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus tepat dalam
melakukan pemetaan data agar data yang dipetakan tepat lokasi dan sasaran.
Anti Korupsi
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan
penolakan dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak
baik, bruruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari
anti korupsi yaitu adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri.
Jujur: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus menyampaikan
hasil pemetaanya dengan jujur sesuai dengan hasil yang didapat.

2. Mencatak Data DBD yang Telah Dipetakan


Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut
seorang atau sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan
menjelaskan aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kata kunci dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung
jawab.
Tanggung Jawab : Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
bertanggung jawab mencetak hasil pemetaan dan melaporkan kepada pimpinan.
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar

51
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Kata kuncinya adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya
adalah keimanan dan ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah,
dan kesejahteraan.
Musyawarah : Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog harus meminta saran
dan masukan dari pencetak peta mengenai bahan dan kertas yang digunakan. Hal
ini mencerminkan sila ke 4 Pancasila.
Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kata kuncinya adalah Nilai-nilai yang terdapat dalam Kode Etik PNS sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor
42 Tahun 2004.
Sopan Santun: Saya sebagai seorang Epidemiolog Kesehatan harus sopan dan
santun saat berkoordinasi dengan pencetakan peta.
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.
Tepat: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus tepat dalam
melakukan penginstalan aplikasi agar aplikasi yang dipilih dapat digunakan dalam
pemataan data.
Anti Korupsi
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, bruruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi
yaitu adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri.

52
Jujur: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan
harusjujurmelaporkan kepada pimpinan perihal biaya pencetakan.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan
kegiatan ini:
Pada pelaksanaan kegiatan melakukan pemetaan data dengan aplikasi penulis
memperoleh pengalaman bahwa seorang Epidemiolog kesehatan harus
bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas nya sesuai tupoksi yaitu
pengolahan data dan senantiasa melaporkan kepada atasan atas pekerjaan yang
dilakukan sebagai pertanggung jawaban.
Sleman , 22November
Disetujui oleh:
Mentor

Sri Mujianto,SKM.MPH
NIP. 19690201 199402 2 003

53
Bukti Fisik Laporan Pelaksanaan Kegiatan 2

Hari/tanggal : Senin,11 November 2019


Waktu : 12.30.00 WIB- Selesai
Tempat : Ruang Sanitasi dan P2P
Sub Kegiatan : Melakukan pemetaan data dengan aplikasi

Gambar 10. Memasukkan dusun ke dalam aplikasi

Gambar 11. Memasukkan latitude dan longitude yang akan dipetakan

54
Gambar 12. Memasukkan data filters ke dalam aplikasi

Gambar 13. Hasil pemetaan dengan aplikasi epi info

55
Notulen Kegiatan 2

Hari/tanggal : Senin, 11 November 2019


Waktu : 12.30 WIB-selesai
Tempat : Ruang Sanitasi dan P2P
Sub Kegiatan : Melakukan pemetaan data dengan aplikasi

Berikut ini adalah notulensi kegiatan yang dilakukan:


1) Terpetakannya data kejadian DBD di Wilayah Puskesmas Depok II.
2) Pemetaan ini bertujuan untuk mengolah data DBD menjadi sebuah peta sehingga
lebih mudah untuk sosialisasi kepada rekan kerja.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Depok II Pelaksanan Kegiatan

Sri Mujianto, SKM.MPH Dwi Winarti,A.Md.KL


NIP. 19690201 199402 2 003 19951209 201903 2 011

56
Bukti Fisik Laporan Pelaksanaan Kegiatan 2

Hari/tanggal : Jumat, 22 November 2019


Waktu : 14.30 WIB-selesai
Tempat : Production 2002
Sub Kegiatan : Mencetak data hasil pemetaan

Gambar 14. Peta hasil cetak

57
Notulen Kegiatan 2

Hari/tanggal : Senin, 22 November 2019


Waktu : 14.30 WIB-selesai
Tempat : Production 2002
Sub Kegiatan : Mencetak data hasil pemetaan

Berikut ini adalah notulensi kegiatan yang dilakukan:


1. Tercetaknya data hasil pemetaan sebanyak 2 poster.
2. Pecetakan data hasil pemetaan ini bertujuan untuk memudahkan mengetahui
persebaran kejadian DBD berdasarkan dudun yang memiliki kasus tertinggi.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Depok II Pelaksanan Kegiatan

Sri Mujianto, SKM.MPH Dwi Winarti,A.Md.KL


NIP. 19690201 199402 2 003 19951209 201903 2 011

58
LAPORAN KEGIATAN 2
Membuat peta kejadian DBD

Kepada Yth. Bapak Sri Mujianto SKM, MPH


Kepala Puskesmas Depok II
Di Sleman

Pendahuluan
Kegiatan membuat peta kejadian DBD bertujuan untuk penginterpretasian data
hasil pengumpulan menjadi sebuah peta cetak untuk memudahkan dalam
menyebarluaskan informasi hasil pengolahan data sehingga menjadi lebih mudah
dipahami baik oleh masyarakat awam ataupun rekan kerja.Serta mempermudah dalam
menampilan data secara visual dusun mana yang memiliki kasusu DBD terbanyak.
Kegiatan yang dilaksanaka
Kegiatan membuat peta kejadian DBD diawali dengan mengumpulkan, memilah
serta memasukan ke dalam aplikasi berlangsung pada tanggal 10 November sampai 21
November 2019. Pada kegiatan ini terdapat 2 sub kegiatan yaitu: memetakan data
dengan aplikasi, mencetak data DBD yang telah dipetakan.
Kendala dan Solusi
Pada saat pelaksanaan pencetakan terdapat kesalahan berupa ada 1 desa yang belum
terinput. Solusi yang dilakukan menginput nama dusun dan mengulang cetak kembali.
Penutup
Kegiatan telah terlaksana dengan cukup lancar.Semoga dengan adanya kegiatan
pencetakan data pemetaan DBD masyarakat dan rekan kerja mengetahui lokasi kerja
yang merupakan titik rawan terjadi penyakit menular DBD.

59
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 3

Kegiatan/Sub Membuat pemetaan DBD sederhana dengan


Kegiatan menggunakan aplikasi Epi Info
a. Menginstal aplikasi epi info
b. Melakukan pengumpulan dan penyortiran data
c. Melakukan entry data ke dalam aplikasi yang
dipilih
Output:
Tersusunya 1 buah pemetaan DBD dengan menggunakan
aplikasi epi info.
Tanggal 31Oktober -9 November 2019
Tingkat Capaian 100% dilihat dari beberapa indikator berikut ini:
1. Terinstalnya aplikasi epi info
2. Terpilahnya data DBD
3. Terentrynya data DBD kedalam aplikasi
Deskripsi Proses Membuat pemetaan DBD sederhana dengan menggunakan
aplikasi Epi Info langkah pertama yang dilakukan yaitu
menginstal aplikasi Epi Info ke dalam komputer
dilaksanakan pada tanggal 31 Oktober 2019, sebelum
aplikasi diinstal meminta master Epi Info terlebih dahulu.
Setelah master didapatan kemudian diinstal di dalam
laptope. Kemudian langkah kedua yaitu melakukan
penyortiran dan pengumpulan data dilaksanakan pada
tanggal 1 November 2019. Pertama kali yang dilakukan
yaitu mengambil data yang berada di Google Drive
pelaporan DBD Kabupaten. Kemudian dilakukan
penyortiran berdasarkan wilayah puskesmas, setelah
didapatkan data khusus puskesmas depok II maka
dilanjutkan melakukan penyortiran data DF dan DHF, data
yang diambil yaitu DHF dan dipisahkan berdasarkan
padukuhan dan dicari titik koordinat per kasus dan
dipisahkan longitude serta latitude nya. Setelah data

60
berhasil disortir kemudian master data tersebut dimasukan
ke dalam aplikasi Epi Info pada tanggal 7 November
2019.
Hambatan Aplikasi Epi Info sempat tidak bisa dibukak, dikarenakan
didalam komputer tidak terdapat aplikasi pendukung.
Solusi Mendownload aplikasi terlebih dahulu dari google chrom.
Daftar Lampiran a. Notulensi kegiatan
b. Dokumentasi kegiatan
c. Data hasil penyortiran
d. Laporan kegiatan
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:
Kegiatan: Pembuatan Pemetaan Sederhana Menggunakan Aplikasi Epi info
Mananjemen ASN
Profesionalitas: Dalam membuat peta mengguankan aplikasi Epi Info Saya
sebagai seorang CPNS Epidemiologmemiliki tanggung jawab dan harus
profesional dalam pengelolaan data dan penggunaan teknologi.
Whole Of Goverment
Koordinasi: Dalam membuat peta mengguankan aplikasi Epi Info Saya Saya
sebagai seorang CPNS Epidemiolog harus berkoordinasi dan komunikasi
dengan teman sejawat dalam penyiapan data yang akan dipetakan.
Pelayanan Publik
Transparan: Dalam membuat peta mengguankan aplikasi Epi Info Saya Seorang
CPNS Epidemiolog Kesehatan harus transparan dalam menyajikan data
kejadian penyakit menular atau tidak menular, baik kepada pimpinan dan teman
sejawat.

Sub Kegiatan:
1. Menginstal aplikasi epi info
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS

61
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut
seorang atau sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan
menjelaskan aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kata kunci dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung
jawab.
Tanggung Jawab : Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
bertanggung jawab untuk menginstal aplikasi yang akan digunakan untuk
pemetaan data sampai berhasil dan aplikasi siap untuk digunakan.
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Kata kuncinya adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya
adalah keimanan dan ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah,
dan kesejahteraan.
Musyawarah : Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan meminta
saran masukan kepada pihak lain apabila terjadi kesalahan penginstalan aplikasi
epi info. Hal ini mencerminkan sila ke 4 Pancasila.
Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kata kuncinya adalah Nilai-nilai yang terdapat dalam Kode Etik PNS sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor
42 Tahun 2004.
Profesional: Saya sebagai seorang Epidemiolog Kesehatan harus bisa mengistal
aplikasi epi info yang telah dipih untuk memudahkan pekerjaanya.
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.

62
Tepat: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus tepat dalam
melakukan penginstalan aplikasi agar aplikasi yang dipilih dapat digunakan dalam
pemetaan data.
Cepat: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus cepat mencari
solusi jika dalam penginstalan aplikasi menemukan kendala.
Anti Korupsi
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, bruruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi
yaitu adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri.
Jujur: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus jujur apabila
menemukan kendala dalam penginstalan aplikasi.

2. Melakukan pengumpulan dan penyortiran data


Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut
seorang atau sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan
menjelaskan aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kata kunci dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung
jawab.
Tanggung jawab : Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan dalam
melaksanakan kegiatan pengumpulan data harus dengan penuh tanggung jawab
dalam mengelolanya.
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Kata kuncinya adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya

63
adalah keimanan dan ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah,
dan kesejahteraan.
Konsistensi: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
melakukan pengumpulan data secara konsisten baik data primer atau sekunder
yang meliputi PTM atau penyakit menular, sehingga data terkelola dengan baik
dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan tindak lanjut lintas program.
Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kata kuncinya adalah Nilai-nilai yang terdapat dalam Kode Etik PNS sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor
42 Tahun 2004.
Peduli: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus peduli
terhadap data dalam bentuk apapun baik sekunder/primer, karena data tersebut
akan digunakan sebagai acuan menyusun rencana tindak lanjut.
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.
Cermat: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus cermat
dalam melakukan melakukan pengumpulan data primer atau sekunder.
Anti Korupsi
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, bruruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi
yaitu adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri.
Mandiri: Saya sebagai seorang Epidemiolog Kesehatan harus mandiri dalam
melakukan pengumpulan data, karena kegiatan tersebut merupakan tanggung
jawabnya.

64
3. Melakukan pengentryan data
 Akuntabilitas
 Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut
seorang atau sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan
menjelaskan aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kata kunci dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung
jawab.
 Tanggungjawab: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan Terampil
bertanggungjawab dalam setiap pengentrian data baik PTM atau Penyakit
menular.
 Nasionalisme
 Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Kata kuncinya adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya
adalah keimanan dan ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah,
dan kesejahteraan.
 Etos Kerja : Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
semangat dalam melakukan pekerjaan dengan dilandaskan niat beribadah kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini mencerminkan sila ke 1 Pancasila.
Etika Publik
 Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kata kuncinya adalah Nilai-nilai yang terdapat dalam Kode Etik PNS sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor
42 Tahun 2004.
 Cermat: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus cermat saat

65
melakukan pengentryan data, agar tidak terjadi kesalahan sehingga
mengakibatkan data tidak terbaca oleh aplikasi.
 Komitmen Mutu
 Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai keunggulan
produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai dengan
kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata kunci dari
komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi itu sendiri.
 Cepat: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus cepat dalam
melakukan pengentryan data agar data yang dientry segera dapat dilakukan
pemetaan.
 Anti Korupsi
 Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan penolakan
dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak baik, buruk,
curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian, melanggar
norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari anti korupsi
yaitu adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri.
 Jujur: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus jujur dalam
melakukan pengentryan data, karena merupakan tanggung jawabnya dalam
bekerja.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan
kegiatan ini:
Pada pelaksanaan kegiatan melakukan pemetaan data menggunakan aplikasi epi
info bahwa seorang epidemiolog kesehatan harus profesional dalam
menggunakan aplikasi dalam memudahkan pekerjaanya, transparan dan terbuka
terhadap atasan dan rekan kerja dalam menyajikan data hasil pemetaan. Mampu
berkoordinasi dan berkomunikasi dengan atasan dan rekan kerja.
Sleman , 10 November
Disetujui oleh:
Mentor

Sri Mujianto,SKM.MPH
NIP. 19690201 199402 2 003

66
Bukti Fisik Laporan Kegiatan 3

Hari/tanggal : Selasa, 30 Oktober 2019


Waktu : 12.00 WIB-Selesai
Tempat : Ruang UKM Puskesmas Depok II
Sub Kegiatan : Melakukan penginstalan aplikasi epi info

Gambar 15. Langkah Awal Penginstalan Epi Info

67
Gambar 16. Persetujuan Penginstalan Epi Info

Gambar 17. Proses Penginstalan Aplikasi Epi Info

68
Notulen Kegiatan 3

Hari/tanggal : Selasa, 30 Oktober 2019


Waktu : 12.00 WIB-Selesai
Tempat : Ruang UKM Puskesmas Depok II
Sub Kegiatan : Melakukan penginstalan aplikasi epi info

Berikut ini adalah notulensi kegiatan yang dilakukan:


1. Terinstalnya aplikasi pengolah data pemetaan sederhana berupa epi info.
2. Tujuan penginstalan aplikasi epi info yaitu memudahkan dalam membuat peta
penyebaran DBD.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Depok II Pelaksanan Kegiatan

Sri Mujianto, SKM.MPH Dwi Winarti,A.Md.KL


NIP. 19690201 199402 2 003 19951209 201903 2 011

69
Hari/tanggal : Jumat, 1-7 November 2019
Waktu : 09.00 WIB-Selesai
Tempat : Ruang UKM Puskesmas Depok II
Sub Kegiatan : Melakukan pengumpulan dan pemilahan data

Gambar 18. Pengumpulan dan Penyortiran Data Dari Google Drive

Gambar 19. Data Mentah dari google drive

70
Gambar 20. Pengelompokan Berdasarkan Bulan dan DF DHF

Gambar 21. Pengumpulan Titik Koordinat dan Pengelompokan Latitude


Longitude

71
Notulen Kegiatan 3

Hari/tanggal : Jumat, 1-7 November 2019


Waktu : 09.00 WIB-Selesai
Tempat : Ruang UKM Puskesmas Depok II
Sub Kegiatan : Melakukan pengumpulan dan pemilahan data

Berikut ini adalah notulensi kegiatan yang dilakukan:

1. Terpilahnya data DBD di puskesmas Depok II yang akan dilakukan pemetaan data.
2. Tujuan pemilahan data yaitu untuk memisahkan data DBD dan DF serta
pengelompokan berdasarkan Dusun.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Depok II Pelaksanan Kegiatan

Sri Mujianto, SKM.MPH Dwi Winarti,A.Md.KL


NIP. 19690201 199402 2 003 19951209 201903 2 011

72
Hari/tanggal : Jumat, 9 November 2019
Waktu : 09.00 WIB-Selesai
Tempat : Ruang Sanitasi dan Surveilans Puskesmas Depok II
Sub Kegiatan : Melakukan pengentryan data ke dalam aplikasi

Gambar 22. Proses Memasukan Data yang Akan Dipetkan Ke Dalam Aplikasi

Gambar 23. Memasukan File Data Excel yang Akan Dilakukan Pemetaan

73
Gambar 24. Proses Memasukan Sheet Data yang Akan Dipetkan Ke Dalam
Aplikasi

74
Notulen Kegiatan 3

Hari/tanggal : Jumat, 9 November 2019


Waktu : 09.00 WIB-Selesai
Tempat : Ruang Sanitasi danP2P Puskesmas Depok II
Sub Kegiatan : Melakukan pengentryan data ke dalam aplikasi

Berikut ini adalah notulensi kegiatan yang dilakukan:

1. Terentrynya data DBD ke dalam aplikasi.


2. Tujuan pengentryan data dengan memasukan file excel ke dalam aplikasi yaitu
untuk memudahkan dalam melakukan pemetaan data dengan aplikasi secara
otomatis.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Depok II Pelaksanan Kegiatan

Sri Mujianto, SKM.MPH Dwi Winarti,A.Md.KL


NIP. 19690201 199402 2 003 19951209 201903 2 011

75
LAPORAN KEGIATAN 3
Membuat pemetaan DBD sederhana dengan menggunakan aplikasi Epi Info

Kepada Yth. Bapak Sri Mujianto SKM, MPH


Kepala Puskesmas Depok II
Di Sleman

Pendahuluan
Kegiatan Pembuatan pemetaan sederhana dengan menggunakan epi info bertujuan
untuk memudahkan dalam penyajian data berbentuk peta.Dengan melakukan pemetaan
menggunakan aplikasi epi info diharapkan seorang epidemiolog harus mampu
menggunakan aplikasi berbasis epi info minimal dalam hal pemetaan dan pengolahan data
sesuai dengan tupoksinya.
Kegiatan yang dilaksanaka
Kegiatan pembuatan pemetaan sederhana dengan menggunakan epi info
berlangsung dari tanggal 31 Oktober-9 November 2019. Pada kegiatan ini terdapat 3 sub
kegiatan yaitu: menginstal aplikasi epi info, melakukan pengumpulan dan penyortiran
data, melakukan entry data ke dalam aplikasi yang dipilih.
Kendala dan Solusi
Aplikasi Epi Info sempat tidak bisa dibukak, dikarenakan didalam komputer tidak
terdapat aplikasi.Solusi yang dilakukan yaitu mendownload aplikasi terlebih dahulu dari
google chroom.
Penutup
Kegiatan telah terlaksana dengan cukup lancar.Semoga dengan adanya
penginstalan aplikasi epi info data penyakit baik menular dan tidak menular dapat
dilakukan pemetaan untuk memudahkan dalam melihat sebaran kasus kjadiannya.

76
Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS Kegiatan 4

Kegiatan/Sub Melakukan Sosialisasi Perlunya Pemetaan Data Secara


Kegiatan Periodik
a. Mengkonsultasikan data hasil pemetaan kepada
pimpinan
b. Mensosialisasikan data hasil pemetaan serta
pentingnya pemetaan data.
Tanggal 22 November-28 November 2019
Tingkat Capaian 100% dilihat dari beberapa indikator berikut ini:
1. Terlaksananya konsultasi kepada atasan sebanyak 1
kali
2. Terlaksananya sosialisasi pentingnya pemetaan data
kepada rekan kerja sebanyak 1 kali.
Deskripsi Proses Melakukan sosialisasi perlunya pemetaan data secara
periodik langkah pertama yang dilakukan yaitu melakukan
konsultasi dengan mentor tentang hasil pemetaan yang
dihasilkan pada tanggal 23 November 2019. Kemudian
langkah kedua yaitu melakukansosialisasi kepada rekan
kerja tentang hasil pemetaan yang dilakukan,
menginformasikan sebaran kejadian DBD dengan
kejadian terbanyak atau menunjukan wilayah yang
merupakan endemis DBD. Kegiatan tersebut
dilaksanakaan pada tanggal 26 November 2019.
Hambatan Hambatan yang ditemui pada pelaksanaan kegiatan ini
yaitu berkenaan dengan waktu sosialisasi.
Solusi Mencari waktu disela pertemuan.
Daftar Lampiran a. Notulensi kegiatan
b. Dokumentasi kegiatan
c. Notulensi rapat
d. Laporan kegiatan

77
Penjelasan Keterkaitan Kegiatan/Sub Kegiatan dengan Nilai-Nilai Mata
Pelatihan:
Manajemen ASN
Profesionalitas: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog harus profesional dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan hasil pemetaan yang dilakukan.
Whole Of Government
Koordinasi: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus mampu
berkoordinasi dengan teman sejawat untuk meminta masukan dan saran kepada
atasan dan teman sejawat.
Pelayan Publik
Transparan: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan transparan
dalam menyampaikan hasil pemetaan.
Sub Kegiatan
1. Mengkonsultasikan data hasil pemetaan kepada pimpinan
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut
seorang atau sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan
menjelaskan aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya. Kata kunci dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah
tanggung jawab.
Tanggung Jawab: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog kesehatan harus
bertanggung jawab menyampaikan hasil pemetaan kepada kepala Puskesmas
untuk ditindak lanjuti.
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Kata kuncinya adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya

78
adalah keimanan dan ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah,
dan kesejahteraan.
Musyawarah: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog harus
bermusyawarah dengan atasan untuk meminta saran dan masukan atas
pekerjaan yang telah dilakukan. Hal ini mencerminkan sila ke 4 Pancasila.
Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kata kuncinya adalah Nilai-nilai yang terdapat dalam Kode Etik PNS sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor
42 Tahun 2004.
Sopan santun:Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
berperilaku sopan dan santun saat berhadapan dengan atasan ataupun dengan
semua teman di tempat kerja.
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai
keunggulan produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata
kunci dari komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi
itu sendiri.
Inovatif: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan memiliki inovasi
lalu membuat inovasi tersebut dan menyampaikannya kepada pimpinan sebagai
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Anti Korupsi
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan
penolakan dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak
baik, bruruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari
anti korupsi yaitu adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri.
Jujur: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus jujur
menyampaikan kendala yang dihadapi saat proses pembuatan pemetaan data.

79
2. Mensosialisasikan data hasil pemetaan serta pentingnya pemetaan data
Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Akuntabilitas merujuk pada setiap individu, kelompok atau institusi untuk
memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya. Amanah seorang PNS
adalah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik. Akuntabilitas juga menuntut
seorang atau sekelompok orang untuk membuat laporan atau melaporkan dan
menjelaskan aktivitas mereka dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya.
Kata kunci dari akuntabilitas adalah pelaporan, dan nilainya adalah tanggung
jawab.
Tanggung jawab : Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus
bertanggung jawab dalam mensosialisakian hasil pekerjaan kerja yang telah
dilaksanakan.
Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti luas adalah pandangan tentang rasa cinta yang wajar
terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Nasionalisme Pancasila adalah pandangan atau paham kecintaan manusia
Indonesia terhadap bangsa dan tanah airnya yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila. Kata kuncinya adalah nilai-nilai dalam sila Pancasila. Nilainya
adalah keimanan dan ketakwaan, toleransi, cinta tanah air, musyawarah,
dan kesejahteraan.
Musyawarah: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan dalam
mensosialisasikan hasil kegiatan diperlukann saran dan masukan guna untuk
meemberbaiki kegiatan yang telah berjalan. Hal ini mencerminkan sila ke 4
Pancasila.
Etika Publik
Etika Publik adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang harus dilakukan
atau bagaimana melakukannya yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu
pada kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang seharusnya dilakukan.
Kata kuncinya adalah Nilai-nilai yang terdapat dalam Kode Etik PNS sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 dan Peraturan Pemerintah Nomor
42 Tahun 2004.

80
Sopan santun: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan dalam
menyampaikan hasil pemetaan kepada rekan kerja harus dengan bahasa sopan
dan santun.
Komitmen Mutu
Komitmen Mutu adalah janji atau prinsip untuk tetap menjamin nilai
keunggulan produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan (customer) sesuai
dengan kebutuhan dan keinginannya, dan bahkan melampaui harapannya. Kata
kunci dari komitmen mutu adalah inovasi. Nilainya adalah kualitas dan inovasi.
Inovatif: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus memiliki
inovasi dalam membuat penyajian data berupa pemetaan.
Anti Korupsi
Anti Korupsi merupakan suatu tindakan yang mengarah pada kegiatan
penolakan dan menghindari kegiatan korupsi yang berupa kegiatan yang tidak
baik, bruruk, curang, dapat disuap, tidak bermoral, menyimpang dari kesucian,
melanggar norma-norma agama, material, mental, dan umum. Kata kunci dari
anti korupsi yaitu adalah kejujuran. Nilainya adalah kejujuran itu sendiri.
Jujur: Saya sebagai seorang CPNS Epidemiolog Kesehatan harus menyampaikan
dengan jujur dan transparan tentang hasil pemetaanya pekerjaannya.
Makna yang diperoleh secara pribadi oleh peserta dalam pelaksanaan
kegiatan ini:
Pada pelaksanaan kegiatan melakukan sosialisasi rencana pemetaan penulis
memperoleh pengalaman bahwa seorang Epidemiolog kesehatan harus
bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatannya dan senantiasa melaporkan
kepada atasan atas apa yang dikerjakan. Dalam kegiatan sosialisasi kepada rekan
kerja ini dapat meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar rekan kerja dan
tim UKM.
Sleman , 28 November
Disetujui oleh:
Mentor

Sri Mujianto,SKM.MPH
NIP. 19690201 199402 2 003

81
Notulen Kegiatan 4

Hari/tanggal : Kamis, 23November 2019


Waktu : 13.00 WIB-selesai
Tempat : Puskesmas Depok II
Sub kegiatan : Melakukan konsultasi dengan pimpinan

Berikut ini adalah notulensi kegiatan yang dilakukan:

1. Terlaksananya konsultasi dengan pimpinan sebanyak 1 kali.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Depok II Pelaksanan Kegiatan

Sri Mujianto, SKM.MPH Dwi Winarti,A.Md.KL


NIP. 19690201 199402 2 003 19951209 201903 2 011

82
Hari/tanggal : Sabtu, 26 Oktober 2019
Waktu : 07.30 WIB-08.00 WIB
Tempat : Ruang Aula Puskesmas Depok II
Kegiatan : Melakukan sosialisasi pentingnya pemetaan data

Gamabar 25. Proses sosialisasi dengan rekan kerja

83
Notulensi Rapat

Hari Tanggal : Selasa,26 November 2019


Waktu : 07.30WIB-08.00 WIB
Topik Kegiatan : Sosialisasi Pentingnya Pemetaan Data
Tempat : Ruang Aula Puskesmas Depok II
Peserta Sosialisasi : Seluruh karyawan puskesmas Depok II
Susunan Kegiatan : 1. Pembukaan
2. Sosialisasi
3. Penutup
Hasil Kegiatan
1. Pembukaan
Acara dibuka dengan berdoa menurut keyakinan masing-masing.
2. Penyampaian Sosialisasi
a. Tujuan dilakukan sosialisasi pentingnya pemetaan DBD:
1) Memberi pemahaman bahwa melalui pemetaan, informasi tentang titik dan
angka sebaran penyakit dapat lebih mudah dipahami sebagai pertimbangan
pengambilan keputusan.
2) Menyajikan data dalam bentuk peta atau visual yang mudah dipahami.
3) Memudahkan dalam mengatahui persebaran kejadian DBD tahun 2019.
Penyajian data dalam dalam bentuk pemetaan dipilih karena memberikan
informasi dalam bentuk pemetaan lebih mudah dipahami oleh programer dan tim
UKM. Penggunaan Epi Info dibidang kesehatan yaitu sebagai penyedia data
atribut dan spasial yang mampu menggambarkan distribusi penderita suatu
penyakit, pola atau model sebaran penyakit dan fasilitas pendukungnya.Melalui
pemetaan sebaran penyakit diharap informasi tentang titik dan angka sebaran
penyakit dapat lebih mudah diakses sebagai pertimbangan pengambilan
keputusan.Sehingga melalui epi info dapat ditelusur alamat penderita, dari
pembuatan pemetaan ini didapatkan hasil berupa peta yang dapat diakses melalui
epi info dan dapat ditelusur lokasi kejadiannya 3 besar dusun yang memiliki kasus
tertinggi.Serta diperoleh hasil peta sebaran DBD di Puskesmas Depok II dengan
berbasis aplikasi Epi Info.

84
4. Penutup
Acara ditutup pada pukul 08.00 WIB dengan membaca doa berdasarkan keyakinan
masing-masing.

Notulen

Dwi Winarti,A.Md.KL
19951209 201903 2 011

85
LAPORAN KEGIATAN 4
Melakukan sosialisasi recnana pemetaan DBD kepada rekan kerja

Kepada Yth. Bapak Sri Mujianto SKM, MPH


Kepala Puskesmas Depok II
Di Sleman

Pendahuluan
Kegiatan Sosialisasi rencana pemetaan DBD kepada rekan kerja bertujuan
untuk menyajikan data kejadian DBD dalam bentuk pemetaan, memudahkan
memberikan informasi kepada lintas program dan UKM, melalui pemetaan diharap
informasi tentang titik dan angka sebaran penyakit dapat lebih mudah dipahami
sebagai pertimbangan pengambilan keputusan.
Kegiatan yang dilaksanaka
Kegiatan Melakukan sosialisasi pentingnya pemetaan data berlangsung
pada tanggal 23 Oktober sampai 30 Oktober 2019. Pada kegiatan ini terdapat 2 sub
kegiatan yaitu: mengkonsultasikan kepada pimpinan dan mensosialisasikan
pentingnya pemetaaan DBD kepada pegawai/tim UKM.
Kendala dan Solusi
Pada saat pelaksanaan sosialisasi kepada rekan kerja terdapat beberapa
kendala yang dihadapi penulis yaitu sulitnya mengumpulkan rekan-rekan dalam 1
waktu dikarekanakan banyak rekan yang dinas luar. Solusi yang dilakukan yaitu
mengambil waktu siang hari dimana rekan-rekan seteleh kembali dari rapat/dinas
luar.
Penutup
Kegiatan telah terlaksana dengan cukup lancar.Semoga dengan adanya
kegiatan sosialisasi pentingnya pemetaan data, kedepannya semua data baik
menular atau tidak menular dapat terpetakan dan teranalisa dengan baik.

86
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
1. Kondisi sebelum Aktualisasi Nilai-Nilai Profesi PNS dan Sesudah Aktualisasi
Nilai-Nilai Profesi PNS
Kondisi sebelum aktualisasi yaitu belum adanya pemetaan data baik penyakit
menular ataupun tidak menular di Puskesmas Depok II kemudian Sesudah
aktualisasi Nilai-nilai Profesi PNS terdapatnya sebuah peta penyakit menular
Demam Berdarah Dengue di Puskesmas Depok II yang meliputi data sebaran
penyakit DBD di wilayah Condongcatur dari Bulan Januari sampai September.
2. Hambatan dan Solusi Selama Aktualisasi Nilai-nilai Profesi PNS
Hambatan yang dihadapi selama aktualisasi yaitu sulitnya untuk mengumpulkan
rekan kerja pada saat akan sosialisasi rencanya pemetaan dikarenakan banyak
rekan kerja yang memiliki tugas diluar dan sedang menghadiri pertemuan,
kemudian aplikasi sempat tidak dapat dibuka karena laptope belum ada aplikasi
pendukung. Solusi yang digunakan untuk menyelesaikan hambatan yang terjadi
yaitu mencari waktu dimana rekan kerja setelah melakukan kegiatan diluar
sehingga kegiatan sosialisasi dapat terlaksana, kemudian menginstal aplikasi
pendukung di google chroom sehingga aplikasi dapat digunakan.
3. Pelajaran yang Didapatkan Selama Aaktualisasi Nilai-Nilai Profesi PNS
a. Seorang PNS harus memiliki tanggung jawab terhadap tupoksinya, sebagai
seorang epidemiolog harus mengolah data sehingga dapat diseberluaskan
sebagai informasi.
b. Inovativ, sebagai seorang PNS harus memiliki ide dan kreativitas bagaiama
data yang terkumpul dapat dengan mudah dipahamai baik oleh rekan kerja
atau masyarakat umum yaitu salah satu cara dengan melakukan pemetaan.
c. Sebagai seorang PNS harus saling menghormati sesama rekan kerja,
berkomunikasi dengan baik, bermusyawarah dan saling menghormati dalam
rangka mencapai tujuan bersama yaitu melayani masyarakat.

89
B. SARAN

1. Kepala Puskesmas
Penulis menuliskan saran kepada kepala puskesmas untuk menyediakan anggaran
pencetakan poster hasil pemetaan data penyakit menular yang berpotensi KLB di
tahun depan.
2. Koordinator UKM
Penulis menuliskan saran kepada koordinator UKM untuk bersama sama
menyebarluaskan data hasil pemetaan kejadian penyakit menular khususnya DBD
kepada lintas sektor (kelurahan dan kecamatan) sebagai bentuk kewaspadaan dini.

C. RENCANA ASKI PERBAIKAN AKTUALISASI NILAI-NILAI


1. Melanjutkan kembali nilai-nilai ANEKA seperti:
a. Nilai tanggungjawab: Sebagai seorang PNS harus bertanggung jawab terhdap
tupoksinya, melakukan pengumpulan, analisis data dan penyebarluasan
informasi dan melaporkan segera kepada atasan terhdap pekerjaan yang
dilakukkannya.
a. Nilai musyawarah: Seorang PNS harus bermusyawarah bersama atasan
ataupun rekan kerja untuk meminta saran dan masukan untuk tindak lanjut
kegiatan yang akan dilakukan.
b. Nilai Anti Korupsi: Seorang PNS harus jujur dalam melaporkan apa adanya
data yang diperolh dari masyarakat atau instansi terkait tanpa melebihkan
atau mngurangkan data.
c. Koordinasi: Seorang PNS harus berkoordinasi dan komunikasi baik dengan
rekan kerja atau atasan terhadap apa yang akan dilaksanakan atau penyusunan
rencana seperti apa yang digunakan untuk tindak lanjut.
2. Melanjutkan kembali kegiatan sesuai dengan tupoksi yang sudahada, dengam
mengembangkan pengolahan dan analisa data dengan aplikasi yang lebih baik.
3. Mencari alternative dalam pengolahan dan analisa data berbasis GIS atau aplikasi
yang lebih terkini sehingga hasil pengolahan data yang muncul adalah langsung
ke wilayah desa Condongcatur bukan global secara umum.
4. Kedepannya tidak hanya data DBD saja yang dipetakan, akan tetapi data baik
penyakit tidak menular ataupun menular dapat dipetakan sehingga pengelolaan

90
data menjadi lebih baik dan mudah dalam penggunanaan penyusunan rencana
tindak lanjut.
5. Kedepannya data hasil pemetaan bulan Januari-Desember dapat disebarluaskan
kepada lintas sektor (kelurahan dan kecamatan) sebagai informasi dan
kewaspadaan dini wilayah-wilayah yang berpotensi terjadi kejadian DBD.

91
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.Jakarta :


Pemerintah Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit
Menular. Jakarta : Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 949/MENKES/SK/VII/2004
tentang Pedoman Penyelenggaraan Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa
(KLB).Jakarta: Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 2012 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negari Sipil. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 17/KEP/M.PAN/11/2000
tentang Jabatan Fungsional Epidemiolog Kesehatan Dan Angka Kreditnya. Jakarta:
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
Peraturan Daerah Kabupaten Sleman Nomor 9 Tahun 2016 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2016-2021. Sleman: Pemerintah
Daerah Kabupaten Sleman
Peraturan Bupati Sleman Nomor 14 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Budaya
Pemerintahan Satriya di Kabupaten Sleman: Bupati Sleman
Fatimah, Elly dan Erna Irawati.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon CPNS, Manajemen
Aparatur Sipil Negara.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Idris, Irfan, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS, Analisis Isu
Kontemporer.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Kemenkes (2017). Demam Berdarah Dengue. Dikutip 19 Oktober 2019.
http://www.depkes.go.id/development/site/depkes/index.php?cid=117042500004&i
d=demam-berdarah-dengue-dbd-.html.
Kumorotomo, Wahyudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan II, Etika Publik.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia
Kusumasari, Bevaola, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan II, Akuntabilitas.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara
RepublikIndonesia
Latief, Yudi, dkk. 2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,
Nasionalisme.Jakarta : Lembaga Administrasi Negara RepublikIndonesia
Purwanto, Erwan Agus, dkk. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Pelayanan
Publik.
Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara Republik Indonesia
Suwarno, Yogi dan tri atmojo sejati. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS Whole of
Goverment.Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara Republik Indonesia
Tim penulis Komisi Pemberantasan Korupsi.2015.Modul Pendidikan dan Pelatihan

92
Prajabatan Golongan II, Anti korupsi.Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara
Republik Indonesia
Yuditha, Michelle Rizky.2019.Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai
Negeri Sipil Sebagai Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan Ahli Pertama
Dalam Optimalisasi Validasi Data Organisme Pengganggu Tumbuhan Utama
Pada Tanaman Padi Di Daerah IstimewaYogyakarta.Yogyakarta
Yuniarsih, Tjutju dan Muhammad Taufik.2015. Modul Pendidikan dan Pelatihan
Prajabatan Golongan II, Komitmen Mutu.Jakarta: Lembaga Adminitrasi Negara
Republik Indonesia

93
A. Lembar Konsultasi(Coach dan Mentor)

B. Undangan Mentor

C. Surat Pernyataan Mentor

D. Lembar Form Masukkan (Penguji, Coach dan Mentor)

E. Lembar Komitmen

F. Slide Presentasi Rancangan Aktualisasi

G. Slide Presentasi Laporan Aktualisasi

H. Jadwal Aktualisasi

I. Presensi Kehadiran

J. Foto Bimbingan Laporan


A. Lembar Konsultasi Coach dan Mentor
B. Undangan Mentor
C. Surat Pernyataan Mentor
D. Lembar Form Masukan Penguji Mentor dan Coach
E. Lembar Komitmen
F. SlidePresentasi Rancangan Aktualisasi
Jadwal Aktualisasi
No Waktu Pelaksanaan
Kegiatan Oktober November
23 24 25 26 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
1 Melakukan sosialisasi
rencana pemetaan
DBD kepada rekan
kerja
2 Membuat peta
kejadian DBD
3
Membuat pemetaaan
DBD sederhana
dengan menggunakan
aplikasi Epi Info
4
Melakukan sosialisasi
perlunya pemetaan
data secara periodik

Keterangan:

Habituasi

Hari Libur
G.
H. FOTO BIMBINGAN LAPORAN

Anda mungkin juga menyukai