Gaya, Sikap
dan Perilaku
Kepemimpinan
Gratia Plena Putri (1906406422)
Jessica Hailen (1906360251)
Maria Fioretta Cristie (1906405911)
Muhammad Taqiuddin (1906360365)
Shafira Hasna Lathifa (1906405810)
Cara yang digunakan pemimpin dalam mempengaruhi orang
lain, apakah lebih mementingkan tugas (task-oriented) atau
lebih mementingkan hubungan (relationship oriented)).
mobilization
Kompetensi kepemimpinan untuk melibatkan massa
kritis untuk mengambil tindakan untuk mencapai hasil
tertentu atau serangkaian hasil.
Fungsi
Hasil survei dapat digunakan untuk membantu
leader dalam mengevaluasi dan
menyempurnakan sikap dan perilaku
kepemimpinannya
01 02 03
Consultative Memberi tahu orang apa yang Berorientasi pada tugas dan karismatik
Consensus harus dilakukan
Democratic Menegaskan otoritas
Menjadi model bagi anggota
tim.
Thank you!
Any Question?
(1906405981)
relationship motivated
atau
task motivated?
Fiedler’s Contingency Theory
● Teori path goal diperkenalkan pertama kali oleh Martin Evans pada
tahun 1970 dan dikembangkan lagi oleh Robert House.
Karakter anggota
Gaya kelompok
kepemimpinan:
- Directive Outcomes:
- Supportive - Produktivitas
- Participative - Moral
- Achievement
oriented Demands of the task
Gaya kepemimpinan dalam teori Path Goal
Achievement
Directive Supportive Participative
Oriented
Pemimpin yang Pemimpin yang Pemimpin yang akan Pemimpin akan
memberi tahu apa memberikan tugas berdiskusi terlebih menetapkan tujuan
yang dia harapkan, yang menyenangkan dahulu perihal tugas yang menantang dan
apa yang dikerjakan, bagi anggota dan dan urusan berharap anggota
dan bagaimana memberikan kelompok dapat melakukan
melakukan perhatian serta pekerjaanya dengan
pekerjaan keramahan maksimal
Langkah yang dapat dilakukan pemimpin untuk
mempengaruhi kinerja dan kepuasaan
1. Memahami dan mengenali kebutuhan anggota
2. Meningkatkan imbalan anggota untuk mencapai tujuan
3. Pemberian coaching dan providing direction
4. Membantu anggota untuk memperjelas ekspektasi mereka perihal bagaimana effort akan
mengarahkan ke kinerja yang baik dan kinerja yang baik akan mendapatkan reward.
5. Kurangi hambatan untuk mencapai tujuan
6. Tingkatkan kepuasan pribadi jika anggota kelompok bekerja secara efektif
7. Berhati-hati untuk tidak mengganggu orang dengan memberikan instruksi tentang hal-hal
yang mereka dapat kerjakan dengan baik.
8. Untuk mendapatkan kinerja dan kepuasaan yang tinggi, pemimpin harus menyediakan
struktur dan memberikan imbalan tergantung dengan kinerja.
Situational Leadership
(Kenneth H. Blanchard)
Tujuan
→ Meningkatkan frekuensi dan kualitas
hubungan antara pemimpin dan
bawahannya, sehingga kompetensi dan
komitmen meningkat, serta mengurangi
turnover pekerja yang bertalenta.
Situational Leadership Framework
Evaluation of Situational
Leadership Theory
● Pemimpin harus selalu
memerhatikan
perkembangan staff-nya.
● Realitanya banyak situasi
yang ambigu, sehingga
memengaruhi hasil dari
tindakan pemimpin.
Normative Decision
Model
1. Pemimpin memiliki kecendrungan memberikan perfomance rating yang lebih baik kepada
anggota dalam kelompoknya daripada yang mereka berikan kepada anggota kelompok luar.
2. Pemimpin tidak selalu memiliki kualitas hubungan yang sama sekali berbeda terhadap
tiap-tiap anggota kelompk, namun bisa menunjukkan perhatian dan kepercayaan yang sama
kepada beberapa anggota dari keseluruhan tim.
3. Dalam kelompok yang lebih besar, memiliki kecendrungan yang lebih besar juga terkait
adanya perbedaan response yang diberikan pada anggotanya.
4. Seorang manager cenderung bertindak sebagai servant leader kepada anggota kelompok
dengan high-quality exchanges.
5. Pemimpin lebih cenderung memberdayakan anggota kelompok yang lebih mereka percaya.
3. Build Community
04 People Orientation
05 Integrity 06 Ethical Guidance
● Banyak organisasi besar di luar sana membentuk sebuah Komite atau tim etika
khusus untuk membantu memastikan perilaku etis dan bertanggung jawab secara
sosial di dalam lingkungan internal organisasi tersebut.
● Dalam penentuan program etika, kepemimpinan tingkat atas memiliki banyak
pengaruh dalam penetapan sebuah kebijakan. Komite memiliki peran yang sangat
penting yaitu menetapkan kebijakan untuk etika dan tanggung jawab sosial serta
dapat melakukan audit etika terhadap aktivitas perusahaan.
● Dalam penerapannya, tentu tim etika akan menyediakan channel untuk
penyampaian permasalahan atau pelanggaran yang terjadi, agar pelapor merasa
dirinya aman dalam penyampaian kasus yang terjadi.
Accepting Whistleblowers
Sarbanes–Oxley Act mencakup beberapa perlindungan bagi pelapor. Karyawan yang melaporkan
penipuan terkait dengan akuntansi perusahaan, kontrol akuntansi internal, dan audit memiliki cara
untuk mendapatkan pemulihan, serta pembayaran kembali dan biaya hukum. Lebih dari setengah
permohonan pelapor diabaikan.
Referensi
● Dubrin, A., J. Leadership Research Findings, Practice, and Skills 8th Edition. ISBN:
978-1-285-86636-9
● Fischer, J. Social Responsibility and Ethics: Clarifying the Concepts. Journal of
Business Ethics 52, 381–390 (2004).
● https://industri.kontan.co.id/news/kideco-raih-bintang-5-top-csr-awards-2021.
Diakses pada 2 Oktober 2021.
Kekuasaan,
Politik, dan
Kepemimpinan
Kelompok 4
ANGGOTA KELOMPOK
Legitimate Power
Mempunyai hak yang sah untuk membuat keuputusan dengan ekspektasi akan
dipatuhi merupakan definisi dari legitimate power. Orang yang berada pada level
tertinggi memiliki kuasa yang lebih besar dibanding
POSITION OF POWER
Reward Power
Mempunyai kekuatan untuk memberikan pegawai hadiah atas kepatuhan
merupakan definisi dari reward power. Hampir semua pemimpin yang mempunyai
posisi formal mempunyai kekuasaan ini.
POSITION OF POWER
Coercive Power
Kekuatan untuk menghukum karena ketidakpatuhan dan berdasarkan "ketakutan".
Taktik umum dalam kekuatan ini adalah bagi seorang pemimpin/eksekutif untuk
menurunkan seorang manajer/bawahan yang tidak mematuhi rencana atau
kebijakan pemimpin/eksekutif.
PERSONAL POWER
STEMMING
kekuasaan ketika orang lain bergantung
dengan mereka. Dengan memiliki
FROM
sumberdaya yang lebih dibanding yang lain,
seseorang dapat mempengaruhi orang
DEPENDENCIES
disekitarnya yang bergantung pada
sumberdaya tersebut.
POWER DERIVED FROM
CAPITALIZING ON OPPORTUNITY
Subjective Standards of
FAKTOR YANG Performance
MEMPENGARUHI
POLITIK
Environmental Uncertainty
ORGANISASI
and Turbulence
Emotional Insecurity
Machiavellian Tendencies
FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI
POLITIK
Encouraging Admiration
ORGANISASI
from Subordinates
TAKTIK
BERPOLITIK
Gaining Power
Building Relationship
Avoiding Political Blunder
Terima Kasih!
INFLUENCE
TACTICS OF
LEADERS
Anggita Trini 1906405905
Ayu Oktavia 1906405760
Dita Arieska 1906405930
Felicia Angelina 1906406580
Sally Alvita 1906360352
Taktik
Pengaruh
Taktik pengaruh merupakan salah satu hal
penting karena seorang pemimpin atau
menjadi profesional perusahaan, mereka
harus mempengaruhi orang lain tanpa
memiliki otoritas formal atas mereka.
Model Kekuasaan dan Pengaruh
Kepribadian
Pemimpin
Hasil Pengaruh
Perilaku Influence ● Komitmen
Pemimpin ● Kepatuhan
Tactics ● Penolakan
Situasi
Taktik pengaruh diklasifikasi
menjadi tiga, yaitu:
1. Etis dan Jujur
2. Netral terhadap etika dan kejujuran
3. Manipulatif dan tidak jujur
Essentially ethical
and honest tactics
1. Etis dan jujur
Leading by example and respect Legitimating a request
Making an inspirational appeal, being
Using rational persuasion
charming, and emotional display
Explaining the benefits to the
Consultation with others
target
Making a personal appeal Forming coalitions
Developing a reputation as a
Being a team player
subject matter expert
Exchanging favors and bargaining Practicing hands-on leadership
Leading by Example, Respect, and Trust
Example Respect
Para pemimpin di Google sangat menekankan pengambilan keputusan berbasis data semacam
itu.
● Seorang profesional Google dalam rapat akan ditolak jika dia berkata, “Saya pikir ada
terlalu banyak foto acak yang muncul di Gambar Google.”
● Sebaliknya, dia akan diterima jika pernyataannya adalah, "Saya mengambil sampel 100
Gambar Google, dan menemukan bahwa delapan di antaranya memiliki gambar acak."
Explaining Benefits to Making a Personal
the Target Appeal
● Asumsi ini berkembang dan terbentuk dari masa lampau dan proses sosialisasi
individu
● Asumsi ini akan muncul ketika seorang anggota berinteraksi di dalam organisasi
di bawah suatu kepemimpinan
● Asumsi ini membantu para anggota organisasi untuk mengetahui apa yang
terjadi di tempat kerja
Individu
mengembangkan sifat
kepemimpinan berd. →
Prototypes &
Antiprototypes
Terima kasih
CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon and infographics & images by Freepik
Developing
Teamwork
Kelompok 6:
Fauziyyah Hanun (1906405754)
Andy Novrianto (1906405874)
Farhan Muharram (1906360346)
Habibah Faradiba Zaini (1906405842)
The Leader’s Role in the Team-Based Organization
Latar Belakang
● Team-based organizations membutuhkan pemimpin yang memiliki pengetahuan dalam team process
dan dapat membantu terkait interpersonal tim (memberikan feedback dan penyelesaian konflik)
Motivation
& Coaching
Skill
Kelompok 7:
- Annaba Tania (1906360402)
- Deiandra Azzahra (1906304616)
- Fadia Chairana (1906405773)
- Hafizna Alfi H. (1906405804)
Leadership and Employee Enagement
Goal Theory adalah teori terkait bagaimana nilai dan tujuan dapat mempengaruhi perilaku
seseorang. Goal atau tujuan merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh seseorang dimana
nilainya menciptakan keinginan untuk berperilaku secara konsisten untuk mencapai tujuan
tersebut.
Buat tujuan yang besar dan komprehensif : tujuan yang ideal untuk dicapai
Breakdown tujuannya menjadi langkah-langkah untuk mencapainya
"For goals to improve performance, the group member must accept them"
Goal Theory
Kekhawatiran yang timbul dari teori ini adalah bagaimana para pemimpin dan juga karyawan
menggunakan jalan pintas atau perilaku tidak etis untuk mencapai tujuannya. Hal ini terutama
berkaitaan dengan tujuan berupa insentif dimana pada beberapa kasus dapat menuju kepada
berbagai permasalahan.
Recognition dan pride menjadi salah satu cara untuk memotivasi seseorang. Seseorang
akan merasa dihargai apabila pekerjaannya diapresiasi dan diberikan penghargaan
sehingga menjadi sebuah kebanggaan untuk dirinya. Sebagai kebutuhan normal seorang
manusia, penghargaan menjadi sebuah motivasi yang cukup berharga bagi karyawan.
Pada dasarnya tiap orang ingin merasa bangga atas pekerjaannya sehingga dapat menjadi
motivasi intrinsik seseorang. Memberikan kesempatan bagi karyawan untuk merasakan
kebanggaan atas dirinya dapat menjadi motivasi internal yang kuat sekaligus sebagai
penerimaan atas recognition.
Pelatihan membutuhkan tingkat risiko interpersonal dan kepercayaan yang moderat dari
kedua orang dalam hubungan tersebut.
Pelatihan yang efektif berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan individu.
Pelatihan menawarkan kontribusi nyata, termasuk motivasi yang lebih tinggi.
Coaching Skills and Techniques
Coaching Skills and Techniques
Communicate Clear Expectation to Group Members
Memberikan standar performen untuk team.
Build Relationship
Membangun hubungan personal dengan team.
Listen Actively
Mendengarkan anggota nya agar menimbulkan kenyamanan dalam menyampaikan ide
maupun progress.
Write Clear
Be Credible Use Anecdotes Memos
Minimize
Conclude With Use Business Language Errors
Data Jargon & Pauses
6 Basic Principle of Persuasion
Nonverbal
Communication Komunikasi nonverbal penting karena kepemimpinan
melibatkan emosi, yang mana kata-kata saja tidak
dapat dikomunikasikan secara meyakinkan.
Mendengarkan permasalahan-
permasalahan yang dirasakan
dan potensi masalah yang dapat
muncul untuk kedepannya
Overcoming
Cross-Cultural
Communication
Barriers
Be sensitive to the fact that Challenge your cultural
cross-cultural communication assumptions
barriers exist
Asumsi yang kita buat tentang kelompok
Peka terhadap perbedaan latar budaya dapat menciptakan hambatan
belakang budaya menjadi komunikasi. Asumsi Anda buat tentang
hambatan dalam komunikasi. grup lain mungkin belum tentu salah, tapi
berhenti untuk menantang asumsi dapat
memfasilitasi komunikasi.
Use straightforward
Show respect for all language, and speak
workers slowly and clearly
Gunakan bahasa yang lugas, dan bicaralah
Perilaku yang menunjukan dengan perlahan dan jelas. berbicaralah
kebaikan hubungan lintas budaya daengan cara yang mudah dipahami.
secara umum membantu erkomunikasi dengan orang berlatar
mengatasi hambatan komunikasi belakang budaya yang berbeda secara
langsung juga meningkat komunikasi
karena ekspresi wajah dan bibir Anda
berkontribusi pada pemahaman
Look for signs of When the situation is
misunderstanding when your appropriate, speak in the
language is not the listener’s language of the people
native language. from another culture.
Perhatikan etiket budaya dalam Jangan teralihkan oleh gaya, aksen, tata
berkomunikasi. Melanggar aturan bahasa, atau penampilan pribadi. Meskipun
etiket tanpa penjelasan dapat faktor-faktor dangkal ini semuanya terkait
dengan kesuksesan bisnis, mereka sulit untuk
langsung menimbulkan hambatan ditafsirkan ketika menilai seseorang dari
komunikasi. budaya lain.)
Avoid racial or ethnic Be sensitive to
identification except when it is differences in nonverbal
essential to communication communication.
Be attentive to individual
differences in appearance.
Sharing Styles
Penyelesaian konflik dengan
mencoba untuk mencari
keuntungan dua belah pihak,
namun tidak sangat memuaskan
Conflict Management Styles
Mediator
Negotiating and Bargaining
Focus on interest
Negosiasi harusnya
berorientasi pada
keinginan daripada
posisi yang ingin dicapai
Conflict Management Styles
How?
Anggota kelompok dapat mempersiapkan pertemuan secara informal
Using the
Marketing Pet-
Funnel dengan meminta umpan balik tentang diri mereka sendiri dari berbagai
kelompok sasaran. Setelah itu, daftar keluhan tersebut dapat
Peeve
A Marketing Funnel maps your company’s
marketing activities at each stage of the
dikembangkan untuk refleksi diri. Adapun sumber pengaduan meliputi
pelanggan dalam, pelanggan luar, pesaing, dan pemasok.
Technique
customer journey. The goal is to create a
system, which is measurable at every level
of the journey. Use the blank framework
onPet Peeve
the next : start
page to something
filling outthat
your a
Benefit
own marketingperson
particular funnel. finds especially Teknik pet-peeve berpotensi berharga bagi seorang pemimpin karena
annoying dapat membantu kelompok meningkatkan proses kerjanya. Jika
disampaikan dengan selingan humor, maka akanmemiliki sentuhan
semangat yang baik, sehingga tidak mungkin dianggap sebagai
ancaman.
The Morality of Enhancing Creativity
What?
Gerald Sindell : Para pemikir atau pemimpin kreatif perlu untuk menempatkan karya mereka dalam konteks moral
dengan adanya potensi konsekuensi berbahaya dalam cara kecil dan besar.
Example
Penggunaan smartphone memiliki konsekuensi disfungsional, seperti digunakan ketika berkendara, menganggu
produktivitas pekerjaan, hingga dapat menyebabkan kanker otak.
2. Intellectual Challenge
7. Organizational Support
Leadership
Practices that Avoid innovation
Use loose–tight
for its own sake
Enhance
leadership
Innovation Integrate
development and
production
THANK YOU!
Source : Dubrin, Andrew J. (2016).
Leadership Research Findings,
Practice, and Skills 8th Ed. Boston:
Cengage Learning
Kelompok 11
International and Amjad Iglezhuqa W
Harrys Achmad Ghiffari
Cultural Diverse Mohamad Farhan Fitriadi
Muhammad Farhan Firdaus
Topics 03
Cultural Sensitivity and Cultural
Inteligence
04 Global Leadership
05 Leadership Initiatives
Hilton Case &
The Advantage
of Managing
Diversity
Hilton Worldwide Inc. merupakan salah satu organisai yang sudah lama memiliki budaya
organisasi yang beragam, antara lain:
1. Pihak manajemen Hilton secara aktif mencari pemilik hotel yang dulunya adalah seorang
mantan atlet. Hal tersebut dikarenakan Hilton menganggap jika seorang mantan atlet
memiliki keterampilan dalam kerja sama tim dan kepemimpinan
2. Hilton Worldwide Inc. cenderung mencari orang-orang ras Afrika-Amerika dan atlet latin
karena terkadang mereka memiliki pengaruh untuk membangun bisnis di pasar yang sulit dijangkau
“Today, if we are not developing a richly diverse organization, led by a wonderfully diverse team of leaders,
then we are already an organization of the past, led by leaders of the past."
-Frances Hesselbein-
Key Dimensions of Differences in Cultural Values
01 Managing diversity well offers a marketing advantage
Keuntungan utama dari keragaman pemasaran adalah dimana tenaga kerja yang sesuai
dengan keragaman bisnis suatu perusahaan memiliki keunggulan dalam menarik pelanggan.
Keuntungan lainnya adalah banyak orang dari beragam budaya memilih untuk membeli barang
dari perusahaan dengan reputasi yang baik dalam mengelola perbedaan.
Heterogeneity in the work force may offer the company a creativity advantage, as
03
well as improve its problem-solving and decision-making capability
Solusi yang kreatif untuk suatu masalah lebih mungkin didapat ketika
kelompok yang berbeda berusaha untuk menyelesaikan suatu
masalah.
Diversity and inclusion programs help local economies thereby boosting social
04
responsibility
Banyak perusahaan besar mengambil inisiatif untuk membeli produk
dari pemasok lokal, minoritas, serta perempuan. Hal tersebut dapat
membantu keadaan perekonomian lokal, aliran uang, serta membuka
lapangan pekerjaan.
06 In-group collectivism
Gender egalitarianism
07
04 Transgender employees.
Intelligence
Emotional/motivational CQ
03
(heart)
02 Physical CQ (body)
01 Cognitive CQ (head)
The English-Only
Policy and Cultural
Sensitivity
Perbedaan Bahasa
Global Leadership
In general, global leadership skills refer to the
ability to exercise effective leadership in a
variety of countries.
General Model of Global
Leadership Skills
Global leadership skills are so important that they improve a company’s
reputation and contribute to a sustainable competitive advantage
Minority
dan konsultan HR juga perlu bekerja sama dalam
membangun dan menguatkan cultural training
programs dan juga mengembangkan talenta dan
Programs
yang berharga untuk pencapaian tujuan. Adapun
mentoring program diharuskan agar para karyawan
baru mampu lebih mudah beradaptasi.
Conduct Diversity Training
Pelatihan Keberagaman
Diversity training atau pelatihan keberagaman dilakukan untuk membantu kelompok dalam
membangun lingkungan kerja yang harmonis antar sesama, dengan karyawan yang memiliki sifat
dan karakter, serta latar belakang yang berbeda-beda.
Kegiatan ini dilakukan secara berkelompok, dengan individu, yakni laki-laki dan perempuan, dari
berbagai suku, ras, agama, dan golongan yang berbeda-beda dimana satu dengan yang lain
saling memberi pandangan mereka terhadap sebuah ideologi. Kegiatan ini tentu perlu diawasi
oleh tim HR atau HCM agar terhindar dari hubungan yang tidak baik antar karyawan. Kesepakatan
bersama yang saling memahami dan respectful diperlukan bagi setiap anggota untuk
menyelesaikan pelatihan tersebut.
Conduct Cross-Cultural
Training
Pelatihan Antar-Kebudayaan
Cross-cultural training atau pelatihan antar-kebudayaan merujuk kepada masyarakat yang
memiliki perbedaan dalam kebahasaan, yang menyebabkan sulitnya berkomunikasi antar-
kelompok atau individu.
Kegiatan ini dilakukan melalui pengajaran kultur atau budaya dari masing-masing individu. Apabila
setiap anggota mampu memahami individu lainnya, maka komunikasi informasi akan lebih mudah
terlaksana. Tim dari HCM dan pengembangan talenta perlu mengetahui perbedaan dari masing-
masing individu, karakter, serta latar belakang mereka. Tujuan pelatihan ini untuk membangun
komunikasi antar-budaya yang baik dari setiap individu. Perusahaan internasional yang merekrut
karyawan dari luar negeri perlu memahami konsep ini agar calon karyawan mampu beradaptasi
dengan budaya organisasi.
Seorang pemimpin juga harus bisa
mendorong karyawan mereka untuk
membangun hubungan antar sesama. Hal
ini cukup mudah, dapat melalui kegiatan
bersama untuk saling mengenal, bertukar
media sosial, dan membangun sistem
kerja bergilir untuk setiap anggota yang
berada dalam tim yang terus teracak.
Ini merupakan hal yang berbahaya apabila perekrut calon karyawan memfokuskan semisal
hanya pada nilai (GPA/IPK) dan latar belakang pendidikan. Hendaknya perekrut berfokus pada
intelegensi dan sikap calon karyawan tersebut, yang mencerminkan budaya dan kultur
perusahaan.
Selain berfokus pada HR, manajer mampu berfokus pada produk atau jasa mereka
Dengan menargetkan pada beberapa golongan masyarakat, perusahaan mampu mengembangkan
produk maupun jasa mereka. Hal ini mudah ditemukan di berbagai perusahaan di seluruh dunia.
Attain Diversity Among
Organizational Leaders
Yang tidak kalah penting adalah membangun atasan dari
beragam suku dan bangsa