Anda di halaman 1dari 20

SKENARIO FILM PENDEK

“PULANG”

Script Writer Muhammad Afifullah

Draft 1 - 08 April 2022

Draft 2 – 10 April 2022

Draft 3 – 11 April 2022

Draft 4 – 12 April 2022


SINOPSIS

Putra adalah seorang Mahasiswa yang hidup sendiri merantau di

kota orang. Ia bekerja sebagai seorang pelayan rumah makan, untuk

menambah pemasukan finansialnya. Putra dihantam oleh beberapa

masalah yang datang menghampirinya selama bulan puasa, termasuk

ibunya yang sedang sakit-sakitan dan di rumah sendirian.

CAST

Putra

FISIOLOGI : tinggi 165, berat 60kg, kulit kuning langsat,


rambut lurus, usia 20 th

PSIKOLOGI : Humble, pekerja keras, ceria,

SOSIOLOGI : Yatim, berasal dari keluarga menengah bawah,


berkebangsaan Indonesia, tamatan SMA, kuliah di
Univ Islam Negeri, dari suku Jawa.

Lina

FISIOLOGI : tinggi 150, berat 45kg, kulit putih, berhijab,


usia 19 th

PSIKOLOGI : Anggun, pendiam, pemalu

SOSIOLOGI : berasal dari keluarga menengah ke atas, stylish,


berkebangsaan Indonesia, tamatan SMA, kuliah di
Univ Islam Negeri, dari suku Jawa.

Ulil

FISIOLOGI : tinggi 160, berat 50kg, kulit kuning langsat,


rambut ikal, usia 19 th

PSIKOLOGI : Humble, ceria, peduli


SOSIOLOGI : berasal dari keluarga menengah kebawah,
berkebangsaan Indonesia, tamatan SMA, kuliah di
Univ Islam Negeri, dari suku Jawa.

Eko

FISIOLOGI : tinggi 165, berat 55kg, kulit sawo matang,


rambut lurus, usia 20 th

PSIKOLOGI : Humble, pekerja keras, peduli, bijaksana

SOSIOLOGI : Berasal dari keluarga menengah bawah,


berkebangsaan Indonesia, tamatan SMP, dari suku
Jawa.

Siti

FISIOLOGI : tinggi 150, berat 40kg, kulit kuning langsat,


berhijab, usia 19 th

PSIKOLOGI : Judes, cuek, pemarah, peduli.

SOSIOLOGI : Berasal dari keluarga menengah atas,


berkebangsaan Indonesia, tamatan SMA, kuliah di
Univ Islam Negeri, dari suku Jawa.

Ibu Putra

FISIOLOGI : tinggi 155, berat 70kg, kulit kuning langsat,


berhijab, usia 40 th

PSIKOLOGI : Sabar, penyayang

SOSIOLOGI : Berasal dari keluarga menengah bawah, Ditinggal


pergi suami, berkebangsaan Indonesia, tamatan SD,
dari suku Jawa.

Zadit

FISIOLOGI : tinggi 160, berat 45kg, kulit kuning langsat,


rambut lurus, usia 20 th

PSIKOLOGI : Humble, ceria,


SOSIOLOGI : Berasal dari keluarga Agamis, berkebangsaan
Indonesia, tamatan SMA, kuliah di Univ Islam
Negeri, dari suku Jawa.

Fahmi

FISIOLOGI : tinggi 165, berat 65kg, kulit kuning langsat,


rambut lurus, usia 19 th

PSIKOLOGI : Humble, ceria,

SOSIOLOGI : Berasal dari keluarga menengah atas,


berkebangsaan Indonesia, tamatan SMA, kuliah di
Univ Islam Negeri, dari suku Jawa.

Owner warung

FISIOLOGI : tinggi 165, berat 50kg, kulit kuning langsat,


rambut lurus, usia 24 th

PSIKOLOGI : Humble, pekerja keras,

SOSIOLOGI : Berasal dari keluarga menengah bawah,


berkebangsaan Indonesia, tamatan SMK, dari suku
Jawa.

Pelanggan

FISIOLOGI : tinggi 165, berat 60kg, kulit sawo matang,


rambut lurus, usia 21 th

PSIKOLOGI : Arogan, sombong

SOSIOLOGI : Berasal dari keluarga menengah atas,


berkebangsaan Indonesia, tamatan SMA, kuliah di
Univ Negeri, dari suku Jawa.

Pak Dosen

FISIOLOGI : tinggi 170, berat 85kg, kulit sawo matang,


rambut lurus, brewok, usia 30 th

PSIKOLOGI : tegas, berwibawa, bijaksana


SOSIOLOGI : berasal dari keluarga menengah atas,
berkebangsaan Indonesia, berpendidikan, dari suku
Jawa.
PULANG

Penulis Muhammad Afifullah

SCENE 1 EXT. JALANAN (DAY)

Cast. PUTRA

Putra berangkat menuju kampus dengan terburu-buru menggunakan

sepeda motornya. Ia terus mengecek jam tangannya sesekali saat

perjalanan. Setelah beberapa menit perjalanan, akhirnya ia sampai

di kampus, memarkirkan sepeda motor dan berlari menuju kelas.

SCENE 2 EXT. EMPERAN GEDUNG FUD (DAY)

Cast. Putra

Putra berlari memasuki gedung, namun langkahnya terhenti karena

ia berpapasan dengan wanita pujaan hatinya, yang sedang berjalan

menuruni tanggan sendirian. Putra hanya bisa memandanginya saja,

karena ia sadar dengan keadaan ekonomi keluarganya.

Tak lama, putra teringat bahwa ia sudah terlambat masuk kelas, ia

kembali melanjutkan perjalanannya.

CUT TO

SCENE 3 INT. RUANG KELAS PEMBELAJARAN (DAY)

Cast. Putra, Dosen, dan teman kelas.


Putra membuka pintu kelas, dan terlihat pembelajaran sudah

dimulai.

Dosen

Dari mana kamu, kok terlambat?

Putra

Maaf pak, saya terlambat karena bangun kesiangan.

Dosen

Kali ini saya ijinkan masuk kelas, kalau minggu depan masih
terlambat, mending kamu gausah masuk kelas saya lagi.

Putra

Iya pak, terimakasih.

Putra masuk kelas dengan keadaan tertunduk malu, kemudian ia

menghampiri bangku kosong yang terletak di dekat jendela mengarah

keluar. Setelah putra duduk, dosen kembali melanjutkan materi.

Putra semakin bosan dengan pembelajaran yang sedang berjalan, ia

menoleh ke arah luar jendela, dan melamun akan suatu hal.

{ DIP TO WHITE ]

SCENE 4 EXT. JALAN RAYA – DEPAN REKTORAT (NIGHT)

--Melamun--

Putra memboncengkan Lina dan mereka berdua terlihat sangat mesra,

seakan-akan Putra dan Lina saling mencintai. Mereka berdua

membawa makanan bungkusan, berbuka berdua. lalu putra menyuapi

lina dan mengusap bibir lina yang belepotan.

--Kembali— [ CUT AWAY ]

SCENE 5 INT. RUANG KELAS (DAY)


Di kehidupan nyata, ternyata bibir yang diusap Putra adalah bibir

Ulil, temannya Putra satu kelas.

Ulil

woyy… Koe ngopo cuk?

Putra Gelagapan –

Dosen memanggilnya, hingga akhirnya Putra terkejut karena ia

membayangkan hal tersebut.

Dosen

itu Putra sama Ulil di belakang ngapain ?

Putra dan Ulil

Eh iya, maaf pak.

Dosen

Awas kalian kalau sampai bikin gaduh lagi.

Putra dan ulil hanya mengangguk dan dosen Kembali melanjutkan


penjabaran materinya.

Dosen

Oke kita Kembali ke materi ya teman-teman, jadi...

Putra memerhatikan pelajaran setelah ditegur oleh dosennya.

Dosen

Oke, itu saja yang dapat saya sampaikan hari ini teman-teman,

untuk penugasan kelompok kita praktekan setelah libur lebaran ya.

Baik perkuliahan saya akhiri. Wassalamualaikum wr wb.

Mahasiswa

Wa’alaikum salam wr wb
Pelajaran sore itu telah usai, dosen dan semua mahasiswa

meninggalkan kelas.

Putra terlihat lesu, setelah memasukkan peralatan kuliahnya ke

dalam tas. Namun, ia tak sengaja mendengar pembicaraan teman

sekelasnya.

Zadit

Eh, bariki koe meh nendi?

Fahmi

Aku koyone balek og, soale aku meh ngancani ibukku blonjo nggo

buko

Zadit

Wah yowes neknu aku tak ngejak metu cah kos

Fahmi

Yowes suk ae neknu

Zadit

Oke no.

Putra merenung, dan ia mengeluarkan gawainya yang dimana ia

melihat history chatnya dengan ibunya.

Ibunya mengirimkan pesan berupa post a photo (pap) masakan yang

sudah tersedia di atas meja makan, dengan pesan text yang

bertuliskan

“Nak, kapan balek. Ibuk udah masak buka puasa buat kamu.”

Putra murung, ia overthinking setelah mendengar obrolan temannya

tadi. Ulil menghampiri Putra setelah membereskan peralatannya.


Ulil

Woy (menepuk pundak Putra) kok meneng-meneng wae, enek masalah

opo.

Putra

Gaenek opo-opo kok.

Ulil

Halah tenane, koe ra koyo biasane lo iki.

Putra sedang berpikir keras mencari jalan lain untuk mengelak

dari temannya.

Putra

Yowes tak balek sik lil, jik ngantuk aku. Nglanjutke turu neh.

Ulil

Yoes lur neknu, ojo ngasi keblabasen

Putra meniggalkan kelas, kemudian Ulil menyusul.

[ DIP TO BLACK ]

SCENE 6 EXT. DEPAN TEMPAT KERJA PUTRA (DAY)

Cast. Putra, dan pemilik warung

[ Stok Shoot anak berangkat sekolah, para orang tua berangkat

kerja. ]

Hari dimana putra menerima gajinya, ia menyelesaikan pekerjaannya

hari ini. Sang pemilik warung makan mendatanginya.

Owner
Iki tro, gajimu minggu iki yo.

Putra

Nggih, matur suwun mas.

Ia bersyukur dengan apa yang ia dapatkan hari ini. Sepulang dari

tempat kerja, ia segera pergi menuju kampus untuk melaksanakan

kerja kelompok, karena Ulil sudah menghubungi Putra lewat pesan

chat.

CUT TO

SCENE 7 EXT. GAZEBO FUD (DAY)

Cast. Putra, Ulil, Siti dan Teman Kerja Kelompok

Putra berlari menuju tempat diskusi yang dimana teman-temannya

sedang mengerjakan tugas kelompok. Ia langsung duduk bersama

dengan teman-teman yang lainnya.

Putra

Pie cah, iki tekan ngendi garapane.

Siti

Teko-teko kok langsung takon progres, salam sek po pie ngono

mbukan (jutek)

Putra

Assalamualaikum teman-teman. (ekspresi mengejek)

Teman-teman

Wa’alaikum salam.

Siti
Iki wes jam piro, adewe janjian kumpul jam piro.

Ulil memandangi temannya yang datang terlambat tersebut.

Putra

Yo sorry, aku kan ora nganggur. Dadi rodok sibuk ki.

Siti

Siap si paling sibuk.

Ulil melerai pembicaraan mereka berdua.

Ulil

Wes to cah, deadline e wes mepet kih, ayo ndang digarap

konsepane. Rasah iyik ae.

Diskusi kelompok berlanjut.

[ Shoot kubah Masjid ]

Adzan Ashar berkumandang, dan pembahasan kelompok tersebut juga

sudah usai. Mereka berkemas dan meninggalkan tempat diskusi. Ulil

menghampiri Putra, dan mereka berbincang sejenak.

Ulil

Coy, bar ashar enek acara nggak.

Putra

Ehm, sore iki free aku nde, enek opo e.

Ulil
Anu, ngobrol sedilit wae.

Putra

Emm bisa, aku mau yo mlebu esuk og.

Ulil

Oke sip, bar sholat yo.

Putra

Oke no.

Mereka berdua berjalan menuju masjid.

[ DIP TO BLACK ]

SCENE 8 EXT. TEMPAT DUDUK (DAY)

Cast. Putra, Ulil, dan Lina

Putra dan Ulil memakai sepatu di teras masjid. Kemudian mereka

berjalan menuju tempat untuk mengobrol. Setelah sampai, mereka

duduk berdua dan mengobrol.

Putra

Pie nde, enek opo iki.

Ulil

Dadi ngene bro, koe I kudu pinter-pinter bagi wektu. Soale

kuliahmu ki ketok banget nek keteteran.

Putra

Wah yo pie bro, jenenge we butuh duit og. Yo gelem ra gelem kudu

kerjo. Ora obah ora mamah.


Ulil

Nah, makane kui. Koe kudu pinter-pinter bagi wektu. Kerjo ki nyat

kebutuhan, tapi kuliah kui kewajiban.

Perhatian Putra teralihkan ke belakang Ulil. Dan ia malah tidak

memerhatikan omongan ulil, karena Lina sedang lewat berboncengan

dengan seorang teman wanita. Ulil pun menengok ke belakang.

Ulil

Oalah, koe seneng cah kae to.

Putra

Iyolah njir, ayune koyo ngono sopo seng ra seneng.

Ulil

Tembak lah, lanang pora.

Putra

Wah ndak dulu. Beda kasta coy, mlaku bareng we minder og mosok

ameh nembak, yo aku ndak kuat.

Ulil

Halah alesan.

Putra melihat jam di HPnya, dan menghapus notifikasi dari ibunya.

Chat Ibu :Pulang nak, ibu pengen ketemu sama kamu

Putra

Yowes ayo metu golek warung, meh buko iki.

Ulil

Yoes ayo.
[ Shot Matahari Sore ]

[ Transisi ]

SCENE 9 INT WARUNG MAKAN (NIGHT)

Cast. Putra, Ulil

Putra dan Ulil selesai makan di warung

Putra

Yoes aku tak disik yo, meh lanjut kerjo ki

Ulil

Oke, tiati

Putra meninggalkan ulil untuk pergi bekerja.

[ Dip to Black ]

SCENE 10 INT KAMAR TIDUR (NIGHT)

Ibu Putra berjalan menuju ke tempat tidur. Ia batuk berat,

kemudian duduk di Kasur, dan mengambil handphone yang berada di

atas meja. Ia menelpon Putra, menyuruhnya untuk segera pulang.

Namun, telepon darinya ternyata tidak terjawab oleh putra. Ia

menaruh handphonenya ke atas meja, dan mengambil foto mereka

berdua yang terpajang di atas meja.

Ibu mengelus fotonya Bersama Putra, sembari bermonolog.

“Le, ibu kangen banget mbe awakmu. Di bel gatau diangkat, wa

jarang bales e..”


dan batuknya semakin parah. Tak berselang lama ibunya merebahkan

tubuh di atas kasur, foto tersebut ia peluk saat tertidur, dan ia

berhenti bernapas secara perlahan.

SCENE 11 EXT TEMPAT KERJA (NIGHT)

Cast. Putra, Eko, Pegawai lainnya, dan beberapa pengunjung

Suasana di rumah makan cukup ramai. Putra dan Eko, teman kerjanya

bekerja dengan semangat.

Saat Putra mengantarkan air minum ke pelanggan, ia malah

menumpahkan air minum tersebut kepada pelanggan yang telah

memesan. Alhasil, pelanggan tersebut marah, dan memaki Putra atas

kelalaiannya tersebut.

Pelanggan

(gebrak meja) Pie sih, Iso kerjo po ra jane!

Gur ngeterne wedang wae ra becus!

Eko, teman kerja Putra menghampiri tempat kerjadian perkara dan

meminta maaf atas apa yang Putra lakukan.

Eko

Mohon Maaf ya mas, atas kelalaian rekan kerja kami.

Pelanggan

Wes lah, mending golek nggon liyane. Yoh (sambil mengajak

pasangan yang sedang bersama dengannya)


Pelanggan pergi dengan perasaan marah. Putra hanya terdiam dan

tertunduk malu, setelah itu ia pergi ke belakang. Eko

membersihkan meja yang ditinggal oleh pelanggan.

[ TRANSISI ]

Warung sudah tutup, Putra duduk sendiri sedang merenung

memikirkan apa yang telah terjadi. Tak lama, Eko datang

menghampiri.

Eko

Tro

Putra

Suwun ya mas, wes nulungi aku nde mau.

Eko

Alah rapopo santai, jenenge yo kecelakaan kerja. Maklum lah.

Putra hanya tersenyum.

Eko

Oiyo, koe ki jane enek masalah opo to tro. Ketoke lagi tertekan

banget.

Putra

Ehm, gaenek opo-opo o mas.

Eko

Halah gaenek opo-opo pie, alismu lo ketok nek ngapusi.

Putro

Welah (senyum kecil), anu, janee, ngene lo mas..


Aku mau ki rasane koyo pie ngono, tanganku koyo reflek lemes

dewe, blas raiso dirasakne.

Eko

Lololo, la emang sak urunge iki enek kejadian opo tek isoh ngono

ki.

Putra

Gaenek kejadian opo-opo i mas jane, kok isoh ya.

Eko

Anu enek masalah opo gak, kuliahmu opo keluargamu ngono.

Telepon masuk dari handphone Putra. Hanya nomor saja tanpa nama.

Namun ia hanya menolak panggilan tersebut, mengubah hp nya

menjadi mode silent dan meletakkannya.

Putra

Nek kuliahku aman sih mas, Ibukku tok, ket awal poso ngakon aku

balek omah. Padahal aku neng kene iseh akeh gawean yoan.

Eko terkejut mendengar jawaban Putra tersebut.

Eko

Tro, muliho.

Putra

Hah? Langopo e mas.

Eko

Wes to muliho, koe I pora pengen nemoni bukmu? REVISI REDAKSI


Putra hanya terdiam mendengar ucapan dari Eko tersebut. Eko

menepuk pundak Putra, dan mereka hanya saling mengangguk dan

Putra meninggalkan tempat. Eko tersenyum bahagia.

Eko melihat gawai Putra yang tertinggal di atas meja. Notifikasi

hpnya penuh dengan history telepon dari para keluarga Putra.

[ TRANSISI ]

SCENE 12 EXT DEPAN KOS (NIGHT)

Cast. Putra

Putra menutup pintu gerbang kos/ berjalan menuju jalan luar,

dengan sepeda motornya yang sudah hidup dan bersiap untuk pulang

ke rumah.

Putra merogoh kantongnya, ia baru sadar kalua handphonenya

tertinggal di tempat kerja. Alhasil sebelum pulang ia mampir

terlebih dahulu di tempat kerjanya.

SCENE 13 INT. TEMPAT KERJA (NIGHT)

Putra sedang telponan dengan keluarga, raut wajahnya terkejut,

dan ia menangis setelah itu. Ia buru-buru beranjak dari tempat,

dan segera pulang ke rumah.

[ Stok shoot mengendarai sepeda motor di jalanan ]

[ Dip to Black ]

SCENE 14 EXT. KUBURAN (DAY)

Cast. Putra
Putra keluar dari rumah, dan ia bersiap untuk sholat Ied dengan

membawa foto yang terakhir kali ibunya pegang. Suara takbir

terdengar dimana-mana. Ia pergi keluar, namun ia berhenti di

pemakaman umum. Tanpa disangka, Lina mengikuti Putra dari

belakang. Putra berhenti di makam baru, yang dimana itu adalah

makam ibunya putra yang wafat semalam. Putra meletakkan fotonya

di papan nisan.

Putra

Maafin putra ya buk.

Putra menangis di atas makam ibunya. Kemudian Lina menghampiri

Putra, dan menepuk pundak Putra.

[ Tilt Up ]

Pesan Moral masuk

~ Selesai ~

Anda mungkin juga menyukai