Makalah PPKN Kel 3 Kelas 9 Bab 2. (1) - 1
Makalah PPKN Kel 3 Kelas 9 Bab 2. (1) - 1
Nama-Nama Anggota:
Rhaya Dimayanti
Rifa Mufidah Setya putri
Savanna trinusa syam
siti annisa hanapiah
syifa fauziah al-qolbi
talita nasywah ptiyanto
Zahra atikah sajidah
zulfa risky
rafa atshuraya Kusuma n.
ii
DAFTAR ISI HALAMAN :
SAMPUL.......................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................iii
BAB I:PENDAHULUAN..................................................................1
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................1
C. Tujuan
............................................................... ......1
BAB II:PEMBAHASAN...................................................................2
A.Sikap Positif terhadap Pokok-Pokok Pikiran dalam Pembukaan
UUD Negara RI 1945
.…..…...2
BAB III:PENUTUP.........................................................................4
A. Kesimpulan.............................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................5
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dalam pembukaan UUD 1945 terkandung pokok pikiran persatuan, keadilan
sosial, kedaulatan rakyat, dan Ketuhanan Yang Maha Esa.
iii
Pokok pikiran ini merupakan hal-hal mendasar yang menjadi prinsip bagi
bangsa Indonesia. Tentunya ini menjadi kewajiban yang juga harus dijalani oleh
setiap warga negara.
Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari pokok pikiran UUD 1945 salah satunya
sikap positif terhadap pokok pikiran UUD 1945.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang saya
buat yaitu:
1. Apa saja macam sikap positif terhadap pokok pikiran yang terkandung dalam
UUD 1945 sebagai wujud nyata untuk mengisi kemerdekaan Indonesia?
2. Apa saja contoh sikap positif terhadap Pokok-Pokok Pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945?
C. Tujuan
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka tujuan masalah makalah ini
yaitu:
1. Mengetahui berbagai macam sikap positif terhadap pokok pikiran yang
terkandung dalam UUD 1945 sebagai wujud nyata untuk mengisi kemerdekaan
Indonesia.
2. Mengetahui contoh sikap positif terhadap Pokok-Pokok Pikiran yang terkandung
dalam Pembukaan Undang-Undang Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
PEMBAHASAN
Sikap positif terhadap pokok pikiran yang terkandung dalam
UUD 1945
Sebagai warga Negara yang baik adalah memiliki kesetiaan terhadap bangsa
dan Negara, yang meliputi kesetiaan terhadap ideologi Negara, kesetiaan
terhadap konstitusi, dan kesetiaan terhadap peraturan perundang-undangan.
Oleh sebab itu maka setiap warga Negara harus dan wajib untuk memiliki
iv
perilaku positif terhadap konstitusi, yang mempunyai makna berperilaku peduli
atau memperhatikan konstitusi (UUD), mempelajari isinya, mengkaji
maknanya, melaksanakan nilai-nilai yang terkandung didalamnya,
mengamalkan dalam kehidupan, dan berani menegakkan jika konstitusi di
langgar.
Berikut beberapa sikap positif terhadap pokok-pokok pikiran yang
terkandung dalam Pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Mempertahankan pokok-pokok pikiran dalam Pembukaaan Undang Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, tidak hanya dilakukan dengan
tidak merubahnya. Namun yang tidak kalah penting adalah mewujudkan
pokok-pokok pikiran dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara
vi
Republik Indonesia Tahun 1945 dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara. Setiap lembaga negara, lembaga masyarakat. Dan setiap warga
negara wajib memperjuangkan pokok-pokok pikiran tersebut menjadi
kenyataan.
DAFTAR PUSTAKA
https://bobo.grid.id/read/082984671/sikap-positif-terhadap-pokok-pikiran-
dalam-pembukaan-uud-1945.BUKU PPKN 3 AGUS DWIYONO DKK.
vii
viii