Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH METODE EKSPERIMEN TERHADAP

HASIL BELAJAR PEMBELAJARAN IPA


SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Gustiman, Tahmid Sabri, Hery Kresnadi


Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Untan Pontianak
Email : gustiman11@yahoo.com

Abstract
This study aimed to analyse the influence of the Experimental Method against to
students’ Learning Achievement in Science Class V Elementary School 24 East
Pontianak. The material used in this research were about lighting, kinds of mirror,
and optical devices. This research used Non-Equivalent Control Group Design of a
quasi-experimental method. The population in this study were V Elementary class
students’ of Elementary School 24 Pontianak Timur. The samples of this study were
class VA consists of 26 experimental group students and class VB consists of 24
control group students. The technique of data collection was measurement technique
using a data collector as an objective test as many as 50 question. Then the data
results were tested by using t-test. Based on the analysis results obtained tcount
(1,684) > ttable (1,676) so Ha is accepted . It could be concluded that there had
differences between students’ learning achievement who use the experimental
method with students who use the conventional learning. The calculation results effect
size obtained ES of 0.34 (medium criteria). It means that learning by applying the
Experimental Method give a moderate influence on students’ learning achievement in
the class V Elementary School 24 East Pontianak.

Keywords: Influence, Experiment Method, Student Learning Outcomes

PENDAHULUAN penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Dasar


Pendidikan memiliki peranan sangat salah satunya adalah Ilmu Pengetahuan Alam.
penting yang dapat mempengaruhi Ilmu Pengetahuan Alam merupakan suatu ilmu
perkembangan manusia dalam seluruh aspek pengetahuan yang mempelajari tentang alam
kepribadian dan kehidupannya. Tujuan semesta beserta gejala dan isinya. Dengan
Pendidikan Nasional telah ditetapkan dalam adanya pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang di Sekolah Dasar, siswa diajarkan mengenai
Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Ayat 1. berbagai konsep dan teori tentang alam, serta
Tercapainya tujuan pendidikan nasional dapat dapat mempelajari diri sendiri dan makhluk
dipengaruhi oleh tingkat keberhasilan hidup yang ada disekitarnya. Menurut
pembelajaran yang dapat dilihat salah satunya Wahyana (dalam Trianto, 2008: 136), “IPA
dari hasil belajar siswa. Untuk mencapai adalah suatu kumpulan pengetahuan yang
keberhasilan pembelajaran tersebut, maka tersusun secara sistematik, dan dalam
disusunlah suatu kurikulum yang dijadikan penggunaannya secara umum terbatas pada
sebagai dasar dalam penyelenggaraan gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak
pendidikan di sekolah. hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta,
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap
Pendidikan SD/MI BSNP, terdapat beberapa ilmiah”. Leo Sutrisno, dkk (2008:19), “Ilmu
mata pelajaran yang wajib dimuat dalam Pengetahuan Alam (IPA) merupakan

1
usahamanusia untuk memahami alam semesta Selain itu, dangan sifat unik yang terdapat pada
melalui pengamatan yang tepat (correct) pada setiap anak ditambah lagi dengan lingkungan
sasaran, serta menggunakan prsedur yang dan pengalaman yang berbeda, sedangkan
benar (True), dan dijelaskan dengan penalaran kurikulum dan materi pendidikan ditentukan
yang sahih (valid) sehingga diberikan sama untuk setiap anak, maka guru akan
kesimpulan yang betul (trhuth)”. Sejalan banyak mengalami kesulitan dalam
dengan pendapat tersebut, dipaparkan oleh menyamakan persepsi setiap siswa. Masalah
BSNP yang tercantum dalam Kurikulum ini dapat diatasi dengan metode pembelajaran.
Tingkat Satuan Pendidikan (2006: 484), “ilmu Menurut Suherman (dalam Asep Jihad, 2013:
Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan 11), “pembelajaran pada hakikatnya
cara mencari tahu tentang alam secara merupakan proses komunikasi antara peserta
sistematis, sehingga IPA bukan hanya didik dengan pendidik serta antar siswa dalam
penguasaan kumpulan pengetahuan yang rangka perubahan sikap.” Sedangkan menurut
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau Syaiful Sagala (dalam Hamdani, 2011: 198),
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan “Pembelajaran merupakan proses komunikasi
suatu proses penemuan.” dua arah, yaitu mengajar dilakukan oleh guru
Ilmu Pengetahuan Alam memiliki sebagai pendidik dan belajar dilakukan oleh
beberapa tujuan untuk mengembangkan siswa”.
kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Salah Proses pembelajaran di sekolah dasar
satu tujuan dari mata pelajaran Ilmu memerlukan suatu metode pembelajaran yang
Pengetahuan Alam oleh BSNP yang tercantum berguna sebagai cara untuk mewujudkan hasil
dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan belajar siswa dalam pembelajaran Ilmu
SD/MI (2006: 485) yaitu, “mengembangkan Pengetahuan Alam (IPA). Salah satunya adalah
keterampilan proses untuk menyelidiki alam dengan menggunakan metode eksperimen.
sekitar, memecahkan masalah dan membuat Metode ini memberikan kesempatan kepada
keputusan.” siswa untuk menemukan fakta berdasarkan
Berdasarkan pendapat yang telah hasil percobaan.
dipaparkan, dapat disimpulkan bahwa Menurut Sagala dalam Soli Abimanyu
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam bukan (2006: 7-17), “metode eksperimen adalah
hanya sekedar penyampaian sekumpulan teori percobaan untuk membuktikan suatu
dan pengetahuan mengenai gejala alam dari pertanyaan atau hipotesis tertentu. Eksperimen
guru kepada siswa saja, melainkan siswa dapat dilakukan pada suatu laboratorium atau
dibimbing untuk terlibat secara aktif dalam diluar laboratorium.”menurut Djamarah dalam
menemukan dan menggali pengetahuannya Jumanta Hamdayama (2015: 125), “metode
sendiri dalam proses pembelajaran. Dalam hal eksperimen adalah cara penyajian pelajaran,
ini, ilmu pengetahuan alam lebih menekankan dimana siswa melakukan percobaan dengan
pada aspek proses bagaimana siswa mengalami sendiri sesuatu yang dipelajari.
memperoleh pengetahuannya. Dalam proses belajar mengajar, dengan metode
Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami eksperimen, siswa diberi kesempatan untuk
bahwa IPA merupakan ilmu sains yang mengalami sendiri atau melakukan sendiri,
membutuhkan fakta atau realita. Sehingga mengikuti suatu proses, mengamati suatu
untuk menghadirkan suatu materi objek, keadaan atau proses sesuatu. Dengan
pembelajaran membutuhkan data yang demikian, siswa dituntut untuk mengalami
objektif, artinya siswa benar-benar melihat sendiri, mencari kebenaran, atau mencoba
dengan jelas serta memahami materi yang mencari suatu hukum atau dalil, dan menarik
diajarkan agar tercapai tujuan pembelajaran kesimpulan dari proses yang dialaminya itu.”.
dari materi tersebut. Oleh karena itu pada Sedangkan metode eksperimen dalam
proses pembelajaran IPA sangat membutukan pembelajaran yang memungkinkan siswa
metode pembelajaran yang dapat membantu melakukan percobaan untuk membuktikan
siswa dalam memahami materi pembelajaran. sendiri suatu pertanyaan atau hipotesis yang

2
dipelajari. Dalam roses belajar mengajar minimum (KKM) yang harus dicapai adalah
dengan metode eksperimen, siswa diberi 70.
kesempatan untuk mengalami sendiri atau Dalam suatu proses pembelajaran hal
melakukan sendiri, mengikuti suatu proses, yang paling penting adalah pencapaian hasil
mengamati suatu objek, menganalisis, dari sebuah proses pembelajaran atau yang
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri biasa disebut dengan hasil belajar. Menurut Sri
tentang suatu obyek, keadaan atau suatu Anitah W, dkk (2008: 2.19), “hasil belajar
proses. Peranan guru dalam metode merupakan perubahan perilaku secara
eksperimen adalah memberi bimbingan agar menyeluruh bukan hanya pada satu aspek saja
eksperimen itu dilakukan dengan teliti tetapi terpadu secara utuh.”Menurut Masnur
sehingga tidak terjadi kekeliruan atau Muslich (2011:38), “hasil belajar adalah
kesalahan. kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta
Berdasarkan hasil wawancara yang didik setelah ia menerima pengalaman
dilakukan pada dua kelas yaitu kelas V belajar.” Dari pendapat yang diuraikan tersebut
Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak Timur, maka dapat disimpulkan bahwa hasil belajar
dengan wali kelas yaitu Pak Kasmuri,S.Pd., adalah perubahan perilaku siswa berupa
Pak Mimbar,S.Pdi., pada tanggal 20 Maret pengetahuan, keterampilan,dan sikap secara
2017 diperoleh informasi bahwa proses menyeluruh setelah melakukan proses
pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam sudah pembelajaran. Hasil belajar yang dimaksud
cukup baik, guru sudah pernah menggunakan dalam penelitian ini adalah perubahan hasil
metode eksperimen, tetapi masih belum belajar dalam bentuk skor pencapaian yang
efektif. Namun, masih terdapat beberapa diperoleh siswa melalui tes yang diberikan
hambatan dalam proses pembelajaran baik dari pada akhir pembelajaran.
guru maupun dari siswa. Keberhasilan belajar yang dicapai peserta
Guru masih kesulitan untuk didik dalam proses pembelajaran sangat
mengembangkan atau mengkreasikan langkah- dipengaruhi oleh beberapa faktor. Sri Anitah
langkah metode eksperimen. Dalam hal ini, W, dkk (2008:2.7), menyatakan, faktor yang
guru masih kebingungan dalam menyesuaikan mempengaruhi hasil belajar yaitu: (a) faktor
materi dengan metode yang diterapkan, internal, (b) faktor eksternal.
sehingga terkadang metode yang diterapkan Hasil belajar terbagi menjadi beberapa
kurang sesuai dengan karakteristik materi Ilmu jenis yang berbeda-beda sesuai dengan
Pengetahuan Alam, serta belum begitu tingkatan pencapaian yang dimiliki siswa.
mengenal metode eksperimen ini sehingga Untuk jenis-jenis hasil belajar Benyamin
mereka hanya menerapkan secara sederhana. Bloom (dalam Nana Sudjana, 2016: 22),
Hal ini menyebabkan pembelajaran masih membagi jenis-jenis hasil belajar menjadi tiga
terlihat monoton, sehingga masih terdapat ranah, yaitu: (a) ranah kognitif, (b) ranah
siswa yang mengalami kesulitan dalam afektif, dan (c). ranah psikomotorik. Jenis
memahami materi yang diajarkan karena belajar yang menjadi objek penilaian adalah
kurang antusias dalam mengikuti ranah kognitif yang berkenaan dengan hasil
pembelajaran. belajar intelektual memiliki beberapa aspek
Dalam proses pembelajaran hanya yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman,
terdapat beberapa siswa yang terlibat secara aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi
aktif dan terlihat lebih dominan dalam Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti
kelompoknya, sementara siswa lain sibuk dan ingin membuktikan penelitian tentang
asik sendiri. Kondisi inilah yang menyebabkan “Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Hasil
permbelajaran menjadi tidak maksimal dan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Ilmu
sangat berdampak pada hasil belajar siswa. Pengetahuan Alam Kelas V Sekolah Dasar
Masih terdapat beberapa siswa yang yang Negeri 24 Pontianak Timur.”
belum mencapai kriteria ketuntasan minimum
(KKM),adapun nilai kriteria ketuntasan

3
METODE PENELITIAN diperoleh melalui tes tertulis(pre-test dan post-
Dalam melakukan penelitian dibutuhkan test) berbentuk pilihan ganda sebanyak 50 soal.
Metode penelitian yang digunakan adalah Instrumen penelitian berupa Rancangan
metode eksperimen. Metode eksperimen Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan soal tes
adalah suatu cara untuk mencari hubungan yang telah divalidasi oleh satu orang dosen
sebab akibat (hubungan klausal) antara dua FKIP Untan dengan hasil validasi bahwa
faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti instrumen yang digunakan valid. Berdasarkan
dengan mengeliminasi atau mengurangi atau hasil uji coba soal yang dilakukan di SDN 24
menyisihkan faktor-faktor lain yang Pontianak Timur diperoleh keterangan bahwa
mengganggu (Suharsimi Arikunto 2013:9). tingkat reliabilititas soal yang disusun
Bentuk penelitian yang digunakan adalah tergolong sedang dengan koefisien reliabilitas
Quasi Experimental Design atau penelitian sebesar 0,92.
eksperimen semu. menurut Sugiyono (2013: Prosedur dalam penelitian ini terdiri dari
114), “bentuk quasi experimental design tiga tahap, yaitu: (1) Tahap persiapan, (2)
mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak Tahap pelaksanaan, (3) Tahap akhir.
dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol
variabel-variabel luar yang mempengaruhi Tahap Persiapan
pelaksanaan eksperimen”. Langkah-langkah yang dilakukan pada
Sugiyono (2014: 117) menyatakan bahwa, tahap persiapan antara lain: (1)Tahap persiapan
“populasi adalah wilayah generalisasi yang ini dimulai dengan pra-riset di Sekolah Dasar
terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai Negeri 24 Pontianak Timur dengan melakukan
kualitas dan karakteristik tertentu yang wawancara dan observasi dengan guru kelas V.
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan (2) Menyiapkan instrumen penilaian berupa
kemudian ditarik kesimpulannya. ”Populasi kisi-kisi, soal tes awal dan soal tes akhir
dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas beserta kunci jawaban, pedoman penskoran
V SDN 24 Pontianak Timur yang terdiri dari serta menyiapkan perangkat pembelajaran
empat kelas yaitu kelas V A, dan V B. berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Sugiyono (2014: 118), “sampel adalah bagian (RPP). (3) Melakukan validitas instrument
dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh penelitian. (4) Melakukan uji coba soal tes. (5)
populasi tersebut.” Dalam penelitian ini teknik Menganalisis data hasil uji coba untuk
pengambilan sampel yang digunakan peneliti mengetahui tingkat reliabilitas instrument
dalam menentukan sekolah adalah teknik penelitian. (6) Menganalisis tingkat kesukaran
Sampling Purposive. Sedangkan, teknik yang serta daya beda setiap butir soal yang telah
digunakan peneliti untuk menentukan kelas diuji cobakan. (7) Berdasarkan hasil analisis,
eksperimen adalah teknik Simple Random selanjutnya soal siap digunakan sebagai alat
Sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah pengumpul data karena sudah dinyatakan valid
siswa kelas V A SDN 24 Pontianak Timur dan layak pakai. (8) Menentukan waktu
yang berjumlah 26 siswa, terdiri dari 15 laki- penelitian disesuaikan dengan jadwal mata
laki dan 11 perempuan. pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di sekolah
Teknik pengumpulan data pada penelitian tempat penelitian.
ini adalah teknik pengukuran. Menurut Hadari
Nawawi (2012:101), “teknik pengukuran Tahap Pelaksanaan
adalah cara mengumpulkan data yang bersifat Langkah-langkah yang dilakukan pada
kuantitatif untuk mengetahui tingkat atau tahap pelaksanaan antara lain: (1) Memberikan
derajat aspek tertentu dibandingkan dengan tes awal pada kelas eksperimen dan kelas
norma tertentu pula sebagai satuan ukur yang kontrol untuk mengetahui kondisi awal siswa.
relevan.” Jadi, teknik pengukuran ini dipilih (2) Melaksanakan kegiatan pembelajaran pada
karena data yang dikumpulkan dalam kelas eksperimen dengan memberi perlakuan
penelitian ini bersifat kuantitatif yang berupa yaitu dengan menerapkan metode Eksperimen
skor atau nilai hasil belajar siswa yang dan menerapkan metode konvensional pada

4
kelas kontrol. (3) Memberikan tes akhir pada eksperimen dengan rumus effect size. (6)
kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah Membuat kesimpulan penelitian (7) konsultasu
diberi perlakuan. hasil pengolahan data dengan dosen
pembimbing.
Tahap Akhir
Langkah-langkah yang dilakukan pada HASIL PENELITIAN DAN
tahap pelaksanaan antara lain: (1) Memberikan PEMBAHASAN
skor pada hasil tes siswa yaitu post-test. (2) Hasil Penelitian
Menghitung rata-rata hasil tes siswa pre-test Hasil penelitian di Sekolah Dasar Negeri
dan post-test. (3) Menghitung standar deviasi 24 Pontianak Timur disajikan pada tabel
hasil tes siswa. (4) Menguji normalitas data. berikut:
(5) Menghitung besarnya pengaruh metode

Tabel 1
Pengolahan Data Hasil Belajar Peserta Didik
Keterangan Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
Pre-test Post-test Pre-test Post-test
Rata-rata (𝒙) 57,50 74,00 56,50 70,00
Standar Deviasi (SD) 7,64 11,02 9,02 11,68
Uji Normalitas (X2) 4,967 3,602 2,499 5,842
Pre-Test Post-test
Uji Homogenitas (F) 1,40 1,12
Uji Hipotesis (t) 0,549 1,684
Effect Size (ES) 0,34

Berdasarkan Tabel 1 menunjukan bahwa kelas kontrol (lampiran 18) diperoleh X2hitung
rata-rata pre-test kelas penelitian adalah 57,00 sebesar 5,824 dengan ttabel ( α =5% dan dk = 2)
dan rata-rata post-test kelas penelitian adalah diperoleh nilai 𝑥 2 tabel = 7,815. Karena 𝑥 2
74,00. Hal ini dapat terlihat bahwa rata-rata hitung <𝑥 2 tabel, maka kedua data
pre-test dan post-test kelas penelitian yaitu berdistribusi normal.
dengan selisih 17,00. Kemudian untuk melihat Berdasarkan hasil perhitungan uji-t
penyebaran data kedua kelompok dilakukan dengan menggunakan uji t (polled varian)
perhitungan standar deviasi (SD). pada data pre-test dan post-test kelas diperoleh
Hasil perhitungan standar deviasi (SD) thitung sebesar 1,684 dengan db = 26 -1= 25
pada pre-test lebih kecil yaitu 7,64 dari pada dengan taraf signifikan (𝛼)= 5 % diperoleh
post-test yaitu sebesar 19,02. Hal ini ttabel sebesar 1,676 Karena thitung sebesar 1,684
menunjukan bahwa data pre-test lebih tersebar > ttabel sebesar 1, 676 dapat disimpulkan bahwa
merata jika dibanding dengan kelas data post- Ha diterima. Artinya metode eksperimen
test. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan berpengaruh terhadap hasil belajar ilmu
antara kemampuan siswa sesbelum diberi pengetahuan alam kelas V Sekolah Dasar
perlakuan dan sesudah diberi perlakuan maka Negeri 24 Pontianak Timur.
dilakukan analisis data. Dari hasil perhitungan effect size,
Hal pertama yang dilakukan yaitu diperolehh ES sebesar 0,34 yang termasuk
menguji normalitas data pre-test kelas V A. kriteria tinggi.
Hasil uji normalitas data Pre-test kelas V A kelas V Sekolah Dasar Negeri 24
diperoleh Hasil uji normalitas skor post-test Pontianak Timur. Kesimpulan secara khusus
kelas eksperimen (lampiran 18) diperoleh dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut:
X2hitung sebesar 3,602 dengan ttabel ( α =5% dan (1) Hasil belajar peserta didik kelas V pada
dk = 2) diperoleh nilai 𝑥 2 tabel = 7,815, kelas eksperimen dan kontrol yang dilakukan
sedangkan hasil uji normalitas skor post-test dengan statistic parametric yaitu t-test (Polled

5
Varians) pada taraf =5% dan ( dk = n1 + n2 – yang positif terhadap hasil belajar peserta didik
2 = 48 ) diperoleh thitung > ttabel atau 1,684 > kelas V Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak
1,676 yang berarti signifikan. Maka dapat Timur.
dikatakan bahwa hipotesis alternatif (Ha)
diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Ini Pembahasan
berarti terdapat pengaruh penggunaan metode Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar
eksperimen terhadap hasil belajar dalam Negeri 24 Pontianak Timur tahun ajaran
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa 2017/2018. Dengan menggunakan dua kelas
kelas V Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Timur. (2) Berdasarkan hasil perhitungan Penelitian dilakukan sebanyak 3 kali
dengan menggunakan rumus effect size maka pertemuan untuk setiap kelas. Setiap 1 kali
diperoleh ES = 0,34. Kriteria besarnya effect pertemuan waktu yang disediakan adalah 2 x
size berada pada kategori sedang yaitu pada 35 menit.. Hasil belajar siswa di kelas
rentang 0,2 < ES < 0,8. Dengan demikian eksperimen dapat berpengaruh dan rata-ratanya
dapat dikatakan Pembelajaran dengan lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol karena
menerapkan penggunaan metode eksperimen di kelas eksperimen diberi perlakuan
terhadap hasil belajar dalam Pembelajaran menggunakan model student teams
Ilmu Pengetahuan Alam memberikan pengaruh achievement division.

90 74,00 70,00
80
70
56,50
60 57,50

50 35,

40
30 Pre-Test
20 Post-Test
10
0 Kelas Eksperimen Kelas Kontrol

Grafik 1. Rata-Rata Hasil Belajar Peserta Didik Kelas Eksperimen


dan Kelas Kontrol

Berdasarkan grafik 1, dapat diketahui Perbedaan hasil belajar siswa di kelas


terdapat perbedaan nilai rata-rata hasil belajar eksperimen dan kelas kontrol tidak terlepas
peserta didik di kelas eskperimen dan kelas dari proses pembelajaran yang dilakukan,
kontrol baik sebelum dan sesudah diberi pembelajaran yang dilakukan dikelas
perlakuan , namun kelas eksperimen dan kelas eksperimen lebih efektif karena menerapkan
kontrol masing-masing mengalami perubahan metode eksperimen dengan menerapkan
kearah yang lebih baik terhadap hasil belajar metode eksperimen siswa dapat bekerja sama
peserta didik. Hasil belajar yang dimaksud bersama anggota kelompoknya untuk
perpaduan antara pengetahuan peserta didik memahami materi pelajaran selama proses
dan sikap yang tertanam pada diri peserta didik pembelajaran.
dan berimplikasi pada prilaku peserta didik Pengaruh yang didapat di kelas
keseharian sebagai peserta didik yang eksperimen dan di kelas kontrol tidak terlepas
berkepribadian modis (Sabri T;2017). dari proses pembelajaran yang dilaksanakan,
pembelajaran yang di kelas eksperimen lebih

6
efektif karena menerapkan metode eksperimen, menerapkan penggunaan metode eksperimen
dengan menerapkan metode eksperimen, siswa terhadap hasil belajar dalam Pembelajaran
lebih antusias dalam mengikuti pembelajaran, Ilmu Pengetahuan Alam memberikan pengaruh
dimana pembelajran akan lebih bermakna dan yang positif terhadap hasil belajar peserta didik
siswa dapat saling bekerja sama untuk kelas V Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak
memahami materi serta mengkonstrusikan Timur.
pengetahuan masing-masing.
Selain itu, terlihat juga besarnya pengaruh Saran
metode eksperimen terhadap hasil belajar Ilmu Adapun saran yang dapat disampaikan
Pengetahuan Alam di kelas V Sekolah Dasar berdasarkan hasil peenelitian adalah sebagai
Negeri 24 Pontianak Timur. Berdasarkan hasil berikut. (1) Metode eksperimen sangat baik
perhitungan dengan menggunakan rumus effect digunakan dalam pembelajaran ilmu
size diperoleh harga ES sebesar 0,34 yang pengetahuan alam karena dapat memberikan
termasuk kelompok dalam kategori sedang. pengalaman secara langsung kepada siswa
Dengan demikian metode eksperimen mengenai materi pelajaran yang akan diajarkan
memberi pengaruh yang sedang terhadap hasil dan dapat membantu siswa untuk
belajar Ilmu Pengetahuan Alam di kelas V menyesuaikan suatu kejadian/peristiwa di
Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak Timur. dalam kehidupan sehari-hari. (2) Untuk
penggunaan metode eksperimen ini sebaiknya
SIMPULAN DAN SARAN pada awal kegiatan pembelajaran siswa diberi
Simpulan pemahaman mengenai kegiatan apa yang akan
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar dilakukan dan diberi penjelasan mengenai apa
Negeri 24 Pontianak Timur dan hasil analisis yang dimaksud dengan metode eksperimen
data yang diperoleh dari hasil skor pre-test dan sehingga siswa dapat mengefisienkan waktu
post-test dalam pembelajaran Ilmu dalam melakukan kegiatan eksperimen
Pengetahuan Alam, maka dapat disimpulkan (percobaan).
secara umum bahwa terdapat pengaruh
penggunaan metode eksperimen terhadap hasil DAFTAR RUJUKAN
belajar dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Abimanyu Soli. Dkk. 2008. Strategi
Alam siswa kelas V Sekolah Dasar Negeri 24 Pembelajaran. Jakarta: Direktorat
Pontianak Timur. Kesimpulan secara khusus Jendral Pendidikan Tinggi Departemen
dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Pendidikan Nasional
(1) Hasil belajar peserta didik kelas V pada Arikunto Suharsimi. 2013. Prosedur
kelas eksperimen dan kontrol yang dilakukan Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
dengan statistic parametric yaitu t-test (Polled Jakarta: Rineka Cipta.
Varians) pada taraf =5% dan ( dk = n1 + n2 – Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006.
2 = 48 ) diperoleh thitung > ttabel atau 1,684 > Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan
1,676 yang berarti signifikan. Maka dapat SD/MI. Jakarta: Departemen Pendidikan
dikatakan bahwa hipotesis alternatif (Ha) Nasional
diterima dan hipotesis nol (Ho) ditolak. Ini Hamdayana Jumanta. 2014. Model Dan
berarti terdapat pengaruh penggunaan metode Metode Pembelajaran Kreatif Dan
eksperimen terhadap hasil belajar dalam Berkarakter. Bogor: Ghalia Indonesia.
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam siswa Hamdani. 2011. Strategi Belajar
kelas V Sekolah Dasar Negeri 24 Pontianak Mengajar. Bandung: Pustaka Setia.
Timur. (2) Berdasarkan hasil perhitungan Jihad Asep dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi
dengan menggunakan rumus effect size maka Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
diperoleh ES = 0,34. Kriteria besarnya effect Pressindo
size berada pada kategori sedang yaitu pada Nawawi Hadari. 2012. Metode Penelitian
rentang 0,2 < ES < 0,8. Dengan demikian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
dapat dikatakan Pembelajaran dengan University Press.

7
Sabri, T. 2017. Practical Ways Kuantitatif, dan R&D. Bandung: CV.
Internalization Thematic by Students in Alfabeta.
Learning Through Peer Teaching in Sutrisno Leo, Hery Kresnadi, dan Kartono.
PGSD FKIP at Tanjungpura 2008. Pengembangan Pembelajaran
University. Journal of Education, IPA SD. Jakarta: Direktorat Jendral
Teaching and Learning , 2 (1), 138-142 Pendidikan Tinggi Departemen
Sudjana Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Pendidikan Nasional
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Trianto. 2015. Model Pembe lajaran
Rasdakarya. Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian W Anitah Sri. dkk. 2008. Strategi
Pendidikan Kuantitatif dan R&D. Pembelajaran di Sekolah Dasar.
Bandung: Alfabeta. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kualitatif,

Anda mungkin juga menyukai