Anda di halaman 1dari 282

KELOMPOK 1

Gaya, Sikap
dan Perilaku
Kepemimpinan
Gratia Plena Putri (1906406422)
Jessica Hailen (1906360251)
Maria Fioretta Cristie (1906405911)
Muhammad Taqiuddin (1906360365)
Shafira Hasna Lathifa (1906405810)
Cara yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi orang
lain, apakah lebih mementingkan tugas (task-oriented) atau
lebih mementingkan hubungan (relationship oriented)).

Respon pemimpin untuk menanggapi, menilai, dan


bertindak terhadap apapun yang terjadi dalam kelompok
yang dipimpinnya.

Langkah dan tindakan yang dilakukan pemimpin berpengaruh


terhadap keberhasilan pencapaian tujuan.

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


The Classic
Dimensions of
Consideration
and Initiating
Structure

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


Mengidentifikasi cara-cara pemimpin yang efektif dalam bertindak untuk
kemudian kita adopsi dan memodifikasi dalam rangka pencapaian tujuan.

CONSIDERATION Concern for People


Sejauh mana pemimpin menciptakan sebuah lingkungan.
Lingkungan yang mendukung emosional, hangat, ramah,
dan ada trust/kepercayaan.

INITIATING STRUCTURE Concern for Result


Yang dimaksud adalah mengatur dan mendefinisikan suatu hubungan dalam
kelompok dengan melibatkan atau menetapkan tugas-tugas, prosedur,
menjadwalkan pekerjaan, dan mengklarifikasi ekspektasi untuk anggota tim.

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


CONSIDERATION
Tiga poin penilaian diri yang mengukur faktor
pertimbangan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan/mengajukan kebaikan untuk orang-
orang dalam kelompok kerja.
2. Memperlakukan semua orang dalam kelompok
kerja dengan adil dan memperlakukan anggota
tim seperti diri sendiri.
3. Melakukan hal-hal kecil untuk membuat senang
para anggota kelompok.

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


Relationship- 1 Aligning people
Oriented 2 Openness to worker opinions
Attitudes
3 Creating inspiration and visibility
and Behavior
4 Satisfying higher-level needs
Bagaimana seorang leader
berhubungan dengan hubungan
5 Giving emotional support and
interpersonal kelompoknya
encouragement
6 Promoting principles and values

7 Being a servant leader

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


INISIATING
STRUCTURE
Tiga poin penilaian diri yang mengukur faktor
struktur inisiasi adalah sebagai berikut:
1. Mencoba ide-ide baru ke dalam kelompok kerja.
2. Menekankan tenggat waktu pertemuan.
3. Pastikan bahwa orang-orang dalam kelompok
kerja bekerja sesuai kapasitas

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


1 Adaptability to the situation
Task-
2 Direction setting
Related
Leadership 3 High performance standards

Attitudes 4 Concentrating on strengths of


group members
and 5
Risk taking and execution of plans
Behaviors 6 Hands-on guidance and feedback
Bagian ini mengidentifikasi dan
menjelaskan sikap dan perilaku
7 Ability to ask tough questions
terkait tugas yang
adalah karakteristik dari pemimpin 8 Organizing for collaboration
yang efektif

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


Four Combinations of Initiating Structure and Consideration
Impoverished Management
by Robert Blake dan Jane Mouton (Tidak Perhatian pada Orang dan Hasil)

Pemimpin ingin menekankan pada kemandirian dengan


membiarkan organisasi bereksplorasi dan tidak ikut
campur dalam pemecahan masalah. Gaya ini hanya
cocok dalam jangka pendek karena visi pemimpin sangat
dibutuhkan dalam organisasi

Country Club Management


(Perhatian pada Orang, Tidak perhatian pada Hasil)

Dilakukan oleh pemimpin yang takut mengecewakan orang,


dan/atau yang takut ditolak dan tidak disukai.
(+) Menciptakan suasana kerja yang nyaman dan akrab pada
organisasi.
(-) Menyepelekan tugas yang ada sehingga tujuan organisasi
tidak tercapai
Middle of the Road
(Setengah-Setengah dalam Perhatian pada Hasil dan Orang)

Proporsi perhatian yang diberikan pemimpin terhadap


hasil dan orang dipaksakan harus selalu sama. Akibatnya
terkadang pemimpin menemui kesulitan untuk
menyamaratakan antara tujuan dan orang sehingga
performa organisasi juga hanya rata-rata
Authority-Compliance Management
(Tidak Perhatian pada Orang, tapi Perhatian pada Hasil)

Gaya ini disebut juga dengan pemimpin otoriter yang berusaha


untuk mendominasi orang lain agar pekerjaan diselesaikan
sesuai keinginan pemimpin. Gaya ini dianggap efektif dalam
jangka pendek terutama ketika perusahaan berada di posisi
yang krisis, walaupun dapat menjadi bumerang jika anggota
memilih untuk pergi karena ketidaknyamanan yang tercipta.
Team Management
(Peduli pada Orang dan Hasil)

Pemimpin terlibat aktif dalam organisasi dan dapat


mengorganisasikan anggota dengan baik. Blake dan
Mouton melihat ini sebagai pendekatan perilaku yang
ideal. Pendekatan yang dilakukan biasanya
menggunakan pendekatan kerja tim kolaboratif.
(+) Dianggap idelan dan dapat diterapkan pada anggota
yang terampil dan berpengalaman
(-) Sulit diterapkan pada anggota yang kurang
berpengalaman dan tidak memiliki spesialisasi

Faktor yang mempengaruhi Gaya Kepemimpinan, yaitu:


- Pemimpin, seperti kredibilitas dan track-record
- Anggota, seperti kemampuan dan kemandirian
- Faktor Eksternal, seperti Gaya Kepemimpinan yang disukai dan tekanan waktu
Model kompetensi berfungsi untuk
merancang SDM dalam rangka seleksi,
pengembangan, manajemen kinerja, dan
program perencanaan suksesi sehingga
organisasi memiliki pemimpin-pemimpin
baru untuk meneruskan organisasi.

Banyak organisasi besar sekarang memiliki


model kompetensi untuk berbagai
tingkatan manajemen. Misalnya saja
perilaku dan keterampilan yang dibutuhkan
oleh supervisor pada departemen, manajer
toko, ataupun manajer cabang harus
memiliki spesifikasi kompetensi yang
ditetapkan top level management atau
pemimpin
by G. J. Curphy, K. Louiselle, and S. Bridges
by R. Charan, S. Drotter, and J. Noel
Leadership pipeline merupakan keberlanjutan dari
model kompetensi yang berguna untuk menjelaskan
karakteristik, kompetensi, tugas&wewenang, hingga
jenis perilaku dalam tingkatan manajerial tertentu. Setiap
orang dengan tingkat organisasi tertentu harus
menunjukkan perilaku sesuai dengan tingkatannya
sehingga penting bagi organisasi untuk menggambarkan
Leadership Pipeline

Menurut model Leadership Pipeline, pemimpin yang


paling efektif adalah mereka yang dapat mendiagnosis
secara akurat tingkat pekerjaan anggota dalam
organisasi dan kemudian dapat menunjukkan perilaku
yang sepadan sesuai tingkatannya. Kegagalan
kepemimpinan digambarkan jika seseorang
menunjukkan pola perilaku pada tingkat manajerial yang
lebih rendah.
Community
leadership
Proses membangun tim
sukarelawan untuk mencapai
tujuan bersama yang dianggap
penting.

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan

Leading a group of volunteers is very different


from being a leader in a publicly traded
company, the military, or a nongovernmental
organization

(Hughes et al., 2019)

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


The Components of Community
Leadership Framing
kompetensi kepemimpinan untuk membantu kelompok
atau komunitas mengenali dan mendefinisikan peluang
dan masalah dengan cara yang menghasilkan tindakan
yang efektif.

Building social capital


kompetensi kepemimpinan untuk mengembangkan dan
memelihara hubungan yang memungkinkan orang untuk
bekerja sama dalam komunitas di seluruh perbedaan
mereka.

mobilization
Kompetensi kepemimpinan untuk melibatkan massa
kritis untuk mengambil tindakan untuk mencapai hasil
tertentu atau serangkaian hasil.

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


Assessing Leadership
Behaviors:
Multirater Feedback
Salah satu cara untuk meningkatkan
Instruments efektivitas pemimpin adalah
memberikan feedback kepada pemimpin
dengan

mengenai frekuensi dan keterampilan yang


mereka gunakan untuk melakukan berbagai
jenis perilaku kepemimpinan

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


The 360-degree or Multirater
Feedback Instruments
Pengenalan dari multirater feedback instruments
menunjukkan bahwa informasi melalui laporan
langsung, penilaian dari rekan kerja, dan penilaian
dari atasan bisa saja memiliki persepsi yang
berbeda atas perilaku dari seorang pemimpin. Hal
ini akan menggambarkan secara akurat strengths
yang dimiliki dan development apa yang perlu
dilakukan oleh pemimpin yang menerima feedback
tersebut.

Today, most organizations use 360-degree tools as an


integral part of the training, coaching, succession
planning, and performance management components of
a comprehensive leadership talent management system.

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


360-Degree Pengertian

Feedback Evaluasi formal seorang leader berdasarkan


masukan dari orang-orang yang bekerja untuk
dan bersama mereka.

Fungsi
Hasil survei dapat digunakan untuk membantu
leader dalam mengevaluasi dan
menyempurnakan sikap dan perilaku
kepemimpinannya

Gaya, Sikap, dan Perilaku Kepemimpinan


Suggestion for
better use 360-
degree feedback Dimensi penilaian sesuai dengan
kompetensi yang menjadi tujuan
organisasi
Menyampaikan pada pemberi nilai
untuk mengevaluasi dengan saran
yang membangun
Membuat rencana aksi sebagai
tanggapan dari feedback

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


Three types of 360-degree
feedback processes
01 02 03

Competency-based 360- A leadership versatility Verbal 360-degree


degree questionnaires. approach technique

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


Leadership Styles

01 02 03

Participative Leadership Autocratic Leadership Entrepreneurial Leadership

Consultative Memberi tahu orang apa yang Berorientasi pada tugas dan karismatik
Consensus harus dilakukan
Democratic Menegaskan otoritas
Menjadi model bagi anggota
tim.

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


Gender Differences in Leadership Style

Menempatkan Perbedaan Gender


Perbedaan Pria-Wanita dalam
dalam Gaya Kepemimpinan
Gaya Kepemimpinan
sebagai Perspektif
Gaya
Mengambil keunggulan dari sifat-sifat positif
Biologis dan Psikologis
dari pria maupun wanita

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


Selecting the Best Leadership Style
Budaya Nasional
Budaya Organisasi

Gaya, Sikap dan Perilaku Kepemimpinan


References Nashrullah, N. (2020, March 12). Tafsir Lain dari Hadis
Celaka Jika negara Dipimpin Perempuan. Republika
Online. Retrieved September 17, 2021, from
https://www.republika.co.id/berita/q7368t320/tafsir-lain-
dari-hadis-celaka-jika-negara-dipimpin-perempuan.
Desideria, B. (2017, April 5). Studi Ungkap Wanita lebih
Cocok Jadi Pemimpin. liputan6.com. Retrieved September
17, 2021, from
https://www.liputan6.com/health/read/2907427/studi-
ungkap-wanita-lebih-cocok-jadi-pemimpin.
Hughes, R. L., Ginnette, R. C., & Curphy, G. J. (2012).
LEADERSHIP: enhancing the lessons of experience. In
LEADERSHIP: enhancing the lessons of experience.
Andrew J. Dubrin. (2012). Leadership: Research Findings,
Practice and Skills. In IEEE Transactions on Information
Theory (Vol. 58, Issue 3).
KELOMPOK 1

Thank you!
Any Question?

Gaya, Sikap, dan Perilaku Kepemimpinan


Contingency &
Situational Leadership
Kelompok 2
Kepemimpinan Niaga B
Anggota Kelompok

Angie Amanda Putri

(1906406555) Delia Firka Ayyar

(1906405981)

Amanda Puspita Aprilia Arieska Martha H. Michelle Chrysantia Areli

(1906406460) (1906405861) (1906406416)


Situational Influences on Effective
Leadership Behavior
Situasi dapat mempengaruhi sikap dan gaya
kepemimpinan

Contingency approach leadership

→ Pemimpin yang paling efektif adalah saat


pemimpin mampu membuat perilakunya sesuai
dengan situasi dan karakter anggota kelompoknya.
Peran Situasi dalam Kepemimpinan
Vroom, Jago, Dubrin (2016)

Efektivitas organisasi Situasi membentuk


dipengaruhi oleh faktor bagaimana pemimpin
situasi, bukan berdasarkan berperilaku.
kendali pemimpin.

Situasi mempengaruhi Struktur organisasi


konsekuensi dari perilaku mempengaruhi pendekatan
pemimpin. kepemimpinan yang terbaik
untuk dilakukan.
Fiedler’s Contingency Theory

Measuring Leadership Style: The Least


Preferred Coworker (LPC) Scale

relationship motivated

atau

task motivated?
Fiedler’s Contingency Theory

Situational Favorability : Making the Situation


More Favorable for the Leader

Dalam teori kontingensi, sekelompok pemimpin memutuskan bahwa mereka perlu


melakukan kontrol lebih besar atas situasi untuk meningkatkan produktivitas di
tempat kerja. Untuk meningkatkan kontrol, mereka dapat melakukan satu atau
beberapa hal berikut:.
● Hubungan pemimpin-anggota
Meningkatkan hubungan pemimpin-anggota dengan menunjukkan minat
pada kesejahteraan pribadi anggota kelompok
● Struktur tugas
Meningkatkan struktur tugas dengan terlibat dalam memulai structure-related
behaviors
● Kekuatan posisi
Memberikan batasan dimana pemimpin memiliki kewenangan untuk
mengevaluasi kinerja bawahan dan memberikan penghargaan serta
hukuman.
Path-Goal Theory
● Merupakan teori yang didasarkan untuk menentukan gaya atau perilaku
kepemimpinan yang paling disesuaikan dengan anggota dan
lingkungannya.

● Teori path goal diperkenalkan pertama kali oleh Martin Evans pada
tahun 1970 dan dikembangkan lagi oleh Robert House.

Karakter anggota
Gaya kelompok
kepemimpinan:
- Directive Outcomes:
- Supportive - Produktivitas
- Participative - Moral
- Achievement
oriented Demands of the task
Gaya kepemimpinan dalam teori Path Goal

Achievement
Directive Supportive Participative
Oriented
Pemimpin yang Pemimpin yang Pemimpin yang akan Pemimpin akan
memberi tahu apa memberikan tugas berdiskusi terlebih menetapkan tujuan
yang dia harapkan, yang menyenangkan dahulu perihal tugas yang menantang dan
apa yang dikerjakan, bagi anggota dan dan urusan berharap anggota
dan bagaimana memberikan kelompok dapat melakukan
melakukan perhatian serta pekerjaanya dengan
pekerjaan keramahan maksimal
Langkah yang dapat dilakukan pemimpin untuk
mempengaruhi kinerja dan kepuasaan
1. Memahami dan mengenali kebutuhan anggota
2. Meningkatkan imbalan anggota untuk mencapai tujuan
3. Pemberian coaching dan providing direction
4. Membantu anggota untuk memperjelas ekspektasi mereka perihal bagaimana effort akan
mengarahkan ke kinerja yang baik dan kinerja yang baik akan mendapatkan reward.
5. Kurangi hambatan untuk mencapai tujuan
6. Tingkatkan kepuasan pribadi jika anggota kelompok bekerja secara efektif
7. Berhati-hati untuk tidak mengganggu orang dengan memberikan instruksi tentang hal-hal
yang mereka dapat kerjakan dengan baik.
8. Untuk mendapatkan kinerja dan kepuasaan yang tinggi, pemimpin harus menyediakan
struktur dan memberikan imbalan tergantung dengan kinerja.
Situational Leadership
(Kenneth H. Blanchard)

→ Bagaimana cara mencocokan gaya kepemimpinan dengan kemampuan staff


dalam memberikan tugas.

Tujuan
→ Meningkatkan frekuensi dan kualitas
hubungan antara pemimpin dan
bawahannya, sehingga kompetensi dan
komitmen meningkat, serta mengurangi
turnover pekerja yang bertalenta.
Situational Leadership Framework

Evaluation of Situational
Leadership Theory
● Pemimpin harus selalu
memerhatikan
perkembangan staff-nya.
● Realitanya banyak situasi
yang ambigu, sehingga
memengaruhi hasil dari
tindakan pemimpin.
Normative Decision
Model

Decision-Making Contingency Factors and


Style Application of the Model
Pertimbangan dalam memilih Intuisi dalam melakukan
● Decide pertimbangan
Decision-Making Style
● Consult (Individually) ● Decision Significance ● A consultative or
● Importance of Commitment collaborative
● Consult (Group) decision-making style
● Leader Expertise
● Facilitate ● Likelihood of Commitment
● A decide
● Group Support
● Delegate decision-making style
● Group Expertise
● Team Competence
Leader–Member Exchange (LMX) and
Contingency Theory

1. Pemimpin memiliki kecendrungan memberikan perfomance rating yang lebih baik kepada
anggota dalam kelompoknya daripada yang mereka berikan kepada anggota kelompok luar.

2. Pemimpin tidak selalu memiliki kualitas hubungan yang sama sekali berbeda terhadap
tiap-tiap anggota kelompk, namun bisa menunjukkan perhatian dan kepercayaan yang sama
kepada beberapa anggota dari keseluruhan tim.

3. Dalam kelompok yang lebih besar, memiliki kecendrungan yang lebih besar juga terkait
adanya perbedaan response yang diberikan pada anggotanya.

4. Seorang manager cenderung bertindak sebagai servant leader kepada anggota kelompok
dengan high-quality exchanges.

5. Pemimpin lebih cenderung memberdayakan anggota kelompok yang lebih mereka percaya.

6. Pengaruh LMX-quality terhadap perfomance kerja dari tim.


Crisis Leadership
Proses memimpin anggota
kelompok melalui keadaan yang
tiba-tiba dan sebagian besar tidak
terduga, sangat negatif, dan
menguras emosi.
9 Atribut dan Perilaku
Kepemimpinan dalam Melewati
Krisis

Bersikap Tegas Memimpin dengan Berpikir Strategis


Kasih Sayang
Pemimpin harus Menampilkan belas kasih Faktor keberhasilan
mengambil dengan keprihatinan, pemimpin organisasi
tindakan tegas kecemasan, dan frustrasi adalah berpikir secara
untuk anggota kelompok adalah
strategis, termasuk
memperbaiki keterampilan interpersonal
situasi.. kunci untuk kepemimpinan melihat gambaran
krisis. besarnya
9 Atribut dan Perilaku
Kepemimpinan dalam Melewati
Krisis

Membangun Hindari Mentalitas Perlihatkan Optimisme


Kembali Rutinitas
Anti Kritik
Kerja
Cara efektif untuk Salah satu cara terburuk untuk Seorang pemimpin
membantu orang memimpin kelompok melalui yang optimis dapat
menghadapi krisis di tempat krisis adalah dengan membela membantu memberi
kerja adalah dengan diri dengan kuat terhadap kritik energi kepada anggota
mendorong mereka untuk atau menyangkal melakukan kelompok untuk
kembali ke pekerjaan biasa kesalahan. mengatasi masa-masa
mereka. sulit.
9 Atribut dan Perilaku
Kepemimpinan dalam Melewati
Krisis

Mencegah Krisis Tetap Tenang dan Pemimimpin


Melalui Perencanaan Stabil Transformasional

Bentuk ideal Pemimpin yang baik akan tetap Menguntungkan organisasi


kepemimpinan krisis tenang dan tegas berkinerja yang bermasalah, baik
adalah mencegah krisis stabil, bahkan di bawah beban dalam menghadapi krisis
melalui perencanaan kerja yang berat dan kondisi langsung maupun kinerja
yang tidak pasti. yang lebih baik dalam jangka
panjang.
Evidence-based leadership or
management

→ pendekatan dimana manajer menerjemahkan


prinsip berdasarkan bukti terbaik ke dalam praktik
organisasi.

Tujuan : Para manajer dan organisasi dapat bergerak


untuk mendasarkan praktik dan keputusan atas bukti
yang valid.
Referensi
DuBRIN, Andrew J. (2016). Leadership : Research Findings, Practice, and Skills. Retrieved 28 September
2021 from
file:///D:/COOLYEAH/Semester%205/Kepemimpinan/Leadership_Research_Findings_Practice_an.
pdf
Waspodo, S. (2019). Kepemimpinan [45] Model Kontinjensi Fiedler. Retrieved 28 September 2021,
from
https://www.pepnews.com/humaniora/p-4156b475b96909f/kepemimpinan-45-model-kontinjen
si-fiedler
Zulaihah, I. (2017). Contingency Leadership Theory/Pendekatan Situasional. AL-TANZIM: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 76-87.
Thank you
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution
Tanggung Jawab Sosial
&
Etika Kepemimpinan
Kelompok 3
Ahmad Naufal (1906406435)
Armenius Gabriel (1906405836)
Apta Archie (1906406473)
Aqila Zalfadia (1906405943)
Azzahira Salma P. (1906406561)
Overview
Kepemimpinan Tanggungjawab Sosial
Menurut Northouse, Peter G., (2021) Menurut Fischer, J., (2004)

● “Suatu proses”. ● “Terfokus pada dampak aktivitas


● “Berhubungan dengan pengaruh bisnis“.
seseorang dalam suatu ● “Memperhatikan dampak bisnis
kelompok”. untuk masyarakat”.
● “Melibatkan tujuan tertentu”.
Overview
Etika Moral
Menurut Dubrin., (2014) Menurut Dubrin., (2014)

● “Pedoman berperilaku dalam ● “Dipengaruhi dari nilai yang dimiliki


kelompok”. seseorang”.
● “Studi kewajiban moral”. ● “Penentuan benar atau salah”.
4 Etika
Four Perilaku
Ethical Kepemimpinan
Leadership Behaviors
1. Be Honest and Trustworthy and Have Integrity in Dealing with
Others

2. Pay Attention to All Stakeholders

3. Build Community

4. Respect the individuals


7 Dimensi Etika Kepemimpinan

01 Fairness 02 Power Sharing 03 Role Clarification

04 People Orientation
05 Integrity 06 Ethical Guidance

07 Concern For Sustainability


Tanggungjawab Sosial
&
Etika Organisasi
Providing Strategic Leadership of
Ethics and Social Responsibility
● Nilai yang direpresentasikan dalam kebijakan dan tindakan
pemimpin mempengaruhi acuan etika dan tanggung jawab
sosial organisasi
● Leading by Example
● Menciptakan dan mempertahankan iklim kerja yang
beretika
Creating a Pleasant Workplace
● Kenyamanan lingkungan kerja mempengaruhi secara langsung well-being
karyawan.
● Perusahaan yang memprioritaskan employee satisfaction cenderung lebih
profitable
● Dinilai dari benefit yang diberikan dan tingkat stimulasi dari pekerjaan
yang diberikan
Helping Build a Sustainable Environment

Tanggungjawab Sosial Contoh Tanggungjawab


Leader Terhadap Sosial Leader Terhadap
Lingkungan Lingkungan
Berkelanjutan Berkelanjutan

● Mempengaruhi orang lain untuk Chief Administration Officer


mempertahankan & melestarikan PT Kideco Jaya Agung
lingkungan luar organisasinya.
Leonardus Edwindo
● Melakukan recycling business.
Aksinya: Mengkoordinasikan CSR Lingkungan
Berbasis Pertanian Terpadu
Engaging in Social Entrepreneurship
● Social Entrepreneurship → penggunaan metode berbasis pasar untuk
memecahkan masalah sosial (tunawisma, air bersih, kemiskinan, dll)
● Perusahaan Better World Books, menjual buku bekas & baru. Inisiatif
sosialnya untuk mendanai program literasi di seluruh dunia. Mitra Better
World membangun sekolah, perpustakaan, dan memberi beasiswa.
● Model social entrepreneurship berbasis penelitian menekankan bahwa
compassion mendorong social entrepreneurship.
● Compassion → motivasi prososial yang menghubungkan individu dengan
masyarakat yang menderita dan memicu kepekaan terhadap rasa sakit
dan kebutuhan orang lain.
Engaging in Philanthropy
● Pendekatan kepemimpinan organisasi standar untuk tanggung jawab
sosial adalah menyumbangkan uang untuk amal dan berbagai penyebab
lainnya.
● Contoh: Bill dan Melinda Gates, Microsoft, membentuk yayasan dengan
tujuan untuk mengurangi kemiskinan ekstrem, memerangi AIDS, dan
memvaksinasi anak-anak.
Working with suppliers to improve working
conditions
● Kesempatan untuk mempraktikkan tanggung jawab sosial adalah bagi
para pemimpin perusahaan untuk bekerja dengan pemasok guna
meningkatkan kondisi kerja fisik dan mental.
● Contoh: Apple Inc. adalah salah satu contoh pimpinan perusahaan
mengambil tindakan untuk bekerja dengan pemasok untuk meningkatkan
kondisi kerja di bawah standar.
Establishing Written Codes of Ethical
Conduct
● Digunakan sebagai acuan secara etika dalam berperilaku dalam sebuah
organisasi dimana ketidakpatuhan akan diberi hukuman
● Kepatuhan terhadap pedoman perilaku tertulis akan meningkat apabila
pemimpin dalam organisasi mengacu kepada pedoman dalam bertindak
dan berperilaku
● Contoh: IBM membayar hingga $10 miliar karena kasus penyuapan yang
dilakukan 100 karyawan di anak perusahaan IBM
Developing Formal Mechanisms for Dealing with
Ethical Problems

● Banyak organisasi besar di luar sana membentuk sebuah Komite atau tim etika
khusus untuk membantu memastikan perilaku etis dan bertanggung jawab secara
sosial di dalam lingkungan internal organisasi tersebut.
● Dalam penentuan program etika, kepemimpinan tingkat atas memiliki banyak
pengaruh dalam penetapan sebuah kebijakan. Komite memiliki peran yang sangat
penting yaitu menetapkan kebijakan untuk etika dan tanggung jawab sosial serta
dapat melakukan audit etika terhadap aktivitas perusahaan.
● Dalam penerapannya, tentu tim etika akan menyediakan channel untuk
penyampaian permasalahan atau pelanggaran yang terjadi, agar pelapor merasa
dirinya aman dalam penyampaian kasus yang terjadi.
Accepting Whistleblowers

Whistleblowers adalah sebuah istilah yang ditujukan kepada seseorang yang


mengungkapkan kesalahan organisasi kepada pihak yang berwenang. Pelapor
sering pergi langsung melaporkan kepada pihak yang berwenang terhadap
pelanggaran etika ataupun permasalahan lainnya yang membawa kerugian bagi
masyarakat.
Menjadi seorang “whistleblower” membutuhkan tindakan keberanian dan sikap
kepedulian terhadap kondisi sekitar yang memprihatinkan. Namun, tindakan
yang dilakukan belum tentu disukai oleh kebanyakan pihak.
Providing Training in Ethics and Social
Responsibility
Bentuk pelatihan etika mencakup pesan-pesan tentang etika dan tanggung
jawab sosial dari kepemimpinan di dalam perusahaan, kelas tentang etika di
perguruan tinggi, dan pelatihan seputar etika. Program pelatihan ini
memperkuat gagasan bahwa etika dan perilaku sosial yang bertanggung jawab
secara moral baik dan juga benar untuk bisnis.

● Caterpillar, produsen peralatan konstruksi dan pertambangan, perusahaan


yang mencontohkan pendekatan modern untuk pelatihan etika.
Placing Company Interests over Personal
Interests

● Banyak terjadi pelanggaran etika seperti halnya ketika seorang manajer


senior memilih sendiri kompensasi yang sangat besar untuk dirinya sendiri,
hal ini merupakan penempatan kepentingan pribadi di atas kesejahteraan
perusahaan dan karyawan lainnya.
● Para peneliti beranggapan bahwa kekuasaan dapat merusak suatu tatanan
organisasi. Kepemimpinan dapat menyediakan sistem checks and balances,
sehingga dapat mengurangi kemungkinan beberapa perilaku tidak etis dan
kriminal oleh eksekutif bisnis.
Studi Kasus “Whistleblowers”
Salah satu kasus terbesar adalah pembayaran $920 juta terhadap Tenet Healthcare Corp., jaringan
rumah sakit terbesar kedua di negara itu. Menyusul tuduhan oleh enam pelapor, jaksa menuduh
Tenet membebani pemerintah dengan $806 juta dalam pembayaran Medicare dan membayar $49
juta sebagai suap kepada dokter yang merujuk pasien ke organisasi perawatan kesehatan. Pelapor
sering dikucilkan dan dipermalukan oleh perusahaan mereka berharap untuk meningkatkan.
Misalnya, mereka mungkin tidak menerima promosi lebih lanjut atau evaluasi kinerja yang buruk.
Selain itu, banyak pelapor yang dipecat atau diturunkan pangkatnya, bahkan untuk kiat-kiat terkenal
yang terbukti benar.

Sarbanes–Oxley Act mencakup beberapa perlindungan bagi pelapor. Karyawan yang melaporkan
penipuan terkait dengan akuntansi perusahaan, kontrol akuntansi internal, dan audit memiliki cara
untuk mendapatkan pemulihan, serta pembayaran kembali dan biaya hukum. Lebih dari setengah
permohonan pelapor diabaikan.
Referensi

● Dubrin, A., J. Leadership Research Findings, Practice, and Skills 8th Edition. ISBN:
978-1-285-86636-9
● Fischer, J. Social Responsibility and Ethics: Clarifying the Concepts. Journal of
Business Ethics 52, 381–390 (2004).
● https://industri.kontan.co.id/news/kideco-raih-bintang-5-top-csr-awards-2021.
Diakses pada 2 Oktober 2021.
Kekuasaan,
Politik, dan
Kepemimpinan

Kelompok 4
ANGGOTA KELOMPOK

Afif Muhammad Ramadhan Sudarmin (1906405956)


Irham Hasbi Ghaniy (1906405893)
Reza Ardhiansyah (1906405975)
Rasyid Muhammad (1906405823)
Ahmad Razzaq (1906406542)
What is Power?
Power atau kekuasaan adalah kapasitas
seseorang untuk mempengaruhi orang lain.
Meskipun pada umumnya kita berfikir bahwa
kekuasaan hanya dimiliki oleh seorang
pemimpin, sesungguhnya kekuasaan juga
bergantung pada pengikut dan situasi yang ada.
pemimpin mempunyai potensi untuk
mempengaruhi perilaku dari pengikutnya
begitu pula sebaliknya
Source and
Types of
Power
POSITION OF POWER

Legitimate Power
Mempunyai hak yang sah untuk membuat keuputusan dengan ekspektasi akan
dipatuhi merupakan definisi dari legitimate power. Orang yang berada pada level
tertinggi memiliki kuasa yang lebih besar dibanding
POSITION OF POWER

Reward Power
Mempunyai kekuatan untuk memberikan pegawai hadiah atas kepatuhan
merupakan definisi dari reward power. Hampir semua pemimpin yang mempunyai
posisi formal mempunyai kekuasaan ini.
POSITION OF POWER

Coercive Power
Kekuatan untuk menghukum karena ketidakpatuhan dan berdasarkan "ketakutan".
Taktik umum dalam kekuatan ini adalah bagi seorang pemimpin/eksekutif untuk
menurunkan seorang manajer/bawahan yang tidak mematuhi rencana atau
kebijakan pemimpin/eksekutif.
PERSONAL POWER

Expert Power Referent Power Prestige Power

Kemampuan untuk Kemampuan untuk Kekuatan yang berasal dari


mempengaruhi orang lain mempengaruhi orang lain status dan reputasi seseorang.
melalui pengetahuan, melalui sifat dan karakteristik Seorang pemimpin yang telah
keterampilan, atau yang disukai/diinginkan orang memperoleh kesuksesan akan
kemampuan khusus. Salah banyak. Karena memiliki mendapatkan Prestige Power.
satu komponen dari expert kemampuan tersebut mereka HR mengidentifikasi karyawan
power adalah memiliki memiliki kekuatan untuk yang siap ditempatkan di
informasi yang tidak dimiliki secara positif memengaruhi posisi senior karena rekam
secara luas oleh orang lain. tindakan orang lain. jejak yang sangat baik.
POWER STEMMING
FROM OWNERSHIP
Pemimpin memperoleh kekuatan melalui kapasitas
mereka sebagai anggota dalam perusahaan tesebut dan
sekagligus menjadi pemegang saham. Kekuatan
ownership tergantung pada seberapa dekat pemimpin
terkait dengan shareholders dan anggota dewan. Selain
itu, kekuatan ownership juga bergantung dengan
seberapa besar investasi seorang pemimpin dalam
perusahaan tersebut. Seorang pemimpin yang merupakan
pemegang saham utama akan memiliki kemungkinan
yang rendah untuk dipecat oleh dewan.
POWER Kemampuan seseorang dalam memperoleh

STEMMING
kekuasaan ketika orang lain bergantung
dengan mereka. Dengan memiliki

FROM
sumberdaya yang lebih dibanding yang lain,
seseorang dapat mempengaruhi orang

DEPENDENCIES
disekitarnya yang bergantung pada
sumberdaya tersebut.
POWER DERIVED FROM
CAPITALIZING ON OPPORTUNITY

Kekuasaan dapat diperoleh dari berada di


tempat yang tepat pada waktu yang tepat
dan mengambil tindakan yang tepat.
Strategic Contingency Theory
POWER STEMMING menunjukkan bahwa unit yang paling
FROM MANAGING mampu mengatasi masalah kritis dan
ketidakpastian perusahaan
CRITICAL PROBLEMS
memperoleh kekuatan dalam jumlah
yang relatif besar.
POWER STEMMING FROM
BEING CLOSE TO POWER

Semakin dekat seseorang dengan


kekuasaan, semakin besar kekuatan yang
dia berikan.
POWER AND SELF SERVING
BEHAVIOR

Masalah yang jelas tentang kekuatan


kepemimpinan adalah bahwa hal itu dapat
diarahkan lebih ke perilaku melayani diri
sendiri daripada kebaikan orang lain
termasuk organisasi dan semua pemangku
kepentingan.
POLITIK DALAM Kepemimpinan adalah sebagai
mempengaruhi kegiatan yang diorganisir dalam
proses

KEPEMIMPINAN kelompok di dalam usahanya mencapai suatu


tujuan yang telah ditentukan (William G Scott, 1962).

Politik adalah kemampuan untuk mempengaruhi


orang lain sedemikian rupa sehingga bertindak
menuju tujuan kita (Robbins & Judge, 2018).

Kekuasaan menurut Max Weber adalah


kemungkinan seseorang dalam suatu hubungan
sosial untuk tetap mencapai tujuannya walaupun
mendapatkan perlawanan dari orang lain.
POLITIK DALAM
KEPEMIMPINAN Namun ada saatnya kita perlu mempengaruhi
seseorang untuk mencapai tujuan kita, tetapi orang
tersebut tidak berada dibawah kekuasaan kita. Saat
itulah kita menggunakan politik. Kemampuan
berpolitik merupakan cara paling efektif untuk
memengaruhi seseorang, dan kita dapat
menggunakan kemampuan ini tanpa diketahui
orang lain.
Pyramid Shape
Organizational Structure

Subjective Standards of
FAKTOR YANG Performance
MEMPENGARUHI
POLITIK
Environmental Uncertainty
ORGANISASI
and Turbulence
Emotional Insecurity

Machiavellian Tendencies
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
POLITIK
Encouraging Admiration
ORGANISASI
from Subordinates
TAKTIK
BERPOLITIK

Gaining Power
Building Relationship
Avoiding Political Blunder
Terima Kasih!
INFLUENCE
TACTICS OF
LEADERS
Anggita Trini 1906405905
Ayu Oktavia 1906405760
Dita Arieska 1906405930
Felicia Angelina 1906406580
Sally Alvita 1906360352
Taktik
Pengaruh
Taktik pengaruh merupakan salah satu hal
penting karena seorang pemimpin atau
menjadi profesional perusahaan, mereka
harus mempengaruhi orang lain tanpa
memiliki otoritas formal atas mereka.
Model Kekuasaan dan Pengaruh
Kepribadian
Pemimpin
Hasil Pengaruh
Perilaku Influence ● Komitmen
Pemimpin ● Kepatuhan
Tactics ● Penolakan

Situasi
Taktik pengaruh diklasifikasi
menjadi tiga, yaitu:
1. Etis dan Jujur
2. Netral terhadap etika dan kejujuran
3. Manipulatif dan tidak jujur
Essentially ethical
and honest tactics
1. Etis dan jujur
Leading by example and respect Legitimating a request
Making an inspirational appeal, being
Using rational persuasion
charming, and emotional display
Explaining the benefits to the
Consultation with others
target
Making a personal appeal Forming coalitions
Developing a reputation as a
Being a team player
subject matter expert
Exchanging favors and bargaining Practicing hands-on leadership
Leading by Example, Respect, and Trust

Example Respect

Cara sederhana namun efektif untuk Dihormati memudahkan memimpin


dapat mempengaruhi anggota untuk dapat memberikan contoh
kelompok adalah memimpin dengan kepada anggota kelompok. Sebab
memberikan contoh atau bertindak anggota kelompok cenderung untuk
sebagai panutan yang positif. mengikuti contoh pemimpin yang
mereka hormati.
Leading by Example, Respect, and Trust

TRust Bagian dari rasa hormat yang


diterima Marissa Mayer adalah
Cara utama di mana seorang bahwa dia dapat dipercaya untuk
menindaklanjuti rencananya seperti
pemimpin mendapatkan rasa
mengakuisisi perusahaan untuk
hormat adalah dengan dipercaya.
membantu Yahoo! tumbuh
Using Rational Persuasion
● Persuasi rasional adalah taktik penting untuk
mempengaruhi orang dengan menggunakan
penggunaan argumen logis dan bukti faktual agar
orang lain tertarik.

● Chief executive officer biasanya menggunakan


persuasi rasional untuk meyakinkan dewan.

Para pemimpin di Google sangat menekankan pengambilan keputusan berbasis data semacam
itu.
● Seorang profesional Google dalam rapat akan ditolak jika dia berkata, “Saya pikir ada
terlalu banyak foto acak yang muncul di Gambar Google.”
● Sebaliknya, dia akan diterima jika pernyataannya adalah, "Saya mengambil sampel 100
Gambar Google, dan menemukan bahwa delapan di antaranya memiliki gambar acak."
Explaining Benefits to Making a Personal
the Target Appeal

Cara yang sangat efektif Daya tarik pribadi dalam


untuk mempengaruhi orang konteks teori pengaruh sama
lain adalah dengan seperti dalam kehidupan
menjelaskan apa untungnya sehari-hari. Agen meminta
bagi dia jika orang itu target untuk melaksanakan
memenuhi permintaan permintaan.
Anda.
Developing a Reputation as a Subject
Matter Expert
● Menjadi ahli materi pelajaran pada topik yang penting bagi
organisasi adalah strategi yang efektif untuk mendapatkan
pengaruh. Sebab, hal tersebut dapat dianggap sebagai bagian
dari persuasi rasional.
● Manajer yang memiliki pengetahuan ahli di bidang yang relevan
dan yang terus-menerus membangun pengetahuan itu dapat
membuat orang lain membantu mereka menyelesaikan
pekerjaan.
Exchanging Favors and
Legitimating a Request
Bargaining
Melegitimasi berarti memverifikasi bahwa
Menawarkan untuk bertukar bantuan jika upaya pengaruh berada dalam lingkup
orang lain akan membantu anda mencapai wewenang Anda. Aspek lain dari legitimasi
tujuan kerja adalah taktik pengaruh adalah menunjukkan bahwa permintaan
standar lainnya. Pertukaran sering Anda konsisten dengan kebijakan organisasi,
diterjemahkan menjadi bersedia untuk praktik, dan harapan orang-orang
membalas di kemudian hari. profesional.
Making an Inspirational Appeal, Being
Charming, and Emotional Display

● Seorang pemimpin seharusnya menginspirasi orang lain, sehingga membuat


daya tarik inspirasional adalah taktik pengaruh yang penting.
● Daya tarik inspirasional biasanya melibatkan penampilan emosi dan menarik
emosi anggota kelompok.
● Komponen daya tarik inspirasional yang berguna bagi para pemimpin adalah
memberikan makna pada pekerjaan, menunjukkan bahwa pekerjaan itu memiliki
arti penting bagi seluruh organisasi atau dunia luar.
● Pendekatan lain untuk menginspirasi pekerja adalah dengan menciptakan visi
yang melampaui keinginan dan kebutuhan kebanyakan orang.
Consultation with Others

● Konsultasi dengan orang lain sebelum


membuat keputusan adalah gaya
kepemimpinan dan teknik pengaruh.

● Target pengaruh menjadi lebih termotivasi


untuk mengikuti permintaan agen karena target
terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

● Konsultasi paling efektif sebagai taktik


pengaruh ketika tujuan orang yang dipengaruhi
konsisten dengan tujuan pemimpin.
Forming Coalitions Being a Team Player
Koalisi adalah pengaturan Menjadi pemain tim yang baik
khusus orang-orang yang sebagai taktik untuk
saling bekerjasama untuk mempengaruhi orang lain.
menggabungkan kekuatan Taktik ini menekankan
kolaborasi tim.
Practicing Hands-On
Leadership
Mempengaruhi dengan cara
pemimpin terlibat langsung
dalam detail proses operasi.
Essentially Neutral
Influence Tactics
Ingratiation Joking and Upward Co-opting
kidding appeal antagonists
01
INGRATION
● Positif: mengambil bentuk
sanjungan atau pujian yang layak
● Manipulatif: Membuat orang lain
menyukai Anda jika Anda tidak
menyukai orang lain.
● Ex: Bawahan ke atasan atau
sebaliknya
02
Joking and kidding
Sangat efektif apabila pernyataan dapat
langsung ditafsirkan sebagai kritik keras.
Dengan taktik ini, agen pemberi pengaruh dapat
menyampaikan pesannya dengan menurunkan
resiko kemarahan orang yang diberi pengaruh
03
Upward Appeal
Pemimpin memberikan pengaruh pada
anggota tim dengan meminta
seseorang dengan otoritas yang lebih
formal untuk melakukan pengaruh
04
Co-Opting Antagonists
Membuat orang atau kelompok orang
lain atau bahkan memenangkan lawan
dengan menjadikan mereka bergabung
dan menjadi bagian dari tim Anda
Essentially Dishonest
and Unethical tactics
Essentially Dishonest and Unethical Tactics
Deliberate Gentle Manipulation of
Machiavellianism People and Situations
Keadaan di mana seseorang Mendapatkan kepatuhan
cenderung memulai tindakan orang lain dengan membuat
dengan orang lain dan mengontrol pernyataan yang tidak benar
interaksi menipu, menggertak atau atau memalsukan perilaku
memanipulasi orang lain tertentu

Undue Pressure Debasement


● Menggunakan ancaman atau Taktik manipulatif yang halus
peringatan saat mencoba membuat adalah merendahkan,
orang lain melakukan sesuatu merendahkan, atau menghina
● Mencoba menekan agar orang lain diri sendiri untuk
melakukan permintaan. mengendalikan perilaku orang
lain
Leadership Influence for
Organizational Change
Ex: - mencoba mempengaruhi budaya yang terlalu kolaboratif untuk membuat
keputusan lebih cepat dan mandiri, atau sebaliknya
- membuat budaya lebih fokus pada produk yang diinginkan pasar dan
kurang fokus pada inovasi untuk kepentingannya sendiri
Perilaku pemimpin transformasional:

● Menjadi panutan bagi sikap dan perilaku yang diinginkan


● Menerapkan pendekatan baru melalui dekrit eksekutif
● Membangun sistem penghargaan yang memperkuat budaya
● Memilih kandidat untuk posisi di semua tingkatan yang nilainya sesuai
dengan nilai budaya yang diinginkan
● Mensponsori program pelatihan dan pengembangan baru yang mendukung
nilai-nilai budaya yang diinginkan
RELATIVE EFFECTIVENESS &
SEQUENCING OF INFLUENCE TACTICS
Dua cara membandingkan taktik pengaruh adalah dengan menguji
efektivitas relatifnya dan mempelajari urutan penggunaannya untuk
mencapai hasil terbaik
1. rElative effectiveness of influence tactics
Rational persuasion Inspirational appeal CONsultation
effective Pengaruh didasarkan Daya tarik yang digunakan Adanya keterlibatan
oleh logika untuk membangun bawahan dalam
semangat/emosi pengambilan keputusan

Ingratiation exchange Personal appeal


Memastikan bawahan Didasarkan oleh daya
Pertukaran bantuan
berada dlm suasana hati tarik pribadi
yang baik sebelum (persahabatan,
mengajukan permintaan kesetiaan, kepercayaan)

coalition legitimating pressure


uneffective Mencari dukungan dari Menggunakan otoritas Penggunaan ancaman
pihak lain untuk untuk memengaruhi untuk memengaruhi
memengaruhi bawahan bawahan bawahan
ii. Sequencing
of influence
tactics
Hal penting lain yang harus
diperhatikan dalam
pengimplementasian influence
tactics:

Timing atau urutan yg tepat


dalam pengaplikasiannya
Implicit leadership theory
Asumsi personal tentang sifat dan kemampuan yang mengkarakterisasi
pemimpin organisasi yg ideal

● Asumsi ini berkembang dan terbentuk dari masa lampau dan proses sosialisasi
individu
● Asumsi ini akan muncul ketika seorang anggota berinteraksi di dalam organisasi
di bawah suatu kepemimpinan
● Asumsi ini membantu para anggota organisasi untuk mengetahui apa yang
terjadi di tempat kerja

Individu
mengembangkan sifat
kepemimpinan berd. →
Prototypes &
Antiprototypes
Terima kasih
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik
Developing
Teamwork
Kelompok 6:
Fauziyyah Hanun (1906405754)
Andy Novrianto (1906405874)
Farhan Muharram (1906360346)
Habibah Faradiba Zaini (1906405842)
The Leader’s Role in the Team-Based Organization

Latar Belakang
● Team-based organizations membutuhkan pemimpin yang memiliki pengetahuan dalam team process
dan dapat membantu terkait interpersonal tim (memberikan feedback dan penyelesaian konflik)

Peran kunci pemimpin dalam Team-based organizations


● Membangun kepercayaan dan menginspirasi tim
● Melatih anggota tim dan anggota kelompok untuk meningkatkan kinerja mereka
● Memfasilitasi dan mendukung keputusan tim
● Memperluas kemampuan tim
● Menciptakan identitas tim
● Mengantisipasi dan mempengaruhi perubahan
● Menginspirasi tim untuk meningkatkan kinerja
● Memungkinkan dan memberdayakan anggota kelompok untuk menyelesaikan pekerjaan mereka
● Mendorong anggota tim untuk menghilangkan low-value work
Leaders Actions That Foster Teamwork
Berdasarkan studi terhadap 130 operasi offshore di India, ditemukan bahwa apa yang
menentukan keberhasilan versus kegagalan bukanlah kemudahan transfer pengetahuan
dari satu lokasi ke lokasi lain, melainkan pengelolaan teamwork.

Tindakan yang dapat


meningkatkan teamwork

Teknik Informal Teknik Formal


Tindakan yang diambil pemimpin Membutuhkan struktur
menggunakan sumber daya yang organisasi atau kebijakan
mereka miliki
Actions Leaders Can Take Using Their Own Resources Actions Generally Requiring Organization Structure
Or Policy

● Defining the team’s mission ● Designing physical structures that facilitate


● Establishing a climate of trust ● communication
● Emphasizing group recognition and rewards
● Developing a norm of teamwork, based on
● Initiating ritual and ceremony
cooperation theory
● Practicing open-book management
● Developing group emotional intelligence ● Selecting team-oriented members
● Emphasizing pride in being outstanding ● Using technology that facilitates teamwork
● Serving as a model of teamwork, including power ● including social media
sharing ● Blending representatives from the domestic company
● Using a consensus leadership style and foreign nationals on the team
● Establishing urgency, demanding performance
standards, and providing direction
● Encouraging competition with another group
● Engaging in ample interaction with the team
● Minimizing micromanagement
● Practicing e-leadership for virtual teams
Actions Leaders Can Take Using
Their Own Resources
Defining the Team’s Mission
● Titik awal untuk mengembangkan teamwork adalah
menentukan misi tim
● Untuk membuat tim yang efektif dibutuhkan komitmen
anggota tim terhadap misi
● Dalam merumuskan misi, pemimpin harus
membicarakannya kepada tim
● Dalam proses pengimplementasian misi, pemimpin
dapat memberikan tugas kepada tim
Establishing a Climate of Trust
● Jika anggota tim tidak percaya satu sama lain atau
pemimpin, kecil kemungkinan mereka akan bekerja
sama secara kooperatif
● Kepercayaan adalah inti dari kolaborasi
● Pemimpin harus kredibel dan transparan
● Mendorong komunikasi terbuka tentang masalah,
berbagi informasi, dan jujur dalam mengemukakan
pendapat
Developing a Norm of Teamwork
Based on Cooperation Theory (1 / 2)
● Norma dalam tim adalah strategi utama dalam
mengembangkan teamwork
● Norma juga berguna untuk mencegah politik berlebihan di
dalam tim
● A norm of teamwork based on cooperation theory:
kepercayaan pada kerja sama dan kolaborasi daripada daya
saing sebagai strategi untuk membangun kerja tim
Developing a Norm of Teamwork
Based on Cooperation Theory (1 / 2)
Cara yang dapat dilakukan pemimpin untuk membentuk norma
● Mendorong anggota tim untuk memperlakukan satu sama
lain seolah-olah mereka adalah pelanggan
● Secara eksplisit menyatakan keinginan kerja sama tim
secara teratur baik secara lisan maupun tertulis
● Komunikasikan norma kerja sama tim dengan sering
menggunakan kata dan frasa yang mendukung kerja tim.
● Bekerja dengan kelompok untuk menetapkan kode etik yang
disetujui semua orang
Develop Group Emotional
Intelligence
● Pemimpin dapat berkontribusi pada kecerdasan emosional
kelompok dengan menciptakan norma-norma yang
membangun rasa saling percaya di antara anggota
● Keefektifan kelompok dalam menyelesaikan tugas kelompok,
juga berkontribusi pada kecerdasan emosional
● Memiliki rasa identitas kelompok seperti yang didefinisikan
dalam pernyataan misi mereka juga hal yang penting dalam
sebuah teamwork
● Saling percaya, identitas kelompok, dan keefektifan
kelompok merupakan landasan kerjasama
dan kolaborasi
Emphasizing Pride in Being
OutStanding
● Cara membangun semangat kerja tim adalah dengan
membantu menyadari anggota tim bahwa mereka harus
bangga dengan pencapaiannya
● Pemimpin harus membantu anggota tim untuk
mengidentifikasi tugas dan memberi tau inti dari tugas
tersebut
Serving as model of teamwork,
including power sharing
● Cara yang ampuh bagi seorang pemimpin untuk mendorong
kerja sama tim adalah dengan menerapkan energi positif
dalam sebuah tim, seperti menerapkan prinsip transparansi
● Seorang pemimpin harus berbagi kekuasaan kepada anggota
tim agar terhindar dari monopoli dalam mengambil sebuah
keputusan
Using a Consensus
Leadership Style
● Konsensus Kerja tim ditingkatkan ketika seorang pemimpin
mempraktikkan pengambilan keputusan konsensus.
● Berkontribusi pada keputusan penting membantu anggota
kelompok merasa bahwa mereka berharga bagi tim
● Pengambilan keputusan konsensus juga mengarah pada
pertukaran ide dalam kelompok, dengan anggota kelompok
mendukung dan menyempurnakan saran satu sama lain
Establishing Urgency, Demanding
Performance Standards, and
Providing Direction
● Tim harus percaya bahwa sebuah tujuan bersifat urgent dan
konstruktif. Semakin mendesak dan relevan alasannya,
semakin besar kemungkinan sebuah tim untuk mencapai
potensinya.
● Untuk terus menerapkan urgensi, pemimpin harus secara
rutin memberikan sebuah challenge kelompok.
● Sebuah tim bisa memiliki motivasi yang tinggi untuk sama
sama mengembangkan perusahaan dalam bekerja ketika
seorang pemimpin memberikan fakta dan informasi yang
valid
Encouraging competition with
another group

● Salah satu metode untuk mendorong teamwork adalah


menggalang dukungan kelompok terhadap ancaman nyata
atau imajiner dari luar
● Mengadakan kompetisi akan lebih masuk akal ketika kompetisi
dilakukan dengan tim yang berada di luar organisasi Anda,
sehingga bisa menumbuhkan jiwa saing yang kuat dan
bagus
Engaging in Ample Interaction
with the team
● Cara membuat teamwork yang baik adalah dengan membangun
hubungan positif dengan anggota tim, melalui sebuah
percakapan
● Topik percakapan tersebut mencakup persepsi anggota tim
tentang potensi masalah, kepuasan kerja, dan saran untuk
perbaikan.
● Cara yang efektif untuk berinteraksi dengan anggota tim
adalah dengan mengadakan sesi tanya jawab
Minimizing Micromanagement
● Untuk meminimalkan manajemen mikro, pemimpin harus
melakukan pemantauan secara ketat ke sebagian besar aspek
aktivitas anggota kelompok
● Pemimpin harus memberikan banyak kesempatan kepada
anggota kelompok untuk mengelola aktivitas mereka sendiri
● Cara efektif untuk menghindari manajemen mikro adalah
seorang pemimpin harus belajar untuk mengabaikan tindakan
kecil yang tidak dia sukai dimana hal itu bukanlah masalah
besar
Practicing E-Leadership for Virtual
Teams

● E-leadership adalah bentuk kepemimpinan yang dipraktikkan


dalam konteks di mana pekerjaan dimediasi oleh teknologi
informasi
● Ketika anggota tim tersebar secara geografis, komunikasi
pemimpin dengan anggota tim terjadi menggunakan teknologi
informasi
Practicing E-Leadership for Virtual Teams
-Research Finding

Mintalah sukarelawan jika keragaman dalam tim dipahami,


memungkinkan dihargai, dan dimanfaatkan

Pastikan bahwa tugas bermakna Pertahankan komunikasi yang


intens

Menjaga kepercayaan melalui Pantau kemajuan tim melalui


penggunaan teknologi penggunaan teknologi
Actions Generally Requiring
Organization Structure or Policy
Designing Physical Structures That
Facilitate Communication
● Kekompakan kelompok dipupuk ketika anggota
tim berada berdekatan dan dapat
berinteraksi dengan sering dan mudah
● Taktik yang berguna untuk mencapai
kedekatan fisik adalah dengan membangun
fasilitas fisik bersama
Emphasizing Group Recognition and
Rewards
● Memberikan penghargaan untuk pencapaian
kelompok memperkuat kerja tim karena orang
menerima penghargaan atas apa yang telah
mereka capai secara kolaboratif
● Campuran penghargaan individu dan
penghargaan tim adalah yang paling efektif
dalam hal moral
Initiating Ritual and Ceremony

● Ritual dan upacara memberikan kesempatan


untuk memperkuat nilai-nilai, merevitalisasi
semangat, dan mengikat satu sama lain dan
dengan tim.
● contohnya mengadakan makan malam tim
setiap kali grup mencapai target besar
Practicing Open-Book Management
● Setiap karyawan dilatih, diberdayakan, dan
dimotivasi untuk memahami dan mengejar
tujuan bisnis perusahaan
● pekerja berbagi informasi strategis dan
keuangan serta tanggung jawab. Perusahaan
juga berbagi risiko dan imbalan berdasarkan
hasil
Selecting Team-Oriented Members
● Memilih anggota untuk tim dengan bakat,
keterampilan, dan minat dalam kerja tim
● kriteria utama untuk memilih anggota yang
berorientasi pada kerja tim adalah
pengalaman kerja tim, kesuksesan
sebelumnya sebagai pemain tim, dan sifat
kepribadian yang menguntungkan
Using Technology That Enhances
Teamwork
● Pekerja dapat berkolaborasi lebih baik ketika
mereka menggunakan teknologi informasi
yang mendorong kolaborasi, atau sering
disebut sebagai perangkat lunak kolaboratif
● ketika sekelompok orang dapat dengan mudah
melihat informasi apa yang dipertukarkan
orang lain, semangat kerja sama mungkin
berkembang
Blending Representatives from the Domestic
Company and Foreign Nationals on the Team

● Memiliki perwakilan dari induk perusahaan,


namun tetap menghargai talenta lokal,
menciptakan semangat kerjasama.
● memadukan perbedaan budaya menarik bagi
● beberapa pekerja dan mungkin membuat
mereka lebih tertarik untuk tampil sebagai
sebuah tim
Offsite Training and Team Development
- Offsite/outdoor training :
melibatkan pengalaman dalam
membangun kerja tim dan
keterampilan kepemimpinan yang
berlokasi di luar ruangan
- Tujuan :
- Menemukan strengths &
weakness
- Menguji batas diri
- Work together as a team
- Have un
- Esensi diri
Features of Outdoor and Offsite Training Programs
Evaluation of Outdoor Training fot Team
Deveopment
- Kekhawatiran :
- tidak semua peserta ingin atau
menyukai aktivitas outdoor
- Ragu atas resiko kecelakaan dan
kesehatan
- Relevansi kerja tim di outdoor
traing tidak meluas ke
lingkungan kerja
- Penanggulangan :
- Debriefing (diakhir training) Ron Roberts, presiden Action Centered
- Follow up session (secara Training, menunjukkan bahwa paintball
mungkin tidak ada hubungannya dengan
berkala)
pekerjaan, tetapi dapat memiliki efek
- Persetujuan dan tim medis
yang kuat.
The Leader-Member Exchange Model
and Teamwork
- The Leader-Member Exchange
(LMX) mengusulkan bahwa para
pemimpin mengembangkan
hubungan kerja yang unik dengan
anggota kelompok
- In-group menjadi bagian dari tim
yang berfungsi lancar yang
dipimpin oleh pemimpin formal
- Out-group cenderung tidak
mengalami kerja tim yang baik
Different Quality Relationship
- Pemimpin cenderung
memperlakukan setiap anggota
agak berbeda (relasi bergantung
pada kualitas anggota tim)
- anggota kelompok di bagian atas
kontinum → pemimpin memiliki
hubungan yang baik
- Anggota kelompok dibagian bawah
kontinum → pemimpin memiliki
hubungan yang buruk
- pemimpin dan anggota kelompok
dapat merasakan kualitas
pertukaran berbeda
Different Quality Relationship
Treatment of In-Group Versus Out-Group Members

Out Group In Group

- dikelola sesuai dengan - cenderung mencapai tingkat


persyaratan kontrak kerja mereka. kinerja, komitmen, dan kepuasan
- menerima sedikit kehangatan, yang lebih tinggi daripada
inspirasi, atau dorongan anggota outgroup
- Cenderung tidak berhenti

Studi → ketika kualitas pertukaran pemimpin-anggota tinggi,


anggota kelompok lebih berkomitmen kuat untuk tujuan
perusahaan
Different Quality Relationship
Reciprocity Between Leader and Members

- Status in-group versus out-group


juga mencakup unsur timbal balik
atau pertukaran
- Pertukaran positif melibatkan
keterlibatan anggota kelompok
dalam memberikan upaya ekstra
dalam melakukan tugas → kenaikan
gaji
- Pemimpin memberikan lebih banyak
bantuan kepada anggota dalam
kelompok→ sebagai tanggapan
bekerja lebih keras untuk
menyenangkan pemimpin
Different Quality Relationship

Extra-Role Behavior Safety Performance

- pertukaran berkualitas→ tinggi - pertukaran pemimpin-anggota yang


berkontribusi pada keterlibatan positif dikaitkan dengan lebih banyak
karyawan dalam perilaku peran ekstra komunikasi tentang keselamatan.
- mampu memotivasi anggota kelompok - Komunikasi yang ditingkatkan
dan memungkinkan mereka untuk menghasilkan lebih banyak komitmen
terlibat dalam perilaku membantu terhadap keselamatan →
yang menguntungkan menyebabkan lebih sedikit kecelakaan
Different Quality Relationship

Transformasional Effect Leader Status

- hubungan transformasional secara - Ketika anggota kelompok menganggap


signifikan lebih kuat untuk pengikut pemimpin memiliki status tinggi →
yang merasakan hubungan pemimpin mudah untuk membentuk
berkualitas tinggi dengan supervisor jenis hubungan berkualitas tinggi →
mereka kerja tim yang baik.
- Hubungan transformasional →
menginspirasi bawahan untuk mencari
perspektif yang berbeda ketika
memecahkan masalah
First Imperssion

- Kesan pertama pemimpin terhadap kompetensi


anggota kelompok berperan penting dalam
menempatkan anggota kelompok dalam
kelompok in-group atau outgroup.
- Chemistry pemimpin-anggota kelompok menjadi
faktor lain
- harapan pemimpin awal dari anggota dan
harapan anggota dari pemimpin adalah
prediktor yang baik dari pertukaran
pemimpin-anggota pada dua minggu dan enam
minggu
Thanks!
Do you have any questions?

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik

Please keep this slide for attribution


Daftar Pustaka
DuBrin, A. J. (2012). Leadership: Research findings, practice, and skills. Cengage Learning.
Kepemimpinan Niaga B

Motivation
& Coaching
Skill
Kelompok 7:
- Annaba Tania (1906360402)
- Deiandra Azzahra (1906304616)
- Fadia Chairana (1906405773)
- Hafizna Alfi H. (1906405804)
Leadership and Employee Enagement

Engagement is the current buzz word for the


commitment workers make to their employer.

leaders perceived to be transformational had


had a positive impact on worker optimism,
resulting in workers experiencing engagement
on a daily basis.
The Impact of Worker Engagement on Productivity

A key link between leadership, motivation and coaching techniques,


and engagement is that leaders need to use motivation and coaching
techniques to help keep employees engaged.

An example of the value of a coaching tech- nique is that a survey of


1,000 employees revealed that leaders who give posi- tive feedback to
employees foster engagement. Furthermore, giving mostly negative
feedback is better than no feedback or being ignored.
Expectancy Theory and Motivational Skills

The expectancy theory of motivation is based on the premise


that the amount of effort people expend depends on how much
reward they expect to get in return.
Goal Theory

Goal Theory adalah teori terkait bagaimana nilai dan tujuan dapat mempengaruhi perilaku
seseorang. Goal atau tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh seseorang dimana
nilainya menciptakan keinginan untuk berperilaku secara konsisten untuk mencapai tujuan
tersebut.

Specific goals lead to higher performance than do generalized goals.

Buat tujuan yang besar dan komprehensif : tujuan yang ideal untuk dicapai
Breakdown tujuannya menjadi langkah-langkah untuk mencapainya
"For goals to improve performance, the group member must accept them"
Goal Theory

Berdasarkan penelitian, goals memiliki dampak terhadap performance sebagai berikut :


Tujuan yang spesifik dan sulit menghasilkan performa yang lebih tinggi dengan yang
tidak spesifik
Tujuan yang cukup sulit hingga mudah juga meningkatkan performa tapi tidak
setinggi tujuan yang sulit
Partisipasi tidak memiliki banyak pengaruh terhadap efektivitas tujuan
Tujuan egosentris untuk maksimalisasi performaa individu memiliki dampak yang
negatif terhadap performa
Pentingnya Bagaimana Mencapai Tujuan dan
Pertimbangan Lainnya

Kekhawatiran yang timbul dari teori ini adalah bagaimana para pemimpin dan juga karyawan
menggunakan jalan pintas atau perilaku tidak etis untuk mencapai tujuannya. Hal ini terutama
berkaitaan dengan tujuan berupa insentif dimana pada beberapa kasus dapat menuju kepada
berbagai permasalahan.

Susan Parker, seorang pemilik Bari Jay, perusahaan penjahit, menemukan


bahwa salesman-nya cenderung menolak beberapa pelanggan dimana ia tidak
melihat komisi yang cukup besar atau peluang yang cukup besar.
Recognition dan Pride sebagai Motivasi

Recognition dan pride menjadi salah satu cara untuk memotivasi seseorang. Seseorang
akan merasa dihargai apabila pekerjaannya diapresiasi dan diberikan penghargaan
sehingga menjadi sebuah kebanggaan untuk dirinya. Sebagai kebutuhan normal seorang
manusia, penghargaan menjadi sebuah motivasi yang cukup berharga bagi karyawan.

Appealing to the Recognition Need of Others

1. Recognition harus berkaitan dengan nilai perusahaan dan membantu mencapai


personal goal
2. Memberikan pujian terkait tugas dan orang yang spesifik
3. Jangan memuji dengan cara membandingkan karyawan satu dan lainnya
4. Pertimbangkan preferensi pujian oleh masijg-masing karyawan
Appealing to Pride

Pada dasarnya tiap orang ingin merasa bangga atas pekerjaannya sehingga dapat menjadi
motivasi intrinsik seseorang. Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk merasakan
kebanggaan atas dirinya dapat menjadi motivasi internal yang kuat sekaligus sebagai
penerimaan atas recognition.

Jon R. Katzenbach, seorang konsultan, mengungkapkan bahwa seorang pemimpin dapat


memberikan motivasi melalui pemicu kebanggaan diri. Kuncinya adalah untuk menentukan
arah pride nya, bukan insentif materi. Hal yang paling berpengaruh secara signifikan adalah
untuk para pemimpin dapat mengidentifikasi dan mengapresiasi sekecil apapun pencapaian
karyawan yang dapat menjadi kebanggaan bagi diri mereka sendiri.
Coaching as an Approach to Motivation

Coaching adalah cara untuk memungkinkan orang lain bertindak dan


membangun kekuatan mereka.
Manfaat adanya pelatihan bagi sebuah organisasi adalah produktivitas yang
tinggi dari banyak pekerja yang dilatih.
Pelatihan juga dilihat sebagai sarana utama untuk melibatkan atau
memotivasi pekerja.

Karakteristik Utama dari Pelatihan

Pelatihan membutuhkan tingkat risiko interpersonal dan kepercayaan yang moderat dari
kedua orang dalam hubungan tersebut.
Pelatihan yang efektif berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan individu.
Pelatihan menawarkan kontribusi nyata, termasuk motivasi yang lebih tinggi.
Coaching Skills and Techniques
Coaching Skills and Techniques
Communicate Clear Expectation to Group Members
Memberikan standar performen untuk team.

Build Relationship
Membangun hubungan personal dengan team.

Give Feedback on Areas that Require Specific Improvement


Menunjukkan bagian-bagian mana yang membutuhkan improvement.

Listen Actively
Mendengarkan anggota nya agar menimbulkan kenyamanan dalam menyampaikan ide
maupun progress.

Help Remove Obstacles


Membantu menyelesaikan tantangan bukan malah menambah rintangan.

Give Emotional Support and Emphaty


Selalu mensupport emosional yang sangat dibutuhkan kepada anggota kelompok yang
tidak menunjukkan performa terbaiknya.
Coaching Skills and Techniques
Coaching Skills and Techniques
Reflect Content or Meaning
Menyusun ulang dan meringkas apa yang dikatakan anggota kelompok.

Give some gentle advice and guidance


Memberikan saran dan arahan yang singkat dan jelas.

Allow for Modeling of Desired Performance and Behavior


Menunjukkan kepada anggota kelompok, melalui contoh, apa yang merupakan perilaku
yang diinginkan.

Gain a Commitment to Change


Mendukung untuk selalu berubah

Applaud good results


Memberikan dorongan dan penguatan positif dengan memuji hasil yang baik.
Executive Coaching & Leadership Effectiveness

Pelatihan eksekutif adalah proses pengembangan one-on-one yang dikontrak secara


formal antara pelatih dan klien tingkat manajemen untuk membantu mencapai tujuan
yang terkait dengan pengembangan profesional atau kinerja bisnis.

Bentuk Bantuan Khusus oleh Pelatih Eksekutif

Membantu pimpinan perusahaan untuk mencapai kinerja puncak.


Memberikan nasehat kepada pemimpin mengenai kelemahan yang dapat
menganggu efektivitas.
Memberikan suara ketika pemimpin menghadapi keputusan yang kompleks.
Membuat saran khusus tentang promosi diri dan peningkatan citra.
Bentuk Bantuan Khusus oleh Pelatih Eksekutif

Membantu pemimpin mencapai keseimbangan yang


lebih baik antara pekerjaan dan kehidupan keluarga.
Memberikan nasihat tentang manajemen karir.
Memperkuat keterampilan pengambilan keputusan
strategis eksekutif.
Memandu tim dalam memahami perilaku mereka
karena hal tesebut akan memengaruhi kinerja.

Kelemahan Mengenai Pelatihan Eksekutif


Seorang pelatih dapat memberikan nasihat yang menjadi bumerang
karena dia tidak memahami pengaturan kerja tertentu.
Thank
You
COMMUNICATION
AND CONFLICT
RESOLUTION SKILLS
Aulia Putranto - 1906405786
Daffa Muhammad Ichsan - 1906360421
Ferick Omar Chehab - 1906406574
Muhammad Imam Kharismananta- 1906360390
Communication Networks For
A Leaders
Face To Face Communication Social Media Communication
Network Network

Faktor pentingnya konfersasi Tipe Jaringan Network


Organizational Change High-Density Network
Generation Change Low Density Network

Tipe Leadership Network Tipe Ikatan


Strong Ties
Peer Leadership Network Weak Ties
Personal Network Direct Ties
Operational Network Indirect Tieas
Strategic Network
Insipirational & Powerful Communication
Speaking & Writing

Write Clear
Be Credible Use Anecdotes Memos

Heavy Impact &


Gear Your Sell Benefits Emotion
Message to the From Your Provoking
Listener Suggestions Words

Minimize
Conclude With Use Business Language Errors
Data Jargon & Pauses
6 Basic Principle of Persuasion

Liking Reciprocity Social Proof

Seseorang menyukai Berprilaku baik untuk Persuasi dapat


kembali orang yang repay yang baik pula memiliki dampak yang
menyukainya
tinggi ketika datang
dari lingkup sosialnya

Consistency Authority Scarcity

Orang-orang Orang-orang akan Memberikan tawaran


menyelaraskan tergerak oleh seorang yang berbeda dari
dengan komitmen yang memiliki yang lain (jarang)
yang jelas kewenangan

Nonverbal
Communication Komunikasi nonverbal penting karena kepemimpinan
melibatkan emosi, yang mana kata-kata saja tidak
dapat dikomunikasikan secara meyakinkan.

Menggunakan postur tegak saat berjalan, berdiri,


atau duduk.
Bersikap santai
Menjaga eye contact dengan orang-orang di
sekitar
Berbicara dengan kecepatan sedang, dengan nada
yang lantang dan percaya diri.
Etiquette tips for videoconference or telepresence

Choose what you wear


carefully.
Speak in crisp conversational
tones and pay attention.
Never forget the video
camera’s powerful reach.
Avoid culturally insensitive
gestures.
Listening as a
Leadership Skill
Selective Listening to
Show Respect Problems
Mendengarkan menjadi salah
satu skill yang perlu dimiliki Menyeleksi informasi yang diterima
oleh pemimpin karena untuk menyelesaikan permasalahan
mendengar merupakan salah sehingga pengambilan keputusan
satu cara menghormati orang lebih akurat.Voucher 700rb
lain

Making The Rounds

Mendengarkan permasalahan-
permasalahan yang dirasakan
dan potensi masalah yang dapat
muncul untuk kedepannya
Overcoming
Cross-Cultural
Communication
Barriers
Be sensitive to the fact that Challenge your cultural
cross-cultural communication assumptions
barriers exist
Asumsi yang kita buat tentang kelompok
Peka terhadap perbedaan latar budaya dapat menciptakan hambatan
belakang budaya menjadi komunikasi. Asumsi Anda buat tentang
hambatan dalam komunikasi. grup lain mungkin belum tentu salah, tapi
berhenti untuk menantang asumsi dapat
memfasilitasi komunikasi.

Use straightforward
Show respect for all language, and speak
workers slowly and clearly
Gunakan bahasa yang lugas, dan bicaralah
Perilaku yang menunjukan dengan perlahan dan jelas. berbicaralah
kebaikan hubungan lintas budaya daengan cara yang mudah dipahami.
secara umum membantu erkomunikasi dengan orang berlatar
mengatasi hambatan komunikasi belakang budaya yang berbeda secara
langsung juga meningkat komunikasi
karena ekspresi wajah dan bibir Anda
berkontribusi pada pemahaman
Look for signs of When the situation is
misunderstanding when your appropriate, speak in the
language is not the listener’s language of the people
native language. from another culture.

Mengidentifikasi Tanda-tanda Ketika situasinya sesuai, Coba


kesalahpahaman mungkin termasuk untuk berbaur dengan budaya
anggukan dan senyuman yang tidak lawan bicara. Menggunakan bahasa
berhubungan langsung dengan apa yang dari lawan bicara dapat mencegah
Anda katakan, kurangnya pertanyaan, tawa kesalahpahaman
yang tidak pantas, dan ekspresi kosong.

Observe cross-cultural Do not be diverted by


differences in etiquette style, accent, grammar, or
personal appearance.

Perhatikan etiket budaya dalam Jangan teralihkan oleh gaya, aksen, tata
berkomunikasi. Melanggar aturan bahasa, atau penampilan pribadi. Meskipun
etiket tanpa penjelasan dapat faktor-faktor dangkal ini semuanya terkait
dengan kesuksesan bisnis, mereka sulit untuk
langsung menimbulkan hambatan ditafsirkan ketika menilai seseorang dari
komunikasi. budaya lain.)
Avoid racial or ethnic Be sensitive to
identification except when it is differences in nonverbal
essential to communication communication.

lebih peka terhadap


Hindari identifikasi ras atau etnis. perbedaan dalam melakukan
Menggunakan ras atau etnis seseorang komunikasi nonverbal.
sebagai kata sifat atau lainnya harus
dihindari karena akan berdampak buruk
bagi seorang pemimpin

Be attentive to individual
differences in appearance.

Dengan memperhatikan ciri-ciri


dari setiap individu, seorang
pemimpin dapat meminimalisir
terjadinya permasalahan dalam
komunikasi
The Leader’s
Role in Resolving
Conflict and
Negotiating
Conflict Management Styles

Competitive Styles Accomoditive Styles


Menyelesaikan konflik dengan Mengutamakan
dengan keinginan untuk kepentingan orang lain
mencapai kepentingan sendiri diatas tujuan pribadi demi
dengan mengorbankan menjaga hubungan
kepentingan lawan

Sharing Styles
Penyelesaian konflik dengan
mencoba untuk mencari
keuntungan dua belah pihak,
namun tidak sangat memuaskan
Conflict Management Styles

Collaborative Styles Avoidant Styles


Menyelesaikan konfilk Penyelesaian konflik
dengan tujuan untuk dengan cara menghindari
memuaskan kepentingan atau membahas konflik
dua pihak tersebut akibat kurangnya
kerja sama dan
ketidaktegasan.
Leader's role in resolving conflict

Eh, kalo Yah, ga


begini aja mau ah,
mau ga? untung di
lu doang

What should leaders


do?
Leader's role in resolving conflict

Eh, kalo Yah, ga mau


begini aja ah, untung
mau ga? di lu doang

Mediator
Negotiating and Bargaining

Listen to the other side Start with plausible


Mendengarkan pihak lawan demand
untuk mengetahui keinginannya, Memulai dengan penawaran
dan menggunakan informasi itu yang masuk akal akan
untuk memenangkan mereka menyaratkan inisiatif baik di
mata lawan

Focus on interest
Negosiasi harusnya
berorientasi pada
keinginan daripada
posisi yang ingin dicapai
Conflict Management Styles

Be sensitives to Allow for face saving


international difference Penting dalam
Penting untuk bernegosiasi untuk
memperhatikan aspek mengetahui bahwa
perbedaan budaya kemungkinan akan ada
sebelum memulai negosiasi berikutnya
negosiasi
Terima
Kasih!
Silahkan bertanya
Creativity,
Innovation,
and Leadership
KELOMPOK 9
Kelompok 9
1. Aini Suci Widari (1906405735)
2. Pricillia br. Sitepu (1906405792)
3. Rheina Magista Pakpahan (1906406454)
4. Sherin Alvia Riza Silalahi (1906360333)
Creativity?
Kemampuan menghasilkan bentuk baru menggunakan
metode-metode baru (Chaplin, 1989)
Creativity,
Innovation, Innovation?
and Sesuatu yang baru yaitu dengan memperkenalkan dan
Leadership melakukan praktek atau proses baru (barang atau
layanan) atau bisa jugadengan mengadopsi pola baru
yang berasal dari organisasi lain (Green, Howells &
Miles)

Peran seorang creative leader adalah untuk


mewujudkan ide dan hal yang tidak ada
sebelumnya atau yang ada dalam bentuk
yang berbeda.
Menemukan bahwa ada peluang baru
1. Opportunity atau masalah perlu diselesaikan.
or problem
recognition
Cth: Jeff Bezos melihat jumlah
pengguna internet yang tumbuh
hingga 2300% per tahun dan
mendeteksi ada peluang bisnis.

Berkonsentrasi pada masalah dan


Steps in the 2. Immersion
mengumpulkan informasi relevan,
memikirkan alternatif tanpa
Creative memperbaiki atau mengevaluasi.

Process Cth: Bezos mengumpulkan informasi


mengenai mail order business dan
memikirkan mana yang lebih efisien
melalui internet daripada tradisional
Menyimpan informasi yang dikumpulkan
3. Incubation dalam pikiran untuk sementara waktu.
Selanjutnya informasi diatur ke dalam pola-
pola baru yang bermakna.

Cth: Bezos tetap berpikir tentang


menggunakan Internet untuk mail order
business sambil melakukan pekerjaan
rutinnya.

Steps in the 4. Insight Solusi pemecahan masalah muncul di


waktu yang tidak terduga.
Creative
5. Membuktikan bahwa solusi kreatif memiliki
Process Verification
and
manfaat. Prosedur verifikasi seperti
mengumpulkan bukti pendukung,
application menggunakan persuasi logis, dan
eksperimen dengan ide-ide baru.
Characteristics of Creative
Leaders
1. Knowledge
Berpengetahuan luas (mengetahui berbagai informasi)
karena pemecahan masalah yang kreatif membutuhkan
latar belakang informasi yang luas, termasuk fakta dan
observasi. Pengetahuan menjadi pondasi untuk
menghasilkan dan menggabungkan ide.

Cth: Steve Jobs yang berkontribusi dalam design dan


pemasaran produk Apple serta pengembangan iPhone
dan iPad. Kontribusi kreativitas Steve Jobs adalah
pengetahuan teknis mengenai software dan hardware
komputer .
Characteristics of Creative
Leaders
2. Cognitive Abilities
Kemampuan kognitif terdiri dari kemampuan seperti
kecerdasan umum dan penalaran abstrak. Ciri khas
kecerdasan seorang creative leader adalah melihat
peluang yang mungkin diabaikan orang lain.

Cth: Hamdi Ulukaya, seorang imigran


Turki yang meluncurkan yogurt merek Chobani pada
tahun 2007. Saat itu, pangsa pasar yogurt Yunani di
USA kurang dari 1%. Ulukaya mengatakan
pertumbuhan perusahaannya dimulai ketika dia
melihat pabrik yogurt yang ditinggalkan dan ingin
dijual oleh Kraft Foods.
Characteristics of Creative
Leaders
3. Personality
Faktor kepribadian sangat mempengaruhi
pemecahan masalah secara kreatif. Orang kreatif
cenderung memiliki citra diri yang positif tanpa rasa
percaya diri yang berlebihan. Dengan kepercayaan
diri, mereka mampu mengatasi kritik terhadap ide-ide
mereka dan mampu memecahkan masalah secara
kreatif. Selain itu, mereka juga pengambil risiko untuk
menemukan solusi.

Cth: Larry Page, seorang big risk taker, mengatakan


bahwa hasil terbesar di Google berasal dari ide dan
investasi yang berisiko.
4. Passion for the Task and the
Experience of Flow
Ciri dominan orang kreatif yang erat kaitannya
dengan kepribadian adalah semangat kerja.
Characteristics
Penelitian oleh Teresa M. Amabile menghasilkan
prinsip motivasi intrinsik kreativitas: Orang akan of Creative
mencapai kreativitas terbaiknya ketika mereka
merasa termotivasi terutama oleh minat, kepuasan, Leaders
dan tantangan dari pekerjaan itu sendiri—dan bukan
oleh tekanan eksternal.
What?
Overcoming Pemecahan masalah yang kreatif membutuhkan kemampuan

Traditional untuk mengatasi pemikiran tradisional dan kaku yang dapat


menghalangi ide-ide dan peluang baru yang "out of the box".
Thinking as a
Creativity
Benefit (Drew Boyd & Jacob
Strategy
Goldenberg)
Prinsip utamanya adalah inovasi kemungkinan besar terjadi
ketika kita membuat bentuk baru untuk sesuatu yang sudah
dikenal, dan kemudian menemukan fungsi yang dapat
dijalankannya karena kebanyakan orang lebih mahir memulai
dengan solusi daripada dengan masalah
Example Henry Ford saat melihat proses
mesin penggilingan daging terpikir
untuk menerapkan cara kerja
sistem yang sama untuk perakitan
mobil dan menjadikan Ford Motor
Company membangun sistem
perakitan manufaktur pertama di
dunia
Overcoming
Traditional Thinking Important Pemimpin yang efektif seharusnya
menetapkan parameter dan
as a Creativity Notes mempersiapkan tim untuk
menghasilkan ide dengan terarah.
Strategy (berpikir di dalam kotak yang pas,
Shawn Coyne)
3 teknik pemecahan masalah yang
meningkatkan kreativitas :
Organizational (1) Systematically Collecting Fresh Ideas
Methods to
(2) Brainstorming
Enhance
(3) Using the Pet-Peeve Technique
Creativity
REMINDER : Tidak ada satu metode pun
yang secara konsisten lebih baik
daripada metode lainnya, setiap metode
peningkatan kreativitas membantu
memunculkan ide-ide baru ke
permukaan
Systematically Collecting Fresh Ideas

1. Straightforward 2. Establishing idea


collection of ideas quotas
Memberikan karyawan akses ke Meminta anggota staf untuk
database perusahaan dan juga membawa 1 ide baru ke setiap
melibatkan lebih banyak staf pertemuan
dalam mencari inovasi

3. Making 4. Granting tinkering


whiteboards regularly time
available for sketching Perusahaan mengalokasikan
ideas sejumlah atau persentase waktu
Digunakan untuk memfasilitasi bagi karyawan untuk berpikir dan
generasi ide, meningkatkan bereksperimen
kolaborasi, dan
menyederhanakan komunikasi.
Key aspect

Semua ide dapat menjadi batu loncatan dan pemicu untuk

Brainstorming yang baru dan ide yang lebih berguna.

Teknik kreativitas dengan


Aturannya menurut Robert C. Litchfield
mengumpulkan gagasan
Hal ini juga dianggap sebagai tujuan brainstorming, yaitu :
pemikiran secara spontan dari
(a) menghasilkan kuantitas,
anggota kelompok untuk
membahas hal tertentu (b) menghindari kritik,
(c) menggabungkan dan memperbaiki ide-ide sebelumnya,
(d) mendorong kebebasan
What?
Metode brainstorming di mana sebuah kelompok mengidentifikasi
semua kemungkinan keluhan yang mungkin dimiliki orang lain tentang
unit organisasi kelompok

How?
Anggota kelompok dapat mempersiapkan pertemuan secara informal
Using the
Marketing Pet-
Funnel dengan meminta umpan balik tentang diri mereka sendiri dari berbagai
kelompok sasaran. Setelah itu, daftar keluhan tersebut dapat
Peeve
A Marketing Funnel maps your company’s
marketing activities at each stage of the
dikembangkan untuk refleksi diri. Adapun sumber pengaduan meliputi
pelanggan dalam, pelanggan luar, pesaing, dan pemasok.
Technique
customer journey. The goal is to create a
system, which is measurable at every level
of the journey. Use the blank framework
onPet Peeve
the next : start
page to something
filling outthat
your a
Benefit
own marketingperson
particular funnel. finds especially Teknik pet-peeve berpotensi berharga bagi seorang pemimpin karena
annoying dapat membantu kelompok meningkatkan proses kerjanya. Jika
disampaikan dengan selingan humor, maka akanmemiliki sentuhan
semangat yang baik, sehingga tidak mungkin dianggap sebagai
ancaman.
The Morality of Enhancing Creativity

What?
Gerald Sindell : Para pemikir atau pemimpin kreatif perlu untuk menempatkan karya mereka dalam konteks moral
dengan adanya potensi konsekuensi berbahaya dalam cara kecil dan besar.

Example
Penggunaan smartphone memiliki konsekuensi disfungsional, seperti digunakan ketika berkendara, menganggu
produktivitas pekerjaan, hingga dapat menyebabkan kanker otak.

Create morality in creativity


Harus memperkirakan semua kemungkinan penyalahgunaan produk atau layanan inovatif tersebut agar dapat
mengambil langkah-langkah untuk membatasi kerusakan akibat penyalahgunaan tersebut. Contoh : memberikan
label peringatan dan iklan informatif.
Self-Help
Techniques to Leaders and others who want to solve
problems more creatively can find
Enhance Creative hundreds of methods at their disposal,
all of them aiming to increase mental
Problem Solving flexibility.
Practicing Creativity-Enhancing Activities
Practicing An established way to sharpen creative thinking is to
Creativity- regularly engage in activities that encourage flexible
thinking. Another standard technique for become a more
Enhancing flexible thinker is to ask yourself “what-if” questions. Such
questions stretch your imagination to think of possibilities
Activities not previously given much or any thought
Staying Alert to Opportunities

A key characteristic of creative leaders is that they can spot


Staying Alert to opportunities that other people overlook (as already
mentioned twice in this chapter). Opportunity seeking is
Opportunities associated with entrepreneurial leadership because the
entrepreneur might build an organization around an unmet
consumer need.
Menjadi yudisial (penilai / menghakimi) diperlukan pemimpin
Maintaining an manajerial dalam membangun kreatifitas, namun hal tersebut
bisa menjadi pengekangan diri terhadap kreativitas.
Enthusiastic
Attitude, Apa yang diperlukan?
Including Being - Harus bisa menentukan kapan bersikap yudisial
Happy - Membutuhkan sikap positif
- Harus memiliki harapan.
- Membutuhkan semangat.
Alex F. Osburn, mencatat bahwa
penilaian dan imajinasi sering - Mendorong diri kita sendiri ke titik kepercayaan diri.
bertentangan - Mewaspadai perfeksionisme agar tidak gagal
Maintaining
and Using a Ide-ide kreatif dapat menghasilkan terobosan
Systematic untuk grup dan karir, sehingga ide tersebut
seharusnya dicatat pada media terpisah (baik
Place for tulisan maupun ketikan)

Recording Hal ini dilakukan agar ide tersebut tidak hilang


dan tercecer akibat terlupa sehingga juga
Your Ideas disarankan untuk menyimpan dua salinan
gagasan di tempat atau perangkat penyimpanan
yang terpisah.
Metode ini meminta untuk mengadopsi empat peran
Playing the dalam pemikiran, yaitu

Roles of 1. Menjadi penjelajah, yaitu bicara dengan orang-orang di berbagai


bidang dan dapatkan ide yang dapat membawa inovasi untuk grup.
Explorer, 2. Menjadi seniman dengan mengembangkan imajinasi.
Artist, 3. Tahu kapan harus menjadi hakim. Setelah mengembangkan ide
Judge, and imajinatif, pada titik tertentu harus mengevaluasinya.
4. Realisasikan hasil pemikiran dengan menjadi pengacara, yaitu
Lawyer menegoisasikan dan menemukan cara untuk mengimplementasikan
ide.
- Metode merangsang kreativitas yang diterima
dengan baik adalah dengan melakukan latihan fisik.
Engaging in - Fakta bahwa wawasan kreatif sering muncul selama
Appropriate latihan fisik sesuai dengan langkah-langkah dalam
proses kreatif yang disebut sebagai immersion
Physical dan incubation.
Exercise - Alasan lain olahraga memfasilitasi kreativitas adalah
karena olahraga memompa lebih banyak darah dan
oksigen ke otak.
Menciptakan sebuah iklim atau
budaya yang kondusif untuk
ESTABLISHING A menciptakan penyelesaian yang
CLIMATE AND kreatif merupakan syarat lain
dari kepemimpinan yang efektif.
CULTURE FOR Informasi mengenai penciptaan
CREATIVE iklim untuk kreativitas bisa

THINKING dibagi menjadi :


1. Leadership and managerial
practices for enhancing
creativity
2. Methods for managing
creative workers.
Leadership Practices for Enhancing
Creativity

1. Hire creative people from the outside, and identify creative


people from within

2. Intellectual Challenge

3. Empowerment including freedom to choose the method

4. Ample supply of the right resources

5. Effective design of work groups


Leadership Practices for Enhancing
Creativity

6. Supervisory encouragement and linking innovation to


performance

7. Organizational Support

8. Have favorable exchanges with creative workers

9. Give financial rewards for innovation


Methods of Managing Creative Workers

1. Give creative people tools and resources that allow their


work to stand out

2. Give creative people flexibility and a minimum amount of


structure

3. Give gentle feedback when turning down an idea

4. Employ creative people people to manage and evaluate


creative workers
Emphasize
transformational Continually pursue
leadership if innovation
possible

Take risks and Emphasize


encourage risk collaboration
Additional taking among employees

Leadership
Practices that Avoid innovation
Use loose–tight
for its own sake
Enhance

leadership

Innovation Integrate
development and
production
THANK YOU!
Source : Dubrin, Andrew J. (2016).
Leadership Research Findings,
Practice, and Skills 8th Ed. Boston:
Cengage Learning
Kelompok 11
International and Amjad Iglezhuqa W
Harrys Achmad Ghiffari
Cultural Diverse Mohamad Farhan Fitriadi
Muhammad Farhan Firdaus

Aspect of Leadership Sandrio Fernando


Hilton Case & The Advantage of


01
Managing Diversity

Cultural Factor Influencing


02
Leadership

Topics 03
Cultural Sensitivity and Cultural
Inteligence

04 Global Leadership

05 Leadership Initiatives
Hilton Case &
The Advantage
of Managing
Diversity
Hilton Worldwide Inc. merupakan salah satu organisai yang sudah lama memiliki budaya
organisasi yang beragam, antara lain:
1. Pihak manajemen Hilton secara aktif mencari pemilik hotel yang dulunya adalah seorang
mantan atlet. Hal tersebut dikarenakan Hilton menganggap jika seorang mantan atlet
memiliki keterampilan dalam kerja sama tim dan kepemimpinan
2. Hilton Worldwide Inc. cenderung mencari orang-orang ras Afrika-Amerika dan atlet latin
karena terkadang mereka memiliki pengaruh untuk membangun bisnis di pasar yang sulit dijangkau

“Today, if we are not developing a richly diverse organization, led by a wonderfully diverse team of leaders,
then we are already an organization of the past, led by leaders of the past."
-Frances Hesselbein-
Key Dimensions of Differences in Cultural Values
01 Managing diversity well offers a marketing advantage
Keuntungan utama dari keragaman pemasaran adalah dimana tenaga kerja yang sesuai
dengan keragaman bisnis suatu perusahaan memiliki keunggulan dalam menarik pelanggan.
Keuntungan lainnya adalah banyak orang dari beragam budaya memilih untuk membeli barang
dari perusahaan dengan reputasi yang baik dalam mengelola perbedaan.

Companies with a favorable record in managing diversity are at a distinct


02
advantage in recruiting and retaining talented people
Perusahaan-perusahaan dengan reputasi yang baik dalam keragaman
organisasi memiliki daya tarik lebih bagi para perempuan serta ras dan
etnis yang minoritas.

Heterogeneity in the work force may offer the company a creativity advantage, as
03
well as improve its problem-solving and decision-making capability
Solusi yang kreatif untuk suatu masalah lebih mungkin didapat ketika
kelompok yang berbeda berusaha untuk menyelesaikan suatu
masalah.
Diversity and inclusion programs help local economies thereby boosting social
04
responsibility
Banyak perusahaan besar mengambil inisiatif untuk membeli produk
dari pemasok lokal, minoritas, serta perempuan. Hal tersebut dapat
membantu keadaan perekonomian lokal, aliran uang, serta membuka
lapangan pekerjaan.

05 Enhancement of team performance


Hampir sama dengan keunggulan kreativitas, keragaman budaya dapat meningkatkan
kinerja tim, hal tersebut seringkali dilatarbelakangi oleh latar belakang individu yang
beragam dikaitkan dengan berbagai macam informasi, pengetahuan, dan perspektif
yang beragam pula yang digunakan untuk memecahkan masalah.
Cultural Factor
Influencing Leadership
Practice
pemimpin multikultural adalah pemimpin yang

memiliki kemampuan dan sikap yang bisa


memotivasi orang dari seluruh ras, gender, umur,
sikap, dan lifestyle.

Untuk memengaruhi, memotivasi dan menginspirasi


orang dengan budaya berbeda, leader harus aware
akan perbedaan budaya baik mencolok maupun
tidak
Key Dimensions of Differences in Cultural Values

Power distance Gender egalitarianism


Uncertainty
avoidance
Performance orientation Time orientation

Assertiveness In-group collectivism


Work
orientation

Future orientation Humane orientation


Key Dimensions
Performance orientation Future Orientation
01 03
Sejauh mana suatu masyarakat mendorong Dimana individu engage dan memiliki perilaku
dan memberi penghargaan kepada anggota future oriented seperti memperlambat
kelompok untuk peningkatan kinerja dan gratifikasi, perencanaan, dan membuat
keunggulan. Negara yang tinggi pada dimensi investasi. Swiss dan Singapura adalah
ini adalah Amerika Serikat dan Singapura, masyarakat yang future oriented.
sedangkan yang rendah pada dimensi ini
adalah Rusia dan Yunani.

Assertiveness Time Orientation


02 04
Sejauh mana individu tegas, konfrontatif, dan Waktu merupakan hal yang sangat penting bagi
agresif dalam hubungan mereka satu sama negara dengan orientasi ini. Orang Amerika
lain. Orang yang asertif menikmati persaingan memiliki orientasi waktu yang buru buru dan
dalam bisnis, berbeda dengan kelompok membuat deadline sedangkan orang Asia
budaya yang kurang asertif yang lebih adalah negosiator yang penyabar.
menyukai harmoni, loyalitas, dan solidaritas.
05 Humane orientation
Key
Sejauh mana masyarakat mendorong individu untuk
bersikap baik, altrustik dan peduli dengan orang lain.
Contoh negara seperti ini adalah Malaysia dan Mesir.
Dimensions
Sedangkan negara dengan humane orientation
rendah/individualis adalah Jerman dan Prancis

06 In-group collectivism

Sejauh mana individual emengekspresikan bangga, loyalty,


dan keeratan dalam organisasi dan keluarga mereka. Orang
Asia erat kaitannya dengan kolektivisme.

Gender egalitarianism
07

Sejauh mana suatu budaya meminimalisir terjadinya gender


inequality
Key
Dimensions
Power distance 10 Work orientation
08
Sejauh mana masyarakat melihat bahwa
Jumlah waktu per minggu dan
power harus didistribusikan secara tidak
per tahun orang yang diinginkan
adil. Individu yang menerima power
untuk bekerja dibandingkan libur
mendorong pimpinan untuk mengambil
oleh perusahaan. Norwegia
keputusan. Negara yang tinggi adalah
memiliki jam kerja paling rendah
Thailand, Jepang, Brazil.
sedangkan negara Asia memiliki
jam kerja yang tinggi. Orang
Uncertainty avoidance Amerika memiliki work orientasi
09
yang lebih produktif
Sejauh mana masyarakat bergantung pada
dibandingkan orang Eropa
norma sosial, aturan, dan prosedur untuk
namun lebih rendah
meminimalisir ketidakpastian
dibandingkan Asia.
Cultural Values and Leadership Style

French German Malaysian American


Managers Managers Managers Managers
Berfokus pada Memiliki orientasi Memiliki Southern states
class dalam performance yang karakteristik yang cenderung
kepemimpinannya kuat instruktif mengutamakan
Menganggap Cenderung Mengedepankan relationship
bahwa mereka menghindari kolektivisme building
superior dan ketidakpastian, dan dalam mengambil Northern states
bersikap tidak terlalu keputusan mengutamakan
otoritarian. perhatian terhadap Menghargai efisiensi dan
Manajer orang lain perbedaan secara mengerjakan tugas
menginginkan Cenderung direct hierarkis dengan cepat.
karyawan patuh dalam Tidak agresif lebih Southern states
dan menghormati mengemukakan memilih hubungan lebih santai
atasannya sesuatu yang baik dalam sedangkan
Status merupakan Tidak terlalu berkomunikasi. Northern states
suatu hal yang tertarik dengan Kepemimpinan lebih kasar, dan
dibanggakan hub. interpersonal bersifat otokratis. suka menekan.
Cultural
Sensitivity and
Cultural
Inteligence
Cultural Sensitivity
Recognition of nuances in
01
customs.

02 Being a multicultural worker.

Recognizing potential problems


03 of cultural misunderstanding.

04 Transgender employees.

05 Flexibility in dealing with others


Cultural

Intelligence
Emotional/motivational CQ

03
(heart)

02 Physical CQ (body)

01 Cognitive CQ (head)
The English-Only
Policy and Cultural
Sensitivity
Perbedaan Bahasa
Global Leadership
In general, global leadership skills refer to the
ability to exercise effective leadership in a
variety of countries.
General Model of Global
Leadership Skills
Global leadership skills are so important that they improve a company’s
reputation and contribute to a sustainable competitive advantage

Pemimpin global yang unggul memiliki gaya


kepemimpinan yang menghasilkan kinerja
perusahaan yang unggul dalam empat kriteria:

(1) Profitability dan Produktivitas, (2)


Keberlangsungan dan Efisiensi, (3) komitmen
dan moral, (4) adaptibilitas dan inovasi
Sebuah studi dilakukan tentang faktor
Success Factors in keberhasilan dalam posisi manajemen
internasional
International Kepekaan terhadap perbedaan
Management kultur

Positions Berpetualang secara kultur

Toleransi terhadap ambiguitas


penting bagi para pemimpin
secara umum, dan khususnya
penting untuk mengembangkan
keterampilan kepemimpinan
global.
Motivating and
Inspiring Workers
in Other Cultures
Karena adanya perbedaan budaya
maka harus diperhatikan hal - hal
apa saja yang dapat memotivasi
kultur tertentu.
Leadership
Initiatives
To achieve Cultural DIversity, Top
Management Level should also commited to
dedicate time to work personally on diversity
and inclusion initiatives.
8 Lists of Leadership Initiatives
1 Hold Managers Accountable for 5 Encourage the Development of
Achieving Diversity Employee Networks

2 Establish Minority Recruitment, 6 Avoid Group Characteristics When


Retention, and Mentoring Programs Hiring for Person–Organization Fit

3 Conduct Diversity Training


7 Modify Products and Services for
Targeted Demographic Groups

4 Conduct Cross-Cultural Training 8 Attain Diversity Among


Organizational Leaders
Hold Managers Accountable for
Achieving Diversity
Para Top Management Level memiliki kekuatan untuk memberi
wewenang pada manajer untuk membangun keberagaman
budaya di dalam divisi mereka masing-masing.

Untuk mencapainya, seorang manajer mampu melakukan survei


tahunan atau KPI di bidang keragaman dan inklusivitas. Seperti
pada Bank of America yang memiliki Diversity-and-inclusion
index yang mampu memberitahu apakah karyawan telah
diperlakukan setara antar-individu serta memberi informasi
bahwasanya semua orang, dari ras apapun, suku apapun, dan lain
sebagainya mampu bertahan di Bank of America
Salah satu inisiatif lainnya adalah melalui
Establish pembangunan tim baru melalui seleksi rekrutmen
yang terarah kepada minoritas. Manajemen talenta

Minority
dan konsultan HR juga perlu bekerja sama dalam
membangun dan menguatkan cultural training
programs dan juga mengembangkan talenta dan

Recruitment, keterampilan yang tersembunyi pada karyawan.

Namun, perlu diingat bahwa perusahaan juga harus

Retention, mempertahankan karyawan agar tidak mengalami


penurunan kerja ataupun tawaran untuk berpindah
ke perusahaan kompetitor. Hal ini mampu dilakukan
and Mentoring dengan pemberian pekerjaan yang menantang,
tujuan yang jelas, umpan balik, dan penghargaan

Programs
yang berharga untuk pencapaian tujuan. Adapun
mentoring program diharuskan agar para karyawan
baru mampu lebih mudah beradaptasi.
Conduct Diversity Training
Pelatihan Keberagaman
Diversity training atau pelatihan keberagaman dilakukan untuk membantu kelompok dalam
membangun lingkungan kerja yang harmonis antar sesama, dengan karyawan yang memiliki sifat
dan karakter, serta latar belakang yang berbeda-beda.

Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok, dengan individu, yakni laki-laki dan perempuan, dari
berbagai suku, ras, agama, dan golongan yang berbeda-beda dimana satu dengan yang lain
saling memberi pandangan mereka terhadap sebuah ideologi. Kegiatan ini tentu perlu diawasi
oleh tim HR atau HCM agar terhindar dari hubungan yang tidak baik antar karyawan. Kesepakatan
bersama yang saling memahami dan respectful diperlukan bagi setiap anggota untuk
menyelesaikan pelatihan tersebut.
Conduct Cross-Cultural
Training
Pelatihan Antar-Kebudayaan
Cross-cultural training atau pelatihan antar-kebudayaan merujuk kepada masyarakat yang
memiliki perbedaan dalam kebahasaan, yang menyebabkan sulitnya berkomunikasi antar-
kelompok atau individu.

Kegiatan ini dilakukan melalui pengajaran kultur atau budaya dari masing-masing individu. Apabila
setiap anggota mampu memahami individu lainnya, maka komunikasi informasi akan lebih mudah
terlaksana. Tim dari HCM dan pengembangan talenta perlu mengetahui perbedaan dari masing-
masing individu, karakter, serta latar belakang mereka. Tujuan pelatihan ini untuk membangun
komunikasi antar-budaya yang baik dari setiap individu. Perusahaan internasional yang merekrut
karyawan dari luar negeri perlu memahami konsep ini agar calon karyawan mampu beradaptasi
dengan budaya organisasi.
Seorang pemimpin juga harus bisa
mendorong karyawan mereka untuk
membangun hubungan antar sesama. Hal
ini cukup mudah, dapat melalui kegiatan
bersama untuk saling mengenal, bertukar
media sosial, dan membangun sistem
kerja bergilir untuk setiap anggota yang
berada dalam tim yang terus teracak.

Kegiatan-kegiatan tersebut akan


membangun relasi antar karyawan dan
menguatkan hubungan di dalam dan luar
tim. Selain itu, adanya jejaring pertemanan
antar karyawan akan meningkatkan
kepercayaan di dalam tim dan mampu
meningkatkan efektivitas pekerjaan.
Avoid Group Characteristics
When Hiring for Person–
Organization Fit
Seorang employer seringkali mengaitkan calon pekerja dengan stereotipe-stereotipe tertentu
dengan asas pengalaman mereka. Hal ini sering ditemukan pada masing-masing perusahaan.
Sebagai contoh, pada karyawan yang memiliki sifat konservatif akan lebih diterima pada
perusahaan yang bergerak secara lambat. Sedangkan karyawan muda sering dikaitkan
dengan perusahaan start-up yang mampu bekerja secara cepat dan multitasking.

Ini merupakan hal yang berbahaya apabila perekrut calon karyawan memfokuskan semisal
hanya pada nilai (GPA/IPK) dan latar belakang pendidikan. Hendaknya perekrut berfokus pada
intelegensi dan sikap calon karyawan tersebut, yang mencerminkan budaya dan kultur
perusahaan.
Selain berfokus pada HR, manajer mampu berfokus pada produk atau jasa mereka
Dengan menargetkan pada beberapa golongan masyarakat, perusahaan mampu mengembangkan
produk maupun jasa mereka. Hal ini mudah ditemukan di berbagai perusahaan di seluruh dunia.
Attain Diversity Among
Organizational Leaders
Yang tidak kalah penting adalah membangun atasan dari
beragam suku dan bangsa

Membangun dewan direksi dan komisaris dari berbagai etnis di


perusahaan termasuk penting dalam membangun keberagaman budaya
di dalam perusahaan. Atasan dari latar belakang minoritas akan
membangun keanggotaan yang beragam juga. Selain itu, adanya
diversifikasi pada Top Level Management akan membuka jawaban-
jawaban yang lebih baragam terhadap sebuah masalah yang terjadi di
dalam perusahaan.
Sekian dan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai