Anda di halaman 1dari 2

Nadia Dwi Hirmayanti

121911333063

Review Materi

戦争文学 (Sensou Bungaku)

 Sensou bungaku atau yang biasa disebut sebagai sastra perang merupakan suatu
periodesasi sastra yang ditulis dengan maksud untuk meningkatkan sikap
nasionalisme dan patriotisme sekaligus juga dijadikan sebagai propaganda Jepang
selama Perang Dunia II
 Hidemi Kon, seorang kritikus sekaligus penulis aktif selama periode Showa. Karya
beliau diantaranya adalah Sanchou Horo(Wandering in the Mountains, yang
menceritakan pengalaman masa perangnya di Filiphina), Tenno no Boshi(Topi
Kaisar, yang mendapat penghargaan Naoki untuk kategori cerita pendek)
 Tatsuhi Miyoshi, seorang kritikus dan sastrawan yang terkenal dengan sajak bebas
serta khas dengan gaya penulisan yang kompleks dan mengingatkan pada puisi klasik
Jepang. Karyanya adalah Sokuryo Sen (Kapal Survei) dan Shiki (Four Seasons)
 Tomoji Abe, dikenal sebagai sastrawan yang mewakili gerakan intelektual dalam
sastra Jepang. Fokus karyanya terhadap nilai estetika dan keadaan emosi pikiran.
Salah satu karyanya adalah Shiroi To(Pilar Putih) yang berbicara tentang monopoli
bisnis.
 Shiro Ozaki, penulis paling terkenal pada jaman Showa. Setelah Perang Dunia II, ia
menulis novel sejarah dan dikenal juga sebagai novelis perantara. Buku pertamanya
adalah Jinsei Gekijou (The Theatre of Life)
 Ashihei Hino, penulis yang terkenal karena aktif menulis mengenai kehidupan militer
Jepang pada Perang Dunia II. Salah satu karyanya adalah Mugi to Heitai(Wheat and
Soldiers)
 Jun Ishikawa atau yang biasa dikenal sebagai Ishikawa Kiyoshi. Ketika perang antara
Jepang dan Tiongkok, beliau menerbitkan buku Marusu no Uta(Mars Song) yang
dianggap mengakibatkan munculnya pemikiran anti militer.
 Tatsuzo Ishikawa, menulis cerita fiksi berjudul Ikiteiru Heitai yang menceritakan
tentang penderitaan rakyat sipil Tiongkok saat perang.

戦前文学 (Senzen Bungaku)

 Merupakan zaman Jepang sebelum perang, yakni kisaran tahun 1920-1940an. Karya
sastra pada zaman ini dominan bertema Nasionalis dan Militerisme.
 Pada periode awal, gaya sastra yang paling berpengaruh adalah Modernisme. Contoh
sastrawannya adalah Haruo Sato, Ito Sei, dan Hori Tatsuo yang terpengaruh gaya
penulisan Eropa ala James Joyce dan DH Lawrence.
 Ketika para simpatisan Komunis Kobayashi Takiji dimusnahkan, para penulis kaum
kiri mulai membuat sastra penolakan atau yang biasa dikenal sebagai tenko.
 Kobayashi Takiji, seorang penulis asal Hokkaido yang menulis karya Shimen no
Tameni(Demi Warga), Fuzai-Jinushi(Tuan Tanah yang Absen), dan Kani
Kousen(Perahu Cannery). Perannya bagi dunia sastra adalah dengan keikut sertaannya
berupaya menambahkan nilai sastra ke dalam propaganda politik.
 Junichiro Tanizaki, karyanya yang paling terkenal adalah Sasameyuki (The Makioka
Sisters. Junichiro Tanizaki juga dianggap sebagai novelis yang mencetuskan
eksistensi kucing sebagai bagian dari narasi yang terlihat pada bukunya yang berjudul
A Cat, A Man, and Two Women.
 Hideo Oguma, seorang penyair gerakan Proletar yang ditulis para pekerja terhadap
para pentolan politik. Nama penanya Asahi Tarou
 Motojirou Kajii, dianggap berhasil meninggalkan kesan abadi dan menanamkan
dirinya ke dalam budaya Jepang. Misalnya pada karyanya yang berjudul Remon,
yang dijadikan sebagai dasaran buku sastra sampai sekarang.
 Yukio Mishima, novelis yang karyanya terkenal karena berhasil mengkolaborasikan
estetika modern dan nasional dan terfokus pada perubahan politik, kematian, dan
homoseksualitas.

Anda mungkin juga menyukai