Anda di halaman 1dari 58

KEMENTERIAN DALAM NEGERI

REPUBLIK INDONESIA

RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL
GOLONGAN II

“DIGITALISASI PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN


MENGGUNAKAN BARCODE DI RSUD INDRASARI RENGAT”

Disusun oleh:

Nama : Febrianti Ningsih, A.Md.Kep


NIP : 199802202022032003
Jabatan : Pelaksana/Terampil – Perawat
Instansi : RSUD Indrasari Rengat
Kelas/Kelompok : A28/2
No. Presensi : A28.2.13

PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA


KEMENTERIAN DALAM NEGERI REGIONAL BUKITTINGGI
REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

JUDUL : DIGITALISASI PELAPORAN INSIDEN


KESELAMATAN PASIEN MENGGUNAKAN
BARCODE DI RSUD INDRASARI RENGAT

NAMA : FEBRIANTI NINGSIH, A.Md.Kep


NIP : 199802202022032003
PANGKAT/GOL : PENGATUR/II.c
JABATAN : PELAKSANA/TERAMPIL PERAWAT
INSTANSI : PEMERINTAH KOTA INDRAGIRI HULU
KELAS/KELOMPOK : A28/2
NO. PRESENSI : A28.2.13

Disetujui untuk diimplementasikan pada tahap Habituasi, dan selanjutnya


diujikan pada Seminar Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Golongan II
Angkatan/Kelompok XXVIII/2 yang dilaksanakan pada tanggal 29 September
2022 di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam
Negeri.

Rengat, 29 September 2022

Coach, Mentor,

ARYO FERNANDES, S.SI Ns. ARDIANTO, M.Kep


NIP. 19850112 201001 1 020 NIP. 19810205 200501 1 006

BERITA ACARA
i
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI

Pada Hari : Kamis


Tanggal : 29 September 2022
Pukul : 08.00 - 17.00 WIB
Tempat : Kabupaten Indragiri Hulu

Telah Diseminarkan Rancangan Aktualisasi Latsar CPNS Angkatan XXVIII


Tahun 2022

JUDUL : DIGITALISASI PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN


PASIEN MENGGUNAKAN BARCODE DI RSUD
INDRASARI RENGAT
DISUSUN OLEH : FEBRIANTI NINGSIH, A.Md.Kep
KELAS : A28
NO. PRESENSI : A28.2.13
INSTANSI : PEMERINTAH KOTA INDRAGIRI HULU
JABATAN : TERAMPIL PERAWAT

Dan telah mendapat pengujian/komentar/masukan/saran dari Penguji, Mentor


dan Coach/Moderator.

COACH PESERTA

ARYO FERNANDES, S.SI FEBRIANTI NINGSIH, A.Md.Kep


NIP. 19850112 201001 1 020 NIP. 19920827 202203 2 002

PENGUJI MENTOR

Drs. DESWAN SYAM, M.Si Ns. ARDIANTO, M.Kep


NIP.19761211 199511 1 001 NIP. 19810205 200501 1 006

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah yang Maha Kuasa, karena atas ridho-Nya
lah penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi yang
berjudul “DIGITALISASI PELAPORAN INSIDEN KESELAMATAN PASIEN
MENGGUNAKAN BARCODE DI RSUD INDRASARI RENGAT” guna
memenuhi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan Latihan Dasar
CPNS Golongan II Angkatan XXVIII pada PPSDM Kementerian Dalam Negeri
Regional Bukittinggi Tahun 2022.
Dalam proses penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis menyadari
telah mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, saran, dan motivasi dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Aryo Fernandes, S.Si selaku Coach yang memberikan arahan dan
masukan kepada penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
2. Bapak Drs. Deswan Syam, M.Si, selaku penguji yang telah memberikan
masukan, saran dan kritik yang membangun untuk penyempurnaan
rancangan aktualisasi ini
3. Bapak Ns. Ardianto, M.Kep selaku Mentor dan Kepala Seksi Keperawatan
RSUD Indrasari Rengat yang telah memberikan masukan dan saran guna
memperbaiki tulisan ini.
4. Seluruh panitia Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil dan staf Pusat
Pengembangan Sumber Daya Manusia Regional Bukittinggi.
5. Seluruh Bapak/Ibu Widyaiswara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
Angkatan XXVIII yang telah membagikan ilmunya yang berharga utuk
penulis
6. Seluruh staf UPTD RSUD Indrasari Rengat.

iii
7. Semua rekan-rekan seperjuangan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Golongan II dan III Angkatan XXIV-XXX Tahun 2022, terutama pada
angkatan XXVIII kelompok 2 atas Inspirasi, kekompakan, bantuan, dan
dukungannya.
8. Semua pihak yang telah memberikan dukungan dan telah membantu dalam
penyelesaian rancangan pelaksanaan aktualisasi ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu
9. Kedua orang tua yang selalu memberikan doa dan dukungannya kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa Laporan Rancangan Aktualisasi ini tidak lah
sempurna dan masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mohon
maaf serta berharap adanya kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan Laporan Rancangan Aktualisasi ini. Akhir kata semoga Laporan
Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya bagi
penulis.

Rengat, 29 September 2022


Peserta

Febrianti Ningsih, A.Md.Kep


NIP.19980220 202203 2 003

iv
DAFTAR ISI

Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN RANCANGAN AKTUALISASI............................ i
BERITA ACARA SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI........................... ii
KATA PENGANTAR...................................................................................... iii
DAFTAR ISI.................................................................................................... v
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan ........................................................................................... 4
C. Ruang Lingkup .............................................................................. 5
BAB II PROFIL INSTANSI DAN PESERTA ................................................ 6
A. Profil Instansi ................................................................................ 6
B. Profil Peserta ................................................................................ 18
BAB III RANCANGAN AKTUALISASI ........................................................ 21
A. Deskripsi Isu .................................................................................. 21
1) Isu Ke-1..................................................................................... 21
2) Isu Ke-2 .................................................................................... 23
3) Isu Ke-3 .................................................................................... 24
B. Penetapan Core Isu ....................................................................... 26
C. Analisis penyebab Core Isu ........................................................... 28
D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu ....................................... 30
E. Matrik Rancangan Aktualisasi ....................................................... 32
F. Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi NND PNS (BerAKHLAK). 45
BAB IV RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI ......................... 46
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 47

v
DAFTAR TABEL
Halaman

Table 2.1 Jumlah Tenaga Kesehatan/Tenaga Non Kesehatan


RSUD Indrasari Rengat Tahun 2020 ..................................... 13
Table 2.2 Jenis Bangunan RSUD Indrasari Rengat Tahun 2020 .......... 14
Table 3.1 Penetapan Core Isu menggunakan APKL ............................. 27
Tabel 3.2 Analisis Penyebab Isu dengan Teknik USG .......................... 30
Tabel 3.3 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi ................................. 45
Tabel 4.1 Rencana Jadwal Kegiatan Aktualisasi ................................... 46

vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 RSUD Indrasari Rengat ............................................................ 6
Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSUD Indrasari Rengat ............................ 17
Gambar 3.1 Laporan Insiden Keselamatan Pasien Terakhir ....................... 23
Gambar 3.2 Pengunjung RSUD Indrasari Meletakkan Masker di Dagu ...... 24
Gambar 3.3 Tempat Sampah di Ruang Tunggu pasien ............................... 25

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan bagi

masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan tujuan

agar terwujudnya derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi

masyarakat. Upaya kesehatan yang dilakukan melalui pendekatan

pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan

pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara menyeluruh,

terpadu dan berkesinambungan. Salah satu fungsi rumah sakit dalam

melaksanakan tugasnya yaitu memberikan pelayanan medis dan

keperawatan.

Perawat harus memberikan perawatan yang aman bagi pasien,

maka perawat berperan dalam keselamatan pasien yaitu dengan

bertanggungjawab untuk memastikan perawatan yang aman dan tidak

membahayakan pasien. (Permenkes, 2017)

Patient safety atau keselamatan pasien masih menjadi isu global

sampai saat ini sejak Institute Of Medicine (IOM) menerbitkan laporan To

Err is human tahun 2000. James (2013) dalam Elkin, Johnson, Callahan &

Classen (2016) menyatakan bahwa kematian berhubungan dengan

keselamatan pasien bisa terjadi setiap tahun antara 200.000 samapai

440.000 jiwa. Di Indonesia jika ditinjau dari akibat insiden pada 13 Agustus

2020 tercatat 2,20% menyebabkan kematian, 0,59% cedera berat

1
(Irreversible), 5,04% cedera sedang (Reversible), 12,92% cedera ringan

dan 79,35% tidak menyebabkan cidera (Kemenkes, 2020)

Pelaporan insiden keselamatan pasien merupakan merupakan

indikator penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan kesehatan.

Berdasarkan Kemenkes RI tahun 2017 menyatakan bahwa pelaporan

insiden keselamatan pasien dilakukan dengan tujuan untuk menurunkan

insiden dan mengoreksi sistem dalam rangka meningkatkan keselamatan

pasien dan bukan untuk menyalahkan (non blaming). Cara pelaporan

insiden keselamatan pasien di RSUD Indrasi Rengat selama ini

menggunakan sistim manual yaitu dengan menggunakan formulir. Banyak

nya tenaga kesehatan yang tidak melaporkan insiden dikarenakan

seringnya formulir laporan insiden tidak tersedia di ruangan sehingga

kejadian dilaporkan lebih dari 48 jam, kemudian banyak nya penemu

insiden tidak melaporkan karena takut identitasnya diketahui sebagai

pelapor. Cara seperti ini memiliki beberapa kelemahan, untuk melaporkan

insiden maka pelapor harus mencari formulir pelaporan insiden

keselamatan pasien dan mengumpulkan kepada tim PMKP rumah sakit

kemudian tim PMKP akan merekap kertas tersebut dengan mengetik ulang.

Sementara itu, teknologi informasi telah berkembang sangat pesat dimana

penggunaan teknologi digital semakin meningkat setiap waktunya.

Kehidupan manusia di era sekarang ini hampir sulit lepas dari keberadaan

teknologi digital. Oleh karena itu, pelaporan insiden keselamatan pasien

melalui media digital dipandang efektif dan efisien karena bersifat mobile,

2
lebih menghemat waktu, tidak perlu menggunakan kertas dan dapat

menjaga kerahasiaan identitas pelapor dan mudah dalam akses

penggunaannya.

Inovasi yang dapat dilakukan sebagai pengganti dari era pengisian

formulir pelaporan insiden keselamatan pasien yang bersifat manual adalah

inovasi pelaporan insiden keselamatan pasien yaitu menggunakan formulir

digital berbasis google form. Google form merupakan salah satu aplikasi

berupa template formulir atau lembar kerja yang dapat dimanfaatkan secara

mandiri ataupun bersama-sama untuk tujuan mendapatkan informasi

pengguna. Template ini sangat mudah dipahami dan digunakan, bebas

kertas, analisis cepat dan mudah didokumentasikan. Dengan demikian,

inovasi pelaporan insiden keselamatan pasien digital berbasis google form

diharapkan mampu menjadi terobosan baru bagi permasalahan yang

terjadi.

Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk mengangkat isu

belum optimalnya pelaporan insiden keselamatan pasien dengan gagasan

kreatif penyelesaiannya yaitu “DIGITALISASI PELAPORAN INSIDEN

KESELAMATAN PASIEN MENGGUNAKAN BARCODE DI RSUD

INDRASARI RENGAT.”

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

3
Melakukan aktualisasi sebagai wujud pencapaian tertinggi dengan

memanfaatkan seluruh kemampuan dan sumberdaya yang ada melalui

gagasan pemecahan isu dengan menerepkan dan

mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, yaitu BerAKHLAK

(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal,

Adaptif, Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas di lingkungan kerja

RSUD Indrasari Rengat.

2. Tujuan Khusus

a. Memanfaatkan teknologi digital sebagai media untuk

mempermudah pelaporan insiden keselamatan pasien.

b. Mengetahui insiden keselamatan pasien yang terjadi di RSUD

Indrasari Rengat

c. Memberikan kontribusi terhadap organisasi melalui kegiatan yang

inovatif

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam rancangan aktualisasi ini berfokus pada

penggunaan google form sebagai media pelaporan insiden keselamatan

pasien. Google form merupakan sebuah layanan dari Google yang

memungkinkan penggunanya untuk membuat survei kuesioner, formulir,

atau semacamnya dengan basis online atau digital. Formulir pada

pelaporan insiden keselamatan pasien berpedoman pada Permenkes

No.11 tahun 2017. yaitu berisikan daftar pertanyaan yang terstruktur

4
dengan jawaban pilihan ganda menggunakan pengukuran skala likert dan

jawaban tidak terstruktur berupa pertanyaan dengan jawaban bebas

dimana responden dapat menyampaikan kronologi kejadian. Kegiatan ini

melibatkan petugas ruangan sebagai sasaran sosialisasi. Pelaksanaan

kegiatan akan dilakukan pada masa habituasi selama 42 hari dimulai pada

tanggal 03 Oktober s/d 19 November 2022 di Ruang Rawat Inap RSUD

Indrasari Rengat.

5
BAB II
PROFIL INSTANSI DAN PESERTA

A. Profil Instansi

1. Sejarah Singkat RSUD Indrasari Rengat

Gambar 2.1 RSUD Indrasari Rengat

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Rengat Kabupaten Indragiri

Hulu pada awalnya berlokasi di Kota Rengat, Kecamatan Rengat (saat

ini mejadi Puskesmas Rawat Inap Sipayung Rengat) yang berdiri pada

tahun 1965 bertepatan dengan ditetapkannya Kota Rengat Sebagai

Ibukota Kabupaten Indragiri Hulu sesuai dengan Undang–undang

Nomor 6 Tahun 1965 tentang Pembentukan Daerah tingkat II Indragiri

Hulu.

Seiring dengan pengembangan wilayah yang dilakukan oleh

Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Indragiri Hulu, maka kantor–

kantor pemerintah dan Kantor Pelayanan Publik di Lingkungan

6
Pemerintah Daerah Kabupaten Indragiri Hulu dipindahkan ke Desa

Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat. Hal ini dilakukan karena

keterbatasan lahan untuk pengembangan lebih lanjut pusat

pemerintahan. Oleh karena itu, Rumah Sakit Umum Daerah Rengat

pada Bulan Desember 1991 menempati gedung baru yang berlokasi di

Desa Pematang Reba Kecamatan Rengat Barat di jalan lintas timur.

Pemindahan Lokasi dan operasional secara lengkap RSUD Rengat di

Desa Pematang Reba ini disertai dengan perubahan nama dari RSUD

Rengat menjadi Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat

Kabupaten Indragiri Hulu.

Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat sesuai dengan

Surat Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

194/Menkes/SK/II/1993 tertanggal 26 Februari 1993 merupakan Rumah

Sakit Pemerintah Tipe C yang berada dalam wilayah Pemerintah

Daerah Indragiri Hulu Propinsi Riau. Sebagaimana rumah sakit

pemerintah lainnya Rumah Sakit Umum Indrasari Rengat juga

diharapkan mampu memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien

khususnya masyarakat Kabupaten Indragiri Hulu dan sekitarnya secara

menyeluruh mencakup upaya peningkatan kesehatan (promotif), upaya

pencegahan penyakit (preventif), upaya pemulihan kesehatan

(rehabilitatif) dengan terpadu, merata dan berkesinambungan. Upaya

pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Indrasari

Rengat Kabupaten Indragiri Hulu ini ditujukan kepada semua lapisan

7
masyarakat yang memang membutuhkan jasa pelayanan kesehatan

baik pasien umum, pasien yang memakai asuransi kesehatan nasional

maupun pasien tidak mampu (pasien miskin), serta pasien yang

menggunakan asuransi lainnya.

Struktur Organisasi di Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari

Rengat mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22

Tahun 1994 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja RSUD dan

Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 1994 tentang Organisasi Tata Kerja

Dinas Kesehatan Kabupaten Indragiri Hulu. Penetapan susunan

organisasi serta pengisian jabatan dilakukan pada bulan Maret tahun

1999 dan bulan Agustus 2001 berdasarkan Perda No. 13/1998 dan

Perda No. 7/2001 serta pada tahun 2002 dirubah kembali dengan

kenaikan eselon menurut Perda No. 10/2002. Kemudian diubah

kembali dengan penurunan eselon menurut Perda Nomor 5 Tahun

2008. Berdasarkan PERDA tersebut, kedudukan Rumah Sakit Daerah

Indrasari adalah sebagai Lembaga Teknis Daerah yang merupakan

unsur pendukung tugas Kepala Daerah di bidang pelayanan kesehatan,

dipimpin oleh Seorang Kepala dengan sebutan Direktur yang berada

dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui

Sekretaris Daerah dan secara teknis operasional dikoordinasikan

dengan Dinas Kesehatan. Hal tersebut untuk mengantisipasi bahwa di

Kota Rengat akan bermunculan Rumah Sakit swasta yang akan

menjadi pesaing di masa mendatang. Pada tahun 2014 terjadi

8
perubahan kedua peraturan Bupati Nomor 14 tahun 2008 menjadi

peraturan Bupati Indragiri Hulu Nomor 15 tahun 2014, peraturan ini

mempertegas dan mengembangkan tugas pokok, fungsi dan uraian

tugas bidang-bidang yang ada di RSUD Indrasari.

Status Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari Rengat adalah

Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Non Pendidikan secara

administrasi bertanggung jawab dan berada di bawah Bupati

Kabupaten Indragiri Hulu. Sesuai dengan amanat PP 23 Tahun 2005

dan Permendagri 61 tahun 2006 maka pada Akhir Tahun 2011 RSUD

Indrasari Rengat ditetapkan sebagai SKPD yang melaksanakan Pola

Pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah berdasarkan

Surat Keputusan Bupati Indragiri Hulu Nomor tahun 2011 Tanggal 29

Desember 2012. Tujuan ditetapkannya RSUD Indrasari Rengat menjadi

Badan Layanan Umum Daerah merupakan upaya untuk meningkatkan

Pelayanan dan Kinerja Rumah Sakit.

Selanjutnya dalam proses meningkatkan mutu pelayanan, RSUD

Indrasari Rengat terus berusaha melaksanakan kegiatan yang

mendukung pencapaian pelayanan yang berkualitas dan berkeadilan,

dimana RSUD Indrasari Rengat berupaya mewujudkan pencapaian hal

tersebut dengan penetapan Rumah Sakit sebagai Rumah Sakit yang

sudah terakreditasi dan diakui oleh Komisi Akreditasi Rumah Sakit.

Pada tahun 2017 RSUD Indrasari Rengat telah melalui proses penilaian

dan berhasil mendapatkan pengakuan sebagai Rumah Sakit yang

9
terakreditasi Perdana melalui Akreditasi Program Khusus sampai tahun

2020.

Meskipun RSUD Indrasari Rengat bukan merupakan rumah sakit

non pendidikan, namun pada kenyataannya sejalan dengan berdirinya

Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Pemerintah Propinsi Riau di Rengat

yang sekarang berubah menjadi Poltekes Riau serta Akademi

kebidanan (Akbid) Indragiri Kabupaten Indragiri Hulu maka RSUD

Indrasari Rengat menjadi lahan praktek bagi mahasiswa calon tenaga

kesehatan tersebut, tidak hanya itu, RSUD Indrasari Rengat juga

menjadi lahan praktek bagi siswa SMK yang berada di dalam dan luar

wilayah Indragiri Hulu.

2. Visi-Misi RSUD Indrasari Rengat

a. Visi

Visi RSUD Indrasari Rengat adalah “Merajut keterpaduan

untuk masyarakat Indragiri Hulu lebih sejahtera”.

b. Misi

Misi merupakan peran strategik yang diinginkan dalam

mencapai visi. Untuk mewujudkan visi RSUD Indrasari, ditetapkan

misi sebagai berikut:

1) Peningkatan pelayanan kesehatan masyarakat

2) Menciptakan tata kelola pemerintahan yang melayani

10
3. Tugas Pokok dan Fungsi RSUD Indrasari Rengat

Menurut peraturan Bupati Nomor 15 tahun 2014, Rumah Sakit

Umum Daerah mempunyai tugas pokok menyusun dan melaksanakan

kebijakan daerah di bidang penyelenggaraan upaya penyembuhan dan

pemulihan kesehatan yang dilaksanakan secara serasi, terpadu dan

berkesinambungan dengan upaya peningkatan kesehatan dan

pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan dalam rangka

peningkatan kesehatan dan pencegahan.

Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagai mana yang

dimaksud diatas, Rumah Sakit Umum Daerah Indrasari mempunyai

fungsi, yaitu :

a. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan medis kesehatan

b. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah

dibidang pelayanan medis kesehatan.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang pelayanan medis

kesehatan serta ke tata usahaan RSUD Indrasari.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai

dengan tugas dan fungsinya.

e. Perencanaan strategis bidang pelayanan kesehatan perorangan

f. Pengumpulan, pengelolaan dan pengendalian data terbentuk data

base serta analisa data untuk menyusun program kegiatan

g. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintah daerah di

bidang pelayanan kesehatan perorangan.

11
h. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pelayanan kesehatan

perorangan

i. Penyelenggaraan dan pengawasan standard pelayanan minimal

pegawai negeri sipil daerah yang wajib dilaksanakan bidang

pelayanan kesehatan

j. Penyelenggaraan urusan kesekretariatan pada Rumah Sakit Umum

Daerah

k. Pengkoordinasian, integrasi dan sinkronisasi kegiatan bidang

kepegawaian dilingkungan pemerintah daerah

l. Penyelenggaraan administrasi Pegawai Negeri Daerah

m. Pelayanan Medik

n. Pelayanan Penujang medik dan non medik

o. Pelayanan dan asuhan keperawatan

p. Pelayanan rujukan

q. Pendidikan dan pelatihan bidang kesehatan dan bidang lainnya

sesuai kebutuhan rumah sakit

r. Penelitian dan pengembangan

s. Pengelolaan sumber daya Rumah Sakit

t. Pelayanan fungsi sosial dengan memperhatikan kaidah ekonomi

u. Perencanaan program rekam medik, evaluasi dan pelaporan serta

humas dan pemasaran rumah sakit

v. Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan masyarakat,

lembaga pemerintah dan lembaga lainnya

12
w. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai tugas

dan fungsinya.

4. Sumber Daya Manusia

Guna mendukung pelaksanaan operasional, RSUD Indrasari

Rengat mempunyai kekuatan Sumber Daya Manusia sebanyak 459

orang, terbagi atas 3 (tiga) kategori tenaga yaitu tenaga dengan status

Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 229 orang dan status Non PNS

Tetap sebanyak 117 orang serta Non PNS Tidak Tetap sebanyak 113

orang. Rincian sumber daya manusia di RSUD Indrasari Rengat adalah

sebagai berikut :

Table 2.1 Jumlah Tenaga Kesehatan/Tenaga Non Kesehatan


RSUD Indrasari Rengat Tahun 2020

STATUS
NO JENIS TENAGA NON PNS
NON PNS TIDAK JML
PNS TETAP TETAP
1 TENAGA MEDIS 27 4 13 44
2 TENAGA PENUNJANG
21 11 13 45
MEDIS
3 TENAGA ADMINISTRASI 12 14 15 41
4 BIDANG KEPERAWATAN 124 51 36 211
BIDANG REKAM
5 13 15 12 40
MEDIS & APTRS
6 BIDANG TATA USAHA 32 22 24 78
JUMLAH 229 117 113 459

13
5. Sarana dan Prasarana

Informasi tentang sarana dan prasarana rumah sakit sebagai


berikut :
a. Luas Tanah : 42.606 m2
b. Sarana Air Bersih : PDAM
Sumur Bor Air Tanah
c. Listrik : PLN (165 KVA)
Genset (250 KVA)
d. Pengolahan Limbah Padat: Incenerator
e. Pengolahan Limbah Cair : Ada (Biofiler system)
f. Kendaraan Roda 2 : 6 Unit
g. Kendaraan Roda 4 : 6 Unit Kendaraan
Ambulance
1 Unit Kendaraan Direktur
1 Unit Kendaraan
Ka.Bag.Tata
Usaha
1 Unit pick up
1 Unit untuk Jemputan
Karyawan
h. Telepon : 1 Saluran
i. PABX : 36 EXT
j. Luas Bangunan dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Table 2.2 Jenis Bangunan RSUD Indrasari Rengat Tahun 2020

NO JENIS BANGUNAN LUAS (m²)


1 2 3
1
Gedung Utama (Ruang Bidang
Keperawatan, Ruang Manajemen Lantai
Keuangan, Ruang Rekam medis, Ruang I=1.697,22M2
APTRS, Ruang Kepala Tata Usaha, Ruang Lantai
Direktur, Ruang Tata usaha, Aula, Ruang II=1.049,8M2
Manajemen Program, Ruang Laboratorium
& UTDRS, Apotik Rawat Jalan, Bank Riau,

xiv
Pendaftaran, Radiologi & CT Scan, IGD
Lantai I = 381,8 M2
2 Poliklinik Lantai II = 381,8 M2
3 Ruang Radiologi Lama/Gudang 330 M2
4 ICU 200 M2
Ruang Perawatan Hemodialisa, IPCN, 309,8 M2
5
Ruang Akreditasi
6 Ruang Prawatan Bedah 573,6 M2
7 Rekam Medis 210 M2
8 IPSRS & Gudang Farmasi 495 M2
9 Irna Anak 540 M2
Lantai I = 840 M2
10 Irna Kebidanan & Perinatologi Lantai II = 840 M2
11 Instalasi Farmasi 320 M2
12 Instalasi Bedah Sentral 309,8 M2
13 Instalasi Gizi, CSSD, Laundry 402,78 M2
14 Fisiotherapi 200 M2
Lantai I = 757,87
15 Irna Penyakit Dalam M2 Lantai II =
757,87 M2
16 Irna VIP 311,83 M2
17 Kamar Mayat 111,42 M2
18 Oksigen Sentral 26 M2
19 Gedung Genset 93 M2
20 IPAL
Incenerator
- Alat Incenerator 16M2
21 18 M2
- TPS
- Gudang Incenerator 38 M2
22 Poliklinik Paru, Poliklinik VCT 204 M2
Rumah Dinas
Direktur, Rumah 111,36 M2
23 Dinas Dokter, 70 M2
Rumah Dinas 140 M2
Paramedis, 100 M2
Rumah Dinas
Lantai I = 282
24 Asrama M2 Lantai II =
282 M2
25 Kantin

xv
Garasi Ambulance, Kantor Parkir, ATM
26
Galeri
27 Gedung Aset
28 Pos Jaga RSUD

6. Struktur Organiasi RSUD Indrasari Rengat

Susunan dan Struktur organisasi Rumah Sakit Umum

Daerah Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu berdasarkan

Peraturan Bupati Indragiri Hulu nomor 15 tahun 2014 tentang

perubahan kedua peraturan Bupati Nomor 14 tahun 2008 tentang

tugas pokok, fungsi dan uraian tugas lembaga teknis daerah

kabupaten Indragiri Hulu.

xvi
Gambar 2.2 Struktur Organisasi RSUD Indrasari Rengat

17
B. Profil Peserta
1. Data Pribadi
Nama : Febrianti Ningsih, A.Md.Kep
NIP : 19980220 202203 2 003
Tempat, Tgl Lahir : Pulau Mungkur, 20 Februari 1998
Pendidikan : DIII Keperawatan
Golongan : II/c
Jabatan : Terampil - Perawat
Alamat : Jl. Provinsi, Desa Sungai Ara, Kecamatan
Kempas Kabupaten Indragiri Hilir
Tempat Tugas : RSUD Indrasari Rengat
Instansi : Pemerintah Kabupaten Indragiri Hulu

2. Tugas Pokok dan Fungsi Jabatan Peserta

Penulis merupakan Calon Aparatur Sipil Negara di Kabupaten

Indragiri Hulu, unit kerja RSUD Indrasari Rengat, dengan jabatan

Perawat-Terampil. Perawat sebagai salah satu ASN tentu memiliki

tugas pokok profesi yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.

Adapun uraian tugas jabatan fungsional Perawat-Terampil menurut

PERMENPAN-RB Nomor 35 tahun 2019 yaitu sebagai berikut :

1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;

2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan

keperawatan

3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat

dalam rangka melakukan upaya promotive

18
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/pelindung fisik

pada pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam

rangka upaya preventif

5) Memberikan oksigenasi sederhana

6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/

bencana/ kritikal

7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta

bebas risiko penularan infeksi

8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada

area medikal bedah

9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area

anak

10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area

maternitas

11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area

komunitas

12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area

jiwa

13) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistic

14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi

pembedahan pada tahap pre/intra/post operasi

15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan

perawatan paliatif

19
16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi

kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan

17) Melakukan perawatan luka

18) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

20
BAB III

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Deskripsi Isu

Pelaksanaan identifikasi isu dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor

Enviromental Scanning (peduli terhadap masalah dalam organisasi dan mampu

memetakan hubungan kausalitas), Problem Solving (mampu mengembangkan

dan memilih alternatif dan mampu memetakan aktor terkait dan perannya

masing-masing), Analysis (mampu berpikir konseptual, mengidentifikasi

implikasi, dampak dan manfaat dari sebuah pilihan kebijakan /program

/kegiatan /tahapan kegiatan).

Berdasarkan hasil pengamatan di RSUD Indrasari Rengat, kecamatan

Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu, ditemukan beberapa isu sebagai

berikut:

a. Belum optimalnya pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD

Indrasai Rengat

Berdasarkan UU. No 44 tahun 2009 tentang rumah sakit pasal 43

menyatakan bahwa setiap rumah sakit wajib menerapkan standar

keselamatan pasien, standar keselamatan pasien dilaksanakan salah

satunya dengan pelaporan insiden, menganalisa dan menetapkan

pemecahan masalah dalam rangka perwujudan pelayanan kesehatan

yang berkualitas. Dalam mewujudkan pelayanan kesehatan yang

berkualitas serta untuk memantau peningkatan mutu pelayanan

21
kesehatan, maka penulis melakukan observasi dan menemukan beberapa

isu di RSUD Indrasari Rengat. Isu yang ditemukan dari hasil observasi

salah satunya yaitu belum optimalnya pelaporan insiden keselamatan

pasien. Keselamatan pasien di RSUD Indrasari Rengat masih menjadi hal

yang biasa dan masih jarang terperhatikan. Insiden keselamatan pasien

seharusnya dilaporkan karena data insiden keselamatan pasien menjadi

data awal yang menggambarkan kualitas pelayanan yang diberikan. Data

ini juga dapat digunakan sebagai motivasi dan evaluasi untuk pelayanan

kesehatan yang lebih baik kedepannya. Namun yang terjadi saat ini

insiden keselamatan pasien yang ada hampir tidak pernah dilaporkan.

Hasil wawancara dengan ketua tim mutu rumah sakit pada tanggal

17 September 2022, diketahui bahwa sudah terbentuknya tim mutu rumah

sakit yang dibuktikan dengan adanya struktur organisasi tim mutu RSUD

Indrasari Rengat. data yang di dapatkan dari laporan tim mutu saat

akreditasi rumah sakit tentang insiden keselamatan pasien bahwa

pelaporan insiden keselamatan pasien dilaksanakan terakhir pada tanggal

23 Desember 2019, namun dari tahun 2020 hingga sekarang tidak ada

lagi yang melakukan pelaporan insiden keselamatan pasien. Dalam

pelaksanaan pelaporan insiden keselamatan pasien yang akan dibuat

secara digital dapat membantau memantau dan mengevaluasi kinerja

ASN (Smart ASN).

Data pendukung:

22
Gambar 3.1 gambar laporan insiden keselamatan pasien terakhir pada

tanggal 20 Desember 2019.

b. Ketidakpatuhan pengunjung RSUD Indrasari Rengat terhadap

protokol kesehatan

Masa pandemi Covid-19 belum dicabut oleh pemeritah karena masih

adanya penambahan kasus di Indonesia setiap harinya. Setiap

pengunjung rumah sakit diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan

yaitu dengan menggunakan masker, mencuci tangan dan menjaga jarak

guna mencegah angka penularan Covid-19. Namun dalam hal

23
pelaksanaannya masih banyak pengunjung RSUD Indrasari yang tidak

menggunakan masker dan ada juga yang menggunakan masker namun

tidak sesuai dengan ketentuan yaitu meletakan maskernya di bawah dagu.

Dalam pelaksanaan kepatuhan pengunjung terhadap protokol kesehatan

harus dipantau dan dikontrol secara terus-menerus oleh patugas

(manajemen ASN).

Data penunjang:

Gambar 3.2 pengunjung RSUD Indrasari meletakkan masker di dagu

c. Ketidakpatuhan petugas dalam pemilahan sampah medis

Sampah medis merupakan bahan infeksius dan berbahaya yang

harus dikelola dengan benar agar tidak menjadi sumber infeksi baru bagi

masyarakat disekitar rumah sakit maupun bagi tenaga kesehatan yang

ada di rumah sakit itu sendiri. Semua perawat yang bekerja diruangan

menghasilkan limbah infeksius dan non-infeksius maupun limbah benda

tajam harus bertanggungjawab dalam pemilahannya. Berdasarkan hasil

observasi yang penulis lakukan selama bertugas di RSUD Indrasari

24
Rengat, masih ada petugas yang belum melakukan pemilahan limbah

medis dengan benar, terlihat dari pembuangan sampah yang tidak

sesuai tempatnya. Bahkan adanya pencampuran antara sampah

infeksius dan non infeksius di tempat pembuangan sampah serta adanya

sampah benda tajam yang seharusnya dibuang di safety box akan tetapi

dibuang di tempat sampah infeksius. Petugas dalam menjalankan tugas

diharapkan memiliki integritas, profesional dan mampu

menyelenggarakan pelayanan publik yang berkualitas bagi masyarakat

(Manajemen ASN).

Gambar 3.3 Spuit yang dibuang ke Wadah Infeksius

B. Penetapan core isu

Berdasarkan isu actual yang telah teridentifikasi, selanjutnya dilakukan

proses pemilihan isu dengan analisis criteria Aktual, Problematik,

Kekhalayakan, Kelayakan (APKL). Teknik APKL yang di buat adalah teknik

yang digunakan untuk menentukan kelayakan suatu masalah dengan

memperhatikan empat faktor yaitu:

25
a. (A) Aktual artinya isu tersebut masih dibicarakan atau belum

terselesaikan hingga masa sekarang;

b. (P) Problematik artinya Isu yang menyimpang dari harapan standar,

ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang perlu segera dicari

penyebab dan pemecahannya:

c. (K) Kekhalayakan artinya Isu yang di angkat secara langsung

menyangkut hajat hidup orang banyak dan bukan hanya untuk

kepentingan seseorang atau sekelompok kecil orang;

d. (L) Kelayakan artinya Isu yang masuk akal (logis) , pantas, realistis dan

dapat dibahas sesuai dengan tugas, hak, wewenang dan tanggung-jawab

hingga akhirnya di angkat menjadi isu yangprioritas.

Isu- isu yang berhasil diidentifikasi kemudian akan divalidasiterlebih

dahulu menggunakan perangkat APKL. Perangkat evaluasi

APKLmemvalidasi isu berdasarkan empat item, yaitu :

1. Aktual, artinya isu tersebut benar-benar terjadi dan sedanghangat

2. Problematik, artinya memiliki dimensi masalah yangkompleks

3. Kekhalayakan, artinya menyangkut hajat hidup orangbanyak

4. Layak, artinya masuk akal dan realistis, serta relevan untuk dicarikan

solusinya

Analisis APKL mengunakan rentang nilai Skala Likert 1-5 yang

menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu tersebut bersifat

mendesak untuk segera dicari penyelesaiannya.

Interval penentuan prioritas dengan Skala Likert : 1-5

26
Angka 5: Sangat gawat/mendesak

Angka 4: Gawat/Mendesak

Angka 3: Cukup Gawat/Medesak

Angka 2: Kurang Gawat/Mendesak

Angka 1: Tidak Gawat/Mendesak

Tabel 3.1 Penetapan Core Isu dengan metode APKL

Faktor
No Isu Total
A P K L

1. Belum optimalnya pelaporan insiden 5 5 5 4 19

keselamatan pasien di RSUD Indrasari

Rengat

2. Ketidakpatuhan pengunjung RSUD Indrasari 4 4 4 4 16

Rengat terhadap protokol kesehatan

3. Ketidakpatuhan petugas dalam pemilahan 4 4 3 4 15

sampah medis

Berdasarkan analisis APKL yang telah dilaksanakan, terlihat bahwa isu

mengenai “Belum optimalnya pelaporan insiden keselamatan pasien di

RSUD Indrasari Rengat” memiliki peringkat tertinggi dengan skor 19 point.

C. Analisa Penyebab Core Isu

27
Langkah selanjutnya adalah mengidentifkasi akar permasalahan penyebab

Issu ”Belum optimalnya pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD

Indrasari Rengat tahun 2022”.

Disebabkan oleh :

a. Petugas banyak yang takut identitas nya diketahui sebagai pelapor insiden

keselamatan pasien

b. Form laporan insiden keselamatan pasien sering tidak tersedia di ruangan

c. Laporan sering terlambat sampai keatasan.

Untuk Memilih Penyebab Issu yang prioritas, dapat digunakan alat analisis

seperti USG (Urgency, Seriousness, and Growth). Metode ini sering digunakan

oleh organisasi dalam menentukan prioritas masalah yang akan diselesaikan.

Tehnik Analisis USG :

a. Urgency

Seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindak

lanjuti. Semakin mendesak suatu masalah untukdiselesaikan maka

semakin tinggi tingkat urgensi masalah tersebut.

b. Seriousness

Seriousness berkaitan dengan dampak dari adanya masalah

tersebutterhadap organisasi. Dampak ini terutama yang menimbulkan

kerugian bagiorganisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas,

keselamatan jiwa manusia,sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi

dampak masalah tersebut terhadaporganisasi maka semakin tinggi tingkat

serius masalah tersebut.

28
c. Growth

Seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak

ditangani sebagaiamana mestinya. Suatu masalah yang cepat berkembang

tentunya makin prioritas untuk diatasi permasalahan tersebut.

Untuk mengurangi tingkat subyektivitas dalam menentukan masalah

prioritas, maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG

tersebut. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya

penggunaan skor skala 1-5. Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau

pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor untuk masing-

masing unsur tersebut.

Interval penentuan prioritas:

5 = Sangat mendesak/gawat dan dampak

4 = Mendesak/ gawat dan dampak

3 = cukup mendesak / gawat dan dampak

2 = Tidak mendesak/gawat dan dampak

1 = Sangat tidak mendesak /gawat dan dampak

Tabel 3.2 Analisis Penyebab Core Isu dengan Metode USG

Metode Pering
No Penyebab Isu Skor
U S G kat

1 Petugas banyak yang takut identitas 4 3 3 10 III

29
nya diketahui sebagai pelapor insiden

keselamatan pasien

Form laporan insiden keselamatan

2 pasien sering tidak tersedia di 4 4 5 13 I

ruangan

3 Laporan sering terlambat sampai


4 4 3 11 II
keatasan

Berdasarkan hasil analisis USG diatas, maka penyebab Isu yang dipilih

adalah:

“Form laporan insiden keselamatan pasien sering tidak tersedia di

ruangan”.

D. Gagasan Kreatif Penyelesaian Core Isu

Dari hasil analisis penetapan core isu menggunakan metode APKL dan

analisis penyebab isu menggunakan metode USG belum optmalnya system

pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD Indrasari Rengat disebabkan

oleh form laporan insiden keselamatan pasien sering tidak tersedia di ruangan.

Gagasan = digitalisasi pelaporan insiden keselamatan pasien menggunakan

barcode.

Berdasarkan uraian di atas, maka judul aktualisasi penulis adalah “Digitalisasi

pelaporan insiden keselamatan pasien menggunakan barcode di RSUD

Indrasari Rengat”.

30
Gagasan tersebut diatas terkait dengan mata pembelajaran SMART

ASN, dimana pelaporan insiden keselamatan pasien harus dilakukan guna

untuk meningkatkan kualitas mutu Rumah Sakit. Sehingga kesalahan-

kesalahan yang pernah terjadi tidak terulang kembali dikemudian hari. Untuk

mewujudkan gagasan kreatif tersebut maka akan dilakukan beberapa tahapan

kegiatan yaitu:

1. Melakukan konsultasi dengan mentor terkait rancangan kegiatan aktualisasi

2. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait

3. Membuat format pelaporan insiden keselamatan pasien digital berbasis

google form dan pembuatan koda QR

4. Melakukan pembuatan poster alur laporan insiden keselamatan pasien dan

kode QR

5. Melakukan sosialisasi penggunaan laporan insiden keselamatan pasien

digital berbasis kode QR

6. Melakukan penempelan kode QR di ruangan rawat inap

7. Membuat laporan kegiatan digitalisasi pelaporan insiden keselamatan pasien

berbasis barcode

31
E. Matriks Rancangan Aktualisasi

Unit kerja RSUD Indrasari Rengat Kabupaten Indragiri Hulu


Identifikasi isu 1. Belum optimalnya pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD Indrasari Rengat
2. Ketidakpatuhan penggunaan masker oleh pengunjung RSUD Indrasari Rengat
3. Kurangnya jumlah tempat sampah infeksius di kawasan RSUD Indrasari Rengat
Isu yang diangkat Belum optimalnya pelaporan insiden keselamatan pasien di RSUD Indrasari Rengat
Gagasan pemecahan
Digitalisasi pelaporan insiden keselamatan pasien menggunakan barcode di RSUD Indrasari Rengat
isu

Keterkaitan
Kontribusi Penguatan Nilai
Tahapan Substansi Mata
No. Kegiatan Output/Hasil Terhadap Visi/Misi berAKHLAK
Kegiatan Pelatihan
Organisasi di Organisasi
(berAKHLAK)
1 2 3 4 5 6 7
1. Melakukan Melakukan Tersedianya Berorientasi Merupakan salah Melakukan koordinasi
koordinasi pertemuan catatan konsultasi Pelayanan: satu kontribusi untuk dengan pihak-pihak
dengan dengan mentor dengan mentor, Saya akan ramah, menjalankan misi ke terkait dengan
pihak-pihak dan membahas serta dokumentasi cekatan dan solutif 2 RSUD Indrasari menguatkan nilai
terkait rencana (foto) dalam Rengat yaitu Berorientasi
kegiatan menyampaikan menciptakan tata pelayanan,
rencana kegiatan Kelola pemerintahan Akuntabilitas,
yang melayani Harmonis, Loyal,
Adaptif: Adaptif, dan Kolaboratif
saya akan antusias
jika terdapat
perubahan dari

32
hasil diskusi

Harmonis:
Saya akan
menghargai
perbedaan saran
dan pendapat yang
diberikan oleh
mentor

Kolaboratif:
Saya akan
membangun
Kerjasama yang
sinergis untuk hasil
kegiatan yang lebih
baik

Berkoordinasi Tersedianya Kolaboratif:


dengan ketua catatan koordinsi Saya akan menjalin
tim PMKP dan dokumentasi kerjasama yang
(foto) sinergis bersama
komite PMKP untuk
hasil yang lebih baik

Harmonis:
Saya akan
membangun
suasana yang baik,
menghargai
perbedaan pendapat
dan menggunakan

33
bahasa yang sopan
serta komunikatif

Meminta Tersedianya surat Akuntabilitas:


dukungan pernyataan Saya akan
kegiatan dukungan bertanggungjawab
kepada ketua kegiatan yang dan tidak
tim PMKP dan ditandatangani menyalahgunakan
mentor mentor dan ketua wewenang atas izin
PMKP yang diberikan

Loyal:
Saya akan
memberikan
dedikasi terbaik saya
untuk menjaga nama
baik pimpinan dan
instansi dalam
melaksanakan
aktualisasi terhadap
izin yang telah
diberikan

2. Membuat Membuat email Tersedianya e- Loyal: Merupakan salah Membuat pelaporan


format khusus mail khusus Saya akan satu kontribusi untuk insiden keselamatan
pelaporan pelaporan insiden berkontribusi bagi menjalankan misi ke pasien berbasis google
insiden keselamatan rumah sakit melalui 1 RSUD Indrasari form menguatkan nilai
keselamatan pasien email khusus Rengat yaitu Berorientasi
pasien pelaporan insiden meningkatkan pelayanan,
digital keselamatan pasien pelayanan Akuntabilitas,
berbasis kesehatan Kompeten, Harmonis,
google form Kolaboratif: masyarakat Loyal, Adaptif, dan

34
dan Saya akan Kolaboratif
pembuatan melakukan
kode QR koordinasi dengan
pihak terkait dalam
pembuatan email
khusus
Mempelajari Tersedianya Kompeten:
prosedur screenshoot Saya akan
pembuatan konten mempelajari sistem
google form pembuatan kerja google form
google form dengan cermat

Adaptif:
Saya akan proaktif
dalam mempelajari
pembuatan link
google form dari
berbagai sumber

Menginput Tersedianya Kompeten:


format laporan aplikasi berbasis Saya akan
insiden google form melakukan kinerja
keselamatan terbaik dalam
pasien ke memasukkan data
dalam google dengan benar, teliti
form dan akurat

Adaptif:
Saya akan berinofasi
dan berkreasi dalam
pembuatan link
google form agar

35
mudah diakses oleh
petugas di RSUD
Indrasari Rengat

Meminta Tersedianya surat Akuntabilitas:


persetujuan persetujuan yang Saya akan meminta
penggunaan ditanda tangani persetujuan
goole form mentor dan ketua penggunaan google
kepada mentor PMKP form sebagai bentuk
dan ketua pertanggungjawaba
PMKP n

Harmonis:
Saya akan meminta
persetujuan dengan
sopan dan beretika

Merubah link Tersedianya QR Akuntabilitas:


menjadi QR code Saya akan membuat
code QR Code dengan
cermat dan
bertanggung jawab

Kompeten :
Saya akan
memastikan QR
code dapat diakses
dengan baik

3. Melakukan Membuat Tersedianya Akuntabel: Merupakan salah Melakukan pembuatan


pembuatan rancangan rancangan poster Saya akan satu kontribusi untuk poster menguatkan nilai
poster alur poster alur laporan memastikan menjalankan misi ke Berorientasi

36
laporan insiden rancangan sesuai 1 RSUD Indrasari pelayanan,
insiden keselamatan dengan alur yang Rengat yaitu Akuntabilitas,
keselamatan pasien sudah ada sebagai meningkatkan Kompeten, Harmonis,
pasien dan bentuk pelayanan dan Loyal
kode QR pertanggungjawaba kesehatan
n masyarakat

Kompeten:
Saya akan
memastikan semua
bahan untuk
membuat rancangan
siap digunakan

Adaptif:
Saya akan beinovasi
dan berkreasi dalam
pembuatan poster

Meminta Tersedianya Adaptif:


persetujuan lembar Saya akan berusaha
penggunaan persetujuan dan proaktif dalam
poster sebagai foto dokumentasi memperbaiki poster
media edukasi sesuai saran mentor
alur pelaporan dan ketua PMKP.
insiden
keselamatan Harmonis:
pasien dan Saya akan meminta
kode QR persetujuan
kepada mentor penggunaan poster
dan ketua dengan mentor
PMKP secara sopan dan

37
beretika.

Mencetak Tersedianya print Akuntabilitas:


poster alur out poster alur Saya akan
pelaporan laporan insiden memastikan poster
insiden keselamatan dan kode QR
keselamatan pasien dan kode tercetak dengan baik
pasien dan QR sebagai bentuk
kode QR pertanggungjawaba
n

Kompeten:
saya akan
memberikan kinerja
terbaik agar poster
dan kode QR
tersetak dengan baik
dan dapat diakses

4. Membuat Membuat Tersedianya Akuntabilitas: Merupakan salah Melakukan pembuatan


vidio cara rancangan rancangan vidio Saya akan satu kontribusi untuk vidio menguatkan nilai
penggunaan vidio cara penggunaan memastikan vidio menjalankan misi ke Berorientasi
kode QR penggunaan kode QR cara penggunaan 1 RSUD Indrasari pelayanan,
kode QR kode QR jelas dan Rengat yaitu Akuntabilitas,
dapat diakses meningkatkan Kompeten, Harmonis,
sebagai bentuk pelayanan dan Loyal
pertanggungjawaba kesehatan
n masyarakat

Kompeten:
Saya akan

38
memberikan kinerja
terbaik dalam
pembuatan vidio
cara penggunaan
kode QR

Adaptif:
Saya akan membuat
inovasi dan
kreativitas dalam
pembuatan vidio
cara penggunaan
kode QR semenarik
mungkin

Mengkonsulkan Tersedianya Berorientasi


vidio lembarkonsultasi Pelayanan:
penggunaan dan foto Saya akan
kode QR dokumentasi menerima setiap
kepada mentor masukan, saran dan
arahan yang diberi
mentor dan untuk
perbaikan agar
tercipta vidio
penggunaan kode
QR yang mudah
dipahami.

Kompeten:
Saya akan
melakukan yang
terbaik dalam

39
memperbaiki vidio
sesuai denan
arahan mentor.

Harmonis:
Saya akan
berkonsultasi
dengan mentor
terkait vidio
penggunaan kode
QR dengan sopan
dan beretika.

Adaptif:
Saya akan bertindak
proaktif saat
berdiskusi dengan
mentor terkait vidio
penggunaan kode
QR.

Meminta Tersedianya Akuntabilitas:


persetujuan lembar Saya akan meminta
mentor dan persetujuan persetujuan
ketua PMKP penggunaan vidio penggunaan vidio
untuk sebagai bentuk
penggunaan pertanggungjawaba
vidio sebagai n
media
sosialisasi Harmonis:
penggunaan Saya akan meminta
kode QR persetujuan dengan

40
sopan dan beretika

5. Melakukan Melakukan Tersedianya Harmonis: Merupakan salah Melakukan sosialisasi


sosialisasi koordinasi catatan hasil Saya akan satu kontribusi untuk kepada petugas dengan
penggunaan dengan ketua koordinasi dan berkoordinasi menjalankan misi ke menguatkan nilai
laporan tim PMKP dan jadwal sosialisasi dengan menjaga 1 RSUD Indrasari Berorientasi
insiden menentukan etika dan bersikap Rengat yaitu pelayanan,
keselamatan jadwal ramah meningkatkan Akuntabilitas,
pasien sosialisasi pelayanan Kompeten, Harmonis,
digital Kolaboratif: kesehatan Adaptif dan Kolaboratif
berbasis Saya akan masyarakat
kode QR berkoordinasi
dengan ketua tim
PMKP tentang
rencana kegiatan
Melakukan Tersedianya Harmonis:
koordinasi catatan Saya akan
dengan pihak koordinasi, foto berkoordinasi
kepegawaian dengan menjaga
sebagai admin etika dan bersikap
untuk ramah
penyebaran
vidio sosialisasi
penggunaan Kolaboratif:
kode QR Saya akan
kepada berkoordinasi
petugas dengan pihak
kepegawaian
tentang
pengsharean vidio
cara penggunaan
kode QR

41
Menyerahkan Tersedianya Berorientasi
vidio sosialisasi dokumentasi pelayanan:
kepada pihak (video/screenshot) Saya akan responsif
kepegawaian dalam menjelaskan
untuk di share alur pelaporan
melalui grup insiden keselamatan
whatsapp pasien berbasis
kepegawaian digital

Kompeten:
Saya akan
menjelaskan sesuai
kemampuan digital
yang telah saya
pelajari

Harmonis:
Saya akan
membangun
suasana yang
kondusif serta
menggunakan
bahasa yang sopan
dan komunikatif
hingga akhir
kegiatan

Adaptif:
Saya akan proaktif
dalam pelaksanaan
sosialisasi

42
6. Melakukan Meminta izin Tersedianya Berorientasi Merupakan salah Melakukan penempelan
penempelan kepada kepala dokumentasi Pelayanan: satu kontribusi untuk kode QR di ruangan
kode QR di ruangan untuk (foto) Saya akan ramah, menjalankan misi ke dengan menguatkan nilai
ruangan penempelan cekatan dan solutif 1 RSUD Indrasari Berorientasi
rawat inap poster alur dalam Rengat yaitu pelayanan,
pelaporan menyampaikan meningkatkan Akuntabilitas,
insiden tujuan penempelan pelayanan Kompeten, Harmonis,
keselamatan kode QR kesehatan Adaptif, dan Kolaboratif
pasien dan masyarakat
kode QR Kolaboratif:
Saya akan
membangun
Kerjasama yang
sinergis untuk hasil
kegiatan yang lebih
baik

Melakukan Tersedianya Harmonis:


koordinasi catatan hasil Saya akan
dengan kepala koordinasi menghargai saran
ruangan dan pendapat yang
mengenai diberikan oleh
tempat kepala ruangan
penempelan tentang lokasi
poster alur penempelan kode
pelaporan QR
insiden
keselamatan Kolaboratif:
pasien dan Saya akan
kode QR membangun
Kerjasama yang

43
sinergis untuk hasil
kegiatan yang lebih
baik

Melakukan Terlaksananya Akuntabilitas:


simulasi simulasi Saya akan
penggunaan penggunaan kode memberikan
kode QR QR (Foto) simulasi kepada
petugas agar
petugas benar-benar
faham tentang
penggunaan kode
QR sebagai bentuk
pertanggung
jawaban saya

Harmoni:
Saya akan
membangun
suasana yang
kondusif serta
menggunakan
bahasa yang sopan
dan komunikatif
hingga akhir simulasi

Adaptif:
Saya akan proaktif
dalam pelaksanaan
simulasi

44
7. Membuat Membuat Tersedianya Akuntabilitas: Merupakan salah Melaporkan hasil
laporan laporan laporan kegiatan Saya akan membuat satu kontribusi untuk kegiatan menguatkan
kegiatan kegiatan digitalisasi laporan dengan jujur
menjalankan misi ke nilai Berorientasi
digitalisasi digitalisasi pelaporan insiden sebagai bentuk1 RSUD Indrasari pelayanan,
pelaporan pelaporan keselamatan pertanggung Rengat yaitu Akuntabilitas,
insiden insiden pasien berbasis jawaban saya meningkatkan Kompeten, Harmonis,
keselamatan keselamatan barcode pelayanan dan Loyal
pasien pasien berbasis Kompeten:
kesehatan
berbasis barcode Saya akan membuat
masyarakat
barcode laporan kegiatan
dengan sebaik
mungkin

Loyal:
Saya akan
berkomitmen dalam
menyelesaikan
laporan kegiatan
untuk meningkatkan
mutu pelayanan
kesehatan di RSUD
Indrasari renngat

Mencetak Tersedianya print Akuntabilitas:


laporan out laporan Saya akan
kegiatan kegiatan memastikan kulitas
digitalisasi digitalisasi tinta baik sebagai
pelaporan pelaporan insiden bentuk
insiden keselamatan pertanggungjawaba
keselamatan pasien berbasis n
pasien berbasis barcode
barcode Kompeten:

45
Saya akan
melakukan yang
terbaik dalam
penyusunan file
yang sudah ter print
serapi mungkin

Menyerahkan Tersedianya Berorientasi


laporan tanda terima pelayanan:
kegiatan laporan kegiatan Saya akan
digitalisasi digitalisasi
menyerahkan
pelaporan pelaporan insiden
insiden keselamatan laporan kegiatan
keselamatan pasien berbasis sebagai bentuk
pasien barbasis barcode pertanggungjawaba
barcode n
kepada atasan Kepada atasan saya

Harmonis:
Saya akan
menggunakan
bahasa yang baik
dan komunikatif saat
melaporkan hasil
kegiatan kepada
atasan

Akuntabilitas:
Saya akan
bertanggungjawab

46
kepada atasan
terhadap kegiatan
yang telah saya
laksanakan

47
F. Matrik Rekapitulasi Rancangan Habituasi NND PNS (BerAKHLAK)

Tabel. 3.3 Matrik Rekapitulasi Rencana Habituasi


Jumlah
Kegiatan Aktualisasi
Mata
No Per MP
Pelatihan
Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke- Ke-
1 2 3 4 5 6 7
1. Beroroentasi
0 0 1 1 1 1 4
pelayanan
2. Akuntabel 1 2 2 2 0 1 3 13
3. Kompeten 0 3 2 2 1 0 2 10
4. Harmonis 2 1 1 3 3 2 1 16
5. Loyal 1 1 0 0 0 0 1 4
6. Adaptif 0 2 1 2 1 1 0 9
7. Kolaboratif 2 1 0 0 2 2 0 7
Jumlah MP Yang
Diaktualisasikan 6 10 6 9 8 7 8
Per Kegiatan

48
BAB IV
RENCANA JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI

Tabel. 4.1 Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi


Oktober November
No Kegiatan
I II III IV I II
1. Kegiatan 1
Konsultasi rancangan
kegiatan bersama mentor (3-5
Oktober 2022)
2. Kegiatan 2
Mendapatkan izin dari pihak
terkait (6-8 Oktober 2022
3. Kegiatan 3
Membuat format pelaporan
berbasis google form dan
kode QR (10-15 Oktober)
4. Kegiatan 4
Pembuatan poster alur
pelaporan insiden
keselamatan pasien dan kode
QR (17-19 Oktober 2022)
5. Kegiatan 5
Membuat vidio cara
penggunaan kode QR (17-19
Oktober 2022)
6. Kegiatan 6
Melakukan sosialisasi (20-22
Oktober 2022)
7. Kegiatan 7
Melakukan penempelan kode
QR (24 Oktober - 5 November
2022)
8. Kegiatan 8
Melaporkan hasil kegiatan
(14-19 November 2022)

49
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2020). Laporan Insiden Keselamatan Pasien Rumah Sakit


(patient safety incident report).
http://sirs.yankes.kemenkes.go.id/sp2rs/dashboar.php

Mentri Kesehatan RI. (2017). Peraturan Mentri Kesehatan No.11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien.

Elkin, P.L., Johnson, H.C., Callahan, M.R., & Classen, D.C. (2016). Improving
Patient safety reporting with the common formats: Common Data
Representation For Patient Safety Organization. Jurnal Biomedical
Informatic. 64 (12). 116-121. https://doi.org/10.1016/j.jbi.2016.09.020

50

Anda mungkin juga menyukai