net/publication/316824938
CITATIONS READS
14 15,048
1 author:
Ahmad Rusdi
Universitas Islam Indonesia
39 PUBLICATIONS 89 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Ahmad Rusdi on 10 May 2017.
Ahmad Rusdi
ahmad_rusdi@uii.ac.id
Fakultas Psikologi dan Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana konsep syukur dalam psikologi
Islam dan konstruksi alat ukurnya. Berdasarkan studi literatur, syukur adalah rida atas
nikmat Allah dan beramal atasnya. Syukur yang berbentuk rida dengan hati dan
mengetahui dengan ilmu (ma’rifah al-ni’mah) merupakan dimensi internal dari bersyukur
(al-shukr al-dākhiliah). Tidak cukup dikatakan bersyukur tanpa adanya respon berupa
tindakan eksternal (al-shukr al-khārijiyah) baik secara lisan maupun perbuatan. Dua
dimensi tersebut telah ditemukan juga dengan analisis faktor. Konsistensi alat ukur ini
berdasarkan Cronbach Alpha sebesar 0,855, berdasarkan Guttman Split Half Coeffecient
sebesar 0,836. Validitas kriteria dari alat ukur ini ditunjukkan dari korelasinya dengan
sabar (0,637), kanaah (0,490), kemaafan (0,620), rida (0,684), dan tawakal (0,597).
Diperlukan studi lanjut mengenai alat ukur ini, khususnya untuk menambah jumlah
responden dan melakukan analisis faktor konfirmatori. Penelitian ini juga menunjukkan
bahwa penyususnan alat ukur memerlukan beragam teori mengenai dimensi sehingga
lebih mudah disesuaikan dengan hasil empirik.
37
JIPP © November 2016, 2(2), h.37-54
41
JIPP © November 2016, 2(2), h.37-54
bersyukur merupakan dimensi dari karena itu, perilaku syukur harus benar-
syukur itu sendiri (lihat tabel 1). benar tepat berupa penggunaan nikmat
Namun, dengan adanya temuan dua internal, reseptif, menerima, rida, dan
dimensi yang baru, maka dimensi al- cenderung merupakan bagian dari
dapat dilihat dari beberapa indikator. Ibn Dengan mengetahui suatu nikmat dari
Taymiyah menjelaskan bahwa salah satu Allah, dia bisa merasakan kadarnya, dari
1426H). Syukur tidak selamanya bersifat bahwa nikmat terebut berasal dari Allah.
43
JIPP © November 2016, 2(2), h.37-54
Jika orang mengetahu nikmat itu dari al-Islāmiya al-Kuwait, 1427H). Maka,
Allah, maka dia dapat mengekspresikan syukur diawali dari internal berupa
syukur itu dengan kecintaan kepada penerimaan atau rida, kemudian
Allah. Tahap ketiga, menerima nikmat direspon dengan perilaku.
(qubūl al-ni’mah) tersebut dengan
menampakkan kebutuhan akan nikmat STUDI 2
tersebut. tahap keempat, memuji atas METODE
Responden penelitian
nikmat tersebut. Tidak menutupinya dan
Sumber penelitian empirik pada
kufur atasnya. Tahap kelima,
penelitian ini adalah 229 responden dari
menggunakannya dengan yang diridai
mahasiswa FPSB UII. Mereka diminta
Allah dan menjauhi penggunaan nikmat
untuk mengisi alat ukur yang dirancang
yang dibenci Allah. Tahap keenam,
berdasarkan variabel yang telah
melakukan ketaatan sebagai bentuk
dikonstruksikan. Karena melakukan studi
syukur (Wizā a al- wqā wa al-S u'ūn
44
JIPP © November 2016, 2(2), h.37-54
empirik, maka alat ukur penelitian ini populasi sebesar 200 responden, maka
perlu dirancang. batas signifikansinya sebesar 0,138
Instrumen Pengumpulan Data untuk taraf signifikani 5% dan 0,151
Alat ukur ini dirancang untuk taraf signifikansi 1%. Maka
berdasarkan teori yang disintesis antara keduanya juga sudah melebihi angka R
beberapa pendapat para ulama. Tabel.
Kebanyakan para ulama berpendapat Uji Reliabilitas dengan Pendekatan
bahwa syukur terdiri dari tiga dimensi, Split-Half
yatu dengan hati, lisan, dan perbuatan. Metode ini akan membagi skala
Namun, al-G azālī menjelaskan lebih menjadi dua bagian dan akan menguji
rinci, ada unsur ilmu dalam menerima korelasi antara keduanya. Jika skala ini
nikmat dari Allah. Oleh karena itu, konsisten, seharusnya ada korelasi yang
peneliti menambahkan satu dimensi lagi tinggi (Chadha, 2009). Berdasarkan hasil
yaitu bersyukur dengan ilmu. Tabel 2 analisa, diketahui bahwa setelah dibagi
memperlihatkan rancangan alat ukur. dua bagian, maka nilai Cronbach Alpha
HASIL bagian pertama sebesar 0,732 terdiri
Uji Reliabilitas dengan
dari 10 item dan bagian kedua sebesar
Cronbach Alpha
Rumus Cronbach Alpha 0,779 terdiri dari 10 item. Ditemukan
merupakan salah satu uji reliablitas yang korelasi antara keduanya sebesar 0,721.
digunakan untuk menemukan Perhitungan ini telah menghasilkan
konsistensi internal alat ukur (Chadha, koefesien Guttman yang cukup tinggi
2009). Berdasarkan perhitungan sebesar 0,836. Maka dengan hal ini
ditemukan bahwa nilai reliabilitas dapat disimpulkan bahwa skala ini tetap
sebesar 0,855. Angka ini cukup baik konsisten sekalipun itemnya sudah
dalam sisi konsistensi internal (lihat tabel dibagi dua.
3). Korelasi dengan Variabel Lain
Semua item menunjukkan Criterion based validity adalah
konsistensi yang cukup baik terhadap jenis validitas untuk memprediksi
total item. Hanya ada dua item di bawah perilaku manusia dengan menyertakan
0,3. Namun, jika menggunakan prinsip R tes lain. Tidak hanya tes berbentuk
Tabel, jika melihat batasan R tabel pada angket, dapat juga dengan observasi,
45
JIPP © November 2016, 2(2), h.37-54
bulat, berdasarkan perhitungan Factor ketika makan. Dalam sebuah hadits yang
Transformation Matrix, dapat diketahui dikutip oleh (Ibn Sirrī, T.Th), Rasul
seberapa jauh item berkorelasi pada bersabda:
masing-masing faktor. Ditemukan angka إن هللا ليرضى عن العبد أن يأكل األكلة أو يشرب
yang cukup kuat, syukur eksternal الشربة فيحمده عليها
sebesar 0,959 dan syukur internal “sesunggu nya lla me idai seo ang
sebesar 0,959. Dengan ditemukannya hamba yang apabila makan atau minum
khārijiyah, dan syukur internal dengan Berdasarkan hadits ini, item yang
bentuk syukur dengan lisan. Item yang Rasul. Kalimat alhamdulilah bukan
al amdulilla ” me upakan indikato ucapan, basa basi atau suatu respon atas
bersyukurnya seseorang dengan lisan. nikmat. Atau kalimat pujian bagi Allah
diindikasi dari beberapa hal. Dalam beribadah kepada-Nya, itulah yang ingin
sebuah hadits yang dikutip dari Kitab digali dari item ini.
. الحمدهلل: ال إله إال هللا وأفضل الشكر:أفضل الذكر ucapan alhamdulilah. Ucapan
“Zikir yang paling utama adalah tiada terimakasih juga merupakan bentuk
Selain hadits tersebut, salah satu syukur dengan lisan. Rasul bersabda:
indikator syukur dengan lisan dijelaskan ومن لم يشكر، وتركها كفر،تحدث بنعمة هللا شكر
dalam hadits Nabi adalah bersyukur ومن لم يشكر الناس لم يشكر هللا،اليسير لم يشكر الكثير
47
JIPP © November 2016, 2(2), h.37-54
48
JIPP © November 2016, 2(2), h.37-54
melakukan perilaku nyata sebagai dari berbagai temuan berupa alat ukur
bentuk syukur dengan anggota badan (bi syukur yang telah dikembangkan.
al-jawāri ). Di sinilah letak arah syukur. Beberapa penelitian di Indonesia tentang
Item yang be bunyi “Te kadang syukur masih banyak yang mengadaptasi
saya kurang puas atas nikmat yang konsep Barat. Penelitian yang dilakukan
sedikit”, “Jika sedang mendapatkan Wakhidah, mencoba mencari hubungan
kesulitan, saya terlupa atas nikmat Allah antara dukungan sosial, well-being, dan
ka ena te lalu memiki ikan kesusa an”, bersyukur. Namun, alat ukur syukur
“Saya me asa ba wa nikmat yang saya masih mengadaptasi skala GRAT dan
pe ole anya sedikit”, “Te kadang saya tidak menggunakan basis syukur dalam
lupa bahwa nikmat yang saya dapatkan konsep Islam (Wakhidah, Hubungan
be asal da i lla ”, “ etika mendapat antara dukungan sosial dan syukur
rezeki, saya belum sulit merasakan dengan kesejahertaan subjektif pada
kepuasan a ta” adala item yang mahasiswa semester akhir uin sunan
mencoba melihat sejauh mana kalijaga, 2015). GRAT juga diadaptasi
seseorang menerima, puas, senang, dan oleh Sativa dan Helmi dalam merancang
memahami nikmat tersebut. alat ukur syukur (Sativa & Helmi, 2013).
DISKUSI Begitupula yang dilakukan Ishak dengan
Penelitian ini memberikan pilihan mengadaptasi teori dari Emmons (Ishak,
2007).
Beberapa peneliti
mencoba menyusun alat
ukur dengan konteks
responden muslim.
Amjad menyusun alat
ukur syukur yang diuji
pada masyarakat Muslim
Pakistan. Dimensi syukur
berdasarkan dua aspek
yaitu: 1) Bersyukur
kepada sesama manusia;
49
JIPP © November 2016, 2(2), h.37-54
2) Bersyukur kepada Allah. Namun, uji GQ-6. Selain itu, alat ukur Gratitude
alat ukur yang dilakukan sebatas mencari Toward God Questionairre memiliki
konsistensi internal dengan Cronbach korelasi dengan kesehatan mental dan
Alpha sebesar 0,75 dan melakukan subjective well-being (Aghababaei &
validitas konkuren dengan menguji Tabik, 2013).
korelasi dengan variabel relationship, Jika membandingkan alat ukur ini
kebahagiaan, dan kepuasan hidup dengan alat ukur lain yang sejenis, mala
(Amjad, 2013). Kita melihat Amjad penelitian ini melakukan review dan
membuat dimensi syukur yang menguji ulang beberapa alat ukur
bersesuaian dengan salah satu hadis syukur. Alat ukur tersebut antara lain
Nabi, yang mengatakan bahwa tidak Gratitude Questionairre-6 (GQ6),
disebut bersyukur kepada Allah jika tidak Gratitude Adjective Checklist (GAC), dan
bersyukur kepada sesama manusia. Gratitude Resentment and Appreciation
Dua dimensi bersyukur yang Test (GRAT),
bersifat horizontal dan vertikal tidak AS (Appreciation Scale).
menjadi pilihan peneliti untuk Perkembangan alat ukur syukur di Asia
menyusun dimensi syukur. Hal ini karena sudah dikembangkan oleh beberapa ahli.
semua dimensi dalam psikologi Islam Zhang Liyan dan Hou Xiaohua yang
seharusnya bersifat vertikal dan menjelaskan bahwa bersyukur terbagi
horizontal. Namun, penelitian yang dua, yaitu status bersyukuran (state
dilakukan Amjad (2013) telah melahirkan gratitude) dan sifat bersyukur (trait
suatu skala alat ukur kesilaman yang gratitude). Status bersyukur berarti
khas baik pada tataran dimensi dan emosi bersyukur yang sedang dirasakan.
konteks responden. Adapun sifat bersyukur adalah
Penelitian lain bahkan berfokus kecendrungan seseorang untuk
pada bersyukur yang religius (religious mengalami perasaan bersyukur. Dua tipe
gratitude). Bersyukur religius telah pengukuran tersebut telah
dibuat sebuah alat ukur yang disebut dikembangkan secara unidimensional
Gratitude Toward God Questionairre dan multidimensional (Liyan & Xiaohua,
yang pernah dikembangkan oleh Krause. 2010). Tabel 6 menujukkan
Alat ukur ini memiliki konsistensi dengan
50
JIPP © November 2016, 2(2), h.37-54
dari dua dimensi syukur yang hanya al- fahānī, a.-R. (T.Th). Mu ā arāt al-
mampu menjelaskan variabel adibā'. T.Tp: al-Maktabah al-
S āmila , V.3.28.
sebesar 47,62%. Oleh karena itu,
al-Baihaqī. (T.th). Shu'b al-īmān li al-
untuk penelitian kedepan, perlu
Baihaqā. T.Tp: al-Maktabah al-
penambahan responden dan S āmila , V.3.28.
mencoba melihat apakah item yang al-Baihaqī. (T.Th). al-Zuhud al-kabīr li al-
telah teruji masih menunjukkan Baihaqī. T.Tp: al-Maktabah al-
S āmila , V.3.28.
kumulatf yang rendah atau terjadi
peningkatan. Dimensi tersebut tidak Chadha, N. K. (2009). Applied
psychometry. New Delhi: SAGE
Publications India.
52
JIPP © November 2016, 2(2), h.37-54
54