Anda di halaman 1dari 10

PENGERTIAN KESENANGAN DAN MORAL

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

LITERASI ANAK

Oleh:

Endah Harum Sekarsari, S.Pd.I

22112259021

MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2022

A. Pengertian kesenangan

Senang atau kesenangan menurut Bahasa inggris adalah pleasure. Menurut Bahasa Yunani
adalah beclone (kegembiraan, sukacita).

1. Keadaan atau perasaan ringan, gembira dan nyaman


2. Kepuasan
3. Perasaan sebagai akibat dari terpenuhinya hasrat, keinginan, kebutuhan
4. Perasaan nikmat sebagai hasil usaha atau kegiatan
5. Perasaan lega karena terlaksananya kegiatan yang di inginkan.

Arti kata kesenangan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah ke.se.nang.an [n] (1)
perihal senang; kepuasan; keenakan; kebahagiaan; kelegaan; (2) kegemaran; kesukaan; hobi.

Menurut Collins Gem (1993:97), pengertian hedonisme adalah sebuah doktrin yang
menyatakan bahwa kesenangan adalah hal yang paling penting dalam hidup. Dengan kata lain,
hedonisme adalah paham yang dianut oleh orang-orang yang semata-mata mencari kesenangan
hidup.

Manusia cenderung pada kesenangan. Hal tersebut didorong oleh nafsu yang senantiasa
memburu kehidupan materi semata. Jika sudah mendapat apa yang diinginkan, akan timbul
kesenangan dan kepuasan dalam dirinya. Kesenangan itu akan menjadikan luka bagi kehidupan
mendatang. Luka yang sulit ditemukan obatnya, bahkan bisa jadi luka yang timbul karena
kesenangan tersebut tidak mempunyai obat penawar.

Kesenangan dunia ini adalah kesenangan yang amat payah. Sekilas membuat perut buncit
kekenyangan, tetapi setelah beberapa jam berlalu, perut akan kembali merasa lapar. Setiap
bentuk dari sekian bentuk kesenangan di dunia, mempunyai batas akhir yang disebut
dengan ‘batas kekenyangan’. Semua itu akan menjadi sesuatu yang sia-sia, bahkan memberikan
mudarat yang akan berdampak pada dirinya, maupun pada orang-orang di sekitarnya.

  “Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu:
wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-
binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah
tempat kembali yang baik (surga).” (QS. Ali Imran : 14).

Semua kesenangan-kesenangan semu itu akan merujuk pada konsep hidup hedonisme.
Sikap hedonis bisa diukur dari lebih banyaknya kesenangan dari pada penderitaan pada hidup
seseorang. Saat ini hedonisme bukan lagi sebubah pandangan, melainkan gaya hidup konsumtif 
yang dipilih masyarakat urban (kekotaan). Gaya hidup yang menonjolkan kemewahan,
kesenangan dan berfoya-foya serta menghamburkan uang.

Kesenangan ini bisa berada dalam dunia real atau dalam dunia imajinasi. Sedangkan
makna teleology, sebagaimana yang dinyatakan oleh Aristoteles, tercapai karena kesenangan
diandaikan menghasilkan jenis kegiatan di pihak makhluk-makhluk hidup (tetapi selalu di bawah
control rasio). Dan sebagai keputusan, kesenangan merupakan gema dari kesempurnaa tertentu
yang telah dicapai. Namun, itu tidak berarti bahwa kesenangan adalah landasan dan kreteria dari
apa yang baik secara moral seakan-akan suatu kegiatan bernilai secara moral melulu karena
kegiatan itu melimpahkan kesenangan. Namun, dalam batas-batas tertentu dan seiring dengan
tujuan tertinggi manusia, kesenangan sesungguhnya penting secara moral dan merupakan motif
yang legitim. Asalkan manusia sungguh-sungguh memperbesar kebaikan reel manusia.

Secara hedonisme

Suatu paham bahwa kesenangan merupakan tujuan kehidupan atau bahwa pengejaran
kesenangan tertanam dalam kodrat manusia. Dalam salah satu system etika yang disebut sebagai
“etika hedonis”, kesenangan dijadikan sebagai nilai final manusia. Aristoteles menganggap
bahwa kesenangan bukan sebagai tujuan kegiatan, tetapi sebagai hasil – ikutan karena sesuatu
berfungsi dengan baik.

Sedangkan Spinoza memandang kesenangan sebagai perasaan yang kita miliki ketika
beralih dari kesempurnaan yang sedikit ke yang besar.

B. Pengertian Moral

Dalam bahasa Yunani disebut “etos” menjadi istilah yang berarti norma, aturan-aturan yang
menyangkut persoalan baik dan buruk dalam hubungannya dengan tindakan manusia itu sendiri,
unsur kepribadian dan motif, maksud dan watak manusia. kemudian “etika” yang berarti
kesusilaan yang memantulkan bagaimana sebenarnya tindakan hidup dalam masyarakat, apa
yang baik dan yang buruk.).

Moral adalah perbuatan, tingkah laku atau ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di
masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka
orang itu dinilai mempunyai moral yang baik, begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari
budaya dan Agama.

Moral merupakan kondisi pikiran, perasaan, ucapan, dan perilaku manusia yang terkait
dengan nilai-nilai baik dan buruk. Moral (Bahasa Latin Moralitas) merupakan istilah manusia
menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif. Manusia
yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai
positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh
manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi
individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. 
Moral merupakan suatu sikap atau tindakan yang dimiliki tiap individu yang memiliki
nilai positif seperti bersopan santun sesuai dengan norma yang ada di suatu masyarakat. Dengan
memiliki moral manusia bisa menjalin hubungan yag baik dengan individu yang lain. Secara
umum moral merupakan sesuatu yang berhubungan dengan prinsip-prinsip tingkah laku; akhlak,
budi pekerti, dan mental, yang membentuk karakter dalam diri seseorang sehingga dapat menilai
dengan benar apa yang baik dan buruk.

Pengertian Moral Menurut Para Ahli

Berikut adalah pengertian moral menurut para ahli diantara lain yakni:

1. Menurut Wantah

Menurut Wantah moral merupakan sesuatu yang harus dilakukan atau tidak ada hubungannya
dengan kemampuan untuk menentukan siapa yang benar dan perilaku yang baik dan buruk.

2. Menurut Zainuddin Saifullah nainggolan

Menurut Zainuddin moral merupakan suatu tradisi spiritual untuk melakukan serangkaian
standar yang mengatur perilaku orang dan masyarakat

3. Menurut Sonny Keraf

Menurut Sonny moral merupakan suatu patokan yang digunakan oleh masyarakat sebagai
penentu tindakan yang baik dan buruk atau masyarakat manusia sebagai manusia.
4. Maria Assumpta

Menurut Maria moral merupakan suatu aturan aturan (rule) mengenai sikap (attitude) dan
perilaku manusia (human behavior) sebagai manusia

5. Elizabeth B. Hurlock

Menurut Elizabeth moral merupakan suatu kebiasaan, tata cara, dan adat dari suatu peraturan
perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya dalam masyarkat.

6. Imam Sukardi

Menurut Imam moral merupakan karakter yang dicirikan sebagai sesuatu yang baik dalam
masyarakat melalui nilai-nilai yang diterapkan bersama.

7. Menurut Hurlock

Menurut hurlock merupakan suatu sikap sopan santun, kebiasaan, adat istiadat dan aturan
perilaku yang telah menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.

Fungsi Moral

Berikut adalah fungsi moral antara lain yakni:

1. Sebagai upaya menjamin terwujudnya harkat dan martabat pribadi seseorang dan
kemanusiaan.
2. Untuk memotivasi manusia agar bersikap dan bertindak dengan penuh kebaikan dan
kebajikan yang didasari atas kesadaran kewajiban yang dilandasi moral.
3. Agar dapat menjaga keharmonisan hubungan sosial antar manusia, karena moral menjadi
landasan rasa percaya terhadap sesama.
4. Membuat manusia lebih bahagia secara rohani dan jasmani karena menunaikan fungsi
moral sehingga tidak ada rasa menyesal, konflik batin, dan perasaan berdosa atau
kecewa.
5. Moral dapat memberikan wawasan masa depan kepada manusia, baik sanksi sosial
maupun konsekuensi dalam kehidupan sehingga manusia akan penuh pertimbangan
sebelum bertindak.
6. Moral dalam diri manusia juga dapat memberikan landasan kesabaran dalam bertahan
dalam setiap dorongan naluri dan keingingan/ nafsu yang mengancam harkat dan
martabat pribadi.

Jenis dan Wujud Moral

Adapun beberapa jenis moral antara lain sebagai berikut:

1. Moral Ketuhanan

Moral Ketuhanan merupakan semua hal yang berhubungan dengan keagamaan/ religius
berdasarkan ajaran agama tertentu dan pengaruhnya terhadap diri seseorang. Wujud moral
ketuhanan, misalnya melaksanakan ajaran agama yang dianut dengan sebaik-baiknya.
Contohnya: menghargai sesama manusia, menghargai agama lain, dan hidup rukun dengan yang
berbeda agama.

2. Moral Ideologi dan Filsafat

Moral ideologi dan filsafat merupakan semua hal yang berhubungan dengan semangat
kebangsaan, loyalitas kepada cita-cita bangsa dan negara. Wujud moral ideologi dan filsafat,
misalnya menjunjung tinggi dasar negara Indonesia yaitu Pancasila.

Contohnya: menolak ideologi asing yang ingin mengubah dasar negara Indonesia.

3. Moral Etika dan Kesusilaan

Moral Etika dan Kesusilaan merupakan semua hal yang berkaitan dengan etika dan kesusilaan
yang dijunjung oleh suatu masyarakat, bangsa, dan negara secara budaya dan tradisi. Wujud
moral etika dan kesusilaan, misalnya menghargai orang lain yang berbeda pendapat, baik dalam
perkataan maupun perbuatan.

Contohnya: mengucapkan salam kepada orang lain ketika bertemu atau berpapasan.

4. Moral Disiplin dan Hukum


Moral Disiplin dan Hukum merupakan segala hal yang berhubungan dengan kode etika
profesional dan hukum yang berlaku di masyarakat dan negara. Wujud moral disiplin dan
hukum, misalnya melakukan suatu aktivitas sesuai dengan aturan yang berlaku.

Contohnya: selalu menggunakan perlengkapan yang diharuskan dan mematuhi rambu-rambu lalu
lintas ketika berkendara di jalan raya.

Contoh Moral di Masyarakat

Adapun beberapa contoh moral dimasyarakat yakni:

1. Sopan Santun

Sopan Santun merupakan bagian dari perilaku diri yang terekspresi dari kualitas moral sopan
santun juga berupa sikap/sifat menghargai sesama manusia terutama yang lebih tua/dituakan
seperti menghargai perbedaan pendapat sopan terhadap guru dan orang tua santun kepada teman
saling mengasihi

2. Religius

Religius merupakan suatu sikap maupun perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang
dianutnya, terbentuknya sikap toleran terhadap keberadaan agama yang berlainan, serta hidup
berdampingan dengan rukun antar umat agama yang berbeda keyakinan. beribadah sesuai agama
masing masing, bersedekah, membantu orang lain tanpa membeda bedakan agamanya,
menyebarkan kebaikan, menjaga ucapan ataupun perbuatan. berkata yang baik dan sopan

3. Jujur

Jujur merupakan contoh moral yang didasarkan pada upaya menjadikan pribadi pada diri
seseorang sebagai orang yang selalu dapat dipercaya, baik dalam aspek perkataan, lisann maupun
tindakan,

4. Toleransi

Toleransi merupakan suatu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman, yaitu adanya
perbedaan agama, suku, etnis, pendapat, perilaku maupun gagasan orang lain yang berbeda dari
dirinya.
C. Keterkaitan kesenangan dan moral terhadap literasi anak

Menurut Thomas Licona ( 2015: 61) Pendidikan moral bisa dilakukan di sekolahdengan


nilai-nilai yang telah diajarkan disekolah, mempunyai nilai yang bermanfaat dan diterima
masyarakat sekitar dengan beraneka ragam. Sekolah tidak hanya sebagai saranadan fasilitas
memberikan nilai-nilai kepada anak, tetapi anak dapat juga memahami danmelaksanakan nilai-
nilai yang telah disampaikan oleh guru atau pendidik. Pendidikanmoral berkembang dengan
terwujudnya pembiasaan tingkah laku yang bisa
dilihatdari perbuatan baik dan buruk, sikap religius yang tinggi sesuai Alquran dan hadist dan ber
tanggung jawab serta disiplin. Menurut Lawrence Kohlberg ( Monks dan Knoers,2011).

Kemampuan anak untuk mengenali perilaku dalam prinsip moral diperlukan perkembangan


anak untuk bersosialisasi meningkatkan perkembangan kepribadian yangterasah dalam
perkembangan bermasyarakat, berteman dan dalam lingkungansekitarnya,lembaga
pendidikan sangatlah menentukan tercapainya kualitas pendidikan dan pembelajaran kepada
peserta didik, dalam penyampaian pembelajaran
berupa bentuk literasi moral juga dibutuhkan tahapan yang tidak instan, karena literasi moralmer
upakan pembiasaan yang dilakukan secara kontinue kepada anak usia dini. Sehinggaliterasi
berupa budi pekerti merupakan pedoman dasar sebagai benteng moral pada anakusia dini,
dengan adanya pendidikan moral dilembaga maka literasi akan mengikutidengan sendirinya
sebagai wawasan dan dasar pengembangan literasi moral.

Literasi sendiri merupakan keterampilan dalam sebuah pemilihan materi, pendistribusian dda
n suatu kompetensi yang saling terkait, di tingkatan jenjang pendidikan,menurut nurdiyanti bahw
a literasi adalah dasar pengetahuan anak untuk belajar dalam ketrampilan menulis maupun memb
aca (Nurdiyanti 2010). Kegiatanliterasi tidak hanya membaca, tetapi juga dilengkapi kegiatan
yang harus dilandasidengan keterampilan atau kiat untuk mengubah meringkas, memodifikasi,
menceritakankembali materi yang telah diajarkan (Wachidah, Suwignyo, and Widiati 2017).

Kegiatan literasi mencakup keahlian non-verbal, keterampilan dalam menyimak-


berbicara,keahlian visual, berpikir kritis, hingga keahlian teknologi (Pancarrani, Amroh,
and Noorfitriana, 2017).
Gerakan literasi dalam sekolah saat ini merupakan upaya pemerintah menumbuhkan budi
pekerti peserta didik sebagai acuan untuk memiliki budaya akhlak atau moral yang baik menurut
kriteria agama terutama agama Islam, sehingga dapat tercipta pembelajaran akhlak sampai
dewasa. Sehingga peran literasi di sini sebagai kegiatan yang bertujuan untuk menanamkan budi
pekerti peserta didik. Sejalan dengan Cooper, J.D, Literacy: Helping Children Construct
Meaning. 30. Bahwasanya literasiakan berkembang menjadi kebiasaan dengan proses yang lama
dan bertahap sehinggaupaya pemerintah melalui tahapan yang dinamis dan berkelanjutan dengan
dipengaruhioleh tiga komponen yaitu motivasi, pembelajaran terpadu dan mandiri menjadi
suatukompenen yang tertait dan saling mendukung untuk menjadikan anak mempunyailiterasi
(Boston Toronto: Hougton Miffin Company,1993)
Daftar Pustaka

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)

(https://www.referensimakalah.com/2012/09/pengertian-moral-dan-moralitas.html).

Al-Tadzkiyyah: Jurnal Pendidikan Islam, Volume 10. No. 2 2019 P. ISSN: 20869118E-ISSN:
2528-2476

https://pakdosen.co.id/moral-adalah/

(https://eurekapendidikan.com/pengertian-dan-definisi-moral

https://www.dosenpendidikan.co.id/literasi-adalah/

https://www.academia.edu/59790766/
Peran_Literasi_Moral_Meningkatkan_Karakter_Religius_Anak_Usia_Dini

Anda mungkin juga menyukai