SENYAWA ORGANIK
KELOMPOK VIII
DEPARTEMEN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2022
BAB I
PENDAHULUAN
yang ada di bumi, yang mana sebagian besar membahas mengenai senyawa
karbon. Kata organik mulai digunakan pada abad ke-18 oleh para ahli kimia untuk
mendeskripsikan segala hal yang berasal dari sintesis makhluk hidup, baik itu dari
hewan ataupun tumbuhan. Para ahli berpikir bahwa segala senyawa organik hanya
dibuat oleh alam, dikarenakan adanya sebuah stigma bahwa hanya alam yang
Awal mula kimia organik, bidang ini hanya membahas mengenai hal-hal
yang bersinggungan dengan senyawa dan proses kimiawi yang berasal dari
bidang ini dirampungkan sebagai bidang keilmuan kimia yang membahas segala
sesuatu, baik itu senyawa-senyawa karbon atau senyawa yang dihasilkan oleh
organik pada pelarut, dan reaksi-reaksi yang dapat terjadi pada segala senyawa
beberapa tetes n-heksana kepada tabung yang berisi akuades dan dietil eter.
KMnO4, lalu melakukan reaksi antara kloroform dengan aseton, lalu melakukan
TINJAUAN PUSTAKA
METODE PERCOBAAN
adalah dietil eter, n-heksana, etanol, etil asetat, akuades, glukosa, kalium
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan reaksi ini adalah tabung reaksi,
pipet tetes berskala, rak tabung reaksi, kaki tiga, pembakar spiritus, kawat kasa,
3.3 Prosedur
mL. Lalu, dietil eter dimasukkan ke dalam empat tabung reaksi lainnya sebanyak
pertama akuades dan dietil eter, kemudian dihomogenkan. Lalu, diamati dan
etanol pada tabung kedua akuades dan dietil eter, kemudian dihomogenkan.
Setelah itu, diamati dan dicatat perubahan yang terjadi. Selanjutnya, ditambahkan
masing-masing 10 tetes etanol pada tabung ketiga akuades dan dietil eter,
dan aseton, lalu dihomogenkan. Setelah itu, diamati dan dicatat perubahan yang
terjadi. Bila tidak terjadi perubahan, tabung dipanaskan di atas penangas air,
kemudian diamati dan dicatat kembali perubahan yang terjadi. Kedua, kloroform
fehling A+B ke dalam tabung reaksi yang berisikan larutan glukosa. Lalu,
endapan coklat.
Setelah dipanaskan
terbentuk endapan
coklat.
Membentuk
Kloroform x campuran 1 x
fase.
Terbentuk
merah bata
4.2 Pembahasan
etil asetat, yang nantinya akan menghasilkan campuran yang memiliki satu atau
dua fase. Berdasarkan tabel pertama, dilihat bahwa n-heksana dan kloroform
ketika dicampurkan dengan akuades dan dietil eter. Didapatkan hasil, bahwa
Akan tetapi, campuran dietil eter dengan n-heksana dan kloroform menghasilkan
campuran dengan 1 fase. Hal ini menjadikan kloroform adalah senyawa yang non-
polar, karena tidak dapat larut dalam pelarut yang polar seperti air. Untuk
Senyawa etanol dan etil asetat, berdasarkan tabel, bila dicampurkan dengan
akuades dan dietil eter, akan menghasilkan campuran masing-masing 1 fase. Hal
ini menjadikan alkohol adalah senyawa yang semi polar, karena dapat larut dalam
pelarut polar seperti air dan senyawa non polar seperti dietil eter.
digunakan senyawa glukosa yang akan ditambahkan 5 tetes larutan Fehling A+B,
mengalami perubahan warna ataupun adanya endapan, baik itu sebelum atau
sesudah di panaskan. Hal ini membuktikan bahwa n-heksana tidak akan bereaksi
coklat yang lebih banyak. Hal ini membuktikan bahwa etanol yang ditambahkan
akan yang ditambahkan KMnO4 akan menghasilkan campuran dengan 2 fase, baik
sebelum maupun setelah dipanaskan. Hal ini membuktikan bahwa aseton yang
tetes aseton. Berdasarkan tabel, didapatkan hasil berupa campuran dengan 1 fase.
Hal ini membuktikan bahwa kloroform yang ditambahkan aseton dapat beraksi.
Terakhir, dilakukan reaksi dan digunakan 1 mL glukosa yang diberikan dengan 5
tetes larutan Fehling A+B, lalu dipanaskan agar terjadi reaksi yang lebih cepat.
Fehling A+B yang telah dipanaskan terdapat endapan yang berwarna merah bata
di bahwa tabung reaksi. Hal ini menunjukkan bahwa glukosa yang ditambahkan
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Senyawa organik hanya dapat larut pada pelarut yang memiliki sifat yang
sama dengannya, yaitu senyawa polar hanya larut dalam pelarut yang polar,
begitu pula sebaliknya, senyawa non polar yang hanya larut dalam pelarut
yang non polar. Kloroform dan n-heksana termasuk ke dalam senyawa non-
polar dikarenakan kedua senyawa ini terlarut di dalam pelarut yang non polar,
seperti dietil eter, dan tidak akan larut dalam pelarut polar, seperti akuades.
Sedangkan untuk senyawa etanol dan etil asetat, kedua senyawa ini larut ke
dalam pelarut polar, seperti akuades, dan pelarut non polar, seperti dietil eter.
Etanol dan etil asetat termasuk ke dalam kelompok senyawa semi polar
dikarenakan dapat larut pada dua jenis pelarut, yaitu pelarut polar dan pelarut
non polar.
2. Gugus fungsi pada suatu senyawa organik akan menentukan reaksi yang dapat
atau tidak dapat terjadi bila diberikan sebuah senyawa tertentu pada suatu
coklat di bagian dasar tabung reaksi, sedangkan kloroform dan aseton tidak
5.2 Saran
yang sudah tidak layak pakai, demi menjaga keselamatan, kesehatan, dan