Tugas Paragraf
Tugas Paragraf
Paragraf tersebut benar karena memiliki gagasan utama bahwa atribut kualitas yang
dipilih terdiri dari kelembaban, lemak, tekstur, dan warna. Dimana pada kalimat selanjutnya,
penulis menjelaskan lebih lanjut terkait kualitas tersebut terkhusus dalam hal kelembaban
b. kepaduan,
Sebuah paragraf disebut memiliki kepaduan yaitu jika kalimat yang terdapat dalam paragraf
saling berhubungan, baik makna maupun bentuknya. Artinya, satu paragraf bukan merupakan
kumpulan kalimat yang berdiri sendiri, tetapi memiliki hubungan atau keterkaitan dengan
kalimat sebelumnya.
Kalimat Benar (Jurnal 1)
- Analisis instrumental konvensional menggunakan sampel homogen atau homogen dan
memberikan tiga koordinat warna dalam L*a*b* yang mewakili satu warna sebagai
warna rata-rata suatu produk (Wexler, Perez, Cubero-Castillo, & Vaillant, 2016).
Namun, dalam banyak kasus matriks dan permukaan makanan tidak homogen tetapi
memiliki struktur yang berbeda pada skala mikro, meso, dan makroskopik (Capuano,
Oliviero, & van Boekel, 2017). Struktur ini dapat mengalami perubahan selama
pemrosesan makanan dan menghasilkan warna lokal yang berbeda
Paragraf tersebut benar karena kalimat dalam paragraf tersebut cukup berhubungan
satu sama lainnya, dimana terdapat konjungsi “namun” yang cukup membantu kedua kalimat
agar dapat terhubung.
Paragraf tersebut salah karena antar kalimat tidak memiliki hubungan yang cukup
tampak dimana tidak terdapat konjungsi yang menghubungkan kalimat, dan beberapa kalimat
akhir yang terkesan berdiri sendiri.
c. ketuntasan,
Sebuah paragraf disebut memiliki ketuntasan yaitu jika paragraf telah mencakup semua yang
diperlukan untuk mendukung gagasan utama.
Paragraf tersebut benar karena paragraf tersebut memiliki beberapa kalimat yang
mendukung pernyataan gagasan utama hingga tuntas. Paragraf tersebut mengungkapkan
bahwa dalam artikel tersebut, penelitian mempelajari proses frying alternatif yang dapat
memenuhi permintaan konsumen dengan mengurangi penyerapan minyak dan
mempertahankan nilai gizi yang baik. Dapat dilihat dari kalimat sebelumnya, kalimat tersebut
mendukung pernyataan dari gagasan utama.
Paragraf tersebut salah karena kalimat yang ada terlalu sedikit dan membuat paragraf
terkesan kurang lengkap dan tuntas. Seharusnya, lebih dijelaskan lagi terkait gagasan utama,
tidak langsung membandingkannya dengan metode memasak lainnya.
d. keruntutan
Sebuah paragraf disebut memiliki keruntutan ketika urutan penyajian informasi dalam
paragraf mengikuti tata urutan tertentu, atau dapat dikatakan bahwa alur penyajiannya tidak
melompat-lompat.
Paragraf tersebut kurang tepat karena paragraf tersebut terkesan cukup melompat-
lompat, malah lebih baik jika beberapa kalimat dimasukkan pada paragraf baru, seperti pada
kalimat “Peningkatan konsumsi buah…”
Paragraf tersebut kurang tepat karena terdapat kata “you” pada penulisan artikel,
dimana penulis jarang menggunakan sudut pandangnya sebagai penulis untuk
mengungkapkan kata tersebut. Penulis lebih sering mendeskripsikan penelitiannya, sehingga
sebaiknya kalimat yang dihasilkan tidak memanfaatkan kata tersebut, melainkan
menggantinya dengan kalimat pasif.
Paragraf tersebut benar karena penulis lebih menekankan gagasan utama pada awal
paragraf yaitu “Vacuum frying merupakan proses penggorengan di bawah tekanan atmosfer
(~100 kPa).” kemudian melanjutkannya dengan kalimat pendukung.
b. Induktif
Paragraf induktif memiliki gagasan utama di akhir paragraf
Paragraf tersebut benar karena gagasan utama terdapat di akhir paragraf yang
mengemukakan bahwa konsentrasi pektin yang lebih tinggi pada mangga mentah dapat
menghasilkan keripik mangga yang lebih keras dibandingkan mangga matang.
Kalimat Salah (Jurnal 3)
- Hubungan antara kekerasan dan kadar air selama penggorengan vakum mangga
mentah dan matang ditunjukkan pada Gambar. 2. Model eksponensial
dikombinasikan dengan model kadar air dinamis untuk menggambarkan hubungan
antara kadar air dan kekerasan dengan baik dengan parameter yang ditunjukkan pada
Tabel 4 , model memiliki residual yang terdistribusi secara acak.
Paragraf tersebut kurang tepat dianggap sebagai paragraf induktif karena gagasan
utama lebih ditekankan pada awal paragraf, bukan diakhir.
c. Campuran
Paragraf campuran memiliki gagasan utama di awal dan akhir paragraf
Paragraf tersebut benar karena penulis menempatkan dua gagasan utama diawal dan
akhir paragraf, sedangkan kalimat tengah merupakan kalimat pendukung yang
menghubungkan kedua gagasan utama dalam satu paragraf.
Paragraf tersebut kurang tepat karena pembaca akan cukup merasa kebingungan
terkait gagasan utama yang dimaksudkan penulis. Paragraf tersebut berisi 3 kalimat yang
kurang berkaitan dan dapat berdiri sendiri. Sebaiknya penulis memberikan kalimat
penghubung, atau rangkuman inti paragraf agar pembaca langsung mengetahui gagasan
utama yang dimaksudkan.
d. Naratif
Paragraf naratif memiliki informasi mengenai kejadian, pelaku, dan waktu
Paragraf tersebut benar merupakan paragraf naratif karena berisi penjelasan terkait
kejadian bagaimana prosedur vacuum frying dijalankan.
Paragraf tersebut kurang tepat karena tidak memberikan sumber acuan untuk
membuktikan bahwa pernyataan penulis tepat berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
oleh orang lain pula.
b. Eksposisi
Paragraf eksposisi memaparkan, menjelaskan, dan menerangkan suatu topik pada pembaca
dengan tujuan untuk memperluas pengetahuan pembaca
Paragraf tersebut kurang tepat disebut sebagai paragraf eksposisi karena paragraf
tersebut lebih menjelaskan perihal metode pengujian apa yang dilakukan, dan ditentukan
berdasarkan apa.
c. Deskripsi
Paragraf deskripsi menggambarkan suatu objek dengan kalimat-kalimat dalam paragraf
Paragraf tersebut kurang tepat dianggap sebagai paragraf deskriptif karena tidak
menggambarkan freezing sebagai suatu objek. Kalimat pendukung lebih menekankan pada
proses dan buah-buahan yang cukup rentan terhadap freezing dibandingkan membahas
freezing sebagai suatu objek yang dideskripsikan.
d. Narasi
Paragraf narasi memiliki informasi mengenai kejadian, pelaku, dan waktu
Paragraf tersebut benar merupakan paragraf naratif karena berisi penjelasan terkait
kejadian bagaimana tekstur dari mango chips dapat dibuat dengan baik.
Paragraf tersebut kurang tepat disebut paragraf dengan tujuan narasi karena tidak
memiliki informasi lebih rinci terkait kejadian, dan dilanjutkan oleh paragraf lain untuk
menjelaskan lebih rinci terkait distribusi warna keripik yang dilakukan.
e. Persuasi
Paragraf persuasi bersifat mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca.
Paragraf tersebut kurang tepat disebut peruasi karena penulis menjelaskan food color
dan color distribution dalam produk mentah dan olahan secara rinci dengan tujuan untuk
memperluas pengetahuan pembaca, sehingga lebih pantas untuk disebut sebagai paragraf
eksposisi
Referensi
1. Ayustaningwarno, F., Fogliano, V., Verkerk, R., & Dekker, M. (2021). Surface color
distribution analysis by computer vision compared to sensory testing: Vacuum fried
fruits as a case study. Food Research International, 143, 110230.
doi:https://doi.org/10.1016/j.foodres.2021.110230
2. Ayustaningwarno, F., Vitorino, J. D., Ginkel, E. v., Dekker, M., Fogliano, V., & Verkerk,
R. (2020). Nutritional and Physicochemical Quality of Vacuum Fried Mango Chips is
Affected by Ripening Stage, Frying Temperature and Time. Frontiers in Nutrition,
7(95). doi:https://doi.org/10.3389/fnut.2020.00095
3. Ayustaningwarno, F., Verkerk, R., Fogliano, V., & Dekker, M. (2020). The pivotal role of
moisture content in the kinetic modelling of the quality attributes of vacuum fried
chips. Innovative Food Science & Emerging Technologies, 59, 102251.
doi:https://doi.org/10.1016/j.ifset.2019.102251
4. Ayustaningwarno, F., Dekker, M., Fogliano, V., & Verkerk, R. (2018). Effect of Vacuum
Frying on Quality Attributes of Fruits. Food Engineering Reviews, 10(3), 154–164.
doi:http://dx.doi.org/10.1007/s12393-018-9178-x
5. Afifah, D. N., Ningrum, Y. P. A., Syahidah, T., Nuryanto, N., Ayustaningwarno, F., &
Sugianto, D. N. (2022). Nutrient Content, Organoleptic Quality, and Shelf Life of
Sagon Substitute From Lindur (Bruguiera gymnorrhiza L.) and Soybean Flour (Glycine
max L.), as an Alternative Emergency Food. Frontiers in Nutrition, 9(878539). doi:
https://doi.org/10.3389/fnut.2022.878539