2 Januari 2019 02
3. perubahankulit
a. lesung pada kulit (dimpling)
b. retraksi kulit
PEMERIKSAAN FISIK c. berkerutsepertikulitjeruk(peaud’orange)
d. borok(ulkus)
e. eritema, edema
f. nodul satelit
g. benjolandi aksila
1. Anamnesis
2. Pemeriksaan fisik payudara, aksila dan seluruh tubuh (dari
kepala sampai kaki)
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala klinis (anamnesis),
hasil pemeriksaan fisik, hasil pemeriksaan penunjang dan biopsi
histopatologi.
Penggunaan Triple Diagnostic pada Kanker Payudara Triple
diagnostic pada kanker payudara adalah usaha yang dilakukan untuk
membantu menentukan keganasan pada kanker payudara,
dilakukan pada keadaan-keadaan yang meragukan. Triple
diagnostic yang dikerjakan: klinis (anamnesis + pemeriksaan
fisik), pemeriksaan pencitraan (mamografi + USG), dan
pemeriksaan sitologi (FNAB). Bila dengan usaha ini (triple
1. Tipe histologi
2. Grading histologi (Nottinghamgrading system)
3. Karsinoma in situ (tipe dan grading, VNPI score)
4. Komponen intraduktal ekstensif (extensive intraductal
component -EIC)
Pemeriksaan Immunohistokimia
1. ER (Estrogen reseptor)
2. PR(Progesteronreseptor)
3. HER-2
4. KI-67
1. Luminal A:
Luminal Alike ERdan
PRpositif HER2
negatif
Ki-67 “low”
2. Luminal B:
Luminal Blike (HER2 negatif)
ER positif HER2
negatif
ERpositif
Apapun hasil PR
3. Erb-B2 Overexpression
HER2 positive (non-luminal)
4. Basal like
Triple negative (ductal)
ER dan PR absen HER2
negatif
1. Penetapan diagnosis
2. Penetapan strategi terapi
3. Prakiraan prognosis
4. Penetapan tindak lanjut setelah terapi ( followup )
5. Pengumpulan data epidemiologis dalam registrasi
kanker (standarisasi)
6. Penilaian beban dan mutu layanan suatu institusi
kesehatan
adalah:
a. Mammografi
b. USGpayudara.
1. FNAB (sitologi)
1. Birands 0
Penilaian : Diperlukan pemeriksaan tambahan dan/atau
pemeriksaan terdahulusebelum penilaian dilakukan
Rekomendasi tindak lanjut : Penambahan pemeriksaan
dan/atau pemeriksaan sebelumnya untuk perbandingan
2. Birands 1 Penilaian
: Negatif
3. Birands 2
Penilaian : Temuan jinak
4. Birands 3
Penilaian : Indeterminate/kemungkinan temuan jinak
Rekomendasi tindaklanjut : followup 6 bulan
5. Birands 4
Penilaian : Dicurigai ganas
6. Birands 5
Penilaian : Sangat dicurigai ganas
7. Birands 6
Penilaian : Telah terbukti ganas dengan biopsi
Rekomendasi tindak lanjut : Tindak lanjut sesuai
dengan temuan
a. Permukaantidak rata
b. Taller than wider
c. Tepi hiperekoik
d. Echo interna heterogen
e. Vaskularisasi meningkat, tidak beraturan dan masuk ke
dalamtumor membentuk sudut 90 derajat.
Pemeriksaan Laboratorium dan Marker
1. Stadium kanker
2. Jenis dan Grading histologi
3. Sub tipe kanker
4. Status performa pasien (Karnofsky, ECOG)
5. Usia pasien
6. Status mentruasi
7. Prasarana dansarana yang tersedia.
Jenis-Jenis Terapi pada Kanker Payudara:
1. Pembedahan
2. Kemoterapi
3. Radioterapi
4. Terapi Hormonal
5. Terapi target
Pembedahan
2. SSM(skin sparingmastectomy)
adalah pengangkatan seluruh jaringan payudara dan
kompleks puting-areola dan diseksi kelenjar getah bening
aksila level I-II dengan preservasi kulit semaksimal
mungkin. Indikasinya adalah pada kanker stadium dini
dengan jarak tumor ke kulit jauh (>2cm) atau stadium
dini yang tidak memenuhi sarat untuk BCT
4. MRM(modifiedradical mastectomy)
adalah tindakan pengangkatan tumor beserta seluruh
jaring payudara, kulit di atas tumor dan kompleks
puting-areola, disertai diseksi kelenjar getah bening
aksilaris level I sampai II secara en bloc.
6. Mastektomi Simple
adalah pengangkatan seluruh payudara beserta
kompleks puting-areolar, tanpa diseksi kelenjar getah
bening aksila.
Indikasi:
d. DCIS
Kemoterapi
Terapi Hormonal
b. bilateral oophorectomy
c. usia lebih dari 55 tahun
d. kastrasi radiasi dan amenorrhoe lebih dari 3 bulan
e. menggunakan HRT tetapi usia lebih dari 55tahun
Jenis Terapi Hormon
1. Ablasi
Ablasi adalah menghilangkan atau meminimalkan
produksi hormon estrogen oleh sumber produksi estrogen.
Ablasi dilakukan dengan berbagai cara:
Pembedahan
Radioablasi
Medikamentosa
2.Kompetitif
4. Chemoprevention
Radioterapi
Terapi Target
3. M-tor inhibitor