Risiko Perfusi Serebral Setelah dilakukan asuhan keperawatan Pemantauan Tekanan Intrakanial
Tidak Efektif selama ….. x 24 jam diharapkan perfusi
Observasi
serebral meningkat dengan kriteria hasil :
Identifikasi Penyebab tekanan TIK(mis, lesi
Perfusi Serebral menempati ruang, gangguan metabolisme, edema
Faktor Risiko
serebral, peningkatan tekanan vena, obtruksi
Tingkat kesadaran meningkat aliran cairan serebrospinal, hipertensi intrakranial
Keabnormalan masa idiopatik)
Kongnitif meningkat
protrombin dan/atau Monitor peningkatan TD
masa tromboplastin Tekanan intrakranial menurun
Monitor pelebaran tekanan nadi (selisih TDS dan
parsial Sakit kepala menurun TDD)
Penurunan kinerja Gelisah menurun Monitor penurunan frekuensi jantung
ventrikel kiri Kecemasan menurun Monitor Iregurelitas irama napas
Aterosklerosis aorta Monitor penurunan tingkat kesadaran
Agitasi menurun
Diseksi arteri Monitor perlambatan atau ketidaksimetrisan
Fibrilasi atrium Demam menurun respon pupil
Tumor otak Nilai rata-rata tekanan darah Monitor kadar CO2 dan pertahankan dalam
membaik rentangyang diindikasikan
Stenosis karotis
Monitor tekanan perfusi serebral
Miksoma atrium Kesadaran membaik
Monitor jumlah, kecepatan, dan karakteristik
Aneurisma serebri Tekanan darah sistolik membaik drainase cairan serebrospinal
Koagulopati (mis. Tekanan darah diastolik membaik Monitor efek stimulus lingkungan terhadap TIK
anemia sel sabit) Terapeutik
Refleks saraf membaik
Dilatasi kardiomiopati
Koagulasi intravaskuler Ambil sampel drainase cairan serebrospinal
diseminata Kalibrasi ransduser
Embolisme Pertahankan sterilitas sistem pemantauan
Cedera kepala Pertahankan posisi kepala dan leher netral
Hiperkolesteronemia Bilas sistem pemantauan, jika perlu
Hipertensi Atur interval pemantauan sesuai kondisi pasien
Endocarditis infektif Dokumentasi hasil pemantauan
Katup prostetik mekanis Edukasi
Stenosis mitral
Neoplasma otak Jelaskan tujuan dan prosedur pemantauan
Infark miokard akut Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
Sindrom sick sinus
Penyalahgunaan zat
Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial
Terapi tombolitik
Efek samping tindakan Observasi
(mis. tindakan operasi
baypass) Identifikasi penyebab peningkatan TIK (mis, lesi
Kondisi Klinis gangguan metabolisme, edema serebri)
Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis,
Stroke tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar,
Cedera kepala
bradikardia, pola napas ireguler, kesadaran
Aterosklerotik
menurun)
Infark miokard akut
Diseksi arteri Monitor MAP (mean arterial presure)
Embolisme Monitor CVP (Central Vebous Pressure)
Endokarditis infektif Monitor PAW, Jika perlu
Fibrilasi atrium Monitor PAP, jika perlu
Hiperkolesterolemia Monitor ICP (Intra Canial Pressure), jika tersedia
Hipertensi Monitor CPP (Cerebral Perfusion Pressure)
Dilatasi kardiomiopati
Monitor gelombang ICP
Monitor status pernapasan
Monitor intake dan output cairan
Monitor cairan serebro-spinalis (mis, warna,
konsistensi)
Terapeutik
Faktor Risiko berkurang dengan kriteria hasil : Monitor jalan nafas (frekuensi,
Tingkat Aspirasi kedalaman, usaha nafas)
Penurunan tingkat kesadaran
Monitor bunyi nafas tambahan (mis:
Penurunan reflex muntah
Tingkat kesadaran meningkat gurgling, mengi, wheezing, ronchi
dan/atau batuk
Kemampuan menelan kering)
Gangguan menelan
meningkat Monitor sputum (jumlah, warna
Disfagia
Kebersihan mulut meningkat aroma)
Kerusakan mobilitas fisik Terapeutik
Dispnea menurun
Peningkatan residu lambung
Kelemahan otot menurun
Peningkatan tekanan intragastric Pertahankan kepatenan jalan nafas
Akumulasi secret menurun
Penurunan motilitas dengan head tilt dan chin-lift (jaw-
Wheezing menurun
gastrointestinal thrust jika curiga trauma servikal)
Batuk menurun
Sfingter esophagus bawah Posisikan semi fowler atau fowler
Penggunaan otot aksesori
inkompeten Berikan minum hangat
menurun
Perlambatan pengosongan Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
Sianosis menurun
lambung Lakukan penghisapan lender kurang
Gelisah menurun
Terpasang selang nasogastric dari 15 detik
Frekuensi nafas membaik
Terpasang trakeostomi atau Lakukan hiperoksigenasi sebelum
endotracheal tube penghisapan endotrakeal
Trauma/pembedahan leher, Keluarkan sumbatan benda padat
mulut, dan/atau wajah dengan forcep McGil
Efek agen farmakologis Berikan oksigen, jika perlu
Ketidakmatangan koordinasi Edukasi
menghisap, menelan, dan
bernafas Anjurkan asupan cairan
2000ml/hari, jika tidak
kontraindikasi
Kondisi Klinis Terkait Ajarkan teknik batuk efektif
Kolaborasi
Cedera kepala
Stoke Kolaborasi pemberian
Cedera medulla spinalis bronkodilator, ekspektoran,
Guillain barre syndrome mukolitik, jika perlu
Penyakit Parkinson
Keracunan obat dan alcohol Pencegahan Aspirasi
Pembesaran uterus
Miestenia gravis Observasi
Fistula trakeoesofagus
Monitor tingkat kesadaran, batuk,
Striktura esophagus
muntah dan kemampuan menelan
Sklerosis multiple
Monitor status pernapasan
Labiopalatoskizis
Monitor bunyi nafas, terutama
Atresia esophagus setelah makan/minum
Laringomalasia Periksa residu gaster sebelum
Prematuritas memberi asupan oral
Periksa kepatenan selang
nasogastric sebelum memberi
asupan oral
Terapeutik
PPOK
Asma Kolaborasi
Cedera kepala
Gagal nafas Kolaborasi pemberian
Bedah jantung bronchodilator, jika perlu
Adult Respiratory Distress
Syndrome (ARDS)
Persisten Pulmonary Pemantauan Respirasi
Hipertension of New Born
Observasi
(PPHN)
Prematuritas Monitor frekuensi, irama,
Infeksi saluran nafas kedalaman, dan upaya nafas
Monitor pola nfas
Monitor kemampuan batuk efektif
Monitor adanya produksi sputum
Monitor adanya sumbatan jalan
nafas
Palpasi kesimetrisan ekspansi paru
Auskultasi bunyi nafas
Monitor saturasi oksigen
Monitor nilai AGD
Monitor hasil X-ray thorak
Terapeutik
Edukasi