Anda di halaman 1dari 6

Amoeba

Amoeba adalah genus yang dimiliki protozoa yang merupakan eukariota uniseluler (organisme dengan
organel sel membran-terikat). Ameba namanya berasal dari kata Yunani amoibe yang berarti
perubahan. Ada banyak spesies yang paling ekstensif dipelajari adalah Amoeba proteus. Sebagian
besar spesies yang sangat kecil dan tidak terlihat dengan mata telanjang. Meskipun ukurannya yang
kecil, isi genom beberapa kali lebih dari genom manusia. Spesies A. dubia terdiri dari sekitar 370 miliar
pasangan basa, padahal genom manusia memiliki sekitar 3 miliar pasangan basa.
Amoeba ditemukan di habitat darat serta air. Bahkan, dapat berkembang di hampir semua jenis habitat.
Beberapa parasit di alam, sehingga menyebabkan kerusakan pada manusia dan hewan. Sampai saat
ini, enam spesies parasit diidentifikasi yang menyebabkan ringan sampai penyakit berat pada manusia.
Oleh karena itu, ini organisme eukariotik uniseluler secara luas dipelajari dalam mikrobiologi.

Klasifikasi amoeba
Amoeba pertama kali ditemukan olehy August Johann Rösel von Rosenhof pada 1757. Ilmuwan
awalnya menamakan ameba sebagai Proteus animalcule sesuai dewa Yunani Proteus yang bisa
mengubah bentuknya. Nama "amibe" diberikan oleh Bory de Saint-Vincent, dari Bahasa
Yunani amoibè (αμοιβή), yang berarti berubah.
Amoeba sangat sensitif terhadap rangsangan, yang jelas dari penyusutan atau perluasan sel,
tergantung pada kondisi sekitarnya. Seperti untuk menjaga tekanan osmotik dalam sel, vakuola
bertanggung jawab untuk hal yang sama. Ketika amoeba disimpan dalam larutan garam hipertonik
(pekat), sel menyusut dan mencegah masuknya garam. Sebaliknya, bila terkena air tawar hipotonik, sel
ameba mengembang dan membengkak.

Euglena
Euglena adalah genus dari organisme bersel tunggal pada ordo protozoa. Euglena memiliki
karakteristik seperti hewan dan tumbuhan serta masuk ke dalam divisi
dari ganggang Euglenophyta. Contoh spesies dari Euglena adalah E. acusformis, E. gracilis, E.
granulata, E. minima, E. mutabilis, E. oblonga, E. abtusa, dan E. velata

Sejarah
Euglena diperkirakan mulai hidup setelah 500 juta tahun yang lalu pada
zaman primitif. Euglena ditemukan pada tahun 1660 oleh Antoni van Leeuwenhoek yang berasal
dari Austria. Melvin Calvin kemudian meneliti proses fotosintesis menggunakan Euglena dan
menemukan siklus calvin yang terjadi pada fotosintesis pada tahun 1950-an. NASA meneliti
pertumbuhan Euglena di luar angkasa pada tahun 1970-an. NASA melakukan penelitian ini untuk
mengetahui kemampuan Euglena dalam mengubah karbondioksida dari astronaut menjadi oksigen
dengan bantuan sinar matahari

Ciri-ciri
Bagian tubuh euglena terdiri dari stigma, vakuola kontraktil, dan cambuk atau flagela. Stigma adalah
bagian pada tubuh Euglena yang berupa titik, bagian ini biasanya disebut dengan istilah titik
mata. Euglena dapat berubah bentuk menjadi memanjang, hal ini terjadi karena dinding selnya tidak
"berdinding kaku". Euglena memiliki ukuran sangat kecil yaitu panjangnya 0,05mm.

Paramecium

Paramecium merupakan salah satu protista mirip hewan. Protista ini berukuran sekitar 50-350ɰm.


Paramecium telah memiliki selubung inti (Eukariot). Uniknya Protista ini memiliki dua inti dalam
satu sel, yaitu inti kecil (Mikronukleus) yang berfungsi untuk mengendalikan kegiatan reproduksi, dan
inti besar (Makronukleus) yang berfungsi untuk mengawasi kegiatan metabolisme, pertumbuhan, dan
regenerasi. Paramecium bereproduksi secara aseksual (membelah diri dengan cara transversal), dan
seksual (dengan konjugasi). Paramecium bergerak dengan menggetarkan silianya. Hal ini akan terlihat
jika menggunakan mikroskop. Mereka menangkap makanan dengan cara menggetarkan silianya, maka
terjadi aliran air keluar dan masuk mulut sel. Saat itulah bersamaan dengan air masuk bakteri bahan
organik atau hewan uniseluler lainnya. memiliki vakuola makanan yang berfungsi untuk mencerna dan
mengedarkan makanan, serta vakuola berdenyut yang berguna untuk mengeluarkan sisa makanan.
Kegunaannya sebagai organisme model telah menyebabkan salah satu peneliti Ciliata untuk
menggambarkannya sebagai "tikus putih" dari filum Ciliophora.
Dictyostelium discoideum

Dictyostelium discoideum adalah spesies ameba yang hidup di tanah dalam filum Amoebozoa,


infrafilum Mycetozoa. Umumnya disebut jamur lendir, D. discoideum adalah eukariota yang berubah
dari sekelompok ameba uniseluler menjadi agregat seperti siput yang multiseluler dan kemudian
menjadi tubuh buah dalam masa hidupnya. Siklus aseksual uniknya terdiri dari empat tahap: vegetatif,
agregasi, migrasi, dan kulminasi. Siklus hidup D. discoideum relatif singkat, yang memungkinkan untuk
melihat secara tepat semua tahap. Sel-sel yang terlibat dalam siklus hidup mengalami pergerakan,
isyarat kimia, dan perkembangan, yang berlaku untuk penelitian kanker manusia. Kesederhanaan
siklus hidupnya menjadikan D. discoideum sebagai organisme model yang berharga untuk mempelajari
proses genetik, seluler, dan biokimia pada organisme lain.

Saprolegnia sp
Penyakit ikan yang disebabkan oleh jamur yang sering dijumpai adalah Saproligniasis. 

Jamur Saprolegnia sp termasuk ke dalam kelas oomyceta, famili saprolegniaceae. Jamur

ini memiliki banyak cabang dan museliumya tidak bersepta, dan dapat bereproduksi

secara aseksual dengan memproduksi zoospora. Jamur ini bisa menyerang ikan maupun

telur ikan. Pada ikan   infeksi jamur ini bisa diketahui dengan adanya bercak yang

menyerupai kapas putih pada bagian kepala dan sirip,  infeksi jamur ini bisa menyebabkan

kematian pada ikan. Infeksi jamur Saprolegnia sp dipicu oleh kondisi lingkungan yang

kurang baik antara lain : rendahnya kualitas air, kurangnya nutrisi, temperatur air yang
tidak optimal.

Tindakan pengobatan yang perlu dilakukan pada ikan yang terserang jamur Saprolegnia

sp dengan merendam ikan dengan larutan PK 10 ppm, malachyte green 60 gr/m3 selama

15 menit atau dalam larutan garam  20 mg/liter air (Afriyanto dkk,2015). Pada saat

perendaman harus diperhatikan kondisi ikan bila kondisi ikan menunjukkan  tanda tanda

yang membahayakan ikan pengobatan dihentikan.

Physarum polycephalum
Physarum polycephalum adalah jamur lendir atau myxomycota. Termasuk golongan protista dengan
bentuk seluler beragam dan distribusi geografis yang luas. Salah satu tahapan dalam siklus hidupnya
yaitu berupa tahapan palsmodial. Plasmodium adalah koanosit multinukleat makroskopik berwarna
kuning cerah yang dibentuk dalam jaringan tabung yang saling bertautan.
TUGAS IPA

KINGDOM MONERA

KELOMPOK 2 :
1. DANURI PURBA
2. RISKI ADI
3. DEBY NADEAK
4. NAZUA AGUSTINA

SMP N 2 BATANG GANSAL

Anda mungkin juga menyukai